Total Quality Management (TQM) Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total) Adalah Strategi
Total Quality Management (TQM) Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total) Adalah Strategi
Total Quality Management (TQM) Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total) Adalah Strategi
1. DEFINISI TQM
Meskipun terdapat banyak keahlian dan ruang lingkup kerja dalam suatu
perusahaan yang membentuk departementalisasi secara vertikal maupun
horizontal. Semuanya memerlukan suatu sistem yang terintegrasi dengan baik
agar visi, misi, strategi, kebijakan, tujuan dan sasaran perusahaan dapat
dikomunikasikan dengan baik dan jelas kepada semua karyawan.
5. Pendekatan Strategi dan Sistematik (Strategy and Systematic Approach)
8. Komunikasi (Communications)
Produk adalah titik pusat untuk tujuan dan pencapaian organisasi. Mutu
dalam produk tidak mungkin ada tanpa mutu di dalam proses. Mutu di dalam
proses tidak mungkin ada tanpa organisasi yang tepat. Organisasi yang tepat tidak
ada artinya tanpa pemimpin yang memadai. Komitmen yang kuat dari bawah ke
atas merupakan pilar pendukung bagi semua yang lain. Setiap pilar tergantung
pada keempat pilar yang lain, dan kalau salah satu lemah dengan sendirinya yang
lain juga lemah.
1) Kepuasan pelanggan.
2) Respek terhadap setiap orang.
3) Manajemen berdasarkan fakta.
4) Perbaikan berkesinambungan.
TQM sangat bermanfaat baik bagi pelanggan, institusi, maupun bagi staf
organisasi.
1) Pemberdayaan
2) Lebih terlatih dan berkemampuan
3) Lebih dihargai dan diakui
D. Manfaat lain dari implementasi TQM yang mungkin dapat dirasakan oleh
institusi di masa yang akan datang adalah:
Jasa pendidikan tidak dapat disimpan dalam jangka waktu tertentu atau
jasa pendidikan tersebut mudah musnah sehingga tidak dapat dijual pada waktu
mendatang. Karakteristik jasa yang cepat musnah bukanlah suatu masalah jika
permintaan akan jasa tersebut stabil karena jasa pendidikan mudah dalam
persiapan pelayanannya.
(1) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot,
peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan
habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
(2) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan,
ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha,
ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi,
ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah,
tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
b) Keandalan (reliability)
Yaitu kemauan/kesediaan para staff untuk membantu para peserta didik dan
memberikan pelayanan cepat tanggap.
(1) Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen
pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
1) Siswa puas dengan layanan sekolah, antara lain puas dengan pelajaran
yang diterima, puas dengan perlakuan oleh guru maupun pimpinan, puas
dengan fasilitas yang disediakan sekolah. Pendek kata, siswa menikmati
situasi sekolah.
2) Orang tua siswa puas dengan layanan terhadap anaknya maupun layanan
kepada orang tua, misalnya puas karena menerima laporan periodik
tentang perkembangan siswa maupun program-program sekolah.
3) Pihak pemakai/penerima lulusan (perguruan tinggi, industri, masyarakat)
puas karena menerima lulusan dengan kualitas sesuai harapan.
4) Guru dan karyawan puas dengan pelayanan sekolah, misalnya pembagian
kerja, hubungan antarguru/karyawan/pimpinan, gaji/honorarium, dan
sebagainya. (Panduan Manajemen Sekolah, 2000:193).
Dalam hal ini ada tiga kelompok SDM yang memberikan layanan, yaitu
SDM kelompok pertama adalah staf pengajar (guru, dosen) yang berhadapan
secara langsung dengan pelanggan dalam proses pembelajaran. Kelompok SDM
kedua adalah mereka yang menyiapkan sarana proses pembelajaran (alat untuk
mempelancar proses pembelajaran) dan kelompok SDM ketiga adalah penjaga
keamanan sekolah. Tergolong dalam kelompok manapun, SDM tetap diperlukan
untuk memusatkan perhatian pada para pelanggan dengan cara mengetahui siapa
pelanggan lembaga pendidikan tersebut, apa saja kebuthan para pelanggan, dan
mencari tahu bagaimana cara memenuhi/memuaskan kebutuhannya.
Prosedur atau tata cara untuk memberikan layanan kepada para pelanggan
yang melibatkan seluruh fasilitas fisik yang dimiliki dan sumber daya manusia
yang ada. Sistem ini harus layanan yang efektif adalah kemudahan untuk
memberikan layanan dengan sistem yang hampir tidak kelihatan oleh pelanggan.
Total quality service atau layanan mutu terpadu adalah suatu keadaan
ketika sebuah lembaga pendidikan memiliki kemampuan untuk memberikan
pelayanan bermutu kepada para pelanggan maupun pemilik lembaga pendidikan
(pemerintah atau yayasan) san pegawainya. TQS ini memiliki 5 elemen yang
saling terkait satu sama lain, yaitu :
2. Kepemimpinan
4. Manajemen SDM
Selain merupkan aset organisasi yang paling vital, sumber daya manusia
merupakan pelanggan internal yang menetukan kualitas akhir sebuah jasa dan
lembaganya. Oleh sebab itu, sukses tidaknya implementasi TQM sangat
ditentukan oleh kesiapan, kesediaan, dan kompetensi sumber daya manusia dalam
lembaga pendidikan yang bersangkutan untuk merealisasikannya secara sungguh-
sungguh.