ANALISIS HASIL SURVEY MAWAS DIRI (SMD)
UPT PUSKESMAS WOLOMARANG
A.Latar Belakang
Survey mawas diri (SMD) adalah kegiatan pengenalan, pengumpulan dan pengkajian
masalah kesehatan oleh tokoh masyarakat dan kader setempat dibawah bimbingan petugas
kesehatan (Depkes RI, 2007). Tujuan Survey mawas diri adalah agar masyarakat lebih
mengenal kesehatan yang ada di desa dan menimbulkan minat atau kesadaran untuk
mengetahui masalah kesehatan dan pentingnya permasalahan tersebut untuk diatasi.
Metode mawas diri diciptakan oleh Yayasan Indonesia Sejahtera, salah satu LSM yang
banyak bergerak dibidang pembinaan kesehatan masyarakat didaerah pedesaan. Mawas diri
sering dipakai oleh berbagai instansi yang terkait dengan program kesehatan dengan
melakukan beberapa modifikasi sesuai dengan keperluannya masing-masing. Mawas diri
harfiah berarti melihat kedalam diri sendiri untuk mengenali secara sadar berbagai kelemahan
dan kekurangan yang dihadapi. Apabila seseorang telah sampai pada tingkat mawas diri,
maka dengan sendirinya ia akan melakukan tindakan untuk menanggulanginya dengan
penuh kesadaran dan dengan menggunakan segala potensi yang dimilikinya.
Kesehatan sebagai hak asasi manusia ternyata belum menjadi milik setiap penduduk
Indonesia karena berbagai hal seperti kendala terbatas kemampuannya serta yang
berpengetahuan dan berpendapatan rendah masih perlu diperjuangkan secara terus menerus
dengan cara mendekatkan akses pelayanan kesehatan dan memberdayakan kemampuan
mereka sendiri. Disamping itu kesadaran masyarakat bahwa kesehatan merupakan investasi
bagi peningkatan kualitas sumberdaya manusia juga masih harus dipromosikan melalui
sosialisasi dan advokasi kepada para pengambil kebijakan dan pemangku kepentingan
(stakeholder) di berbagai jenjangadministrasi.
Menyimak kenyataan tersebut, kiranya diperlukan upaya terobosan yang benar-benar
memiliki daya ungkit yang besar untuk peningkatan derajat kesehatan bagi seluruh penduduk
Indonesia. Sehubungan dengan hal tersebut, Kementerian Kesehatan menyadari bahwa
untuk mencapai Visi Indonesia Sehat sangat bertumpu pada pencapaian Desa Sehat sebagai
basisnya.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengenal, mengumpulkan dan mengkaji masalah kesehatan yang dilakukan oleh
kader dan tokoh masyarakat setempat di bawah bimbingan kepala Desa/Kelurahan, petugas
Puskesmas, Bidan di Desa.
2. Tujuan Khusus
1) Mengumpulkan data, masalah kesehatan, lingkungan danperilaku.
2) Mengkaji dan menganalisis masalah kesehatan, lingkungan, danperilaku.
3) Menginventarisasi sumber daya masyarakat yang dapat mendukung upaya mengatasi
masalahkesehatan.
4) Diperolehnya dukungan kepala desa/kelurahan dan pemuka masyarakat dalam
pelaksanaan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat.
C. Manfaat
1. Bagi Masyarakat DanDesa/Kelurahan
1) Masyarakat sadar akan adanya masalah kesehatan di lingkungan nya
2) Mengetahui besarnyamasalah kesehatan di lingkungan nya.
2. Bagi Puskesmas
1) Menggali sumber daya yang ada / dimilikidesa.
2) Dasar untuk menyusun pemecahanmasalah yang akan dituangkan dalam penyusunan
Rencana Usulan Kerja (RUK) Puskesmas.
D. Sasaran
Sasaran SMD adalah semua rumah yang ada di KelurahanWailiti atau menetapkan
sampel rumah dilokasi tertentu sebanyak 146 kepala keluarga (20% dari Jumlah KK di Wilayah
KelurahanWailitisebanyak 730 KK).
LANDASAN TEORI
A. Defenisi SMD
Survei mawas diri adalah kegiatan pengenalan, pengumpulan dan pengkajian
masalah kesehatan yang dilakukan oleh kader dan tokoh masyarakat setempat di
bawahbimbingan kepala Desa/Kelurahan, petugas Puskesmas, Bidan di Desa.
SMD dilakukan oleh kader dan tokoh masyarakat. Frekuensi SMD sesuai
dengan hasil kesepakatan pada saat pertemuan desa, minimal dilakukan 1 kali
setahun.
B. Pengolahan dan Analisis Data HasilSMD
Tim pelaksana SMD dan petugas Puskesmas melakukan pengolahan data hasil
SMD dengan melakukan tabulasi dan analisis hasil SMD, sehingga diketahui berbagai
masalah kesehatan di wilayah kerja UPT Puskesmas Wolomarang.
C. Waktu PelaksanaanSMD
SMD dilaksanakan di bulan November Tahun 2019.
D. PelaksanaanSMD
1. PetugasPuskesmas dankader/kelompok:pengenalaninstrumen
(daftar pertanyaan), penentuan sasaran, penentuan cara memperoleh informasi.
2. MelaksanakanSMD.
3. PengolahanData.
E. Cara Penyajian DataSMD
1. SecaraTekstular
2. SecaraTabular
ANALISA DATA
KELURAHAN WAILITI
JumlahKK : 730Kepala Keluarga (KK)
Jumlahpenduduk : 2.960Jiwa
Jumlah KK yangdi survey : 146KK(20% dari Jumlah Keluarga di Kelurahan Wailiti)
dan 821 Jiwa .
A. Hasil SMD berdasarkan Karekteristik penduduk:
a. Jenis Kelamin :
No Jenis Kelamin Jumlah Jumlah (%)
1 Laki-Laki 529 64.4
2 Perempuan 292 35.7
Total 821 100 %
b. Umur :
No Kategori umur (tahun) Jumlah Jumlah %
1 0–5 28 3.4
2 6 – 11 178 21.7
3 12 – 25 209 25.5
4 26 – 44 287 34.6
5 >45 119 14.5
Total 821 100 %
c. Pendidikan :
No Pendidikan Jumlah Jumlah (%)
1 Tidak sekolah 32 3.9
2 SD 192 23.4
3 SMP 234 28.5
4 SMA 209 25.5
5 Perguruan Tinggi 52 6.3
Total 821 100
HASIL TABULASI SMD KELURAHAN WAILITI
1. Tabulasi Data Tabel 1. Distribusi Penduduk MenurutAkses Pelayanan Kesehatan
dan Pembiayaan kesehatan
a. Tabel Data Tabulasi 1.1 Akses Pelayanan
Akses Pelayanan Jumlah
Puskesmas 113
Tradisional 3
Beli Obat sendiri 30
Jumlah 146
Tabel diatas menunjukkan dari 146 KK yang disurvey di Kelurahan Wailiti, akses
pelayanan kesehatan yang paling banyak digunakan adalah Puskesmas sebanyak
113 KK, membeli obat sendiri sebanyak 30 KK, dan akses pelayanan tradisional
sebanyak 3 KK.
Sebagian besar masyarakat sudah menggunakan puskesmas sebagai akses
pelayanan kesehatan, namun sebagian masyarakat masih mengakses pelayanan
obat tradisional karena masih adanya tanggapan berbagai penyakit tertentu bisa
disembuhkan dengan cara atau bahan-bahan tradisional. Masyarakat juga masih
membeli obat sendiri di apotik ketika sakit karena masyarakat menganggap penyakit
tertentu bisa disembuhkan hanya dengan mengkonsumsi obat yang dijual secara
bebas tanpa memerlukan hasil pemeriksaan.
b. Tabulasi Data Tabel 1.2. Akses Jaminan Kesehatan (KIS,ASKES,ASURANSI
SWASTA )
Pembiayanan Kesehatan Jumlah
Memiliki 94
Tidak Memiliki 52
Jumlah 146
Tabel diatas menunjukkan dari 146 KK yang disurvey di Kelurahan Wailiti, yang
memiliki jaminan kesehatan (KIS,ASKES,ASURANSI SWASTA) sebanyak 94 KK,
dan yang tidak memiliki 52 KK.
Sebagian masyarakat belum memiliki Jaminan Kesehatan (KIS,ASKES,ASURANSI,
SWASTA) karena kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya jaminan
kesehatan tersebut, masyarakat tidak mau repot mengurus pendataannya, serta
pendapatan keluarga rendah sehingga hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari.
2. Tabulasi Tabel 2. Distribusi Penduduk Menurut Kesehatan Ibu dan Anak, KB, GIZI,
dan Imunisasi
a. Tabulasi Data Tabel 2.1. Keluarga Memiliki Bayi dan Balita
Bayi dan Balita Jumlah
Ada 28
Tidak ada 118
Jumlah 146
Tabel diatas menunjukkan sebanyak 28 KK memiliki angota keluarga yang termasuk
dalam katergori bayi dan balita, sedangkan sebanyak 118 KK tidak memiliki angota
keluarga dalam kategori bayi dan balita.
b. Tabulasi Data Tabel 2.2 Bayi 0-6 Bulan hanya diberi ASI Eksklusif
Pemberian Asi Eksklusif Jumlah
Ya 5
Tidak 9
Jumlah 14
Tabel diatas menunjukkan dari 14 Bayi (7-23 bulan) dalam keluarga yang disurvey
yang mendapat ASI Eksklusif selama 0-6 bulan sebanyak 5 bayi dan yang tidak
mendapatkan ASI Eksklusif selama 0-6 bulan sebanyak 9 bayi.
Dari data diatas masih banyak bayi dalam KK yang disurvey tidak mendapat Asi
Eksklusif dikarenakan ibu mengganggap Asi saja tidak cukup untuk bayi mereka,
juga beberapa ibu harus bekerja sehingga susu formula dijadikan pengganti Asi saat
bekerja.
c. Tabulasi Data Tabel 2.3 Bayi 0-11 bulan mendapatkan Imunisasi Lengkap
Imunisasi Lengkap Jumlah
Ya 5
Tidak 0
Jumlah 5
Tabel diatas menunjukkan dari Bayi kategori usia 12-23 bulan dalam keluarga yang
disurvey semua bayi sudah mendapatkan imunisasi lengkap pada usia 0-11 bulan.
d. Tabulasi Data Tabel 2.4 Balita dibawa ke posyandu untuk ditimbang
Balita Ke Posyandu Jumlah
Ya 19
Tidak 9
Jumlah 28
Tabel diatas menunjukkan dari 28 Bayi dan Balita dari KK yang disurvey di kelurahan
Wailiti sebanyak 19 Bayi dan Balita dibawa ke Posyandu untuk ditimbang,
sedangkan sebanyak 9 Bayi dan Balita tidak dibawa ke Posyandu untuk ditimbang.
Dari data diatas menunjukkan masih ada bayi dan balita yang tidak dibawa ke
posyandu untuk ditimbang dikarenakan orangtua yang sibuk (bekerja) sehingga
waktu untuk ke posyandu tidak ada, kurangnya pengetahuan tentang pentingnya
penimbangan bayi dan balita, serta jarak rumah yang jauh dari tempat posyandu.
e. Tabulasi DataTabel 2.5 Balita dengan status gizi kurang/BGM/buruk
Balita status gizi Jumlah
kurang/BGM/Buruk
Ya 0
Tidak 28
Jumlah 28
Tabel diatas menunjukkan dari 28 Bayi dan Balita dari KK yang disurvey di kelurahan
Wailiti semua Balita memiliki status gizi baik.
f. Tabulasi Data Tabel 2.6 Ibu Bersalin di Fasilitas Kesehatan
Bersalin di Faskes Jumlah
Ya 14
Tidak 0
Jumlah 14
Tabel diatas menunjukkan dari 14 Bayi dari KK yang disurvey di kelurahan Wailiti,
semua bayi dilahirkan ibu di fasilitas kesehatan.
g. Tabulasi Data Tabel 2.7 Keluarga Memiliki Ibu Hamil
Memiliki Ibu Hamil Jumlah
Ya 3
Tidak 143
Jumlah 146
Tabel diatas menunjukkan dari 146 KK yang disurvey di kelurahan Wailiti sebanyak 3
KK memiliki ibu hamil di dalam keluarga, sedangkan sebanyak 143 KK tidak memiliki
ibu hamil dalam keluarga.
h. Tabulasi Data Tabel 2.8 Ibu Hamil mendapatkan imunisasi
Imunisasi Ibu Hamil Jumlah
Ya 3
Belum 0
Tidak 0
Jumlah 3
Tabel diatas menunjukkan dari 3 ibu hamil dalam KK disurvey di kelurahan Wailiti,
semuaibu hamil sudah mendapatkan imunisasi.
i. Tabulasi Data Tabel 2.9 Ibu Hamil mengalami Gangguan Kehamilan
Mengalami gangguan Jumlah
Kehamilan
Ya 0
Tidak 3
Jumlah 3
Tabel diatas menunjukkan dari 3 ibu hamil dalam KK yang disurvey di kelurahan
Wailitisemua ibu hamil tidak mengalami gangguan kehamilan.
j. Tabulasi Data Tabel 2.10 Ibu dan Pasangan Menggunakan alat kontrasepsi atau
Program KB
Menggunakan KB Jumlah
Ya 7
Tidak 43
Jumlah 50
Tabel diatas menunjukkan dari 50KK yang masuk kategori Pasangan Usia Subur
dalam survey di kelurahan Wailiti sebanyak 7 KKmenggunakan Alat Kontrasepsi atau
program KB, sedangkan 43 KK tidak menggunakan Alat Kontrasepsi atau Program
KB.
Data diatas menunjukkan masih tingginya pasangan usia subur yang tidak
menggunkan alat konttrasepsi atau program KB dikarenakan masyarakat masih takut
dengan efek samping penggunaan alat kontrasepsi, masih adanya anggapan banyak
anak banyak rejeki, masih nyaman dengan mengggunakan kb alami, serta
dikarenakan masih ingin mencari anak laki-laki/perempuan yang belum ada di
keluarganya.
3. Tabulasi Data Tabel 3. Surveilans
Penyakit 3 Bulan Ya Tidak Jumlah
Terakhir
Diare 1 145 146
Demam Berdarah 1 145 146
Demam Types 1 145 146
Pneumonia 0 146 146
TBC 1 145 146
Campak 0 146 146
Varicela 0 146 146
Hepatitis 0 146 146
Diabetes Melitus 2 144 146
Hipertensi 8 138 146
Tabel diatas menunjukkan dari 146 KK yang disurvey di Kelurahan Wailiti penyakit yang
paling banyak di derita selama 3 bulan terakhir yaitu Hipertensi sebanyak 8, Diabetes
Melitus sebanyak 2,TBC sebanyak 1, Diare sebanyak 1, Demam Berdarah 1, dan
Demam Types 1.
4. Tabulasi Data Tabel 4 Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
a. Tabulasi Data Tabel 4.1 Memiliki Sarana Air Bersih
Memiliki sarana air bersih Jumlah
Ya 146
Tidak 0
Jumlah 146
Tabel diatas menunjukkan dari 146 KK yang disurvey di kelurahan Wailiti, semuanya
memiliki sarana air bersih di rumah.
b. Tabulasi Data Tabel 4.2 Jenis Sumber Air
Jenis Sumber Air Jumlah
PDAM 67
Sumur 58
Bak Penampungan 21
Jumlah 146
Tabel diatas menunjukkan di Kelurahan Wailiti paling banyak memiliki jenis sumber
air berasal dari PDAM sebanyak 67, Sumur sebanyak 58 dan Bak Penampung
sebanyak 21.
c. Tabulasi Data Tabel 4.3 Memiliki Jamban Keluarga
Memiliki Jamban Keluarga Jumlah
Ya 131
Tidak 15
Jumlah 146
Tabel diatas menunjukkan dari 146 KK yang disurvey di kelurahan Wailiti, yang
memiliki jamban 131 KK, sedangkan yang tidak mempunyai jamban 15 KK.
Masih ada KK yang tidak memiliki jamban keluarga dikarenakan kurangnya
kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya jamban keluarga, juga
dikarenakan faktor ekonomi keluarga yang tidak mendukung sehingga kesulitan
membangun jamban, serta masih menggunakan jamban gabungan karena merasa
nyaman.
d. Tabulasi Data Tabel 4.4 Jenis jamban yang Tersedia
Jenis Jamban Jumlah
Leher Angsa 118
Plengsengan/Jongkok 12
Cemplung 1
Jumlah 131
Tabel diatas menunjukkan dari 131 KK yang disurvey di kelurahan Wailiti, paling
banyak menggunakan jenis leher Angsa sebanyak 118 KK, yang menggunakan
plengsengan/jongkok 12 KK, dan yang menggunakan cemplung 1 KK.
e. Tabulasi Data Tabel 4.5 Tempat Pembuangan Sampah Rumah tangga dan
pekarangan.
Tempat pembuangan Sampah RT Jumlah
Ada 33
Tidak ada 113
Jumlah 146
Tabel diatas menunjukkan dari 146 KK yang disurvey di kelurahan Wailiti, yang
memiliki tempat pembuangan sampah rumah tangga sebanyak 33 KK, sedangkan
yang tidak ada tempat pembuangan sampah rumah tangga 113 KK.
Masih banyak KK tidak memiliki tempat pembuangan sampah dikarenakan
masyarakat tidak mengumpulkan sampah melainkan mengggunakan cara langsung
membakar sampah yang dikumpulkan pada saat itu juga.
5. Tabulasi data Tabel 5 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Perilaku Ya Tidak Jumlah
Merokok 99 47 146
Miras 92 54 146
BAB di Jamban 131 15 146
Aktifitas fisik (min. 30 menit) 128 18 146
Konsumsi Sayur dan Buah 116 30 146
Tabel diatas menunjukkan dari 146 KK yang disurvey di kelurahan Wailiti, yang
memiliki perilaku merokok sebanyak 99 KK dan yang tidak merokok 47 KK, yang
minum minuman keras sebanyak 92 KK dan yang tidak minum minuman keras 54
KK, yang melakukan aktifitas fisik 128 KK dan yang tidak melakukan aktifitas fisik
sebanyak18 KK, yang konsumsi sayur dan buah 116 KK dan yang tidak konsumsi
sayur dan buah sebanyak 30 KK.
Data diatas menunjukkan masih tingginya masyarakat yang merokok dan minum
minuman keras dikarenakan kurangnya pengetahauan tentang bahaya dari merokok
dan minum minuman keras, adanya anggapan dengan merokok dan minum
minuman keras dapat mengurangi stress, selain itu juga dikarenakan kebiasaan
yang sudah ada sulit untuk diubah sehingga untuk berhenti merokok dan minum
minuman keras sangat susah.
6. Tabulasi Data Tabel 6 Kesehatan Remaja
a. Tabulasi Data Tabel 7.1 Kebiasaan Remaja Menggunakan Waktu Senggang
Kebiasaan remaja Jumlah
Pengangguran 103
Hal Positif 54
Jumlah 157
Tabel diatas menunjukkan dari 157 orang yang masuk kategori remaja dalam survey
di kelurahan Wailiti sebanyak 103 memiliki kebiasaan menggunakan waktu
senggang untuk menganggur dan sebanyak 54 memiliki kebiasaan menggunakan
waktu sengggang melakukan hal positif.
Kebiasaan remaja menggunakan waktu senggang paling banyak yaitu
penggangguran dikarenakan remaja lebih senang menghabiskan waktunya untuk
menggunakan hp dan menonton Tv dengan alasan waktu yang lain sudah
dihabiskan disekolah.
b. Tabulasi Data Tabel 6.1Remaja memperoleh penyuluhan Kesehatan oleh Nakes
tentang Narkoba, AIDS dan Kespro
Remaja memperoleh penyuluan Jumlah
Pernah 121
Tidak pernah 36
Jumlah 157
Tabel diatas menunjukkan dari 157 orang yang masuk kategori remaja dalam survey
di kelurahan Wailiti sebanyak 121 remaja sudah memperoleh penyuluhan kesehatan
tentang narkoba, AIDS dan Kespro, sedangkan sebanyak 36 remaja tidak
memperoleh penyuluh kesehatan tentang narkoba, AIDS dan Kespro.
c. Tabulasi Data Tabel 6.2 Sikap Remaja dalam menghadapi masalah
Sikap Remaja Jumlah
Berbicara dengan keluarga 54
Berbicara ke teman 93
Diam Saja 7
Perilaku Negatif 3
Tabel diatas menunjukkan dari 157 orang yang masuk kategori remaja dalam survey
di kelurahan Wailiti paling banyak memiliki sikap berbicara ke teman ketika
menghadapi masalah yaitu sebanyak 93 remaja, berbicara dengan keluarga
sebanyak 54 remaja, sikap diam saja sebanyak 7 remaja, dan perilaku negatif
sebanyak 3 reamaja.
Data diatas menunjukkan sikap remaja dalam menghadapi masalah lebih banyak
dibicarakan dengan teman seusianya dikarenakan remaja merasa lebih nyaman
bercerita dengan temannya, juga karena remaja merasa malu dan tidak merasa
nyayan bercerita dengan orangtuanya. Data juga menunjukkan masih ada beberapa
remaja berperilaku negatif karena kurangnya pendampingan dari orangtua dan
merasa cara terbaik dalam menghadapi masalahnya dengan melampiaskan ke hal-
hal yang ingin dilakukannya.
7. Tabulasi Data Tabel 7 Kesehatan Lansia
a. Tabulasi Data Tabel 7.1 Lansia Memanfaatkan Posyandu Lansia
Pemanfaatan Posyandu Lansia Jumlah
Ya 42
Tidak 77
Jumlah 119
Tabel diatas menunjukkan dari 119 orang yang termasuk dalam kategori lansia
dalam survey di kelurahan Wailiti sebanyak 52 orang memanfaatkan posyandu
lansia, dan yang tidak memanfaatkan posyandu lansia sebanyak 67 orang.
Masih banyaknya lansia yang tidak memanfaatkan posyandu lansia dikarenakan
anggapan bahwa masih dalam keadaan sehat dan tidak memerlukan pemeriksaan,
kurangnya pengetahuan tentang posyandu lansia, serta jarak yang jauh dari tempat
terlaksananya posyandu lansia .
b. Tabulasi Data Tabel 7.2 Penyakit yang sering dialami Lansia
Jenis penyakit Jumlah
Rematik 30
Hipertensi 11
TBC 0
DM 1
Kolesterol 0
Tabel diatas menunjukkan penyakit yang sering dialami lansia di Kelurahan Wailiti
yaitu Rematik sebanyak 30, hipertensi sebanyak 11, dan Diabetes Melitus (DM)
sebanyak 1.
8. Tabulasi Data Tabel 8Kesehatan Gigi dan Mulut
a. Tabulasi Data Tabel 8.1 Pengetahuan tentang kesehatan gigi
Pengetahuan tentang Kesehatan Gigi Jumlah
Ya 145
Tidak 1
Jumlah 146
Tabel diatas menunjukkan dari 146 KK yang disurvey di Kelurahan Wailiti yang
memiliki pengetahuan tentang kesehatan gigi sebanyak 145 KK dan yang tidak
memiliki pengetahuan tentang kesehatan gigi sebanyak 1 KK.
b. Tabulasi Data Tabel 8.2 Pelayanan yang dituju ketika mengalami masalah pada gigi
Pelayanan yang dituju Jumlah
Petugas Kesehatan (dokter gigi, 141
perawat gigi)
Tukang gigi 5
Jumlah 146
Tabel diatas menunjukkan dari 146 KK yang disurvey di Kelurahan Wailiti yang
datang ke petugas ksehatan (dokter gigi, perawat gigi) ketika mengalami masalah
pada gigi sebanyak 141 KK dan datang ke tukang gigi sebanyak 5 KK.
SARAN
Bagi Kecamatan
1. Diharapkan memberikan dukungan dan motivasi kepada masyarakat melalui
kades/lurah untuk mengikuti program-program UKM Puskesmas Wailiti
2. Memotivasi dan menggerakkan Ibu PKK di desa dan kelurahan untuk mendukung
kegiatan-kegiatan UKM Puskesmas Wailiti.
Bagi Puskesmas Wailiti
1. Diharapkan untuk meningkatkan Sosialisasi Program UKM yang ada di puskesmas
kemasyarakat
2. Membuat Inovasi untuk menarik minat masyarakat terhadap program UKM yang ada
dipuskesmas
3. Meningkatkan kerjasama dengan lintas sektor untuk meningkatkan pencapaian
program UKMPuskesmas
4. Menyesuaikan Jadwal Kegiatan Puskesmas dengan Kebutuhan dan
keinginanmasyarakat
5. Menambah Pos Pelaksanaan pelayanan kesehatan seperti Pustu atau Puskesmas
Keliling.
Bagi KepalaDesa/Lurah, Kepala Kampung dan Komandan-Komandan Satuan
1. Berperan aktif dalam meningkatkan motivasi kader dan masyarakat untuk peduli
terhadapkesehatannya
2. Menggerakkan ibu Kader dalam melayani masyarakat pada saat kegiatan UKM
Bagi Tokoh Masyarakat dan TokohAgama
1. Berperan aktif dalam menggerakkan masyarakt untuk pedulli kesehatan dan
mengikuti program-program UKMPuskesmas
2. Membantu meningkatkan kesadaran masyarakatakanpentingnya kesehatan
masyarakat melaluipengajian, ibadah, dan kegiatan-kegiatan di kelompok
masyarakat.
Bagi Kader Kesehatan
1. Agar berperan aktif dalam melaksanakan pelayanan di pos kesehatan yang ada
didesa
2. Aktif menggerakkan masyarakat untuk meningkatkankesehatannya.