Penerapan Analisis Pushover Untukmenentukan Fajar Nugroho PDF
Penerapan Analisis Pushover Untukmenentukan Fajar Nugroho PDF
Penerapan Analisis Pushover Untukmenentukan Fajar Nugroho PDF
Oleh:
Fajar Nugroho
Dosen Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Padang
Abstrak
Salah satu faktor yang berpengaruh dalam perencanaan struktur bangunan adalah kekuatan struktur
bangunan, dimana hal ini terkait dengan keamanan dan ketahanan bangunan dalam menahan atau
menerima beban yang bekerja pada struktur.Pada perencanaan struktur khususnya struktur bangunan
gedung beton bertulang yang umum digunakan di Indonesia, harus didesain dengan mempertimbangkan
pengaruh gempa terhadap struktur sehingga bangunan dapat digunakan dengan nyaman dan aman.Analisis
pushover pada struktur gedung adalahsuatu cara analisis statik 2 dimensi atau 3 dimensi linier dan non-
linier, dimana pengaruhgempa rencana terhadap struktur gedung dianggap sebagai beban-beban statik
yangmenangkap pada pusat massa masing-masing lantai, yang nilainya ditingkatkan secaraberangsur-
angsur sampai melampaui pembebanan yang menyebabkan terjadinya pelelehan(sendi plastis) pertama di
dalam struktur gedung.Analisis dilakukan pada struktur atas bangunan.Pada penelitian ini dilakukan
analisis ulang terhadap struktur eksisting 2 lantai, kemudian dilanjutkan dengan analisis struktur untuk 3
lantai. Setelah itu dilanjutkan dengan analisis pushoveruntuk mengetahuikinerja bangunan tersebut. Hal
yang akan dievaluasi adalah perpindahan ultimit pada struktur gedung dan membatasi kinerja struktur
gedung dalam kondisi Life Safety (LS)
20
Vol.18 No.2 Agustus 2016 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X
R-1 .Ts
1+
Te
C1 = R
bila Te< Ts
Tabel 2.3. Faktor Modifikasi C2 Berdasarkan
Sa
R= V /W . Cm (2.2) FEMA 356
y
Dimana :
Te : Periode alami efektif bangunan
Ts : Periode karakteristik dari respon
spektrum
R : rasio dari permintaan kekuatan
elastis untuk menghitungkoefisien
kuat leleh Taraf kinerja menunjukkan keadaan
Sa : respon spectrum acceleration pada atau tingkat kerusakan yang terjadi pada
periode alami efektif
suatu bangunan bila beban gempa rencana
terjadi.Taraf kinerja dinyatakan sesuai
21
Vol.18 No.2 Agustus 2016 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X
22
Vol.18 No.2 Agustus 2016 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X
23
Vol.18 No.2 Agustus 2016 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X
24
Vol.18 No.2 Agustus 2016 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X
Rehabilitation Of Buildings.Virginia:
ASCE.
Badan Standarisasi Nasional. 2013. Beban
Minimum Untuk Perancangan
Bangunan Gedung dan Struktur Lain
SNI 1727:2013.Jakarta: Standar
Nasional Indonesia.
Badan Standarisasi Nasional. 2013.
Persyaratan Beton Struktural Untuk
Bangunan Gedung SNI
2847:2013.Jakarta: Standar Nasional
Indonesia.
Badan Standarisasi Nasional. 2012. Tata
Cara Perencanaan Ketahanan Gempa
Untuk Struktur Bangunan Gedung dan
Non Gedung SNI 1726:2012.Jakarta:
Standar Nasional Indonesia.
Dewobroto, Wiryanto. 2006. Evaluasi
Kinerja Bangunan Baja Tahan Gempa
dengan SAP 2000.Jurnal Teknik Sipil,
3 (1): 7-24.
Direktorat Pembinaan SMA. 2010. Pedoman
Teknis Bangunan Sekolah Tahan
Gempa.Jakarta: Kementerian
Pendidikan Nasional.
Nissa,Z.R.,Purwanto, E., Suptiyadi, A. 2014.
Analisis Kinerja Struktur Pada Gedung
Bertingkat Dengan Analisis Pushover
Menggunakan Software ETABS (Studi
Kasus : Bangunan Hotel di
Semarang).E-Jurnal Matriks Teknik
Sipil: 681-687.
Panitia Teknik Bangunan dan Konstruksi.
2002. Standar Perencanaan
Ketahanan Gempa Untuk Struktur
Bangunan Gedung SNI-1726-
2002.Bandung: Departemen
Permukiman dan Prasarana Wilayah
Pusat Penelitian dan Pengembangan
Teknologi Permukiman.
Panitia Teknik Standarisasi Bidang
Konstruksi dan Bangunan. 2006.
Pedoman Teknis Rumah dan Bangunan
Gedung Tahan Gempa.Jakarta:
Direktorat Jenderal Cipta Karya.
Tim Revisi Peta Gempa Indonesia. 2010.
Peta Hazard Gempa Indonesia 2010
Sebagai Acuan Dasar Perencanaan
dan Perancangan Infrastruktur Tahan
Gempa . Jakarta: Kementrian
Pekerjaan Umum.
Wibowo, Purwanto, E., Yanto, D. 2010.
Menentukan Level Kinerja Struktur
Beton Bertulang Pasca Gempa.Media
Teknik Sipil, X (1): 49-54.
25