Panduan Javascript
Panduan Javascript
<?php
function authenticate() {
Header( "WWW-authenticate: basic realm='Test Authentication System'");
Header( "HTTP/1.0 401 Unauthorized");
echo "You must enter a valid login ID and password to access this resource\n";
exit;
}
if(!isset($PHP_AUTH_USER) || ($SeenBefore == 1 &&
!strcmp($OldAuth, $PHP_AUTH_USER)) )
{
authenticate();
}
else {
echo "Welcome: $PHP_AUTH_USER<BR>";
echo "Old: $OldAuth";
echo "<FORM ACTION=\"$PHP_SELF\" METHOD=POST>\n";
echo "<INPUT TYPE=HIDDEN NAME=\"SeenBefore\" VALUE=\"1\">\n";
echo "<INPUT TYPE=HIDDEN NAME=\"OldAuth\" VALUE=\"$PHP_AUTH_USER\">\n";
echo "<INPUT TYPE=Submit VALUE=\"Re Authenticate\">\n";
echo "</FORM>\n";
}
?>
Catatan, hal tersebut tidak dapat mencegah akses langsung ke halaman yang tidak
membutuhkan authentikasi.
Juga perlu dicatat bahwa hal ini tidak akan berfungsi pada Microsoft's IIS server dan CGI
versi PHP karena merupakan keterbatasan dari IIS.
Berikut ini adalah kode HTML untuk membuat suatu form upload file:
<FORM ENCTYPE="multipart/form-data" ACTION="_URL_" METHOD=POST>
<INPUT TYPE="hidden" name="MAX_FILE_SIZE" value="1000">
Send this file: <INPUT NAME="userfile" TYPE="file">
<INPUT TYPE="submit" VALUE="Send File">
</FORM>
_URL_ harus menunjuk ke suatu file php. Field hidden MAX_FILE_SIZE harus mengawali
field file input yang merupakan nilai dari ukuran maksimal file yang diperbolehkan. Nilai ini
dinyatakan dalam byte. Pada file tujuan ini, variabel berikut akan didefinisikan sesaat setelah
upload berhasil dilakukan:
$userfile - nama file sementara dari file yang berhasil diupload dan disimpan pada server.
$userfile_name - nama file asli pada sistem pengirim.
$userfile_size - ukuran file upload dalam byte.
$userfile_type - type mime dari file jika browser menyediakan informasi ini. Suatu contoh
misalnya "image/gif".
Perlu dicatat bahwa bagian "$userfile" dari variabel diatas adalah nama yang berasal dari
INPUT field dari TYPE=file pada upload form. Pada contoh form upload diatas, kita pilih
namanya adalah "userfile".
File secara default file upload akan ditempatkan pada suatu temporary directory di server. Hal
ini dapat diganti dengan mengubah variabel lingkungan TMPDIR dimana PHP dijalankan
dengan fungsi PutEnv().
PHP script harus menentukan apa yang harus dilakukan terhadap hasil upload. Sebagai
contoh anda dapat menggunakan variabel $file_size untuk memeriksa ukuran dari file dan
menghapusnya jika terlalu besar atau terlalu kecil. Demikian juga $file_type untuk jenis file.
Anda harus menghapus file tersebut dari directory temporary atau memindahkannya ke
tempat yang sesuai.
File tersebut akan otomatis dihapus dari directory temporary pada akhir dari request jika file
tersebut tidak dipindahkan atau diganti nama.
Perlu dicatat bahwa CERN httpd tidak mendukung fasilitas upload file.
Selain dapat menampilkan, anda juga dapat menulis kedalam file dengan menggunakan FTP
selama anda terhubung ke jaringan dengan user dan akses yang diperbolehkan dan file yang
akan ditulis harus belum ada.
Contoh. Storing data on a remote server
<?php
$file = fopen("ftp://ftp.php.net/incoming/outputfile", "w");
if (!$file) {
echo "<p>Unable to open remote file for writing.\n";
exit;
}
/* Write the data here. */
fputs($file, "$HTTP_USER_AGENT\n");
fclose($file);
?>