Mini Project Fix
Mini Project Fix
Mini Project Fix
Disusun Oleh:
dr. Erwadi
dr. Raudazahrani
dr.Selly Damayanti
Pendamping:
2020
BERITA ACARA PRESENTASI MINI PROJECT
Mengetahui;
1
LEMBAR PENGESAHAN
Pendamping
2
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan
hidayah–Nyalah penulis dapat menyelesaikan Mini Project ini dalam rangka memenuhi
persyaratan dalam program Internsip di Musi Rawas Utara mengenai “ Gambaran
Angka Kejadia Hipertensi di Puskesmas Karang Jaya Kabupaten Musi Rawas Utara
Maret-Mei 2020”.
Dalam penyusunan tugas dan materi ini, tidak sedikit hambatan yang dihadapi.
Namun, penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain
berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan semua pihak sehingga kendala-kendala yang
penulis hadapi dapat teratasi. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada dr. Roby Wijayanto sebagai Kepala
Puskesmas, serta dr. Ghinda Chitra Puspita sebagai dokter pembimbing dalam
pembuatan Mini Project ini. Dan tidak lupa kami ucapakan ribuan terima kasih kepada
dokter-dokter yang ada di Puskesmas Karang Jaya serta seluruh stafmya.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan Mini Project ini masih terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis terbuka terhadap kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak. Semoga Mini Project ini dapat bermanfaat dan
membantu teman sejawat.
3
DAFTAR ISI
COVER i
LEMBAR PENGESAHAN ii
BERITA ACARA iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan 2
1.4 Manfaat 3
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
fungsi dan program kegiatan puskesmas, maka telah dilengkapi dengan sistem
menejemen seperti , Mini lokakarya, SP2TP, Monitoring bulanan,laporan bulanan,
laporan triwulan, laporan tahunan dan hal yang menunjang pelaksaanannya.
Profil UPT Puskesmas Karang jaya adalah gambaran situasi kesehatan di
UPT Puskesmas Karang jaya yang diterbitkan setiap tahun sekali, Dalam Profil ini
memuat berbagai data tentang kesehatan, yang meliputi data derajat kesehatan,
upaya kesehatan dan sumber daya kesehatan. Profil kesehatan juga menyajikan
data pendukung lain yang berhubungan dengan kesehatan seperti data
kependudukan, data sosial ekonomi, data lingkungan dan data lainnya. Data
dianalisis dengan analisis sederhana dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan
grafik. Penerbitan profil UPT Puskesmas Karang jaya tahun 2019
1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai pada mini project ini, meliputi :
1. Mengetahui angka kejadian penderita hipertensi di Puskesmas Muntok bulan
Maret – Mei 2020.
2. Meningkatkan pengetahuan penderita hipertensi wilayah kerja Puskesmas
Karang Jaya tentang hipetensi.
3. Melakukan penyuluhan sebagai bentuk pencegahan dan pengontrol tekanan
darah hingga tidak sampai terjadinya komplikasi.
6
1.4 Manfaat
1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman dalam melakukan
penelitian di lapangan sekaligus mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang terlah
di proleh terutama mengenai hipertensi.
2. Bagi masyarakat
Menambah pengetahuan penderita hipertensi tentang diabetes mellitus di wilayah
kerja Puskesmas Muntok, sehingga masyarakat dapat melakukan pencegahan
agar tidak menderita komplikasi penyakit hipertensi.
3. Bagi Instansi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan masukan
mengenai angka kejadian hipertensi sehingga menjadi bahan evaluasi untuk
meningkatkan kegiatan penyuluhan kepada masyarakat untuk mencegah
hipertensi melalui perilaku hidup sehat.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
8
1. Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah kecamatan Rupit
2.1.4 Demografi
Jumlah penduduk di wilayah UPT Puskesmas Karang Jaya Tahun 2019 sebesar
29.878 jiwa dengan angka kepadatan penduduk rata-rata 544/km2. Dimana jumlah
penduduk laki-laki 14.725 jiwa dan perempuan 15.153 jiwa. Untuk lebih jelasnya lihat
tabel di bawah ini :
Jumlah penduduk
NO Desa/kel
Laki laki perempuan Jumlah
1. Embacang lama 604 616 1.220
2. Embacang baru 981 1,026 2.007
3. Embacang baru ilir 742 706 1.448
4. Muara tiku 1.195 1.202 2.397
5. Karang jaya 1.871 2.171 4.042
6. Terusan 1.069 1.359 2.428
7 Suka menang 1.125 1.325 2.450
8 Muara batang empu 532 551 1.083
9 Sukaraja 1.059 1.025 2.084
10 Bukit ulu 435 423 858
11 Rantau telang 574 562 1.236
12 Tanjung agung 1.714 1.500 3.214
13 Lubuk kumbung 721 634 1.355
14 Rantau jaya 1.088 1.022 2.110
15 Bukit langkap 1.015 1.031 2.046
TOTAL 14725 15153 29.878
9
2.2 Pengertian Hipertensi
10
biasanya terjadi pada usia lebih tua. Pada usia antara 30 dan 65 tahun, tekanan
sistolik meningkat rata-rata sebanyak 20 mmHg dan terus meningkat setelah usia
70 tahun. Peningkatan resiko yang berkaitan dengan faktor usia ini sebagian besar
menjelaskan tentang hipertensi sistolik terisolasi dan dihubungakn dengan
peningkatan resistensi vaskular perifer dalam arteri.
c. Jenis kelamin
Pria sering mengalami tanda-tanda hipertensi pada usia akhir tiga puluhan,
sedangkan perempuan sering mengalami hipertensi setelah menopause. Tekanan
darah wanita, khususnya sistolik, meningkat lebih tajam sesuai usia. Setelah usia
55 tahun, wanita mempunyai resiko lebih tinggi untuk menderita hipertensi. Salah
satu penyebab terjadinya pola tersebut adalah perbedaan hormon kedua jenis
kelamin.
11
menjadi lebih deras.
d. Kurang Olahraga
Olahraga adalah menurunkan berat badan, meningkatkan level HDL (High-
Density Lipoprotein), dan menurunkan trigliserida (lemak dari makanan yang
menjadi bagian dari sirkulasi darah dalam aliran darah). Olahraga lebih banyak
dihubungkan dengan pengobatan hipertensi, karena olahraga isotonik (seperti
bersepeda, jogging, aerobik, berenang) yang teratur dapat memperlancar peredaran
darah sehingga menurunkan tekanan darah. Olahraga juga dapat digunakan untuk
mengurangi atau mencegah obesitas dan mengurangi asupan garam kedalam tubuh
(tubuh yang berkeringat akan mengeluarkan garam lewat kulit). Orang yang sering
duduk secara signifikan lebih mungkin mengalami hipertensi dan serangan jantung.
e. Kelebihan Garam
Garam yang dimaksud disini adalah garam natrium. Salah satu sumber utama
garam natrium adalah garam dapur. Fungsi garam dalam kadar normal adalah
sangat penting sebagai ion-ion penjaga kestabilan (normal tubuh manusia
mengkonsumsi tidak lebih dari 2400 mg perhari) garam tersebut dapat
menyebabkan tubuh menahan terlalu banyak air sehingga volume cairan darah akan
meningkat tanpa diserta penambahan ruang pada pembuluh darah, yang akibatnya
akan menambah tekanan darah dalam pembuluh darah..
f. Kafein
Kafein terdapat pada kopi, teh, cokelat dan koka yang berpengaruh terhadap
perangsangan otot jantung, Kafein mempunyai sifat antagonis endogenus adenosin,
sehingga dapat menyebabkan vasokontriksi dan peningkatan resistensi pembuluh
darah tepi. Namun dosis yang digunakan dapat mempengaruhi efek peningkatan
tekanan darah. Kebanyakan penelitian tidak menunjukkan indikasi yang jelas
bahwa asupan kafein dalam jumlah normal (<100 mg/hari) menyebabkan
hipertensi.
g. Penggunaan alkohol
Minum alkohol secara berlebihan, yaitu tiga kali atau lebih dalam sehari
merupakan faktor penyebab 7% kasus hipertensi.Mengkonsumsi berlebihan. Intake
alkohol atau etanol dalam jumlah 30-75 ml meningkatkan denyut jantung dan
cardiac output. Dimana terjadi perubahan tahanan pada pembuluh darah perifer
karena dipengaruhi oleh alkohol.
h. Stres
12
Stres yang dialami seseorang akan membangkitkan saraf simpatetis yang akan
memicu kerja jantung dan menyebabkan peningkatan tekanan darah. Oleh karena
itu, bagi mereka yang sudah memiliki riwayat sejarah kesehatan penderita
hipertensi, disarankan untuk berlatih mengendalikan stres dalam hidupnya.
2. 5 Klasifikasi Hipertensi
Klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa menurut The Sevent :
13
a. Riwayat dan pemeriksaan fisik secara menyeluruh.
b. Pemeriksaan retina.
c. Pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kerusakan organ seperti ginjal
dan jantung.
d. EKG untuk mengetahui hipertropi ventrikel kiri.
e. Foto dada dan CT scan.
f. MRI dan Angiografi
1. Nonfarmakologi:
Perubahan gaya hidup yang dapat menurunkan tekanan darah dan
menurunkan risiko penyakit kardiovaskular adalah:
a. Mengurangi kelebihan berat badan
b. Berhenti merokok
c. Membatasi konsumsi alkohol
d. Melakukan aktivitas fisik (olahraga)
Seperti jalan kaki, joging, senam dengan faktor kesulitan yang kecil,
olahraga yang bersifat rekreatif. Sebaiknya aerobik dilakukan 30-45 menit per
14
hari setiap hari.
e. Mengurangi konsumsi kolesterol
Kurangi makan makanan yang mengandung gula murni, daging, ayam,
kuning telur, dan sarden. Serta hindari makan makanan seafood, otak, jeroan,
lemak hewani, mentega. Makanan yang dianjurkan seperti sayuran, buah,
minyak nabati (kecuali minyak kelapa), putih telur, ikan, kacang-kacangan.
f. Istirahat yang cukup dan tidak sres
Istirahat dengan posisi badan berbaring dapat mengembalikan aliran darah ke
otak. Oleh karena tekanan darah dapat meningkat jika orang terkena stres,
maka hindari kegiatan dan tempat-tempat yang dapat menyebabkan stres.
Pilihan untuk mengurangi stres seperti rekreasi ke tempat-tempat yang sejuk,
rindang, alam bebas dan daerah yang berbeda dengan kegiatan sehari-hari.
g. modifikasi diet atau pengaturan diet
1. Diet rendah garam
Tujuan diet rendah garam adalah membantu menurunkan retensi garam atau
air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada pasien
hipertensi.
Jenis diet rendah garam
a. Diet rendah garam I (200-400mg Na)
✔ Untuk pasien dengan edema, asites, hipertensi berat.
✔ Tidak ditambah garam dapur.
✔ Hindari makanan yang tinggi kadar natrium.
15
dan pospolipid. Tubuh memperoleh kolesterol dari makanan sehari-hari dan
dari hasil sintesis dari hati. Kolesterol dapat berbahaya jika dikonsumsi lebih
banyak dari pada yang dibutuhkan oleh tubuh, peningkatan kolesterol dapat
terjadi karena terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung
kolesterol tinggi dan tubuh akan mengkonsumsi sekitar 25-50% dari setiap
makanan.
3. Diet tinggi serat
Diet tinggi serat sangat penting pada penderita hipertensi, terdiri dari dua
jenis yaitu serat kasar yang banyak terdapat pada sayuran dan buah-buahan,
sedangkan serat makanan terdapat pada makanan karbohidrat seperti kentang,
beras, singkong dan kacang hijau.
4. Diet rendah kalori bila kelebihan berat badan
Diet rendah kalori dianjurkan untuk orang yang kelebihan berat badan.
Kelebihan berat badan atau obesitas akan beresiko tinggi terkena hipertensi.
Demikian juga dengan orang yang berusia 40 tahun mudah terkena hipertensi.
2. Farmakologi
Hampir 20 penelitian yang dilakukan secara acak menunjukkan bahwa
terapi obat pada pasien dengan hipertensi derajat II dan III secara konsisten
mengurangi insiden stroke sebesar 30-50%, gagal jantung kongestif
sebesar40-50%. Beberapa penelitian pada orang lebih tua dengan hipertensi
sistolik telah dipastikan bahwa terapi antihipertensi mencegah infark miokard
fatal dan non fatal serta keseluruhan mortalitas kardiovaskular.
Ada beberapa keadaan yang mungkin langsung diberi obat antihipertensi,
yakni:
- Tekanan darah lebih dari 180/1 mmHg.
- Tekanan darah lebih dari 160/100 mmHg yang menetap selama kurun waktu
tertentu.
- Tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg dengan disertai salah satu atau lebih
keadaan berikut :
a. Diabetes
b. Kerusakan organ target, misalnya jantung, ginjal, atau stroke.
16
Namun demikian, jika tekanan darah hanya sedikit meningkat (kurang
dari 140/90 mmHg), obat antihipertensi diberikan hanya bila perubahan gaya
hidup tidak cukup menurunkan tekanan darah.
b. Penghambat adrenergik
merupakan sekelompok obat yang terdiri dari alfa-blocker, beta-blocker, dan
alfa-beta-blocker labetolol, yang menghambat efek sistem saraf simpatis. Sistem saraf
simpatis adalah sistem saraf yang dengan segera akan memberikan respon terhadap
stres, dengan cara meningkatkan tekanan darah.
Yang paling sering digunakan adalah beta-blocker,yang efektif diberikan
kepada :
✔ penderita yang pernah mengalami serangan jantung
✔ penderita dengan denyut jantung yang cepat
✔ angina pectoris
✔ sakit kepala migren
17
✔ Pria yang menderita impotensi sebagai efek samping dari obat lain.
e. Antagonis kalsium
Obat ini dapat menyebabkan melebarnya pembuluh darah dengan
mekanisme yang berbeda. Obat ini sangat efektif diberikan kepada lanjut usia,
penderita angina pektoris, denyut jantung yang cepat, sakit kepala migren.
f. Vasodilator
Obat ini dapat langsung menyebabkan melebarnya pembuluh darah.
Obat dari golongan ini hampir selalu digunakan sebagai tambahan terhadap obat
antihipertensi lainnya.
18
BAB III
METODE MINI PROJECT
Subjek mini project diambil dari masyarakat penderita hipertensi yang berobat ke
Puskesmas Karang Jaya.
19
BAB IV
6 9 24 25 45 1 10 132
MARET 0 47 85
3
1 6 7 30 23 29 1 12 138
APRIL 41 77
0
0 9 8 39 33 51 15 11 166
MEI 52
4
20
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Angka kejadian penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Karang Jaya
masih sangat tinggi. Dapat dilihat dari bulan kebulannya penderita hipertensi
cenderung meningkat yaitu pada bulan maret berjumlah 132, bulan maret
berjumlah 138, dan pada bulan Mei terus meningkat menjadi 166 orang. Oleh
karena itu, diperlukan adanya promosi kesehatan sebagai upaya pengontrolan
dan pencegahan terhadap komplikasi dari hipertensi.
5.2 Saran
Di wilayah sekitar Puskesmas Karang Jaya perlu ditingkatkan promosi kesehatan
terutama sebagai upaya pencegahan primer dan sekunder dalam masyarakat
terhadap penyakit hipertensi dan Petugas kesehatan diharapkan mampu
memahami pilar dasar mengenai hipertensi pada saat melakukan upaya promotif,
preventif dan kuratif.
21
DAFTAR PUSTAKA
1. Sudoyo AW. Ilmu Penyakit Dalam Vol.2. Ed.V. Jakarta Pusat: Interna
Publising. 2009: 1079
3. Casey Eggie. & Benson Herbert. Menurunkan Tekanan Darah. Jakarta: PT Bhuana
Ilmu Populer. 2006:18-23
4. . Tierney LM, et.all. Diagnosis dan Terapi Kedokteran (Penyakit Dalam). Jakarta:
Salemba Medika. 2007:381-393
5. Mahdiana Ratna. Mencegah Penyakit Kronis Sejak Dini. Yoyakarta: Tora Book.
2010:153-158
7. Palmer Anna dan Williams Bryan.Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: Erlangga. 2007:78
22