Asuhan Keperawatan Keluarga

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. Pengkajian
Penjajakan Tahap I
Pada tanggal Jumat 28 Juni 2019 pukul 07.00 WIB penulis mendatangi keluarga
Tn. T dan Ny. S untuk melakukan pengkajian dan pengumpulan data-data dasar
yang meliputi komposisi keluarga, genogram keluarga, tipe keluarga, kebiasaan
sehari-hari, kegiatan sosial, penghasilan keluarga, sistem nilai yang dianut
keluarga dan lingkungan. Selain itu penulis juga mengkaji tentang data status
kesehatan anggota keluarga. Adapaun hasil yang diperoleh penulis sebagai
berikut:

1. Struktur dan Sifat Keluarga


a. Kepala Keluarga
Nama KK   1    : Tn T
Umur              : 65 tahun
Agama           : Islam
Alamat               : Bekasi, Taman Wisma Asri
Pekerjaan     : PNS (Pensiun)
Pendidikan   : SMP Tamat
Penghasilan : ± Rp 1.500.000,-/ bulan

Nama KK 2 : Tn. M
Umur : 40TH
Agama : Islam
Alamat : Bekasi, Taman Wisma Asri
Pekerjaan : Karyawan PT
Pendidikan : SLTA
Penghasilan : ± Rp 2.500.000,-/ bulan

b. Susunan Keluarga
Data yang di proses dari pengkajian di dapatkan dari keluarga Tn. T dan
Ny. S mempunyai empat orang anak. Anak pertama berjenis kelamin
perempuan dan berusia 45th , anak ke dua berjenis kelamin laki-laki
berusia 40th dan menikah dengan Ny. K anak kedua dari keluarganya,
mereka memiliki dua orang anak laki-laki tinggal bersama Tn. M dan Ny.
S. anak ke tiga berjenis kelamin perempuan berusia 38th dan anak ke
empat berjenis kelamin laki-laki berusia 35th.

c. Genogram

Tn. T Ny.
S

Tn. M Ny.
K

An. E An. R

Keterangan : : Laki-Laki

: Perempuan

: Klien

: Meninggal

: Garis Keturunan

.............. : Tinggal Serumah

: Cerai

d. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Ny. S dan suami nya adalah keluarga yang harmonis dan
cukup baik mereka juga tinggal bersama anak keduanya yaitu Tn. M dan
istrinya memiliki 2 anak laki-laki.

e. Hubungan Dalam Keluarga


Kepala keluarga Tn. T dan istrinya Ny. S memiliki hubungan yang baik
mereka tinggal bersama anak keduanya Tn. M istrinya dan dua anak laki-
lakinya. Anggota keluarga yang paling dipercaya dan mengambil
keputusan adalah Tn. M, namun untuk mengurus keperluan rumah tangga
dan masalah kesehatan yang dihadapi oleh keluarga adalah Ny. S selaku
ibu dalam keluarga.
Harapan keluarga terhadap anak-anak dan cucunya agar bisa sukses,
sehat selalu dan hidup sejahterah.

2. Kebutuhan Dalam Hidup Sehari-Hari


a. Kebutuhan Nutrisi
Kebutuhan nutrisi keluarga Ny.S berusaha untuk memenuhi gizi
seimbang, komposisi makanan yang selalu ada antara lain adalah
makanan pokok, lauk pauk baik protein hewani maupun nabati serta
sayuran. Kebutuhan susu dan buah-buahan kadang-kadang. Cara
menyajikan makanan dalam keluarga terbuka, pantangan makanan dalam
keluarga tidak ada. Kebiasaan keluarga dalam mengelola air minum
adalah dimasak. Kebiasaan keluarga dalam mengolah makanan adalah
dipotong-potong baru dicuci. Kebiasaan makan di keluarga adalah
bersama, waktu khusus untuk makan bersama adalah malam hari.

b. Kebutuhan Eliminasi
Pola eliminasi buang air besar keluarga adalah sehari sekali untuk setiap
anggota keluarga. Pola eliminasi buang air kecil keluarga biasanya
adalah empat sampai lima kali perhari untuk setiap keluarga, menurut
keluarga jika banyak minum, maka kencingnya atau buang air kecilnya
juga banyak dan sering.
c. Kebutuhan istirahat dan Tidur
Dari hasil pengkajian menurut keluarga Ny. S kebiasaan tidur di siang
hari adalah kurang lebih 2 jam.
Tn. M tidak pernah tidur siang karna bekerja namun Tn. M tidur cukup
malam hari sekitar 6-7 jam .
Setiap anggota keluarga memiliki kamar tidur masing-masing, biasanya
bila ada anggota keluarga yang sulit tidur, biasanya diam saja dan
melamun di tempat tidur.

d. Aktivitas Olahraga
Keluarga Ny. S dalam olahraga tidak suka, sedangkan anak-anak
keluarga Ny. S juga jarang olahraga.

e. Kebersihan diri
Anggota keluarga biasanya mandi dua kali sehari menggunakan sabun,
sikat gigi dua kali sehari menggunakan pasta gigi. Mencuci rambut
dengan shampo dilakukan dua hari sekali oleh anggota keluarga.

f. Rekreasi / Waktu senggang


Tidak terkaji

f. Pola Asuh Anak


Tidak terkaji

3. Faktor Sosial Budaya Ekonomi


a. Penghasilan dan Pengeluaran
 Sumber pendapatan keluarga diperoleh dari KK 2  
± Rp 2.500.000/bulan. Kebutuhan yang diperlukan keluarga :
         Makan                              Rp 1.200.000
         Bayar Listrik/PDAM       Rp 200.000
         Pendidikan                     Rp 150.000
         Lain-lain                          Rp 150.000
         Rp 2.000.000
Sisanya ditabungkan untuk kebutuhan yang mendadak.

b. Pendidikan
Menurut keluarga Ny. S tidak ada yang mengikuti pendidikan di luar
pendidikan formal, semua anggota keluarga bisa membaca, anggota
keluarga tidak ada yang memiliki keterampilan khusus. Pandangan
keluarga terhadap anak-anaknya penting, namun anak-anaknya tidak mau
melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.

c. Sistem Nilai
Suku ibu adalah suku Betawi. Tidak ada nilai-nilai yang bertentangan
dengan kesehatan, nilai agama menurut keluarga tidak bertentangan
dengan kesehatan, menurut persepsi keluarga terhadap kesehatan itu
sangat penting.

d. Hubungan dengan Masyarakat


Menurut keluarga Ny. S, seluruh anggota keluarganya cukup aktif dalam
kegiatan bermasyarakat, namun tidak begitu paham tentang kegiatan
tentang kesehatan seperti program hidup besih dan masalah penyakit juga
kurang paham.

4. Faktor Lingkungan
a. Perumahan
Dari hasil pengkajian didapatkan data bahwa rumah yang ditempati Ny. S
adalah rumah milik pribadi, jenis bangunannya adalah permanen, luas
bangunan 150 m², luas pekarangan 30 m². Atap rumah terbuat dari
genteng, ventilasi rumah ada, luas lantai kurang dari 10 % luas lantai.
Cahaya dapat masuk pada siang hari, penerangan listrik, lantai ubin,
kondisi rumah secara keseluruhan bersih, dihalaman rumah banyak
tumpukan barang-barang, ruang tamu, kamar tidur, ruang makan, dapur,
serta kamar mandi dan WC dalam keadaan bersih, tidak licin dan tidak
berbau. Keluarga mempunyai saluran pembuangan air limbah
dirumahnya, kondisi airnya kotor dan dalam keadaan tertutup sehingga
belum memenuhi syarat kesehatan.

G F E
D
H C
B 20 M
I
A

10M

Keterangan : A : Ruang Tamu

B : Ruang Makan

C : Dapur

D: Ruang tidur Ny. S

E: Kamar mandi/Wc

F : Ruang kosong

G : Ruang tidur anak

H : Ruang tidur anak

I : Ruang tidur anak

b. Pengelolaan Sampah
Dari hasil pengkajian, keluarga Ny. S tidak mempunyai tempat
pembuangan sampah, sampah biasanya di ambil oleh petugas setiap dua
hari sekali.

c. Sumber Air
Keluarga Ny. S mempunyai sumber air, jenisnya pompa listrik jenis
sumber air adalah sumur bor, air tersebut digunakan untuk mandi dan
minum. Keadaan fisik air baik, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa
dan namun ada pengendapan sedikit.

d. Jamban Keluarga
Keluarga Ny. S mempunyai WC sendiri, jenis jamban keluarga adalah
leher angsa, kondisinya kotor. Jarak tempat pembuangan dengan sumber
air adalah lebih dari 10 meter.

e. Pembuangan Air Limbah


Keluarga Ny. S mempunyai saluran pembuangan air limbah dirumahnya,
kondisi airnya kotor dan dalam keadaan tertutup sehingga belum
memenuhi syarat kesehatan.

f. Fasilitas Sosial dan Fasilitas Kesehatan


Tidak terkaji

5. Psikologis
a. Status Emosi
Respon keluarga Ny. S jika ada salah satu anggota yang berhasil adalah
bangga, respon keluarga terhadap kehilangan adalah keluarga merasa
sedih dan merasa kehilangan dan butuh waktu untuk menghilangkan rasa
sedih.

b. Konsep Diri
Keluarga Ny. S menerima dirinya sebagai sesuatu yang berharga, klien
dengan keluarga baik-baik saja. Ada perubahan atau ketidaksesuaian
peran dalam keluarga yaitu Ny. S sekarang menjadi kepala keluarga dan
harus mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

c. Pola Interaksi
Menurut keluarga Ny. S paling sering terjadi interaksi dalam keluarga
adalah pada malam hari. Dalam situasi menonton televisi interaksi itu
terjadi. Interaksi yang terjalin antara ibu dan anak terjalin dengan baik
dan harmonis, antara anak dan anak juga terjalin dengan baik. Tidak ada
masalah dalam berinteraksi dengan keluarga, tidak ada konflik keluarga
tentang pola interaksi.

d. Pola Komunikasi
Cara komunikasi keluarga Ny. S yang sering diterapkan dalam keluarga
adalah komunikasi langsung, sifat komunkasi terbuka yang sering
diterapkan dalam keluarga, di dalam keluarga yang paling dominan
berbicara adalah ibu, bahasa yang digunakan oleh anggota keluarga
adalah bahasa Indonesia.

e. Pola Pertahanan
Mekanisme penanggulangan masalah kesehatan dalam keluarga Ny. S di
atasi secara mandiri, respon keluarga jika salah satu anggota keluarga
bermasalah dengan pola pertahanannya yaitu dengan mencari jalan
keluar, jika masalah tidak teratasi, maka keluarga membantu mencari
jalan keluar.

6. Derajat Kesehatan
a. Kejadian Kesakitan
Saat ini tidak ada anggota keluarga Ny. S yang sedang menderita sakit.
Ada anggota keluarga yang menderita penyakit kronis yaitu Ny. S
dengan hipertensi dan cara menaggulanginya yaitu di bawa ke dokter.

b. Perilaku Keluarga dalam Penanggulangan Sakit


Kebiasaan keluarga Ny. S jika ada anggota yang sakit adalah pergi ke
tenaga kesehatan. Apabila keluarga ada yang sakit biasanya mencari
pertolongan pergi ke puskesmas, rumah sakit atau dokter praktek.

c. Kejadian Cacat
Anggota keluarga Ny, S tidak ada yang cacat, semuanya normal seperti
orang lain pada umumnya, dalam pengkajian juga tidak ditemukan
riwayat keturunan cacat.

d. Kejadian Kematian dalam 1 Tahun Terakhir


Dalam keluarga Ny, S tidak ada yang meninggal dalam satu tahun
terakhir.

Dari hasil pemeriksaan fisik seluruh anggota keluarga Ny. S didapatkam data
sebagai berikut:
Ny. S dengan berat badan 45 kg, tinggi badan 150 cm, nadi 88 kali per menit,
suhu badan 37°C, pernafasan 22 kali per menit, tekanan darah 160/100
mmhg. Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, rambut hitam dan
bersih, telinga bersih, hidung bersih, konjungtiva ananemis, mukosa bibir
lembab, kulit tampak keriput dan tidak ada kelainan pada bagian ekstremitas.
Ny. S mengatakan penglihatan agak kabur, pendengaran agak kurang dan
kepala sering pusing.
Kesimpulan: Ny. S ada masalah kesehatan hipertensi

Tn. T umur 65 tahun, pada saat pengkajian Tn. T sedang berada di luar kota.

Tn. M umur 40 tahun, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 84 kali per menit,
suhu 36 ºC, pernafasan 20 kali per menit, berat badan 60 kg, tinggi badan 162
cm, Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, rambut hitam dan
bersih, telinga bersih, hidung bersih, konjungtiva ananemis, mukosa bibir
lembab, turgor kulit elastis. Tn. M mengatakan pinggang terasa sakit pada
saat bekerja, mata berkunang-kunang dan kaki terasa pegal.
Kesimpulan : tidak ada masalah kesehatan

Dari hasil pengkajian seluruh anggota keluarga Ny. S masalah kesehatan yang
ditemukan adalah hipertensi dan masalah kesehatan akibat lingkungan yang
tidak sehat.
Penjajakan Tahap II
Masalah Kesehatan Penyakit Hipertensi
1. Mengenal Masalah Kesehatan
Ketika ditanya tentang hipertensi keluarga Ny. S menjawab belum tahu
dan menggelengkan kepalanya. Ketika ditanya penyebab hipertensi
keluarga Ny. S mengatakan belom tahu. Kemudian ketika ditanya tanda-
tanda dari penyakit hipertensi keluarga Ny. S menjawab penglihatan agak
kabur, pendengaran agak kurang dan kepala sering pusing.

2. Kemampuan Mengambil Keputusan


Ketika ditanya hipertensi itu berbahaya atau tidak keluarga Ny. S
mengatakan tidak tahu. Ketika ditanya apa bahaya penyakit hipertensi
keluarga Ny. S mengatakan tidak tahu juga. Ketika ditanya bagaimana
perasaannya sekarang, keluarga Ny. S mengatakan takut jika tensinya
tinggi.

3. Kemampuan Merawat Anggota Keluarga yang Sakit Hipertensi


Ketika ditanya bagaimana pengobatan terhadap penyakit hipertensi,
keluarga Ny. S mengatakan berobat ke klinik atau puskesmas. Ketika
ditanya pengobatan tradisional, keluarga Ny. S mengatakan makan buah
mentimun. Ketika ditanya tentang pencegahan hipertensi, keluarga Ny. S
mengatakan tidak tahu.

4. Kemampuan Memodifikasi Lingkungan


Ketika ditanya keuntungan kebersihan lingkungan yang baik, keluarga
Ny. S mengatakan membuat hidup sehat. Ketika ditanya kriteria rumah
sehat, keluarga Ny. S mengatakan rumah yang bersih. Ketika ditanya
bagaimana cara memodifikasi lingkungan yang berhubungan dengan
masalah hipertensi, keluarga Ny. S tidak tahu. Ketika ditanya apakah
rumahnya sudah aman, nyaman, dan penerangan cukup, keluarga Ny. S
mengatakan sudah. Dan ketika ditanya akibat lingkungan yang tidak
aman, nyaman, dan penerangan tidak cukup, keluarga Ny. S mengatakan
tidak tahu.
5. Menggunakan Fasilitas Umum dan Fasilitas Kesehatan
Ketika ditanya apakah ada pelayanan kesehatan terdekat, keluarga Ny. S
mengatakan ada puskesmas, klinik, dan rumah sakit. Ketika ditanya apa
keuntungan adanya pelayanan kesehatan, keluarga Ny. S mengatakan
bisa berobat dekat. Ketika ditanya apakah sudah membawa atau pergi ke
pelayanan kesehatan, keluarga Ny. S mengatakan membawa anggota
keluarga ke fasilitas kesehatan jika ada yang sakit.

Masalah Kesehatan Akibat Lingkungan Yang Tidak Sehat


1. Kemampuan Mengenal Masalah Kesehatan
Ketika ditanya bagaimana pengertian lingkungan yang sehat, keluarga
Ny. S mengatakan lingkungan yang bersih. Ketika ditanya bahaya yang
timbul akibat lingkungan yang tidak bersih, keluarga mengatakan tidak
tahu.

2. Kemampuan Mengambil Keputusan


Ketika ditanya bagaimana mencegah terjadinya cidera akibat lingkungan
yang tidak bersih, keluarga mengatakan dengan cara rajin membersihkan
dan dirawat setiap hari. Ketika ditanya apabila ada anggota keluarga yang
cidera akibat lingkungan yang tidak bersih, keluarga mengatakan segera
dibawa ke klinik atau puskesmas.

3. Kemampuan Merawat Anggota Keluarga yang Sakit


Ketika ditanya bagaimana cara merawat lingkungan, keluarga
mengatakan setiap pagi dan sore lingkungan rumahnya dibersihkan.

4. Kemampuan Memodifikasi Lingkungan


Ketika ditanya lingkungan yang baik, keluarga mengatakan bebas dari
penyakit. Ketika ditanya lingkungan yang buruk, keluarga mengatakan
kotor. Ketika ditanya bagaimana cara memodifikasi lingkungan yang
berhubungan dengan masalah hipertensi, keluarga mengatakan tidak
tahu. Ketika ditanya apakah rumahnya sudah aman, nyaman, dan
penerangan cukup, keluarga mengatakan sudah. Ketika ditanya akibat
lingkungan yang tidak aman dan nyaman, keluarga mengatakan tidak
tahu.

5. Kemampuan Menggunakan Fasilitas Umum dan Fasilitas Kesehatan


Ketika ditanya apakah ada pelayanan kesehatan terdekat, keluarga Ny. S
mengatakan ada puskesmas, klinik, dan rumah sakit. Ketika ditanya apa
keuntungan adanya pelayanan kesehatan, keluarga Ny. S mengatakan
bisa berobat dekat. Ketika ditanya apakah sudah membawa atau pergi ke
pelayanan kesehatan, keluarga Ny. S mengatakan membawa anggota
keluarga ke fasilitas kesehatan jika ada yang sakit.

B. Diagnosa Keperawatan Keluarga


1. Masalah Kesehatan Hipertensi
a. Data Subjektif
Ny. S mengatakan belum tahu tentang pengertian hipertensi, Ny. S
mengatakan penglihatan agak kabur, pendengaran agak kurang dan
kepala sering pusing, keluarga mengatakan Ny. S shipertensi karena
banyak pikiran. Ny. S mengatakan belum tahu tentang akibat lanjut
tentang hipertensi, Ny. S mengatakan tidak tahu tentang bahayanya
hipertensi, Ny. S mengatakan pengobatan hipertensi berobat ke dokter
atau ke klinik, dan Ny. S tahu pengobatan hipertensi secara tradisional
yaitu makan mentimun. Dan Ny. S mengatakan lingkungan bersih
baik untuk kesehatan. Ny. S mengatakan menggunakan fasilitas
kesehatan jika ada keluarganya yang sakit, dan keuntungannya ada
fasilitas kesehatan bisa berobat tidak jauh dari rumah.

b. Data Objektif
Ny. S kedaaan umumnya baik, kesadaran compos mentis, tekanan
darah 160/100 mmHg, Nadi 88 kali per menit, suhu badan 37°C,
pernafasan 22 kali per menit. Kepala: rambut hitam dan bersih, tidak
ada benjolan. Mata: simetris, pupil an isokor, konjungtiva ananemis,
hidung bersih, mukosa bibir lembab, kulit tampak keriput dan tidak
ada kelainan pada bagian ekstermitas.

Dari data di atas didapatkan diagnosa keperawatan keluarga :


Gangguan rasa nyaman nyeri (pusing) pada keluarga Tn. T khususnya
Ny. S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga dengan masalah hipertensi.

2. Masalah Kesehatan akibat Lingkungan yang tidak sehat


a. Data Subjektif
Ny. S mengatakan pandangan kabur dan kepala pusing kalau sedang
banyak pikiran. Keadaan ruang tidur ada lemari yang dekat dengan
pintu. Keluarga Ny. S mengatakan adanya penerangan yang cukup
dikamar mandi, jangan biarkan lantai kamar mandi licin.

b. Data Objektif
Keadaan rumah secara keseluruhan bersih, dapur bersih, kamar mandi
dan WC ada sendiri bersih, tidak licin dan tidak berbau. Keluarga
mempunyai saluran pembuangan air limbah dirumahnya, kondisi
airnya kotor dan dalam keadaan tertutup, sehingga belum memenuhi
syarat kesehatan.

Dari data diatas di dapatkan diagnosa keperawatan keluarga :


Risiko cidera pada keluarga Ny. S khususnya Ny. S berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang
aman.

Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri (pusing) pada keluarga Ny. S khususnya
Ny. S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga dengan masalah hipertensi.
2. Risiko cidera pada keluarga Tn. T khususnya Ny. S berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang
aman.

Penapisan Masalah

1. Gangguan rasa nyaman nyeri (pusing) pada keluarga Tn. T khususnya Ny.
S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga dengan masalah hipertensi.

No Kriteria Bobot Perhitungan Pembenaran


.
1. Sifat masalah 1 3/3 x 1 = 1 Masalah sudah terjadi, ditandai
(Aktual) dengan TD 160/100 mmHg.
3 Ny. S sering mengeluh
pengelihatan agak kabur,
pendengaran agak kurang dan
kepala sering pusing. Bila
tidak ditangani bisa
mengakibatkan stroke, gagal
ginjal, dan gagal jantung.

2. Kemungkina 2 2/2 x 2= 2 Ny. S mempunyai keinginan


n masalah untuk sembuh, mempunyai
untuk diubah keinginan untuk mengetahui
(mudah) penyakitnya dengan berobat ke
2 dokter atau puskesmas.

3. Potensial 1 2/3 x 1= 2/3 Ny. S masih dalam keadaan


masalah sehat, tidak perlu dirawat di
untuk RS. Biasanya Ny. S minum
dicegah captopril 2 x 25 mg tetapi
(tinggi) tidak rutin. Jika sakit akan
2 berobat ke klinik atau
puskesmas. Hipertensi yang
diderita Ny. S termasuk dalam
klasifikasi sedang.
4. Menonjolnya 1 ½x1=½ Keluarga mengatakan ada
masalah masalah, karena tidak tahu
(tidak segera) tentang pengertian, tanda dan
2 gejala, penyebab, serta
pencegahannya, maka Ny. S
jika merasa sakitnya berat baru
berobat ke klinik.
Jumlah 4 1/6

2. Risiko cidera pada keluarga Tn. T khususnya Ny. S berhubungan dengan


ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang aman.

No Kriteria Bobot Perhitungan Pembenaran


.
1. Sifat masalah 1 2/3 x 1= 2/3 Masalah belum terjadi namun
(Risiko) terdapat data keadaan rumah
2 bersih, Ny. S mengatakan
pandangan kabur,
pendengaran agak kurang dan
kepala pusing.
2. Kemungkina 2 ½x2=1 Masalah dapat diubah dilihat
n untuk dari keluarga mau
diubah membersihkan rumah, baik
(sebagian) dalam rumah maupun luar
1 rumah secara keseluruhan.

3. Potensial 1 2/3 x 1= 2/3 Masalah bisa terjadi dengan


untuk dicegah kondisi lantai kamar mandi
(sedang) yang licin tapi keluarga punya
2 keinginan untuk lebih rajin
membersihkan lantai kamar
mandi.
4. Menonjolnya 1 ½ x 1 = 1/2 Masalah belum terjadi tetapi
masalah harus segera diubah karena
(tidak segera) keadaan rumah sudah bersih
1 tetapi kamar mandi tampak
kotor dan lantainya licin.
Jumlah 2 5/6

Untuk prioritas diagnosa keperawatan skor tertinggi diantaranya :

1. Gangguan rasa nyaman nyeri (pusing) pada keluarga Ny. S khususnya


Ny. S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga dengan masalah hipertensi dengan skor 4 1/6.

2. Risiko cidera pada keluarga Ny. S khususnya Ny. S berhubungan dengan


ketikmampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang aman dengan
skor 2 5/6.

C. Intervensi, Implementasi, dan Evaluasi


Penulisan rencana keperawatan yang di dokumentasikan hanya diagnosa
prioritas yaitu gangguan rasa nyaman nyeri (pusing) pada keluarga Tn. T
khususnya Ny. S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga dengan masalah hipertensi. Untuk memudahkan dalam
penulisan maka disusun secara berurutan yaitu intervensi, implementasi, dan
evaluasi dalam setiap tujuan khusus.

Intervensi Keperawatan
a. Diagnosa
Gangguan rasa nyaman nyeri (pusing) pada keluarga Tn. T khususnya
Ny. S berhubungan dengan katidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga dengan masalah hipertensi.

b. Tujuan Umum
Setelah dilakukan kunjungan keluarga selama empat kali pada keluarga
Tn. T khususnya Ny. S diharapkan nyeri (pusing) dapat teratasi.

c. Tujuan Khusus I
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan 1 x 30 menit pada keluarga Tn. T
khususnya Ny. S keluarga mampu mengenal masalah hipertensi dengan
menyebutkan pengertian, penyebab, tanda dan gejalanya.
Kriteria: Respon verbal keluarga
Standar: Keluarga mampu menyebutkan pengertian Hipertensi yaitu
tekanan darah tinggi di atas 140/90 mmHg. Keluarga mampu
menyebutkan 3 dari 5 tanda dan gejalanya, yaitu sakit ditengkuk kepala,
jantung berdebar-debar, penglihatan kabur, sulit bernafas setelah bekerja
keras, mudah lelah, kepala pusing, hidung berdarah, mudah marah.
Menyebutkan 3 dari 6 penyebab hipertensi, yaitu keturunan, kegemukan,
malas berolahraga, banyak pikiran, konsumsi rokok dan alkohol,
pemakaian garam dapur berlebihan.

Intervensi Tujuan Khusus I


1. Jelaskan kepada keluarga tentang pengertian, penyebab, tanda dan
gejala hipertensi.
2. Tanyakan kembali kepada keluarga tentang pengertian, penyebab,
tanda dan gejala hipertensi.
3. Motivasi keluarga untuk mengidentifikasi pengertian, penyebab, tanda
dan gejala yang dialami Ny. S.
4. Berikan reinforcement positif atas usaha yang dilakukan keluarga.

Implementasi hari Sabtu, 29 Juni Pukul 16.20 WIB


1. Menjelaskan kepada keluarga tentang pengertian, penyebab, tanda dan
gejala hipertensi.
Respon: keluarga menyimak dan memperhatikan.

2. Menanyakan kembali kepada keluarga pengertian, penyebab, tanda


dan gejala hipertensi.
Respon: keluarga mengatakan hipertensi adalah tekanan darah tinggi
di atas 140/90 mmHg, menyebutkan 3 tanda dan gejala hipertensi
yaitu sakit ditengkuk kepala, pusing, susah tidur dimalam hari.
Kemudian keluarga menyebutkan 4 penyebab hipertensi yaitu faktor
keturunan, kegemukan, banyak fikiran, pemakaian garam dapur yang
berlebihan.
3. Memotivasi keluarga untuk mengidentifikasi pengertian, penyebab,
tanda dan gejala.
Respon: Ny. S mengatakan hipertensinya karena banyak pikiran.
4. Memberikan reinforcement positif atas usaha yang dilakukan
keluarga.
Respon: keluarga tersenyum.

Evaluasi hari Sabtu, 29 Juni 2019 Pukul 16.50 WIB


S : Keluarga mengatakan hipertensi adalah tekanan darah tinggi di
atas 140/90 mmHg. Gejala hipertensi yaitu sakit ditengkuk
kepala, pusing, susah tidur dimalam hari. Penyebab hipertensi
yaitu faktor keturunan, kegemukan, banyak fikiran, pemakaian
garam dapur yang berlebihan.
O : Keluarga tampak menyimak dan memperhatikan serta
keluarga tampak tersenyum dan menjawab pertanyaan
perawat.
A : Tujuan khusus 1 tercapai.
P : Lanjutkan intervensi untuk tujuan khusus 2.

d. Tujuan Khusus II
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan 1 X 30 menit pada keluarga Tn.
T khususnya Ny. S keluarga mampu mengambil keputusan secara tepat
untuk mengatasi masalah hipertensi dengan menyebutkan kegawatan
hipertensi dan komplikasi atau akibat lanjut dari penyakit hipertensi.
Kriteria: Respon verbal keluarga afektif keluarga.
Standar: Keluarga mampu menyebutkan 2 dari 4 komplikasi atau akibat
lanjut dari penyakit hipertensi yaitu: Stroke atau mulut mencong, gagal
jantung atau kerusakan jantung, kerusakan ginjal, dan kematian.

Intervensi Tujuan Khusus 2


1. Jelaskan kepada keluarga tentang kegawatan dan komplikasi atau
akibat lanjut dari hipertensi.
2. Tanyakan kembali kepada keluarga tentang komplikasi atau akibat
lanjut dari hipertensi.
3. Motivasi keluarga untuk mengambil keputusan merawat anggota yang
sakit hipertensi.
4. Berikan reinforcement positif atas usaha yang dilakukan keluarga.

Implementasi hari Minggu, 30 Juni 2019 Pukul 14.30 WIB


1. Menjelaskan kepada keluarga tentang kegawatan dan komplikasi atau
akibat lanjut dari hipertensi.
Respon: keluarga memperhatikan.
2. Menanyakan kembali kepada keluarga tentang komplikasi atau akibat
lanjut dari hipertensi.
Respon: Keluarga mengatakan akibat lanjut dari hipertensi adalah
stroke atau mulut mencong, kerusakan ginjal, serta kematian.
3. Memotivasi kelurga untuk mengambil keputusan merawat anggota
keluarga yang sakit hipertensi.
Respon: Keluarga mengatakan akan membawa Ny. S ke dokter atau
pelayanan kesehatan untuk mengobati hipertensinya.
4. Memberikan reinforcement positif atas hasil yang sudah dilakukan
keluarga.
Respon: Keluarga terlihat senang.
Evaluasi hari Senin, 01 Juli 2019 Pukul 15.00 WIB
S : keluarga mengatakan akibat lanjut dari hipertensi adalah stoke atau
mulut mencong, kerusakan ginjal, serta kematian. Keluarga
mengatakan akan membawa Ny. S ke dokter atau pelayanan
kesehatan untuk mengobati hipertensinya.
O : keluarga tampak memperhatikan dan terlihat senang.
A : Tujuan khusus 2 tercapai.
P : Lanjutkan intervensi untuk tujuan Khusus 3.

e. Tujuan Khusus 3
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit pada
keluarga Tn. T khususnya Ny. S keluarga mampu merawat anggota yang
sakit hipertensi.
Kriteria : Respon verbal keluarga dan psikomotor.
Standar : Keluarga mampu menyebutkan 3 dari 5 pencegahan hipertensi,
yaitu olah raga teratur, perbanyak konsumsi buah dan sayur, hindari
banyak pikiran, periksa tekanan darah secara teratur, pertahankan berat
badan normal. Menyebutkan 3 dari 7 perawatan hipertensi dirumah, yaitu
atur berat badan, atur pola makan, kurangi banyak fikiran atau hindari
stress, olahraga teratur, minum obat secara teratur, sering mengikuti
penyuluhan dan kontrol untuk cek tekanan darah.

Intervensi Tujuan Khusus 3


1. Evaluasi tujuan khusus 1 dan tujuan khusus 2
2. Jelaskan pencegahan dan perawatan penyakit hipertensi
3. Diskusikan cara perawatan hipertensi di rumah
4. Motivasi kembali kepada keluarga untuk menyebutkan cara
perawatan dan pencegahan penyakit hipertensi
5. Demonstrasikan kepada keluarga tentang obat tradisional penurun
tekanan darah
6. Berikan reinforcement positif atas usaha yang dilakukan oleh
keluarga
Implementasi hari Senin, 01 Juli 2015 Pukul 10.00 WIB
1. Mengevaluasi tujuan khusus 1 dan tujuan khusus 2
Respon: Keluarga dapat menyebutkan pengertian, penyebab, tanda
dan gejala serta akibat lanjut hipertensi dengan benar.
2. Menjelaskan pencegahan dan perawatan penyakit hipertensi
Respon: Ny. S mendengarkan apa yang dijelaskan oleh perawat.
3. Mendiskusikan cara perawatan hipertensi di rumah
Respon: Ny. S mengatakan membawa ke dokter untuk mencegah
hipertensi kambuh.
4. Memotivasi kembali kepada keluarga untuk menyebutkan cara
perawatan dan pencegahan hipertensi
Respon: Keluarga Tn. T mengatakan cara pencegahan penyakit
hipertensi adalah dengan olahraga atau jalan sehat, memeriksa tekanan
darah secara rutin, dan hindari banyak pikiran. Ny. S mengatakan
perawatan hipertensi dengan mengatur pola makan, hindari atau
kurangi banyak fikiran.
5. Mendemonstrasikan kepada keluarga tentang obat tradisional penurun
tekanan darah (cara mengkonsumsi buah belimbing)
Respon : Keluarga Tn. T memperhatikan apa yang diperagakan oleh
perawat kemudian berpartisipasi dalam demonstrasi dan
mempraktekkan kembali
6. Memberikan reinforcement atas usaha yang dilakukan oleh keluarga
Respon : Keluarga tersenyum.
Evaluasi hari Senin, 01 Juli 2019 Pukul 10.30 WIB
S : Keluarga Tn. T mengatakan cara perawatan hipertensi adalah
dengan mengatur pola makan, kurangi banyak fikiran, minum
obat penurun tekanan darah tinggi dari dokter. Keluarga Tn. T
mengatakan pencegahan penyakit hipertensi adalah dengan
olahraga atau jalan sehat, memeriksa tekanan darah secara teratur,
dan hindari banyak pikiran. Keluarga Tn. T mengatakan
meminum obat dari dokter untuk menurunkan tekanan darah. Dan
mencoba makan obat-obat tradisional seperti makan buah
belimbing, mentimun secara teratur.
O : Keluarga Tn. T mendengarkan apa yang disampaikan oleh perawat,
keluarga memperhatikan demonstrasi cara mengkonsumsi buah
belimbing kemudian mempraktekkan kembali. Keluarga juga
tersenyum saat perawat menjelaskan.
A : Tujuan khusus 3 tercapai
P : Lanjutkan intervensi untuk tujuan khusus 4

f. Tujuan Khusus 4
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan 1 x 30 menit pada keluarga Tn. T
khususnya Ny. S keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang dapat
mencegah terjadinya penyakit hipertensi dengan cara menyebutkan
modifikasi lingkungan yang tepat untuk penyakit hipertensi.
Kriteria : Respon verbal keluarga dan psikomotor
Standar : keluarga mampu menyebutkan 2 dari 3 kentungan
lingkungan yang sehat yaitu rumah menjadi bersih dan indah, bebas dari
debu, dan bisa mencegah penyakit yang berhubungan dengan lingkungan,
keluarga dapat menjelaskan kerugian lingkungan yang kurang sehat yaitu
dapat berisiko menyebabkan penyakit yang lebih lanjut, mampu
menyebutkan 2 dari 3 cara memodifikasi lingkungan yang berhubungan
dengan masalah penyakit hipertensi, yaitu : 1) ciptakan lingkungan yang
tenang dan nyaman 2) jangan biarkan lantai kamar mandi licin 3)
penerangan listrik di kamar mandi dan di ruangan lain harus cukup.

Intervensi Tujuan Khusus 4


1. Diskusikan kembali cara perawatan dan pencegahan penyakit
hipertensi di rumah.
2. Jelaskan kepada keluarga tentang keuntungan lingkungan yang bersih
dan kerugianya, serta cara memodifikasi lingkungan yang dapat
mencegah penyakit hipertensi.
3. Motivasi keluarga untuk mengulangi penjelasan yang sudah diberikan.
4. Berikan reinforcement positif atas usaha yang dilakukan oleh keluarga
Implementasi hari Selasa, 02 Juni 2019 Pukul 10.00 WIB
1. Mendiskusikan kembali cara perawatan dan pencegahan penyakit
hipertensi di rumah.
Respon: Keluarga meyimak dan kooperatif kepada perawat.
2. Menjelaskan kepada keluarga tentang keuntungan lingkungan yang
bersih dan kerugianya, serta cara memodifikasi lingkungan yang dapat
mencegah penyakit hipertensi.
Respon: Keluarga tampak mendengarkan.
3. Memotivasi keluarga untuk mengulangi penjelasan yang sudah
diberikan.
Respon: Keluarga mengatakan keuntungan lingkungan yang bersih
adalah membuat lingkungan indah, nyaman, dan baik untuk kesehatan,
keluarga mengatakan kerugian lingkungan yang kotor adalah dapat
menimbulkan penyakit dan tidak baik untuk kesehatan. Keluarga
mengatakan cara memodifikasi lingkungan yang berhubungan dengan
penyakit hipertensi adalah penerangan yang cukup di kamar mandi
dan ruangan, jangan biarkan lantai kamar mandi licin.
4. Memberikan reinforcement positif atas usaha yang dilakukan
keluarga.
Respon: Keluarga tampak tersenyum.

Evaluasi hari Selasa, 02 Juli 2019 Pukul 10.30 WIB


S : Keluarga mengatakan keuntungan lingkungan yang bersih adalah
membuat lingkungan indah, nyaman, dan baik untuk kesehatan,
keluarga mengatakan kerugian lingkungan yang kotor adalah dapat
menimbulakn penyakit, dan tidak baik untuk kesehatan. Keluarga
mengatakan cara memodifikasi lingkungan yang berhubungan
dengan penyakit hipertensi adalah penerangan yang cukup di kamar
mandi dan ruangan, jangan biarkan lantai kamar mandi licin.
O : Keluarga tampak menyimak dan mendengarkan, keluarga juga
tersenyum kepada perawat.
A : Tujuan khusus 4 tercapai
P : Lanjutkan intervensi untuk tujuan khusus 5

g. Tujuan Khusus 5
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit keluarga
Tn. T mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan dengan cara
menyebutkan manfaat kunjungan ke fasilitas kesehatan dan kerugian tidak
mengunjungi pelayanan kesehatan.
Kriteria : Respon verbal dan psikomotor keluarga.
Standar : Keluarga mampu menyebutkan manfaat kunjungan ke
fasilitas kesehatan yaitu : keluarga mendapatkan pendidikan kesehatan
tentang hipertensi, dan mendapatkan pengobatan tentang hipertensi.
Keluarga dapat mejelaskan kerugian jika tidak memeriksakan penyakit ke
pelayanan kesehatan yaitu jika tidak memeriksakan diri ke pelayanan
kesehatan maka akan berakibat buruk dengan dirinya, penyakitnya bisa
bertambah parah dan dapat menimbulkan penyakit yang lain.

Intervensi Tujuan Khusus 5


1. Jelaskan kepada keluarga manfaat pelayanan kesehatan dan kerugian
jika tidak mengunjungi pelayan kesehatan.
2. Motivasi keluarga untuk meyebutkan kembali penjelasan yang telah
diberikan.
3. Motivasi keluarga untuk membawa Ny. S ke fasilitas kesehatan
apabila kondisinya tidak mungkin ditangani di rumah.
4. Berikan reinforcement positif atas hasil yang dicapai.

Implementasi hari Selasa, 02 Juli 2019 Pukul 10.30 WIB

1. Menjelaskan kepada keluarga manfaat pelayanan kesehatan dan


kerugian jika tidak mengunjungi pelayan kesehatan.
Respon: Keluarga tampak mendengarkan
2. Memotivasi keluarga untuk meyebutkan kembali penjelasan yang
telah diberikan.
Respon: Keluarga mengatakan keuntungan megunjungi pelayanan
kesehatan adalah mendapatkan informasi dan pengobatan tantang
penyakit hipertensi, keluarga mengatakan kerugian tidak mengunjungi
pelayanan kesehatan adalah bisa berakibat buruk pada penyakitnya
dan dapat bertambah parah pada penyakitnya.
3. Memotivasi keluarga untuk membawa Ny. S ke fasilitas kesehatan
apabila kondisinya tidak mungkin ditangani di rumah.
Respon: Keluarga Tn. T mengatakan sudah memeriksakan diri ke
dokter dan sudah ke pelayanan kesehatan.
4. Berikan reinforcement positif atas hasil yang dicapai.
Respon: Keluarga tersenyum.

Evaluasi hari Selasa, 02 Juli 2019 Pukul 11.00 WIB


S : Keluarga mengatakan keuntungan mengunjungi pelayanan
kesehatan adalah mendapatkan informasi dan pengobatan
tantang penyakit hipertensi, keluarga mengatakan kerugian tidak
mengunjungi pelayaana kesehatan adalah bisa berakibat buruk
pada penyakitnya dan dapat bertambah parah pada penyakitnya.
Ny. S mengatakan akan memeriksakan dirinya ke pelayanan
kesehatan.
O : Keluarga tampak mendengarkan dan keluarga tersenyum
A : Tujuan khusus 5 tercapai, masalah teratasi
P : Lanjutkan diagnosa prioritas kedua : risiko cidera

Anda mungkin juga menyukai