Wedang Uwuh

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN STUDI KELAYAKAN BISNIS

WEDANG UWUH

Disusun Oleh:

1. Nama : Topri Dwi Wacono


NIM : 2017008176
2. Nama : Selastri Niati Siahaan
NIM : 2017008163
3. Nama : Yoga Sabda Widyasmara
NIM : 2017008169
4. Nama : Ahmad Kurniawan
NIM : 2017008158
5. Nama : Gerasimus I.A.K Wukak
NIM : 2017008149

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2020
A. LATAR BELAKANG USAHA

Dalam suatu pemasaran banyak sekali bentuk dan macam-macam


minuman herbal, dari yang murah hingga sampai yang mahal. Dalam
kebutuhan sehari-hari banyak sekali aktivitas yang dijalani oleh setiap orang.
Dengan aktivitas yang semakin padat, membuat banyak orang membutuhkan
kesegaran untuk membuat tubuh kembali beraktivitas.
Wedang uwuh merupakan salah satu minuman tradisional asli
Yogyakarta yang dikenal unik dan memiliki beberapa khasiat bagi kesehatan
tubuh. Dalam bahasa Jawa, wedang uwuh berarti minuman sampah, namun
sampah di sini diartikan sebagai campuran bahan-bahan alami (rempah-
rempah). Serutan kayu secang, jahe, daun pala, ranting cengkeh, dan daun
cengkeh merupakan beberapa bahan baku utama wedang uwuh yang pas
dihidangkan selagi panas.
Kenikmatan wedang uwuh semakin terasa ketika kita menggunakan gula
batu sebagai pemanisnya. Pedas, manis, dan wangi menjadi sensasi variasi rasa
wedang uwuh dari bahan-bahan yang dicampurkan. Setelah diminum,badan akan
menjadi lebih hangat dan segar. Beberapa khasiat yang dipercaya dari wedang
uwuh diantaranya mampu menurunkan kolesterol, anti oksidan, menyegarkan
badan, menghilangkan capek-capek, melancarkan aliran darah,
menghangatkan badan, serta menyembuhkan dan mencegah masuk angin.
Dengan khasiat yang begitu banyak dan kenikmatan yang menghangatkan
dan menyegarkan tubuh serta harga jual yang sangat terjangkau, maka tentunya
hal ini akan menarik minat masyarakat untuk membelinya. Keberadaan Wedang
Uwuh sebagai salah satu minuman herbal tradisional dengan rasa yang unik dan
memiliki banyak khasiat untuk kesehatan tubuh, sehingga produk ini memang
layak di pasarkan dan dikenalkan menjadi salah satu produk herbal tradisional di
Indonesia.
Dengan hal tersebut, maka kami ingin memasarkan Wedang Uwuh agar
masyarakat tidak akan pernah lupa dengan minuman herbal khas Indonesia
tersebut.
B. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
1. Analisis Kondisi pasar saat ini.
Banyaknya pasar dan toko-toko yang menjamur dapat menjadi target
pemasaran. Untuk membuat usaha minuman tradisional ini menjadi sukses
tentunya dengan membuat minuman yang memiliki cita rasa yang khas.
Dengan memiliki cita rasa yang khas dan harga yang cukup ekonomis dapat
memenuhi apa yang diinginkan masyarakat.
2. Estimasi kondisi pasar dimasa yang akan datang dan estimasi potensi pasar.
Peluang pasar untuk produk berbahan dasar rempah-rempah ini sangatlah
besar mengingat mwedang uwuh adalah salah satu minuman tradisional yang
memiliki banyak manfaat diantaranya sebagai penghangat tubuh. Selain itu
daya beli konsumen terhadap produk ini cukup bervariasi dari konsumen
elite hingga konsumen menengah kebawah. Produk ini dapat dikonsumsi
oleh semua golongan karena harga yang relatif terjangkau.
3. Segmentasi, Target dan Posisi di Pasar
a. Segmentasi
Tidak ada segmentasi pasar berdasarkan usia maupun penghasilan.
Semua kalangan dari anak-anak, hingga orang tua, laki-laki, perempuan
dan dari kalangan yang penghasilan nya rendah hingga tinggi dapat
membeli produk Wedang Uwuh.

b. Target
Produk Wedang Uwuh ini tidak ditargetkan kepada kalangan tertentu
saja. Dengan menggunakan strategi undifferentiated marketing. Kami
menargetkan pemasaran pada semua segmen pasar sehingga lingkup
pemasaran bisa menjangkau segala lapisan masyarakat.
c. Posisi
Produk ini memposisikan sebagai minuman kesehatan yang alami, yang
dapat dikonsumsi oleh semua kalangan dan semua usia.

4. Bauran Pemasaran
a. Faktor Harga
Harga jual dari produk Wedang Uwuh adalah Rp. 2.000 per bungkus
kecil dan Rp. 10.000 per bungkus besar isi 5 bungkus kecil. Penentuan
harga jual tersebut telah di sesuaikan dengan rincian pengeluaran
sehubungan dengan pembuatan wedang uwuh. Harga jual Wedang Uwuh
ditentukan dengan metode cost plus yang di formulasikan :
Harga Jual = Biaya Pokok + Margin Keuntungan
b. Faktor Produk
Wedang uwuh merupakan salah satu minuman tradisional asli
Yogyakarta yang dikenal unik dan memiliki beberapa khasiat
bagi kesehatan tubuh. Serutan kayu secang, jahe, daun pala, ranting
cengkeh,dan daun cengkeh merupakan beberapa bahan baku utama
wedang uwuhyang pas dihidangkan selagi panas.Kenikmatan wedang
uwuh semakin terasa ketika kita menggunakan gula batu sebagai
pemanisnya. Pedas, manis, dan wangi menjadi sensasi variasi rasa
wedang uwuh dari bahan-bahan yang dicampurkan. Setelah diminum,
badan akan menjadi lebih hangat dan segar.Beberapa khasiat yang
dipercaya dari wedang uwuh diantaranya mampu menurunkan
kolesterol, anti oksidan, menyegarkan badan,menghilangkan capek-
capek, melancarkan aliran darah, menghangatkan badan, serta
menyembuhkan dan mencegah masuk angin.
c. Faktor Promosi
Alat promosi yang akan digunakan dalam pemasaran wedang uwuh
adalah personal selling, menitipkan wedang uwuh pada tempat-tempat
strategis, menyebarkan brosur, online selling. Dengan personal selling,
kami akan menawarkan wedang uwuh secara langsung kepada
para calon konsumennya. Kontak langsung kepada para calon
konsumen dapat dilakukan dengan door to door selling untuk calon
konsumen yang berada di lingkungan tempat tinggal kami,
telephone selling untuk calon konsumen seperti teman-teman atau
saudara-saudara yang jarang bertemu secara langsung yang tempat
tinggal tidak terlalu jauh. Direct selling untuk calon konsumen yang
berada di lingkungan kampus yang intensitas bertemunya relatif tinggi.
Brosur yang dibuat akan kami sebarkan pada area pemasaran yang telah
kami tentukan diatas agar calon konsumen lebih mengetahui tentang
produk wedang uwuh. Untuk pemasaran secara online akan dilakukan
melalui jejaring sosial
d. Faktor Distribusi
Distribusi hasil produksi kepada para konsumen dilakukan secara
langsung ditempat usaha maupun secara tidak langsung yaitu dengan
menawarkan kerjasama dengan toko dan angkringan.
C. ASPEK TEKNIS DAN OPERASI
1. Pemilihan dan Perencanaan Produk
Adapun rencana produksi yang dijalankan ialah sebagai berikut:
a. Desain produk
Desain produk yang diusahakan ialah kami membuatnya dengan
semenarik mungkin.
b. Tempat usaha
Tempat usaha yang kami pilih sungguh tempat tempat yang sesuai
dengan kondisi yang ramai karena dekat dengan kampus, ritel dan kantor.
2. Perencanaan Tata Letak Ruangan
Menurut kami lokasi yang tepat untuk memasarkan produk ini yaitu di
daerah kampus atau pekerja kantoran yang siang dan malam mereka bisa
nongkrong dengan mendirikan cafe kecil yang khusus menyajikan wedang
uwuh ini, tentu saja dengan diberi fasilitas Free WiFi untuk para pengunjung.
3. Pengawasan Kualitas
Dalam mengontrol kualitas produk dari usaha ini agar dapat dikonsumsi oleh
konsumen dengan baik dan aman, maka kami melakukan pengecekan setiap
hari terhadap kualitas maupun kuantitas dari proses dan hasil budidaya ini.
Agar para konsumen tidak mendapatkan produk yang tak layak jual dalam
mengkonsumsinya
D. ASPEK MANAJEMEN
1. Perencanaan.
2. Pengorganisasian.
3. Pengendalian.
E. ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA
1. Jobs Description dan Jobs Specification
2. Rekrutmen,Seleksi dan Orientasi.
F. ASPEK HUKUM
1. Skala Usaha.
2. Bentuk Perusahaan.
3. Perizinan.
G. ASPEK LINGKUNGAN DAN BISNIS
1. Aspek Lingkungan Hidup

2. Aspek Lingkungan Industri


Bisnis yang kami jalankan bukanlah suatu usaha yang baru dan satu-satunya
di Yogyakarta bahkan Indonesia. Disekitar kami terdapat bisnis dengan
penjualan produk yang sama dan lebih ternama, seperti:
· CV. In Trafood yang menjadi pelopor minuman siap saji tradisional
di Indonesia.
· Wedang Jahe Anget Sari yang di produksi oleh PT. Forisa Nusa
Persada, yang sudah terkenal di masyarakat luas.
H. ASPEK KEUANGAN
1. Kebutuhan Dana Investasi dan Analisis
Investasi
Peralatan Harga
Etalase/gerobak Rp. 1.786.300
Kompor dan gas Rp. 334.100
Panci Rp. 357.200
Meja Rp. 1.474.100
Kursi Rp. 1.105.200
Gelas Rp. 134.500
Sendok Rp. 80.100
Wadah Rp. 121.200
Nampan dan serbet Rp. 62.200
Timba Rp. 54.000
Pisau Rp. 88.300
Peralata tambahan lainya Rp. 35.000
Jumlah Investasi Rp. 5.632.300
Biaya Tetap Nilai
Penyusutan etalase/gerobak 1/60 x Rp.
1.786.300 Rp. 29.000
Penyusutan kompor dan gas 1/60 x Rp. 334.100 Rp. 5.000
Penyusutan panci 1/60 x Rp. 357.200 Rp. 6.000
Penyusutan meja 1/62 x Rp. 1.474.100 Rp. 24.000
Penyusutan kursi 1/62 x Rp. 1.105.200 Rp. 18.000
Penyusutan gelas 1/44 x Rp. 134.500 Rp. 3.000
Penyusutan sendok 1/44 x Rp. 80.100 Rp. 1.500
Penyusutan wadah 1/44 x Rp. 121.200 Rp. 3.000
Penyusutan nampan dan serbet 1/44 x Rp. 62.000 Rp. 1.500
Penyusutan timba 1/44 x Rp. 54.000 Rp. 1.000
Penyusutan pisau 1/44 x Rp. 88.300 Rp. 2.200
Penyusutan peralatan lainnya 1/44 x Rp. 35.300 Rp. 500
Gaji karyawan Rp. 650.000
Total Biaya Tetap Rp. 744.700

Biaya Variabel
Serai Rp. 12.000 x 30 = Rp. 360.000
Jahe Rp. 30.000 x 30 = Rp. 900.000
Gula Merah Rp. 68.000 x 30 = Rp. 2.040.000
Gula pasir Rp. 72.000 x 30 = Rp. 2.160.000
Pengemas Rp. 12.500 x 30 = Rp. 375.000
Gas LPG Rp. 18.000 x 30 = Rp. 540.000
Sewa tempat Rp. 15.000 x 30 = Rp. 450.000
Air dan listrik Rp. 13.000 x 30 = Rp. 390.000
Total Biaya Rp. 7.215.000
Variabel

Total Biaya Operasional


Biaya tetap + biaya variabel = Rp. 7.959.700

Pendapatan Per Bulan


131 gelas x Rp. 3.000 = Rp. 339.000
Rp. 339.000 x 30 hari = Rp. 10.170.000

Keuntungan Per Bulan


Laba = Total pendapatan – Total Biaya Operasional
Rp. 10.170.000 – 7.959.700 = Rp. 2.210.300

2. Rencana Pembelanjaan dan Sumber Dana


Biaya yang digunakan bersumber dari modal yang didapat melalui iuran dari
pendiri usaha. Setelah usaha ini berjalan maka sumber pembiayaan dapat
didapat dari hasil penjualan sebesar. Dana yang didapat digunakan untuk
pembuatan kembali produk atau sebagai modal produksi selanjutnya.
3. Rencana Kebutuhan Keuangan

Perhitungan Modal :
Bahan Baku + Bahan Tambahan + Biaya Angkut
Rp. 30.000 + Rp. 3.000 + Rp. 2.000 = Rp. 35.000

Perhitungan Keuntungan :
Harga Jual = Rp. 2.000 × 30 Bungkus = Rp. 60.000

Harga Pokok Produk perunit :


Harga Beli Bahan Baku + Hargy Beli Bahan Tambahan + Ongkos Angkut
Rp. 1.000 + Rp. 100 + Rp. 100 = Rp. 1.200

Jumlah HPP = Rp. 1.200 × 30 Bungkus = Rp. 36.000


Laba Kotor = Rp. 60.000 - Rp. 36.000 = Rp. 24.000

Biaya Penjualan :
Biaya Iklan Rp. 5.000

Laba bersih = Rp. 24.000 - Rp. 5.000 = Rp. 19.000

Perhitungan margin keuntungan:


(Rp. 19.000 : Rp 60.000) × Rp. 100% = Rp. 31,66 %

I. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Anda mungkin juga menyukai