Makalah Tahapan Promosi Kesehatan
Makalah Tahapan Promosi Kesehatan
Makalah Tahapan Promosi Kesehatan
Kunjungi: https://warungbidan.blogspot.com/2020/11/makalah-tahapan-promosi-kesehatan.html
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Kesehatan merupakan totalitas dari faktor
lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan faktor keturunan yang saling mempengaruhi
satu sama lain.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat dan rahmatNya-lah
kami berhasil menyusun makalah ini. Adapun materi yang akan dibahas dalam makalah ini
adalah mengenai tahap proses pembelajaran.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah promosi kesehatan serta untuk
menambah wawasan kepada para pembaca.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan
baik dari segi bahasa, pengolahan, maupun dalam penyusunannya walaupun kami telah
berusaha dengan mencurahkan segala tenaga dan pikiran serta kemampuan yang kami miliki..
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik yang sifatnya membangun demi tercapai
suatu kesempurnaan dalam makalah kami. Semoga segala upaya kami dalam membuat
makalah ini dapat bermanfaat.
Terima kasih
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan .....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan ..............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Tahap-Tahap Pembelajaran...............................................................................3
2.1.1 Tahap Pengkajian..................................................................................3
2.1.2 Tahap Perencanaan................................................................................9
2.1.3 Tahap Implementasi............................................................................16
2.1.4 Tahap Evaluasi....................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................26
BAB I
PENDAHULUAN
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Kesehatan merupakan totalitas dari faktor lingkungan, perilaku,
pelayanan kesehatan, dan faktor keturunan yang saling mempengaruhi
satu sama lain. Status kesehatan akantercapai secara optimal, jika
keempat faktor secara bersama-sama memiliki kondisi yang optimal
pula.
Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan
pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan,
pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan.
Salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan bangsa,
yang berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan,
sandang, pangan, pendidikan, kesehatan, lapangan kerja dan
ketenteraman hidup.
Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan
untuk hidup sehat bagi setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk
terwujudnya derajat kesehatan yang optimal berada di tangan seluruh
masyarakat Indonesia, pemerintah dan swasta bersama-sama. Salah satu
usaha pemerintah dalam menyadarkan masyarakat tentang hidup sehat
dan pelaksanaanya bagaimanan cara hidup sehat adalah dengan cara
melakukan pendidikan kesehatan yang tidak hanya didapat dibangku
sekolah tapi juga bias dilakukan dengan cara penyuluhan oleh tim medis.
Yang biasa disebut dengan promosi kesehatan ataupun penyuluhan
kesehatan.
1
Mengingat tugas kita sebgaai tim medis adalah salah satunya
memperkenalkan bagaimana cara hidup sehat dengan masyarakat maka
didalam makalah ini kami akan membahas tentang Promosi Kesehatan
mengenai “Tahap-Tahap Pembelajaran” dalam melakukan promosi
kesehatan agar kita dapat melakukan tindakan promosi dengan tepat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
dan berkontribusi terhadap keseluruhan proses. Tujuan
keperawatan dalam mengkaji komunitas adalah mengidentifikasi
faktor-faktor (baik positif maupun negatif) yang mempengaruhi
kesehatan warga masyarakat agar dapat mengembangkan startegi
promosi kesehatan. Hancock dan Minkler (1997), mengemukakan
bahwa bagi profesional kesehatan yang peduli tentang membangun
masyarakat yang sehat, ada dua alasan dalam melakukan
pengkajian kesehatan komunitas, yaitu sebagai informasi yang
dibutuhkan untuk perubahan dan sebagai pemberdayaan.
Menentukan Kebutuhan Manusia
Saat melakukan pengkajian promosi kesehatan, perawat perlu
menentukan prioritas. Hirarki Maslow (1970) tentang kebutuhan
merupakan metode yang sangat berguna untuk menetukan
prioritas. Hirarki tentang kebutuhan manusia mengatur kebutuhan
dasar dalam lima tingkat. Tingkat pertama atau tingkat paling
dasar mencakup kebutuhan seperti udara, air, dan makanan.
Tingkat kedua mencakup kebutuhan keselamatan dan keamanan.
Tingkat ketiga mengandung kebutuhan dicintai dan memiliki.
Tingkat keempat mengandung kebutuhan dihargai dan harga diri.
Tingkat kelima adalah kebutuhan untuk aktualisasi diri.
Lain halnya dengan Bradshaw (1972), Bradshaw secara umun
menggunakan suatu taksonomi yang membedakan kebutuhan
kesehatan dan sosial menjadi empat tipe, yaitu:
1. Normative needs
2. Felt needs
4
Felt needs adalah apa yang sebenarnya kita inginkan. Ini dapat
diidentifikasi oleh masing-masing klien yang dapat
dihubungkan dengan pelayanan,dan informasi.
3. Expressed needs
4. Comparative needs
5
3. Mengeksplor lebih jauh mengenai masalah kesehatan
4. Menganalisa faktor-faktor eksternal yang
mempengaruhi timbulnya masalah kesehatan
6
adalah pemetaan masalah perilaku, penyebabnya, dan lain-
lain.
a. Kebutuhan individu
7
Untuk seorang perawat pemberi promosi kesehatan
yang bekerja dengan klien individu, ini sangat penting
untuk diketahui agar dapat meningkatkan partisipasi
klien dalam proses keperawatan.
b. Riwayat komunitas
c. Pandangan masyarakat
8
Tokoh yang penting dalam jaringan informal dan
memiliki peranan dalam local communication
seperti shopkeepers dan bookmakers.
9
3. a major determinant of health in the area, misalnya
umur
4. Pragmatism on the basis of available skills and
intercest
5. Cost and staffing
6. Longer-term strategy
7. Existing activity
8. Cost- effectiveness and what is amenable to change
and evaluation
9. Client choice
10. Professionals’ views
10
mencapai tujuan yang akan dicapai. Perencanaan
memeiliki keuntungan supaya tujuan yang akan dicapai
jelas oleh karena itu dalam tahap perencanaan
memerlukan:
11
Public Health” disebutkan bahwa perencanaan strategis
mengacu pada kebutuhan yang telah digabungkan dan
kebijakan yang terkait. Simnett (1995) menggambarkan
beberapa tingkat/taraf dalam pengembangan strategi
meliputi:
12
informasi dan nasehat yang mereka perlukan.
Selain itu, identifikasi dapat juga melihat pada
cataan kasus untuk dapat mengidentifikasi topik
yang bersifat umum. Contoh: tim kesehatan
mungkin mengetahui bahwa banyak orangtua
bermasalah dengan pola tidurnya, oleh karena itu
pimpin atau beri arahkan kepada mereka untuk
melakukan set up di klinik masalah tidur.
Model perencanaan lainnya dimulai dari
perbedaan pint, contoh: pada Model perencanaan
Tone’s (Tones, 1974) memulai dengan
menetapkan tujuan promosi kesehatan yang
kemudian dianalisa untuk menetukan intervensi
pendidikan/promosi kesehatan yang tepat.
Intervensi yang dilakukan dimodifikasi dengan
merujuk karakteristik pada kelompok target, dan
detail rencana program prendidikan. Model
perencanaan Tone’s fokus pada intervensi
pendidikan, keberlangsungan dari strategi
nasional pada promosi kesehatan melengkapi
tujuan promosi kesehatan dalam pelaksanaan.
Menurut Berry (1986) model perencanaan
dimulai dengan menyusun atau mengatur sebuah
kelompok kerja untuk mengkaji ulang (review)
masalah dan identifikasi proyek promosi
kesehatan yang sesuai dengan kasus/masalah
yang ada.
13
contoh: mengurangi konsumsi alcohol karena
berhubungan dengan terjadinya gangguan
kesehatan. Objek atau sasaran membuhkan
pernyataan spesifik dan harus merupakan
pernyataan yang mengaktifkan objek
bekerjasama dalam pencapaina tujuan yang
dicita-citakan bersama. Objek atau sasaran
kemudian diarahkan untuk diberi pendidikan,
menciptakan kebiasaan yang sehat, mengacu
pada kebijakan yang terkait, dan menganalisa
proses serta hasil kelingkunga. Pendidikan
objek/sasaran mungkin memutuskan beberapa
kategori meliputi:
14
Target promosi kesehatan dapat meliputi tambahan
sebagai berikut:
Objek :
15
mengatur diri dalam komunitas yang
dimonitor setiap bulan sekali.
2) untuk membangun konsep koping addaptif
terhadap stress pada masa muda dengan
mengadakan konseling bersama.
16
topic kesehatan tidak hanya dimengerti tetapi
mampu diterapkan dalam kehidupan sehingga
diperoleh perubahan perilaku menuju kearah
kebiasaan pola hidup sehat.
17
pelaksanaan, seperti identifikasi topik/masalah,
orang yang akan menyampaikan informasi
terkait dengan topic, sumber yang akan
digunakan, rentang waktu hingga tahap rencana
evaluasi.
Stage 7: Pelaksanaan atau Implementasi dari perencanaan
Merupakan tahap yang penting untuk selalu
diperhatikan
mengenai hal yang harus dan tidak harus
dilakukan, sehingga tidak terjadi masalah yang
tidak diharapkan. Pelaksanaan atau implementasi
promosi kesehatan perlu direncanakan supaya
dalam kenyataannya partisipan diharapkan
mampu menyerap atau menerima, mengerti,
memahami dan mau serta mampu menerapkan
dalam kehidupan sehari-hari sehingga diperoleh
perubahan perilaku menjadi lebig sehat. hasil
atau out-put yang ditunujukkan oleh partisipan
setelah dilaksanakan promosi keehatan menjadi
bahan dalam penusunan evaluasi.
18
(1) hasil yang diinginkan klien
(2) karakteristik dari diagnosa keperawatan
(3) penelitian yang berkaitan dengan intervensi
(4) kelayakan pelaksanaan intervensi
(5) penerimaan intervensi oleh individu
(6) kemampuan perawat (Carpenito-Moyet, 2003).
19
Promosi kesehatan di sekolah pada prinsipnya adalah
menciptakan sekolah sebagai komunitas yang mampu
meningkatkan kesehatannya (Health Promoting School). Oleh
karena itu, pelaksanaan promosi kesehatan di sekolah
mencakup 3 kegiatan pokok, yaitu:
20
b. Penjajakan risiko kesehatan, pelaksanaannya berupa
pemeriksaan kesehatan secara rutin.
c. Pemberian resep, misalnya dengan melakukan pelayanan
konseling bagi pekerja agar mampu berperilaku sehat.
d. Membuat system dan lingkungan yang mendukung.
4. Promosi kesehatan di rumah sakit
a. Pemberian contoh
b. Penggunaan media. Media promosi atau penyuluhan
kesehatan di rumah sakit merupakan alat bantu dalam
menyampaikan pesan-pesan kesehatan pada para pasien
dan pengunjung rumah sakit lainnya.
1. Persiapan
Mencari baseline data dan penjajagan kebutuhan
mengenai topik-topik kesehatan
Informan: Pekerja - Manajer - Direktur
2. Pelaksanaan
Pendidikan peer educator oleh outreach worker
Penyuluhan secara berkala di pabrik, mess
karyawan, masjid, radio
21
Penyebaran materi KIE
Pameran kesehatan
Pemutaran film
3. Tahap Monitoring dan Evaluasi
Melihat pencapaian apakah sesuai target Begitu
banyak perhatian dapat ditujukan untuk tujuan-
tujuan, isi, strategi, dan metode program promosi
keperawatan sehingga 'proses' pelaksanaan
sering kali diabaikan. Parkinson (1982)
mengklasifikasikannya dengan tiga pendekatan;
1). The pilot approach. Ini adalah langkah pertama yang
penting dalam melaksanakan program promosi
kesehatan. Green (1986) menyebutnya sebagai site
response, yaitu mendapatkan umpan balik dari para
peserta yang terlibat dalam program, serta dari staf
perencana, pada kualitas program dalam semua
dimensi-dari bahan-bahan pendidikan (misalnya,
pamflet atau menampilkan ) dari kelayakan staf yang
dipilih untuk
22
tersebut menjadi berbagai pengaturan dari waktu ke
waktu karena keterbatasan sumber daya, kebutuhan
akan bahan-bahan yang lebih tepat, atau timelinenya.
3). Immediate implementation of the total program.
Program yang telah efektif di masa lalu, atau program
yang mempunyai pendekatan yang standar, sering
diimplementasikan secara totalitas.
23
1. Menjamin asuhan keperawatan secara optimal
2. Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan. Tujuan
khusus :
1. Mengakhiri rencana tindakan program promosi kesehatan
2. Menyatakan apakah tujuan program promosi kesehatan telah
tercapai atau belum
3. Meneruskan rencana tindakan keperawatan terkait program
promosi
4. Memodifikasi rencana tindakan promosi
5. Dapat menentukan penyebab apabila tujuan promosi
kesehatan belum tercapai.
24
banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk mempersiapkan
atau melaksanakan kegiatan
banyaknya materi dan juga uang yang digunakan untuk
mendanai kegiatan.
25
kegiatan. Dalam hal ini, evaluasi dilakukan untuk mengetahui
seberapa berhasilkah promosi kesehatan terhadap
pengetahuan, tingkah laku, dan sikap klien dalam
menjalankan pola hidup sehat. Evaluasi hasil juga dapat
digunakan
sebagai sarana untuk mengetahui seberapa jauh tujuan
diadakannnya promosi kesehatan dapat tercapai.
d. Impact evaluation
1. Evaluasi formatif
Hasil observasi dan analisa promotor terhadap respon
segera pada saat / setelah dilakukan tindakan
keperawatan atau promosi kesehatan
Ditulis pada catatan perawatan
Contoh: membantu pasien dudukajarkan klien
pencucian tangan yang benar dan latihan senam hamil.
2. Evaluasi Sumatif
Rekapitulasi dan kesimpulan dari observasi dan
analisa status kesehatan sesuai waktu pada tujuan
Ditulis pada catatan perkembangan
26
mengindikasikan apakah evaluasi bersifat posistif (hasil
yang diinginkan terpenuhi) atau negatif (hasil yang tiadak
diinginkan menandakan bahwa masalah tidak terpecahkan
atau terdapat masalah potensial yang belum diketahui)
dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
27
2. Untuk menilai efektifitas, efisiensi dan produktifitas
asuhan atau program promosi kesehatan.
3. Untuk menilai pelaksanaan asuhan promosi yang
telah dilksanakan
4. Sebagai umpan balik untuk memperbaiki atau
menyusun siklus baru dalam proses keperawatan.
5. Menunjang tanggung gugat dan tanggung jawab
dalam pelaksanaan keperawatan sehingga dapat
diperoleh data objektif untuk menentukan rencana
tindak lanjut, apakah intervesi akan terus dilanjutkan
(hasil evaluasi positif), diubah (modifikasi tindakan
berdasarkan pengkajian terhadap hambatan-
hambatan yang muncul selama proses promosi
kesehatan) atau dihentikan.
28
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
29
DAFTAR PUSTAKA
30