Asuhan Keperawatan Demam Berdarah
Asuhan Keperawatan Demam Berdarah
Asuhan Keperawatan Demam Berdarah
‘‘DEMAM BERDARAH’’
DISUSUN OLEH:
DELVIRA ANGGOWA
NIM: 711430119009
2020
LAPORAN PENDAHULUAN
DEMAM BERDARAH DENGUE
A. DEFINISI
Demam berdarah Dengue adalah Infeksi akut yang di sebabkan oleh arbovirus (arthropadborn
Virus) dan di tularkan melalui gigitan nyamuk Aides (Aides albipices dan Aedes Aegypti).
Demam berdarah dengue adalah penyakit yang di sebabkan oleh virus dengue sejenis virus yang
tergolong arbovirus dan masuk ke dalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk aedes aeggypti (betina),
terutama menyerengan anak, remaja, dan dewasa dan seringkali menyebabkan kematian bagi penderita.
Demam Hemoragic Fever (DHF) adalah penyakit yang terdapat pada anak-anak dan dewasa
dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi yang di sertai leucopenia, dengan atau tanpa tanda ruam
dan limfadenopati.
B. ETIOLOGI
Penyebab penyakit dengue hemoragic fever (DHF) atau demam berdarah adalah virus Dengue,
virus ini tergolong dalam family/suku/grup/ Flaviviridae yang di kenal ada 4 serotipe, dengue 1, dengue 2,
dengue 3, dengue 4, yang di tularkan melalui vector nyamuk aedes aeypti. Infeksi dengan salah satu
serotype akan menimbulkan antibody seumur hidup terhadap serotype bersangkutan. Tetapi tidak ada
perlindungan terhadap serotype lain.
C. MANIFESTASI KLINIK
Kasus DHF di tandai oleh manifestasi klinik, yaitu: demam tinggi dan mendadak yang dapat
mencapai 40oC atau lebih dan terkadang di sertai dengan kejang, demam, sakit kepala, anoreksia, mual
muntah, epigastric, discomfort, nyeri perut kanan atas atau seluruh bagian perut dan pendarahan, terutama
pendarahan kulit, walaupun hanya berupa uji tourniquet positif. Selain itu, pendarahan dapat terwujud
memar atau juga berupa pendarahan spontan mulai dari petekie pada ektremitas, tubuh, dan muka, sampai
epistaksis dan pendarahan gusi. Sementara pendarahan gastrointestinal masih lebih jarang terjadi dan
biasanya hanya terjadi pada kasus dengan syok yang berkepanjangan atau setelah syok yang tidak dapat
teratasi. Pendarahan lain seperti pendarahan sub konjungtiva terkadang juga di temukan. Pada masa
konvalisen seringkali di temukan eritema pada telapak kaki dan hepatomegali. Hepatomegali biasanya
dapat di raba pada permukaan penyakit dan pembesaran hati ini tidak sejajar dengan beratnya penyakit.
Nyeri tekan seringkali di temukan tanpa ikters maupun kegagalan pendarahan.
D. TANDA DAN GEJALA
1. Demam
Demam terjadi secara mendadak berlangsung selama 2-7 hari kemudian turun menuju suhu normal
atau lebih rendah. Bersamaan dengan berlangsung demam, gejala-gejala klinik yang tidak spesifik
misalnya anoreksia. Nyeri punggung, Nyeri tulang dan persediaan, nyeri kepala dan rasa lemah
dapat menyetainya.
2. Perdarahan
Perdarahan biasanya terjadi pada hari ke 2 dan ke 3 dari demam dan umumya terjadi pada kulit dan
dapat berupa uji torniguet yang positif mudah terjadi perdarahan pada tempat fungsi vena, petekia
dan purpura. Perdarahan ringan hingga sedang dapat terlihat pada saluran cerna bagian atas hingga
menyebabkan haematemesis (Nelson,1993 ; 296).
Perdarahan gastrointestinal biasanya di dahului dengan nyeri perut yang hebat (Ngastiyah,1995 ;
349)
3. Hepatomegali
Pada permulaan dari demam biasanya hati sudah teraba, meskipun pada anak yang kurang gizi hati
juga sudah. Bila terjadi peningkatan dari hepatomegaly dan hati teraba kenyal harus di perhatikan
kemungkinan akan terjadi renjatan pada penderita
4. Renjatan (Syok
Permulaan syok biasanya terjadi pada hari ke 3 sejak sakitnya penderita, di mulai dengan tanda-
tanda kegagalan sirkulasi yaitu kulit lembab, dingin pada ujung hidung, jari tangan, jari kaki serta
sianosis di sekitar mulut. Bilas yok terjadi pada masa demam maka biasanya menunjukkan
prognosis yang buruk.
F. KOMPLIKASI
Dalam penyakit DHF atau demam berdarah jika tidak segera di tangani akan
menimbulkan komplikasi adalah sebagai berikut :
1. Pendarahan
2. Kegagalan sirkulasi
3. Hepatomegali
4. Efusi pleura
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Darah
a. Trombosit menurun
b. HB meningkat lebih 20%
c. HT meningkat lebih 20%
d. Leukosit menurun pada hari ke-2 dan ke-3
e. Protein dalam darah rendah
f. Ureum PH bias meningkat
g. NA dan CL rendah
H. PENATALAKSANAAN
a. Tirah baring
b. Pemberian makanan lunak
c. Minum banyak (2-2,5 liter/24 jam)
d. Pemberian obat-obatan; antibiotic, antipiretik
e. Pemberian cairan melalui infuse
f. Antikonulsi jika terjadi kejang
g. Monitor TTV
h. Monitor adanya tanda-tanda renjatan
i. Monitor tanda-tanda pendarahan lanjut
j. Pemeriksaan HB, HT dan trombosit setiap hari
I. PATHWAY
PENGKAJIAN BERDASARGAN KATEGORI DAN SUB KATEGORI
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat penyakit sekarang :
Klien mengeluh panas badan 4 hari ini secara terus-menurus di sertai mual, pusing, nyeri pada
bagian ulu hati.
4. Genogram :
C. PENGKAJIAN BERDASARKAN KATEGORI DAN SUB KATEGORI
KATEGORI FISIOLOGIS
SUB KATEGORI RESPIRASI
DS :
Pasien mengatakan sesak dan sulit bicara
Pasien mengatakan lelah
Pasien mengatakan khawatir akan kerusakan mesin
Pasien mengatakan tiba-tiba sesak saat berbaring
Lain-lain, ..........................................................................................................................
DO
- Nadi karotis Teraba Tidak teraba
- Obstruksi jalan nafas Ya Tidak
- Penggunaan otot bantu nafas Ada Tidak ada
- Suara nafas Vesikuler Ronchi Wheezing
Lokasi : ...................
- Sumbatan jalan napas Snoring Gurgling Stridor
- Agitasi Ya Tidak
- Sianosis Ya Tidak
MASALAH KEPERAWATAN :
DO :
Nadi Meningkat (>150x / menit)
Menurun (<50x/menit)
Nadi : 88x / menit
Suara jantung S1 S2 S3 S4
Akral
Hangat kering merah (HKM)
Pucat Basah
Turgor kulit
Menurun Normal
Jumlah ……….
MASALAH KEPERAWATAN :
DEMAM BERDARAH DENGUE
DO :
Pola makan Frekuensi : 3 x/hari
Porsi : 1/2 piring Jenis makanan : Nasi, ikan, sayur, buah
Flatus Ya Tidak
Masalah Keperawatan
SUB KATEGORI ELIMINASI
DS :
DO :
Hesitansi Urgensi Disuria
Gangguan berkemih
Inkontinensia Urin
Hematuria Nokturia
Ya Tidak
Terpasang Dower Kateter
- Tremor Ya Tidak
MASALAH KEPERAWATAN :
SUB KATEGORI NEUROSENSORI
DS :
DO :
Isokor Unisokor
Pupil
Ya Tidak
Sindrom horner
Koma
GCS Nilai : .......................
Gelisah Ya Tidak
Ya Tidak
Tersedak
Batuk saat makan dan minum Ya Tidak
- Hematemesis (Muntah
darah)
Jumlah : .........................
Odinofagia Ya Tidak
Ya Tidak
Bruksisme (Gertakan gigi)
Tekanan intrakranial (TIK) Ya Tidak
>20 mmHg
Papilledema (Bengkak area Ya Tidak
mata)
Masalah Keperawatan
KATEGORI PSIKOLOGIS
Pasien mengatakan ada perasaan takut akan terjadi cedera ulang pada dirinya
Terbakar
Ekstremitas Atas,................................................
Terus menerus
Area rectum
Berlebihan Sedikit
Produksi saliva
Masalah Keperawatan
SUB KATEGORI INTEGRITAS EGO
DS :
DO :
Perasaan kecemasan
Cemas Mudah tersinggung
Menyendiri Ketegangan
Bicara pelan
Kurangnya minat Tampak sedih
Perasaan Depresi
Perilaku menyerang Bicara sendiri
Gejala Otonom
Mulut kering Muka merah
Jari gemetar Nafas cepat
MASALAH KEPERAWATAN
KATEGORI PERILAKU
SUB KATEGORI KEBERSIHAN DIRI
DS :
Pasien menolak di lakukan perawatan diri
Pasien menanyakan masalah yang di hadapi
Pasien mengekspresikan keinginan untuk mengelola masalah kesehatan dan pencegahannya
Pasien mengekspresikan tidak adanya hambatan yang berarti dalam mengintegrasikan program
yang di tetapkan untuk mengatasi masalah kesehatan
Pasien mampu menggambarkan berkurangnya fakto resiko terjadinya masalah kesehatan
Pasien menunjukan perilaku upaya peningkatan kesehatan
Pasien menolak menjalani perawatan dan pengobatan
Pasien menolak mengikuti anjuran
Pasien mengungkapkan tidak memahami masalah kesehatan yang di derita
Pasien mengungkapkan kesulitan menjalankan perawatan dan pengobatan yang di tetapkan
DO :
- Kemampuan personal hygiene
Mandi Mandiri Bergantung pada orang
-Kebersihan diri (cuci rambut, gosok gigi, potong kuku) Mandiri Bergantung pada orang
DS :
DO :
Masalah Keperawatan
KATEGORI RELASIONAL
SUB KATEGORI INTERAKSI SOSIAL
DS :
Pasien merasa tidak nyaman dengan situasi sosial
Pasien merasa sulit menerima atau mengkomunikasikan perasaan
Pasien merasa sulit mengungkapkan kasih sayang
Keluarga tidak mampu mengungkapkan perasaan secara leluasa
Pasien mengatakan merasa ingin sendirian
Pasien mengatakan merasa tidak aman di tempat umum
Pasien mengatakan merasa berbeda dengan orang lain
Pasien mengatakan merasa asyik dengan pikiran sendiri
Pasien mengatakan merasa tidak mempunyai tujuan yang jelas
Pasien mengatakan keinginan untuk meningkatkan peran untuk menjadi orang tua
Anak / anggota keluarga mengexpresikan kepuasan dengan lingkungan rumah
Anak / anggota keluarga mengungkapkan harapan yang realistis
Pasien / keluarga mengexpresikan keinginan untuk meningkatkan dinamika keluarga
Keluarga mengatakan khawatir klien akan kembali di rawat dirumah sakit
Keluarga mengatakan khawatir tentang kelanjutan perawatan klien
Keluarga mengatakan khawatir tentang ketidak mampuan pemberi asuhan dalam merawat klien
Pasien / keluarga mengungkapkan kepuasaan dengan bayi
Lain- lain : ............................
DO :
- Kenyamanan dengan situasi sosial Nyaman Tidak nyaman
- Dapat berkomunikasi dengan orang lain Ya Tidak
- Responsif atau Ada ketertarikan dengan orang Ada Tidak ada
lain
- Sulit mengungkapkan perasaan Sulit Tidak sulit
- Mengalami Kecemasan Ya Tidak
- Kontak mata Ada Tidak ada
- Perilaku sesuai usia Ya Tidak
- Berbicara dan mendengar Mampu Tidak mampu
- Gangguan komunikasi Afasia Disfasia Apraksia
Disleksia Disartria Afonia
Masalah Keperawatan
KATEGORI LINGKUNGAN
SUB KATEGORI KEAMAAN DAN PROTEKSI
DS :
Pasien mengatakan suka berbicara dengan kata kasar
Pasien mengatakan selalu berbiacara dengan suara keras
Pasien mengatakan selalu berbicara dengan kata mengancam
Pasien mengatakan tidak selera makan
Pasien mengatakan tidak merasa nyaman
DO
- Kerusakan jaringan atau lapisan kulit Kering Bersisik
Mengelupas
Melepuh Kemerahan
Laserasi
- Hematoma Ya Tidak
Masalah Keperawatan :
D.HEAD TO TOE
1. Kepala
bagian kepala tidak ada lesi, tidak ada benjolan, warna kulit kepala kecoklatan,
Penyebaran rambut merata, rambut mudah di cabut, tidak ada ketombe
2. Wajah
tidak ada acne, pergerakan wajah normal, warna kulit wajah kemerah-merahan, kedua
pipi simetris.
a) Mata
Ketajaman normal, konjung tiva berwarna merah muda, pergerakan pupil simetris, kedua
bola mata simetris, lapang pandang normal, selera berwarna putih, tidak ada udim pada
kelopak mata, dan tidak ada pendarahan pada konjung tiva.
b) Telinga
Pendengaran jelas, daun telinga simetris, dan tidak cerumen
c) Hidung
Dapat membedakan bau, tidak epitaksis, pilek, dan lubang hidung simetris.
d) Mulut
Berbicara normal, dapat menelan dan menggigit secara normal, bibir kering, tidak ada
lesi pada bibir, dan tidak ada pendarahan pada gusi.
3. Leher
pergerakannya bebas, tidak ada lesi, dan tidak ada pembesaran getah bening.
4. Dada
Mamae simetris, tidak ada lesi, tidak ada pembesaran pada organ hepar
5. Paru-Paru
Pola pernafasan normal, bunyi pernafasan normal dan sebanyak 20 x/menit, dan tidak ada
efusi pleura
6. Jantung
Bunyi teratur, S1=lup, S2=dup
7. Abdomen
Bentuk datar, suara bising usus 12x/menit, tidak ada lesi, bila di tekan pada bagian perut
sakit (epigastrium sakit tekan)
8. Ginjal
Pengeluaran urine normal, tidak ada lesi, dan tidak terdapat haematuri
9. Genetalia
Tidak dilakukan karena tidak ada keluhan
10. Rektum
Tidak dilakukan karena tidak ada keluhan
11. Ekskremitas
a. Ekskremitas atas
Kedua tangan simetris, tidak ada pembengkakan, terpasang infus di sebelah kiri
b. Ekskremitas bawah
Kedua kaki simetris, tidak ada pengkakan
12. Punggung
Tidak ada lesi, tidak ada bengkak, tidak ada kelainan bentuk
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
F. ANALISA DATA
D. Analisa Data
Tabel Analisa Data
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM
1 DS :
- Kulit Merah
Proses penyakit
- Kulit Terasa Hangat HIPERTEMIA
Respon trauma
Aktivitas berlebihan
2 DS : Gejala Penyakit
3 DS :
DO : Gangguan Pola
Kurangnya privasi
Tidur
Wajah tampak meringis kesakitan
G. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
NO JENIS DIAGNOSIS DIAGNOSIS NO KODE
KEPERAWATAN
1. Diagnosis Aktual Hipertemia b.d ketidaksesuaian pakaian D.0130
dengan suhu lingkungan d.d Dehidrasi,
terpapar lingkungan panas, proses
penyakit, ketidaksesuaian pakaian dengan
suhu lingkungan, peningkatan laju
metabolisme, respon trauma, aktivitas
berlebihan
2. Diagnosis Aktual
Gangguan pola tidur b.d hambatan
D.0055
lingkungan d.d wajah pasien tampak
meringis karena pasien mengalami
perubahan pola tidur dari 7 – 8 jam
sehari menjadi 5 – 6 jam sehari
- Mengigil : 3-5
- Kulit merah : 3-5
- Akrosianosis : 3-4
- Konsumsi Oksigen : 3-5
- Piloereksi : 3-5
- Pucat : 2-4
- Takikardi :2-4
- Takipnea :2-4
- Bradikardi : 2-5
- Dasar kuku sianolik : 2-5
- Hipoksia :1-4
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam, maka Pola Tidur (L.05045)
Membaik, dengan kriteria hasil :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam, maka status kenyamanan
(L.08064) Meningkat dengan kriteria hasil :
- Gelisah : 3-5
- Kebisingan : 3-5
- Gatal : 3-5
- Mual : 3-5
- Lelah : 3-5
- Merintih : 3-4
- Menangis : 2-4
- Iritabilitas : 3-5
- Konfusi : 2-5
- Kewaspadaan : 3-5
- Pola hidup : 3-5