Simulasi Sistem
Simulasi Sistem
Simulasi Sistem
MODUL 3
“MULTI ENTITAS DAN MULTI RUTE”
Oleh :
Yana Mulyana 17113171
Kelas : TI RM 17A
1
Multi Entitas dan Multi Rooting dapat memiliki karakteristik-karakteristik yang unik
seperti biaya, ukuran, prioritas, kualitas, atau kondisi. Entitas dapat dapat dikelompokkan
menjadi manusia atau hewan (pelanggan, pasien, dsb), non-manusia (produk, komponen,
dokumen, sampah, dsb) dan intangible (panggilan telepon, surat elektronik, dsb). Pada
praktikum modul 3 ini akan dilakukan simulasi dengan multi entitas pada kasus di pabrik
Pomona Electronic.
Pembahasan dalam penelitian ini akan dibagi dalam enam bab utama, yaitu:
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem
Menurut Blanchard (1991:25), sistem adalah sekumpulan elemen yang bekerja sama
untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Contoh dari sistem adalah sistem lalu lintas,
sistem ekonomi dan sistem manufaktur.
4
memasuki antrian, dan jockeying adalah orang yang berpindah-pindah dari suatu antrian
ke antrian lain karena ingin dilayani lebih cepat.
2. Pelayanan
Pelayanan atau mekanisme pelayanan dapat terdiri dari satu atau lebih pelayan,
atau satu atau lebih fasilitas pelayanan. Ada 3 aspek yang harus diperhatikan dalam
mekanisme pelayanan, yaitu:
a. Tersedianya Pelayanan
Mekanisme pelayanan tidak selalu tersedia untuk setiap saat. Sebagai contoh loket
pada bioskop ditutup, mekanisme pelayanan terhenti dan petugas pelayanan istirahat.
b. Kapasitas Pelayanan
Kapasitas dari mekanisme pelayanan diukur berdasarkan jumlah pelanggan yang
dapat dilayani secara bersama-sama.
c. Lamanya Pelayanan
2.3 MODEL
Menurut Harrel (2004:144), model merupakan representasi dari suatu sistem
nyata, dimana dalam melakukan pemodelan dibutuhkan pengetahuan mengenai sistem
yang akan dimodelkan, serta kemampuan pemodel dalam mengoperasikan software
yang digunakan.
5
2.3.1 PetriNet
PetriNet dikembangkan Carl Adam Petri sejak tahun 1962 dimulai dengan
disertasinya. PetriNet merupakan bipartite graph yang memiliki dua tipe node yaitu
place dan transition yang dipergunakan untuk menganalisis informasi penting mengenai
struktur dan perilaku dinamis dari sistem yang dimodelkan.
Simbol yang dipergunakan adalah sebagai berikut:
1. Lingkaran Activi
ty Merepresentasikan aktivitas (pasif/aktif)
(location) atau kondisi/status (pre/post)
2. Segi empat
Event Merepresentasikan kejadian atau saat
(transition) perubahan/transisi kondisi.
2.4 SIMULASI
Simulasi menurut Hoover dan Perry (1990) adalah proses perancangan model matematis
atau logis dari sistem nyata, melakukan eksperimen terhadap model dengan menggunakan
komputer untuk menggambarkan, menjelaskan dan memprediksi perilaku sistem. Dari
berbagai sumber, simulasi adalah salah satu pendekatan ilmiah untuk menganalisa sistem
6
nyata dalam formulasi matematis yang dievaluasi secara numerik dengan bantuan
komputer untuk mengestimasikan karakteristik dan perilaku yang mewakili sistem tersebut.
7
2.5.1 Pengertian ProModel
ProModel yaitu teknologi simulasi untuk kejadian diskrit yang digunakan untuk
merencanakan, merancang, dan mengembangkan proses manufacturing, logistik, dan
operasi lainnya, baik yang baru maupun yang sudah ada. ProModel memudahkan untuk
menirukan proses nyata secara akurat, termasuk variabilitas dan interdependensinya untuk
membuat analisis prediktif pada potensi yang berubah-ubah. ProModel memungkinkan
untuk menirukan sebuah sistem pada indikator performansi tertentu.
8
2. Entities, yaitu apapun yang diproses dalam suatu pemodelan, misalnya dokumen,
pelanggan, atau barang-barang manufaktur.
3. Path networks, digunakan untuk menentukan arah dan jalur yang ditempuh oleh
resource ataupun entitas ketika bergerak dari suatu lokasi ke lokasi lainnya. Dalam
definisi path network, data yang diperlukan seperti graphic, type. Name, paths,
mapping, interfaces, nodes.
4. Resource, merupakan sumber daya yang digunakan untuk melakukan operasi tertentu
dalam kinerja suatu sistem. Data-data yang diperlukan seperti icon, name, stats, spec,
units, downtimes, dan lain-lain.
5. Processing, merupakan operasi yang dilakukan dalam location. Data-data untuk
definisi processing adalah entity, location, output, rule, operation, block, destination,
dan move logic.
6. Arrivals, yang mendefinisikan waktu dimana entitas masuk pada sistem. Data-data yang
diperlukan dalam dialog box untuk mendefinisikan arrival:
7. Shift and break, untuk menentukan waktu kerja dan waktu istirahat untuk lokasi dan
resource, yang biasanya disimpan dalam bentuk mingguan.
8. General information, digunakan untuk menspesifikasikan informasi dasar dari suatu
model termasuk nama dari suatu model, satuan waktu, satuan jarak dan library graphic.
9. Cost, untuk memonitor biaya yang terkait dengan location, entities dan resource selama
simulasi dijalankan dan laporan statistik secara umum, termasuk statistik biaya. Ada 3
tipe pendefinisian biaya pada ProModel yaitu locations, resources, dan entities.
a. Locations costing: biaya yang ada pada lokasi tersebut saat sistem berlangsung.
b. Resources costing: biaya yang dikeluarkan sesuai dengan penggunaan operator.
Biaya ini merupakan biaya untuk resource yang ada pada sistem.
c. Entity costing: biaya yang dihasilkan dari setiap entitas dalam sistem.
9
2. Variabel
Variable dapat berisi bilangan riil atau bilangan bulat termasuk nilai elemen indeks dan
biasanya digunakan unruk pembuatan keputusan maupun rekaman informasi. Variabel
terdiri dari variabel global dan variabel lokal. Data-data yang diperlukan untuk
mendefinisikan variabel adalah ID, type, initial value, dan stats.
3. Macros
Macros merupakan salah satu fitur yang memudahkan saat text, kumpulan statement,
atau kode block akan digunakan berkali-kali dalam model. Data yang diperlukan dalam
mendefinisikan macro adalah ID, text, option.
2.5.6 SimRunner
SimRunner merupakan sebuah tool pada ProModel yang digunakan sebagai alat
bantu untuk melakukan optimalisasi model existing. Hasil optimal diperoleh dengan cara
menentukan fungsi tujuan dilanjutkan mendefinisikan faktor input yang akan diubah
sehingga menghasilkan keluaran sesuai dengan fungsi tujuan optimalisasi.
2.5.7 Generating Scenario
Generating scenario merupakan tool pada ProModel untuk mengubah satu atau
lebih parameter dari sebuah model tanpa mengubah model secara langsung. Skenario
harus berdasarkan parameter yang telah ditentukan pada macros, dan nilainya berada
dalam rentang RTI. (Harrell, Ghosh & Bowden, 2004, p.653).
2.5.8 Konsep Permodelan ProModel
Model didefinisikan sebagai suatu deskripsi logis tentang bagaimana sistem bekerja
atau komponen-komponen berinteraksi. Konsep permodelan sistem dibagi menjadi dua,
yaitu pendekatan proses berdasarkan tracking low dan pendekatan peristiwa.
1. Pendekatan proses yang didasarkan pada tracking low dari entitas keseluruhan sistem
beserta dengan titik pemrosesan dan aturan keputusan percabangan.
2. Pendekatan peristiwa atau pendekatan perubahan terhadap keadaan berdasarkan
variabel keadaan dan event sistem yang mengubahnya
2.5.8.1 Batching Multiple Entities Of Similar Type
Batching multiple entities of similar type adalah proses menggabungkan beberapa
entitas yang memiliki tipe yang sama dengan melakukan perintah group-ungroup dan
combine.
10
2.5.8.1.1 Temporary Batching Using Group/Ungroup
Group dan Ungroup adalah perintah yang saling berkaitan. Group merupakan
langkah awal untuk mengelompokkan dan ungroup merupakan perintah lanjutan untuk
membatalkan perintah group atau memisahkan pengelompokkan yang telah dilakukan
sebelumnya.
2.5.8.1.2 Permanent Batching Using Combine
Combine berfungsi untuk mengumpulkan dengan mengkonsolidasikan entitas yanag
sejumlah tertentu menjadi satu kesatuan, opsional dengan nama yang berbeda. Entitas
gabungan kehilangan identitas dan atribut mereka dan tidak dapat dilakukan ungroup
nantinya dapat dilakukan combine.
2.5.8.2 Attachment Multiple Entities Of Different Type
Attachment multiple entities of different type merupakan proses menggabungkan
beberapa entitas yang mempunyai tipe yang berbeda dan dapat dilakukan dengan
perintah load-unload dan join. Attachment multiple entities of different type dibedakan
menjadi dua, yaitu temporary attach using load/unload dan permanent attach using join.
2.5.8.2.1 Temporary Attach Using Load/Unload
Pernyataan load-unload digunakan untuk menggabungkan sejumlah tertentu entitas
secara sementara. Load adalah langkah awal untuk menggabungkan dan unload adalah
perintah lanjutan untuk membatalkan perintah load atau memisahkan penggabungan
yang telah dilakukan sebelumnya.
2.5.8.2.2 Permanent Attach Using Join
Pernyataan join digunakan untuk menggabungkan sejumlah tertentu dari entitas
menjadi satu kesatuan, opsional dengan nama yang berbeda, namun tidak dapat
dipisahkan lagi. Jika entitas dasar dan entitas yang akan digabung memiliki atribut
sebelum penggabungan terjadi, entitas yang bergabung akan memiliki nilai atribut dari
entitas dasar.
2.5.8.3 Accumulation of Entities
Accum atau Accumulation digunakan untuk mengumpulkan entitas dalam jumlah
tertentu sebelum akhirnya akan diproses satu per satu. Kapasitas dari location harus
lebih besar atau sama dengan jumlah entitas yang di accum. Accum dapat digunakan
untuk situasi model dimana beberapa entitas harus terakumulasi sebelum mereka
diproses.
11
2.5.8.4 Splitting of One Entity into Multiple Entities
Split As digunakan untuk memisahkan entitas menjadi sejumlah entitas baru (lebih
dari satu) dan sebagai pilihan menetapkan nama entitas yang baru (hasil proses split).
Entitas yang dihasilkan memiliki nilai atribut yang sama sebagai entitas asli. Setiap
entitas yang ingin dipisah harus melepaskan semua sumber daya yang dimiliki dengan
menggunakan peernyataan free.
2.6 Verifikasi dan Validasi
Proses pembuatan model simulasi dimulai dengan menerjemahkan sistem nyata
kedalam model konseptual, model konseptual kemudian diterjemahkan kedalam model
simulasi. Proses ini berlangsung secara berulang (iterative) dan rentan terjadi eror, oleh
sebab itu verifikasi dan validasi digunakan untuk mengurangi adanya eror tersebut.
Verifikasi merupakan proses menentukan apakah model simulasi telah mencerminkan
model konseptual (Hoover dan Perry, 1989). Validasi merupakan proses penentuan
apakah model simulasi, sebagai konseptualisasi atau abstraksi merupakan representasi
berarti dan akurat dari sistem nyata (Hoover dan Perry, 1989).
2.6.1 Teknik Verifikasi
Menurut Harrel (2004:178), terdapat beberapa teknik dalam melakukan verifikasi,
diantaranya alah sebagai berikut:
1. Melakukan pemeriksaan ulang terhadap model, dapat dilakukan secara bottom-Pup
yaitu melakukan pemeriksaan satuan dan logika proses yang digunakan dalam model.
2. Melakukan pengecekan terhadap output yang dihasilkan pada masing-masing proses
pada model menggunakan trace. Terdapat 3 jenis pengaturan trace.
a. Trace off merupakan daftar kejadian yang tidak ditampilkan selama sistem
simulasi berlangsung.
b. Step merupakan cara membuat daftar kejadian tampil untuk setiap step dan
biasanya waktu yang ditampilkan merupakan lama waktunya.
c. Continous merupakan cara membuat daftar kejadian tampil secara
berkesinambungan sesuai dengan waktu yang digunakan dalam model simulasi.
3. Mengamati animasi dari model yang dijalankan, apakah tingkah laku dari sistem
telah sesuai dengan model yang diinginkan.
4. Melakukan compile error atau debugging pada model simulasi.
12
2.6.2 Teknik Validasi
Menurut Harrel (2004:183), teknik validasi yang dapat digunakan adalah sebagai
berikut:
1. Mengamati animasi pada model yang dijalankan, membandingkan tingkah laku pada
model dengan tingkah laku pada sistem nyata menurut pengetahuan orang lain
mengenai sistem tersebut.
2. Membandingkan model dengan sistem nyata dengan cara menjalankan model dan
sistem nyata dalam kondisi yang sama.
3. Melakukan perbandingan antara output model dengan output pada sistem nyata.
4. Melakukan analisis sensitivitas, yakni dengan cara melakukan perubahan terhadap
nilai input untuk mengetahui akibat pada perilaku yang terjadi pada sistem atau
output sistem.
13
BAB III
PENGUMPULAN DATA
warehouse
capacity : 2000
Unit : 1
Rules : Oldest
assy 1
capacity : 2000
Unit : 1
Rules : Oldest
assy 2
capacity : 1
Unit : 1
Rules : Oldest
assy 3
capacity : 1
Unit : 1
Rules : Oldest
14
3.2 Input data Entities
PCB 1
Speed : 150
Stats : time series
PCB 2
Speed : 150
Stats : time series
PCB 3
Speed : 150
Stats : time series
3.3 Input data Arrivals dan Process
Arrivals
Entity : PCB 1
Location : warehouse
Qty kach : 500
First time : 0
Occurences : 1
Frequency : 0
Entity : PCB 2
Location : warehouse
Qty kach : 500
First time : 0
Occurences : 1
Frequency : 0
Entity : PCB 3
Location : warehouse
Qty kach : 500
First time : 0
Occurences : 1
Frequency : 0
Processing
Entity : PCB 1
Location : warehouse
Operation : 0
15
Entity : PCB 1
Location : assy 1
Operation : wait 10
Entity : PCB 1
Location : assy 2
Operation : wait 12
Entity : PCB 1
Location : assy 3
Operation : wait 15
Entity : PCB 2
Location : warehouse
Operation : 0
Entity : PCB 2
Location : assy 1
Operation : wait 7
Entity : PCB 2
Location : assy 2
Operation : wait 1
Entity : PCB 2
Location : assy 3
Operation : wait 8
Entity : PCB 3
Location : warehouse
Operation : 0
Entity : PCB 3
Location : assy 3
Operation : wait 12
Entity : PCB 3
Location : assy 2
Operation : wait 14
Entity : PCB 3
Location : assy 1
Operation : wait 25
16
BAB IV
PENGOLAHAN DATA
Dari data yang sudah di tentukan kemudian dilakukan simulasi menggunakan softeware
ProModel dengan langkah-langkah sebagai berikut:
17
4.2 Menu bar Locations
Klik Build – locations – pilih icon yang dipakai
18
4.3 Menu bar Entities
19
4.4 Menu Bar Arrivals
Menu – Arrivals – lalu isikan data sesuai tabel di bawah
20
4.6 Finis jalankan Simulasi Sistem
Menu – Klik icon panah hijau
Total entries yang dilakukan dalam simulasi pada masing masing locations antara lain
Warehouse sebanyak 1500 pcs, Assy 1 sebanyak 1500 pcs, Assy 2 sebanyak 1500 pcs dan
pada Assy 3 sebanyak 1500 pcs. Waktu pada Warehouse selama 0 menit, pada Assy 1 selama
12 menit, pada Assy 2 selama 11 menit dan pada Assy 3 selama 11,67. Tingkat utilization
pada Warehouse sebanyak 0%, Assy 1 sebanyak 17,65%, Assy 2 sebanyak 16,18% dan pada
Assy 3 sebanyak 17,16%.
21
Tabel 4.2 Location States Multi
Kapasitas pada Warehouse dengan waktu 0,85 jam memiliki persentasi kosong atau tidak
bekerja sebesar 100% dan persentasi bekerja sebesar 0%, pada Assy 1 sebesar 31,37% yang
berarti presentasi bekerja sebesar 68,63%, pada Assy 2 sebesar 54,90% yang berarti presentasi
bekerja sebesar 45,10 dan pada Assy 3 sebesar 39,22% yang berarti presentasi bekerja sebesar
60,78%
Pada tabel aktivitas entity ketiga PCB tersebut menghasilkan masing-masaing 500 pcs.
Dengan waktu rata rata pada Assy 1 selama 37 menit, waktu rata rata pada Assy 2 selama 16
menit, dan waktu rata rata pada Assy 3 selama 53 menit.
Pada tabel ini menunjukan bahwa dari ketiga perakitan PCB tidak ada terjadinya waktu
menganggur dengan waktu oerasi sebesar 100% menunjukan bahwa PT. Pomona Electronic
telah melakukan perakitan PCB dengan efektifitas yang sangat maksimal.
22
BAB V
5.1 Kesimpulan
1. Terdapat empat stasiun kerja yang berurutan dalam sistem produksi yaitu stasiun
warehouse , PCB 1, PCB 2, PCB 3 dalam praktikum simulasi sistem.
2. Total entries dalam locations warehouse 1500 Assy 1 1500 Assy 2 1500 Assy 3 1500,
sedangkan total exits dalam pengeluaran produksi keseluruhan PCB 1 500 PCB 2 500
PCB 3 500.
3. Total entries yang dilakukan dalam simulasi pada masing masing locations antara lain
Warehouse sebanyak 1500 pcs, Assy 1 sebanyak 1500 pcs, Assy 2 sebanyak 1500 pcs
dan pada Assy 3 sebanyak 1500 pcs. Waktu pada Warehouse selama 0 menit, pada
Assy 1 selama 12 menit, pada Assy 2 selama 11 menit dan pada Assy 3 selama 11,67.
Tingkat utilization pada Warehouse sebanyak 0%, Assy 1 sebanyak 17,65%, Assy 2
sebanyak 16,18% dan pada Assy 3 sebanyak 17,16%.
4. Dari ketiga perakitan PCB tidak ada terjadinya waktu menganggur dengan waktu
oerasi sebesar 100% menunjukan bahwa PT. Pomona Electronic telah melakukan
perakitan PCB dengan efektifitas yang sangat maksimal
5.2 Saran
1. Sebaiknya perusahaan menambah jumlah mesin atau server pada stasiun kerja stasiun
perakitan karena pada hasil verifikasi masih ada untilisasi sebesar 16% s/d 17% dari
ketiga Stasiun perakitan PCB sehingga menyebabkan masih adanya waktu menganggur.
2. Penambahan jumlah mesin pada stasiun bahan yang sudah jadi akan mengurangi
tingginya waktu menggangur.
23