Dokumentasi Keperawatan PDF
Dokumentasi Keperawatan PDF
Dokumentasi Keperawatan PDF
PENERBIT
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Binalita Sudama Medan
BAHAN AJAR
DOKUMENTASI KEPERAWATAN
STIKes BINALITA SUDAMA
MEDAN
Hj.ERIYANI,S.Kep.,Ners.,M.Kep.
NIDN: 0130126802
PENERBIT
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan BINALITA SUDAMA MEDAN
JL.GEDUNG PBSI NO. 1 PASAR V MEDAN ESTATE
BAHAN AJAR
DOKUMENTASI KEPERAWATAN
STIKes BINALITA SUDAMA
MEDAN
PENGARANG:
Hj.ERIYANI,S.Kep.,Ners.,M.Kep
Diterbitkan oleh:
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan BINALITA SUDAMA
JL.GEDUNG PBSI NO. 1 PASAR V
MEDAN ESTATE 20371
ISBN 978-623-92851-3-5
BAHAN AJAR
DOKUMENTASI KEPERAWATAN
STIKes BINALITA SUDAMA
MEDAN
TIM PENYUSUN:
Pengarah:
Arya Novika Naulista, RO., M. Pd
Penanggung Jawab:
Berkat Panjaitan, S. Si., M. Pd
Penulis:
Hj.ERIYANI,S.Kep.,Ners.,M.Kep
Desain Cover:
Firli Aulia Rizky, Amd
Tim Editor
Firli Aulia Rizky, Amd
Kata Pengantar
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga penyusunan Bahan Ajar Mata Kuliah Dokumentasi Keperawatan dapat
penulis selesaikan dengan baik.
Bahan Ajar ini sudah disesuaikan dengan kurikulum Program Studi D-III
Keperawatan Indonesia tahun 2014 dan sudah kami terapkan demi
penyempurnaan proses pembelajaran di Program Studi D-III Keperawatan,
STIKes Binalita Sudama Medan.
Bahan Ajar ini berisi materi-materi tentang konsep dasar
dokumentasi,model-model dokumentasi,dokumentasi menurut NANDA,NIC dan
NOC serta aspek legal dalam pendokumentasian askep.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ibu
Civitas Akademika Binalita Sudama yang sudah banyak membantu kami dalam
proses pembuatan Bahan Ajar ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Bahan Ajar ini masih banyak
terdapat kekurangan ,untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sekalian
Akhirnya penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
ikut serta dalam membantu proses pembuatan Bahan Ajar ini, semoga Allah SWT
yang akan membalas budi baik Bapak Ibu sekalian. Amin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
2.2 Teknik Dokumentasi ....................................................................................... 11
2.2.1 Dokumentasi Naratif ............................................................................. 11
2.2.2 Catatan Dokumentasi ........................................................................... 11
2.2.3 Pencatan da Pengecualian ..................................................................... 11
2.2.4 Catatan Fokus ........................................................................................ 12
2.2.5 Manajemen Kasus dan Jalur Kritis ....................................................... 12
2.2.6 Kardex Keperawatan ............................................................................. 12
2.2.7 Catatan Perawatan Pasien 24 Jam dan Sistem Pencatatan
Kekuatan ............................................................................................... 12
2.2.8 Standarisasi Asuhan Keperawatan ........................................................ 12
2.2.9 Dokumentasi Keperawatan Kesehatan Jangka Panjang........................ 12
2.2.10 Dokumentasi Terkomputerisasi .......................................................... 13
2.3 Pelaporan ......................................................................................................... 13
2.3.1 Tujuan Pelaporan .................................................................................. 13
2.3.2 Macam-macam Laporan ....................................................................... 13
2.3.2.1 Laporan Pergantian Shift .......................................................... 13
2.3.2.2 Laporan Lewat Telepon ............................................................ 13
2.3.2.3 Intruksi Lewat Telepon ............................................................. 14
2.3.2.4 Konferensi Rencana Asuhan .................................................... 15
iii
4.2.2 Model Dokumentasi POR ( Problem Oriented Record) ....................... 25
4.2.3 Model Dokumentasi POR (Progress Oriented Record) ........................ 28
4.2.4 Model Dokumentasi CBE (Charting By Exeption) .............................. 29
4.2.5 Model Dokumentasi PIE (Problem Intervention Evaluation) ............... 30
4.2.6 Model Dokumentasi POS (Process Oriented System) .......................... 32
4.2.7 Sistem Dokumentasi Core..................................................................... 33
iv
8.2 Teknik Pencatatan .........................................................................................109
8.3 Aspek Legal Secara Hukum ..........................................................................110
8.4 Situasi Pada Tuntutan Hukum.......................................................................111
8.5 Elemen Kecerobohan ....................................................................................111
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
BAB I
KONSEP DOKUMENTASI
1.1 Pendahuluan
Dokumentasi keperawatan merupakan unsur penting dalam sistem
pelayanan kesehatan, karena adanya dokumentasi yang baik, informasi mengenai
keadaan kesehatan pasien dapat diketahui secara berkesinambungan. Disamping
itu dokumentasi merupakan dokumen legal tentang pemberian asuhan
keperawatan.
Menurut Häyrinena (2010), asuhan keperawatan merupakan hal sangat
penting bagi seorang perawat. Kemampuan memberikan pelayanan yang baik
serta kemudian dapat secara efektif mengkomunikasikan tentang perawatan pasien
tergantung pada seberapa baik kualitas informasi yang diberikan serta
dokumentasi yang disediakan untuk dimanfaatkan oleh semua profesional
kesehatan dan antar bidang pelayanan kesehatan.
1.7.Standar Dokumentasi
Dalam melakukan tugasnya perawat menempati posisi terdepan darisistem
pelayanan kesehatan di ruang rawat inap karena perawatlah yang secara terus-
menerus selama 24 jam memantau perkembangan pasien dari sudut
biopsikososiokultural dan spiritual. Dengan demikian peningkatan mutu
pelayanan kesehatan serta keberhasilan pelayanan di rumah sakit sangat
bergantung pada keberhasilan asuhan keperawatan yang dilakukan di rumah sakit
tersebut.
Mudah dipahami bila proses asuhan keperawatan tidak dilaksanakan
dengan baik akan menyebabkan mutu pelayanan keperawatan menjadi kurang
baik pula dan dengan demikian mutu pelayanan kesehatan rumah sakit secara
keseluruhan menjadi tidak memuaskan pasien. Agar mempunyai nilai hukum
maka penulisan suatu dokumentasi keperawatan sangat dianjurkan untuk
memenuhi standar profesi.
1.7.1. Pengertian
Standar dokumentasi adalah pernyataan tentang kualitas dan kuantitas
dokumentasi dipertimbangkan secara baik untuk memperkuat pola pencatatan dan
sebagai petunjuk atau pedoman pendokumentasian dalam tindakan keperawatan.
Perawat memerlukan standar dokumentasi sebagai petunjuk dan arah agar tidak
terjadi penyimpangan dan melakukan teknik pencatatan dengan benar.
Standar dokumentasi merupakan kebijakan / garis penentuan terhadap
tindakan keperawatan yang diberikan atau ukuran / model terhadap hal yang sama
tepat dan akurat.
1.7.2. Kegunaan
Mengorganisasikan kwalitas karakteristik dan penampilan kerja dalam
praktek keperawatan.
2.2.Tehnik Dokumentasi
2.2.1.Dokumentasi Naratif
Dokumentasi naratif adalah metode kuno untuk pencatatan asuhan
keperawatan. Metode ini hanya menggunakan format seperti cerita untuk
mendokumentasikan informasi spesifik tentang kondisi pasien dan asuhan
keperawatan. Sekarang ini, pencatatan naratif jarang menjadi metode
pendokumentasian primer dan telah digantikan dengan format lain. Namun
demikian, pendokumentasian naratif dianggap sebagai bentuk pencatatan yang
kurang disenangi disebagian besar lingkungan keperawatan.
2.2.2.Catatan Dokumentasi
Dalam catatan sumber, catatan pasien diatur sehingga setiap dishiftlin
mempunyai bagian terpisah untuk mencatat data. Tidak seperti POMR, informasi
tidak diatur berdasarkan masalah pasien.
2.2.3.Pencatatan dan Pengecualian
Pencatatan dengan pengecualian adalah suatu pendekatan inovatif yang
digunakan untuk meringkas dokumentasi. Pencatatan dengan pengecualian
mengurangi pengulangan dan waktu yang digunakan dalam pencatatan.
2.3. Pelaporan
2.3.1. Tujuan Pelaporan .
Tujuan pelaporan adalah menyampaikan informasi spesifik pada seseorang
ataupun kelompok orang. Laporan, apakah lisan atau tulisan, harus singkat, yang
mencakup informasi yang berhubungan, tetapi bukan detail yang tidak
berhubungan. Selain laporan pergantian shift dan laporan telepon, pelaporan juga
dapat mencakup pencapaian informasi atau ide dengan rekan sejawat dan profesi
kesehatan lain tentang beberapa aspek perawatan pasien. Contohnya meliputi
konferensi rencana perawat dan ronde keperawatan`
3.1.Pendahuluan
Sistem Informasi Kesehatan ( SIK) merupakan salah satu bagian penting
yang tidak dapat dipisahkan dari Sistem Kesehatan di suatu negara. Kemajuan
atau kemunduran Sistem Informasi Kesehatan selalu berkorelasi dan mengikuti
perkembangan Sistem Kesehatan.Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) bahkan mempengaruhi Sistem Pemerintahan yang berlaku di suatu negara.
Suatu system yang terkonsep dan terstruktur dengan baik akan menghasilkan
Output yang baik juga. Sistem informasi kesehatan merupakan salah satu bentuk
pokok Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang dipergunakan sebagai dasar dan
acuan dalam penyusunan berbagai kebijakan, pedoman dan arahan
penyelenggaraan pembangunan kesehatan serta pembangunan berwawasan
kesehatan.
Dengan sistem Informasi kesehatan yang baik maka akan membuat
masyarakat tidak buta dengan semua permasalahan kesehatan. Dan mau
membawa keluarganya berobat dengan mudah bukan lagi dengan birokrasi yang
rumit yang membuat masyarakat enggan membawa anggota keluarganya berobat
di pelayanan kesehatan yang disediakan oleh pemerintah. Dengan maraknya
perkembangan media dan teknologi seharusnya membuat masyarakat dan
khususnya para mahasiswa kesehatan masyarakat melek akan kemajuan
berinovasi terhadap sistem informasi kesehatan Indonesia.
Berdasarkan pada fakta yang terjadi di masyarakat pada saat ini
seharusnya bisa dijadikan bahan evaluasi dan pertimbangan untuk dapat
membentuk sistem informasi kesehatan yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh
masyarakat.Dengan banyaknya referensi yang ada pada saat ini bisa dijadikan
rumusan yang tepat dalam membuat sistem informasi kesehatan yang tepat guna.
3.6.Perkembangan
Perkembangan informasi kesehatan di Indonesia telah mengalami tiga
pembagian masa sebagai berikut:
1. Era manual (sebelum tahun 2005)
2. Era transisi (tahun 2005 – 2011)
3. Era komputerisasi (mulai tahun 2012)
Masing-masing era sistim informasi kesehatan memiliki karakteristik yang
berbeda sebagai bentuk adaptasi dengan perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi.Dalam upaya mengatasi fragmentasi data, pemerintah sedang
mengembangkan aplikasi yang disebut dengan Sistim Aplikasi Daerah (SikDa)
Generik. Sistim Informasi Kesehatan berbasis Generik mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut:
1. Input pencatatan dan pelaporan berbasis elektronik (computerized)
2. Input data hanya dilakukan di tempat adanya pelayanan kesehatan
3. Tidak ada duplikasi (hanya dilakukan satu kali)
4.1.Pendahuluan
Aspek komunikasi, dokumentasi keperawatan dan standar dokumentasi
merupakan tiga aspek penting dalam pendokumentasian. Perawat harus
memahami aspek tersebut dalam mendokumentasikan asuhan keperawatan demi
upaya meningkatkan kualitas pendokumentasian asuhan keperawatan.
a. Komunikasi
Komunikasi yang efektif memungkinkan perawat untuk
mengkomunikasikan kepada rekan sejawat atau tenaga kesehatan lainnya tentang
apa yang sudah, sedang dan yang akan dilakukan.
b. Dokumentasi keperawatan
Dokumentasi yang dimaksud meliputi pengkajian,perumusan diagnosa,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Proses keperawatan merupakan metode
yang tepat dan memberi kontribusi yang positif bagi pasien jika dilaksanakan
dengan baik dan benar.
c. Standar dokumentasi
Standar dokumentasi merupakan standar yang dibuat untuk mengukur
kualitas dan kuantitas dokumentasi keperawatan. Standar ini juga bisa
dimanfaatkan sebagai pedoman praktik dalam memberikan tindakan keperawatan.
Tanda Tangan
Sumber :
P : perawat
D : dokter
F : fisioterapi
G : ahli gigi
(perawat yang
1 1. mengidentifikasi
masalah pasien)
S
DS : 1.
O
1. 2.
A
DO: 3.
P
S
DS : 2. 1.
O
2.
A
DO: Dst 3.
P
P# 1……………..
I# 1……………..
………… ……….
2………………
………… ……….
E# S…………….
………… ……….
O…………….
………… ……….
A…………….
P……………..
Tanggal :
Datum :
1. …………. Action :
Response :
Tanda Tangan
Tanggal :
Data :
1…………. Action :
Evaluation :
Tanda Tangan
5.1.Teknik Dokumentasi
Teknik dokumentasi keperawatan merupakan cara menggunakan
dokumentasi keperawatan dalam penerapan proses keperawatan.
Ada tiga teknik dokumentasi yang sering digunakan:
a) SOR (Source Oriented Record)
Adalah tehnik dokumentasi yang dibuat oleh setiap anggota tim kesehatan.
Dalam melaksanakan tindakan, mereka tidak tergantung dengan tim lainnya.
Catatan ini cocok untuk pasien rawat inap.
b) Kardex
Teknik dokumentasi ini menggunakan serangkaian kartu dan membuat
data penting tentang pasien dengan menggunakan ringkasan problem dan terapi
pasien yang digunakan pada pasien rawat jalan.
c) POR (Problem Oriented Record)
POR merupakan teknik efektif untuk mendokumentasikan system
pelayanan keperawatan yang berorientasi pada masalah pasien. Teknik ini dapat
digunakan untuk mengaplikasikan pendekatan pemecahan masalah, mengarahkan
ide pemikiran anggota tim mengenai problem pasien secara jelas.
Sistem POR ini mempunyai 4 komponen:
a. Data dasar
b. Daftar masalah
c. Rencana awal
d. Catatan perkembangan
5.2.Format Dokumentasi
Aziz Alimul (2001) mengemukakan ada lima bentuk format yang lazim
digunakan:
a). Format naratif
Format naratif merupakan format yang dipakai untuk mencatat
perkembangan pasien dari hari ke hari dalam bentuk narasi, yang mempunyai
beberapa keuntungan dan kerugian.
c).Format Fokus/DAR
Semua masalah pasien atau diagnose keperawatan di indentifikasi dalam
catatan perawatan dan terlihat pada rencana keperawatan. Kolom FOKUS dapat
berisi masalah pasien, diagnose keperawatan, dan kejadian penting. Tetapi,
diagnosa keperawatan lebih ditekankan. Catatan perawatannya berisi Data (D) ,
Action = tindakan (A), dan Respons (R)/DAR.
d).Format DAE
Format DAE merupakan system dokumentasi inti dengan konstruksi data,
tindakan, dan evaluasi dimana setiap diagnose keperawatan yang di identifikasi
dalam catatan keperawatan, terikat pada rencana keperawatan atau daftar masalah.
Setiap catatan perawat dimulai dengan suatu diagnose keperawatan selebihnya
berhubungan dengan rencana keperawatan.
5.3.3. Checklist
Suatu format pengkajian yang sudah dibuat dengan pertimbangan dari
standar dokumentasi keperawatan sehingga memudahkan perawat untuk mengisi
dokumentasi keperawatan, karena hanya tinggal mengisi item yang sesuai dengan
keadaan pasien dengan mencentang. Jika harus mengisi angka itupun sangat
ringkas misal pada data vital sign.
Keuntungan model flowsheet dan checklist :
- Mudah dalam pengisian dan lebih cepat
- Alur sudah ada tinggal mengisikan dan tidak terputus-putus
- Mudah dalam mencari informasi per item pengkajian dan catatatan lain
Kelemahan model ini adalah :
- Tidak dapat menjabarkan pengkajian sesuai yang kita inginkan
- Harus mengikuti alur dalam pengisian flowsheet dan checklist.
6.1. Pendahuluan
Perkembangan Sistem Informasi Kesehatan yang kian hari kian meningkat
secara tidak langsung berdampak pula pada perkembangan sistem dokumentasi
keperawatan, mulai dari yang sederhana dengan pengelolaan manual hingga
terkomputerisasi dengan jaringan dalam suatu Rumah sakit besar. Hal ini tentu
saja membutuhkan suatu basis data yang lengkap, efektif dan efisien, dalam arti
mampu menjangkau bagian yang paling detil sekalipun. Selain itu juga harus
dapat digunakan atau dipahami oleh semua tenaga keperawatan dimanapun dan
dari lulusan manapun juga.
Di beberapa negara maju sendiri saat ini sudah mulai mengembangkan
basis data keperawatan dengan mengacu pada pola diagnosa keperawatan. Hal ini
dimaksuddkan agar dapat memudahkan dan menyeragamkan diagnosis
keperawatan yang sesuai bagi perawat dalam menggambarkan berbagai masalah
kesehatan khususnya keperawatan.
Setelah mendapatkan diagnosa sebuah penyakit, seorang perawat tentunya
harus mengetahui intervensi atau rencana-rencana yang harus dilakukan pada
pasien tersebut, seperti kebutuhan dasarnya sebagai manusia, ataupun yang
lainnya. Dalam mendokumentasikan asuhan keperawatan pasien di sebuah rumah
sakit,perawat harus menuliskannya dalam sebuah format intervensi keperawatan
Nursing Intervention Classification (NIC) dan Nursing Outcomes Classification
(NOC).
6.4.Intervensi NOC
NOC (Nursing Outcome Classification) adalah proses memberitahukan
status pasien setelah dilakukan intervensi keperawatan. Standar kriteria hasil
dikembangkan untuk mengukur hasil dari tindakan keperawatan yang digunakan
pada semua area keperawatan dan semua pasien (individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat). Nursing Outcome Classification mempunyai tujuh domain yaitu
fungsi kesehatan, fisiologi kesehatan, kesehatan psikososial, pengetahuan dan
perilaku kesehatan, persepsi kesehatan, kesehatan keluarga dan kesehatan
masyarakat.
NOC (Nursing Outcome Classification) menggambarkan respon pasien
terhadap tindakan keperawatan. NOC mengevaluasi hasil pelayanan keperawatan
sebagai bagian dari pelayanan kesehatan. Standar kriteria hasil pasien sebagai
7.1 Pendahuluan
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual yang komprehensif
serta ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat
secara berkualitas (Kozier, 1995). Tenaga perawat sebagai salah satu tenaga yang
mempunyai kontribusi besar bagi pelayanan kesehatan, mempunyai peranan
penting untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Dalam upaya
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, seorang perawat harus mampu
melaksanakan asuhan keperawatan sesuai standar, yaitu dari mulai pengkajian
sampai dengan evaluasi dan yang sangat penting adalah disertai dengan sistem
pendokumentasian yang baik.
Dokumentasi keperawatan adalah bagian yang penting dari dokumentasi
klinis. Namun pada realitanya dilapangan, asuhan keperawatan yang dilakukan
masih bersifat manual dan konvensional, belum disertai dengan sistem /perangkat
tekhonolgi yang memadai. Contohnya dalam hal pendokumentasian asuhan
keperawatan masih manual, sehingga perawat mempunyai potensi yang besar
terhadap proses terjadinya kelalaian dalam praktek.
Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, maka
sangat dimungkinkan bagi perawat untuk memiliki sistem pendokumentasian
asuhan yang lebih canggih dengan memanfaatkan perkembangan tehnologi
informasi. Pendokumentasian keperawatan dengan menggunakan komputer
diharapkan akan membantu meningkatkan dokumentasi keperawatan yang
berkwalitas.
Dunia keperawatan di Indonesia terus berkembang, seiring dengan
meningkatnya strata pendidikan keperawatan di Indonesia, disamping akses
informasi yang sangat cepat di seluruh dunia. Hal itu membawa efek pada
kemajuan yang cukup berarti di keperawatan, termasuk dalam dokumentasi proses
keperawatan. Dari yang sebelumnya manual, bergeser kearah komputerisasi.
3. Standar dokumentasi
Perawat memerlukan suatu ketrampilan untuk dapat memenuhui standar
yang sesuai.Standar dokumentasi adalah suatu peryataan tentang kualitas.Dengan
adanya standar dokumentasi memberikan informasi bahwa adanya suatu ukuran
terhadap kualitas dokumentasi keperawatan.
a. Kepatuhan terhadap aturanpendokumentasian yang ditetapkan oleh profesi atau
pemerintah.
b. Standar profesional keperawatan dituliskan kedalam catatan kesehatan.
c. Peraturan tentang praktik keperawatan dapat dilihat pada catatan pelayanan
kesehatan.
d. Pedoman akreditasi harus diikuti penekanan yang khusus pada tentang kegiatan
observasi dan evaluasi.
Potter dan Perry (1989 cit Muzdlillah, dkk, 2001) memberikan panduan
legal sebagai petunjuk cara mendokumentasikan dengan benar. Panduan legal
menurut Potter dan Perry tersebut, antara lain:
1.Jangan menghapus menggunakan tipe-ex atau mencoret tulisan yang salah.
2.Jangan menulis komentar yang bersifat mengkritik pasien atau tenaga kesehatan
lain.
3.Mengoreksi semua kesalahan sesegera mungkin karena kesalahan menulis dapat
diikuti kesalahan tindakan.
4.Mencatat data hanya yang berupa fakta, catatan harus akurat dan dapat
dipercaya.
5.Jangan membiarkan bagian kosong pada catatan perawat.
6.Semua catatan harus bisa dibaca dan ditulis dengan tinta.
7.Klarifikasi instruksi yang kurang jelas kemudian catat instruksi yang benar.
8.Menulis untuk diri perawat sendiri karena perawat bertanggung jawab atas
informasi yang ditulisnya.
9.Menghindari penggunaan tulisan yang bersifat umum seperti “keadaan tidak
berubah”.
10.Dokumentasi dimulai dengan waktu dan diakhiri dengan tanda tangan serta
titel.
8.2.Teknik pencatatan
8.5.Elemen kecerobohan
Doenges, E & Burley. T.J. (1995) Aplication of Nursing Process and Nrusing
Diagnosis. Pennsylvania USA.
Fajar, Marhaeni. (2009). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik. Yogyakarta: Graha
Ilmu
Kepmenkes RI. (2002). Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 511 tahun 2002
tentang Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan
Nasional (SIKNAS).
Kemenkes RI. (2004). Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128 tahun 2004
tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
Kepmenkes RI. (2009). Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 837 tahun 2007
tentang Pengembangan Jaringan Komputer Online Sistem Informasi
Kesehatan Nasional.
Potter & Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan
Praktik Edisi 4. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Potter A. Patricia and Perry Anne Griffin. (2009). Fundamentals of Nursing, 7th
Edition.America : Mosby Elsevier
PETUNJUK:
I. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT DI
BAWAH INI!
II. PILIHLAH :
A. JIKA 1,2 DAN 3 BENAR
B. JIKA 1 DAN 3 BENAR
C. JIKA 2 DAN 4 BENAR
D. JIKA 4 SAJA BENAR
E. JIKA 1,2,3 DAN 4 BENAR
1.Suatu dokumen atau catatan yang berisi data tentang keadaan pasien yang
dilihat tidak saja dari tingkat kesakitan akan tetapi juga dilihat dari jenis,
kualitas dan kuantitas dari layanan yang telah diberikan perawat dalam
memenuhi kebutuhan pasien.
Ini pengertian dari:
a. Dokumentasi keperawatan
b. Diagnosa keperawatan
c. Masalah keperawatan
d. Profesi keperawatan
e. proses keperawatan
KUNCI JAWABAN
1. A
2. E
3. E
4. E
5. E
6. E
7. E
8. A
9. E
10. A
11. E
12. E
13. C
14. E
15. A
Lampiran 2
Nama Mahasiswa :
Tempat Praktek :
Tanggal :
2. Keluhan utama :
3. Lamanya keluhan :
4. Timbulnya keluhan : ( ) bertahap
( ) mendadak
5. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
Sendiri : orang lain:
III. Riwayat kesehatan yang lalu
1. Penyakit yang pernah dialami
a. Kecelakaan :
b. Pernah dirawat (penyakit/waktu) :
c. Operasi :
2. Alergi :
3. Imunisasi :
Tipe : Reaksi : Tindakan :
4. Kebiasaan : Merokok/kopi/obat/dll
5. Obat-obatan :
a. lamanya :
b. sendiri :
c. orang lain (resep) :
6. Pola Nutrisi :
a. Frekwensi makan :
b. Tinggi badan : Berat badan :
c. Jenis makanan :
d. Makanan yg disukai :
e. Makanan yg tdk disukai:
f. Makanan pantang :
g. Nafsu makan :
( ) Baik
( ) sedang, alasan: mual/muntah/sariawan
( ) kurang, alasan: mual/muntah/sariawan
h. Perubahan BB 6 bulan terakhir
( ) bertambah : kg
( ) tetap :
( ) berkurang : kg
7. Pola Eliminasi
a. Buang air besar
Frekwensi : penggunaan pencahar:
W a k t u : pagi/siang/sore/malam
W a r n a :
Konsistensi :
b. Buang air kecil
Frekwensi :
W a r n a :
B a u :
V. Riwayat lingkungan
Kebersihan :
Polusi :
2. Hubungan/komunikasi
a. Bicara
( ) jelas
( ) relevan
( ) mampu mengekspresikan
( ) mampu mengerti orang lain
b. Tempat tinggal
( ) sendiri
( ) dengan orang lain, yaitu
c. Kehidupan keluarga
Adat istiadat yang dianut :
Pembuat keputusan dlm keluarga:
Keuangan: ( ) memadai
( ) kurang
3. Kebiasaan seksual
a. Gangguan dalam hubungan seksual :
b. Pemahaman tentang fungsi seksual :
4. Pertahanan koping
a. Pengambilan keputusan
( ) sendiri
( ) bersama orang lain, yaitu:
b. yang disukai tentang diri sendiri :
Kepala : Bentuk :
Keluhan : pusing/sakit kepala/..
Kebersihan :
Mata : Ukuran pupil : mm, isokor :
Reaksi terhadap cahaya :
Konjungtiva :
Sklera :
Fungsi penglihatan
baik/kabur/tidak jelas
alat bantu
tanda-tanda radang
Hidung : Reaksi alergi :
Cara mengatasinya:
Pernah flu :
Frekwensi :
Perdarahan :
Mulut dan tenggorok : gigi :
Kesulitan menelan :
Pemeriksaan gigi :
Kebersihan :
Pernafasan : Suara paru :
Pola nafas :
Batuk :
Sputum :
Nyeri :
Batuk darah :
(BAK) Frekwensi :
kateter :
hematuri :
urine out put:
Reproduksi: Kehamilan :
Perdarahan :
Infeksi :
Muskuloskeletal: nyeri :
kekakuan :
latihan gerak :
pembengkakan :
fraktur :
Kulit : warna :
integritas :
lesi :
turgor :
ANALISA DATA
1.............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
2............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
3............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
4.............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
5............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
Medan,.........................................
(.............................................) (..........................................)
NIP:........................................... NIM.........................
RIWAYAT HIDUP