Jurnal Perkapalan
Jurnal Perkapalan
Jurnal Perkapalan
php/naval
Abstrak
Serat daun gebang merupakan penguat komposit alami yang memiliki struktur serat yang kontinyu kuat, tidak
membahayakan kesehatan, murah, tersedia melimpah karena belum temanfaatkan dengan baik serta dapat mengurangi
polusi lingkungan. Pembuatan komposit serat daun gebang pada penelitian ini menggunakan metode hand layup dengan
arah orientasi serat lurus, fraksi volume 70% matriks polyester dan 30% serat daun gebang dengan perlakuan alkali
(NaOH) selama 4 jam. Hasil pengujian komposit berpenguat serat daun gebang didapatkan nilai uji bending tertinggi
dimiliki oleh komposit dengan arah sudut 22,5 dengan nilai rata – rata 1048 Newton, rata-rata kekuatan tekuk sebesar
27,905 N/mm² dan rata-rata nilai modulus elastisitas sebesar 27,905 Kg/mm2, nilai uji impact tertinggi pada sudut 22,5
mempunyai energi impak rata-rata sebesar 1,36 joule dengan nilai keuletan rata-rata 0,0078 joule/mm2 dan
berdasarkan hasil pengujian bending dan impak yang didapat, semakin kecil sudut arah serat maka semakin besar
kekuatan yang mempengaruhi hasil pengujian. Hasil pengujian menunjukan bahwa kekuatan tarik, modulus elastisitas
dan kekuatan uji bending tertinggi dari komposit berpenguat serat daun gebang belum dapat memenuhi ketentuan
peraturan kekuatan tarik dan modulus elastisitas dari BKI yang mempunyai nilai modulus elastisitas 6860 N/mm² dan
kekuatan bending 150 N/mm².
Kata kunci: serat daun gebang, metode hand lay up, polyester resin, alkalisasi, bending, impact.
Ukuran Spesimen :
Panjang : 250 mm
Lebar : 50 mm
Ketebalan : 15 mm
Uji Impact
Spesimen Komposit Serat Daun Gebang
Standar Pengujian :ASTM D256-03
Gambar 3.1 Proses pemilihan serat dan
pembuatan Larutan Alkali,
Keterangan :
t =Tebal spesimen
b =Lebar spesimen
Gambar 4.3 Nilai rata-rata modulus elastisitas per A =Luas penampang specimen
variasi Sudut β =Sudut setelah hammer
mematahkan specimen
Dari grafik yang ditunjukkan oleh gambar
4.3 diatas, dapat disimpulkan rata-rata nilai
modulus elastisitas yang dapat diketahui hasilnya,
komposit serat gebang dengan variasi sudut 22,5
mempunyai rata-rata nilai modulus elastisitas
sebesar 3474,2 N/mm2 dan memiliki nilai tertinggi
sebesar 3903,94 N/mm², komposit serat gebang
dengan variasi sudut 45 mempunyai rata-rata
nilai modulus elastisitas sebesar 3034,4 N/mm2
dan memiliki nilai tertinggi sebesar 3340,80
N/mm², komposit serat gebang dengan variasi
sudut 90 mempunyai rata-rata nilai modulus Gambar 4.4 Rata-rata energi impak per varian
elastisitas sebesar 2517,8 N/mm2 dan memiliki
nilai tertinggi sebesar 3084,279 N/mm² Hasil yang didapat dari pengujian benturan
(impact test) menunjukkan bahwa rata-rata nilai
4.1.2 Pengujian Impak tenaga patah yang dapat diterima material (Joule)
Pada data hasil pengujian benturan dan rata-rata nilai ketangguhan impak (J/mm2)
(impact test) diambil dari sampel hasil pengujian pada rata-rata specimen uji adalah, komposit serat
yang hasilnya berupa grafik yang menunjukan gebang dengan variasi sudut 22,5 mempunyai
besar gaya patah pada saat beban pukul energi impak rata-rata sebesar 1,36 joule dengan
mematahkan spesimen. Berikut merupakan table nilai tertinggi sebesar 1,5 joule, komposit serat
hasil dari perhitungan data yang didapat saat gebang dengan variasi sudut 45 mempunyai
pengujian bentur (impact test). energi impak rata-rata sebesar 1,1 joule dengan
nilai tertinggi sebesar 1,2 joule, komposit serat
gebang dengan variasi sudut 90 mempunyai
energi impak rata-rata sebesar 0,72 joule dengan
Tabel 4.2 Data hasil uji impak charpy nilai tertinggi sebesar 0,8 joulea.
1. Hasil dari uji bending pada seluruh varian [1] Sulistijono. (2012). Mekanika Komposit.
material komposit yaitu, varian dengan sudut Surabaya: ITSpress.
22,5 menghasilkan kekuatan tertinggi [2] Diharjo, K., dan Triyono, T. (2000). Buku
ditinjau dari nilai kuat tekan dan modulus Pegangan Kuliah Material Teknik.
elastisitas dibandingkan varian lainnya. [3] Hadi, T. S., Jokosisworo, S., & Manik, P.
Disusul oleh varian dengan sudut 45, dan (2016). Alternatif Bahan Komposit
varian dengan sudut 90 Sedangkan pada uji Pembuatan Kulit Kapal Ditinjau Dari
impak hasil nilai energy impak dan keuletan Kekuatan Tarik , Bending Dan Impact,
tertinggi diperoleh varian dengan sudut 22,5, 4(1), 323–331.
disusul varian dengan sudut 45 dan varian
[4] Kuncoro Diharjo. (2006). Pengaruh
dengan sudut 90. Dari hasil pengujian dan
dibandingkan dengan syarat dari BKI, seluruh
Perlakuan Alkali terhadap Sifat Tarik
spesimen tidak bisa digunakan untuk Bahan Komposit Serat Rami-Polyester.
mengganti bagian komponen kapal. Jurnal Teknik Mesin, 8(1), 8–13.
2. Dari hasil pengujian arah serat sangat Retrieved from
berpengaruh terhadap hasil dari pengujian http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.p
bending dan impak, semakin kecil sudut arah hp/mes/article/view/16474
serat maka semakin besar kekuatan yang [5] Bismarck A, Askargota IA, Lamphe T,
mempengaruhi hasil pengujian ini. Wielaye B, Stamboulis A, Skenderovich
I, L. H. (2002). Surface Characterization
5.2 Saran of Flax, Hemp and Cellulose Fibres:
Tugas akhir yang disusun penulis ini masih Surface Properties and the Water Uptake
mempunyai keterbatasan dan kekurangan baik itu
Behavior.
disebabkan oleh keterbatasan biaya, waktu,
peralatan dan bahan. Oleh sebab itu, penulis
[6] Surdia, T., & Met, M S, Saito, S. (1999).
mengharapkan tugas akhir ini dapat Pengetahuan Bahan Teknik (4th Ed.).
dikembangkan lagi secara mendalam dengan Jakarta: Pradnya Paramita.
kajian yang lebih lengkap. Adapun saran penulis https://doi.org/10.1017/CBO9781107415
untuk penelitian lebih lanjut (future research) 324.004
perlu memperhatikan hal-hal berikut antara lain : [7] Anonim. (2004). Annual Book ASTM
1. Disarankan agar dilakukan pengujian dengan Standart.
menggunakan standar pengujian lain seperti [8] BKI. (2015). Guidance for the
JIZ, SNI serta klasifikasi lainnya seperti DNV, classification and construction part 3.
ABS, GL NK dan lain sebagainya. special ships, V.
2. Penelitian kali ini hanya menggunakan variasi
berupa arah sudut serat penguat. Oleh karena
itu disarankan juga dilakukan variasi lain
seperti ketebalan kulit komposit, atau
penambahan core.