Memahami Strategi
Memahami Strategi
Memahami Strategi
MEMAHAMI STRATEGI
Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Sistem Pengendalian Manajemen
Disusun Oleh:
Akuntansi A
Kelompok 2
1. Muh. Chaerullah Burhan 90400118015
2. Nurul Hikmatussyahra 90400118018
3. Agnes Putri Aprilyantika 90400118024
4. Hartina Jide 90400118038
5. Nur Indah Sari 90400118039
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2021
MEMAHAMI STRATEGI
TUJUAN
Tujuan pada hakikatnya perusahaan adalah satuan artifisial yang tidak memiliki
pikiran maupun kemampuan mengambil keputusan sendiri. Tujuan perusahaan ditentukan
oleh pemimpin manajemen puncak (chief executive officer- CEO) perusahaan yang
bersangkutan, dengan mempertimbangkan nasihat yang diberikan oleh para manajer senior
lainnya, dan biasanya kemudian diratifikasi oleh dewan direksi. Pada banyak perusahaan
tujuan-tujuan perusahaan biasanya dirancang oleh para pendirinya serta berlaku untuk
generasi-generasi selanjutnya.
Profitabilitas
Profitabilitas dinyatakan , dalam arti dan konsep yang paling luas melalui persamaan
yang merupakan hasil dari dua rasio:
Dalam bentuk dasar persamaan ini Istilah “Investasi” mengacu pada investasi para
pemegang saham, yang terdiri dari penerbitan saham dan laba ditahan. Salah satu tanggung
jawab manajemen adalah menjaga keseimbangan diantara dua sumber utama pendanaan:
utang dan ekuitas. Investasi pemegang saham (yaitu, ekuitas) merupakan jumlah pendanaan
yang diperoleh bukan melalui utang, yaitu dengan cara meminjam. Untuk berbagai tujuan
sumber pendanaan tidaklah terlalu relevan untuk dibicarakan, dengan demikian “Investasi”
adalah total modal utang dan modal ekuitas.
“Profitabilitas” mengacu pada laba dalam jangka panjang, bukan laba kuartal atau
tahun berjalan. Banyak pengeluaran pada periode berjalan (misalnya, jumlah uang yang
dikeluarkan untuk iklan atau penelitian dan pengembangan) mengurangi laba saat ini namun
meningkatkan laba jangka panjang.
Risiko
Upaya sebuah organisasi perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas sangat
dipengaruhi oleh kemauan pihak manajemen untuk mengambil risiko. Tingkat pengambilan
risiko sangat bervariasi, tergantung pada kepribadian atas masing-masing individu di jajaran
manajemen. Akan tetapi, selalu ada batas atas sejumlah organisasi perusahaan secara terang-
terangan menyatakan bahwa tanggung jawab utama manajemen adalah menjaga aset-aset
perusahaan, sedangkan profitabilitas menjadi tujuan kedua.
Kesepakatan umum bahwa strategi mendeskripsikan arah umum yang akan dituju
suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Setiap organisasi yang dikelola dengan baik
mempunyai suatu strategi atau lebih, walaupun mungkin tidak dinyatakan secara eksplisit.
Cocokkan kompetensi
internal dengan peluang
eksternal
Strategi-strategi
perusahaan
Strategi inti ditemukan pada 2 tingkatan : (1) strategi untuk organisasi keseluruhan,
dan (2) strategi untuk unit bisnis dalam organisasi. Sekitar 85% dari perusahaan industri
fortune 500 di AS memiliki lebih dari satu unit bisnisdan sebagai akibatnya merumuskan
strategi pada kedua tingkatan
Walaupun pada pilihan strategi berbeda pada tingkatan yang berbeda, ada kebutuhan
yang jelas untuk konsistensi dalam strategi di seluruh tingkatan unit bisnis dan organisasi
keseluruhan (korporat).
Pada satu ekstrem, perusahaan mungkin memiliki komitmen total pada satu industri.
perusahaan yang menggunakan strategi industri tunggal meliputi maytag (peralatan rumah
tangga besar), Wrigley (permen karet). Perusahaan industri tunggal menggunakan kompetensi
intinya untuk pertumbuhan dalam industry tersebut.
Sinergi operasi terdiri dari dua jenis hubungan lintas unit bisnis: (1) kemampuan
untuk membagi sumber daya umum, (2) kemampuan untuk membagi kompetensi inti umum.
Salah satu cara dengan mana perusahaan dengan diversifikasi yang berhubungan
menciptakan sinergi operasi adalah dengan membuat 2 atau lebih unit bisnis menggunakan
sumber daya yang sama seperti kekuatan penjualan, fasilitas manufaktur, dan fungsi
perbekalan. Pengunaan sumber daya yang sama secara bersama-sama seperti membantu
perusahaan untuk memperoleh manfaat dari skala dan ruang lingkup ekonomis.
Perancang sistem pengendalian perlu mengetahui apa misi unit bisnis tertentu,tetapi
tidak selalu perlu mengetahui mengapa perusahaan telah memilih misi tersebut. Misi-misi ini
memiliki satu kesatuan rangkaian dengan “murni bangun” di ujung yang satu dan “murni
panen” di ujung lain.Unit bisnis ini dapat berada di manapun pada rangkaian tersebut
bergantung pada timbal balik yang diperkirakan akan terjadi antara membangun pangsa pasar
dan memaksimalkan laba jangka pendek.
Analisis Industri
Penelitian mengungkapkan peran penting yang dimainkan oleh kondisi industri dalam
kinerja perusahaan individu.Studi menunjukkan bahwa rata-rata profitabilitas industri sejauh
ini merupakan prediktor paling signifikan dari kinerja perusahaan.Menurut Porter struktur
industri harus dianalisis terkait dengan kekuatan kolektif dari 5 kekuatan persaingan.
1) Makin kuat lima Kekuatan tersebut semakin rendah kemungkinan profitabilitas dari
industri itu.
2) Bergantung pada kekuatan relatif dari lima kekuatan itu, masalah strategis kunci yang
dihadapi oleh unit bisnis tersebut akan berbeda dari satu industri ke industri yang lain.
3) Memahami hakikat setiap kekuatan membantu perusahaan untuk merumuskan strategi
yang efektif.
1. Biaya rendah. Kepemimpinan biaya dapat diperoleh melalui beberapa pendekatan seperti
skala ekonomis dalam produksi, dalam kurva belajar pengendalian biaya yang ketat, dan
minimalisasi biaya (dalam beberapa area seperti penelitian dan pengembangan jasa,
tenaga penjualan, atau periklanan)
2. Diferensiasi. Fokus utama strategi ini adalah melakukan diferensiasi penawaran produk
yang dihasilkan oleh unit bisnis sehingga menciptakan sesuatu yang dipandang oleh
pelanggan sebagai sesuatu yang unik .Pendekatan pada diferensiasi produk meliputi
loyalitas merek, pelayanan pelanggan yang unggul,desain produk dan fitur produk dan
teknologi.
Kerangka Rantai nilai adalah metode untuk membagi rantai tersebut dari bahan baku
dasar sampai pelanggan pemakai akhir ke dalam kegiatan spesifik,untuk dapat memahami
perilaku biaya dan sumber diferensiasi.Sedikit perusahaan bila ada yang melaksanakan
seluruh Rantai nilai dari sebuah produk dengan sumber daya sendiri.Faktanya dalam industri
yang sama perusahaan-perusahaan bervariasi dalam proporsi kegiatan yang dilaksanakan
dengan sumber daya.
Rantai nilai membantu perusahaan untuk memahami sistem penyaluran nilai, tidak
hanya bagian dari Rantai nilai di tempat perusahaan beroperasi. Pemasok dan pelanggan,dan
pemasok dari pemasok, serta Pelanggan dari pelanggan mempunyai selisih keuntungan yang
penting untuk diidentifikasi dalam memahami pembentukan posisi biaya/diferensiasi
perusahaan, karena pelanggan pengguna akhir pada intinya membayar untuk semua selisih
keuntungan sepanjang Rantai nilai keseluruhan. Pemasok tidak hanya menghasilkan dan
memberikan input yang digunakan dalam kegiatan nilai perusahaan, tetapi secara signifikan
juga mempengaruhi posisi biaya/diferensiasi perusahaan. Demikian juga tindakan pelanggan
dapat memiliki dampak yang signifikan pada keunggulan biaya/diferensiasi perusahaan.