Template Prokons
Template Prokons
Template Prokons
Abstrak
Metode implementasi memainkan peran penting dalam dunia konstruksi karena terkait langsung
dengan penjadwalan proyek. Untuk menerapkan metode konstruksi, faktor keamanan dan efektivitas
kerja harus diidentifikasi. Tujuan dari analisis ini adalah untuk menentukan perilaku gelagar jembatan
yang diimplementasikan menggunakan metode inovatif dan untuk menentukan faktor keamanan selama
implementasi.
Data yang dibutuhkan adalah ketinggian girder adalah 2.1m dan lebar 0.7m. Mengacu pada SNI
1725 Memuat jembatan, dan struktur pengendali mengacu pada SNI T-12-2004 (Perencanaan Struktur
Beton untuk Jembatan). Analisis dimulai dengan menentukan dimensi geometri girder, perangkat lunak
STAADPro digunakan untuk pemodelan dan Microsoft untuk menganalisis.
Hasil analisis menunjukkan bahwa metode inovatif aman untuk diterapkan, tekanan yang terjadi
tidak melebihi stres yang diijinkan; faktor keamanan menunjukkan semua angka lebih dari 1, yang
menunjukkan apakah metode inovatif aman.
Kata kunci: Pemodelan inovatif, Launching girder, Implementasi yang aman, Faktor keselamatan
Abstract
Implementation method plays a vital role in the world of construction because it is related directly
to the project scheduling. To apply the construction method, both sefety factor and effectiveness of work
must be identified. The purpose of the analysis is to determine the behavior of the girder of a bridge
implemented using innovative methods and to determine the safety factor during the implementation.
The required data were the height of girder is 2.1m and width 0.7m. Referred to SNI 1725 Loading
for bridges, and controlling structures reffered to SNI T-12-2004 (Concrete Structure Planning for
Bridges). The analysis began by determining the geometry dimensions of the girder, STAADPro software
was used for modelling and Microsoft was for analyzing.
The results of the analysis show that innovative method is safe to implement, the stresses that occur
do not exceed the allowable stress; the safety factor shows all numbers more than 1, indicating if
innovative method is safe.
1
Analisis Keamanan Girder Prategang Terhadap Beban Pelaksanaan Antara Metode
Konvensional dan Inovatif
dalam struktur / komponen. Maka dari itu perlu tertentu pada komponen sebelum digunakan
diperhatikan untuk tingkat tekanan dan untuk mendukung beban luar sesuai dengan yang
pembebanannya. diinginkan. Tujuan memberikan tegangan awal
Dengan alasan yang disebutkan di atas atau prategang adalah untuk menimbulkan
penggunaan struktur beton prategang banyak tegangan awal tekan beton pada lokasi dimana
digunakan untuk konstruksi jembatan bentang nantinya akan timbul tekanan tarik pada waktu
panjang. Apabila bentang balok dari beton komponen mendukung beban sedemikian rupa
bertulang melebihi 70 sampai 90 ft (23 m sampai sehingga diharapkan sewaktu beban seluruhnya
30 m), maka beban mati balok tersebut menjadi bekerja tegangan tarik total berkurang atau
sangat berlebihan yang menghasilkan komponen bahkan lenyap sama sekali (Dipohusodo, 1994).
struktur yang lebih berat sehingga menimbulkan Beton prategang adalah beton bertulang
retak dan defleksi jangka panjang yang lebih yang diberi tegangan dalam untuk mengurangi
besar. tegangan tarik potensial dalam beton akibat
Pada metode konvensional ada kontraktor beban kerja (SNI T-12-2004)
mengeluhkan dengan lamanya pekerjaan atau
kecilnya tingkat produktifitas pada saat Tegangan Maksimum
launching girder, yaitu dengan menggunakan 2 SNI T-12-2004 memberikan batasan
service crane lalu menyiapkan girder untuk tegangan ijin maksimum beton dan baja
dibawa dengan launching gantry. prategang yang dibagi menjadi 2 kondisi, yaitu
Pada penelitian ini peneliti juga akan pada kondisi segera setelah transfer gaya
memberikan metode baru dengan cara prategang dan kondisi batas layan.
meletakkan girder yang akan di launching diatas Tegangan di beton segera setelah transfer
girder yang sudah terpasang, sehingga akan prategang (sebelum terjadinya kehilangan
menigkatkan tingkat produktifitas launcher prategang yang bergantung pada waktu) tidak
girder dengan mengurangi waktu yang boleh melebihi nilai berikut:
dibutuhkan servis crane untuk memindahkan a. Tegangan tekan di serat terluar 0,60 fci’
girder seperti metode yang lama. b. Tegangan tarik di serat terluar di ujung
Kajian ini bertujuan untuk mengetahui balok yang ditumpu sederhana 0,5 √fci’
tingkat keamanan pada saat pelaksanaan Tegangan di beton pada kondisi beban kerja
pemasangan girder prategang dan kontrol (sesudah semua kehilangan prategang) tidak
struktur girder beton prategang. Kontrol struktur boleh melebihi nilai berikut:
beton prategang membahas perencanaan dimensi a. Tegangan tekan di serat terluar 0,45 fc’
girder, rencana tendon prategang, kehilangan b. Tegangan tarik di serat terluar 0,5 √fc’
sebagian prategang, kontrol lendutan, kontrol Tegangan tarik baja prategang pada kondisi
tegangan, dan cek kapasitas tahanan lentur. transfer gaya prategang tidak boleh melebihi
Dilihat permasalahan tersebut maka tujuan nilai berikut:
pembahasan ini meliputi: a. Akibat gaya penjangkaran tendon,
1. Bagaimana perilaku girder dan launcher pada sebesar 0,94 fpy tetapi tidak lebih besar dari 0,85
saat erection girder pada metode fpu atau nilai maksimum yang direkomendasikan
konvensional? oleh fabrikator pembuat tendon prategang atau
2. Bagaimana pembebanan yang sesuai pada jangkar.
saat pelaksanaan menggunakan metode b. Sesaat setelah transfer gaya prategang,
inovatif? boleh diambil sebesar 0,82 fpy, tetapi tidak lebih
3. Bagaimana pemodelan metode yang diajukan besar dari 0,74 fpu.
penulis menggunakan STAADPro? Tegangan tarik baja prategang pada kondisi
batas layan tidak boleh melampaui nilai berikut:
Beton Prategang a. Tendon pasca tarik, pada daerah jangkar
Beton prategang adalah beton yang dan sambungan, sesaat setelah penjangkaran
mengalami tegangan internal dengan besar dan tendon, sebesar 0,70 fpu.
distribusi sedemikian rupa sehingga dapat b. Untuk kondisi layan, sebesar 0,60 fpu.
mengimbangi sampai batas tertentu tegangan
yang terjadi akibat beban eksternal. Kehilangan Prategang
Struktur beton prategang atau pratekan Kehilangan gaya prategang itu adalah
didefinisikan sebagai suatu sistem struktur beton berkurangnya gaya yang bekerja pada tendon
khusus dengan cara memberikan tegangan awal pada tahap-tahap pembebanan. Secara umum
2
Analisis Keamanan Girder Prategang Terhadap Beban Pelaksanaan Antara Metode
Konvensional dan Inovatif
3
Analisis Keamanan Girder Prategang Terhadap Beban Pelaksanaan Antara Metode
Konvensional dan Inovatif
(
1)
Profil Girder
Girder yang digunakan pada penelitian ini
mempunyai tinggi 2,1 meter dan lebar 0.7 meter
yang dapat dilihat pada Gambar 1.
800
80 640 80
A1 70
A2 130
A3 A3
120
2100 A6
200 1280
250
A4 A4
A5 250
700
Gambar 1 Penampang G
Spesifikasi Girder
Adapun untuk spesifikasi girder yang digunakan
dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Spesifikasi girder
Gambar 2. Bagan alir metode konvensional
No Data Spesifikasi
4
Analisis Keamanan Girder Prategang Terhadap Beban Pelaksanaan Antara Metode
Konvensional dan Inovatif
Gambar 7. Tegangan Sx
Tegangan Sy
Gambar 8. Tegangan Sy
5
Analisis Keamanan Girder Prategang Terhadap Beban Pelaksanaan Antara Metode
Konvensional dan Inovatif
(a)
6
Analisis Keamanan Girder Prategang Terhadap Beban Pelaksanaan Antara Metode
Konvensional dan Inovatif
digunakan pada saat erection girder, menimbang 2 120,000 135 14,040,000 146,466,667 94,463,555,673 94,610,022,339
semua safety factor lebih dari 1 serta lendutan 3 36,000 240 8,640,000 28,800,000 25,625,572,680 25,654,372,680
yang nilainya dibawah lendutan ijin. Perhitungan
4 62,500 1,767 110,416,667 217,013,889 29,153,132,951 29,370,146,840
dan pemodelan menunjukkan hasil yang sama –
sama aman dan tidak ada tegangan ataupun 5 175,000 1,975 345,625,000 911,458,333 139,024,266,647 139,935,724,980
lendutan yang melebihi batas ijin. 6 330,000 1,025 338,250,000 74,868,750,000 1,136,888,827 76,005,638,827
Total 752,300 818,539,667 Inersia Penampang (mm4) 413,988,026,354
250
A4 A4 Posisi Tendon
A5 250
Posisi tendon didapatkan melalui pengolahan
data yang ditabelkan pada Tabel 7.
700
Tabel 7. Posisi Tendon
7
Analisis Keamanan Girder Prategang Terhadap Beban Pelaksanaan Antara Metode
Konvensional dan Inovatif
= −Pi
<
e .c
-36.72 OK
8
Analisis Keamanan Girder Prategang Terhadap Beban Pelaksanaan Antara Metode
Konvensional dan Inovatif
r 2
b
) +
MS . D
Sb
MS .S
2.
a.
Bagi pemilik proyek dan konsultan:
Inovasi dalam pelaksanaan agar ereksi dapat
= -7.71 MPa (tekan) dilakukan dengan cepat dan aman
-7.71 < -27.54 OK b. Memeriksa rencana pekerjaan ereksi girder
yang diajukan kontraktor apakah sudah
benar dan aman.
c. Menghemat biaya dengan penggunaan alat
yang lebih efisien.
Daftar Rujukan
Dipohusodo, Istimawan. (1994). Struktur Beton
Bertulang. Gramedia Pustaka. Jakarta.
L.J. Murdock, K.M. Brook, (1999), Bahan dan
praktek beton, Jakarta: Erlangga.
Lin, T. Y., Burns, N. H. (1981). Design of
Prestressed Concrete Structures. John
Wiley & Sons. New York.
Gambar 15. Tegangan pada tengah bentang Nawy, E. G. (2001). Beton Prategang Suatu
Kesimpulan Pendekatan Mendasar Jilid 1 Edisi
Ketiga. Erlangga. Jakarta.
9
Analisis Keamanan Girder Prategang Terhadap Beban Pelaksanaan Antara Metode
Konvensional dan Inovatif
10