RMK Akl Bab-11
RMK Akl Bab-11
RMK Akl Bab-11
Dosen Pengampu :
Dr. BANDI M.Si.,Ak, CA, CTA
Disusun oleh:
Kelompok 8
S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
TEORI KONSOLIDASI, AKUNTANSI PUSH-DOWN, DAN JOINT VENTURE
Teori induk entitas didasarkan pada asumsi bahwa laporan keuangan konsolidasian adalah perluasan dari
laporan induk entitas dan harus dibuat dari sudut pandang pemegang saham induk entitas. Dalam teori induk entitas,
laporan keuangan konsolidasian dibuat untuk kepentingan pemegang saham entitas induk, dan pemegang saham hak
non pengendalian tidak diharapkan mengambil manfaat untuk dari laporan tersebut. Laba bersih konsolidasian
dalam teori induk entitas merupakan ukuran laba bagi pemegang saham induk entitas.
Teori entitas menggambarkan pandangan lain dari konsolidasi. Teori ini dikemukakan oleh Prof. Maurice
Moonitz dan dipublikasikan oleh Asosiasi Akuntansi di Amerika (American Accounting Association) pada tahun
1944 dengan judul “ The Entity Theory of Consolidated Statements”. Hal utama dari teori entitas adalah bahwa
laporan konsolidasian mencerminkan sudut pandang keseluruhan entitas usaha, yang menilai secara konsisten
sumber daya yang dikendalikan entitas.
a. Pelaporan Laba
Laba bersih konsolidasian adalah ukuran laba bagi pemegang saham induk entitas dalam teori induk
perusahaan dan teori entitas. Teori entitas memerlukan perhitungan laba bagi seluruh pemegang saham,
yang disebut sebagai “teori laba bersih konsolidasian”. Total laba bersih konsolidasian kemudian dialokasikan
kepada pemegang saham hak non pengendalian dan mayoritas, dengan pengungkapan yang
memadai dalam laporan keuangan. Laba bersih konsolidasi dalam praktik yang ada menggambarkan teori
induk entitas. Tetapi praktik akuntansi yang lebih disukai, yaitu teori kontemporer, menunjukan pendapatan
hak non pengendalian sebagai pengurang dalam menentukan laba bersih konsolidasian, dan melaporkan
ekuitas pemegang saham kosolidasi.
Dalam teori entitas, asset dan liabilitas anak entitas dikonsolidasikan pada nilai wajarnya dan
kepemilikan hak non pengendalian dan mayoritas atas asset bersih itu diperlakukan secara konsisten.
Tetapi perlakuan yang konsisten ini diperoleh melalui praktik yang masih dipertanyakan dalam penilaian
anak entitas dengan dasar harga yang dibayar induk entitas untuk memperoleh kepemilikan mayoritas.
Masalah lain sehubungan dengan penilaian anak entitas dalam teori entitas muncul setelah induk
entitas mendapatkan kepemilikannya ketika induk entitas secara penuh mengontrol anak entitas, saham yang
dimiliki oleh pemegang saham hak non pengendalian tidak lagi mencerminkan kepemilikan ekuitas dalam
pengertian umum.
c. Keuntungan dan Kerugian yang Belum Direalisasi
Dalam teori induk entitas, keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi dari penjualan arus-atas
dieliminasi sejumlah presentase kepemilikan entitas induk dalam anak entitas. Bagian dari keuntungan dan
kerugian yang tidak dieliminasi berkaitan dengan kepemilikan hak non pengendalian, dan sudut pandang
induk entitas, direalisasi oleh pemegang saham hak non pengendalian.
Pendekatan untuk menentukan pengaruh signifikan pada joint venture entitas cukup berbeda dengan
investasi pada saham biasa karena tiap venturer biasanya harus memberikan persetujuan pada setiap
keputusan yang signifikan, sehingga memberikan kemampuan untuk menerapkan pengaruh yang signifikan
tanpa mempertimbangkan kepemilikan kepentingan.
Investasi pada saham biasa entitas patungan usaha yang melebihi 50% dari saham beredar joint
venture adalah investasi anak entitas (subsidiary investments), dimana diterapkan akuntansi dan pelaporan
induk-anak. Entitas patungan usaha yang 50% dimiliki oleh salah satu pihak tidak dianggap sebagai joint
venture, meskipun tetap dilaporkan sebagai joint venture pada laporan keuangan.
Contoh Soal
E 11-7
Bhima Corp is an 80% owned subsidiary of Khrisna Corporation. During 2016,Bhima sold land that cost $50.000 to Khrisna for
$60.000. On at December 31,2016,Bhima’s ending balance of inventory included $5.000 unrealized profit from intercompany
transactions. Separates incomes of Khrisna and Bhima for 2016 were $600.000 and $250.000,respectively.
Question:
1. Determined consolidated net income under the parent-company theory of consolidation.
2. Determined consolidated net income and its allocation to controlling and noncontrolling interest under the equity theory.
Answer:
1. Parent-company theory
2. Entity Theory
Daftar Pustaka
http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI.AKUMTANSI/195407061987031-
KARLI_SOEDIJANTO/TERJEMAHAN_AKL/AKL_BAB_11.pdf , diakses 31 Maret 2020