100% menganggap dokumen ini bermanfaat (6 suara)
6K tayangan18 halaman

Makalah Bahasa Pemrograman Python

Makalah ini membahas tentang bahasa pemrograman Python, meliputi sejarah dan perkembangan Python, cara instalasi dan penggunaan dasar Python seperti komentar, variabel, operator, dan tipe data.

Diunggah oleh

Shafira Saragih
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
100% menganggap dokumen ini bermanfaat (6 suara)
6K tayangan18 halaman

Makalah Bahasa Pemrograman Python

Makalah ini membahas tentang bahasa pemrograman Python, meliputi sejarah dan perkembangan Python, cara instalasi dan penggunaan dasar Python seperti komentar, variabel, operator, dan tipe data.

Diunggah oleh

Shafira Saragih
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 18

MAKALAH BAHASA PEMROGRAMAN PYTHON

DOSEN PEMBIMBING
Halim Maulana, S.T.,M.Kom

PENYUSUN
Zuham Luthfi Siregar

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

2020/2021
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat
dan karunia-Nya kepada tim penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“BAHASA PEMROGRAMAN PYTHON”.

Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Allah
Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini
penulis menghaturkan rasa hormat dan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.

Tim penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik
dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima
masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.

Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca dan
teman-teman. Amin…
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
BAB II ISI

1.  Sekilas  dan Sejarah tentang Bahasa Pemograman Pyhton


2. Instalasi Phyton
3. Phyton Dasar
A. Komentar Pyhton
B. Variable Phyton
C. Operator Phyton
D. Tipe Data Phyton
E. Kondisi If
F. Kondisi If Else
G. Kondisi Elif
H. Pengulangan Phyton
I. Tipe Data Phyton bagian 2
J. Dictonary Pyhton
K. For Phyton
4. Kelebihan dan kekurangan Phyton

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

DAFTAR PUSAKA
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN

1.  Latar Belakang

       Saat ini, informatika memiliki perkembangan yang sangat pesat. Informatika sendiri yaitu
disiplin ilmu teknik yang menangani masalah transformasi atau pengolahan fakta simbolik
dengan menggunakan komputer melalui proses-proses logika.  Dalam informatika, hal yang
paling berhubungan adalah bahasa pemograman atau bahasa komputer .

Bahasa pemograman juga dibagi dalam empat kelompok namun dari sumber lain ada yang hanya
menyebutkan tiga kelompok bahasa pemograman.  Empat jenis bahasa pemograman, yaitu
Object Oriented Language,  high level, middle level, low level. Sebenarnya, keempat
pengelompokkan bahasa tersebut sama saja intinya. Seperti bahasa manusia yang memiliki
bermacam-macam bahasa namun sebenarnya bermakna sama, yang membedakan adalah
simbol  atau istilah yang dipakai.

Adapun bahasa berorentasi object salah satunya yaitu Python, Phyton adalah bahasa
pemrograman dinamis yang mendukung pemrograman berorientasi obyek. Python dapat
digunakan untuk berbagai keperluan pengembangan perangkat lunak dan dapat berjalan di
berbagai platform sistem operasi. Seperti halnya bahasa pemrograman dinamis, python seringkali
digunakan sebagai bahasa skrip dengan interpreter yang teintergrasi dalam sistem operasi. Saat
ini kode python dapat dijalankan pada sistem berbasis Linux/Unix, Windows, Mac OS X, Java
Virtual Machine, OS/2, Amiga, Palm, dan Symbian (untuk produk-produk Nokia) Python
didistribusikan dengan beberapa lisensi yang berbeda dari beberapa versi. Lihat sejarahnya di
Python Copyright. Namun pada prinsipnya Python dapat diperoleh dan dipergunakan secara
bebas, bahkan untuk kepentingan komersial. Lisensi Python tidak bertentangan baik menurut
definisi Open Source maupun General Public License (GPL).

2. Rumusan Masalah

masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah mengenai bahasa pemograman yang
meliputi :

1. Bagaimana sejarah dan perkembangan Pemograman Bahasa phyton?


2. Cara Mengisnstal dan menjalankan Program Phyton
3. Bentuk Dasar Pada Bahsa Phyton
4. Kelebihan dan kekurangan Bahasa Pemograman Phyton
3. Tujuan
Untuk memahami kegunaan dan dasar pada bahasa Pemograman Phyton juga
Python memungkinkan kita untuk membagi-bagi program menjadi modul-modul yang
dapat di gunakan kembali dalam program python lainnya.python mempunyai koleksi
besar modul-modul standar yang dapat anda gunakan sebagai dasar bagi program atau
sebagai contoh untuk awal mempeljari cara memprogram dengan python. terdapat juga
modul build-in yang menyediakan Fasilitas,seperti I/O file,system call,socket,dan bahkan
antarmka untuk GUI toolkit seperti tkinter.

BAB II ISI
1. Sejarah tentang Bahasa Pemograman Pyhton

Python dikembangkan oleh Guido van Rossum pada tahun 1990 di CWI, Amsterdam


sebagai kelanjutan dari bahasa pemrograman ABC. Versi terakhir yang dikeluarkan CWI
adalah 1.2.

Tahun 1995, Guido pindah ke CNRI sambil terus melanjutkan pengembangan


Python. Versi terakhir yang dikeluarkan adalah 1.6. Tahun 2000, Guido dan para
pengembang inti Python pindah ke BeOpen.com yang merupakan sebuah perusahaan
komersial dan membentuk BeOpen PythonLabs. Python 2.0 dikeluarkan oleh BeOpen.
Setelah mengeluarkan Python 2.0, Guido dan beberapa anggota tim PythonLabs pindah ke
DigitalCreations.

Saat ini pengembangan Python terus dilakukan oleh sekumpulan pemrogram yang
dikoordinir Guido dan Python Software Foundation. Python Software Foundation adalah
sebuah organisasi non-profit yang dibentuk sebagai pemegang hak cipta intelektual Python
sejak versi 2.1 dan dengan demikian mencegah Python dimiliki oleh perusahaan komersial.
Saat ini distribusi Python sudah mencapai versi 2.6.1 dan versi 3.0.

Nama Python dipilih oleh Guido sebagai nama bahasa ciptaannya karena kecintaan
Guido pada acara televisi Monty Python's Flying Circus. Oleh karena itu seringkali
ungkapan-ungkapan khas dari acara tersebut seringkali muncul dalam korespondensi antar
pengguna Python

Python adalah bahasa pemrograman interpretatif multiguna. Tidak seperti bahasa lain


yang susah untuk dibaca dan dipahami, python lebih menekankan pada keterbacaan kode
agar lebih mudah untuk memahami sintaks. Hal ini membuat Python sangat mudah dipelajari
baik untuk pemula maupun untuk sudah menguasai pemoraman lain.
Dengan kode yang simpel dan mudah diimplementasikan, seorang programmer dapat lebih
mengutamakan pengembangan aplikasi yang dibuat, bukan malah sibuk mencari syntax
error.

2.  Instalasi Phyton
IDE adalah sebuah software aplikasi yang memberikan Anda fasilitas bermanfaat ketika
membuat program. Biasanya sebuah IDE terdiri dari source code editor build automation tools
dandebugger.
Untuk menulis sebuah program, bisa menggunakan text editor atau IDE nya. Bagi yang
sudah mahir, menulis program deng  an text editor bukanlah menjadi masalah. Tetapi untuk
pemula akan lebih mudah menggunakan IDE    

IDE untuk Python sangatlah banyak, tersedia bermacam-macam IDE dengan kelebihan
dan kekurangan masing-masing. 

Beberapa IDE untuk Python yang cukup populer adalah

  Komodo
 LiClipse
 NetBeans
 PyCharm
 KDevelop
 PyDev
 Wing IDE

3.  Phyton Dasar

A. Komentar Pyhton
Komentar (comment) adalah kode di dalam script Python yang tidak dieksekusi
atau tidak dijalankan mesin. Komentar hanya digunakan untuk menandai
ataumemberikan keterangan tertulis  pada script.

Komentar biasa digunakan untuk membiarkan orang lain memahami apa yang
dilakukan script. atau untuk mengingatkan kepada programmer sendiri jika suatu saat
kembali mengedit scripttersebut. Untuk menggunakan komentar anda cukup menulis
tanda pagar #, diikuti dengan komentar Anda.

B. Variable Phyton
Variabel adalah lokasi memori yang dicadangkan untuk menyimpan nilai-nilai.
Ini berarti bahwa ketika Anda membuat sebuah variabel Anda memesan beberapa ruang
di memori. Variabel menyimpan data yang dilakukan selama program dieksekusi, yang
natinya isi dari variabel tersebut dapat diubah oleh operasi - operasi tertentu pada
program yang menggunakan variabel.
Variabel dapat menyimpan berbagai macam tipe data. Di dalam pemrograman
Python, variabel mempunyai sifat yang dinamis, artinya variabel Python tidak perlu
didekralasikan tipe data tertentu dan variabel Python dapat diubah saat program
dijalankan.

Penulisan variabel Python sendiri juga memiliki aturan tertentu, yaitu :


1.Karakter pertama harus berupa huruf atau garis bawah/underscore _
2.Karakter selanjutnya dapat berupa huruf, garis bawah/underscore _ atau angka
3.Karakter pada nama variabel bersifat sensitif (case-sensitif).

Artinya huruf kecil dan huruf besar dibedakan. Sebagai contoh,


variabel namaDepan dan namadepan adalah variabel yang berbeda.

Untuk mulai membuat variabel di Python caranya sangat mudah, Anda cukup
menuliskan variabel lalu mengisinya dengan suatu nilai dengan cara menambahkan
tanda sama dengan = diikuti dengan nilai yang ingin dimasukan.

C. Operator Phyton
Operator adalah konstruksi yang dapan memanipulasi nilai dari operan.
Sebagai contoh operasi 3 + 2 = 5. Disini 3 dan 2 adalah operan dan + adalah
operator. Bahasa pemrograman Python mendukung berbagai macam operator,
diantaranya :
 Operator Aritmatika (Arithmetic Operators)
 Operator Perbandingan (Comparison (Relational) Operators)
 Operator Penugasan (Assignment Operators)
 Operator Logika (Logical Operators)
 Operator Bitwise (Bitwise Operators)
 Operator Keanggotaan (Membership Operators)
 Operator Identisas (Identity Operators)

D. Tipe Data Phyton


Pyhton adalah salah satu bahasa pemrograman yang bertipe Loosely Typed
Language, Artinya tidak membutuhkan atau menyertakan tipe data sewaktu Anda
membuat sebuah variable. Tipe data pada bahasa pemrograman Python mirip dengan tipe
data pada bahasa pemrograman

Tetapi secara dasar, Python memiliki beberapa tipe data, yaitu:

 Tipe Data String


 Tipe Data Number
 Tipe Data Boolean
 Tipe Data Tuples
 Tipe Data List
 Tipe Data Dictionary

E. Kondisi If
Pengambilan keputusan (kondisi if) digunakan untuk mengantisipasi kondisi yang
terjadi saat jalanya program dan menentukan tindakan apa yang akan diambil sesuai
dengan kondisi.

Pada python ada beberapa statement/kondisi diantaranya


adalah if, else dan elif Kondisi if digunakan untuk mengeksekusi kode jika kondisi
bernilai benar. Jika kondisi bernilai salah maka statement/kondisi if tidak akan di-
eksekusi.

F. Kondisi If Else
Pengambilan keputusan (kondisi if else) tidak hanya digunakan untuk
menentukan tindakan apa yang akan diambil sesuai dengan kondisi, tetapi juga
digunakan untuk menentukan tindakan apa yang akan diambil/dijalankan jika
kondisi tidak sesuai.

Pada python ada beberapa statement/kondisi diantaranya


adalah if, else dan elif Kondisi if digunakan untuk mengeksekusi kode jika kondisi
bernilai benar.

Kondisi if else adalah kondisi dimana jika pernyataan benar (true) maka kode
dalam if akan dieksekusi, tetapi jika bernilai salah (false) maka akan mengeksekusi
kode di dalam else.

G. Kondisi Elif
Pengambilan keputusan (kondisi if elif) merupakan lanjutan/percabangan logika
dari "kondisi if". Dengan elif kita bisa membuat kode program yang akan
menyeleksi beberapa kemungkinan yang bisa terjadi. Hampir sama dengan kondisi
"else", bedanya kondisi "elif" bisa banyak dan tidak hanya satu.
H.  Pengulangan Phyton
Pengambilan keputusan (kondisi if elif) merupakan lanjutan/percabangan logika
dari "kondisi if". Dengan elif kita bisa membuat kode program yang akan
menyeleksi beberapa kemungkinan yang bisa terjadi. Hampir sama dengan kondisi
"else", bedanya kondisi "elif" bisa banyak dan tidak hanya satu. 

I. Tipe Data Phyton bagian 2


String merupakan salah satu tipe data yang sering digunakan dalam
pemrograman Python. Sebuah string dapat dinyatakan sebagai kumpulan karakter
yang dibatasi oleh satu atau dua tanda petik. Inilah contohnya,

>>> nama = "Klinik Python Indonesia"


>>> nama 'Klinik Python Indonesia'
>>> slm = 'Salam Python Dahsyat!'
>>> slm 'Salam Python Dahsyat!'
>>> print slm Salam Python Dahsyat!

Dari contoh di atas, ketika kita memanggil variabel secara langsung maka akan
ditampilkan isi dari variabel tersebut dengan sebuah tanda petik. Namun jika kita
menggunakan pernyataan print, maka tanda petik tersebut akan dihilangkan.
- Menampilkan Tanda Petik Sebagai String
Di dalam sebuah string tidak dapat berisi tanda petik yang sama dengan
tanda petik yang digunakan oleh string tersebut. Misalkan, ketika kita
menuliskan 'Py'thon' maka akan muncul pesan kesalahan (syntax error). Agar
tidak muncul pesan kesalahan, kita bisa mengganti tanda petik luarnya dengan
tanda petik ganda, misalnya "Py'thon". Tanda petik juga dapat ditulis setelah
tanda backslash (\) agar dapat ditampilkan sebagai string.

>>> str = "Py'thon"

>>> str "Py'thon"

>>> str2 = 'Py"thon'

>>> str2 'Py"thon'

>>> "\"OK, \" sampai ketemu lagi."

'"OK, " sampai ketemu lagi.'


Jika kita ingin menuliskan string yang panjang dalam beberapa baris,
maka kita perlu menambahkan tanda backslash diikuti huruf n (\n) sebagai tanda
baris baru.

Tanda \n akan memberikan perintah membuat baris baru jika kita


memanggil teks dengan pernyataan print.

- Menggabungkan String
Untuk menggabungkan dua buah string atau lebih, kita dapat
menggunakan operator +.Sedangkan untuk menggandakan string, kita gunakan
operator *.

>>> blog = 'Klinik' + 'Python'

>>> blog

>>> newblog = blog*5

>>> newblog

>>> blog *= 4

>>> print blog

Jika dua string ditulis secara berurutan, maka secara langsung kedua string
tersebut akan digabungkan.

>>> blog = 'Klinik''Python'

>>> blog 'KlinikPython'

- Menentukan Panjang String

Panjang dari sebuah string dapat kita temukan dengan menggunakan


fungsi len().

>>> len(blog) 12

- Memecah String

Tidak seperti bahasa lainnya, Python tidak mendukung tipe Karakter. Untuk


mengambil satu karakter atau lebih dari sebuah string, kita dapat memecah string
tersebut menggunakan indeks (disebut Metode Irisan). Irisan terdiri dari dua indeks
yang dipisahkan tanda koma.

>>> buah = 'Nanas'


>>> buah[0]

'N'
>>> buah[0:2]

'Na'

>>> buah[0:4]

'Nana'

>>> buah[0:5]

'Nanas'

Dari contoh di atas, panjang string buah adalah 5. Ketika kita menghitung


maju, indeks bernilai 0 sampai (panjang-string – 1) dimulai dari kiri ke kanan. Maka
dari itu, kita dapat mengakses setiap karakter dalam range 0 sampai 4.

Sebuah string juga dapat dihitung mundur, dengan indeks -1 sampai (negatif
panjang-string) dimulai dari kanan ke kiri. Berikut gambaran lengkapnya, baik itu
penghitungan maju atau mundur.

0 1 2 3 4

N a n a s

-5 -4 -3 -2 -1

Contoh penggunaan penghitungan mundur,

>>> buah[-1]

‘s’

>>> buah[-5]

‘N’
>>> buah[-5:-1]

‘Nana’
>>> buah[1:-1]

‘ana’

Jika kita lupa berapa nilai indeks awala atau indeks akhir, kita dapat
kosongkan indeks tersebut.
>>> buah[:3]

‘Nan’
>>> buah[2:]

‘nas’

Pengosongan indeks akan menyebabkan semua string ditampilkan.

>>> buah[:]

‘Nanas’

- String Bersifat Immutable

Tipe data String pada Python bersifat immutable, yang artinya sekali


dibuat maka tidak dapat diubah kembali. Ada pertanyaan bagus, jika string
bersifat immutable, mengapa kita bisa mengubah nilai dari variabel string
tersebut? Jawabannya sangat sederhana. Ketika kita memberikan nilai yang
berbeda pada variabel string, sebuah obyek baru berhasil kita buat. Lihat contoh
berikut,

>>> nama = "Klinik"

>>> nama

'Klinik'

>>> id(nama)

3076962016L
>>> nama = "Python"

>>> id(nama)

3077289888L

Catat bahwa ketika string nama telah kita buat, maka identitas dari


variabel ini dapat kita ketahui dengan menggunakan fungsi id(). Jika kita ubah
nilai dari variabel nama tersebut, maka identitasnya juga berubah. Hal ini
menandakan bahwa obyek baru telah dibuat. Penggantian nilai pada string pada
posisi indeks tertentu akan menghasilkan pesan kesalahan.

>>> nama[0] = 'K'

Traceback (most recent call last):


File "", line 1, in

TypeError: 'str' object does not support item assignment

Kita juga dapat menambahkan sebuah string baru pada string lama.

>>> 'Si' + nama[0]

'SiP'
>>> 'J' + nama[1:]

'Jython'

J. Dictonary Pyhton
Dictionary menggunakan beberapa kunci untuk mengindeks nilai-nilai yang ada
di dalamnya. Kunci tidak harus berupa angka. Kunci dapat berupa tipe data immutable
lainnya, yaitu String, Number, dan Tuple. Tuple dapat digunakan sebagai kunci jika di
dalam Tuple tersebut tidak terdapat obyek yang bersifat mutable.

Dengan kata lain, Dictionary Python merupakan kumpulan


pasangan kunci:nilai (selanjutnya kita sebut: key-value) yang tidak berurutan. Dictionary
Python ini sama halnya dengan array-asosiatif atau hash-table di pemrograman Perl.

Suatu kunci (key) pada Dictionary bersifat unik, yang artinya satu kunci hanya


mempunyai satu nilai. Aturan penulisannya berupa key:value. Sebuah Dictionary ditandai
dengan kurung kurawal “{}”. Setiap pasangan key:value dipisahkan dengan tanda koma.
Berikut contohnya,

>>> kamus = {}

>>> kamus1 = {'nama':'azzam', 'nim':1234, 'jurusan':'fisika'}

>>> kamus1

{'nama': 'azzam', 'jurusan': 'fisika', 'nim': 1234}

>>> kamus

{}

Pada contoh di atas, kita membuat sebuah Dictionary kosong kamus yang hanya


ditandai oleh tanda kurung kurawal dan sebuah Dictionary kamus1 berisi tiga
pasang key:value yang dipisahkan dengan tanda koma.

Untuk mengakses sebuah value dari Dictionary, kita dapat


menggunakan key yang berhubungan dengan value tersebut. Berikut contohnya,
>>> kamus1['jurusan']

'fisika'
>>> kamus1['nim']

1234

Pada contoh di atas, terlihat jelas bahwa value ‘fisika’ dapat diakses dengan


menggunakan key‘jurusan’. Ketika kita menggunakan sebuah key dalam Dictionary,
maka value yang sesuai akan ditampilkan. Dengan kata lain, kita bisa mengakses data
dari Dictionary dengan menggunakan suatu key yang berhubungan dengan data tersebut.
Jika kita mencoba menggunakan key yang tidak ada dalam Dictionary, maka pesan
kesalahan akan dimunculkan. Berikut contohnya,

>>> kamus1['alamat']

Traceback (most recent call last):

File "", line 1, in

kamus1['alamat']

KeyError: 'alamat'

Dictionary bersifat mutable. Pasangan key:value dapat dengan mudah kita


tambahkan berulang kali. Pada Dictionary, sebuah value baru dapat ditambahkan atau
diubah dengan cara mengakses sebuah key dan memberinya value baru.

>>> kamus1['alamat'] = 'malang'

>>> kamus1

{'nama': 'azzam', 'alamat': 'malang', 'jurusan': 'fisika', 'nim': 1234}

Pada contoh di atas, karena ‘alamat’ bukanlah key yang terdapat dalam kamus1,


maka pasangan key:value akan ditambahkan
ke kamus1  dengan key = ‘alamat’ dan value = ‘malang’.

Semua key yang ada dalam Dictionary tidak harus mempunyai tipe data yang


sama. Marilah kita lihat contoh di bawah ini dimana key yang ada saling berbeda tipe
datanya.

>>> tesDict = {'2':1234, 2:'abc', 6.5:'cukup'}

>>> tesDict

{2: 'abc', '2': 1234, 6.5: 'cukup'}


Dari contoh di atas, key pertama yaitu ‘2’ merupakan string yang dihubungkan
dengan value1234 yang bertipe integer, key kedua yaitu 2 bertipe integer dan
dihubungkan dengan sebuah string ‘abc’, dan key yang ketiga adalah sebuah bilangan
real 6.5 yang dipasangkan dengan sebuah string ‘cukup’.

Jika kita ingin mengambil semua key yang ada dalam Dictionary, kita dapat


menggunakan metode keys(). Metode keys() akan mengembalikan sebuah list key.
Berikut contohnya,

>>> tesDict.keys()

dict_keys([2, '2', 6.5])

Panjang sebuah Dictionary sama dengan banyaknya pasangan key:value yang ada di dalamnya.

>>> len(tesDict)
3

Elemen-elemen yang ada di dalam Dictionary dapat kita hapus dengan menggunakan


pernyataan del. Kita juga bisa menggunakan pernyataan del untuk menghapus Dictionarysecara
keseluruhan. Kita juga bisa membersihkan Dictionary dengan menggunakan metode clear().

>>> del kamus1['nim']


>>> kamus1
{'nama': 'azzam', 'alamat': 'malang', 'jurusan': 'fisika'}
>>> kamus1.clear()
>>> kamus1
{}
>>> del kamus1
>>> kamus1
Traceback (most recent call last):
File "", line 1, in
kamus1
NameError: name 'kamus1' is not defined

K. For Phyton
Pengulangan for pada pemrograman Python mempunyai kemampuan untuk
melakukan iterasi data-data yang berurutan, seperti list atau string. Syntax
umumnya adalah

1. For variable in urutan


2. Pernyataan yang diulang
Jika urutan berupa sebuah list, maka urutan tersebut akan diuji dahulu.
Kemudian data-data dari urutan tersebut akan dijadikan sebagai variabel.
Selanjutnya, blok pernyataan_yang_diulangakan dieksekusi. Berikut akan
diperlihatkan bagaimana pengulangan for bekerja dalam tipe urutan yang berbeda

1. For huruf in ‘Indonesia’


2. … print “ Huruf:”, huruf

Keluaran yang ditampilkan dari kode di atas adalah:

 Huruf: I
 Huruf: n
 Huruf: d
 Huruf: o
 Huruf: n
 Huruf: e
 Huruf: s
 Huruf: i
 Huruf: a

Ketika pengulangan for untuk iterasi string, variabel iterasi diasumsikan


sebagai nilai dari setiap karakter pada string. Keluaran dari
pengulangan for dalam bentuk satu karakter mengindikasikan bahwa urutan
iterasi yang digunakan berupa string, bukan berupa obyek seperti list.

Jika kita ingin menampilkan sebuah daftar nama orang diikuti dengan
panjangnya nama tersebut, maka lebih cocok kita menggunakan
pengulangan for menggunakan urutan bertipe list. Berikut contohnya,

1 >>> nama = ['Fahmi', 'Dodit', 'Agus', 'Biggie']


2
>>> for x in nama:
3
...     print "Nama %-3s panjangnya %d karakter" %(x, len(x))

Pada kode di atas, bentuk % digunakan untuk memformat keluaran dan


fungsi len() digunakan untuk menghitung panjang dari tiap-tiap item dalam daftar
nama. Keluarannya seperti berikut,

 Nama Fahmi panjangnya 5 karakter


 Nama Dodit panjangnya 5 karakter
 Nama Agus panjangnya 4 karakter
 Nama Biggie panjangnya 6 karakter
4.   Kelebihan dan kekurangan Phyton
Kelebihan Pemograman Bahsa Phyton

1. Tidak ada tahapan kompilasi dan penyambungan (link) sehingga kecepatan


perubahan pada masa pembuatan system aplikasi meningkat.
2. Tidak ada deklarasi tipe sehingga program menjadi lebih sederhana, singkat, dan
fleksible.
3. Manajemen memori otomatis yaitu kumpulan sampah memori sehingga dapat
menghindari pencatatan kode
4. Tipe data dan operasi tingkat tinggi yaitu kecepatan pembuatan system aplikasi
menggunakan objek yang telah ada
5.  Pemrograman berorientasi objek
6. Pelekatan dan perluasan dalam C
7. Terdapat kelas, modul, eksepsi sehingga terdapat dukungan pemrograman skala
besar secara modular
8. Pemuatan dinamis modul C sehingga ekstensi menjadi sederhana dan berkas
biner yang kecil
9. Pemuatan kembali secara dinamis modul phyton seperti memodifikasi aplikasi
tanpa menghentikannya
10. Model objek universal kelas Satu
11. Konstruksi pada saat aplikasi berjalan
12. Interaktif, dinamis dan alamiah
13. Akses hingga informasi interpreter
14. Portabilitas secara luas seperti pemrograman antar platform tanpa ports
15. Kompilasi untuk portable kode byte sehingga kecepatan eksekusi bertambah dan
melindungi kode sumber
16. Antarmuka terpasang untuk pelayanan keluar seperti perangkat Bantu system,
GUI, persistence, database, dll

Kekurangan Pemograman Bahasa Phyton

1. Beberapa penugasan terdapat diluar dari jangkauan python, seperti bahasa


pemrograman dinamis lainnya, python tidak secepat atau efisien sebagai statis,
tidak seperti bahasa pemrograman kompilasi seperti bahasa C.
2. Disebabkan python merupakan interpreter, python bukan merupakan perangkat
bantu terbaik untuk pengantar komponen performa kritis.
3. Python tidak dapat digunakan sebagai dasar bahasa pemrograman implementasi
untuk beberapa komponen, tetapi dapat bekerja dengan baik sebagai bagian
depan skrip antarmuka untuk mereka.
4. Python memberikan efisiensi dan fleksibilitas tradeoff by dengan tidak
memberikannya secara menyeluruh. Python menyediakan bahasa pemrograman
optimasi untuk kegunaan, bersama dengan perangkat bantu yang dibutuhkan
untuk diintegrasikan dengan bahasa pemrograman lainnya.

BAB III  KESIMPULAN

Python adalah bahasa pemrograman interpretatif multiguna dengan filosofi perancangan


yang berfokus pada tingkat keterbacaan kode. Python diklaim sebagai bahasa yang
menggabungkan kapabilitas, kemampuan, dengan sintaksis kode yang sangat jelas, dan
dilengkapi dengan fungsionalitas pustaka standar yang besar serta komprehensif.

Python mendukung multi paradigma pemrograman, utamanya; namun tidak dibatasi;


pada pemrograman berorientasi objek, pemrograman imperatif, dan pemrograman fungsional.
Salah satu fitur yang tersedia pada python adalah sebagai bahasa pemrograman dinamis yang
dilengkapi dengan manajemen memori otomatis. Seperti halnya pada bahasa pemrograman
dinamis lainnya, python umumnya digunakan sebagai bahasa skrip meski pada praktiknya
penggunaan bahasa ini lebih luas mencakup konteks pemanfaatan yang umumnya tidak
dilakukan dengan menggunakan bahasa skrip. Python dapat digunakan untuk berbagai keperluan
pengembangan perangkat lunak dan dapat berjalan di berbagai platform sistem operasi.

DAFTAR PUSTAKA

https://klinikpython.wordpress.com/dasar-python/         

https://codesaya.com/python/

Anda mungkin juga menyukai