Metode Pelaksanaan Ononazara
Metode Pelaksanaan Ononazara
Metode Pelaksanaan Ononazara
PEKERJAAN :
REKONSTRUKSI TEMBOK PENAHAN TANAH DESA ONONAZARA
KECAMATAN TUGALA OYO
DIVISI 1. UMUM
1. Mobilisasi dan Lainnya
2. Jembatan Sementara
3. Kesalamatan dan kesehatan kerja
DIVISI 2. DRAINASE
1. Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air (Menggunakan Buruh)
2. Pasangan Batu dengan Mortar
DIVISI 7. STRUKTUR
1. Beton Struktur fc’20 MPa
2. Beton fc’15 MPa
3. Beton fc’10 Mpa
4. Baja Tulangan Polos-BjTP 280
5. Baja Tulangan Sirip-BjTS 420A
6. Pondasi Kayu Cerucuk Penyediaan dan Pemancangan
7. Tiang Bor Beton, diameter 400 mm
8. Pasangan Batu
9. Papan Nama/Prasasti
10. Pembongkaran Pasangan Batu
11. Pipa Drainase PVC diameter 25,4 mm
1
1. Mobilisasi dan Lainnya
Pekerjaan ini meliputi semua acara mobilisasi peralatan dan personil yang di perlukan dan semua falitas
pendukung selama dalam masa pelaksanaan pekerjaan serta melaksanakan demobilisasi kembali terhadap
semua terhadap semua peralatan dan personil pada ketika pekerjaan selesai.
Pelaksanaan pekerjaan konstruksi dilapangan sanggup berhasil dengan baik dari segi waktu dan
kualitasnya/ mutu kalau dikelola dengan baik. Salah satu sarana untuk sanggup mengelola proyek
dengan baik ialah tersedianya daerah bagi pengawas proyek dan kontraktor yang berupa direksi
keet, untuk :
a) Membuat laporan, mempelajari gambar, menciptakan gambar kerja dan semua manajemen
proyek.
b) Penempatan alat komunikasi, sehingga hubungan/ komunikasi antara pemilik, pengawas dan
kontraktor sanggup berjalan dengan baik.
Bahan untuk bangunan direksi keet lapangan memakai rangka kayu kaso, epilog dindingnya dari
multiplek 9 mm dan epilog atap memakai asbes gelombang atau seng gelombang, lantai dengan
discreeding.
Selain bangunan direksi keet lapangan, juga diharapkan bangunan gudang untuk menyimpan alat
kerja dan material yang rentan terhadap cuaca dan yang gampang hilang menyerupai : bor listrik,
gerinda listrik, vibrator, semen, keramik, cat, kabel, alat sanitair dan lainnya. Bangunan gudang
memakai rangka kayu kaso, epilog dinding dari multiplek 9 mm dan epilog atap memakai
asbes/seng gelombang, lantai dengan discreeding. Direksi keet lapangan dan gudang didirikan
pada area yang tidak mengganggu proses berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan.
Bahan yang digunakan untuk papan pengenal proyek, yakni bingkai terbuat dari Kayu/Reng
sekaligus berfungsi sebagai tiang papan proyek. bahan berikutnya yaitu kain spanduk yang dicetak
digital sebagai wadah informasi tentang pekerjaan.
2
1.3. Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank
Setelah mengamati dan meninjau lokasi pekerjaan Desa Iraonolase, Kecamatan Lahewa ini, hal
utama yang dilakukan seorang kontraktor adalah dengan membaca gambar kerja, melakukan
pengukuran dan memasang patok dan Bowplank.
Gambar kerja yang dipedomani adalah gambar kerja yang resmi dikeluarkan oleh Tim Teknis dan
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
Pekerjaan pengukuran dilakukan mulai dari patok 0 (nol) sampai dengan batas panjang volume
pekerjaan. saat yang bersamaan, dilakukan pemasangan bowplank dari reng/ kayu dan benang
ukur. Pekerjaan pengukuran wajib dihadir oleh Konsultan Pengawas dan Tim Teknis. Patok dan
bowplank yang telah terpasang tidak berubah, bergeser atau dipindahkan lagi tanpa persetujuan
oleh Tim Teknis dan Konsultan Pengawas.Titik-titik patok tetap dan titik-titik referensi yang
diperlihatkan dalam gambar yang disediakan untuk pihak kontraktor. Sebelum menggunakan titik-
titik patok tetap dan titik-titik referensinya, bagi pemasangan bowplank pekerjaan tersebut, pihak
kontraktor harus melakukan survey pengecekan dan memuaskan dirinya sendiri untuk mengetahui
keakuratan elevasi-elevasi tersebut.
Setiap titik patok tetap yang ditentukan harus diberi nomor dan berasal dari perencanaan dan pada
suatu lokasi yang disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
Pihak kontraktor harus menyediakan bagi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), dalam bentuk hasil
salinan dan sebelum memulai pekerjaan konstruksi, peta-peta dan catatan-catatan dalam format
yang telah disetujui pemakaiannya yang memperlihatkan detail lokasi dan elevasi setiap titik patok
tetap yang digunakan atau yang ditentukan oleh pihak kontraktor. Elevasi permukaan tanah asli
yang diperlihatkan dalam gambar-gambar harus dianggap benar berdasarkan Kontrak. Jika pihak
kontraktor ragu akan kebenaran elevasi permukaan tanah asli, pihak kontraktor harus, setidak-
tidaknya dalam 3 (tiga) hari sebelum memulai pekerjaan, memberitahukan Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) secara tertulis dan mengadakan survey ulang atas elevasi-elevasi permukaan
tanah asli tersebut.
Elevasi permukaan tanah yang ditentukan harus sehubungan persetujuan Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK). Pengukuran volume pekerjaan yang diselesaikan harus dibuat berdasarkan
elevasi-elevasi permukaan tanah yang telah disetujui.
Tahapan-tahapan pengukuran dan pengukuran yang harus dilakukan oleh juru ukur dalam
menerapkan sistem ini adalah sebagai berikut:
a. Meginterpretasi data dan informasi yang disajikan pada gambar kerja (gambar site plan, denah
ruang dan pondasi).
b. Menghitung jarak datar dan sudut datar setiap as bangunan sesuai gambar kerja.
c. Menyajikan hasil hitungan dalam bentuk tabel.
d. Menentukan garis sempadan ( Rooi ) bangunan sesuai gambar rencana (site plan)
e. Menentukan basis ukur sebagai pedoman pengukuran jarak dan sudut datar.
f. Menentukan setiap as bangunan sesuai jarak dan sudut datar yang telah dihitung.
g. Mengontrol kesikuan dan jarak datar sesuai data ukuran yang tersedia pada gambar denah
ruang dan pondasi
h. Menghitung kebutuhan bahan konstruksi bowplank.
i. Memasang patok bowplank menerus sesuai bentuk dan ukuran bangunan
j. Menentukan peil lantai ( ± 0.00 )
k. Memindah as ukuran bangunan pada konstruksi bowplank
l. Mengontrol kesikuan dan jarak sesuai denah ruang dan pondasi
Langkah Kerja :
Menyiapkan gambar denah ruang dan pondasi
Menyiapkan peralatan dan bahan
Menyiapkan tabel hitung
Menentukan garis ukur dan garis sempadan
Menghitung jarak dan sudut datar setiap titik as bangunan
Menyajikan hasil hitungan dalam bentuk tabulasi.
3
Metode pekerjaan pembongkaran beton bertulang (duikerplat) dilakukan dengan menggunakan alat
Jack Hammer (mesin pemecah beton) atau bisa juga dengan menggunakan Martil.
2. Jembatan Sementara
Metode pelaksanaan pekerjaan pembuatan jembatan sementara, pada pekerjaan jalan.
1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini mencakup pengadaan material jembatan, pembukaan jalur jalan baru, perakitan
jembatan.
2. Persiapan Pekerjaan
1) Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan, personil kerja dan
gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh persetujuan dari Konsultan dan Direksi sebelum
pekerjaan dimulai.
2) Mengajukan persetujuan penggunaan bahan material.
3) Memberitahu konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal
dilakukannya pelaksanaan pekerjaan (Request For Work).
Jembatan Bailley
3. Uraian Pekerjaan
1) Pemasangan bowplank.
2) Membuka jalan masuk baru, untuk digunakan sebagai jalur masuk ke jembatan sementara.
3) Pemadatan jalur masuk (Detour) ke jembatan sementara dengan agregat kelas B dan A.
4) Mendatangkan material jembatan yang akan digunakan. (Bila Jembatan sementara jenis Bailley maka
hanya perlu dimobilisasi dan perakitan sederahana pada lokasi pekerjaan)
5) Merakit Jembatan sementara.
4
4. Tahapan Pekerjaan Jembatan Sementara
Mulai
Persiapan
Pengukuran, Pemasangan
Pembukaan Jalur
Selesai
Semua galian tanah dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja dan tanah kelebihannya harus digunakan
untuk urugan kembali atau dibuang jauh – jauh dari lokasi pekerjaan. Galian tidak boleh dibiarkan sampai
waktu yang lama, tetapi selelah disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) harus segera dimulai
tahapan pekerjaan yang berikutnya untuk menghindari dari galian longsor, tergenang air dan lain sebagainya.
Pengalian untuk pondasi harus mempunyai lebar yang cukup untuk kelancaran pekerjaan pondasi,
memasang maupun memindahkan bekisting yang diperlukan serta pembersihannya.
5
1.8. Pembuangan tanah
Hasil galian tidak diperkenankan ditumpuk dibahu jalan karena dapat menggangu pengguna jalan
yang melalui jalan tersebut. Pembuangan tanah hasil galian pada pekerjaan drainase merupakan
tanggungjawab kontraktor pelaksana, yang dibuang ± 30 m dari lokasi pekerjaan
5. Galian Struktur
Lingkup pekerjaan untuk galian struktur ini meliputi semua pekerjaan galian, pengukuran, pemasangan patok/
bowplang, penyiapan alat, tenaga, batasan galian dipotong, dilakuakan penggalian, material galian dipindahkan
serta pembersihan.
6
5.3 Tahapan Pekerjaan Galian Struktur
Mulai
Selesai
Flow Chart Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Galian Tanah
7
Gambar Urugan Pasir
Semen yang digunakan Portland cement yang telah disetujui Direksi. Spesi/ adukan pekerjaan
pasangan batu harus dari campuran semen dan pasir dengan perbandingan volume 1 pc : 4 psr,
atau seperti ditentukan dalam gambar untuk setiap pekerjaan. Pasangan batu harus tersusun
sedemikian rupa sehingga antara batu dengan batu terisi spesi secara homogeen, sehingga
batu-batu tersebut tidak saling berhimpitan/ bersentuhan.
8
Sebelum pengecoran dilaksanakan, bekisting harus bersih dari kotoran-kotoran dan bahan-bahan lain.
Alat-alat pengaduk beton (beton molen) dan alat pembawa (kereta) juga harus bersih. Penulangan harus
dimatikan pada posisinya, serta harus diperiksa terlebih dahulu. Dimensi semua bagian beton tertera
pada gambar bestek dan detail. Jika terdapat ketidak cocokan pada ukuran pelaksana akan minta
pertimbangan terlebih dahulu dari pengawas.
Sra sebelum pengecoran beton dimulai, acuan dibasahi dengan air atau diolesi minyak di sisi dalamnya
dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas.
Pengecoran beton dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan sambungan konstruksi (construction joint)
yang telah disetujui sebelumnya atau sampai pekerjaan selesai.
Beton tidak boleh jatuh bebas ke dalam cetakan dengan ketinggian lebih dari 150 cm. Beton tidak boleh
dicor langsung dalam air. Bilamana beton dicor di dalam air dan pemompaan tidak dapat dilakukan
dalam waktu 48 jam setelah pengecoran, maka beton harus dicor dengan metode Tremi atau
metode drop-bottom-bucket, dimana bentuk dan jenis yang khusus digunakan untuk tujuan ini harus
disetujui terlebih dahulu oleh pengawas pekerjaan.
Pengecoran harus dilakukan pada kecepatan sedemikian rupa hingga campuran beton yang telah dicor
masih plastis sehingga dapat menyatu dengan campuran beton yang baru.
Bidang-bidang beton lama yang akan disambung dengan beton yang akan dicor, harus terlebih dahulu
dikasarkan, dibersihkan dari bahan-bahan yang lepas dan rapuh dan telah disiram dengan air hingga
jenuh. Sesaat sebelum pengecoran beton baru ini, bidang-bidang kontak beton lama harus disapu
dengan adukan semen dengan campuran yang sesuai dengan betonnya.
Beton harus dipadatkan dengan penggetar mekanis atau alat yang cocok untuk menjamin pemadatan
yang tepat dan memadai.
Bekisting tidak boleh dibongkar dari bidang vertikal, dinding, kolom yang tipis dan struktur yang sejenis
lebih awal 30 jam setelah pengecoran beton. Cetakan yang ditopang oleh perancah di bawah pelat, balok,
gelegar, atau struktur busur, tidak boleh dibongkar hingga pengujian menunjukkan bahwa paling sedikit
85% dari kekuatan rancangan beton telah dicapai.
8. Pembesian
Pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan pembesian biasanya dilakukan
sebelum dilakukan pengecoran beton. Pekerjaan ini memegang peran penting dari aspek kualitas pelaksana
mengingat fungsi tulangan yang penting dalam kekuatan struktur gedung.
Penyimpanan besi beton
Tumpukan besi tidak bersentuhan dengan tanah.
Besi berjarak minimal 5 cm dari logam lain.
Besi terlindungi kotoran, karat, benturan dan minyak.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada pelat dan balok lantai
Pembesian pada plat lantai berada di atas dudukan berupa beton biasanya disebut beton tahu.
Ketinggan bantalan pembesian plat lantai tergantung dari selimut beton yang direncanakan.
9
Sejumlah ikatan dilakukan pada besi kolom sesuai tipe ikatan supaya susunan pembesian
tersebut kuat untuk diangkat.
Setelan kolom dirakit dan kuat dan maka kolom diangkat.
Rakitan pembesian kolom yang telah dipasang diikat ke bekisting supaya kuat. Jarak antar
ikatan kira-kira 1,5 m.
Pemasangan pembesian pada dinding sama dengan pemasangan pada kolom.
Besi yang horizontal akan diikat dengan besi yang vertikal
Pada pekerjaan pembesian digunakan sesuai dengan gambar rencana dan dalam item pekerjaan
pada BOQ (Bill Of Quantity).
10. Plesteran
Pekerjaan pelapis dinding didahului setelah pekerjaan pasangan dinding pasangan batu selesai.
Plesteran dan Acian
Langkah Pekerjaan Plesteran adalah sebagai berikut:
Memasang benang pada ke empat sisi bidang dinding sesuai ketebalan yang di kehendaki.
Membuat caplaan dari adukan ukuran 10 x 10 cm2 dengan potongan triplek 2 x 5 cm diatasnya
sesuai ketebalan plesteran.
Membuat lajur kepalaan plesteran horizontal per bidang (sisi atas dan bawah) dengan
memperhatikan lot lokasi paling atas dan bawah dengan menyesuaikan plesteran antar
kepalaan.
Buat kepalaan vertikal @ 1,5 m dari atas ke bawah dan biarkan +/- 24 jam (note : siku 20.20.2
dapat dipakai sebagai kepalaan).
Penyiraman dinding bata sebelum dilaksankan plesteran antara kepalaan.
Kamprot dan ratakan dengan jidar allumunium dan biarkan mengering 3-4 hari.
Perataan permukaan plesteran dengan kasut dan jidar hingga halus dan rata.
Basahi permukaan plesteran dan aci permukaan plesteran hingga rata dan menutup seluruh pori-
pori plesteran.
Finishing dengan kasut besi dan kertas ex. Semen.
Kondisi acian setelah kering digosokan dengan spon /busa agar halus dan rata.
Biarkan +/- 14 hari sebelum dicat agar pengaruh garam alkali hilang / berkurang. (note :
pengaruh garam alkali dapat mengakibatkan perubahan warna).
Jika ada tali air, maka marking jalurnya dan potong dengan menggunakan mesin potong keramik
/cutter.
Chipping dengan pahat dan palu jalur tali air yang telah dipotong dengan mesin potong keramik.
Laburkan acian dan ratakan / calbon dengan memakai kuas.
Isi acian dan ratakan / padatkan dengan menggunakan raskam tali air / mal yang ukurannya
sesuai dengan ukuran tali air.
10
11. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Bore Pile
Prosedur urutan pekerjaan Bore Pile adalah sebagai berikut :
Sebelum memulai pengeboran, kontraktor harus mengajukan aproval shop drawing terlebih
dahulu untuk mendapat persetujuan oleh direksi pekerjaan. Proses aproval shop drawing ini
bertujuan untuk memastikan agar jangan sampai terjadi kesalahan pada denah posisi titik-titik
bore pile yang akan dibor. Setelah aproval shop drawing mendapat persetujuan oleh direksi
pekerjaan maka surveyor melakukan pengukuran , marking dan setting out titik pile yang akan
dibor.
4. Cleaning
Setelah mencapai kedalaman design toe level ,alat bor auger diganti alat bor dengan dasar yang
flat (Cleaning Bucket). Cleaning bucket berfungsi untuk membersikan dasar lubang bor.
11
Pembersihan lubang bor dengan cleaning bucket
12
Setting pipa tremi persiapan pengecoran
8. Casting / pengecoran
Metode casting / pengecoran adalah dengan menggunakan pipa tremi. Ready mix dituang
melalui bucket yang berbentuk pipa corong. Panjang pipa tremi disesuaikan dengan kedalaman
dasar lubang bor. Sebelum ready mix dituang terlebih dahulu air di tuang ke dalam corong untuk
melancarkan aliran ready mix dalam pipa tremi. Casting akan dihentikan jika concrete sudah 1 m
diatas cut off level. Selama pengecoran pipa tremi akan dipotong secara bertahap, tetapi tetap di
jaga agar pipa tremi minimal 2 m tertanam di bawah concrete level .
Pekerjaan pengecoran
13
12. Pengadaan dan Pemasangan Prasasti
Metode pelaksanaan prasasti di tempatkan pada posisi yang tidak mengganggu atau menghalangi pemanfaat
bangunan, namun demikian posisi prasasti diletakkan pada lokasi yang dapat dilihat dan sesuai dengan
petunjuk dari konsultan pengawas. Prasasti yang digunakan terbuat dari granit yang dicetak sesuai dengan
gambar dan dipasang pada dudukan yang terbuat dari beton bertulang sesuai dengan gambar.
5.5 Finishing
Pada saat penyelesaian pekerjaan, tempat kerja harus ditinggal dalam keadaan bersih.
Pada saat pembersihan akhir, semua bagian pekerjaan fisik, harus diperiksa ulang untuk
mengetahui kerusakan fisik yang mungkin ditemukan sebelum pembersihan akhir.
SUDARMONO BAEHA
Direktur
14