0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
107 tayangan34 halaman

Arduino 3

Dokumen tersebut membahas tentang Arduino Uno dan mikrokontroler ATMega328P yang digunakannya. Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATMega328P yang memiliki 14 pin digital, 6 pin analog, dan dapat diprogram ulang. ATMega328P adalah mikrokontroler 8-bit yang memiliki 3 port utama (B, C, D) yang dapat berfungsi sebagai input/output digital atau untuk periferal seperti SPI, I2C, dan US

Diunggah oleh

mohamad jafar
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
107 tayangan34 halaman

Arduino 3

Dokumen tersebut membahas tentang Arduino Uno dan mikrokontroler ATMega328P yang digunakannya. Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATMega328P yang memiliki 14 pin digital, 6 pin analog, dan dapat diprogram ulang. ATMega328P adalah mikrokontroler 8-bit yang memiliki 3 port utama (B, C, D) yang dapat berfungsi sebagai input/output digital atau untuk periferal seperti SPI, I2C, dan US

Diunggah oleh

mohamad jafar
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 34

Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Arduino Uno

2.1.1 Pengertian Arduino Uno


Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328P. Uno
memiliki 14 pin digital dimana 6 diantaranya menyediakan keluaran PWM (Pulse
width Modulation), 6 input analog, kecepatan waktu 16 MHz, koneksi USB
(Universal Serial Bus), jack listrik, dan tombol reset. Uno dibangun berdasarkan
apa yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler, sumber daya bisa
menggunakan power USB (jika terhubung ke komputer dengan kabel USB)
dan juga dengan adaptor atau power supply [4]

Gambar 2.1 Arduino Uno


Mikrokontroler dapat berfungsi sebagai pengontrol utama dalam system

elektronika digital. Kita dapat mengisikan program ke dalam flash memory dari

mikrokontroler tersebut. Jadi dengan satu chip saja kita dapat membuat suatu

system elektronika canggih karena semua fitur (memori, ADC (Analog to Digital

Converter), komunikasi serial, ROM (Read Only Memory), timer, dll) sudah ada

didalam mikrokontroler tersebut. [2]


5
6

Politeknik Negeri Sriwijaya

Gambar 2.2 Rangkaian Arduino Uno [11]

Tabel 2.1 Spesifikasi Arduino Uno [11]


7

Politeknik Negeri Sriwijaya

2.1.2 Sejarah Arduino


Modul hardware Arduino diciptakan oleh Massimo Banzi, David
Cuartielles, Tom Igoe, Gianluca Martino, David A. Mellis, dan Nicholas Zambetti
di Ivrea, Italia pada tahun 2005. Arduino memakai standar lisensi open source,
mencakup handware (skema rangkaian, desain PCB atau Printed Circuit Board),
firmware bootloader, dokumen, serta perangkat lunak IDE (Integrated
Development Environment) sebagai aplikasi programer board Arduino.[4]
Agar mikrokontroler bisa berkomunikasi dengan IDE Arduino, pada
mikrokontroler harus sudah terpogram boot loader pada blok memori Flash.
Semua produk Arduino secara default sudah terinstal boot loader dan dapat
diprogram berulang kali.[4]
Modul Arduino yang dirilis sejak tahun 2009 di antaranya Diecimila, Uno,
Duemilanove, Nano, Mega, dan LilyPad. Setiap seri modul menggunakan seri
mikrokontroler yang berbeda seperti yang diperlihatkan pada Tabel 2.2
Faktor-faktor lain yang menjadikan Arduino lebih populer yaitu :
1. Berlisensi terbuka, memberikan kemudahan bagi pengembang, khususnya
yang berkeinginan untuk memproduksi, dan memodifikasi produk turunan
Arduino, atau untuk aplikasi komersial tanpa resiko pelanggaran lisensi.
2. Beragam dan mudah diperoleh, efek lanjutan dari lisensi terbuka adalah
terbukanya peluang bagi produsen di berbagai negara untuk mengembangkan
produk turunan Arduino sambil terus mengikut perkembangan dan tren pasar.
3. Berkualitas, tiap produsen Arduino memakai desain skema rangkaian yang
sama, sehingga tiap produsen akan lebih mengedepankan faktor kualitas
produk untuk mendapatkan kepuasan dari konsumen serta untuk
memenangkan persaingan.
4. Mudah dipelajari, kini banyak kalangan di luar bidang elektronika yang
memanfaatkan Arduino karena kemudahan bahasa pemrograman, yang lebih
sederhana dari pada bahasa C, yaitu bahasa Processing dan Wiring Platform
yang telah dikembangkan sejak 2001. [4]
8

Politeknik Negeri Sriwijaya

Tabel 2.2 Seri Modul Arduino


Jumlah PIN
Mikroko Flash EEPROM SRAM I/O Input Tipe
Arduino
ntroler kB kB kB Digit PMW Analog Antarmuka
al

DiecimilaATmega
16 0.5 1 14 6 6 USB Duemilanove
168

16/32 0.5/ ½ 14 6 6 USB


Atmega168/328P
1 Uno
Atmega8/168/328 32 2 14 Serial/
1 6 6
P USB
ATmega 8
Mega 128 4 54 14 16 FTDI
1280
Atmeg
Mega 2560Mega
256 4 8 54 14 16 a
2560
8U2
ATmega -
Fio 32 1 2 14 6 8
328P
NanoATmega169 0.5/ 6 8
16/32 ½ 14 FTDI
Atau 328 1
Atmega
16/3
Bluetooth 168 atau 0.5/1 ½ 14 6 6 Bluetooth SPP
2
328
LilyATmega168V 1 6 6 -
16 0.5 14
Atau 328V

2.1.3 Arsitektur Mikrokontroler ATMega


Seluruh mikrokontroler yang diimplementasikan pada produk Arduino
menggunakan ATMega keluarga AVR. Salah satunya, seri ATMega 328 (Gambar
2.3) dengan sejumlah fitur diantaranya On-Chip System Debug, 5 ragam tidur
(Mode Sleep), 6 Saluran ADC yang mendukung reduksi derau, ragam hemat daya
(Mode Power-save, Power-down), Ragam siaga (Standby Mode).
Mikrokontroler ATMega 328 paling banyak umumnya digunakan pada
board Arduino seperti UNO, Duemilanove, Nano, dll. Pada tipe Arduino Mega,
baik ATMega 328 maupun ATMega 1280, keduanya menggunakan kristal 16
MHz sebagai pembangkit clock. Keduanya juga memiliki blok memori flash
untuk menyimpan intruksi program, SRAM untuk penyimpanan variabel data
9

Politeknik Negeri Sriwijaya

sementara, dan EEPROM sebagai media penyimpanan data yang tetap tersimpan
meskinpun mikrokontroler dalam keadaan kondisi tidak dicatu. Fitur
mikrokontroler AVR seri lainnya, seperti ATMega 168 atau 2560 tidak jauh
berbeda dengan 328 atau 1280, kecuali pada ukuran kapasitas blok memori
EEPROM, Flash, dan SRAM. [4]

Gambar 2.3 Blok diagram Mikrokontroler ATMega 328P


10

Politeknik Negeri Sriwijaya

2.1.4 Mikrokontroler ATMega328P


ATMega328P merupakan mikrokontroler keluarga AVR 8 bit. Beberapa
tipe mikrokontroler yang sama dengan ATMega8 ini antara lain ATMega8535,
ATMega16, ATMega32, ATmega328, yang membedakan antara mikrokontroler
antara lain adalah, ukuran memori, banyaknya GPIO (pin input/output),
peripherial (USART, timer, counter, dll). Dari segi ukuran fisik, ATMega328
memiliki ukuran fisik lebih kecil dibandingkan dengan beberapa mikrokontroler
diatas. Namun untuk segi memori dan periperial lainnya ATMega328 tidak kalah
dengan yang lainnya karena ukuran memori dan periperialnya relatif sama dengan
ATMega8535, ATMega32, hanya saja jumlah GPIO lebih sedikit dibandingkan
mikrokontroler diatas.[12]

Gambar 2.4 Mikrokontroler Atmega328P

ATMega328P memiliki 3 buah PORT utama yaitu PORTB, PORTC, dan


PORTD dengan total pin input/output sebanyak 23 pin. PORT tersebut dapat
difungsikan sebagai input/output digital atau difungsikan sebagai periperal
lainnya.
11

Politeknik Negeri Sriwijaya

Fungsi Pin-pin Mikrontroler Atmega328P :


1. Port B
Port B merupakan jalur data 8 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output.
Selain itu PORT B juga dapat memiliki fungsi alternatif seperti di bawah ini.
a. ICP1 (Input Capture Pin 1) (PB0), berfungsi sebagai Timer Counter 1 input
capture pin.
b. OC1A (PB1), OC1B (PB2) dan OC2 (PB3) dapat difungsikan sebagai keluaran
PWM (Pulse Width Modulation).
c. MOSI (PB3), MISO (PB4), SCK (PB5), SS (PB2) merupakan jalur komunikasi
SPI.
d. Selain itu pin ini juga berfungsi sebagai jalur pemograman serial (ISP).
e. TOSC1 (PB6) dan TOSC2 (PB7) dapat difungsikan sebagai sumber clock
external untuk timer.
f. XTAL1 (PB6) dan XTAL2 (PB7) merupakan sumber clock utama
mikrokontroler.
2. Port C
Port C merupakan jalur data 7 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output
digital. Fungsi alternatif PORTC antara lain sebagai berikut.
a.
ADC6 channel (PC0,PC1,PC2,PC3,PC4,PC5) dengan resolusi sebesar 10 bit.
ADC dapat kita gunakan untuk mengubah input yang berupa tegangan analog
menjadi data digital
b. I2C (SDA dan SDL) merupakan salah satu fitur yang terdapat pada PORTC.
I2C digunakan untuk komunikasi dengan sensor atau device lain yang memiliki
komunikasi data tipe I2C seperti sensor kompas, accelerometer nunchuck.
3. Port D
Port D merupakan jalur data 8 bit yang masing-masing pin-nya juga dapat
difungsikan sebagai input/output. Sama seperti Port B dan Port C, Port D juga
memiliki fungsi alternatif dibawah ini.
a. USART (TXD dan RXD) merupakan jalur data komunikasi serial dengan level
sinyal TTL. Pin TXD berfungsi untuk mengirimkan data serial, sedangkan
12

Politeknik Negeri Sriwijaya

RXD kebalikannya yaitu sebagai pin yang berfungsi untuk menerima data
serial.
b. Interrupt (INT0 dan INT1) merupakan pin dengan fungsi khusus sebagai
interupsi hardware. Interupsi biasanya digunakan sebagai selaan dari program,
misalkan pada saat program berjalan kemudian terjadi interupsi
hardware/software maka program utama akan berhenti dan akan menjalankan
program interupsi.
c. XCK dapat difungsikan sebagai sumber clock external untuk USART, namun
kita juga dapat memanfaatkan clock dari CPU, sehingga tidak perlu
membutuhkan external clock.
d. T0 dan T1 berfungsi sebagai masukan counter external untuk timer 1 dan timer
0.
e. AIN0 dan AIN1 keduanya merupakan masukan input untuk analog
comparator. [12]

2.1.5 Sumber Daya / Power


Arduino Uno dapat diaktifkan melalui koneksi USB (Universal Serial Bus),
Adaptor, atau dengan catu daya eksternal. Sumber daya dipilih secara otomatis.
Untuk sumber daya Eksternal (non-USB) dapat berasal baik dari adaptor AC-DC
atau baterai. Adaptor ini dapat dihubungkan dengan memasukkan 2.1mm jack DC
ke colokan listrik board. Baterai dapat dimasukkan pada pin header Gnd dan Vin
dari konektor daya. Board dapat beroperasi pada pasokan eksternal dari 6 sampai
20 volt. Jika Anda menggunakan tegangan kurang dari 6 volt mungkin tidak akan
stabil. Jika menggunakan lebih dari 12V, regulator tegangan bisa panas dan
merusak papan. Rentang yang dianjurkan adalah 7 sampai 12 volt.[5]
Pin listrik yang tersedia adalah sebagai berikut:
1. VIN (Volt In) Input tegangan ke board Arduino ketika menggunakan sumber
daya eksternal. Anda dapat menyediakan tegangan melalui pin ini, atau, jika
Anda ingin memasok tegangan melalui colokan listrik, gunakan pin ini.
2. 5V. Pin ini merupakan output 5V yang telah diatur oleh regulator papan
Arduino. Board dapat diaktifkan dengan daya, baik dari colokan listrik DC (7 -
13

Politeknik Negeri Sriwijaya

12V), konektor USB (5V), atau pin VIN board (7-12V). Jika Anda memasukan
tegangan melalui pin 5V atau 3.3V secara langsung (tanpa melewati regulator)
dapat merusak papan Arduino. Penulis tidak menyarankan itu.
3. Tegangan pada pin 3V3. 3.3Volt dihasilkan oleh regulator on-board.
Menyediakan arus maksimum 50 mA.
4. GND. Pin Ground.
5. IOREF. Pin ini di papan Arduino memberikan tegangan referensi ketika
mikrokontroler beroperasi. Sebuah shield yang dikonfigurasi dengan benar
dapat membaca pin tegangan IOREF sehingga dapat memilih sumber daya
yang tepat agar dapat bekerja dengan 5V atau 3.3V.[5]

2.1.6 Regulator Tegangan (Voltage Regulator)


Sebuah voltage regulator sederhana terdiri dari atas sebuah sumber
tegangan yang di pasang seri dengan resistor dan diode zener yang terpasang
paralel dengan beban. Fungsi dari voltage regulator adalah untuk menjaga agar
tegangan beban tetap atau mendekati konstan walaupun arus beban I1 dan
tegangan sumber V1 berubah-ubah.[2]

Gambar 2.5 Rangkaian Regulator Tegangan

2.1.7 Osilator
Berfungsi untuk menghasilkan sinyal dengan tingkat kestabilan frekuensi
yang sangat tinggi. Kristal pada oscilator ini terbuat dari quartz atau Rochelle salt
dengan kualitas yang baik. Material ini memiliki kemampuan mengubah energi
14

Politeknik Negeri Sriwijaya

listrik menjadi energi mekanik berupa getaran atau sebaliknya. Kemampuan ini
lebih dikenal dengan piezoelectric effect.
Besarnya perubahan yang terjadi pada parameter-parameter penguat dapat
di kurangi dengan menyediakan dayanya dari sebuah sumber dengan regulasi-
tegangan (voltage-regulated source) dan dengan penggunaan sebuah penguat
penyangga (buffer) dengan impedansi masukan yang tinggi untuk mengisolasi
osilator dari tingkat-tingkat berikutnya.[10]

Gambar 2.5 Rangkaian Osilator

2.1.8 Reset
Rangkaian reset sama fungsinya dengan rangkaian reset pada komputer.
Fungsi reset di mikrokontroler yaitu untuk merestart program, sehingga kembali
ke program awal. Penggunaan reset pada mikrokontroler opsional, bisa di pakai
atau tidak tergantung dengan pengguna.

Gambar 2.7 Rangkaian Reset


15

Politeknik Negeri Sriwijaya

2.1.9 Memori
ATmega328 memiliki 32 KB (dengan 0,5 KB digunakan untuk bootloader).
ATmega328 juga memiliki 2 KB dari SRAM dan 1 KB EEPROM[11]
- SRAM
Memori data yang berukuran 68 byte dan digunakan untuk menyimpan data
sementara pada saat run-time. Jika catu daya dimatikan, maka isi memori ini
akan hilang [7]
- EEPROM
Memori data yang berukuran 64 byte yang digunakan untuk menyimpan
data absolut karena data yang terdapat EFPROM ini tidak akan hilang
walaupun catu daya dimatikan. [7]

2.1.10 USB (Universal Serial Bus)


USB adalah port yang sangat diandalkan, saat ini dengan bentuknya yang
kecil dan kecepatan datanya yang tinggi, anda dapta menghubungkan hingga 127
produk USB dalam 1 komputer. USB versi 1.1 mendukung kecepatan,yaitu mode
kecepatan penuh 12Mbits/s dan kecepatan rendah 1,5Mbits/s yang dikenal sebagai
mode kecepatan tinggi.[2]
 Konektor USB
Ada dua macam konektor USB yaitu konektor A untuk hubungan ke host
dan konektor B untuk hubungan ke piranti USB. Secara fisik dapat
dibedakan dengan mudah untuk menghindari kesalahan pemasangan.

Gambar 2.8 Konektor USB


Untuk menghubungakan lebih luas seperti menghubungkan ke piranti
berukuran kecil layaknya seperti handphone dan sebagainya.
16

Politeknik Negeri Sriwijaya

 Fungsi USB
Suatu piranti USB dapat dikatakan sebagai sebuah alat transceiver (pengirim
sekaligus penerima), baik host maupun USB itu sendiri. Sebuah istilah baru
dikenalkan,yakni USB function yang maksudnya adalah peralatan USB
yang memiliki kemampuan khusus, seperti printer, scanner, modem, dan
lain-lainnya.[2]
 Perlindungan Arus USB
Arduino Uno memiliki polyfuse reset yang melindungi port USB komputer
Anda dari arus pendek atau berlebih. Meskipun kebanyakan komputer
memberikan perlindungan internal sendiri, sekering menyediakan lapisan
perlindungan tambahan. Jika lebih dari 500 mA, sekering otomatis
bekerja.[5]

2.1.11 Pemrograman Software Arduino Uno


Arduino Uno dapat diprogram dengan perangkat lunak Arduino . Pada
ATMega328 di Arduino terdapat bootloader yang memungkinkan Anda untuk
meng-upload kode baru untuk itu tanpa menggunakan programmer hardware
eksternal. [12]

Gambar 2.9 Program Arduino Uno


17

Politeknik Negeri Sriwijaya

IDE (Integrated Development Environment) Arduino adalah software yang


sangat canggih ditulis dengan menggunakan Java. IDE Arduino terdiri dari:
a. Editor program, sebuah window yang memungkinkan pengguna menulis
dan mengeditprogram dalam bahasa Processing.
b. Compiler, sebuah modul yang mengubah kode program (bahasa Processing)
menjadi kode biner. Bagaimanapun sebuah mikrokontroler tidak akan bisa
memahami bahasa Processing. Yang bisa dipahami oleh mikrokontroler
adalah kode biner. Itulah sebabnya compiler diperlukan dalam hal ini.
c. Uploader, sebuah modul yang memuat kode biner dari komputer ke dalam
memory didalam papan Arduino. [12]

Gambar 2.10 Menu Ikon IDE Arduino Versi 1.0

Bahasa assembly adalah Bahasa pemrograman tingkat rendah karena ia


berinteraksi lansung dengan handware computer. Dengan berkerjanya CPU
menggunakan biner, maka ia dapat berkerja sangat cepat.[2]
18

Politeknik Negeri Sriwijaya

Kemudahan yang disediakan untuk pemrogram cukup penting, biasanya


menyakut:
a. Kode operasi pengingat (menomonic operation code)
b. Pengacuan simbolik dari alamat penyimpan
c. Representasi data yang memudahkan (convenient data representation)
d. Daftar program (program listings)
e. Deteksi kesalahan (error detection) [3]

2.1.12 Bahasa Pemograman Arduino Berbasis Bahasa C


Program Arduino sendiri menggunakan bahasa C. walaupun banyak sekali
terdapat bahasa pemrograman tingkat tinggi (high level language) seperti pascal,
basic, cobol, dan lainnya. Walaupun demikian, sebagian besar dari paraprogramer
profesional masih tetap memilih bahasa C sebagai bahasa yang lebih unggul,
berikut alasan-alasannya :
 Bahasa C merupakan bahasa yang powerful dan fleksibel yang telah terbukti
dapat menyelesaikan program-program besar seperti pembuatan sistem
operasi, pengolah gambar (seperti pembuatan game) dan juga pembuatan
kompilator bahasa pemrograman baru.
 Bahasa C merupakan bahasa yang portabel sehingga dapat dijalankan di
beberapa sistem operasi yang berbeda. Sebagai contoh program yang kita
tulis dalam sistem operasi windows dapat kita kompilasi didalam sistem
operasi linux dengan sedikit ataupun tanpa perubahan sama sekali.
 Bahasa C merupakan bahasa yang sangat populer dan banyak digunakan
oleh programer berpengalaman sehingga kemungkinan besar library
pemrograman telah banyak disediakan oelh pihak luar/lain dan dapat
diperoleh dengan mudah.
 Bahasa C merupakan bahasa yang bersifat modular, yaitu tersusun atas
rutin-rutin tertentu yang dinamakan dengan fungsi (function) dan fungsi-
fungsi tersebut dapat digunakan kembali untuk pembuatan program-
program lainnya tanpa harus menulis ulang implementasinya.
19

Politeknik Negeri Sriwijaya

 Bahasa C merupakan bahasa tingkat menengah (middle level language)


sehingga mudah untuk melakukan interface (pembuatan program antar
muka) ke perangkat keras.[12]
Struktur penulisan program dalam bahasa C harus memiliki fungsi utama,
yang bernama main. Fungsi inilah yang akan dipanggil pertama kali pada saat
proses eksekusi program. Artinya apabila kita mempunyai fungsi lain selain
fungsi utama, maka fungsi lain tersebut baru akan dipanggil pada saat digunakan.
Selain itu juga dalam bahasa C kita akan mengenal file header, biasa ditulis
dengan ekstensi h(*.h), adalah file bantuan yang yang digunakan untuk
menyimpan daftar-daftar fungsi yang akan digunakan dalam program. Bagi anda
yang sebelumnya pernah mempelajari bahasa pascal, file header ini serupa dengan
unit. Dalam bahasa C, file header standar yang untuk proses input/output adalah
<stdio.h>.
Perlu sekali untuk diperhatikan bahwa apabila kita menggunakan file header
yang telah disediakan oleh kompilator, maka kita harus menuliskannya didalam
tanda„<‟ dan „>‟ (misalnya <stdio.h>). Namun apabila menggunakan file header
yang kita buat sendiri, maka file tersebut ditulis diantara tanda “ dan ” (misalnya
“cobaheader.h”). perbedaan antara keduanya terletakpada saat pencerian file
tersebut. Apabila kita menggunakan tanda <>, maka file tersebut dianggap berada
pada direktori deafault yang telah ditentukan oleh kompilator. Sedangkan apabila
kita menggunakan tanda “”, maka file header dapat kita dapat tentukan sendiri
lokasinya.[12]

2.2 Modul GSM

2.2.1 Pengertian Modul GSM (Global System for Mobile Communications)


GSM (Global System for Mobile Communications) perisai oleh Arduino
digunakan untuk mengirim / menerima pesan dan membuat / menerima panggilan
hanya seperti ponsel dengan menggunakan kartu SIM oleh penyedia jaringan.
Kita dapat melakukan ini dengan cara menghubungkannya perisai GSM ke papan
20

Politeknik Negeri Sriwijaya

Arduino dan kemudian mencolokkan kartu SIM dari operator yang menawarkan
cakupan GPRS.[1]
Perisai mempekerjakan penggunaan modem radio oleh Simcom. Kita dapat
berkomunikasi dengan mudah dengan melindungi menggunakan perintah AT.
GSM yang berisi banyak metode komunikasi dengan melindungi.
Modul GSM ini dapat bekerja dengan kartu SIM dari operator jaringan
GSM seperti ponsel dengan nomor telepon yang unik. Keuntungan menggunakan
modem ini akan menjadi port RS232 dapat digunakan untuk berkomunikasi dan
mengembangkan aplikasi embedded. Aplikasi seperti SMS Control, transfer
data,remote control dapat dikembangkan dengan mudah menggunakan ini.[1]
Modulasi kode-pulsa (Pulse-Code Modulation = PCM) digunakan untuk
mengubah sinyal-sinyal analog menjadi bentuk digital biner. Dalam system PCM,
kelompok-kelompok pulsa atau kode yang di pancarkan merepresentasikan angka-
angka biner yang bersesuaian dengan tingkat-tingkat tegangan modulasi.
Informasi yang dikirmkan itu didapatkan kembali dengan tidak tergantung pada
tinggi, lebar, atau isian energy dari masing-masing pulsa, tetapi hanya pada ada
atau tidaknya pulsa-pulsa tersebut. [10]

Gambar 2.11 Modul GSM


21

Politeknik Negeri Sriwijaya

Perpindahan frekuensi ini dapat diwujudkan melalui proses modulasi.


Modulasi didefinisikan sebagai proses mengubah beberapa karakteristik tertentu
dari sinyal pembawa (carrier), sesuai dengan karakteristik sinyal pemodulasi.
Disini sinyal pemodulasi adalah sinyal pesan yang akan dibawa, sedangkan hasil
dari modulasi (yaitu sinyal pembawa yang telah berubah karakteristiknya) disebut
sebagai sinyal termodulasi. Dalam kasus modulasi pulsa, sinyal berupa
serangkaian pulsa-pulsa pendek digunakan sebagai sinyal pembawa. [6]

Gambar 2.12 Rangkaian Modul GSM

2.2.2 Sejarah GSM


Eropa jelas lebih beruntung, mereka telah menyadari bahwa sistem telepon
baru tidak dapat mengakomondasi beberapa frekuensi. Karena itu, mereka
memutuskan untuk mulai membangun teknologi pada struktur radio selular secara
digital penuh. Trnyata pilihian ini adalah pilihan ynang sangat tepat pada waktu
itu. Mereka telah memetakan standar wirelles yang baru setelah jalur telepon
22

Politeknik Negeri Sriwijaya

ISDN (integrated services digital network) dibangun. Service baru ini disebut
GSM. GSM pada awalnya adalah singkatan dari Groupe speciale mobile. Setelah
menjadi standar internasional, akhirnya dikenal sebagai Global system for mobile
communications. Pengembangan GSM dimulai pada tahun 1982 dengan anggota
26 perusahaan nasional telepon Eropa. Pada tahun tersebut, Conference of
European Postal and Telecommunications Administrations (CEPT), mencoba
menyeragamkan sistem selular Eropa ke dalam 900MHz.[10]

Pada awal 1980-an Amerika Utara telah melakukan standardisasi jaringan


selular yang semakin tumbuh dan berkembang dengan pesat. Pada tahun 1988
dipunlikasikannya standar jaringan analog yang disebut dengan TIA-IS-41 atau
Interim Standard. IS-41 menyatukan bagian-bagian jaringan yang mempunyai
database dan komunikasi switch mobile menggunakan jalur jaringan telepon
umum. Oleh k arena itu, diperlukan sistem yang ada di seluruh Amerika digabung
menjadi satu sistem yang besar sehingga pengguna antara jaringan dapat
melakukan perjalanan dari sistem ke sistem tanpa harus khawatir sambungan
terputus, dan menanggulagi penyadapan. Pesaawat penerima mempunyai fitur
yang dapat mendukung di semua lokasi. [10]

GSM (Global System for Mobile Communications. Standar digital pertama


di eropa, pengembangan ini digunakan untuk memberikan jaminan kompatibilitas
selular di seluruh eropa. Kesuksesan ini ternyata telah menyebar keseluruh dunia
sehingga lebih dari 80 jaringan GSM telah dioperasionalkan. Teknologi ini
dioperasikan pada 900 dan 1800 MHz pada seluruh bagian di eropa dan inggris.
Di beberapa bagian Amerika menggunakan frekuensi 1900 MHz .[10]

GSM adalah standar internasional di Eropa, Australia, dan beberapa negara


di Asia (termasuk Indonesia) dan Afrika. Pada area cakupan layanan GSM,
pengguna ponsel dapat membeli sebuah telepon yang dapat digunakan pada
standar yang mendukungnya. Untuk melakukan koneksi ke layanan provider yang
berlainan negara, pengguna GSM dapat melakukan switch SIM Card-nya saja.
SIM Card adalah disk kecil yang removable yang diselipkan pada ponsel GSM
23

Politeknik Negeri Sriwijaya

anda. SIM Card ini akan menyimpan data koneksi serta nomor identifikasi yang
anda perlukan untuk mengakses layanan provider wirelles. Hal yang tidak
menguntungkan adalah bahwa telepon GSM 1900-MHz yang digunakan di
Amerika Serikat tidak kompatibel dengan sistem internasional.[10]

2.2.3 Kartu GSM


Kartu SIM (Subscriber Identity Module) adalah sebuah kartu
pintar seukuran prangko yang ditaruh di telepon genggam yang menyimpan kunci
pengenal jasa telekomunikasi. Kartu SIM harus digunakan dalam sistem GSM.
Kartu yang mirip dengan SIM dalam UMTS disebut USIM, sedangkan kartu
RUIM popular dalam sistem CDMA.

Gambar 2.13 Kartu GSM

Sistem operasi kartu SIM terbagi dalam dua tipe: Native dan Java Card.
Kartu SIM Native berdasarkan pada perangkat lunak yang proprietary, dalam
artian implementasi berbeda-beda untuk tiap vendor. Berbeda dengan kartu SIM
Java Card yang berdasar pada standard, yaitu sekumpulan instruksi bahasa
pemrogramam Java yang khusus dibuat untuk embedded devices. Dengan
teknologi ini, dalam sebuah Java Card, dimungkinkan terdapat program yang
tidak tergantung piranti kasar dan interoperable.
24

Politeknik Negeri Sriwijaya

Kartu SIM menyimpan informasi yang berkaitan dengan jaringan yang


digunakan untuk otentifikasi (authentication) dan identifikasi pengguna. Data
yang paling penting adalah: nomer identitas kartu (ICCID, Integrated Circuit
Card ID), nomer pengguna internasional (IMSI, International Mobile Subscriber
Identity), kunci authentikasi (AK, Authentication Key), kode area (LAI, Local
Area Identity), dan nomer panggilan darurat operator. SIM juga menyimpan
nomer layanan pusat untuk SMS (SMSC, Short Message Service Center), nama
penyedia layanan (SPN, Service Provider Name), dan lainnya..

Salah satu fungsi utama dari jaringan GSM adalah untuk memfasilitasi
akses yang lebih mudah pada platform seluler dan satelit di seluruh jalur
internasional. Menggunakan teknologi digital, baik melalui suara dan saluran data
dalam sistem. Minimal, saluran ini beroperasi pada jaringan generasi kedua (2G),
tetapi banyak menggunakan sistem generasi ketiga (3G) atau lebih tinggi untuk
menawarkan layanan yang memuaskan kepada klien.

Telepon pada jaringan GSM biaasanya menggunakan kartu SIM yang


menyimpan data tentang telepon dan pengguna, yang memungkinkan informasi
untuk dapat dengan mudah ditransfer ke perangkat yang berbeda. Banyak
penyedia GSM menggunakan “penguncian SIM” untuk menjaga di jaringan
tertentu selama periode kontrak waktu. Setelah kontrak selesai, maka kartu
tersebut dapat digunakan dalam telepon baru atau pada jaringan yang berbeda.
Teknologi pesaing yaitu CDMA (Code division multiple access), tidak
menggunakan kartu ini dan memutuhkan data yang tersimpan pada ponsel yang
akan di transfer secara manual atau sambungan.

2.2.4 Komponen Penting Dalam GSM


Komponen penting yang memang sangat berperan dalam menangani
aktivitas komunikasi seluler yang berbasis GSM yaitu :
a. Komponen Jaringan untuk menangani Trafik Pelanggan
BTS (Base Transceiver Station) terdiri dari peralatan untuk melakukan
transmisi dan menerima sinyal dari pelanggan (MS/Mobile Station), atena
25

Politeknik Negeri Sriwijaya

untuk satu atau untuk beberapa sel, peralatan untuk enkripsi/deskripsi untuk
menyandikan sinyal suara, pengukuran kuat sinyal dan untuk berkomunikasi
dengan BSC.
BSC (Base Station Controller melakukan switching radio set up kanal radio
untuk trafik dan pensinyalan ke MSC dan memonitor hubungan yang
sedang terjadi, BSC juga mengerjakan konsentrasi trafik dan menangani
handover antar base station. BSC hanya dikenal di GSM pada system lain,
maka MSC yang melakukan fungsi switching radio.
GMSC (Gateway Mobile Switching Centre) adalah bagian khusus dari MSC
sebagai interface dengan jaringan yang lain. GMSC tidak menanggani data
pelanggan tetapi harus mampu menangani berbagai standar pensinyalan
untuk berkomunikasi dengan jaringan lain.
SMSC (Short Message Service Centre) adalah system message/pesan dalam
dalam bentuk mailbox untuk short message dan fax.
b. Elemen Jaringan untuk Data Base
HLR (Home Location Register) adalah register atau tempat penyimpanan
data yang permanen dalam satu system GSM dan HLR dapat berdiri sendiri
atau menyatu dengan MSC.
VLR (Visitor Location Register) bersifat stand alone yang dapat diakses
oleh beberapa MSC, biasanya setiap MSC mempunyai VLR masing-
masing.
AUC (Authentication Centre) adalah tempat penyimpanan data-data
keamanan pelanggan seperti kunci-kunci enkripsi untuk seluruh pelnggan
dalam jaringan.
EIR (Equipment Identification Register) adalah tempat penyimpanan data-
data identifikasi dari setiap MS
c. Elemen Jaringan untuk Operasi dan Pemeliharaan
Operation and Maitenance Centre (OMC) dilengkapi dengan Operation
Suport System (OSS) dan Network Management System (NMS). OSS dan
NMS dihubungkan dengan elemen jaringan lainnya melalui jaringan X.25
atau TCP/IP. [9]
26

Politeknik Negeri Sriwijaya

2.3 LCD 16x2

2.3.1 Pengertian LCD 16x2


LCD (Liquid Crystal Display) merupakan tidak hanya menampilkan angka-
angka, tetapi juga huruf-huruf, kata-kata dan semua sarana symbol, lebih bagus
dan serbaguna daripada penampilan-penampilan yang menggunakan 7-segment
LED (Light Emiting Diode) yang sudah umum. Modul LCD mempunyai basis
interface yang cukup baik, yang sesuai dengan system minium AT90S2313. Juga
sesuai dengan keluarga mikrokontroler yang lain.[8]

Gambar 2.14 LCD (16x2)

Bentuk dan ukuran modul-modul berbasis karakter banyak ragamnya.salah


satu variasi bentuk dan ukuran yang tersedia dan dipergunakan pada peralatan ini
adalah 16x2 karakter (panjang 16, baris 2, karakter 32) dan 16 pin.
Akses pin yang tersedia mempunyai delapan jalur hubungan data, tiga jalur
hubungan control, tiga jalur catu daya dan pada modul LCD dengan fasilitas back
lighting terdapat dua jalur catu untuk back lighting sehingga mereka dapat
ditampilkan dalam kondisi cahaya yang kecil.
Ketika power dinyalakan, display menampilkan sederet persegi gelap,
mungkin hanya paada bagian display. Sel-sel karakter ini sebenarnya merupakan
bagian yang mati. Modul display mereset sendiri pada bagian awal ketika power
dinyalakan, yang mana layar jadi kosong sehingga karakter-karakter tidak dapat
27

Politeknik Negeri Sriwijaya

terlihat. Dengan demikian perlu untuk memberikan perintah pada poin ini untuk
menyalakan display.[8]

2.3.2 Fungsi Pin-pin modul LCD


Modul LCD berukuran 16 karakter x2 baris dengan fasilitas back lighting
memiliki 16 pin yang terdiri dari 8 jalur data, 3 jalur control dan jalur-jalur catu
daya.

Gambar 2.15 Rangakaian LCD (16x2)


Bagian-bagian Pin-pin modul LCD :
a. Pin 1 dan 2
Merupakan sambungan catu daya, Vss dan Vdd. Pin Vdd dihubungkan
dengan tegangan positif catu daya, dan Vss pada 0 volt atau ground.
Meskipun data menentukan catu 5 Vdc (hanya beberapa mA), menyediakan
6V dan 4,5V yang keduanya bekerja dengan baik,, bahkan 3V cukup untuk
beberapa modul.
b. Pin 3
Merupakan sambungan pin control Vcc yang digunakan untuk mengatur
kontras display. Idealnya pin ini dihubungkan dengan tegangan yang bias
diubah untuk memungkinkan pengaturan terhadap tingkatan kontras display
sesuai dengan kebutuhan.
28

Politeknik Negeri Sriwijaya

c. Pin 4
Merupakan RS (register select),masukan yang pertama dari tiga command
control input. Dengan membuat RS menjadi high,data karakter dapat
transfer dari dan menuju modulnya.
d. Pin 5
Read/Write (R/W), untuk memfungsikannya sebagai perintah write maka
R/W low atau menulis karakter ke modul. R/W high untuk membaca data
karakter atau informasi status dari registernya.
e. Pin 6
Enable (E), input ini digunakan untuk transfer actual dari perintah-perintah
atau karakter antara modul dengan hubungan data. Ketika menulis ke
display, data transfer hanya pada perpindahan high atau low. Tetapi ketika
membaaca dari display, data akan menjadi lebih cepat tersedia setelah
perpindahan dari low ke high dan tetap tersedia hingga sinyal low lagi.
f. Pin 7 sampai 14
Pin 7 sampai 14 adalah delapan jalur data (D0 – D7) dimana data dapat di
transfer ke dan dari display.
g. Pin 15 dan 16
Pin 15 atau A (+) mempunyai level DC +5V berfungsi sebagai LED
backlight + sedangkan pin 16 yaitu K(-) memiliki level 0V dan berfungsi
sebagai LED backlight. [10]

2.3.3 I2C Interface LCD 16x2


I2C singkatan dari Inter Integrated Circuit merupakan cara komunikasi data
secara serial diantara perangkat I2C dengan dua jalaur. Pada protokol I2C, data
dikirim melalui jalaur SDA, sedangkan untuk clock dikirim melalui SCL.[16]
Untuk proses membaca (read) dan menulis (write) dari perangkat master ke
slave secara I2C yaitu sebagai berikut :

a. Mengirimkan bit STRART (S)


b. Mengirimkan bit baca (READ/R-1) atau bit tulis (WRITE/ W-0)
29

Politeknik Negeri Sriwijaya

c. Mengirimkan alamat slave yang dituju (ADDR)


d. Menunggu byte data (DATA) sebesar 8 bit
e. Menunggu bit acknowledge (A)
f. Mengirimkan byte data (DATA) sebesar 8 bit
g. Mengirimkan bit acknowledge (A)
h. Mengirimkan bit STOP (P)

Proses mengirimkan data byte dan bit acknowledge dapat diulang sehingga
beberapa blok data dapat ditulis atau dibaca. Perangkat master mengirimkan
urutan S, ADDR, W kemudian menunggu bit acknowledge (A) dari slave yang
hanya akan diberikan oleh slave jika alamat yang dikirimkan oleh master sesuai
dengan alamat pada slave. Jika bit acknowledge (A) dikirim, perangkat master
akan mengakhiri proses transfer DATA byte dengan memberikan signal STOP
atau mengirim START untuk pengiriman data lagi. Proses yang hampir sama pada
saat master membaca byte dari perangkat slave, hanya bedanya kali ini R (READ)
yang dikirimkan, setelah data dikirimkan dari slave ke master, master
mengirimkan signal acknowledge (A), jika master tidak mau menerima data lagi
dari slave, sinyal not-acknoledge (NACK) akan dikirmkan yang bearti slave haru
seklesai melakukan proses signal STOP atau signal START yang berulang. Untuk
setiap komponen dalam bus I2C harus memiliki alamat masing-masing yang unik.
Kapasitas maximum dari komponen yang dihubungkan menggunakan jalur I2C
dibatasi oleh jumlah alamat maximum dan total kapasitansi bus I2C, yakni 400
pF. Untuk signal START dan STOP merupakan signal unik yang hanya dapat
dibuat oleh perangkat master.

Gambar 2.16 I2C Interface LCD 16x2


30

Politeknik Negeri Sriwijaya

Produk ini didesain untuk meminimalkan penggunaaan pin pada saat


menggunakan display LCD 16x2. Normalnya sebuah LCD 16x2 akan
membutuhkan sekurang-kurangnya 8 pin Arduino dan 1 buah potensiometer
untuk dapat diaktifkan. Namun LCD tipe ini membuat Anda hanya perlu
menyediakan 2 pin saja. Sangat berguna bagi Anda yang memiliki project dan
memiliki keterbatasan pin pada board Arduino Anda.
Spesifikasi I2C Interface LCD 16x2
1. I2C Address: 0x20
2. Backlight (Blue with white char color)
3. Supply voltage: 5V
4. Size:82x35x18 mm
5. Weight:40 gram

Gambar 2.17 I2C Interface digabung satu LCD 16x2


2.4 Relay

2.4.1 Pengertian Relay

Gambar 2.18 Relay


31

Politeknik Negeri Sriwijaya

Relay adalah suatu alat elektromekanik yang mengubah signal elektrik


menjadi suatu gerakan mekanik. Pada kemasan relay berisi coil dan kontak yang
terbuat dari bahan metal.

2.4.2 Cara Kerja Relay


Cara kerja dari relay yaitu pada saat terdapat arus yang melalui coil pada
relay menyebabkan timbulnya medan magnet, dimana medan magnet ini nantinya
akan membuat kontak yang tertutup atau menutup kontak yang terbuka. Arus
yang keluar dari mikrokontroler tidak mencukupi untuk menggerakkan coil pada
relay. Hal ini dikarenakan pada coil relay memutuhkan arus sekitar 100mA,
sedangkan pada mikrokontroler hanya menyuplai arus sebesar 25mA.[7]

Gambar 2.19 Rangkaian Relay


Transistor tidak dapat berfungsi sebagai switch (saklar) tegangan AC atau
tegangan tinggi. Selain itu, umumnya tidak digunakan sebagai switching untuk
arus besar (>5A). Dalam hal ini,penggunaan relay sangatlah tepat. Relay
berfungsi sebagai saklar yang berkerja berdasarkan input yang dimilikinya.[2]

2.4.3 Keuntungan dan Kekurangan Relay


Keuntungan :
- Dapat switch AC dan DC, transistor hanya switch DC
- Relay dapat switch tegangan tinggi, transistor tidak dapat
- Relay pilihan yang tepat untuk switching arus yang besar
- Relay dapat switch banyak kontak dalam 1 waktu
32

Politeknik Negeri Sriwijaya

Kekurangan :
- Relay ukurannya jauh lebih besar dari pada transistor
- Relay tidak dapat switch dengan cepat
- Relay butuh daya lebih besar dibandingkan transistor
- Relay memutuhkan arus input yang besar [2]

2.5 Lampu

2.5.1 Pengertian Lampu

Lampu adalah Sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui


penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan
menghasilkan cahaya. Kaca yang menyelubungi filamen panas tersebut
menghalangi udara untuk berhubungan dengannya sehingga filamen tidak akan
langsung rusak akibat teroksidasi.

Lampu pijar dipasarkan dalam berbagai macam bentuk dan tersedia untuk
tegangan (voltase) kerja yang bervariasi dari mulai 1,25 volt hingga 300
volt. Energi listrik yang diperlukan lampu pijar untuk menghasilkan cahaya yang
terang lebih besar dibandingkan dengan sumber cahaya buatan lainnya
seperti lampu pendar dan diode cahaya, maka secara bertahap pada beberapa
negara peredaran lampu pijar mulai dibatasi.

2.5.2 Sejarah Lampu

Pengembangan lampu pijar sudah dimulai pada awal abad XIX. Sejarah
lampu pijar dapat dikatakan telah dimulai dengan ditemukannya tumpukan
volta oleh Alessandro Volta. Pada tahun 1802, Sir Humphry Davy menunjukkan
bahwa arus listrik dapat memanaskan seuntai logam tipis hingga menyala putih.
Lalu, pada tahun1820, Warren De la Rue merancang sebuah lampu dengan cara
menempatkan sebuah kumparan logam mulia platina di dalam sebuah tabung lalu
mengalirkan arus listrik melaluinya. Hanya saja, harga logam platina yang sangat
tinggimmenghalangi pendayagunaan penemuan ini lebih lanjut.
33

Politeknik Negeri Sriwijaya

Elemen karbon juga sempat digunakan, namun karbon dengan cepat dapat
teroksidasi di udara. Oleh karena itu, jawabannya adalah dengan menempatkan
elemen dalam vakum.

Gambar 2.20 Thomas Alva Edison

Pada tahun 1870-an, seorang penemu bernama Thomas Alva Edison dari
Menlo Park, negara bagian New Jersey, Amerika Serikat, mulai ikut serta dalam
usaha merancang lampu pijar. Dengan menggunakan elemen platina, Edison
mendapatkan paten pertamanya pada bulan April 1879. Rancangan ini relatif tidak
praktis namun Edison tetap berusaha mencari elemen lain yang dapat dipanaskan
secara ekonomis dan efisien. Pada tahun yang sama, Sir Joseph Wilson Swan juga
menciptakan lampu pijar yang dapat bertahan selama 13,5 jam. Sebagian besar
filamen lampu pijar yang diciptakan pada saat itu putus dalam waktu yang sangat
singkat sehingga tidak berarti secara komersial. Untuk menyelesaikan masalah ini,
Edison kembali mencoba menggunakan untaian karbon yang ditempatkan dalam
34

Politeknik Negeri Sriwijaya

bola lampu hampa udara hingga pada tanggal19 Oktober 1879 dia berhasil
menyalakan lampu yang mampu bertahan selama 40 jam.

2.5.3 Landasan Teori


Jika sepotong kawat logam dipanaskan oleh sebuah lampu bunsen atau
lampu temple, dalam waktu yang sangat singkat kawat tadi akan bersinar dengan
cahaya merah. Kawat logam yang didalam keadaan seperti ini disebut “memijar”.

Komponen utama dari lampu pijar adalah bola lampu yang terbuat
dari kaca, filamen yang terbuat dari wolfram, dasar lampu yang terdiri dari
filamen, bola lampu, gas pengisi, dan kaki lampu.

1. Bola lampu
2. Gas bertekanan
rendah(argon, neon, nitro
gen)
3. Filamen wolfram
4. Kawat penghubung ke
kaki tengah
5. Kawat penghubung ke
ulir
6. Kawat penyangga
7. Kaca penyangga
8. Kontak listrik di ulir
9. Sekrup ulir
10. Isolator
11. Kontak listrik di kaki
tengah

Gambar 2.21 Kontruksi Lampu Pijar


Jika proses pemanasan ini dilanjutkan maka cahaya merah tadi akan
menjadi memutih. Untuk tercapainya proses ini diperlukan sejumlah panas yang
cukup besar. Proses ini merupakan salah satu konsep dasar pemikiran untuk
pembuatan sebuah “lampu pijar listrik biasa”. Sebagaimana kita ketahui jika arus
listrik mengalir sepanjang kawat yang memiliki hambatan (tahanan), maka arus
ini akan menimbulkan energy panas.
Dengan perhitungan yang teliti terhadap kawat (luas penampangan) dan
banyaknya jumlah muatan listrik maka proses memijar ini akan tercapai, maka
35

Politeknik Negeri Sriwijaya

cahaya putih tadi diubah ke dalam bentuk energi lain yaitu yang biasa disebut
Cahaya.[11]

Gambar 2.22 Lampu


Bagian yang terpenting dari lampu pijar ini adalah kaca penutup dan
kumparan kecil yang terbuat dari kawat wolfram dimana arus listrik dialirkan.
Kumparan ini dinamakan “FILAMEN”. Kadang-kadang filamen tersebut dibuat
dari sebuah kawat yang berdiameter sangat kecil dan kemudian ditunjang oleh
kawat-kawat yang lebih tebal.
Hal-hal ini yang tidak dapat dilihat oleh mata kita yaitu tidak adanya udara
didalam kaca penutup. Sewaktu lampu pijar dibuat, udara tadi dipindahkan yang
kemudian lampu pijar tersebut disini dengan gas yang tidak menunjang
pemakaran. Gas ini akan membantu untuk mencegah filament tadi dari kerusakan.
Dengan demikian lampu-lampu pijar tadi dalam keadaan selesai dikemas dan siap
untuk dipasarkan. [11]

2.6 Adaptor

2.6.1 Pengertian Adaptor


Adaptor adalah sebuah perangkat berupa rangkaian elektronika untuk
mengubah tegangan listrik yang besar menjadi tegangan listrik lebih kecil, atau
36

Politeknik Negeri Sriwijaya

rangkaian untuk mengubah arus bolak-balik (arus AC) menjadi arus searah (arus
DC). [14]
Fungsi dari adaptor :
1. Adaptor yang kita kenal kebanyakan yaitu mengubah dari listrik PLN 220
Volt (arus AC) menjadi tegangan listrik lebih kecil (arus DC) yaitu menjadi
5 volt DC, 12 volt DC, 19 volt DC, 24 volt DC dan sebagainya tergantung
keperluan perangkat apa yang digunakan.
2. Ada juga adaptor yang mengubah dari listrik PLN 220 Volt AC menjadi
tegangan listrik lebih kecil namun arusnya tetap AC, misalnya menjadi 9
volt AC , atau 24 Volt AC
3. Adaptor disebut juga charger

2.6.2 Jenis Adaptor


Adapun jenis-jenis Adaptor :
1. Adaptor trafo / transformator atau adaptor konvensional

Gambar 2.23 Trafo


Adaptor Konversional yaitu adaptor yang menggunakan komponen utama
bernama trafo yaitu berupa gulungan kawat dan lempengan logam. Oleh karena
itu adaptor jenis ini sangat berat, contoh adaptor untuk radio tape compo, TV
mini, alat kesehatan, keyboard / organ dan lainnya.
37

Politeknik Negeri Sriwijaya

Gambar 2.24 Skema/Rangkaian adaptor konvensional

Gambar di atas adalah rangkaian adaptor konvensional paling sederhana.


Penjelasan :

 220V adalah tegangan listrik PLN. Listrik PLN termasuk arus bolak-
balik ( AC ).
 Trafo / transformator berfungsi menurunkan tegangan listrik, namun
output dari trafo masih berupa arus AC
 Dioda adalah komponen yang berfungsi sebagai penyearah arus listrik
(menjadikan arus DC)
 Perangkat elektronik secara umum ( laptop, hand phone, dll. ) memakai
arus DC dengan arus kecil 5 volt, 12 volt, 15 volt, 19 volt dan
sebagainya. Jadi arus listrik PLN harus diubah dan diturunkan
tegangannya. Di sinilah fungsinya adaptor.
2. Adaptor switching

Gambar 2.25 Skema/Rangkaian Adaptor Switching


38

Politeknik Negeri Sriwijaya

Tampak seperti skema diatas, adaptor switching menggunakan rangkaian


yang cukup rumit, banyak jenis komponen yang harus dipakai. Tetapi komponen
trafo-nya hanya kecil saja namun menghasilkan daya besar

Gambar 2.26 Adaptor 5V/AC


Spesifikasi :
 Input 100-240V, Frekuensi 50/60 Hz dan 0,5 A
 Output 5V dan 1 mA
Seiring perkembangan teknologi lalu ditemukan adaptor switching yaitu
adaptor yang menggunakan komponen utama berupa rangkaian elektronika (yang
lebih rumit) namun menghasilkan tegangan listrik yang sesuai. (adaptor switching
sebenarnya juga terdapat trafo, tetapi ukurannya kecil saja).
Adaptor switching lebih ringan dibanding adaptor trafo.Contohnya adaptor untuk
laptop, handphone, monitor lcd/led, komputer all in one, dll.

Anda mungkin juga menyukai