Modul 1 ASJ Oz
Modul 1 ASJ Oz
Pertemuan 1
Tujuan Pembelajaran :
Salah satu contoh dari Web Server adalah Apache. Apache (Apache Web Server – The HTTP Web
Server) merupakan web server yang paling banyak dipergunakan di Internet. Program ini pertama kali
didesain untuk sistem operasi lingkungan UNIX. Apache mempunyai program pendukung yang cukup
banyak. Hal ini memberikan layanan yang cukup lengkap bagi penggunanya.
Kontrol Akses
Kontrol ini dapat dijalankan berdasarkan nama host atau nomor IP CGI (Common Gateway
Interface) Yang paling terkenal untuk digunakan adalah perl (Practical Extraction and Report
Language), didukung oleh Apache dengan menempatkannya sebagai modul (mod_perl)
PHP (Personal Home Page/PHP Hypertext Processor)
Program dengan metode semacam CGI, yang memproses teks dan bekerja di server. Apache
mendukung PHP dengan menempatkannya sebagai salah satu modulnya (mod_php). Hal ini
membuat kinerja PHP menjadi lebih baik
SSI (Server Side Includes)
Apache Tomcat
Microsoft windows Server 2003 Internet Information Services (IIS)
Lighttpd
Sun Java System Web Server
Xitami Web Server
Zeus Web Server
(https://idcloudhost.com)
Pada saat klien (browser) meminta data web page kepada server, maka instruksi permintaan data
oleh browser tersebut akan dikemas di dalam TCP yang merupakan protokol transport dan dikirim ke
alamat yang dalam hal ini merupakan protokol berikutnya yaitu HTTP dan atau HTTPS.
Data yang diminta dari browser ke web server disebut dengan HTTP request yang kemudian akan
dicarikan oleh web server di dalam komputer server. Jika ditemukan, data tersebut akan dikemas oleh
web server dalam TCP dan dikirim kembali ke browser untuk ditampilkan.
Nah, data yang dikirim dari server ke browser dikenal dengan HTTP response. Jika data yang
diminta oleh browser tersebut ternyata tidak ditemukan oleh web server, maka web server akan
menolak permintaan tersebut dan browser akan menampilkan notifikasi Page Not Found atau Error
404.
Meskipun proses atau cara kerja web server di atas sepertinya sangat rumit, tapi pada prakteknya
proses tersebut berlangsung dengan sangat cepat. Anda bahkan bisa sampai tidak menyadari bahwa
(https://idwebhost.com)
Pertemuan 2
Tujuan Pembelajaran :
Ubuntu merupakan turunan dari distro debian, jadi konfigurasi dasar Apache di Ubuntu,
mirip dengan konfigurasi Apache di sistem Debian
Apache tersedia dalam repositori default perangkat lunak Ubuntu, memungkinkan untuk
menginstalnya menggunakan alat manajemen paket konvensional.
Mari kita mulai dengan memperbarui indeks paket lokal dengan menggunakan perintah :
Perintah di atas akan akan menginstal Apache dan semua dependensi yang diperlukan.
Di akhir proses instalasi, Ubuntu 18.04 memulai Apache secara otomatis. Server web
seharusnya sudah aktif dan berjalan.
Kita dapat mengakses halaman landing page default Apache untuk mengonfirmasi bahwa
perangkat lunak berjalan dengan baik melalui alamat IP .
Ketika Anda mengetahui alamat IP server Anda, masukkan ke address bar browser Anda:
http://ip_server_anda
Jika Anda melihat tampilan berikut, Instalasi Apache Anda telah berhasil
Pertemuan 3
Tujuan Pembelajaran :
Setelah web server telah aktif dan berjalan, perlu dipelajari beberapa perintah manajemen
dasar.
Jika hanya membuat perubahan konfigurasi, Apache dapat memuat ulang aplikasi tanpa
menjatuhkan koneksi. Untuk melakukan ini, gunakan perintah :
Secara default, Apache dikonfigurasi untuk memulai secara otomatis ketika server melakukan
booting. Jika ini bukan yang diinginkan, nonaktifkan perilaku ini dengan mengetik:
Apache sekarang akan mulai secara otomatis ketika server melakukan booting kembali.
Pertama, yang perlu dilakukan adalah membuat struktur pada direktori server. Inilah yang
akan digunakan untuk menyimpan data situs website.
Untuk dapat memodifikasi file di dalam direktori, Anda perlu mengganti akses Permissions
yang masih dimiliki oleh user root. Sehingga, user biasa dapat mengubah file di dalam
direktori /var/www/html/.
Variabel $USER akan mengambil nilai dari user yang sedang aktif saat
tombol ENTER ditekan. Saat ini server yang Anda gunakan dapat menambah atau
mengubah konten yang ada didalam direktori /var/www/html.
cd /var/www/html/public_html
Buat file di dalam direktori public_html. Dalam panduan ini, kami menggunakan nama
file index.html.
nano index.html
<!DOCTYPE html>
<html>
<body>
<h1>Selamat!!!</h1>
<p>Pengaturan Virtual Host Berhasil.</p>
</body>
</html>
Selanjutnya adalah proses pembuatan Virtual Host baru di dalam web server Apache.
Apache memiliki Virtual Host default bernama 000-default.conf. Virtual host ini dapat
digunakan sebagai contoh settingan default. Kita bisa menyalin isinya untuk membuat file
Virtual Host baru untuk tiap domain kita.
Pada panduan ini menggunakan nama Virtual Host website-1.conf. Setiap file Virtual Host
harus berakhiran dengan .conf.
nano /etc/apache2/sites-available/website-1.conf
Maka isi dari file website-1.conf kurang lebih seperti pada gambar di bawah ini.
Pada file website-1.conf, Anda dapat mengatur dan menambah beberapa kode baru agar
sesuai dengan kebutuhan domain. File website-1.conf akan membaca semua request di
port 80 (port default HTTP).
Kemudian, Anda perlu mengubah ServerAdmin default menjadi email yang dipakai oleh
administrator (email Anda). Pada panduan ini menggunakan contoh
email [email protected]
Setelah itu Anda perlu menambahkan dua kode, yang bernama ServerName dan
ServerAlias.
Server name fungsinya untuk memberikan informasi domain apa yang akan menggunakan
Virtual Host ini. ServerAlias fungsinya untuk menentukan alamat lain yang ingin
menggunakan Virtual Host ini contoh www.
Terakhir, Anda perlu mengatur DocumentRoot Virtual Host agar bekerja di dalam
direktori public_html yang telah dibuat.
DocumentRoot /var/www/html/public_html
Salin kode di atas ke dalam file .conf yang telah Anda buat. Lalu simpan menggunakan
perintah CTRL+X >> Y >> ENTER.
Setelah membuat file Virtual Host yang baru, perlu mengaktifkan Virtual Host yang telah
dibuat.
Kemudian untuk menerapkan hasil konfigurasi, Anda perlu me-restart Apache. Berikut
perintah untuk me-restart Apache.
Setelah semua konfigurasi selesai dilakukan, Anda perlu mengecek apakah pembuatan
Virtual Host Anda berhasil.
Caranya, Anda dapat mengakses domain yang telah ditambahkan di dalam ServerName
Virtual Host. Jika muncul tampilan seperti gambar di bawah ini, otomatis konfigurasi Anda
berhasil.
Tampilan website di atas adalah hasil dari file index.html yang telah dibuat dalam
direktori public_html.
Pertemuan 4
ULANGAN HARIAN
10. Jelaskan bagaimana cara Instal dan Konfigurasi Apache HTTP server di Ubuntu!