0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
478 tayangan64 halaman

Normalisasi Data PDF

Normalisasi adalah teknik analisis data yang mengorganisasikan atribut data menjadi entitas yang non-redundant dan stabil dengan menghilangkan duplikasi data. Tujuannya adalah menghilangkan redundansi, mengurangi kompleksitas, dan mempermudah modifikasi data. Normalisasi dilakukan hingga tingkat ketiga (3NF) untuk menghasilkan tabel yang berkualitas.

Diunggah oleh

choirunissa
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
478 tayangan64 halaman

Normalisasi Data PDF

Normalisasi adalah teknik analisis data yang mengorganisasikan atribut data menjadi entitas yang non-redundant dan stabil dengan menghilangkan duplikasi data. Tujuannya adalah menghilangkan redundansi, mengurangi kompleksitas, dan mempermudah modifikasi data. Normalisasi dilakukan hingga tingkat ketiga (3NF) untuk menghasilkan tabel yang berkualitas.

Diunggah oleh

choirunissa
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 64

NORMALISASI

Perancangan Database
Pendahuluan
• Normalisasi merupakan teknik analisis data yang
mengorganisasikan atribut-atribut data dengan cara
mengelompokkan sehingga terbentuk entitas yang
non-redundant, stabil, dan fleksible
• Normalisasi dilakukan sebagai uji coba pada suatu
relasi secara berkelanjutan untuk menentukan apakah
relasi itu sudah baik, yaitu dapat dilakukan proses
insert,update,delete, dan modifikasi pada satu atau
beberapa atribut tanpa mempengaruhi integritas data
dalam relasi tersebut.
• Pada dasarnya, normalisasi adalah proses dua langkah
yang meletakkan data dalam bentuk tabulasi dengan
menghilangkan kelompok berulang lalu menghilangkan
data yang terduplikasi dari tabel relasional.
Pentingnya Normalisasi
Suatu rancangan database disebut buruk jika :
• Data yang sama tersimpan di beberapa tempat
(file atau record)
• Ketidakmampuan untuk menghasilkan informasi
tertentu
• Terjadi kehilangan informasi
• Terjadi adanya redudansi (pengulangan) atau
duplikasi data sehingga memboroskan ruang
penyimpanan dan menyulitkan saat proses
updating data
• Timbul adanya NULL VALUE.
Pentingnya Normalisasi
Kehilangan informasi bisa terjadi bila pada waktu
merancang database (melakukan proses
dekomposisi yang keliru).
Tujuan normalisasi adalah menyempurnakan
struktur table dengan:
– mengeliminasi adanya duplikasi informasi,
– memudahkan pengubahan struktur tabel,
– memperkecil pengaruh perubahan struktur
database,
– dll.
Tujuan Normalisasi
• Untuk menghilang kerangkapan data
(redudansi)
• Untuk mengurangi kompleksitas
• Untuk mempermudah pemodifikasian data
Redudansi
• Data yang redundan adalah data yang disimpan
berkali- kali. Redundansi adalah istilah lain untuk
duplikasi.
• Normalisasi berfungsi meminimalkan redundansi
data.
• Bila redundansi data dapat diminimalkan, maka :
– Tempat penyimpanan data dapat diefisienkan
– Potensi timbulnya anomali update dapat dicegah
Redudansi
• Masalah yang terkait dengan redundansi data
diilustrasikan dalam tabel berikut ini :

• Tabel StaffBranch mempunyai data yang redundan : detil dari


suatu cabang diulang untuk setiap anggota staff.
Anomali Update
• Tabel yang mengandung informasi yang redundan
dapat mengalami anomali update.
• Anomali update adalah masalah yang timbul dalam
tabel ketika terjadi operasi pemutakhiran data,
misalnya pengubahan data yang mengakibatkan
inkonsistensi data, atau bahkan suatu data menjadi
hilang.
• Tipe anomali update mencakup :
– Insertion
– Deletion
– Modification.
Anomali Insert
• Seorang staff baru bergabung dengan branch B005
– Insert baris baru pada tabel StaffBranch
– Misal di‐entri alamat yang salah : 163 Main St, Glasgow.
– Basisdata sekarang menjadi tidak konsisten !
• Membuat cabang baru tanpa anggota staff
– B008, 57 Princes St, Edinburgh
– Tidak ada anggota staff, sehingga staffNo harus NULL
– Tetapi staffNo adalah primary key pada tabel
StaffBranch, sehingga tidak boleh NULL !
Anomali Delete
• Mary Howe, staffNo SA9, keluar (resign) dari
perusahaan
– Hapus baris yang tepat pada tabel StaffBranch
– Hal ini juga akan menghapus detil dari branch
B007 dimana Mary Howe bekerja
– Tetapi tidak ada orang lain di cabang B007,
sehingga kita tidak bisa lagi mengetahui alamat
cabang ini !
Anomali Modifikasi
• Branch B003 dipindah ke lokasi yang baru
– Alamat barunya adalah : 145 Main St, Glasgow
– Harus mengubah tiga baris data di tabel
StaffBranch.
– Andaikan hanya salah satu saja yang diubah, maka
akan terjadi inkonsistensi data !
Identifikasi Candidate Key
• Candidate key adalah atribut atau himpunan
atribut yang secara unik mengidentifikasi
sebuah baris.
• Tidak ada bagian dari candidate key yang
boleh bernilai NULL.
• Atribut yang secara fungsional menentukan
setiap atribut yang lain adalah sebuah
candidate key.
Identifikasi Primary Key
• Primary key adalah candidate key yang dipilih
untuk mengidentifikasi baris‐baris sebuah tabel
secara unik. Candidate key yang lain disebut
alternate keys.
• Beberapa pedoman untuk memilih primary key :
– Ambil candidate key dengan atribut paling sedikit.
– Ambil candidate key dengan panjang terpendek.
– Ambil candidate key dengan jaminan keunikan paling
baik.
– Ambil candidate key yang paling masuk akal
Dependensi Fungsional
• Untuk melakukan normalisasi, harus bisa
menentukan terlebih dahulu Functional
Dependency (FD) atau Ketergantungan Fungsional,
khususnya dalam melakukan dekomposisi
rancangan database.
• Dependensi fungsional (functional dependency –
FD)
– Menjelaskan relasi antar atribut dalam suatu tabel.
– Jika A dan B adalah atribut dalam tabel R, B
tergantung secara fungsional pada A (dinotasikan
dengan A → B), jika setiap nilai dari A di R
berhubungan dengan tepat satu nilai dari B di R.
Representasi FD
• Determinant dari sebuah FD mengacu pada
atribut atau sekelompok atribut pada sisi kiri
anak panah.
Contoh FD
Contoh FD
• IdDosen  NamaDosen
• IdDosen  JenisKelamin
• Dua FD di atas dapat juga ditulis :
IdDosen  {NamaDosen, JenisKelamin}
{IdDosen, Pendidikan}  TahunLulus
Contoh FD
Notasi FD berikut ini :
• IdDosen  {NamaDosen, JenisKelamin}
• {IdDosen, Pendidikan}  TahunLulus
dapat digambarkan dengan diagram sebagai
berikut :
Contoh FD

Functional Dependency:
• Fd1: NRP  Nama (nama bergantung pada NRP)
• Fd2: Mata_Kuliah, NRP  Nilai (nilai bergantung pd MK & NRP)

Non Functional Dependency:


• Mata_Kuliah  NRP
• NRP  Nilai
Proses Normalisasi
• Data diuraikan dalam bentuk tabel,
selanjutnya dianalisis berdasarkan persyaratan
tertentu ke beberapa tingkat.
• Apabila tabel yang diuji belum memenuhi
persyaratan tertentu, maka tabel tersebut
perlu dipecah menjadi beberapa tabel yang
lebih sederhana sampai memenuhi bentuk
yang optimal.
Tahapan Normalisasi
• Tahap Normalisasi dimulai dari tahap paling
ringan (1NF) hingga paling ketat (5NF)
• Biasanya hanya sampai pada tingkat 3NF atau
BCNF karena sudah cukup memadai untuk
menghasilkan tabel-tabel yang berkualitas
baik.
• Urutan: 1NF, 2NF, 3NF, BCNF, 4NF, 5NF
Normalisasi
Sebuah tabel dikatakan baik (efisien) atau normal jika memenuhi
3 kriteria sbb:
1. Jika ada dekomposisi (penguraian) tabel, maka dekomposisinya
harus dijamin aman (Lossless-Join Decomposition). Artinya,
setelah tabel tersebut diuraikan / didekomposisi menjadi tabel-
tabel baru, tabel-tabel baru tersebut bisa menghasilkan tabel
semula dengan sama persis.
2. Terpeliharanya ketergantungan fungsional pada saat perubahan
data (Dependency Preservation).
3. Tidak melanggar Boyce-Codd Normal Form (BCNF) (-akan
dijelaskan kemudian-)
Unnormalized Form (UNF)
• UNF adalah sebuah tabel yang memiliki atribut yang
bernilai ganda (repeating groups)
• Cara membuat UNF : ubah data dari sumber
informasi kedalam bentuk tabel dengan kolom dan
baris.
First Normal Form (1NF)
Merubah dari bentuk tabel tidak normal (unnormalized
table) menjadi bentuk normal pertama (1NF).
Suatu relation R disebut 1st NF jika dan hanya jika semua
attribute value-nya simple/atomic (tidak boleh ada
attribute yang composit & multivalue)
• Tujuan 1NF adalah:
– Membuang adanya pengulangan (Redudansi) data,
– Menghindari adanya pencatatan Null Value, dan
– Menjaga setiap entry data dr relasi (perpotongan
bariskolom)
– memiliki maksimal satu nilai tunggal.
• Beberapa table dapat mengandung partial depedency
Cara mengubah UNF menjadi 1NF
1. Baris data yang memiliki atribut ganda dijadikan beberapa
baris (sejumlah datanya)
2. Isi bagian perpotongan baris & kolom yang kosong dengan
melakukan flattening the table.
3. Tetapkan PK untuk tabel 1NF yang telah terbentuk
Second Normal Form (2NF)
• 2NF adalah sebuah tabel yang telah memenuhi 1NF dan
tidak mengandung dependensi parsial.
• Dibuat berdasarkan FULL FUNCTIONAL DEPENDENCY
(ketergantungan fungsional penuh)
• Agar sebuah tabel yang mengandung dependensi parsial
bisa memenuhi bentuk 2NF, maka dependensi parsialnya
harus dihilangkan.
• Cara mengubah 1NF menjadi 2NF :
1. Ubahlah setiap dependensi parsial menjadi sebuah
tabel baru. Jadikan determinannya sebagai PK.
2. Ubahlah dependensi yang terkait langsung dengan PK
sebagai tabel tersendiri. Jadikan PK semula menjadi PK
tabel tersebut.
Contoh 1NF  2NF
Dependensi parsial pada tabel ClientRental adalah :
• clientNo  cName
• propertyNo  {pAddress, rent, ownerNo, oName}
• Tabel semula (1NF) :
ClientRental (clientNo, propertyNo, cName, pAddress,
rentStart, rentFinish, rent, ownerNo, oName)
• Dependensi parsial pada tabel ClientRental
adalah :
– clientNo  cName
– propertyNo  {pAddress, rent, ownerNo, oName}
• Hasil dekomposisi 2NF :
– Tabel Client (clientNo, cName)
– Tabel PropertyOwner (propertyNo, pAddress, rent,
ownerNo, oName)
– Tabel Rental (clientNo, propertyNo, rentStart,
rentFinish)
Hasil 1NF  2NF
Latihan 1

• Tabel di atas memenuhi kriteria yang mana :


(a) UNF (b) 1NF (c) 2NF
Jelaskan argumen anda !
• Lakukan normalisasi hingga 1 level di atasnya !
Third Normal Form (3NF)
• 3NF adalah sebuah tabel yang telah memenuhi 2NF dan
tidak mengandung dependensi transitif.
• Agar sebuah tabel yang mengandung dependensi transitif
bisa memenuhi bentuk 3NF, maka dependensi transitifnya
harus dihilangkan.
• Cara mengubah 2NF menjadi 3NF :
1. Bentuklah tabel baru yang mewakili dependensi
fungsional yang tidak melibatkan PK tabel semula. Jadikan
determinannya sebagai PK pada tabel baru tersebut.
2. Bentuklah tabel yang memuat semua atribut non‐PK yang
bergantung pada PK tapi tidak bergantung pada
determinan lain. Jadikan PK semula menjadi PK tabel
tersebut. Tambahkan juga determinan perantara pada
dependensi transitif menjadi FK pada tabel ini.
Contoh 2NF  NF3

• Berdasarkan langkah‐1* transformasi 2NF  3NF diperoleh :


Tabel Owner (ownerNo, oName)
• Dan berdasarkan langkah‐2* transformasi 2NF  3NF
diperoleh :
Tabel Property (propertyNo, pAddress, rent, ownerNo)
Contoh 2NF  3NF

• Tabel di atsa sudah masuk dalam bentuk 2NF. Akan tetapi kita lihat
bahwa field Nama dan Nilai adalah fulldependent terhadap NRP yang
bertindak sebagai PK.
• Berbeda dengan field Keterangan di atas yang dependent kepada NRP
akan tetapi tidak mutlak. Ia lebih dekat ketergantungannya dengan
field Nilai. Karena field Nilai dependent kepada NRP dan field
Keterangan dependent kepada Nilai, maka field Keterangan juga
dependant kepada NRP.
• Ketergantungan yang demikian ini yang dinamakan transitive-
dependent (dependent secara transitif atau samar/tidak langsung).
• Untuk itu dilakukan normalisasi 3 (3NF)
Tabel Bentuk 3NF
Contoh 2NF  3NF

Pada tabel diatas, kita lihat terdapat ketergantungan transitif, yaitu wilayah
yang secara fungsional bergantung pada Nama_Sales, sedang Nama_Sales
bergantung pada No_Pelanggan. Sehingga terdapat beberapa anomali
pembaharuan pada relasi Penjualan diatas:
• Anomali Penyisipan (Insert): Pada saat memasukkan data nama sales
baru, maka data No_Pelanggan dan data lain juga harus dimasukkan.
• Anomali Penghapusan (Delete): Pada saat dilakukan penghapusan
No_Pelanggan = 2522, maka informasi tentang nama sales juga akan
ikut terhapus.
• Anomali Modifikasi (Update): Pada saat dilakukan update data nama
sales, maka harus dilakukan peng-update-an pada semua baris (row)
pada tabel, hal ini sangat tidak efisien.
Latihan 2

• Tabel di atas memenuhi kriteria yang mana :


(a) UNF (b) 1NF (c) 2NF (d) 3NF
Jelaskan argumen anda !
• Lakukan normalisasi hingga 1 level di atasnya !
Boyce–Codd Normal Form (BCNF)
• Sebuah tabel memenuhi bentuk BCNF jika dan
hanya jika determinan dalam setiap FD pada
tabel tersebut merupakan candidate key.
• Setiap tabel yang memenuhi bentuk BCNF juga
memenuhi kriteria bentuk 3NF. Tetapi tidak
berlaku sebaliknya !!
• Agar sebuah tabel 3NF (yang belum memenuhi
BCNF) bisa dijadikan tabel BCNF, maka FD yang
melibatkan determinan non-candidate key harus
dipisahkan menjadi satu tabel tersendiri.
Contoh 3NF  BCNF
• Tabel ClientInterview (clientNo, interviewdate,
interviewTime, staffNo, roomNo)
• Tabel ClientInterview memenuhi bentuk 3NF.
Apakah juga memenuhi BCNF ?
Contoh 3NF  BCNF
• FD pada tabel ClientInterview :
fd1 : clientNo, interviewdateinterviewTime, staffNo, roomNo
fd2 : staffNo, interviewdate, interviewTime clientNo
fd3 : roomNo, interviewdate, interviewTime staffNo, clientNo
fd4 : staffNo, interviewdate roomNo
• Cek determinan pada semua FD :
fd1 : determinan adalah PK (berarti merupakan candidate key)
fd2 : determinan merupakan candidate key
fd3 : determinan merupakan candidate key
fd4 : determinan bukan merupakan candidate key
• Kesimpulan : tabel ClientInterview belum memenuhi
BCNF
Contoh 3NF  BCNF
Untuk membentuk tabel yang memenuhi BCNF :
• Pisahkan atribut yang terlibat dalam fd4 menjadi tabel baru
StaffRoom. Jadikan atribut determinan sebagai PK dalam tabel
tsb.
• Tabel semula (ClientInterview) yang telah dibuang atribut
dependant‐nya (pada fd4) dijadikan tabel Interview.
• Hasil normalisasi menjadi bentuk BCNF :
Studi Kasus Normalisasi Data

Untuk mendapatkan hasil yang paling normal, maka proses


normalisasi dimulai dari normal pertama.
Field-field tabel di atas yang merupakan group berulang :
NoPegawai, NamaPegawai, Golongan, BesarGaji.
Normalisasi pertama
Solusinya hilangkan duplikasi dengan mencari ketergantungan
parsial. menjadikan field-field menjadi tergantung pada satu atau
beberapa field. Karena yang dapat dijadikan kunci adalah
NoProyek dan NoPegawai, maka langkah kemudian dicari field-
field mana yang tergantung pada NoProyek dan mana yang
tergantung pada NoPegawai.

NP001 BRR
NP001 BRR

NP002 PEMDA 900.000


NP002 PEMDA
Normalisasi Kedua
• Field-field yang tergantung pada satu field
haruslah dipisah dengan tepat, misalnya
NoProyek menjelaskan NamaProyek dan
NoPegawai menjelaskan NamaPegawai,
Golongan dan BesarGaji.
Normalisasi Kedua
TABEL PROYEK

TABEL PEGAWAI

900.000
Untuk membuat hubungan antara dua tabel, dibuat suatu tabel
yang berisi key-key dari tabel yang lain.

TABEL PROYEKPEGAWAI
Normalisasi Ketiga

Pada tabel diatas masih terdapat masalah, bahwa BesarGaji


tergantung kepada Golongan nya. Padahal disini Golongan
bukan merupakan field kunci.

Artinya kita harus memisahkan field non-kunci Golongan dan


BesarGaji yang tadinya tergantung secara parsial kepada field
kunci NoPegawai, untuk menghilangkan ketergantungan
transitif.
TABEL PROYEKPEGAWAI
TABEL PROYEK

TABEL PEGAWAI

TABEL GOLONGAN
Studi Kasus Normalisasi

No-Mhs Nm-Mhs Jurusan Kd-MK Nama-MK Kd-Dosen Nm_Dosen Nilai

2683 Welli MI MI350 Manajemen Basis Data B104 Ati A


MI465 Analisis Prc. Sistem B317 Dita B

5432 Bakri AK MI350 Manajemen Basis Data B104 Ati C


AKN201 Akuntansi Keuangan D310 Lia B
MKT300 Dasar Pemasaran B212 Lola A
1NF

No-Mhs Nm-Mhs Jurusan Kd-MK Nama-MK Kd-Dosen Nm_Dosen Nilai

2683 Welli MI MI350 Manajemen Basis Data B104 Ati A


2683 Welli MI MI465 Analisis Prc. Sistem B317 Dita B

5432 Bakri AK MI350 Manajemen Basis Data B104 Ati C


5432 Bakri AK AKN201 Akuntansi Keuangan D310 Lia B
5432 Bakri AK MKT300 Dasar Pemasaran B212 Lola A
2NF
No-Mhs Nama-Mhs Jurusan
Tabel Mahasiswa
2683 Welli MI
5432 Bakri AK

Kode-MK Nama-MK Kode-Dosen Nama-Dosen

MI350 Manajemen Basis Data B104 Ati


MI465 Analisis Prc. Sistem B317 Dita Tabel Kuliah
AKN201 Akuntansi Keuangan D310 Lia
MKT300 Dasar Pemasaran B212 Lola

No-Mhs Kode MK Nilai

2683 MI350 A
2683 MI465 B Tabel Nilai
5432 MI350 C
5432 AKN201 B
5432 MKT300 A
3NF
Kode-MK Nama-MK Kode-Dosen

MI350 Manajemen Basis Data B104


MI465 Analisis Prc. Sistem B317 Tabel Mata Kuliah
AKN201 Akuntansi Keuangan D310
MKT300 Dasar Pemasaran B212

Kode-Dosen Nama-Dosen

B104 Ati Tabel Dosen


B317 Dita
D310 Lia
B212 Lola
Soal Latihan (1)
NoOrder TglOrder Item1 Item2 Item3 Total
TR001 10/01/2006 P1 P2 P3 500.000

TR002 15/02/2006 P3 P5 300.000

TR003 18/03/2006 P1 P2 200.000

Bagaimana bentuk normalisasinya?


Soal Latihan(2)
KodeProyek NamaPegawai Bagian
P001 Adi EDP
P002 Bima HRD
P002 Adi EDP
P003 Bima HRD
P003 Candra Produksi

• Apakah sudah memenuhi bentuk normal pertama


• Bagaimana bentuk normalisasi tabel tersebut?
Soal Latihan
NRP Nama MataKuliah NIP Dosen
5103100101 Ali Basis Data 320001123 Ir.X
5103100102 Sita Basis Data 320001123 Ir.X
5103100102 Sita RPL 320011133 Ir.Y
5103100103 Adi AI 320021010 Ir.Z

• Apakah sudah memenuhi bentuk normal pertama


• Bagaimana bentuk normalisasi tabel tersebut?
• Setelah terbentuk normalisasi buat ERD !
• Transfromasikan dalam bentuk tabel data base!
Pembahasan(1)
Bentuk Normal Pertama
NoOrder TglOrder Item Total
TR001 10/01/2006 P1 500.000
TR001 10/01/2006 P2 500.000
TR001 10/01/2006 P3 500.000
TR002 15/02/2006 P3 300.000
TR002 15/02/2006 P5 300.000
TR003 18/03/2006 P1 200.000
TR003 18/03/2006 P2 200.000
Pembahasan(1)
Bentuk Normal Kedua

Relasi: Order1 Relasi: Order2


NoOrder TglOrder Total NoOrder Item
TR001 P1
TR001 10/01/2006 500.000 TR001 P2

TR002 15/02/2006 300.000 TR001 P3


TR002 P3
TR003 18/03/2006 200.000 TR002 P5
TR003 P1
TR003 P2
Pembahasan(2)
• Tabel soal latihan 2 sudah memenuhi normalisasi pertama
• Bentuk normalisasi kedua dari tabel tersebut adalah

Relasi: Proyek1 Relasi: Proyek2

KodeProyek NamaPegawai KodeProyek Bagian


P001 Adi P001 EDP
P002 Bima P002 HRD
P003 Candra P003 Produksi
Pembahasan(2)
• Bentuk normalisasi ketiga dari tabel tersebut adalah

Relasi: Proyek1 Relasi: Proyek2


KodeProyek NamaProyek KodePegawai KodePegawai NamaPegawai KodeBagian
P001 XXX N001 N001 Adi B01
P002 YYY N001
N002 Bima B02
P002 YYY N002
N003 Candra B03
P003 ZZZ N002
P003 ZZZ N003 Relasi: Proyek3
KodeBagian NamaBagian
B01 EDP
B02 HRD
B03 Produksi
Pembahasan
• Tabel soal latihan 3 sudah memenuhi normalisasi pertama
• Bentuk normalisasi kedua dari tabel tersebut adalah
Relasi: Mahasiswa1 Relasi: Mahasiswa2
NRP MataKuliah
NRP Nama
Ali 5103100101 Basis data
5103100101
5103100102 Sita 5103100101 Basis data

5103100103 Adi 5103100101 RPL


Relasi: Mahasiswa3 5103100102 AI
NRP NIP Dosen
5103100101 320001123 Ir. X
5103100102 320001123 Ir. Y
5103100102 320011133 Ir. Y
5103100103 320021010 Ir. Z
Pembahasan

• Bentuk normalisasi ketiga dari tabel tersebut adalah

Relasi: Mahasiswa Relasi: Mahasiswa2

NRP Nama KodeMatkul KodeMatkul MataKuliah


5103100101 Ali MT01 MT01 Basis data
5103100102 Sita MT02 MT02 RPL
5103100102 Sita MT02 Mt03 AI
5103100103 Adi MT03
Relasi: Mahasiswa3
Relasi: Mahasiswa1
NIP Dosen
NRP Nama
320001123 Ir. X
5103100101 Ali
320011133 Ir. Y
5103100102 Sita
Adi 320021010 Ir. Z
5103100103
Contoh Normalisasi :
Diberikan tabel Mahasiswa di bawah ini, akan dilakukan
normalisasi sampai bentuk normal ke tiga

Perhatikan bahwa tabel di atas sudah dalam bentuk


normal ke Satu(1NF)
Contoh(cont’)
Bentuk Normal ke dua(2NF) :

Belum memenuhi kriteria 3NF,


Karena atribut non-key Nilai dan
Bobot masih memiliki ketergantu-
ngan fungsional.
Contoh(cont’)
Bentuk Normal ke tiga(3NF) :

Anda mungkin juga menyukai