PEMBAHASAN

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 21

HUBUNGAN PERBURUHAN

Makalah

Oleh :
Muhammad Rudi Alek F
NIM : D41190043

PROGRAM LINTAS JENJANG D-IV


PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGROINDUSTRI
JURUSAN MANAJEMEN AGRIBISNIS
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2019
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI.......................................................................................................i
PEMBAHASAN.................................................................................................1
1.1 Alasan Karyawan Bergabung Dalam Serikat Kerja.........................1
1.2 Tujuan Serikat Pekerjaan..................................................................2
1.3 Jenis-jenis Serikat Pekerja................................................................3
1.4 Perundingan Kolektif.......................................................................3
1.5 Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Perundingan Kolektif...4
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................6
LAMPIRAN........................................................................................................7

i
PEMBAHASAN

1. HUBUNGAN PERBURUHAN
Hubungan perburuhan (labor relation), pada awal perkembangannya
membahas masalah-masalah hubungan antar pekerja dan pengusaha. Tetapi kemudian
dalam kenyataannya disadari bahwa masalah hubungan antara pekerja dan pengusaha
bukanlah masalah yang berdiri sendiri , karena dipengaruhi dan mempengaruhi
masalah-masalah lain. Perburuhan tidak hanya membahas masalah hubungan antara
pekerja dan pengusaha saja, tetatp membahas pula masalah ekonomi, sosial, politik,
budaya, dan lain-lain. Karena itu istilah hubungan perburuhan dianggap sudah tidak
tepat lagi . dengan demikian mulailah berkembang istilah baru , yaitu hubungan
isdustrial (industrial relation), yang mempunyai ruang lingkup yang lebih luas dari
pada hubungan perburuhan (labor relation).
1.1 Alasan Karyawan Bergabung Dalam Serikat Kerja
Ketertarikan para pekerja bergabung dengan serikat serikat pekerja, terdorong
oleh tiga kondisi yang berdiri sendiri yang sangat kuat mempengaruhi keputusan
pekerja untuk bersatu dengan serikat. Ketiga kondisi tersebut adalah:
a. Ketidakpuasan. Ketika seseorang menerima pekerjaan, kondisi-kondisi
pekerjaan teretentu (upah, jam kerja, dan jenis pekerjaan) disebutkan dalam
kontrak pekerjaan. Suatu kontrak yang bersifat psikologis juga mengemuka di
antara para karyawan dan perusahaan, misalnya harapan-harapan pekerja yang
tidak tertulis seperti kondisi kerja yang memadai, kebutuhan-kebutuhan
pekerjaan itu sendiri, besarnya upaya yang harus dikeluarkan untuk pekerjaan
tersebut, dan wujud otoritas yang dimiliki perusahaan dalam mengarahkan
pekerjaan para pekerja. Harapan-harapan ini berkaitan dengan keinginan pekerja
untuk memuaskan kesukaan-kesukaan pribadinya di tempat kerja. Seberapa jauh
perusahaan mampu memuaskan kesukaan-kesukaan tersebut, menemukan tingkat
kepuasan kerja.

1
b. Kurangnya kekuasaan (kekuatan). Seseorang yang mempunyai cukup
kekuasaan atau pengaruh dapat mempengaruhi terjadinya perubahan-perubahan
yang diperlukan tanpa harus bekerja sama dengan orang-orang lain. Besarnya
kekuasaan yang dimiliki seorang pekerja di perusahaan di tentukan oleh
exclusivity atau seberapa sulit mengganti orang tersebut, dan essentiality atau
seberapa penting pekerjaan tersebut terhadap keseluruhan keberhasilan
perusahaan. Seorang pekerja yang eksklusif dengan pekerjaan yang esensial
dapat memaksa perusahaan melakukan perubahan. Tetapi apabila pekerja
tersebut dapat dengan mudah diganti dan pekerjaannya tidak terlalu penting,
kemungkinan lain, termasuk tindakan kolektif harus dipertimbangkan untuk
mempengaruhi perusahaan.
c. Serikat pekerja sebagai alat. Jika pekerja tidak puas dengan aspek-aspek
lingkungan kerjanya seperti upah, kesempatan promosi, perlakuan oleh
supervisor, pekerjaan itu sendiri dan peraturan-peraturan kerja, pekerja mungkin
berpendapat serikat pekerja akan mampu membantu memperbaiki situasi. Jika
mereka percaya bahwa serikat pekerja mampu membantu, maka mereka akan
menimbang untung ruginya bergabung dengan serikat pekerja. Semakin pekerja
percaya, sebuah serikat pekerja dapat menghasilkan aspek pekerjaan yang positif,
pekerja menganggap sebuah serikatpekerja dapat dijadikan alat untuk menghapus
ketidakpuasan, maka para pekerja akan bersedia mendukung serikat pekerja.
1.2 Tujuan Serikat Pekerjaan
Organisasi yang dibutuhkan pekerja adalah serikat pekerja, tetapi kenyataannya
banyak pekerja tidak menyadari bahwa serikat pekerja adalah hak yang melekat bagi
pekerja (Worker Rights is Human Rights) seperti yang tercantum dalam Deklarasi
Universal Hak Asasi manusia Pasal 23: ayat (1) setiap orang berhak atas pekerjaan,
berhak memilih pekerjaan, berhak atas perlindungan akan penggangguran: ayat (2)
Setiap orang tanpa deskriminasi, berhak atas pengupahan yang sama untuk pekerjaan
yang sama: ayat (3) setiap orang bekerja atas pengupahan yang adil dan
menguntungkan , yang memberikan jaminan kehidupan yang bermartabat baik

2
dirinya sendiri maupun keluarganya, dan jika perlu ditambah dengan perlindungan
sosial lainnya; ayat (4) Setiap orang berhak mendirikan dan memasuki serikat-serikat
pekerja untuk melindungi kepentingannya.
Seiring dengan kebijakan tersebut, maka eksistesi serikat pekerja menjadi
sangat penting sebagai sebuah organisasi yang menjadi bagian dari organisasi
perusahaan. Seiring dengan hal tersebut, maka tujuan serikat pekerja itu antara lain
dapat menyangkut lima hal, yakni sebagai berikut:
a. Memperbaiki dan meningkatkan standar hidup dan status ekonomi
anggotanya.
b. Meningkatkan, jika mungkin menjamin keamanan diri terhadap perubahan
pasar, perkembangan teknologi dan keputusan manajemen.
c. Ikut memengaruhi kekuatan pengaruh system sosial sehingga tidak
mengganggu tujuan serikat pekerja.
d. Meningkatkan kesejahteraan bagi semua pekerja baik anggota maupun bukan
anggota serikat pekerja.
e. Menciptakan sebuah mekanisme yang dapat melindungi pekerja dari
kebijakan yang tidak jelas dan berubah ubah di tempat kerja.
1.3 Jenis jenis serikat Pekerja
Serikat pekerja terdiri atas beberapa jenis yang dapat digolongkan menjadi dua
bagian besar, yakni serikat pekerja yang didirikan oleh tenaga kerja dalam suatu
perusahaan dan serikat pekerja yang didirikan di luar perusahaan.
Serikat pekerja yang didirikan dalam perusahaan adalah serikt pekerja yang
keanggotannya terdiri atas tenaga kerja yang bekerja pada perusahaan tersebut.
Adapun serikat pekerja yang didirikan di luar perusahaan adalah serikat pekerja yang
dibentuk dengan tidak menginduk pada suatu perusahaan dan bentuk serikat pekerja
ini adalah federasi serikat pekerja atau konfederasi serikat pekerja.
Federasi serikat pekerja adalah gabungan dari beberapa serikat pekerja.
Misalnya, suatu federasi serikat pekerja yang terdiri atas beberapa serikat pekerja
yang bergerak di bidang tekstil.sementara itu, konfederasi serikat pekerja adalah

3
gabungan dari federasi serikat pekerja. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
konfederasi serikat pekerja yang dibentuk dengan tidak menginduk pada suatu
perusahaan berbentuk serikat pekerja ini adalah federasi serikat pekerja atau
konfederasi serikat pekerja.
Federasi serikat pekerja adalah gabungan dari beberapa serikat pekerja.
Misalnya, suatu federasi serikat pekerja yang terdiri atas beberapa serikat pekerja
yang bergerak di bidang tekstil. Sementara itu, konfederasi serikat pekerja adalah
gabungan dari federasi serikat pekerja. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
konfederasi serikat pekerja merupakan organisasi serikat pekerja yang bersekala besar
sebab terdiri atas beberapa federasi serikat pekerja.
1.4 Perundingan kolektif
Perundingan kolektif adalah suatu proses yang para wakil dua kelompok
bertemu dan bermaksud untuk merundingkan suatu perjanjian yang mengatur
hubungan kedua pihak di waktu yang akan datang. Perundingan kolektif merupakan
hasil perundingan manajemen dengan serikat pekerja. Dalam proses perundingan
serikat pekerja dan manajemen saling mengadakan manuver untuk memenangkan
kontrak yang paling menguntungkan.
Proses Perundingan Kolektif
1. Langkah pertama dalam proses perundingan kolektif adalah mempersiapkan
negosiasi.Langkah ini sangat luas dan berkelanjutan.
2. Langkah kedua adalah menetapkan isu-isu yang akan dirundingkan.
3. Setelah isu-isu yang akan dinegosiasikan ditetapkan, kedua belah pihak untuk
mencapaikesepakatan yang dapat diterima kedua belah pihak.
4. Baik serikat pekerja maupun manajemen perusahaan memiliki alat dan argumen
yangdapat digunakan untuk meyakinkan pihak lain agar menerima pandangan
mereka,supaya negosiasi berhasil.
5. Akhirnya, manajemen perusahaan dan serikat pekerja biasanya mencapai
kesepakatanyang menetapkan aturan main untuk durasi sebuah kontrak.

4
6. Langkah berikutnya adalah meratifikasi perjanjian. Catatan umpan balik terdapat
dalamkesepakatan.
7. Mengadministrasikan kesepakatan, yang nantinya akan dipakai untuk
mempersiapkannegosiasi berikutnya.
1.5 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perundingan kolektif

a. Cakupan rundingan
Yaitu banyaknya buruh yang akan terkena hasil perundingan atau perjanjian
kerja, seperti dalam suatu departemen, devisi, perusahaan atau keseluruhan karyawan
dalam suatu industri.

b. Tekanan-tekanan perundingan serikat karyawan


Selain penggunaan taktik tawar-menawar, ada tiga tipe tekanan yang lebih kuat yang
kadang-kadang digunakan :
 Pemogokan
 Mencegah atua menghalangi karyawan-karyawan yang ingin masuk kerja
sewaktu diadakan pemogokan.
 Boycotts.

c. Peran pemerintah
Serikat karyawan dan buruh sering lebih mempersilahkan intervensi pemerintah
untuk menyelesaikan berbagai masalah hubungan kerja mereka. Interverensi ini
paling tidak dalam bentuk segala perundang-undangan dan peraturan di bidang
perburuhan.

d. Kesediaan perusahaan
Kesediaan perusahaan untuk berunding secara terbuka dengan serikat karyawan di
tentukan oleh kemampuan atau kekuatan perusahaan, filsafat kepemimpinan, gaya
manajemen dan kemungkinan menggunakan alat-alat pemaksaan (misal ; pemecatan,
skorsing, demosi dan sebagainya).

5
DAFTAR PUSTAKA

Denny bagus, bahan kuliah manajemen http://jurnal-


sdm.blogspot.com/2015/11/proses-perundingan-kolektif-faktor-yang.html di
akses tanggal 19 maret 2019 jam 23.30

Fajar S. Al & Heru Tri, Manajemen Sumber Daya Manusia, Unit Pernebit dan
Percetakan, Yogyakarta, 2010.

Sembiring J. Joses, Hak & Kewajiban Pekerja, Visi Media, Jakarta Selatan, 2016.

Sudaryo Yoyo dkk, Manajemen Sumber Daya Manusia, Andi, Yogyakarta, 2018.

Suhariadi Fendy, Manajemen Sumber Daya Manusia, Airlangga University Press,


Surabaya, 2013.

6
LAMPIRAN

Soal Multiple Choice


1. Alasan Karyawan Bergabung Dalam Serikat Kerja…
a. Ketidakpuasan
b. Kurangnya kekuasaan (kekuatan)
c. Serikat pekerja sebagai alat
d. Keegoisan
e. a,b dan c benar
2. Suatu proses yang para wakil dua kelompok bertemu dan bermaksud untuk
merundingkan suatu perjanjian merupakan pengertian dari…
a. Perundingan kolektif
b. Perundingan integrative
c. Perundingan konsesioner
d. Perundingan intraorganisasi
e. Perundingan berkesinambungan
3. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perundingan kolektif…
a. Cakupan rundingan
b. Tekanan-tekanan perundingan serikat karyawan
c. Peran pemerintah
d. Kesediaan perusahaan
e. a, b, c, dan d benar semua
4. Masalah hubungan antara pekerja dan pengusaha bukanlah masalah yang berdiri
sendiri…
a. karena dipengaruhi dan mempengaruhi masalah-masalah lain
b. karena dipengaruhi atasan
c. karena ada faktor keluarga

7
d. karena adanya ketidak kesepakatan
e. a,b,c dan d benar

5. Seseorang yang mempunyai cukup kekuasaan atau pengaruh dapat


mempengaruhi terjadinya…
a. Hubungan yang baik dengan orang lain.
b. Perubahan-perubahan yang diperlukan tanpa harus bekerja sama
dengan orang-orang lain.
c. Hal yang positif untuk dirinya sendiri dan perusahan.
d. a,b, dan c salah
e. a,b,dan c benar
6. Jika mereka percaya bahwa serikat pekerja mampu membantu, maka mereka
akan menimbang untung ruginya bergabung dengan…
a. Hubungan perburuhan
b. Hubungan industrial
c. Serikat pekerja
d. a,b, dan c salah
e. a,b,dan c benar
7. Di bawah ini yang termasuk tujuan serikat pekerja itu antara lain…
a. Memperbaiki dan meningkatkan standar hidup dan status ekonomi
anggotanya.
b. Meningkatkan, jika mungkin menjamin keamanan diri terhadap
perubahan pasar, perkembangan teknologi dan keputusan manajemen.
c. Ikut memengaruhi kekuatan pengaruh system sosial sehingga tidak
mengganggu tujuan serikat pekerja.
d. Meningkatkan kesejahteraan bagi semua pekerja baik anggota maupun
bukan anggota serikat pekerja.
e. a,b,c, dan d benar semua
8. Di bawah ini yang termasuk jenis jenis serikat Pekerja adalah…

8
a. Serikat pekerja yang didirikan oleh tenaga kerja dalam suatu perusahaan
b. Serikat pekerja yang didirikan di luar perusahaan
c. Serikat pekerja yang didirikan oleh sekelompok tenaga kerja
d. a dan b benar
e. a, b, dan c benar

9. Serikat pekerja yang didirikan dalam perusahaan adalah serikt pekerja yang…
a. keanggotannya terdiri atas tenaga kerja yang bekerja pada
perusahaan tersebut.
b. dibentuk dengan tidak menginduk pada suatu perusahaan dan bentuk
serikat pekerja ini adalah federasi serikat pekerja atau konfederasi serikat
pekerja.
c. Berdiri di bawah naungan perusahaan
d. a,b, dan c benar
e. a,b, dan c salah
10. Bagaimana memutuskan permasalahan yang ada pada perundingan kolektif…
a. Kualitas hubungan serikat manajemen.
b. Proses perundingan yang dilakukan oleh buruh dan manajemen
c. Strategi manajemen dalam perundingan kolektif
d. Strategi serikat pekerja dalam perundingan kolektif
e. a, b, c, dan d benar semua
11. Banyaknya buruh yang akan terkena hasil perundingan atau perjanjian
kerja,seperti dalam suatu departemen, devisi, perusahaan atau keseluruhan
karyawan dalam suatu industri merupakan pengertian dari…
a. Cakupan rundingan
b. Peran pemerintah
c. Serikat pekerja
d. Peran buruh

9
e. Peran industrial
12. Di bawah ini tekanan yang diberikan ketika perundingan serikat karyawan antara
lain…
a. Pemogokan
b. Mencegah atua menghalangi karyawan-karyawan yang ingin masuk kerja
sewaktu diadakan pemogokan.
c. Boycotts.
d. a, b, dan c salah
e. a, b, dan c benar
13. Serikat karyawan dan buruh sering lebih mempersilahkan intervensi pemerintah
untuk menyelesaikan…
a. Berbagai masalah hubungan kerja mereka
b. Berbagai masalah di perusahaan
c. Berbagai masalah dengan kelopok kerja
d. Berbagai maslah dengan serikat kerja
e. a, b, c, dan d benar
14. Kesediaan perusahaan untuk berunding secara terbuka dengan serikat karyawan
di tentukan oleh…
a. Kemampuan atau kekuatan perusahaan
b. Filsafat kepemimpinan
c. Gaya manajemen dan kemungkinan menggunakan alat-alat pemaksaan
d. a, b, dan c benar
e. a, b, dan c salah
15. Hubungan perburuhan (labor relation), pada awal perkembangannya membahas
masalah-masalah hubungan antar…
a. Pekerja dan pengusaha
b. Pekerja dan serikat kerja
c. Atasan dan bawahan
d. Pekerja dan perusahaan

10
e. Pengusaha dan pengusaha
16. Perburuhan tidak hanya membahas masalah hubungan antara pekerja dan
pengusaha saja, tetatp membahas pula masalah dibawah ini kecuali…
a. Ekonomi
b. Sosial
c. Politik
d. Budaya
e. Pribadi
17. Ketika seseorang menerima pekerjaan, kondisi-kondisi pekerjaan teretentu yang
di sebutkan dalm kontrak kerja adalah…
a. Upah
b. Jam kerja
c. Jenis pekerjaan
d. a, b, dan c benar
e. a, b, dan c salah
18. Istilah hubungan perburuhan dianggap sudah tidak tepat lagi, dengan demikian
mulailah berkembang istilah baru , yaitu hubungan…
a. Industrial
b. Perusahaan
c. Serikat pekerja
d. Karyawan
e. Pengusahan
19. Suatu kontrak yang bersifat psikologis juga mengemuka di antara para…
a. Karyawan dan perusahaan
b. Atasan dan bawahan
c. Karyawan satu dengan karyawan lainnya
d. Perusahaan satu dengan perusahaan lainnya
e. a, b, c, dan d salah semua

11
20. Setiap orang berhak atas pekerjaan, berhak memilih pekerjaan, berhak atas
perlindungan akan penggangguran merupakan pasal 23 ayat..
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
21. Serikat pekerja menjadi sangat penting sebagai sebuah organisasi yang menjadi
bagian dari organisasi…
a. Perusahaan
b. Buruh
c. Karyawan
d. Pimpinan
e. Pengusaha
22. Perundingan kolektif merupakan hasil perundingan manajemen dengan…
a. Serikat kerja
b. Karyawan
c. Perusahaan
d. Buruh
e. a, b, c, dan d benar
23. Dalam proses perundingan serikat pekerja dan manajemen saling mengadakan
manuver untuk memenangkan kontrak yang paling…
a. Tepat
b. Menguntungkan
c. Merugikan
d. Baik
e. Menghasilkan
24. Serikat karyawan dan buruh sering lebih mempersilahkan intervensi pemerintah
untuk…

12
a. Menyelesaikan berbagai masalah hubungan kerja mereka
b. Menyelesaikan tugas utama
c. Menyelesaikan keinginan
d. Menyelesaikan kontrak
e. Menyelesaikan tujuan
25. Kesediaan perusahaan untuk berunding secara terbuka dengan…
a. Serikat karyawan
b. Karyawan
c. Pimpinan
d. Manager
e. Direktur
26. Serikat pekerja yang dibentuk dengan tidak menginduk pada suatu…
a. Karyawan
b. Perusahaan
c. Industri
d. a, b, dan c benar
e. a, b, dan c salah
27. Meningkatkan kesejahteraan bagi semua pekerja baik anggota maupun bukan
anggota…
a. Perusahaan
b. Karyawan
c. Indusri
d. Serikat pekerja
e. Buruh
28. Organisasi yang dibutuhkan pekerja adalah…
a. Serikat pekerja
b. Kelompok kerja
c. Organisasi industri
d. Organisasi pekerja

13
e. a,b c, dan d salah semua
29. Suatu kontrak yang bersifat psikologis juga mengemuka di antara para karyawan
dan…
a. Atasan
b. Pimpinan
c. Perusahaan
d. Karyawan
e. Indusri
30. Seseorang yang mempunyai cukup kekuasaan atau pengaruh dapat
mempengaruhi terjadinya perubahan-perubahan yang diperlukan tanpa harus
bekerja sama dengan…
a. Orang lain
b. Pemerintah
c. Karyawan
d. Pimpinan
e. Bawahan

14
Soal Essay
1. Apakah seorang pekerja dapat menjadi anggota lebih dari satu serikat pekerja.
2. Jelaskan alasan karyawan bergabung dalam serikat kerja.
3. Jelasakan tujuan serikat kerja.
4. Jelaskan keuntungan menjadi anggota serikat pekerja.
5. Apakah anggota serikat pekerja dapat mengundurkan diri atau diberhentikan dari
serikat pekerja.
6. Jelaskan proses perundingan kolektif.
7. Apa saja yang menjadi hak serikat pekerja.
8. Bagaimana cara bergabung dalam serikat pekerja.
9. Jelaskan bunyi pasal 23 ayat 4.
10. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perundingan
kolektif.
Jawaban Essay
1. Dalam pasal 14, UU No. 21 tahun 2000 tentang Serikat Buruh/Serikat Pekerja
tertera bahwa seorang pekerja/buruh tidak boleh menjadi anggota lebih dari satu
serikat pekerja/serikat buruh di satu perusahaan. Apabila seorang pekerja/serikat
buruh dalam satu perusahaan namanya tercatat di lebih dari satu serikat
pekerja/serikat buruh, yang bersangkutan harus menyatakan secara tertulis satu
serikat pekerja/serikat buruh yang dipilihnya.
2. - Ketidakpuasan. Ketika seseorang menerima pekerjaan, kondisi-kondisi
pekerjaan teretentu (upah, jam kerja, dan jenis pekerjaan) disebutkan dalam
kontrak pekerjaan. Suatu kontrak yang bersifat psikologis juga mengemuka di
antara para karyawan dan perusahaan, misalnya harapan-harapan pekerja yang
tidak tertulis seperti kondisi kerja yang memadai, kebutuhan-kebutuhan
pekerjaan itu sendiri, besarnya upaya yang harus dikeluarkan untuk pekerjaan
tersebut, dan wujud otoritas yang dimiliki perusahaan dalam mengarahkan
pekerjaan para pekerja. Harapan-harapan ini berkaitan dengan keinginan pekerja

15
untuk memuaskan kesukaan-kesukaan pribadinya di tempat kerja. Seberapa jauh
perusahaan mampu memuaskan kesukaan-kesukaan tersebut, menemukan tingkat
kepuasan kerja.
- Kurangnya kekuasaan (kekuatan). Seseorang yang mempunyai cukup kekuasaan
atau pengaruh dapat mempengaruhi terjadinya perubahan-perubahan yang
diperlukan tanpa harus bekerja sama dengan orang-orang lain. Besarnya
kekuasaan yang dimiliki seorang pekerja di perusahaan di tentukan oleh
exclusivity atau seberapa sulit mengganti orang tersebut, dan essentiality atau
seberapa penting pekerjaan tersebut terhadap keseluruhan keberhasilan
perusahaan. Seorang pekerja yang eksklusif dengan pekerjaan yang esensial
dapat memaksa perusahaan melakukan perubahan. Tetapi apabila pekerja
tersebut dapat dengan mudah diganti dan pekerjaannya tidak terlalu penting,
kemungkinan lain, termasuk tindakan kolektif harus dipertimbangkan untuk
mempengaruhi perusahaan.
- Serikat pekerja sebagai alat. Jika pekerja tidak puas dengan aspek-aspek
lingkungan kerjanya seperti upah, kesempatan promosi, perlakuan oleh
supervisor, pekerjaan itu sendiri dan peraturan-peraturan kerja, pekerja mungkin
berpendapat serikat pekerja akan mampu membantu memperbaiki situasi. Jika
mereka percaya bahwa serikat pekerja mampu membantu, maka mereka akan
menimbang untung ruginya bergabung dengan serikat pekerja. Semakin pekerja
percaya, sebuah serikat pekerja dapat menghasilkan aspek pekerjaan yang positif,
pekerja menganggap sebuah serikatpekerja dapat dijadikan alat untuk menghapus
ketidakpuasan, maka para pekerja akan bersedia mendukung serikat pekerja.
3. - Memperbaiki dan meningkatkan standar hidup dan status ekonomi anggotanya.
- Meningkatkan, jika mungkin menjamin keamanan diri terhadap perubahan
pasar, perkembangan teknologi dan keputusan manajemen.
- Ikut memengaruhi kekuatan pengaruh system sosial sehingga tidak
mengganggu tujuan serikat pekerja.

16
- Meningkatkan kesejahteraan bagi semua pekerja baik anggota maupun bukan
anggota serikat pekerja.
- Menciptakan sebuah mekanisme yang dapat melindungi pekerja dari kebijakan
yang tidak jelas dan berubah ubah di tempat kerja.
4. Banyak sekali keuntungan menjadi anggota serikat pekerja, terlebih jika
serikat pekerja perusahaan anda sudah berafiliasi ke federasi serikat pekerja dan
konfederasi serikat pekerja. 
Sebagai contoh, anggota serikat pekerja akan mendapatkan program-program training
peningkatan kemampuan kerja dan diri seperti training negotiation
skill, training pembuatan perjanjian kerja bersama, dll. Selain itu, anggota serikat
pekerja juga akan mendapat bantuan hukum saat tertimpa masalah dengan perusahaan
yang berkaitan dengan hukum dan pemenuhan hak-hak sebagai karyawan. 
5. Jawabannya adalah Ya, pekerja dapat berhenti sebagai anggota Serikat
Buruh/Serikat Pekerja dengan syarat ada pernyataan tertulis.
Pekerja juga dapat diberhentikan dari Serikat Buruh/Serikat Pekerja sesuai dengan
ketentuan anggaran dasar dan/atau anggaran rumah tangga Serikat Buruh/Serikat
Pekerja yang bersangkutan. Pekerja, baik sebagai pengurus maupun sebagai anggota
Serikat Buruh/Serikat Pekerja yang berhenti atau diberhentikan tetap harus
bertanggung jawab atas kewajiban yang belum dipenuhinya terhadap Serikat
Buruh/Serikat Pekerja (pasal 17 UU No. 21 tahun 2000).
6. Proses Perundingan Kolektif
1. Langkah pertama dalam proses perundingan kolektif adalah mempersiapkan
negosiasi.Langkah ini sangat luas dan berkelanjutan.
2. Langkah kedua adalah menetapkan isu-isu yang akan dirundingkan.
3. Setelah isu-isu yang akan dinegosiasikan ditetapkan, kedua belah pihak untuk
mencapaikesepakatan yang dapat diterima kedua belah pihak.
4. Baik serikat pekerja maupun manajemen perusahaan memiliki alat dan
argumen yangdapat digunakan untuk meyakinkan pihak lain agar menerima
pandangan mereka,supaya negosiasi berhasil.

17
5. Akhirnya, manajemen perusahaan dan serikat pekerja biasanya mencapai
kesepakatanyang menetapkan aturan main untuk durasi sebuah kontrak.
6. Langkah berikutnya adalah meratifikasi perjanjian. Catatan umpan balik
terdapat dalamkesepakatan.
7. Mengadministrasikan kesepakatan, yang nantinya akan dipakai untuk
mempersiapkannegosiasi berikutnya

7. Hak-hak dalam serikat pekerja:


 Melakukan perundingan Perjanjian Kerja Bersama dengan pihak manajemen
 Mewakili pekerja dalam menyelesaikan perselisihan hubungan industrial di
dewan dan lembaga perburuhan
 Membentuk lembaga atau melakukan kegiatan yang berkaitan dengan usaha
peningkatan kesejahteraan pekerja/buruh.
 Mengadakan kegiatan perburuhan selama tidak bertentangan dengan ketentuan
hukum perundang-undangan yang berlaku.
8. Caranya simple sebetulnya. Pada dasarnya sebuah serikat buruh/serikat pekerja
harus terbuka untuk menerima anggota tanpa membedakan aliran politik, agama,
suku dan jenis kelamin. Jadi sebagai seorang karyawan di suatu perusahaan, anda
hanya tinggal menghubungi pengurus serikat buruh/serikat pekerja di kantor
anda, biasanya akan diminta untuk mengisi formulir keanggotaan untuk data.
Ada pula sebagian serikat pekerja yang memungut iuran bulanan kepada
anggotanya yang relatif sangat kecil berkisar Rp. 1,000  - Rp. 5,000, gunanya
untuk pelaksanaan-pelaksanaan program penyejahteraan karyawan anggotanya.
Tidak mahal kan? Tidak akan rugi ketika kita tahu apa saja keuntungan yang
didapat.
9. Setiap orang berhak mendirikan dan memasuki serikat-serikat pekerja untuk
melindungi kepentingannya.

18
10. a. Cakupan rundingan
Yaitu banyaknya buruh yang akan terkena hasil perundingan atau perjanjian
kerja, seperti dalam suatu departemen, devisi, perusahaan atau keseluruhan karyawan
dalam suatu industri.
b. Tekanan-tekanan perundingan serikat karyawan
Selain penggunaan taktik tawar-menawar, ada tiga tipe tekanan yang lebih kuat yang
kadang-kadang digunakan :
 Pemogokan
 Mencegah atua menghalangi karyawan-karyawan yang ingin masuk kerja
sewaktu diadakan pemogokan.
 Boycotts.
c. Peran pemerintah
Serikat karyawan dan buruh sering lebih mempersilahkan intervensi pemerintah
untuk menyelesaikan berbagai masalah hubungan kerja mereka. Interverensi ini
paling tidak dalam bentuk segala perundang-undangan dan peraturan di bidang
perburuhan.

e. Kesediaan perusahaan
Kesediaan perusahaan untuk berunding secara terbuka dengan serikat karyawan di
tentukan oleh kemampuan atau kekuatan perusahaan, filsafat kepemimpinan, gaya
manajemen dan kemungkinan menggunakan alat-alat pemaksaan (misal ; pemecatan,
skorsing, demosi dan sebagainya).

19

Anda mungkin juga menyukai