Modul Qgis
Modul Qgis
Disusun oleh:
SISCA OLIVIA
PRODI ARSITEKTUR – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH &
BAPPEDA KOTA LHOKSEUMAWE
LHOKSEUMAWE 2020
DAFTAR ISI
i
1. PENGENALAN QUANTUM GIS
1.1. Pendahuluan
Quantum GIS atau QGIS adalah merupakan salah satu perangkat lunak Sistem Informasi
Geografis (SIG) berbasis open source. QGIS bertujuan untuk menjadi GIS yang mudah digunakan
dengan menyediakan fungsi dan fitur umum. QGIS merupakan proyek dari Open Source
Geospatial Foundation (OSGeo) dimana tujuan awalnya adalah untuk menampilkan data GIS.
QGIS dapat dijalankan pada Linux (Ubuntu), Unix, Mac OS, Windows dan Android, serta
mendukung banyak format dan fungsionalitas pengolaan data vektor, raster, dan database.
QGIS sebagai alternatif dari sekian banyak perangkat lunak pengolahan data spasial, memiliki
beberapa kelebihan diantaranya:
Gratis, tidak membutuhkan biaya untuk proses instalasi dan penggunaan program.
Bebas, dapat menambah dan memodifikasi fungsi dalam QGIS.
Terus berkembang, setiap orang dapat menambah fitur baru dan penyempurnaan aplikasi.
Ketersediaan dokumen panduan dan pertolongan, pendukung panduan dan bantuan
terhadap permasalahan tersedia online dan dapat diunduh dalam bentuk dokumen.
Multi sistem operasi, dapat diinstal di MacOS, Windows, Linux dan Android (versi beta).
Untuk menginstall software QGIS dapat diakses melalui website resmi www.qgis.org. Di dalam
modul ini akan menggunakan QGIS 3.10.
Graphical User Interface (GUI) atau Grafik Antarmuka Pengguna, yaitu desain antarmuka yang
digunakan untuk berinteraksi dengan pengguna, contoh: desain menu dan icon dari software,
desain ini bersentuhan langsung dengan user. Berikut ini tampilan antarmuka pada QGIS:
1
1
2
4
7 8 9 10
2
2. SISTEM KOORDINAT / COORDINAT REFERENCE SYSTEM (CRS)
Dalam pembuatan peta, hal yang harus dilakukan adalah pengaturan sistem koordinat pada map
project. Untuk mengatur CRS pada Map Project dilakukan pada menu bar Project > Project Properties >
Tab Coordinate Reference System, atau dengan memakai shortcut Ctrl + Shift + P. Selanjutnya akan
muncul kotak dialog sebagai berikut:
Pada menu Project Properties, pilih CRS sesuai dengan area dari map project. CRS dari setiap daerah di
Indonesia berbeda-beda. Untuk Kabupaten Kota Lhokseumawe menggunakan CRS ”WGS 84 / UTM zone
47N” atau “WGS 1984”.
3
Penerapan CRS ini juga berlaku untuk setiap layer yang akan digambarkan di dalam peta ini. Jika
penentuan CRS untuk layer, langsung ke layer yang sudah ada. Klik kanan pada mouse, pilih Set CRS >
Set Layer CRS. Untuk pengaturan CRS untuk layer juga sama dengan pengaturan CRS untuk map project.
4
3. SUMBER PETA DASAR DARI GOOGLE EARTH
Sebelum mengaktifkan QGIS, maka pilih terlebih dahulu wilayah yang akan di digitasi dengan
menggunakan Google Earth, Nordearth, Data GPS, mapping lapangan/tracking wilayah (sebagai
sampel kita gunakan data Google Earth).
Gunakan Google Map sebagai bahan awal untuk menentukan batas wilayah.
5
Beri tanda dengan menngunakan penanda yang ada pada aplikasi Google Earth sebagai penanda
untuk mengambil koordinat awal suatu wilayah.
1 5°23'20.36"N 95°56'58.64"E
2 5°23'8.29"N 95°56'57.30"E
3 5°23'12.18"N 95°57'34.23"E
4 5°22'52.31"N 95°57'15.62"E
Titik koordinat yang didapatkan berdasarkan penanda pada Google Earth. Koordinat dapat juga
diambil langsung dengan menggunakan GPS digital di lokasi yang akan didigitasi)
Untuk memulai mendigitasi obyek pada QGIS.
6
4. SUMBER PETA DASAR DARI SAS NET
Sumber data raster berupa gambar citra satelit, melalui aplikasi SASNET. Langkah-langkah
pengambilan peta:
Buka aplikasi SASNET, pilih lokasi yang akan menjadi gambar peta.
Setelah memilih lokasi, klik rectangular selection, kemudian kembali ke lokasi terpilih, dan
lakukan pemotongan.
7
Setelah pemotongan daerah dilakukan, akan muncul menu berikut; selection manager.
Pada selection manager, klik bar stitch. Lalu pilih jenis format (.jpeg, .ecw, dll). Dalam modul
ini akan menggunakan format file .ecw. Kemudian pilih tempat folder yang akan disimpan.
Pilih jenis peta satelit yang akan digunakan (mis: Bingmap, googlemap, dll). Kemudian pilih
zoom yang diinginkan. Tentukan sistem dari projection. Dan klik start.
Peta dalam format .ecw siap digunakan dan menjadi data raster di software QGIS.
Simpan file peta dari SASNET yang dalam format .ecw ke folder tempat layer untuk project yang
sedang dilakukan. Pada aplikasi QGIS, dapat dilihat pada browser panel, letak file peta format
.ecw sudah ada di dalam folder.
8
Kemudian bawa peta tersebut ke tab layer panel, dengan cara drag.
Peta format .ecw tersebut juga harus dilakukan pengaturan CRS seperti di dalam bab SISTEM
KOORDINAT / COORDINAT REFERENCE SYSTEM (CRS). Hal ini dilakukan agar posisi peta
tersebut sesuai dengan CRS project yang dilakukan.
9
Setelah pengaturan CRS, peta .ecw juga sebagai layer pada gambar, telah berpindah posisi
sesuai dengan layer lainnya dan CRS dari project.
10
5. PLUGIN QGIS
Aplikasi QGIS memiliki plugins yang dapat membantu dalam pengerjaan / pembuatan peta.
Plugins merupakan sebuah alat bantu untuk mempermudah kerja di Quantum GIS dalam akses,
membuat, mengelola dan melakukan analisis data spasial untuk tujuan-tujuan yang lebih
spesifik. Seperti open source lainnya, plugins pada QGIS ini ditempatkan di repositories dan
gratis. Untuk mengakses repositories ini, Anda membutuhkan koneksi internet.
Secara default ada beberapa Plugins yang sudah terinstal pada QGIS Anda pada saat Anda
melakukan proses instalasi. Untuk mengatur Plugins, dapat dilakukan dengan meng-klik Plugins
pada Menu Bar, kemudian klik Manage and Install Plugins.
Untuk beberapa saat, QGIS akan melakukan koneksi dengan Repositories Resmi. Bila Anda
sedang offline (tidak memiliki akses internet) maka silahkan menghentikan proses ini dengan
meng-klik tombol abort fetching. Setelah proses diatas Anda akan masuk pada kotak dialog
“Plugins Setting”. Di dalam kotak dialog ini ada beberapa menu yang disajikan pada tab sebelah
kiri layar Anda. Plugins yang sudah terdapat di dalam QGIS, berarti sudah masuk dalam installed
plugin. Jika ingin mendapatkan plugin yang terbaru, dapat diakses di bagian All.
11
Di dalam modul ini, kita akan meng-install plugin Quick Map Service. Salah satu plugin QGIS yang
menyediakan peta dasar seperti peta satelit yang dapat digunakan sebagai referensi dan acuan
dalam pembuatan peta. Ketik quickmapservices pada kolom search.
Jika sudah menemukan plugin Quick Map Services, dapat langsung menekan / klik install Plugin.
Tunggu beberapa saat untuk meng-install.
12
5.2. Penggunaan Quick Map Services
Pilih icon Quick Map Services untuk memilih peta dasar berdasarkan jenis peta satelit yang
dibutuhkan.
13
Di dalam modul ini menggunakan beberapa peta satelit, yaitu peta dari Google dan Bing. Dan
kita dapat menggunakan peta tersebut untuk pembuatan peta. Yang memudahkan dari plugin
ini, layer peta tersebut tidak perlu lagi dilakukan pengaturan CRS.
14
15
6. DATA VEKTOR
Cara membuat data vektor yang umum digunakan adalah digitasi On Screen. Digitasi secara
umum dapat didefinisikan sebagai proses konversi data analog ke dalam format digital. Objek-
objek tertentu seperti jalan, rumah, sawah dan lain-lain yang sebelumnya dalam format raster
maka menjadi objek-objek vektor. Pada sebuah citra satelit resolusi tinggi dapat diubah ke
dalam format digital dengan proses digitasi. Proses pembuatan data vektor ini merupakan
proses input (membuat) data dengan metode on screen digitizing atau digitasi pada layar
monitor dengan background image / peta satelit (Google Earth, SASNET, Bing Map, dll). Digitasi
vektor ada 3 macam, yaitu titik (point), garis (line) dan polygon.
Proses penggambaran dengan menggunakan data vektor dimulai dari membuat new shape file
(shp). Pilih ikon new shape file. Ini baik dilakukan pada saat membuat data vektor titik, garis dan
polygon.
Pada saat muncul tab new shape file, buat nama file (file name) sesuai dengan yang dibutuhkan.
Pilih Geometry Type. Pada kolom tipe ini akan ditentukan jenis type layer yang akan dibuat.
Tipe-tipe layer terdiri atas:
1) Tipe Point adalah jenis layer berupa titik digunakan untuk membuat Point of Interest.
2) Tipe Line adalah jenis layer berupa garis digunakan untuk membuat jalan, sungai, dll.
3) Tipe Polygon dalah jenis layer berupa area/ luasan digunakan untuk membuat batas
administrasi, landcover, bangunan, dll.
16
Tentukan sistem koordinat untuk layer sesuai dengan map project. Di bagian bawah, yaitu new
field, adalah pembuatan data attribute. Field di dalam aplikasi GIS adalah kolom untuk data
vektor. Pada Kolom New Field digunakan untuk melakukan pengisian awal data attribut yang
terdiri atas:
1) Pada kotak isian Name dilakukan pengisian nama kepala kolom data attibut. Pengisian nama
kepala kolom ini dibatasi sebanyak sembilan karakter.
2) Pada kotak isian Type dilakukan pemilihan tipe isian data attribut yang ingin digunakan. Tipe
isian data ini terdiri atas:
Text Data/ String : Merupakan jenis data berupa teks
Whole number/Integer : Merupakan jenis data untuk bilangan bulat
Decimal number/real : Merupakan jenis data untuk bilangan pecahan yang biasa
dituliskan dalam bentuk desimal.
Pada kotak isian Lenght dilakukan pengisian jumlah karakter pada data attribut yang akan
dibuat. Pada kolom ini sebaiknya jumlah karakternya diisi maksimal terutama pada tipe data
attribut Text Data, sedangkan pada tipe data attribut lainnya (whole number/integer atau
decimal number/real) disesuaikan dengan kebutuhan. Pada kotak isian Precision dilakukan
pengisian jumlah nominal desimal khusus untuk data atribut tipe decimal number/real.
Jika layer titik tersebut sudah terbentuk, dapat langsung memasuki tahap digitasi dan editing.
Pada toolbar editing, klik ikon pensil untuk memulai tahap digitasi dan editing. Bagian tab layer
styling, untuk mengubah warna, ukuran, bentuk, dan lain-lain. Juga akan muncul data attribute,
pengisian data untuk layer .shp.
17
Editing
Data attribute
Mengganti warna
layer shp
18
7. DATA ATTRIBUTE
Data SIG atribute dapat dikatakan sebagai data terstruktur atau informasi mengenai setiap data spasial.
Buka tabel atribut dengan cara klik tombol Open Attribute Table yang ada di menu toolbar. Sehingga
akan muncul tabel atribut dari layer yang anda pilih. Di bagian atas pada kolom atribut, anda dapat
melihat atribut dari fitur yang terkandung di layer, yang berfungsi sebagai kolom dari table atau field.
Input atau mengisi data dalam tabel atribut dapat dilakukan manual. Klik tombol Toggle Editing yang
ada di kotak dialog attribute table Isi data atribut dengan cara mengetik di kolom yang dituju, sama
seperti bekerja pada table spreadsheet (excel).
19
Klik tombol New Field untuk menambah kolom atribut. Isi kolom Name dengan Luas, Type Decimal
Number untuk bilangan desimal, Length untuk banyak digit angka, Precission untuk beberapa angka di
belakang koma.
Software QGIS memiliki fungsi untuk menghitung beragam properti data spasial seperti panjang, luas,
dan lain sebagainya. Di kotak dialog attribute table, klik tombol Open field calculator maka akan mucul
kotak dialog Field calculator. Input rumusan pada form Expression.
20
8. LABEL DAN KLASIFIKASI
Kelebihan dari SIG adalah bahwa seluruh objek yang tampak pada peta juga memiliki data atribut. Peta
dalam SIG bukan sekedar gambar. Mereka tidak hanya merepresentasikan lokasi objek, tetapi juga
informasi tentang objek tersebut. Data atribut yang berbeda akan berguna untuk tujuan yang berbeda
pula. Beberapa diantaranya dapat direpresentasikan langsung sebagai teks agar dapat dilihat oleh
pengguna peta.
Aktifkan Label Toolbar, dengan cara klik View > Toolbars. Klik tombol Layer Labelling Options,
maka akan muncul halaman pengaturan Layer Labelling.
Kemudian, pilih layer yang akan diberi label, yaitu field (kolom) pada data attribute yang ingin
dimunculkan pada peta.
21
8.2. Classification Data
Selain dengan pelabelan yang dapat ditunjukkan pada peta, dapat dilakukan pengklafisikasian
data sesuai dengan tabel data atribut. Buka Properti Layer dari layer yang akan diklasifikasikan.
Klik kanan Properties > Style.
Klik pada kotak pilihan yang bertuliskan Single Symbol. Ubah menjadi Categorized. Sehingga
akan bermunculan beraneka ragam warna.
22
Tentukan value dari field yang ingin ditunjukkan, color ramp, dan klik OK.
23
9. PRINT LAY OUT
Untuk mencetak peta yang telah selesai dibuat, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan. Klik Project
> New Print Layout.
Kemudian klik Add Item untuk menambahkan beberapa item pada bidang kertas. Seperti pada gambar
selanjutnya, yait Add Map, untuk menambahkan peta yang sudah diselesaikan.
24
k
Setelah peletakan peta, dapat menambahkan item lainnya, seperti add label (untuk nama gambar), add
legend (peletakan informasi legenda), add scale bar (skala peta, dapat berupa skala batang atau skala
angka), add north arrow (arah mata angin pada peta), dan informasi lainnya.
25
peta
Jika sudah, layout peta ini dapat di eksport dan dicetak menjadi file JPEG, PDF, PNG, PDF dan lain-lain.
Klik pada tombol Print / Cetak dan ikuti instruksi selanjutnya. Dapat disimpan petanya dengan format
JPG, PDF, PNG atau format lainnya dengan klik Export as image. Tata letak layout peta dapat disesuaikan
dengan kebutuhan atau disesuaikan dengan informasi yang akan ditampilkan.
26