PTTL 2

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 14

PANDUAN SELEKSI TTL-2

KATA PENGANTAR

Buku panduan ini merupakan pegangan bagi para mekanik AHASS dan PDI Man di seluruh
jaringan Jawa Barat yang akan mengikuti seleksi Technical Training Level – 2 (TTL-2). Melalui
buku ini diharapkan para mekanik dan PDI Man dapat memperoleh gambaran umum mengenai
materi yang akan disampaikan pada saat Technical Training Level - 2 (TTL-2).
Pembuatan buku ini berkenaan dengan tuntutan atau kebutuhan dari berbagai pihak terutama
Jaringan yang mengirimkan karyawannya untuk mengikuti seleksi, akan tetapi para
karyawannya banyak yang tidak lolos mengikuti seleksi tersebut.
Dengan diterbitkannya buku panduan ini, diharapkan para calon peserta seleksi TTL – 2 sudah
siap untuk menyelesaikan soal-soal yang akan diberikan. Sehingga diharapkan dapat
meningkatkan tingkat kelulusan dari peserta tes.

Materi dalam isi Buku panduan ini terdiri atas :


1. Electrical
2. Sistem PGM-FI
3. General
4. Engine
5. Chasis

Demikian buku pedoman ini kami buat, dengan harapan dapat menjadi panduan dan
bermanfaat bagi semua pihak.

Bandung, April 2016


Technical Training
PT. Daya Adicipta Motora

Training Curriculum Development

2
A. ELECTRICAL

SISTEM KELISTRIKAN UTAMA


Sistem kelistrikan pada sepeda motor terdiri atas 4 kelompok :
a. Sistem Pengapian
b. Sistem Penyalaan / starter
c. Sistem beban
d. Sistem Pengisian

a. SISTEM PENGAPIAN
Secara garis besar, alur sistem pengapian adalah sebagai berikut :
1. Batere (Untuk sistem DC) dan ACG (untuk sistem AC)
2. ICM / ECM
3. Coil Pengapian
4. Busi

b. SISTEM PENYALAAN / STARTER


Secara garis besar alur sistem penyalaan adalah sebagai berikut :
1. Baterai
2. Kunci Kontak
3. Saklar penyalaan (Switch Starter)
4. Motor Starter

3
c. SISTEM BEBAN
Secara garis besar sistem beban adalah sebagai berikut :

d. SISTEM PENGISIAN
Secara garis besar alur sistem pengisian adalah sebagai berikut :
1. ACG
2. Regulator Rectifier
3. Baterai

Tegangan, Tahanan dan Arus


Tegangan adalah gaya yang mendorong listrik sehingga menyebabkannya mengalir satuannya
volt (v), arus adalah besarnya aliran listrik yang mengalir satuannya Ampere (A), dan tahanan
adalah hambatan bagi listrik yang mengalir satuannya Ohm (Ω).
Alat yang digunakan untuk mengukur besarnya tegangan, arus dan tahanan adalah Multimeter
atau Avometer Digital.

Komponen & Fungsi Sistem Kelistrikan

a. Sumber listrik
Battery : Sumber listrik arus DC
Alternator / generator : Sumber listrik arus AC
b. Alat daya
Ignition coil : Mengubah tegangan listrik (dari rendah ke tinggi)
Resistor : Menahan atau membatasi arus listrik
Kondensator : Menyimpan arus listrik sementara

4
B. SISTEM PGM-FI

1. FUNGSI & STRUKTUR KOMPONEN SISTEM PGM FI

A. Throttle Body
Throttle body mengatur jumlah udara masuk sewaktu pengendara mengoperasikan handle gas.

B. Idle Air Control Valve (IACV)


IACV berfungsi sebagai : Auto Choke dan Menjaga / mempertahankan kecepatan langsam / idle.
Jika terjadi gangguan / kegagalan fungsi dari IACV,maka MIL akan berkedip sebanyak 29 Kedipan.

C. Fast Idle Solenoid Valve (FISV)


FISV katup solenoid peninggi putaran stationer memberikan udara tambahan di dalam throttle
body untuk menjaga putaran stasioner yang ideal pada saat mesin dingin. Secara fungsi mirip
dengan IACV, perbedaannya di FISV tidak mengatur putaran mesin saat idle.

D. Pompa Bahan Bakar


Pompa bahan bakar berfungsi untuk mempompa bahan bakar dari tangki ke injector

E. Injector
Injector berfungsi untuk menyemprotkan bahan bakar ke dalam saluran masuk / intaxe manifold.
Jika terjadi gangguan / kegagalan fungsi dari Injector, maka MIL akan berkedip sebanyak 12
Kedipan.

F. Sensor Engine Coolant Temperature (ECT) dan Engine Oil Temperature (EOT)
Sensor ECT / EOT berfungsi untuk mendeteksi suhu mesin dan mengirimkan informasi tersebut ke
ECM untuk mengoreksi jumlah injeksi bahan bakar dan waktu pengapian berdasarkan panas
mesin. Jika terjadi gangguan / kegagalan fungsi dari ECT / EOT, maka MIL akan berkedip sebanyak
7 Kedipan.

5
G. Sensor Intake Air Temperature (IAT)
Sensor IAT berfungsi untuk mendeteksi suhu pada inlate pipe intake dan mengirimkan informasi
tersebut ke ECM untuk membantu mengoreksi perbandingan udara dengan bahan bakar.
Jika terjadi gangguan / kegagalan fungsi dari IAT, maka MIL akan berkedip sebanyak 9 Kedipan.

H. Sensor Throttle Position (TP)


Sensor TP berfungsi untuk mendeteksi sudut bukaan throttle valve. Jika terjadi gangguan /
kegagalan fungsi dari TP, maka MIL akan berkedip sebanyak 8 Kedipan.

I. Sensor Manifold Absolute Pressure (MAP)


Sensor MAP berfungsi untuk menghitung jumlah udara yang masuk ke mesin dengan cara
mendeteksi perubahan tekanan pada intake manifold.
Jika terjadi gangguan / kegagalan fungsi dari MAP, maka MIL akan berkedip sebanyak 1 Kedipan.

J. Ignition Pulse Generator (Sensor CKP)


Sensor CKP berfungsi untuk mendeteksi putaran mesin dan sudut crankshaft dan
menginformasikan ke ECM untuk mengontrol waktu pengapian dan parameter – parameter
lainnya (Jumlah injeksi bahan bakar, pengaturan waktu injeksi).
Jika terjadi gangguan / kegagalan fungsi dari CKP, maka MIL akan berkedip sebanyak 52 Kedipan.

K. Sensor Oksigen (Sensor O2)


Sensor O2 berfungsi untuk memperbaiki campuran udara & bahan bakar dengan mendeteksi
konsentrasi oksigen yang terkandung dalam gas buang. Jika terjadi gangguan / kegagalan fungsi
dari O2, maka MIL akan berkedip sebanyak 21 Kedipan.

L. Sensor Bank Angle Sensor (Sensor BAS)


Sensor BAS berfungsi untuk mematikan mesin jika kendaraan jatuh (faktor safety) dengan
mendeteksi sudut kemiringan sensor. Jika terjadi gangguan / kegagalan fungsi dari O2, maka MIL
akan berkedip sebanyak 54 Kedipan.

2. PEMBACAAN DAN PENGHAPUSAN HISTORY GANGGUAN

Alat yang digunakan untuk melakukan pengecekan history gangguan adalah Service connector Short
atau DLC short connector.

A. Pembacaan History Gangguan


Apabila kita telah memperbaiki gangguan pada sistem PGM FI, tetapi ECM masih menyimpan kode
gangguan tersebut, maka periksa history gangguan dengan SCS / DLC short connector.

6
B. Penghapusan History Gangguan

7
C. general

1. MICROMETER

Micrometer adalah salah satu alat ukur yang berfungsi untuk mengukur diameter benda kerja. Jenis
Micrometer ada 3 Jenis, yaitu : Inside Micrometer, Outside Micrometer, Depth Micrometer.

Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang presisi. Lakukan Kalibrasi dengan cara memeriksa
ketepatan titik nol.

8
Cara pembacaan Micrometer :

2. DIAL GAUGE

Dial gauge berfungsi untuk mengukur : Kerataan permukaan bidang datar, kebulatan sebuah
poros, Keolengan roda, dan Kerataan permukaan dinding silinder.

3. CYLINDER BORE GAUGE

Cylinder bore gauge berfungsi untuk mengukur diameter bagian dalam silinder.

Cara mengukur Silinder menggunakan cylinder bore gauge (ketelitian 0,01 mm), diantaranya :
a. Pasang dial ke tangkai bore gauge. Pastikan dial tertekan 1 mm (posisi jarum pendek di angka 1)
b. Ukur diameter silinder menggunakan vernier caliper
c. Pilih ukuran Rod / Anvil & washer yang sesuai
d. Pasang rod / anvil & washer dengan benar pada tangkai gauge
e. Masukan bore gauge ke dalam silinder, bagian bergerak terlebih dahulu
f. Posisikan tegak lurus pada bidang cylinder
g. Gerakan tangkai gauge ke arah kiri dan kanan secara perlahan – lahan, sambil melihat pergerakan
jarum panjang yang paling kecil
h. Ukur diameter silinder di 6 titik. Catat hasil ukur di setiap titik
i. Konversikan hasil ukur bore gauge ke Micrometer.

9
D. Engine

1. Istilah & Rumus Motor Bakar

Bore = Diameter (garis tengah) lubang silinder


Stroke = Panjang langkah gerak piston dari TMA ke TMB
Volume Silinder = Isi silinder
Perbandingan Kompresi = Perbandingan volume saat piston berada di TMB dengan Volume saat
piston berada di TMA

2. Sistem Pendinginan Mesin

Sistem pendingin berfungsi untuk Menjaga suhu kerja mesin agar tetap dalam batas normal, dan
mencegah overheating (panas berlebih).

Jenis sistem pendinginan :


- Pendinginan udara alami : Memanfaatkan aliran angin yang mengalir melewati sirip – sirip
mesin ketika motor berjalan
- Pendinginan udara paksa : Menggunakan kipas untuk memaksa udara bersirkulasi melalui
sirip, walaupun ketika motor berhenti
- Pendinginan Air / Coolant : Menggunakan media cairan yang didinginkan oleh radiator

Komponen & Fungsi komponen sistem pendinginan air / Coolant, diantaranya :


- Radiator berfungsi untuk melepaskan panas yang dihasilkan dalam mesin
- Radiator cap berfungsi untuk mencegah udara masuk ke saluran coolant
- Water Pump (Pompa air) berfungsi untuk membuat coolant bersirkulasi (mengalir) di dalam
mesin dengan tekanan yang dihasilkan dari putaran impeller.
- Alat yang digunakan untuk Pemeriksaan Radiator adalah Radiator Cap Tester

10
3. Pemeriksaan Tekanan Kompresi

Tekanan kompresi silinder adalah Tekanan yang dihasilkan pada langkah kompresi saat piston
bergerak dari TMB ke TMA. Kompresi tinggi di sebabkan oleh adanya endapan karbon, dan gejala
ini bisa ditemukan apabila : Panas berlebih dan adanya gejala knocking. Kompresi rendah di
sebabkan oleh adanya kebocoran kompresi, gejala ini bisa ditemukan apabila : Mesin sulit
dihidupkan, Putaran stationer kasar, unjuk kerja mesin buruk. Alat yang digunakan untuk
mengkukur tekanan kompresi adalah Compression tester.

4. Penggantian Shim

5. Sistem Kopling

Fungsi sistem kopling adalah Untuk memutus meneruskan putaran (daya mesin) dari crankshaft
ke transmisi.
a. Kopling Sentrifugal
Jenis kopling sentrifugal ada dua : Kopling sentrifugal tipe basah dan Kopling sentrifugal tipe
kering.
Kopling sentrifugal :
o Konstruksi sederhana
o Tidak menyatu dengan starting clutch dan kopling pemindah gigi

b. Kopling Manual
Komponen kopling manual :
o Rumah kopling (Clutch Outer)
o Kampas kopling (Friction disk)
o Plat kopling (Clutch Plate)
o Clutch center

11
E. chassis

1. Sistem Rangka

Ditinjau dari bahan dan cara pembuatannya, rangka terbagi menjadi 3 jenis, diantaranya :
a. Jenis Pressed Steel dan Tubular
b. Jenis Pressed Steel
c. Jenis Tubular

Jenis Tubular terdiri atas beberapa Pola, diantaranya :


1. Pola single cradle : memiliki satu buah pipa di bawah dan satu buah pipa utama, digunakan
pada sepeda motor honda off road
2. Pola Double cradle : memiliki dua buah pipa bawah, digunakan pada sepeda motor honda
Phantom
3. Pola Loop (Belalang), digunakan pada sepeda motor honda Win 100
4. Pola Diamond (berlian), digunakan pada sepeda motor honda Tiger
5. Pola Back bone (tulang punggung), digunakan pada sepeda motor honda Supra x
6. Pola Twin spar (Pipa ganda), digunakan pada sepeda motor honda NSR150R
7. Pola Under bone, digunakan pada sepeda motor honda matic.

2. Roda & Ban

a. Keseimbangan Roda
Ketika roda berputar dengan kecepatan tinggi, akan terjadi getaran akibat gaya sentrifugal.
Menyetel keseimbangan roda bertujuan untuk mengurangi getaran pada roda. Untuk
menyeimbangkan roda, maka digunakan weight balance

Weight balance untuk pelek jari – jari Cast Wheel (pelek bintang)

Pola penganyaman jari – jari untuk tipe Tromol : 4H3R


Pola penganyaman jari – jari untuk tipe Cakram : 6H3R

12
b. Bearing Roda
Bearing roda berfungsi menopang as roda dan hub, membantu agar roda dapat berputar
dengan lancar dan halus.

Pemeriksaan Bearing roda

3. Suspensi

a. Suspensi Depan
Jenis Suspensi depan :
o Tipe Teleskopik
 Tipe penyangga bottom bridge
 Tipe penyangga top / bridge
o Tipe Bottom link
 Tipe Leading arm
 Tipe trailing arm

b. Suspensi Belakang
Sistem suspensi belakang untuk sepeda motor terdiri atas dua tipe utama :
o Tipe swing arm yang terdiri atas suspensi belakang (shock absorber) dan sebuah swing
arm, (Double shock, Mono shock, Pro link shock)
o Tipe unit swing / shock konvensional (terdapat pada tipe matic)

Fungsi Shock breaker / Suspensi :


o Penghubung antara roda dan rangka (frame)
o Menyerap goncangan
o Meredam ayunan pegas sehingga pengendalian stabil

13
4. Sistem kemudi

a. Jenis – jenis setang kemudi :


o Setang kemudi yang dipasang langsung pada steering stem
o Setang kemudi yang dipasang langsung pada steering stem melalui sebuah handlebar post
o Setang kemudi yang dipasang pada top bridge
o Setang kemudi kanan dan kiri yang terpisah dipasang pada fork slider
b. Bar and weight (Batang pemberat)
Berfungsi untuk meredam getaran kecil yang disebabkan dari jalan dan putaran mesin

##### SELAMAT BELAJAR #####

14

Anda mungkin juga menyukai