LKPD 3.5
LKPD 3.5
LKPD 3.5
LKPD 3.5
Kebijakan berasal dari kata bijak ditambah dengan imbuhan ke-an. Bijak artinya pandai,
mahir, atau selalu menggunakan akal budi. Kebijakan artinya kepandaian atau kemahiran.
Moneter artinya keuangan atau mengenai keuangan. Jadi, menurut artinya kebijakan moneter
adalah kepandaian mengenai keuangan.
Kebijakan moneter adalah langkah-langkah yang diambil penguasa moneter (Bank Sentral
atau Bank Indonesia) untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar dan daya beli uang.
Caranya dengan menggunakan instrument-instrumen kebijakan moneter, operasi pasar
terbuka, kebijakan diskonto, rasio cadangan minimum, batas maksimum pemberian kredit,
dan moral suasion. Melalui instrument-instrumen tersebut akan terjadi perubahan jumlah
uang yang beredar. Perubahan jumlah uang ini pada akhirnya akan mempengaruhi kestabilan
moneter agar lebih kondusif bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat. Keberhasilan kebijakan
moneter biasanya diukur dari peningkatan kesempatan kerja, perbaikan neraca pembayaran,
dan kestabilan tingkat harga.
PERTANYAAN:
Dari wacana diatas jelaskan pengertian kebijakan moneter menurut pendapat
kelompok anda
KEBIJAKAN MONETER
Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai
tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera.
Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, "margin
requirement", kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam usaha
terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain. Kebijakan
moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai
keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan
pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta
tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur
dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang
seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan
moneter dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi). Pengaruh kebijakan moneter
pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor riil.
Kebijakan moneter merupakan upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang
tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. Untuk mencapai
tujuan tersebut Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur keseimbangan antara
persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan
kerja penuh dan kelancaran dalam pasokan/distribusi barang.Kebijakan moneter dilakukan
antara lain dengan salah satu namun tidak terbatas pada instrumen sebagai berikut yaitu suku
bunga, giro wajib minimum, intervensi dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi
bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami kesulitan likuiditas.
Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen kebijakan moneter, yaitu
antara lain :
Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau
membeli surat berharga pemerintah (government securities). Jika ingin menambah jumlah
uang beredar, pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah. Namun, bila ingin
jumlah uang yang beredar berkurang, maka pemerintah akan menjual surat berharga
pemerintah kepada masyarakat. Surat berharga pemerintah antara lain diantaranya adalah SBI
atau singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia dan SBPU atau singkatan atas Surat Berharga
Pasar Uang.
Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan
jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah. Untuk menambah
jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah
uang beredar, pemerintah menaikkan rasio.
Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dengan
jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti menghimbau perbankan
pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang
beredar dan menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk
memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian.
Kebijakan ini dapat diambil oleh bank sentral pada saat ekonomi sedang mengalami gejala
inflasi. Kebijakan ini dilakukan dengan memperketat syarat- syarat pemberian kredit kepada
masyarakat atau yang sering disebut dengan syarat 5C (Character, Capacity, Collateral,
Capital, dan Condition).
Kebijakan kebijakan fiscal memainkan peranan penting dalam mempengaruhi arah ekonomi.
Peran ini dapat dilihat dari empat fungsi kebijakan di bawah ini:
1. Fungsi alokasi
2. Fungsi distribusi
3. Fungsi stabilisasi
4. Fungsi pembangunan
Kebijakan fiskal mempunyai peran dalam pembangunan ekonomi.Kebijakan fiskal dapat
mempengaruhi kegiatan ekonomi.Hal ini dapat diawasi oleh pemerintah.Itulah sebabnya
kebijakan fiskal dapat diberdayakan untuk mencapai sasaran pembangunan ekonomi.
Pengaruh kebijaksanaan fiscal pertama kali dirasakan pada sector fiskal dan perbankan,
seperti tingkat bunga, inflasi, dan kredit. Efek dominonya dapat dilihat pada sector riil,
seperti investasi dan konsumsi.
Kebijakan fiscal merupakan salah satu paket tindakan pemerintah di bidang pengluaran dan
penerimaan keuangan Negara.Kebijakan ini bertujuan untuk memperbaiki keadaan ekonomi,
mengusahan kesempatan kerja (mengurangi pengangguran), dan menjaga kestabilan harga-
harga secara umum. Dengan kata lain, kebijakan fiscal mengusahakan peningkatan
kemampuan pemerintah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan cara
menyesuaikan pengeluaran dan penerimaan pemerintah.
PERTANYAAN :
Dari gambar dan bacaan diatas jelaskan tentang fungsi dan peran kebijakan fiskal menurut
pendapat kelompok anda
1. Penggunaan kebijakan fiskal dalam menekan laju inflasi. Hal ini jelas karena penekanan
laju inflasi akan lebih menonjol dibandingkan dengan cost push inflation itu sendiri. Dapat
dipahami dengan benar bahwa dalam Islam dilarang melakukan pemborosan dan berlebihan
dalam konsumsi serta segala bentuk penimbunan untuk mencari keuntungan dan juga
transaksi yang bersifat penindasan salah satu pihak. Jika kita asumsikan bahwa keadaan
ekonomi adalah full employment (tenaga kerja penuh), maka kenaikan agregat tidak akan
menimbulkan kenaikan pada pendapatan riil nasional. Dengan kata lain, pada tingkat output
yang sama tidak akan dinaikkan sebagai kenaikan harga yang tinggi.
Dalam hal pengalokasian, maka digunakan untuk apa saja sumber–sumber keuangan negara.
Pengalokasian sumber daya yang merupakan sumber kesejahteraan pada tujuan kebijakan
fiskal tidak boleh dipraktikkan sebagaimana pada sumber pendapatan lain. Tidak dibenarkan
pengalokasian sumber daya untuk kebijakan pengeluaran yang israf, yaitu kebijakan tidak ter
dimensi substansial dan tidak untuk kepentingan rakyat. Pengalokasian kebijakan fiskal
mencakup sektor individu (private sector) dan sektor publik (public sector), yang ke
semuanya harus sesuai dengan syariah dandalam konteks pemanfaatan sumber daya harus
mempertimbangkanbkepentingan generasi berikutnya.
2. Stabilitas Ekonomi
Pada stabilitas ini adalah bagaimana negara menciptakan perekonomian yang stabil. Pada
Negara-negara berkembang kebijakan fiskal lebih ditekankan pada pembentukan modal
daripada laju pertumbuhan. Karena tingkat tabungan (S) di negara maju cukup tinggi
sehingga modal dari masyarakat bisa terserap dalam jumlah yang cukup tinggi pula. Adapun
pada Negara berkembang, tingkat tabungan (S) rendah lebih rendah daripada tingkat
konsumsi (C).dengan formula pendapatan Y = C + S dengan ini diketahui bahwa semakin
tinggi tabungan suatu Negara, maka semakin tinggi tingkat pendapatannya. Sebaliknya, pada
Negara berkembang kecenderungan pendapatan rendah, sedangkan kebutuhan konsumsi
rumah tangga tidak bisa dikurangi. Maka secara otomatis akan mengurangi tabungan atau
bahkan tidak ada tabungan sama sekali.
3. Distribusi Pendapatan