Seting Bios
Seting Bios
Mudah nya gini, jadi sebelum komputermu masuk windows ,si BIOS/UEFI ini
ngecek dulu semua komponen yang terpasang,apakah komponen
(RAM,Drive,VGA,Processor,dll)berfungsi normal dan sudah terpasang dengan
benar jika iya maka proses akan dilanjutkan dengan meload program yang berada
di drive (sistem operasi)
UEFI adalah masa depan dan memberikan keuntungan lebih untuk developer
perkembangan dunia komputer,mainboard model sekarang rata-rata sudah
menggunakan UEFI .
–“UEFI sebenarnya sama saja dengan BIOS , cuman UEFI adalah versi baru dari
BIOS,jadi kamu gak usa bingung”–
–“Untuk versi sistem operasi windows vista keatas (7,8,8.1,10) dan linux sudah
mendukung UEFI”–
1. Main
Pada umumnya di menu ini berisi informasi waktu sistem, Drive yang
terpasang pada slot SATA (bukan USB).
tetapi tidak menutup kemungkinan vendor mainboard menambah tampilan
informasi di menu ini.
2. Advanced
Berisi pengaturan untuk komponen yang terpasang,Misalnya mengubah
SATA mode ke IDE jika ingin nginstall windows XP dengan drive SATA.
menDisable Port yang ada di komputer dll.tinggal dibaca keterangan
disamping untuk setiap menu yang disorot.
3. Security
Nah di menun ini kamu bisa ngatur password . misalnya BIOS password
digunakan untuk mengamankan settingan BIOS (setiap masuk ke menu setup
BIOS akan minta password). HDD password akan memproteksi harddisk,jadi
setiap mau masuk ke sistem operasi nanti akan minta password.
4. BOOT
Nah ketika kamu ingin nginstal sistem operasi (OS) kamu perlu mengatur
urutan booting di menu ini, misal jik akamu pengin nginstal windows
menggunakan flashdisk maka taruh flashdisk mu di urutan paling atas agar
komputer booting dari flashdisk, begitupula kalau kamu menggunakan CD
aturlah boot order CDROM di urutan pertama.
Di sub ini biasanya ada tambahan menu boot mode dan firmware mode
Untuk Firmware yang sudah support UEFI.
5. Exit
setelah selesai nyeting BIOS pasti kamu pengin menyimpan nya, di tab ini
ada menu untuk menyimpan nya tinggal pilih. atau kamu gak yakin dengan
perubahan yang kamu buat,kamu bisa mengembalikan ke default di tab menu
ini. untuk nyimpen bisa gunakan tombol F10 (Save and Exit)
Untuk navigasi dan merubah value bisa dilihat dibagian bawah layar
BIOS,biasanya ada keterangan tombol mana yang bisa dipakai untuk keperluan
tertentu.
1. Lepas baterai BIOS dan hubungkan kedua konektor baterai yang ada di
soket dendan metal selama beberapa detik
2. Gunakan Jumper yang tersedia untuk mereset bios, jumper ini biasanya
tertulis CMOS /CLS/Clear. cukup hubungkan jumper ini dengan metal
3. Nah kadang laptop bikin repot kalau kamu lupa password BIOS / nerima
service kamu bisa mereset BIOS dan menghilangkan password BIOS dengan
cara mencabut baterai dan membiarkan nya selama 2x24jam tanpa
terkonek ke listrik. agar baterai cadangan nya habis.
v
•Date :
Diisi dengan tanggal, bulan, tahun, saat kita menseti ng bios.Tekanlah tombol Page Up
atau Page Down untuk seti ap kali melakukan perubahan setti ng.
•Time
Diisi dengan waktu (jam, menit dan deti k)..
•Harddisk
Berisi spesifi kasi Type, Size, Cyls, Head, Landz, dan Sector harddisk. Dan bias juga
mengkonfi gurasi Mode harddisk sesuai dengan spesifi kasi harddisk.
•Drive A, Drive B
Berisi ti pe fl oppy disk drive yang terpasang pada komputer. Setti nglah fl oppy disk
drive pada fi eld ini sesuai ti pe yang digunakan. Atau, pilihlah “None” jika fl oppy disk
drive ti dak dipasang.
•Video
Berisi ti pe kartu grafi s yang digunakan komputer. Pilihan yang diberikan biasanya
“EGA/VGA. Pilihan lain yaitu : CGAA40, CGA80 atau MONO. Pilihlah salah satu type
sesuai jenis kartu grafi s yang digunakan.
•Halt On
Berisikan perintah yang dilakukan komputer termasuk menentukan waktu komputer
berhenti bekerja (halt). Pilihlah “All Errors” sehingga komputer akan berhenti bekerja
(halt) keti ka terjadi kesalahan pada sistem.
2. BIOS Features Setup
Menu untuk mengatur konfi gurasi fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh BIOS,
seperti : mencegah virus, menentukan awal booti ng, mempercepat booti ng, dan
sebagainya.
•Virus Warning
Berfungsi mendeteksi dan mencegah penyebaran virus. (pilih “disabled”)
•CPU Internal Cache
Berfungsi mengakti fk an dan menonakti fk an (enable/disable) CPU Internal Cache
(cache-memory level 1) yang ada pada prosesor sebagai penampung data sementara
akan diolah oleh prosesor. (pilih “enabled”)
•External Cache
Berfungsi meningkatkan performa sistem. (pilih “enabled”). Dengan pilihan tersebut
sistem akan menggunakan cache memory lain yang ada pada sistem untuk menampung
sementara data yang akan diproses oleh prosesor.
•Quick Power On Self Test
Berfungsi memeriksa komponen-komponen komputer pada saat melakukan cold boot.
Apabila memilih “disabled”, komputer akan melakukan proses lebih lama, seperti
memeriksa memori hingga ti ga kali. Pilih “enabled”, agar komputer melakukan proses
lebih singkat dan cepat
•Boot Sequence
Berfungsi menentukan urutan proses booti ng. Pilihlah “C Only”. agar komputer
melakukan booti ng hanya dari harddisk. Jika urutan booti ng dimulai dari fl oppy disk
drive, ubahlah menjadi “A
•Swap Floppy Drive
Berfungsi menukar posisi drive A dan drive B. Jika memilih “enabled”, drive A akan
menjadi drive B, demikian sebaliknya. Apabila komputer hanya memiliki drive A,
pilihlah “disabled” sebagai pilihan yang lebih aman.
•Boot Up Floppy Seek
Berfungsi mengetahui jenis track yang digunakan oleh disk drive. Pilih “disabled”
untuk mempercepat booti ng.
•Boot Up Numlock Status
Berfungsi mengakti fk an tombol numlock pada saat komputer boot. Pilih, “on” agar
BIOS mengakti fk an fungsi numlock extended At-keyboard pada saat booti ng. Anda juga
dapat memilih “off ”.
•Boot Up System Speed
Berfungsi menentukan keadaan komputer pada saat boot up. Pilihlah “high”, agar
komputer melakukan proses lebih cepat.
•Security Opti on
Berfungsi menentukan kapan password akan diakti fk an. Jika memilih “setup”,
komputer akan meminta password pada saat BIOS-setup dijalankan. Dan jika memilih
“System”, komputer akan meminta password pada seti ap kali komputer melakukan
booti ng. Konfi gurasilah security opti on sesuai kebutuhan Anda.
•OS Selector for Dram > 64 MB
Berfungsi menentukan konfi gurasi kapasitas memori yang digunakan. Jika
menggunakan memori lebih dari 64 MB, pilihlah “OS2″. Jika menggunakan memori
lebih kecil dari 64 MB, pilihlah “Non-OS2″.
3. Chipset Feature Setup
Menu untuk mengatur konfi gurasi fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh chipset,
misalnya ti ming memori. Fasilitas ini berpengaruh pada kinerja komputer secara
keseluruhan.
4. Power Management Setup
Menu untuk mengatur kinerja perangkat-perangkat sehingga memungkinkan untuk
menghemat energi komputer.
•HDD Power Down
Berfungsi mengatur kinerja harddisk. Pilihlah “Enabled” agar harddisk akan dimati kan
secara otomati s dalam selang waktu tertentu. Atau pilihlah “Disabled” agar harddisk
terus akti f (ti dak dimati kan) baik pada saat melakukan atau ti dak melakukan suatu
akti vitas pekerjaan.
•VGA Acti ve Monitor
Berfungsi mengatur kinerja harddisk. Pilihlah “Enabled” agar monitor akan dimati kan
secara otomati s jika dalam selang waktu tertentu. Atau pilihlah “Disabled” agar
monitor terus akti f (ti dak dimati kan) baik pada saat melakukan atau ti dak melakukan
suatu akti vitas pekerjaan.
5. PNP/PCI Confi gurati on
Menu untuk konfi gurasi perangkat-perangkat dan PCI, seperti alokasi IRQ.
6. Integrated Pheriperals
Menu untuk mengkonfi gurasikan fasilitas-fasliitas yang berhubungan dengan
perangkat terhubung dengan motherboard seperti harddisk controller, fl oppy disk
controller, serial dan parallel port meliputi konfi gurasi port dan IRQ. Non akti fk an
yang ti dak dibutuhkan untuk membebaskan IRQ.
7. Load Setup Defaults
Menu untuk meningkatkan kinerja komputer secara instant. Apabila komputer berjalan
stabil dengan setti ng ini, Anda dapat melakukan konfi gurasi setti ng tambahan.
8. Supervisor Password
Menu untuk membuat password supervisor, password ini berlaku untuk proses booti ng
dan proses konfi gurasi setup BIOS. Dengan kata lain, seti ap orang ti dak dapat
mengakti fk an sistem operasi memasuki dan melakukan perubahan setup jika ti dak
dapat melewati password yang ini. melindunginya. Buatlah password supervisor atau
abaikan jika dirasa ti dak perlu.
9. User Password
Menu untuk membuat password user, password ini hanya berlaku untuk proses
booti ng saja dan ti dak bisa digunakan untuk mengubah konfi gurasi setup BIOS. Dengan
kata lain, sistem operasi ti dak akan diakti fk an selama pengguna ti dak melewati
password akan tetapi dapat melakukan perubahan konfi gurasi setup. Buatlah
password user atau abaikan jika dirasa ti dak perlu.
10. IDE HDD Auto Deti cti on
Menu untuk mendeteksi parameter-parameter harddisk yang dikenali komputer,
seperti Type, Size, Cyls, Sector, Mode, dan sebagainya. Gunakanlah setti ng “Yes” untuk
port yang akti f, dan setti nglah “No” untuk port yang ti dak digunakan.
11. HDD Low Level Format
Menu untuk melakukan proses format harddisk. Tidak semua komputer memiliki BIOS
dengan fasilitas ini.
12. Save & Exit Setup
Menu untuk menyimpan berbagai kemungkinan perubahan konfi gurasi setup dan
keluar dari setup BIOS.
13. Exit Without Saving
Menu untuk mengabaikan berbagai kemungkinan perubahan konfi gurasi setup dan
keluar dari setup BIOS.