S-876 - PB - 2020 Penyelesaian Hibah Langsung Bentuk Uang - Barang - Jasa - Surat Berharga TAYL - DS
S-876 - PB - 2020 Penyelesaian Hibah Langsung Bentuk Uang - Barang - Jasa - Surat Berharga TAYL - DS
S-876 - PB - 2020 Penyelesaian Hibah Langsung Bentuk Uang - Barang - Jasa - Surat Berharga TAYL - DS
GEDUNG PRIJADI PRAPTOSUHARDJO I LANTAI 2, JALAN LAPANGAN BANTENG TIMUR NO. 2-4, JAKARTA PUSAT
10710; TELEPON (021) 3865130, 3814411; FAKSIMILE (021) 3846402; LAMAN WWW.DJPB.KEMENKEU.GO.ID
A. Ruang Lingkup
Pengaturan sebagaimana dimaksud dalam huruf B sampai dengan huruf E diterapkan atas
hibah langsung bentuk uang yang telah diterima oleh satker pada Tahun Anggaran yang Lalu
(TAYL) sejak penerapan akuntansi pemerintahan berbasis akrual, yaitu tahun 2015 dan
tahun-tahun selanjutnya sampai dengan satu tahun sebelum Tahun Anggaran Berjalan
(TAB minus 1), dengan kriteria sebagai berikut:
1. Hibah langsung bentuk uang telah diterima oleh satker antara 1 Januari 2015 sampai
dengan 31 Desember TAB minus 1.
2. Hibah langsung bentuk uang sebagaimana dimaksud dalam angka 1 belum dan/atau telah
diterbitkan nomor register namun belum dilakukan pengesahan ke KPPN.
3. Hibah langsung bentuk uang sebagaimana dimaksud dalam angka 1 telah dilakukan
belanja seluruhnya pada TAYL sehingga tidak terdapat saldo kas hibah pada Tahun
Anggaran Berjalan (TAB).
4. Hibah langsung bentuk uang sebagaimana dimaksud dalam angka 1 telah dilakukan
belanja sebagian pada TAYL sehingga terdapat saldo kas hibah pada TAB, dan saldo kas
hibah dimaksud akan dan/atau telah digunakan pada TAB.
5. Pengesahan dilakukan atas pendapatan hibah langsung bentuk uang TAYL dan/atau
belanja yang bersumber dari hibah yang telah dilakukan pada TAYL, namun belum
dilakukan pengesahan sampai dengan 31 Desember TAB minus 1 atas hibah yang
diterima sebagaimana angka 1.
6. Dalam hal terdapat hibah yang diterima sebagaimana angka 1 dengan jangka waktu
penarikan hibah sampai dengan TAB atau setelahnya (multiyears) dan terdapat saldo
hibah langsung bentuk uang TAYL yang dibelanjakan pada TAB, maka pengesahan atas
belanja yang bersumber dari hibah tersebut dilakukan sebagaimana pengesahan hibah
langsung bentuk uang TAB, dengan berpedoman pada PMK Nomor 99/PMK.05/2017
tentang Administrasi Pengelolaan Hibah.
C. Pencatatan Akuntansi atas Pendapatan dan Belanja yang Bersumber dari Hibah
Langsung Bentuk Uang TAYL
Bagi satker pengguna Aplikasi SAIBA, SIMAK BMN, dan Persediaan, pencatatan
akuntansi atas pendapatan dan belanja yang bersumber dari hibah langsung telah diatur
dalam PMK Nomor 225/PMK.05/2016 tentang Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Pusat. Sedangkan untuk satker
pengguna Aplikasi SAKTI, jurnal-jurnal terkait hibah langsung dituangkan dalam PMK
Nomor 212/PMK.05/2019 tentang Jurnal Akuntansi Pemerintahan pada Pemerintah
Pusat.
Hibah langsung bentuk uang TAYL yang belum dilakukan pengesahan hingga saat ini
seharusnya disajikan dalam LKKL TAB minus 1 sebagai Hibah Langsung yang Belum
Disahkan (akun 218211). Selain itu, apabila masih terdapat saldo kas atas hibah
dimaksud, satker juga menyajikan Kas Lainnya di K/L dari Hibah yang Belum Disahkan
(akun 111827). Penyajian Akun Hibah Langsung yang Belum Disahkan serta Kas Lainnya
di K/L dari Hibah yang Belum Disahkan tersebut dihasilkan dari prosedur sebagai berikut:
1. Pada saat menerima hibah langsung bentuk uang dari donor pada TAYL, satker
seharusnya telah mencatat jurnal penyesuaian secara manual melalui Aplikasi SAIBA
pada tahun diterimanya hibah tersebut sebagai berikut:
D/K Kode Akun Uraian Akun Rp Laporan
D 111827 Kas Lainnya di K/L dari Hibah yang xxx Neraca
Belum Disahkan
K 218211 Hibah yang Belum Disahkan xxx Neraca
Sedangkan bagi satker pengguna Aplikasi SAKTI, satker seharusnya telah mencatat
penerimaan kas hibah tersebut melalui Modul Bendahara sehingga terbentuk jurnal
sebagaimana di atas.
2. Selanjutnya, apabila terdapat belanja yang dilakukan pada TAYL yang bersumber dari
hibah tersebut, dan sampai dengan tanggal 31 Desember TAB minus 1 belum
dilakukan pengesahan, satker seharusnya menyajikan belanja yang bersumber dari
hibah TAYL tersebut sebagai Beban Operasional atau Persediaan/Aset tetap/Aset
Lainnya dalam LKKL TAB minus 1, dengan mengurangi saldo Kas Lainnya di K/L dari
Hibah. Pencatatan yang dilakukan melalui Aplikasi SAIBA dan/atau Aplikasi
Persediaan/SIMAK BMN pada TAB minus 1 dengan berpedoman pada PMK Nomor
225/PMK.05/2016 pada akhirnya menghasilkan jurnal sebagai berikut:
D/K Kode Akun Uraian Akun Rp Laporan
D 1xxxxx Persediaan/Aset Tetap/Aset Lainnya xxx Neraca
K 111827 Kas Lainnya di K/L dari Hibah yang xxx Neraca
Belum Disahkan
Jurnal yang tercatat dalam hal belanja yang bersumber dari hibah langsung bentuk
uang TAYL tersebut menghasilkan Barang Milik Negara (BMN).
5. Selain berdampak pada pembukuan satker, penerbitan SPHL atas hibah langsung
TAYL juga menghasilkan pencatatan pada Aplikasi SPAN dan berdampak pada
pembukuan Bendahara Umum Negara (BUN) sebagai berikut:
D/K Kode Akun Uraian Akun Rp Laporan
D 313121 Diterima dari Entitas Lain xxx LPE DJPPR
K 391111 Ekuitas xxx LPE DJPPR
D 111822 Kas Lainnya di K/L dari Hibah xxx Neraca Satker
K 313111 Ditagihkan ke Entitas Lain xxx Neraca Satker
Jurnal yang terbentuk pada Aplikasi SPAN dalam rangka pencatatan pengesahan
pendapatan yang bersumber dari hibah langsung bentuk uang TAYL.
6. Pencatatan pengesahan hibah langsung bentuk uang TAYL tidak berdampak pada
Laporan Realisasi Anggaran (LRA) di satker. Mengingat bahwa belanja yang
bersumber dari hibah langsung bentuk uang TAYL tersebut merupakan transaksi TAYL
yang baru dicatat pada TAB, maka diperlakukan sebagai koreksi ekuitas (akun Koreksi
Lainnya) dan disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas (LPE).
Prosedur pencatatan akuntansi atas pengembalian sisa kas hibah TAYL, di mana atas
kas hibah dimaksud telah dilakukan pengesahan pendapatan hibah sebelumnya (telah
terbit SP2HL/SPHL-nya), dilakukan dengan berpedoman pada:
1. PMK Nomor 225/PMK.05/2016 tentang Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Pusat.
2. Surat Dirjen Perbendaharaan Nomor S-5445/PB/2016 tanggal 1 Juli 2016 hal
Prosedur Pencatatan Pengembalian/Penyetoran Sisa Kas Hibah Langsung (HLU)
yang Telah Disahkan ke Kas Negara.
3. Surat Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Nomor S-183/PB.6/2016
kepada seluruh Kepala KPPN tanggal 8 Januari 2016 hal Proses Pengesahan
Hibah Langsung dan Pengesahan Pengembalian Sisa Hibah Langsung Uang
kepada Pemberi Hibah.
Setelah melakukan seluruh tahapan sebagaimana dituangkan dalam huruf C, dalam
hal terdapat sisa kas hibah yang harus dipertanggungjawabkan maka akan terdapat
akun Kas Lainnya di K/L dari Hibah dalam neraca sebesar sisa kas hibah dimaksud.
Pertanggungjawaban atas sisa kas hibah tersebut dilakukan dengan prosedur sebagai
berikut:
1. Sisa kas hibah dikembalikan kepada pemberi hibah
a. Atas sisa kas hibah TAYL yang telah dikembalikan kepada pemberi hibah,
satker agar mengajukan SP4HL kepada KPPN Khusus Pinjaman dan Hibah
untuk hibah langsung bentuk uang TAYL yang berasal dari pemberi hibah luar
negeri; atau KPPN mitra untuk hibah langsung bentuk uang TAYL yang berasal
dari pemberi hibah dalam negeri.
b. Pengajuan SP4HL dilakukan menggunakan akun 311911 (Ekuitas Dana
Lancar Lainnya dari Hibah Langsung), menggunakan kode Bagian Anggaran
(BA), Eselon I, dan Satker penerima hibah. Format SP4HL adalah
sebagaimana dituangkan dalam Lampiran X.
c. Tata cara pengajuan dan kelengkapan dalam pengajuan SP4HL mengacu
pada PMK Nomor 99/PMK.05/2017.
d. Berdasarkan SP4HL yang diajukan oleh satker, KPPN menerbitkan SP3HL
sesuai ketentuan yang berlaku. Format SP3HL adalah sebagaimana
dituangkan dalam Lampiran XI.
e. Batas waktu pengajuan SP4HL oleh satker serta pemrosesan/penerbitan
SP3HL oleh KPPN mengacu pada Perdirjen Perbendaharaan dan/atau Surat
Edaran Dirjen Perbendaharaan yang mengatur mengenai pedoman
pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran negara pada akhir tahun anggaran
berjalan.
f. Perekaman SP3HL oleh satker ke Aplikasi SAIBA atau SAKTI secara otomatis
menghasilkan jurnal sebagai berikut:
D/K Kode Akun Uraian Akun Rp Laporan
D 391119 Koreksi Lainnya xxx LPE
K 111822 Kas Lainnya di K/L dari Hibah xxx Neraca
-9-
g. Dalam hal satker telah menyetorkan sisa kas hibah tersebut ke kas negara
pada TAYL menggunakan akun 815131:
1) Satker agar memastikan bahwa BPN telah direkam pada Aplikasi SAIBA
atau SAKTI sehingga saldo Kas Lainnya di K/L dari Hibah pada Neraca
telah berkurang sebesar setoran dimaksud.
2) Satker agar berkoordinasi dengan KPPN untuk memastikan bahwa saldo
Kas Lainnya di K/L dari Hibah pada pembukuan KPPN telah disesuaikan
sebesar setoran tersebut.
h. Dalam hal satker telah terlanjur menyetorkan sisa kas hibah tersebut ke kas
negara pada TAYL menggunakan akun selain 815131:
1) Satker tetap menyampaikan surat pemberitahuan ke KPPN sebagaimana
dimaksud pada huruf d.
2) Satker melakukan jurnal sebagaimana dimaksud pada huruf e secara
manual melalui Aplikasi SAIBA atau SAKTI.
5. Pada TAB, Satker ABC (pengguna Aplikasi SAIBA) melakukan jurnal penyesuaian
untuk mengembalikan saldo Kas Lainnya di K/L dari Hibah ke nilai total hibah
langsung bentuk uang yang diterima pada tahun TAB minus 1:
D/K Kode Akun Uraian Akun Rp Laporan
D 111827 Kas Lainnya di K/L dari Hibah 180.000.000 Neraca
yang Belum Disahkan
K 391119 Koreksi Lainnya 180.000.000 LPE
Selanjutnya, setelah Satker ABC mengajukan SP2HL ke KPPN mitra dan KPPN
mitra menerbitkan SPHL, Satker ABC melakukan perekaman SPHL ke Aplikasi
SAIBA sehingga terbentuk jurnal sebagai berikut:
D/K Kode Akun Uraian Akun Rp Laporan
D 218211 Hibah Langsung yang Belum 200.000.000 Neraca
Disahkan
K 391133 Pengesahan Hibah Langsung 200.000.000 LPE
TAYL
D 111822 Kas Lainnya di K/L dari Hibah 200.000.000 Neraca
K 111827 Kas Lainnya di K/L dari Hibah 200.000.000 Neraca
yang Belum Disahkan
D 391119 Koreksi Lainnya 180.000.000 LPE
K 111822 Kas Lainnya di K/L dari Hibah 180.000.000 Neraca
Dalam hal Satker ABC menggunakan Aplikasi SAKTI, jurnal yang terbentuk dari
hasil perekaman SPHL adalah sebagai berikut:
D/K Kode Akun Uraian Akun Rp Laporan
D 218211 Hibah Langsung yang Belum 200.000.000 Neraca
Disahkan
K 391133 Pengesahan Hibah Langsung 200.000.000 LPE
TAYL
D 111822 Kas Lainnya di K/L dari Hibah 200.000.000 Neraca
K 111827 Kas Lainnya di K/L dari Hibah 200.000.000 Neraca
yang Belum Disahkan
D 111827 Kas Lainnya di K/L dari Hibah 180.000.000 Neraca
yang Belum Disahkan
K 111822 Kas Lainnya di K/L dari Hibah 180.000.000 Neraca
7. Setelah melakukan prosedur di atas, pada neraca Satker ABC masih terdapat
saldo Kas Lainnya di K/L dari Hibah senilai Rp20.000.000,00, di mana sisa kas
hibah dimaksud telah dilakukan pengembalian kepada donor pada tanggal 27
Desember TAB minus 1. Dalam rangka mempertanggungjawabkan pengembalian
sisa kas hibah TAYL tersebut, Satker ABC mengajukan SP4HL ke KPPN dan
KPPN menerbitkan SP3HL. SP3HL dilakukan perekaman pada Aplikasi SAIBA
atau SAKTI sehingga secara otomatis terbentuk jurnal sebagai berikut:
D/K Kode Akun Uraian Akun Rp Laporan
D 391119 Koreksi Lainnya 20.000.000 LPE
K 111822 Kas Lainnya di K/L dari Hibah 20.000.000 Neraca
Dengan demikian, saldo Kas Lainnya di K/L dari Hibah pada neraca Satker ABC
menjadi nihil.
8. Penerbitan SP3HL tersebut menghasilkan pencatatan pada Aplikasi SPAN
sebagai berikut:
D/K Kode Akun Uraian Akun Rp Laporan
D 311911 Ekuitas Dana Lancar 20.000.000 LPE Satker
Lainnya dari Hibah
Langsung
K 212191 Utang kepada Pihak 20.000.000 Neraca Satker
Ketiga Lainnya
Jurnal penerimaan SP4HL (buku besar akrual)
F. Perlakuan atas Hibah Langsung Bentuk Uang yang Diterima Sebelum Tahun
2015
Atas hibah langsung bentuk uang yang telah diterima oleh satker sebelum tahun 2015
dan belum selesai administrasi hibahnya:
1. Pernah dilakukan pengesahan, terdapat saldo Kas Lainnya di K/L dari Hibah dalam
Neraca
Kondisi ini dimungkinkan terjadi apabila:
- 14 -
G. Perlakuan atas Hibah Langsung Bentuk Uang pada Satker yang mengalami
Likuidasi
Ketentuan mengenai likuidasi satker di K/L telah diatur dalam PMK Nomor
48/PMK.05/2017 tentang Pelaksanaan Likuidasi Entitas Akuntansi dan Entitas
Pelaporan pada Kementerian Negara/Lembaga. Dalam PMK Nomor 48/PMK.05/2017,
diatur bahwa hak dan kewajiban yang harus diselesaikan oleh satker yang mengalami
likuidasi di antaranya mencakup Kas Lainnya di K/L dari Hibah serta pengesahan
hibah langsung.
Dalam rangka penyelesaian hak dan kewajibannya, satker yang dilikuidasi seharusnya
telah melakukan seluruh proses administrasi hibah langsung yang diterimanya sampai
dengan pengesahan. Dengan demikian, tidak lagi terdapat saldo Kas Lainnya di K/L
dari Hibah yang Belum Disahkan (kode akun 111827) serta Hibah Langsung yang
Belum Disahkan (kode akun 218211) dalam laporan keuangan.
Sedangkan untuk Kas Lainnya di K/L dari Hibah (kode akun 111822) dimungkinkan
bersaldo apabila satker yang dilikuidasi tersebut masih memiliki sisa kas hibah yang
belum digunakan, namun telah disahkan sebagai pendapatan hibah. Atas saldo Kas
Lainnya di K/L dari Hibah tersebut, penyelesaian yang dilakukan oleh satker yang
dilikuidasi adalah:
1. Melakukan serah terima kepada satker yang ditunjuk, yang akan melanjutkan
kegiatan yang dibiayai dari hibah tersebut;
2. Melakukan pengembalian kepada pemberi hibah sesuai perjanjian hibah; atau
3. Melakukan penyetoran ke kas negara, apabila kegiatan yang dibiayai dari hibah
tersebut telah selesai atau tidak dilanjutkan oleh satker yang ditunjuk.
- 15 -
Serah terima atas saldo Kas Lainnya di K/L dari Hibah dari satker yang dilikuidasi
kepada satker yang ditunjuk agar dilengkapi Berita Acara Serah Terima (BAST) yang
ditandatangani oleh kedua pihak, dilampiri dengan dokumen pendukung lainnya.
Berdasarkan BAST dimaksud, satker yang dilikuidasi merekam transaksi transfer
keluar atas Kas Lainnya di K/L dari Hibah, dan satker yang ditunjuk mencatat transfer
masuk.
Mengingat bahwa saldo Kas Lainnya di K/L dari Hibah juga dicatat dalam pembukuan
KPPN dan merupakan salah satu elemen data yang dilakukan rekonsiliasi eksternal
antara data SAI dengan data SiAP serta menjadi salah satu syarat terbitnya Berita
Acara Rekonsiliasi (BAR), satker yang dilikuidasi dan/atau satker yang ditunjuk agar
berkoordinasi dengan KPPN mitra atau KPPN KPH terkait serah terima kas dimaksud,
sehingga KPPN terkait dapat menindaklanjuti pemindahbukuan Kas Lainnya di K/L
dari Hibah tersebut.
Selain itu, mengingat bahwa nomor register hibah telah diterbitkan dengan
menggunakan identitas satker yang telah dilikuidasi, satker agar mengajukan
permohonan pemutakhiran identitas nomor register hibah dari satker yang dilikuidasi
menjadi satker yang ditunjuk kepada Kanwil Ditjen Perbendaharaan untuk hibah yang
berasal dari dalam negeri atau Dit. EAS DJPPR untuk hibah yang berasal dari luar
negeri.
LAMPIRAN III
Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan
Nomor : S- /PB/2020
Tanggal : Desember 2020
KOP SURAT
Nomor : ……………
Sifat : ……………
Lampiran : ……………
Hal : Permohonan Penerbitan Nomor Register Hibah Langsung Tahun …….(1)
Yth. …………(2)
……….., ……………(8)
………………………(9)
………………………(10)
………………………(11)
Tembusan:
……………(12)
-2-
PETUNJUK PENGISIAN
SURAT PERMOHONAN PENERBITAN NOMOR REGISTER
Sehubungan dengan penerimaan hibah langsung bentuk uang tahun ……..(3) pada
satuan kerja ….. (4) kode satuan kerja xx.xxx.xxxxxx (5) sesuai Naskah Perjanjian Hibah
(NPH) Nomor …….. (6), yang bertanda tangan di bawah ini :
a. Nama :…………………….(7)
b. Jabatan :…………………….(8)
c. Eselon I :…………………….(9)
d. Kementerian Negara/Lembaga :…………………….(10)
…………,…………………..20xx ..(16)
Aparat Pengawas Intern Pemerintah
…………………………………(17)
NIP……………………………..(18)
Keterangan :
*) Coret yang tidak perlu
-2-
PETUNJUK PENGISIAN
SURAT PERNYATAAN/ HASIL PENGAWASAN APARAT PENGAWASAN INTERN
PEMERINTAH
SURAT PERNYATAAN
Nomor : ……………(1) Tanggal : ……………..(2)
Sehubungan dengan penerimaan hibah langsung bentuk uang tahun ……..(3) dengan
batas akhir penarikan hibah tanggal … bulan … tahun…. (4) sesuai Naskah Perjanjian Hibah
(NPH) Nomor …….. (5), yang bertanda tangan di bawah ini :
a. Nama :…………………….(6)
b. Jabatan :…………………….(7)
c. Satuan Kerja :…………………….(8)
d. Eselon I :…………………….(9)
e. Kementerian Negara/Lembaga :…………………….(10)
Dengan ini menyatakan bahwa :
1. Bertanggung jawab atas segala penerimaan hibah langsung bentuk uang Tahun
Anggarang Yang Lalu yang diterima dari :
a. Pemberi Hibah :……………………..(11)
b. Nilai Hibah (sesuai NPH) :……………………..(12)
c. Nilai realisasi hibah yang diterima :...............................(13)
d. Untuk keperluan :……………………..(14)
2. Belum dilakukannya penyelesaian administrasi dan pengesahan hibah langsung bentuk
uang Tahun Anggaran Yang Lalu merupakan ketidakpatuhan terhadap PMK Nomor
99/PMK.05/2017 tentang Administrasi Pengelolaan Hibah beserta aturan-aturan
turunannya.
3. Hibah langsung bentuk uang Tahun Anggaran Yang Lalu sebagaimana dimaksud dalam
angka 1 telah sesuai dengan ketentuan dan ruang lingkup yang diatur dalam Tata Cara
Penyelesaian Hibah Langsung Bentuk Uang Tahun Anggaran Yang Lalu pada Surat
Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor …… Tanggal ………. (15)
4. Bukti-bukti/dokumen/BAST *) atas penerimaan, penggunaan, dan pertanggungjawaban
hibah langsung bentuk uang/barang/jasa/surat berharga disimpan untuk kelengkapan
administrasi dan keperluan pemeriksaan aparat pengawas fungsional.
…………,…………………..20xx ..(16)
Pimpinan/Kepala Kantor/KPA *)
…………………………………(17)
NIP……………………………..(18)
Keterangan :
*) Coret yang tidak perlu
-2-
PETUNJUK PENGISIAN
SURAT PERNYATAAN
KOP SURAT
Nomor :
Sifat : Biasa
Lampiran : Satu Berkas
Hal : Penerbitan Nomor Register Hibah Langsung Dalam Negeri Bentuk
Uang/Barang/Jasa*) Tahun Anggaran Yang Lalu untuk Satker…. (1)
Sehubungan dengan surat Saudara nomor: …… (3) tanggal ……. (4) hal ………(5),
dengan ini kami sampaikan penetapan nomor register hibah langsung dalam negeri bentuk
uang/barang/jasa *) TAYL yang diterima Satker ….. (6) sebagaimana terlampir.
Selanjutnya, untuk proses administrasi atas hibah dimaksud, Saudara agar
berpedoman pada ketentuan yang diatur dalam Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan
No……(7) tanggal ……. (8) hal …..(9).
Sedangkan untuk batas waktu penyampaian surat pengesahan pendapatan dan
belanja hibah langsung bentuk uang TAYL ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
(KPPN), Saudara agar berpedoman pada Perdirjen Perbendaharaan dan/atau Surat Edaran
yang mengatur mengenai pedoman pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran negara pada
akhir tahun anggaran.
Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerja sama yang baik kami ucapkan terima
kasih.
Tembusan:
1. Direktur Sistem Informasi dan Teknologi Perbendaharaan
2. Direktur Sistem Penganggaran, DJA
3. Direktur Evaluasi, Akuntansi, dan Setelmen, DJPPR
4. Kepala Perwakilan BPK Provinsi …
5. Sekretaris Jenderal Kementerian Negara/Lembaga … (u.p. penyusun laporan keuangan
tingkat K/L).
Catatan:
*) Coret yang tidak perlu
-2-
KOP SURAT
Nomor :
Sifat : Biasa
Lampiran : Satu Berkas
Hal : Penerbitan Nomor Register Hibah Langsung Luar Negeri Bentuk
Uang/Barang/Jasa*) Tahun Anggaran Yang Lalu untuk …. (1)
Yth. …. 2)
Jl. …..
……………
……………
Sehubungan dengan surat Saudara nomor: …… (3) tanggal ……. (4) hal ………(5),
dengan ini kami sampaikan penetapan nomor register hibah langsung luar negeri bentuk
uang/barang/jasa *) TAYL yang diterima ….. (6) sebagaimana terlampir.
Selanjutnya, untuk proses administrasi atas hibah dimaksud, Saudara agar
berpedoman pada ketentuan yang diatur dalam Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan
No……(7) tanggal ……. (8) hal …..(9).
Sedangkan untuk batas waktu penyampaian surat pengesahan pendapatan dan
belanja hibah langsung bentuk uang TAYL ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
(KPPN), Saudara agar berpedoman pada Perdirjen Perbendaharaan dan/atau Surat Edaran
yang mengatur mengenai pedoman pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran negara pada
akhir tahun anggaran.
Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerja sama yang baik kami ucapkan terima
kasih.
Direktur
Tembusan:
1. Direktur Sistem Informasi dan Teknologi Perbendaharaan
2. Direktur Sistem Penganggaran, DJA
3. Kepala Perwakilan BPK Provinsi …
4. Sekretaris Jenderal Kementerian Negara/Lembaga … (u.p. penyusun laporan keuangan
tingkat K/L).
Catatan:
*) Coret yang tidak perlu
-2-
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA…(1)
........................., ........................(24)
a.n.Kuasa Pengguna Anggaran
Pejabat Penandatangan SPM
...................................................(25)
…………………………………………
..........................................(27) NIP/NRP ………………………….(26)
-3-
(21) Diisi jumlah rupiah yang diterima dari hibah langsung bentuk uang TAYL (nilai
akun Ekuitas/391111), yang akan disahkan melalui SP2HL ini
(22) Diisi total rupiah jumlah akun Ekuitas (391111)
Yaitu : …………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………….…………………………………………………………………………………… (9)
………………………………………(11) ………………………………………(13)
N IP…………………………………(12) NIP…………………………………(14)
-2-
NO URAIAN PENGISIAN
Kuasa Bendahara Umum Negara, Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara ……… (4)
Yaitu : ………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………(18)
….(20)
……………………………………………………….
NIP/NRP ………………………………….(21)
10016912301063-7.....(22)
-2-
NO URAIAN ISIAN
(1) Diisi uraian Kementerian Negara/Lembaga
(2) Diisi tanggal diterbitkan SP4HL
(3) Diisi nomor SP4HL
(4) Diisi uraian KPPN yang melakukan pengesahan, diikuti kode KPPN
(5) Diisi sisa uang dari hibah yang akan dikembalikan ke donor
(6) Diisi jumlah pengembalian pendapatan hibah
(7) Diisi selisih antara sisa hibah dengan pengembalian hibah
(8) Diisi Tahun Anggaran berkenaan (tahun dilakukannya pengesahan hibah
langsung TAYL)
(9) Diisi dasar diterbitkannya SP4HL, misalnya: Nomor UU APBN, nomor dan
tanggal DIPA, atau dokumen penerimaan dan pengeluaran lainnya
(10) Diisi kode Satker (6 digit), kode kewenangan (2 digit), serta nama Satker
penerima hibah
(11) Di isi Kode Fungsi, Subfungsi, BA, Unit Eselon 1, dan Program
(12) Diisi jenis Kegiatan, Output, Lokasi, Jenis Belanja
(13) Diisi sumber dana dan cara penarikan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Kode (10) Hibah Langsung Dalam Negeri (HLD): untuk hibah langsung
bentuk uang yang berasal dari dalam negeri dan kode cara penarikan (-).
2. Kode (11) Hibah Langsung Luar Negeri (HLL): untuk hibah langsung bentuk
uang yang berasal dari luar negeri dan kode cara penarikan (-).
(14) Diisi nomor register
(15) Diisi kode Bagian Anggaran, Unit Eselon 1, kode Lokasi, Akun dan kode Satker,
dengan ketentuan kode BA, Eselon I, kode Lokasi, dan kode Satker merujuk
pada kode Satker penerima hibah/penerbit SP4HL dengan akun 311911
(Ekuitas Dana Lancar Lainnya dari Hibah Langsung)
(16) Diisi jumlah rupiah masing-masing akun pengembalian pendapatan
(17) Diisi total rupiah jumlah pengembalian pendapatan
(18) Diisi uraian keperluan pengesahan, yaitu “Pengembalian Hibah Langsung
bentuk Uang Tahun … (sejak tahun 2015 sampai dengan TAB minus 1)
kepada Pemberi Hibah sesuai bukti setor tanggal…….. Nomor……… “
(19) Diisi nama kota dan tanggal diterbitkan SP4HL (sama seperti pada poin 2)
(20) Diisi tanda tangan Pejabat Penandatangan SPM
(21) Diisi nama dan NIP/NRP Pejabat Penandatangan SPM
(22) Diisi bar code hasil enkripsi aplikasi SPM
Pada Aplikasi SAS, SP4HL TAYL diproses melalui menu SPM >> RUH SPM Pengesahan
Hibah >> SP4HL T.A Lalu
LAMPIRAN XI
Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan
Nomor : S- /PB/2020
Tanggal : Desember 2020
Yaitu : …………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………….……………………………………………………………………………………. (9)
………………………………………(11) ………………………………………(13)
NIP…………………………………(12) NIP…………………………………(14)
-2-
PETUNJUK PENGISIAN
SURAT PENGESAHAN PENGEMBALIAN PENDAPATAN HIBAH LANGSUNG (SP3HL)
TAHUN ANGGARAN YANG LALU (TAYL)
NO URAIAN PENGISIAN
A. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pengesahan Hibah Langsung Bentuk Barang/Jasa/Surat Berharga TAYL
adalah hibah langsung yang diterima pada TAB minus 1 dan/atau tahun-tahun sebelumnya
namun belum dilakukan pengajuan nomor register dan/atau pengesahan hibah.
B. Proses Pengadministrasian Hibah Langsung Bentuk Barang/Jasa/Surat Berharga
TAYL
1. Pencatatan barang (aset tetap/aset lainnya/persediaan)
Dalam hal Hibah Langsung Bentuk Barang/Jasa/Surat Berharga TAYL belum tercatat pada
Neraca Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga (LKKL) TAB minus 1 Audited dan/atau
tahun-tahun sebelumnya, dilakukan pencatatan terlebih dahulu sesuai ketentuan yang diatur
dalam PMK Nomor 225/PMK.05/2016 tentang Penerapan Standar Akuntansi Akuntansi
Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Pusat dan/atau PMK Nomor
212/PMK.05/2019 tentang Jurnal Akuntansi Pemerintahan pada Pemerintah Pusat, sebagai
berikut:
a. Satker melakukan pencatatan barang (aset tetap/aset lainnya/persediaan) yang diterima
dari hibah ke dalam Aplikasi SIMAK-BMN dan/atau Aplikasi Persediaan melalui menu
Hibah Masuk dengan tahun perolehan sesuai Berita Acara Serah Terima (BAST),
sehingga akan terbentuk jurnal sebagai berikut:
D/K Kode Akun Uraian Akun Rp Laporan
D 1xxxxx Aset Tetap/Aset Lainnya/Persediaan xxx Neraca
K 1xxxxx Aset Tetap/Aset Lainnya/Persediaan xxx Neraca
Yang Belum Diregister
D 391116/ Koreksi Nilai Aset Tetap/Aset Lainnya xxx LPE
391118 Non Revaluasi
K 137xx/ Akumulasi Penyusutan/Amortisasi xxx Neraca
1693xx xxx
D 591xx/ Beban Penyusutan/Amortisasi xxx xxx LO
5921xx
K 137xx/ Akumulasi Penyusutan/Amortisasi xxx Neraca
1693xx xxx
Bagi satker pengguna Aplikasi SAKTI, jurnal ini terbentuk pada saat satker melakukan
perekaman barang melalui Modul Aset Tetap atau Modul Persediaan.
-2-
…………,…………………..20xx ..(15)
Aparat Pengawas Intern Pemerintah
…………………………………(16)
NIP……………………………..(17)
Keterangan :
*) Coret yang tidak perlu
-2-
PETUNJUK PENGISIAN
SURAT PERNYATAAN
SURAT PERNYATAAN
Nomor :……………(1) Tanggal :……………..(2)
…………,…………………..20xx ..(14)
Pimpinan/Kepala Kantor/KPA *)
…………………………………(15)
NIP……………………………..(16)
Keterangan :
*) Untuk pemberian hibah barang/jasa/surat berharga yang tidak disertai nilai dari pemberi
hibah, satker dapat mencatat dengan nilai wajar.
**) Coret yang tidak perlu.
-2-
PETUNJUK PENGISIAN
SURAT PERNYATAAN
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA….(1)
MEMO PENCATATAN HIBAH LANGSUNG BENTUK BARANG/JASA/SURAT BERHARGA
Tanggal: …………..(2) Nomor: …………(3)
Kuasa Bendahara Umum Negara, Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara ...... (4)
Agar melakukan pencatatan atas penerimaan hibah bentuk barang/jasa/surat berharga:
……………., ………………………(19)
Kuasa Pengguna Anggaran
…………… (20)
……………………………………………..
NIP/NRP …………………………(21)
.............…………….………. (22)
-2-
PETUNJUK PENGISIAN
MEMO PENCATATAN HIBAH LANGSUNG BENTUK BARANG/JASA/SURAT BERHARGA
(MPHL-BJS)
Kode Akun yang khusus digunakan dalam kolom Pendapatan pada Memo
Pencatatan Hibah Langsung – Barang/Jasa/Surat Berharga (MPHL-BJS) Tahun
Anggaran Yang Lalu
Untuk Pengesahan Hibah Langsung Bentuk Barang/Jasa/Surat Berharga yang
diterima Tahun Anggaran Yang Lalu
Kode
Uraian
Akun
391133 Pengesahan Hibah Langsung TAYL
(16) Diisi jumlah rupiah pendapatan hibah
(17) Diisi total rupiah jumlah pendapatan hibah
(18) Diisi uraian keperluan pencatatan hibah langsung bentuk barang/jasa/surat berharga
(19) Diisi tanggal diterbitkan MPHL-BJS (sama seperti pada poin 2)
(20) Diisi tanda tangan Kuasa Pengguna Anggaran
(21) Diisi nama dan NIP/NRP Kuasa Pengguna Anggaran
(22) Diisi barcode hasil enkripsi Sistem Aplikasi Satker (SAS) atau SAKTI
*) Pengisian data sumber hibah (kolom 10), kode akun aset atau beban jasa (kolom 12), dan
kode akun pendapatan hibah (kolom 15) dalam rangka pengesahan hibah langsung bentuk
barang/jasa/surat berharga TAYL harus sinkron, sebagai berikut:
Sumber Hibah Kode Akun Aset/Beban Jasa Kode Akun Pendapatan Hibah
Hibah Langsung Harus diisi kode akun aset Harus diisi kode akun 391133
Barang Dalam Negeri (akun 1xxxxx) (Pengesahan Hibah TAYL)
(HLBD)
Hibah Langsung Harus diisi kode akun aset Harus diisi kode akun 391133
Barang Luar Negeri (akun 1xxxxx) (Pengesahan Hibah TAYL)
(HLBL)
Hibah Langsung Jasa Harus diisi kode akun beban jasa Harus diisi kode akun 391133
Dalam Negeri (HLJD) (akun 52xxxx) (Pengesahan Hibah TAYL)
Hibah Langsung Jasa Harus diisi kode akun beban jasa Harus diisi kode akun 391133
Luar Negeri (HLJL) (akun 52xxxx) (Pengesahan Hibah TAYL)