Modul Praktikum WEB Bootstrap
Modul Praktikum WEB Bootstrap
MANAJEMEN INFORMATIKA
AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIK
BOEKITTINGGI
2021
DAFTAR ISI
Halaman
Modul Praktikum Web ........................................................................................................ i
1.2 Perbedaan Desain Web Static, liquid, Adaptive dan Responsive .................................. 6
DAFTARPUSTAKA ......................................................................................................... 30
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1 Beberapa ukuran layar yang ada (sumber gambar: http://line25.com) ................ 2
Gambar 2. 3 Typography..................................................................................................... 14
iii
Gambar 2. 16 List Group..................................................................................................... 20
Gambar 2. 19 Tab................................................................................................................ 21
Gambar 2. 22 Alert.............................................................................................................. 22
Gambar 2. 24 Corousel........................................................................................................ 23
iv
BAB I
MENGENAL RESPONSIVE WEB DESIGN
Mungkin kita sudah tidak asing lagi dengan halaman web seperti facebook.com, twitter.com,
detik.com dan sebagainya. Jika kita mengunjungi halaman – halaman tersebut menggunakan
perangkat mobile, maka kita akan didirect (dialihkan) menuju halaman web versi mobile
mereka (m.facebook.com, m.twitter.com, m.detik.com, dst) yang terpisah dengan halaman
fullsitenya (halaman versi desktop). (Mulhim, 2014)
Dari hal tersebut, sebagai seorang web programmer, maka kita harus membuat dua buah
tampilan website untuk versi fullsite dan mobile. Itu artinya kita harus kerja ekstra, bagi
pemilik website maka ini bearti biaya ekstra yang harus dikeluarkan, belum lagi kerepotan
dalam mengupdate konten dan maintenance website yang harus dilakukan pada kedua versi
website(fullsite dan mobile).
Dengan berkembangnya teknologi, khususnya dalam pemrograman web, maka muncul sebuah
gagasan baru yaitu bagaimana caranya membuat sebuah halaman web yang dapat
menyesuaikan tampilannya/ layoutnya secara otomatis dengan ukuran layar perangkat ataupun
jendela web browser. Ketika ukuran layar perangkat kecil atau jendela web browser dikecilkan
beberapa elemen web akan menyesuaikan baik dari segi ukuran maupun posisi, misal pada
menu navigasi yang berada diatas dan sidebar yang berada disebelah kanan akan berpindah
kebawah. Lalu gambar-gambar akan ikut mengecil seiring mengecilnya layar perangkat
ataupun jendela web browser. Hal demikian diartikan bahwa halaman web tersebut sudah
menerapkan teknik Responsive Web Design (RWD).
Responsive Web Design (RWD) semakin popular sekitar pertengahan 2010 lalu, ini berawal
dari sebuah artikel Desain Web Responsif yang ditulis oleh Ethan Marcotte pada website
alistapart.com. Pada artikel tersebut mengusulkan bagaimana sebuah desain web bisa
menyesuaikan sendiri baik dari segi ukuran maupun komponen website pada perangkat mobile
dan Desktop secara fleksibel tanpa harus membuat desain yang berbeda untuk perangkat
berbeda dengan konten isinya sama. Dari situ maka lahirlah sebuah konsep Responsive Web
Design yang lebih fleksibel dan bisa beradaptasi hampir disemua layar berbeda. Anda dapat
membacanya dengan mengunjungi halaman http://alistapart.com/article/responsive-web-
design/ (Marcotte, 2010)
1
2
“Responsive Web Desain adalah sebuah desain web/situs yang dibuat untuk
memberikan pengalaman menjelajah web secara optimal, mudah dibaca dan
bernavigasi, dengan minimum resizing, panning dan scrolling diberbagai perangkat
(desktop dan mobile).”
Secara sederhana teknik Responsive Web Design adalah membuat website dapat dibuka
melalui media apa saja baik desktop maupun mobile tanpa kehilangan konten atau isi dari
website tersebut dan tetap mudah dalam hal navigasi dan membaca isi dari web tersebut.
Responsive Web Design sangat popular ditahun 2013 dan bisa dipastikan terus berlanjut,
mengingat semakin banyak orang yang mengakses internet menggunakan perangkat mobile
yang memiliki ukuran layar serta resolusi yang berbeda satu sama lain. Berikut ini adalah
gambaran seperti apa sebuah website yang menerapkan teknik Responsive Web Design.
3
1. http://www.okezone.com/
Desktop (Widescreen)
2. http://stephencaver.com/
Desktop (Widescreen)
3. http://teixido.co/
4. http://cognition.happycog.com/
Dan masih banyak website lainnya yang menggunakan Responsive Web Design seperti:
http://seesparkbox.com/
http://foodsense.is/
http://www.bostonglobe.com/
http://teegallery.com/
http://www.about.com/
https://yiibu.com/
Membuat sebuah desain web yang baik dan menarik harus menjadi prioritas mutlak. Terlebih
lagi dengan perkembangan sekarang, desainer web dituntut agar dapat membuat desain web
yang dapat berjalan diberbagai perangkat dan web browser.
Mari sejenak kita memperhatikan apa sih sebenarnya perbedaan diantara desain web static,
liquid, adaptive dan responsive ? Mana yang harus dipilih seandainya saya akan mendesain
sebuah web ? Cobalah untuk me-resize (mengecilkan & membesarkan) tampilan web browser
agar Anda dapat melihat perbedaan setiap desainnya.
http://www.liquidapsive.com/
7
Desain web static (statis) atau juga disebut fixed merupakan teknik desain web tradisional.
Desain web ini memiliki desain yang sama di semua perangkat baik di desktop, ponsel ataupun
tablet. Umumnya ketika proses pembuatan desain, desainer akan fokus pada 1 perangkat
(resolusi saja) misal 1024 px. Ketika membuka desain web ini di perangkat dengan resolusi
yang kecil seperti ponsel misalnya, maka Anda membutuhkan scroll horizontal untuk dapat
melihat keseluruhan desain web.
Kelebihan :
- Ketika proses pembuatan, waktu yang dibutuhkan lebih cepat dan biasanya juga lebih
murah
- Dalam proses desain, persiapan dan kebutuhan yang diperlukan sangat kecil
Kekurangan :
- Pengunjung akan memiliki kesan yang buruk, terlebih jika mereka menggunakan
perangkat dengan resolusi yang kecil (ponsel)
- Tidak memiliki desain optional pada ukuran layar yang berbeda
- Harus membuat situs terpisah untuk pengguna ponsel
Desain web liquid (atau fluid) merupakan desain web yang menggunakan perhitungan
persentase (%) dalam implementasinya. Desain ini bisa dikatakan “sedikit lebih baik”
dibandingkan desain web static terlebih untuk membuatnya juga sangat mudah. Namun perlu
diingat, hampir bisa dipastikan jika web ini dibuka diperangkat ponsel akan terlihat sangat
buruk.
Kelebihan :
Kekurangan :
- Hasil desain web akan terlihat buruk di layar perangkat ponsel dan tablet yang kecil
- Tampilan konten web terlihat tidak konsisten
Desain web adaptive merupakan desain web yang memiliki layout yang berbeda untuk resolusi
yang berbeda. Desain web ini dibuat dengan target resolusi tertentu misal untuk perangkat
ponsel, tablet dan desktop. Teknik desain web adaptive bisa dikatakan hampir sama dengan
teknik desain web static, dimana desain web dibuat dengan teknik static namun memiliki
beragam desain untuk perangkat tertentu.
Kelebihan :
Kekurangan :
Desain web responsive ialah gabungan 2 desain web utama yaitu desain web liquid dan
responsive. Desain web responsive ialah pilihan desain web terbaik untuk saat ini. Dengan
desain web responsive, secara otomatis tampilan konten akan menyesuaikan diri (beradaptasi)
dengan berbagai resolusi perangkat. Perlu diingat, desain web responsive tidak dibuat hanya
untuk resolusi tertentu melainkan desain dapat menyesuaikan diri pada berbagai perangkat dan
resolusi.
9
Kelebihan :
- Sangat baik, dikarenakan desain web tersedia untuk semua perangkat & resolusi
- Pengelolaan web akan sangat mudah terutama dalam hal desain
Kekurangan :
- Membutuhkan perencanaan dan persiapan yang lebih (matang) pada tahap desain
- Membutuhkan waktu yang lama dalam proses pembuatannya
Kesimpulan
Dengan mengetahui perbedaan, kelebihan serta kekurangan setiap desain, nantinya Anda dapat
menentukan pilihan mana yang terbaik sesuai dengan kebutuhan. Pemilihan desain yang tepat
akan sangat berbengaruh ketika proses pembuatan dan pengembangan sebuah desain web
nantinya. Dengan harapan, setiap desain yang dihasilkan dapat memberikan kemudahan serta
nilai lebih kepada pengunjung.
Jika kita ingin membuat sebuah desain web yang responsive dengan cara yang cepat dan instant
tanpa direpotkan menulis code dari awal, maka diperlukan kerangka kerja (framework) yang
dapat digunakan untuk proyek desain web responsive diantaranya:
1. Bootstrap
Bootstrap adalah salah satu framework untuk mengembangkan website dengan tampilan yang
responsive secara cepat dan mudah tanpa perlu membuat code yang rumit dan panjang.
Bootstrap juga dikenal dengan Twitter Bootstrap bisa diunduh di http://getbootstrap.com/
2. Foundation
Selain menggunakan Bootstrap, ada alternative lain sebagai pilihan dalam mendesain web
responsive secara cepat yaitu foundation, dengan menggunakan framework ini kita dapat
dengan mudah membuat website dengan kerangka yang sudah disediakan dan konsisten
diberbagai browser. Bisa diunduh di http://foundation.zurb.com/develop/download.html
3. Metro UI
Metro UI merupakan sebuah framework untuk mendesain tampilan web yang responsive
secara cepat dan mudah. Metro UI mempunyai tampilan seperti Windows 8. Bisa diunduh di
http://metroui.org.ua/
Bootstrap merupakan sebuah framework yang dikembangkan oleh tim Twitter yang
berfungsi sebagai kerangka kerja untuk memudahkan dan mempercepat dalam
membuat tampilan website yang responsive dan terstandar.
Bootstrap dibangun dengan teknologi HTML, CSS dan Javascript yang dapat
membuat layout halaman website, table, tombol, form, navigasi, dan komponen
lainnya dalam sebuah website hanya dengan memanggil fungsi class dalam berkas
HTML.
12
13
Grid System
Grid System menggunakan system grid 12 kolom yang akan memudahkan dalam
melayout sebuah halaman web, berikut contoh grid system bootstrap.
Typography
Typography akan membuat tampilan teks pada halaman web menjadi rapi, mudah
dibaca, dan nyaman dilihat dengan menggunakan font dan ukuran huruf tertentu
14
Gambar 2. 3 Typography
Tables
Tampilan komponen Tabel yang memiliki style menarik sehingga data yang
ditampilkan lebih rapi.
Gambar 2. 4 Tables
15
Forms
Gambar 2. 5 Forms
Buttons
Komponen buttons yang disediakan memiliki banyak tema warna yang menarik.
Gambar 2. 6 Buttons
16
Images
Gambar 2. 7 Images
Membuat tampilan halaman website tampak menarik dengan tampilan yang khas
ala twitter. Komponen-komponen tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
Glyphicons
Gambar 2. 8 Glyphicons
17
Dropdown
Gambar 2. 9 Dropdown
Navbar
Navbar merupakan salah satu komponen yang dapat digunakan sebagai header
navigasi pada halaman web.
Gambar 2. 10 Navbar
18
Pagination
Gambar 2. 11 Pagination
Jumbotron
Sebuah komponen yang ringan, fleksibel yang dapat digunakan untuk menampilkan
content penting dari website.
Gambar 2. 12 Jumbotron
19
Thumbnails
Gambar 2. 13 Thumbnails
Alerts
Gambar 2. 14 Alerts
20
Progress Bar
List Group
List Group merupakan komponen yang fleksibel untuk menampilkan daftar dengan
konten yang dapat disesuaikan.
Panels
Panels untuk menampilkan daya atau konten tertentu dalam sebuah kotak.
Gambar 2. 17 Panels
21
Tampilan dengan efek-efek dan animasi yang sangat menarik, berikut beberapa
komponen javascript Bootsatrap
Modal
Gambar 2. 18 Modal
Tabs
Gambar 2. 19 Tab
22
Tooltip
Menampilkan informasi tambahan pada elemen tertentu misal pada sebuah teks
Gambar 2. 20 Tooltip
Popover
Gambar 2. 21 Popover
Alert
Gambar 2. 22 Alert
23
Collapse
Memiliki tampilan yang fleksibel, content didalamnya dapat dibuka dan ditutup
Gambar 2. 23 Collapse
Carousel
Untuk menampilkan slideshow image atau gambar yang dapat berjalan otomatis
Gambar 2. 24 Corousel
BAB III
DESAIN SEDERHANA HALAMAN WEB DENGAN
BOOTSTRAP
24
25
Gambar 3. 2 Folder js
Ketiga, isi file index.html jangan lupa untuk menambahkan !DOCTYPE di awal
karena kita akan menggunakan HTML5
Penjelasan:
Tambahkan link ke file bootstrap.css di folder css dalam tag <head> dan include
javascript files di paling akhir dari tag <body> , jangan di atas.
27
Gambar 3. 3 Menu
Untuk membuat konten halaman atau isi halaman web silahkan ketikkan coding
berikut:
Mulhim, I. (2014). Desain Web untuk Desktop dan Mobile dengan Responsive
Web Design. Palembang: maxikom.
30