0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
63 tayangan9 halaman

Bab Ii

Dokumen tersebut membahas tentang irigasi dan bendung. Irigasi digunakan untuk menyalurkan air ke lahan pertanian guna memenuhi kebutuhan air tanaman. Bendung berfungsi mengatur aliran air sungai dan mengambil air untuk irigasi. Dokumen ini menjelaskan jenis, komponen, manfaat, dan cara menilai kondisi bendung beserta dampak yang ditimbulkannya.

Diunggah oleh

Surya Group
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
63 tayangan9 halaman

Bab Ii

Dokumen tersebut membahas tentang irigasi dan bendung. Irigasi digunakan untuk menyalurkan air ke lahan pertanian guna memenuhi kebutuhan air tanaman. Bendung berfungsi mengatur aliran air sungai dan mengambil air untuk irigasi. Dokumen ini menjelaskan jenis, komponen, manfaat, dan cara menilai kondisi bendung beserta dampak yang ditimbulkannya.

Diunggah oleh

Surya Group
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Irigasi

1. Pengertian Irigasi

Irigasi adalah suatu usaha untuk memperleh air yang menggunakan

bangunan dan saluran buatan untuk keperluan penunjang produksi pertanian.

Menurut Abdullah Angoedi dalam Sejarah Irigasi di Indonesia disebutkan bahwa

dalam laporan Pemerintah Belanda irigasi di definisikan sebagai berikut:”secara

teknis meyalurkan air melalui saluran-saluran pembawa ke tanah pertanian dan

setelah air tersebut diambil manfaat sebesar-besarnya menyalurkannya ke saluran-

saluran pembuang terus ke sungai”. (sumber: Desain Hidrolik Bangunan Irigasi,

Prof. R.Drs. Erman Mawardi, Dipl. AIT, 2007).

2. Tujuan Irigasi

Adapun tujuan irigasi, diantaranya yaitu:

a. Membasahi tanaman dengan tujuan untuk memenuhi kekurangan air di

daerah pertanian pada saat air hujan kurang atau tidak ada.

b. Merabuk, pemberian air bertujuan untuk memberi zat-zat yang berguna

bagi tanaman itu sendiri.

c. Untuk mengatur suhu.

d. Untuk membersihkan tanah atau memberantas hama yang berada dalam

tanah dan membahayakan bagi tanaman.

7
8

e. Untuk kolmatase, yaitu untuk memperbaiki/meninggikan permukaan

tanah.

f. Untuk menambah persediaan air tanah.

3. Manfaat Irigasi

Adapun manfaat Irigasi, diantaranya yaitu:

a. Untuk menambahkan air kedalam tanah guna menyediakan cairan yang

diperlukan dalam pertumbuhan tanaman.

b. Untuk menyediakan jaminan pada saat musim kemarau pendek.

c. Untuk mendinginkan tanah dan atmosfer, sehingga menimbulkan

lingkungan yang baik untuk pertumbuhan tanaman.

d. Untuk mencuci dan mengurangi garam tanah.

e. Untuk mengurangi bahaya erosi tanah

f. Untuk melunakan pembajakan dan gumpalan tanah.

B. Bangunan Irigasi

Menurut Standar Perencanaan Irigasi KP-01,2010.Bangunan irigasi

terdiri dari tujuh jenis. Yaitu: Bnagunan utama (bendung), Bangunan bagi dan

sadap, bangunan pengukur, bangunan pengatur, bangunnan pembawa, bangunan

lindung, dan bangunan pelengkap. Pada penelitian ini, bangunan utama yaitu

bendung yang akan menjadi fokus penelitian. Bangunan utama tentu berperan

sangat vital dalam suatu Daerah Irigasi, apabila bangunan utama tidak dalam

kondisi prima, akan menyebabkan turunnya kualitas air yang dialiri di seluruh

cakupan Daerah Irigasinya.


9

C. Kondisi dan Fungsi Irigasi

Kondisi dan fungsi dalam suatu jaringan irigasi memiliki pengertian dan

keterkaitan. Kondisi disini adalah Kondisi berdasarkan fungsi umurnya, suatu

bangunan irigasi akan mengalami penurunan kualitas semenjak awal dibangun

dengan kondisi ke depannya . Hal tersebut akan mempengaruhi fungsi bangunan

tersebut apakah masih berfungsi dengan baik atau tidak.

D. Operasi Pemeliharaan (OP) Jaringan Irigasi

Operasi adalah suatu kegiatan berupa pengaturan, pengalokasian dan

penyediaan air serta sumber air dengan tujuan untuk mengoptimalkan

pemanfaatan prasarana sumber air. Sedangkan pemeliharaan jaringan irigasi

adalah suatu upaya dalam menjaga, merawat dan mengamankan jaringan irigasi

agar berfungsi dengan baik melalui suatu kegiatan seperti perawatan, perbaikan,

pencegahan dan pengamanan yang harus dilaksanakn berkala. Dalam

melaksanakan operasi pemeliharaan (OP), digunakan acuan dari Peraturan

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 12/PRT/M/2015

mengenai eksploitasi dan pemeliharaan irigasi.

E. Bendung

1. Pengertian Bendung

Bendung adalah konstruksi bangunan air yang diletakan melintang untuk

mengatur aliran air sungai melalui bendung tersebut. Ada beberapa jenis bendung

berdasarkan fungsi dan berdasarkan tipe konstruksinya (Sosrodarsono,2008).


10

a. Jenis bendung berdasarkan fungsinya yaitu sebagai berikut:

1) Bendung pembagi banjir, didirikan pada percabangan sungai untuk

mengatur muka air, sehingga terjadi pemisahan antara debit banjir dan debit

rendah sesuai dengan kapasitas yang telah ditetapkan sebelumnya.

2) Bendung penahan air pasang, dibangun dibagian sungai yang dipengaruhi

pasang surut air laut untuk mencegah masuknya air asin dan menjamin agar

aliran air sungai senantiasa dalam kondisi normal.

3) Bendung penyadap, digunakan untuk mengatur muka air sungai agar

memudahkan penyadapan air untuk kebutuhan irigasi, pembangkit listrik,

dan sebagainya.

b. Jenis bendung berdasarkan tipe konstruksinya, yaitu sebagai berikut:

1) Bendung tetap. Bendng ini tidak dapat mengatur tinggi dan debit air sungai

2) Bendung gerak. Bendung ini dapat dipergunakan untuk mengatur tinggi dan

debit air sungai dengan pembukaan pintu-pintu air yang terdapat pada

bendung tersebut.

3) Bendung kombinasi. Bendung ini berfungsi ganda, yaitu sebagai bendung

tetap dan bendung gerak.

Komponen bendung yang menjadi penyusun utama bangunan bendung

sehingga dapat menjalankan fungsi bendung secara ideal adalah:

1) Mercu bendung

Mercu bendung merupakan salah satu komponen bendung yang memiliki

fungsi utama pada bendung untuk menaikan muka air. Secara umum, mercu

bendung dibangun dengan konstruksi beton dan pasangan batu.


11

2) Sayap bendung

Sayap bendung merupakan bangunan yang berfungsi untuk mengarahkan

arus air sungai mercu bendung sehingga tidak terjadi aliran samping yang

berpotensi menggerus tebing pondasi tubuh bendung.

3) Kolam olak

Kolam olak merupakan bangunan yang berfungsi untuk meredam energy air

limpasan dari mercu bendung sehingga kerusakan dasar sungai dapat

dihindari.

4) Tanggul

Keberadaan bangunan bendung di sungai akan menyebabkan aliran normal

menjadi terganggu, sehingga apat menimbulkan pola aliran baru di sungai

bagian hulu maupun hilir bangunan. Selain itu, nggul pada sungai akan

mampu meningkatkan kestabilan dari alur sungai.

5) Bangunan pengambil

Bangunan pengambil merupakan bangunan yang berfungsi untuk

mengambil air dari alur sungai untuk mencukupi kebutuhan air tanaman.

Pintu pengambil juga berfungsi sebagai pencegah endapan dan air banjir

masuk kedalam saluran.

6) Bangunan penguras

Bangunan penguras merupakan bagian dari bendung yang berfungsi

mencegah endapan masuk kedalam saluran irigasi. Bangunan penguras

dilengkapi dengan pintu penguras yang dibangun sebagai terusan dari tubuh

bendung dan terletak di sebelah hilir ambang pintu pengambiln.


12

7) Bangunan ukur

Pengukuran debit air yang masuk kedalam saluran primer merupakan hal

yang perlu dilakukan sehingga pengolahan air irigasi menjadi efektif. Oleh

karena itu, pengukuran debit dilakukan menggunakan bangunan ukur.

8) Bangunan pembilas dan kantong lumpur

Agar sedimen tidak masuk dalam saluran irigsi, perlu dilakukan tindakan

pencegahan dengan menyediakan kantor lumpur. Kantor lumpur

ditempatakan pada bagian awal saluran primer, yaitu setelah pengambilan

dari sungai.

2. Dampak dari bendung

Dengan adanya bendung maka akan memberikan dampak diantaranya

yaitu:

a. Kareana bendung akan meningkatkan kadar udara terlarut secara drastis

setelah melewati bendung, hal tersebut bisa menyebabkan gangguan

ekologis sungai meski dampaknya hanya bersifat lokal di sekitar bendung

saja.

b. Bendung dapat menyebabkan gangguan pada fauna setempat, seperti ikan

salmon yang berimigrasi melewati sungai.

c. Lompatan hidrolik yang terjadi setelah air melewati bendung bisa

menenggelamkan seseorang yang terjebak sehingga berbahaya bagi

pelaku olahraga air.

d. Bendung bisa menjadi titik dimana sampah dan benda lainnya terkumpul.
13

3. Manfaat dan fungsi bendung

Bendung bermanfaat untuk mencegah banjir, mengukur debit sungai, dan

memperlambat aliran sungai sehingga sehingga menjadikan sungai lebih muda

dilalui. Bendung menjadikan pakar hidrologi dan insinyur melakukan pengukuran

laju aliran volunetrik sederhana dalam sungai berukuran medium atau dilokasi

pembuangan industri.

Cara mengukur debit secara sederhana

Q = CLH

Keterangan:

Q = debit

L = lebar belahan

H = tinggi air yang melewati belahan

N = nilai yang bervariasi sesuai struktur (missal 3/2 untuk bendung

horizontal, 5/2 untuk belahan berbentuk (V)

F. penilaian kondisi

Kondisi suatu bangunan irigasi akan ditentukan berdasarkan nilai akhir

yang telah selesai dilakukan perhitungan. Berikutu ini adalah kriteria penilaian

menerut Menurut IKSI (Indeks Kinerja Sistem Irigasi) :

1. Kondisi baik sekali, jika kondisi 90-100% dari kondisi awal bangunan/saluran

dan di perlukan pemeliharaan rutin;

2. Kondisi baik, jika kondisi 80-<90% dari kondisi awal bangunan/saluran; dan

diperlukan pemeliharaan berkala yang bersifat perawatan;


14

3. Kondisi sedang, jika kondisi 60-<80% dari kondisi awal bangunan/saluran dan

diperlukan pemeliharaan yang bersifat perbaikan;

4. Kondisi rusak,jika kondisi <60% dari kondisi awal bangunan/saluran dan

perlukan perbaikan berat atau penggantian.

G. Penelitian Terdahulu

Moch. Zulhaedi Ramdhani (2020) melakukan penelitian dengan judul

“Evaluasi Kinerja Bangunan Bendung Daerah Irigasi Cikahuripan”. Daerah Irigasi

Cikahuripan atau D.I Cikahuripan adalah salah satu daerah irigasi yang berada di

Kabupaten Sukabumi. D.I Cikahuripan yang dibangun pada tahun 1992 ini

memiliki luas layanan area sebesar 512Ha. Untuk luasan areal yang cukup besar

ini tentu diperlukan kondisi bangunan bendung yang prima. Diperlukannya

Operasional dan Pemeliharaan jaringan irigasi pada daerah irigasi Cikahuripan

khususnya pada bangunan bendung ini. Dalam penelitian ini digunakan acuan dari

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 12/PRT/M/15

tentang eksploitasi dan pemeliharaan irigasi yang diterjemahkan kedalam Indeks

Kinerja Sistem Irigasi (IKSI) agar mudah dalam melakukan penilaian kondisi dan

fungsi bangunan bendung tersebut. Tahapan dalam penilaian kinerja bendung

Cikahuripan ini dimulai dari melakukan inventarisasi atau pengamatan kondisi

kondisi bangunan bendung secara langsung, lalu kemudian dilakukan pencatatan

pada form inventarisasi agar mempermudah dalam proses penilaian. Dalam

penilaian kondisi terdapat Sembilan aspek penilaian yaitu mercu bendung, sayap
15

hulu dan hilir bendung, tanggul penutup bendung, papan operasi, misrtar ukur,

pagar pengaman, pintu pengambilan dan pintu penguras. Setelah selesai

dilakukakn penilaian menggunakan aspek tersebut, maka dilakukan perhitungan

akhir pada tabel 3. Diperoleh nilai akhir kondisi bendung yaitu sebesar 10,90%

atau jika dipresentasekan dari bobot maksimal 13% yaitu diperoleh nilai 83,81%

pada penilaian kinerja bendung, yang berarti bahwa bendung dalam keadaan baik,

rekomendasi yang diperlukan yaitu pemeriksaan berkala bersifat perawatan.

Anda mungkin juga menyukai