Makalah "Return On Equity (Roe) "
Makalah "Return On Equity (Roe) "
Makalah "Return On Equity (Roe) "
02271811058
UNIVERSITAS KHAIRUN
KOTA TERNATE
2019/2020
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
A. Latar Belakang......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan..................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 4
Kesimpulan ............................................................................................... 13
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Return On Equity(ROE)
2. Untuk Mengetahui fungsi dari Return On Equtiy (ROE)
3. Untuk Mengetahui Cara Perhitungan Return On Equity (ROE)
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Return On Equity
(ROE)
BAB II
PEMBAHASAN
Contoh:
Komponen 2005 2006
Laporan Keuagan
Laba bersih 1.296 904
sesudah pajak
Total Ekuitas 2.250 2.100
Komponen
Perhitungan 2005 2006
Rasio
RoE 57,6% 43
Margin laba 21,78% 16,28%
%
Bersih 1,416 kali 1,387 kali
. Perputaran total 4.200 / 4.000 / 2.100
Aktiva 2.250
= 1,886 kali = 1,902 kali
Total aktiva /
1. Profit margin
Profit margin (Kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba)
adalah rasio yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan.
2. Asset Turn-over
Asset Turn-over (Efesiensi perusahaan dalam mengelola
aset)merupakan rasio yang digunnakan untuk mengukur perputaran semua
aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan
yang diperoleh dari tiap rupiah yang dikeluarkan.45 Rasio ini dapat
menjelaskan seberapa sukses suatu perusahaan dalam memanfaatkan
aset nya untuk menghasilkan laba. Dapat disimpulkan bahwa perusahaan
dapat menjalankan operasi dengan baik karena mampu memanfaatkan
aset yang dimilikinya secara efesien dan optimal. Rasio perputaran aktiva
yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan memanfaatkan aset nya
secara tidak efesien dan optimal.
Asset Turn-over Ratio (ATo) merupakan salah satu faktor yang berpengaruh
pada Return on Equity menurut analisis dari Du Pont.46 Hal ini dikarenakan
ATo dapat mengukur kemampuan modal yang dinvestasikan oleh investor
dan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan yang diperoleh dari
perputaran seluruh aktiva. Kemudian hasil Asset Turn-over Ratio (ATo) ini
digunakan oleh perusahaan dan investor untuk mencari hasil pengembalian
ekuitas (RoE) dengan pendekatan Du Pont.
Adapun tumus untuk mencari Asset Turn-over adalah sebagai berikut:
Contoh :
Penyelesaian :
Perputaran total aktiva tahun 2005 sebanyak 1,42 kali. Artinya setiap penjualan
Rp.1,00 aktiva tetap dapat menghasilkan Rp1,42 penjualan.
3. Financial leverange
Financial Leverage (hutang yang dipakai dalam melakukan usaha) adalah
penggunaan sumber dana yang memiliki beban tetap dengan harapan bahwa
akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar daripada beban
tetapnya sehingga akan meningkat keuntungan yang tersedia bagi pemegang
saham.
Menurut J. Fred Weston menyatakan bahwa Financial leverage merujuk pada
penggunaan hutang dalam rangka pembiayaan perusahaan. Menurut Bambang
Riyanto menyatakan bahwa Financial leverage yaitu penggunaan dana dengan
beban tetap itu adalah dengan harapan untuk memperbesar pendapatan
perlembar saham. Dari beberapa pengertian menurut para ahli dapat
disimpulkan bahwa Financial leverage merupakan penggunaan hutang yang
digunakan untuk pembiayaan perusahaan dengan tujuan memperoleh laba
(keuntungan) guna memperbesar pendapatan perlembar saham.
Pengaruh Financial leverage terhadap Return on Equity dapat dilihat dari
pembagian ekuitas (modal). Secara umum modal adalah nilai nominal (uang)
yang ditanamkan oleh pemiliknya sebagai pokok
A. Kesimpulan
ROE merupakan rasio antara laba sesudah pajak terhadap total ekuitas.
Analisis ROE dikenal sebagai rentabilitas modal sendiri. Pemegang
saham pastinya ingin mendapatkan tingkat pengembalian yang tinggi
atas modal yang mereka investasikan. Return on Equity merupakan
suatu pengukuran dari penghasilan (income) yang tersedia bagi para
pemilik perusahaan (baik pemegang saham biasa maupun pemegang
saham preferen) atas modal yang mereka investasikan di dalam
perusahaan.
Semakin tinggi RoE berarti semakin baik kinerja perusahaan dalam
mengelola modalnya untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang
saham. Dengan adanya peningkatan laba bersih maka nilai RoE akan
meningkat pula sehingga para investor tertarik untuk membeli saham
tersebut yang akhirnya harga saham perusahaan tersebut mengalami
kenaikan.
DAFTAR PUSTAKA