Makalah Monitoring Evaluasi Patient Safety
Makalah Monitoring Evaluasi Patient Safety
Makalah Monitoring Evaluasi Patient Safety
Dosen Pembimbing :
Ns. Dherlirona, S.Kep, M.Kep
Di susun oleh :
Nada Nailah 201814401008
PRODI KEPERAWATAN
2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul, “Monitoring & Evaluasi Patient Safety”. Makalah ini di
susun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Patient Safety
Program Studi Ilmu Keperawatan Akademi Kesehatan Yayasan Rumah Sakit
Jakarta Prodi Keperawatan.
Dalam menyusun makalah ilmiah ini, penulis banyak memperoleh bantuan serta
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada dosen mata kuliah Manajemen Patient Safety dan
kepada teman-teman yang telah mendukung terselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
guna sempurnanya makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah adult berasal dari bahasa latin yang diambil dari kata adultus berarti
telah tumbuh menjadi kekuatan dan ukuran yang sempurna atau telah menjadi
dewasa. Pada masa ini tubuh tidak hanya dalam keadaan puncak dari kemampuan
fisik tetapi juga mulai mengalami penurunan fungsi. Masa dewasa dibagi menjadi
dua tahap, masa dewasa awal yaitu antara umur 20-40 tahun dan masa dewasa
lanjut yaitu antara umur 40-60 tahun.
Kelompok usia lanjut dipandang sebagai kelompok masyarakat yang
beresiko mengalami gangguan kesehatan. Usia lanjut sering punya masalah dalam
hal makan, antara lain nafsu makan menurun. Padahal meskipun aktivitasnya
menurun sejalan dengan bertambahnya usia, ia tetap membutuhkan asupan zat gizi
lengkap, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Ia pun masih
tetap membutuhkan energy untuk menjalankan fungsi fisiologis tubuhnya.
Pembagian kelompok usia lanjut dalam buku pedoman pembinaan kesehatan usia
lanjut Depkes RI, yaitu kelompok usia menjelang usia lanjut (40-54 tahun),
kelompok usia lanjut dalam masa pension (lebih dari atau sama dengan 65 tahun),
dan kelompok usia lanjut dalam masa senium (lebih dari 70 tahun) hidup sendiri,
terpencil, hidup dalam panti, penderita penyakit berat, cacat, dan lain-lain.
B. Rumusan Masalah
1
2
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mengetahui bagaimana memahami kebutuhan zat gizi pada
orang dewasa dan lansia
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu mengetahui karekteristik orang dewasa.
b. Mahasiswa mampu menegetahui zat gizi makro dan mikro bagi orang
dewasa.
c. Mahasiswa mampu mengetahui contoh menu makanan pada orang
dewasa.
d. Mahasiswa mampu mengetahui permasalahan yang timbul bagi orang
dewasa.
e. Mahasiswa mampu mengetahui konsep gizi pada lansia.
f. Mahasiswa mampu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
kebutuhan gizi lansia.
g. Mahasiswa mampu mengetahui permasalahan gizi pada lansia.
h. Mahasiswa mampu mengetahui kebutuhan zat gizi lansia.
i. Mahasiswa mampu mengetahui menu seimbang bagi manula.
11
BAB II
PEMBAHASAN
No PERNYATAN
Jawaban
A. BUDAYA KESELAMATAN PASIEN
0 5 10
RS melakukan survey awal tentang budaya
1.
keselamatan pasien
RS menyusun strategi pengembangan program
2.
keselamatan pasien berdasarkan hasil survei tersebut.
Tersedia sistem dan alur komunikasi yang jelas ketika
terjadi Insiden Keselamatan Pasien mencakup
3. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris
Cidera ( KNC), Kejadian Tidak Cedera (KTC),
Kondisi Potensi Cedera (KPC)
4. Ada bukti sosialisasi Sistem dan alur komunikasi
14
Jumlah Score
Jawaban
C. LEADERSHIP
0 5 10
Pimpinan melakukan pencanangan / deklarasi
1.
program keselamatan pasien di RS
RS membentuk Komite/Tim / panitia keselamatan
2. pasien yang bertugas mengkoordinasikan dan
melaksanakan program keselamatan pasien di RS
Pimpinan melakukan rapat koordinasi multi disiplin
3. secara berkala untuk menilai perkembangan program
keselamatan pasien
Pimpinan melakukan ronde keselamatan pasien
4. (patient safety walk around) secara rutin, diikuti
berbagai unsur terkait.
Setiap timbang terima antar shift dilakukan briefing
5. untuk mengidentifikasi resiko keselamatan pasien dan
debriefing untuk memonitor resiko tersebut.
Pimpinan /Atasan / manajer memberi surat peringatan
6. apabila ada masalah keselamatan pasien yang terjadi
berulang kali
Pimpinan memilih dan menetapkan champion disetiap
7. unit/ bagian sebagai motor penggerak pelaksanaan
program keselamatan pasien di RS
Jumlah Score
Jawaban
D. PELAPORAN
0 5 10
Di RS tersedia sistem pelaporan insiden keselamatan
1.
pasien
Laporan Insiden keselamatan pasien dikelola oleh
2.
Tim/panitia keselamatan pasien
Semua insiden keselamatan pasien yang dilaporkan di
3. catat dalam buku register keselamatan pasien dan
dianalisis
16
jelas
Tersedia anggaran untuk merencanakan dan mendesain
proses manajemen untuk memperoleh data dan
8.
informasi tentang hal-hal terkait dengan Keselamatan
Pasien.
Jumlah Score
IMPLEMENTASI SASARAN KESELAMATAN PASIEN
F.
(PATIENT SAFETY GOALS)
Jawaban
1) IDENTIFIKASI PASIEN
0 5 10
Di RS tersedia Kebijakan dan prosedur yang
1. mengarahkan pelaksanaan identifikasi pasien yang
konsisten pada semua situasi dan lokasi
Pasien diidentifikasi menggunakan dua identitas
2. pasien, tidak boleh menggunakan nomor kamar atau
lokasi pasien
Pasien diidentifikasi sebelum pemberian obat,darah,
3.
atau produk darah dan tindakan / prosedur.
Pasien diidentifikasi sebelum mengambil darah dan
4.
spesimen lain untuk pemeriksaan klinis
Pasien rawat inap memakai gelang untuk identifikasi
5. pasien dengan mencantumkan Nama lengkap, No RM
dan tanggal lahir
Jumlah Score
Jawaban
2) MENINGKATKAN KOMUNIKASI EFEKTIF
0 5 10
RS Tersedia Kebijakan dan prosedur mengarahkan
pelaksanaan verifikasi keakuratan komunikasi lisan
1.
atau melalui telepon secara konsisten . Di RS tersedia
SPO Komunikasi efektif menggunakan format SBAR
Tersedia bukti bahwa perintah lengkap secara lisan dan
2. yang melalui telepon atau hasil pemeriksaan dituliskan
secara lengkap oleh penerima perintah
18
A. Kesimpulan
Masa dewasa menjadi tiga periode, yaitu: masa dewasa awal (20-
40tahun), masa dewasa madya (40-60tahun), dan masa dewasa akhir (60-
Meninggal). Kebutuhan energi pada orang dewasa ± 1.700-2.250 Kalori,
kebutuhan protein pada usia dewasa adalah 50-60 g per hari atau berkisar 11%
dari total masukan energi, kebutuhan karbohidrat sebagai sumber energi
utama pada usia dewasa kurang lebih 46% dari total masukan energi,
sedangkan kebutuhan lemak pada orang dewasa tidak boleh melebihi 630 kkal
atau sekitar 30% dari total kalori.
14
15
B. Saran
Dengan disusunnya makalah ini mengharapkan kepada semua pembaca agar
dapat menelaah dan memahami apa yang telah terulis dalam makalah ini
sehingga sedikit banyak bisa menambah pengetahuan pembaca. Disamping itu
kami juga mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca sehinga kami
bisa berorientasi lebih baik pada makalah kami selanjutnya.
Daftar Pustaka
Hartini, Eko. Buku Ajar Dasar Ilmu Gizi Kesehatan Masyarakat. 2018. Yogyakarta:
Penerbit Deepublish