ASUHAN KEPERAWATAN
ASMA
I. IDENTITAS KLIEEN
a. Nama \ inisial : NY. R
b. Umur : 23 Tahun
c. No.Register : 2345-03
d. Agama : Islam
e. Alamat : Jl.Jendral Sudirman No.22 Ponorogo
f. Pendidikan Terahir : SMA
g. Pekerjaan : Swasta
h. Tanggal MRS : 20 Juli 2020
i. Dx. Medis : Asma
II. KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan sesak nafaS
III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Klien mengatakan sesak nafas kemudian keluarga klien langsung membawa ke IGD pada
tanggal 20 Juli 2020 dan harus rawat inap.
IV. RIWAYAT PENYAKIT DAHUlU
Klien mengatakan bahwa sejak kecil menderita asma, Klien pernah rawat inap
sebelumnya di RS Darmayu pada tahun lalu. karena sesak selama 1 minggu.Klien
mengatakan sedang menjalani pengobatan terapi yang di berikan dokter. Klien
mengatakan Asma akan timbul saat dingin dan terkena debu.
V. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Pasien dan keluarga pasien mengatakan di keluarganya ada yang mempunyai penyakit
asma dari ibunya.
VI. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
a. Persepsi dan harapan klien terhadap masalahnya
Klien merasa pasrah dengan tindakan medis dan berharap semoga penyakit yang
di deritanya cepet sembuh.
b. Persepsi dan harapan keluarga terhadap masalah klien
Keluarga klien berharap penyakit yang di alami cepat sembuh dank lien dapat
beraktifitas kembali.
c. Pola interaksi dan komunikasi
Pola interaksi dengan keluarga dan perawat baik, Pasien sadar penuh dan
mengerti dengan jelas dalam berkomunikasi serta cukup kooperatif.
d. Pola Pertahanan
Bila merasa sakit klien menahan dan ekspresi wajah sedikit tenang
e. Pola Nilai dan Kepercayaan
Klien terus berdoa dan yakin akan sembuh karena Allah
f. Pengkajian Konsep Diri
Klien ingin sekali cepat sembuh dan tidak kambuh lagi penyakitnya serta dapat
beraktifitas seperti biasanya.
g. Genogram
VII. POLA KESEHATAN SEHARI-HARI
POLA-POLA SAAT SAKIT
a.Nutrisi Klien makan 3x sehari Klien mengatakan tidak
dengan jenis makanan nafsu makan.tenggorokan
nasi,sayur,lauk.Klien terasa sakit ketika menelan
minum 5-7 gelas perhari makann.
dengan terkadang minum
susu. 3-5 gelas air putih
b. Eliminasi
BAK Normal dan berwarna Berkurangkarena
bening kurangnya asupan cairan
BAB Normal dan berwarna Berkurang karena tidak
kuning kecoklatan adanya asupan nutrisi
c. istirahat Normal dalam sehari Kurang tidur yang cukup
karena dadanya sesak dan
batuk
d. Personal Hygience Kemampuan perawatan diri Kemampuan perawatan diri
dari mandi,makan minum dibantu orang tua
berpakaian keramas dll
dapat dilakukan sendiri
e. Aktifitas Aktifitas normal klien dapat Aktifitas terbatas karena
bermain dengan teman dan adanya sesak nafas
keluarga
VIII. PEMERISAAN FISIK
a. Keadaan Umum
Keadaan umum klien lemah kurangnya nafsu makan , gelisah , dan kesulitan
bernafas.
Tanda-tanda vital
TD : 90/60 mmHg
S : 36,9 C
N : 90 X/ Menit
R : 30 X/ Menit
b. Pemerisaan kepala dan muka
a. Inspeksi : bentuk wajah simetris antata kanan dan kiri rambut lurus berwarna
hitam,kulit kepala bersih
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ditemukan bejolan atau kelaian pada
tulang kepala
c. Pemeriksaan Telinga
a.Inspeksi : telinga normal,bersih warna seperti warna kulit tidak ada lesi,
b.palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan
d. Pemeriksaan Mata
a.Inspeksi :Mata simetris,Lensa jernih, reflex cahaya langsung +\+
e. Pemeriksaan Mulut dan Faring
a.Inspeksi : warna pucet, kering mucosa juga kering
b.Palpasi : tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada pembengkaan
f. Pemeriksaan Leher
a.Inspeksi : simetris,gerakan flexsi warna kulit sama dengan sekitarnya
b.Palpasi : tidak ada bejolan dan nyeri tekan
g. Pemeriksaan Payudara dan ketiak
a.Inspeksi : bentuk normal dan warna juga seperti kulit disekitar
b.Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan
h. Pemeriksaan thorax
a.Inspeksi : warna kulit serasi dengan kulit sekitar frekuensi dan irama nafas
abnormal,terlihat dispnea
b.Palpasi : tidak ada benjolan tidak ada nyeri tekan
c.Perkusi : terdengar suara redup
d.Auskultasi : cenderung wheezing, ronchi
h.1 Pemeriksaan Paru
a. inspeksi: serasi dengan kulit sekitar
b. Palpasi: tidak ada benjolan dan nyeri tekan
c. Perkusi: terdengar suara redup
d. Auskultasi: cenderung wheezing, ronchi
h.2 Pemeriksaan Jantung
a. Inspeksi: tidak ada lesi
b. Palpasi: tidak ada nyeri tekan pada costa 4,5 sinistra
c. Perkusi: terdengar bunyi redup
d. Auskultasi: terdengar normal (lup dup)
i. Pemeriksaan Abdomen
a. Inspeksi: warna kulit sama dengan seluruh tubuh, tidak ada lesi.
b. Palpasi: tidak ada nyeri tekan
j. Sistem Integumen
a. Inspeksi: tidak ada perubahan pada warna kulit, bibir pucat
b. Pemeriksaan anggota gerak ( Ekstremitas )
Mudah lelah karena pernapasan tidak teratur
k. Pemeriksaan Genetalia dan sekitar anus
Jenis kelamin perempuan,tidak ada kelainan,tidak ada wasir atau masalah yang
lain.
l. Pemeriksaan Status Neutrologis
Fungsi Tungkai Lengan
Motorik Kanan Kiri Kanan Kiri
Gerakan Luas Luas Luas Luas
IX.PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan laboratorium
a. Darah rutin didapat peningkatan eosinofil dan IgE
b. Sputum didapat adanya eosinofil, spiral crushman, kristal charcot Leyden.
c. Foto toraks dapat normal diluar serangan, hiperinflasi saat serangan, adanya penyakit lain
d. Faal paru (spirometri /peak flow meter) menilai berat obstruksi, reversibilitas, variabilitas
e. Uji provokasi bronkus untuk membantu diagnosis
2. Terapi awal
a. Pasang Oksigen 2-4 liter/menit dan pasang infuse RL atau D5.
b. Bronkodilator (salbutamol 5 mg atau terbutalin 10 mg) inhalasi dan pemberian dapat
diulang dalam 1 jam.
c. Aminofilin bolus intravena 5-6 mg/kgBB, jika sudah menggunakan obat ini dalam 12 jam
sebelumnya cukup diberikan setengah dosis.
d. Anti inflamasi (kortikosteroid) menghambat inflamasi jalan nafas dan mempunyai efek
supresi profilaksis
e. Ekspektoran à adanya mukus kental dan berlebihan (hipersekresi) di dalam saluran
pernafasan menjadi salah satu pemberat serangan asma, oleh karenanya harus diencerkan dan
dikeluarkan, misalnya dengan obat batuk hitam (OBH), obat batuk putih (OBP), gliseril
guaiakolat (GG)
f. Antibiotik à hanya diberikan jika serangan asma dicetuskan atau disertai oleh rangsangan
infeksi saluran pernafasan, yang ditandai dengan suhu yang meninggi.
Terapi Edukasi kepada pasien/keluarga bertujuan untuk
a. meningkatkan pemahaman (mengenai penyakit asma secara umum dan pola penyakit asma
sendiri)
b. meningkatkan keterampilan (kemampuan dalam penanganan asma sendiri/asma mandiri)
c. membantu pasien agar dapat melakukan penatalaksanaan dan mengontrol asma
4. Pencegahan
a. Menjauhi alergen, bila perlu desensitisasi
b. Menghindari kelelahan
c. Menghindari stress psikis
d. Mencegah/mengobati ISPA sedini mungkin
e. Olahraga renang, senam asma