0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
408 tayangan12 halaman

MODUL 2 IPv4 Dan IPv6

Modul ini membahas konsep dasar IPv4 dan IPv6, meliputi tujuan modul untuk mempelajari kedua protokol tersebut, alat yang dibutuhkan, teori dasar mengenai latar belakang IPv6, pengalamatan IPv4 dan IPv6, serta jenis dan kelas alamat IP.

Diunggah oleh

Riky
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
408 tayangan12 halaman

MODUL 2 IPv4 Dan IPv6

Modul ini membahas konsep dasar IPv4 dan IPv6, meliputi tujuan modul untuk mempelajari kedua protokol tersebut, alat yang dibutuhkan, teori dasar mengenai latar belakang IPv6, pengalamatan IPv4 dan IPv6, serta jenis dan kelas alamat IP.

Diunggah oleh

Riky
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 12

Modul 2 : IPv4 & IPv6

2.1 Tujuan
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat:
1. Mengetahui konsep dasar IPV4 danIPV6
2. Mampu mengkonfigurasi IPV4 dan IPV6 pada Windows, Cisco, sertaMikrotik

2.2 Alat-alat/bahan
 1 buah Laptop
 1 buah Access Point
 Cisco Packet Tracer
 Vmware (OS Mikrotik)

2.3 Dasar Teori


2.3.1 Latar Belakang IPv6
Internet Protocol adalah protokol lapis network pada protocol stack TCP/IP untuk
melakukan peroutingan paket data antar host-host di jaringan komputer berbasis
berdasarkan alamat IP. Versi IP yang masih sering digunakan sekarang adalah IPv4. Sejak
awal tahun 1990-an, organisasi Internet Engineering Task Force (IETF) mulai menyadari
bahwa sistem pengalamatan IPv4 yang awalnya hanya untuk mengalamati komputer pada
jaringan, dalam perkembangannya perangkat lainpun memerlukan alamat IP seperti IP Cam,
perangkat embedded dalam IoT (machine-to-machine communication), sehingga IPv4 yang
hanya 32 bit akan mengalami kekurangan kapasitas pengalamatan. Inilah yang
melatarbelakangi lahirnya IPv6 dengan panjang bit 128 bit.
2.3.2 Pengalamatan IPv4 dan IPv6
2.3.2.1 IPv4
Dalam arsitektur pengalatamannya alamat IPv4 mempunyai ukuran 32 bits yang artinya kira-
kira berjumlah 232 atau kira-kira 4.294.967.296 alamat. Alamat IP versi 4 umumnya
diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal notation), yang dibagi
ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Dalam beberapa buku referensi, format
bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara
0 hingga 255. Contoh pengalamatan IPv4 :192.168.0.1.
Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask
jaringan ke dalam dua bagian , yakni
 Network Identifier atau yang akrabnya dipanggil Net ID adalah digunakan khusus
untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana hostberada.
 Host Identifier atau Host ID adalah digunakan khusus untuk mengidentifikasikan
alamat host
(dapatberupaworkstation,serveratausistemlainnyayangberbasisteknologiTCP/IP)didal
amjaringan.

Modul Praktikum Jaringan Data Broadband 29


2.3.2.2 IPv6
Dalam arsitektur pengalamatannya alamat IPv6 mempunyai ukuran 128 bits yang artinya kira-
kira berjumlah 2128 atau kira-kira 3,4 x 1038 alamat.

Alamat IPv6 tersebut kira-kira akan terpotong setengahnya. Tidak akan pernah ada subnet
yang memiliki 64 bit alamat signifikan atau lebih. Dari 128 bit tersebut hanya akan digunakan
64 bit untuk routing global dan internal yang disebut sebagai routing prefix. Sisa 64 bit dari
alamatlah yang akan menunjukkan sebuah host pada suatu subnet yang disebut sebagai host
identifier atau host id.

Alamat ini bisa direpresentasikan menjadi 8 segmen bilangan 16 bit dalam bilangan heksa
antara 0×0000 s.d 0xffff misal :
2001:d30:3:242:0000:0000:0000:1
ff02:0000:0000:0000:0000:0000:0000:0002
fe80:0000:0000:0000:02aa:00ff:fe9a:4ca2

Untuk penyederhanaan bisa dituliskan sebagai berikut :


2001:d30:3:242:0:0:0:1
ff02:0:0:0:0:0:0:2
fe80:0:0:0:2aa:ff:fe9a:4ca2
setelah dikompres :
2001:d30:3:242:
:1 ff02::2
fe80::2aa:ff:fe9a:4ca2
Untuk pendelegasian ke subnet biasanya akan dinyatakan dalam blok alamat yang dituliskan
dalam blok alamat dengan panjang prefix tertentu dengan notasi CIDR seperti misalnya :
2001:d30:3:240::/64
2.3.3 Jenis dan Class IP Address
2.3.3.1 IPv4
A. Jenis-jenisalamat
 Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah
antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP. Alamat
unicast digunakan dalam komunikasione-to-one.
 Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh
setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast
digunakan dalam komunikasione-to-everyone.
 Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh
satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda.
Alamat multicast digunakan dalam komunikasione-to-many.

Modul Praktikum Jaringan Data Broadband 30


B. Kelas-KelasIPv4

Tabel 2.1 Kelas-kelas IPv4


Jumlah
Nilai Oktet
Kelas Net ID Host ID Jaringan Jumlah Host
Pertama
Maksimum
A 1-126 W X.Y.Z 126 16,777,24
B 128-191 W.X Y.Z 16,384 65,534
C 192-223 W.X.Y Z 2,097,152 254

D 224-239 Multicast Multicast Multicast Multicast

E 240-255 Eksperimen Eksperimen Eksperimen Eksperimen

I. Kelas A
 IP address kelas A memiliki rentang alamat : 1.0.0.0– 126.255.255.255
 Subnetmask default Kelas A: 255.0.0.0
 Default maximal host Kelas A: 16.777.214 host.

 Secara default pada alamat IP Kelas A, 8-bit pertama digunakan untuk


alamat network dan 24-bit berikutnya digunakan untuk alamat host.
II. Kelas B

 IP address Kelas B memiliki rentang alamat : 128.0.0.0 –


191.255.255.255 Subnetmask default Kelas B: 255.255.0.0
 Default maximal Host Kelas B : 65.534 host.

 Secara default pada alamat IP address kelas B, 16 bit pertama


digunakan untuk alamat network dan 16 bit berikutnya digunakan
untuk alamat host.
III. Kelas C
 IP address kelas C memiliki rentang alamat : 192.0.0.0 –
223.255.255.255
 Subnetmask default kelas C : 255.255.255.0
 Default maximal host Kelas C : 256 host.

 Secara default pada alamat IP address kelas C, 24 bit pertama


digunakan untuk alamat network dan 8 bit berikutnya digunakan
untuk alamat host.

Modul Praktikum Jaringan Data Broadband 31


IV. Kelas D
 IP address kelas D memiliki rentang alamat : 224.0.0.0 –
239.255.255.255

 Kelas D digunakan sebagai alamat multicasting yaitu alamat yang


digunakan untuk menyampaikan satu paket ke banyak penerima.
V. KelasE
 IP address kelas E memiliki rentang alamat : 240.0.0.0 –
255.255.255.255

 Alamat IP address kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat


“eksperimental” atau percobaan yang di cadangkan untuk digunakan
pada masa depan.

2.3.3.2 IPv6
Pada IPv4 terdapat istilah broadcast dan sistem class (Class A, B, C, D, E), namun
kedua Hal ini tidak terdapat pada IPv6. IPv6 masih menerapkan IP Public dan IP Private,
namun terdapat sedikit perbedaan dengan IPv4. Berikut jenis-jenis IPv6 :
a. Unicast, Data yang dikirim dengan menggunakan alamat unicast selalu ditujukan
ke satu interfacetunggal.
i. Global unicast addresses, Global Unicast Address merupakan jenis IPv6
yang fungsinya sama dengan ip public pada ip versi 4. Global Unicast
Address diawali dengan2000::/3.
ii. Link-local addresses, Fungsi jenis IPv6 ini sama dengan ip private pada
versi 4, jenis ini hanya dipakai pada LAN. Link-local addresses ditandai
dengan FE80::/10 pada bagiandepannya.
iii. Unique local addresses adalah jenis IPv6 yang tidak pakai sebagai ip
public tetapi lebih mirip ippublik.
b. Multicast, Multicast pada ip versi 6 prinsipnya sama seperti pada IPv4 yaitu ip
address yang pemakaiannya untuk mengirim data dari satu interface ke beberapa
interface. IP v6 multicast diawali denganFF.
c. Anycast, IP anycast mirip dengan multicast. Sebuah IPv6 anycast tujuannya ke
beberapa interface tetapi hanya satu tujuannya saja yang benar-benar menerima
paket tersebut yaitu interface yang paling dengan dengan si pengirim yang bakal
menjadi tujuannya. Dengan kata lain anycast ditujukan ke beberapa tapi hanya
satu tujuan yaitu yang paling dekat saja yang bisa menerima paket kiriman yang
laintidak.

Modul Praktikum Jaringan Data Broadband 32


Tabel 2.2 Perbandingan IPv4 dan IPv6
IPv4 IPv6
Panjangalamat 32 bit (4 bytes) Panjangalamat 128 bit (16 bytes)
Dikonfigurasi secara manual atau DHCP Tidak harus dikonfigurasi secara manual,
IPv4 bisa menggunakan address auto
configuration.
Dukungan terhadap IPSec opsional Dukungan terhadap IPSec dibutuhkan
Fragmentasi dilakukan oleh pengirim dan Fragmentasi dilakukan hanya oleh Pengirim
pada router, menurunkan kinerja router.
Checksum termasuk pada header. Checksum tidak termasuk pada header.

2.3.4 Prosedur Praktikum


2.3.4.1 Mendapatkan alamat pada Windows
Untuk menetapkan IPv6 pada Windows, adapun langkah-langkah yang harus dilakukan
adalah sebagai berikut :

1. Masuk ke desktop, arahkan pointer anda ke bagian kanan bawah, lalu klik kanan pada
Icon tersebut, lalu pilih “Open Network and SharingCenter”.
a) Pastikan komputer anda terhubung ke jaringan. Apabila anda tidak terhubung ke
jaringan, maka yang terjadi adalah sebagaiberikut.

Gambar 2.1 Tidak terhubung ke jaringan

Modul Praktikum Jaringan Data Broadband 33


Gambar 2.2 Terhubung ke jaringan

b) Klik pada nama Connection yang dalam gambar adalah “Wifi (CNC wifi)” lalu akan
muncul tampilan di bawah, lalu pilihproperties.

Gambar 2.3 Tampilan status WiFI

Modul Praktikum Jaringan Data Broadband 34


c) Setelah masuk ke properties, pilih “internet protocol version 6 (TCP/IPv6)” untuk
IPv6 dan pilih “internet protocol version 4 (TCP/IPv4) untuk IPv4 dengan cara klik
dua kali. Lalu akan muncul tampilan sebagaiberikut.

Gambar 2.4 Memasukkan alamat IPv6

Gambar 2.5 Memasukkan alamat IPv4

Modul Praktikum Jaringan Data Broadband 35


d) Pada kolom IPv6/IPv4 address inilah nantinya kita akan membuat, menghapus, atau
mengganti alamat IPv6/IPv4kita.
e) Misal kita set IPv6 dengan 3ffe:1900:4545:3:200:f8ff:fe21:67ce dan
prefixnyaadalah64. Lalu klik ok. Set IPv4 192.168.0.1 dan Subnetmask 255.255.255.0.
f) Untuk mengecek apakah IPv6 kita sudah diset, caranya adalah pada wifi status, pilih
details.

Gambar 2.6 Tampilan status WiFI

g) Maka akan muncul tampilan yang menunjukkan IPv6 dan IPv4 kita telahdiset.

Gambar 2.7 Tampilan Network Connection Detail

Modul Praktikum Jaringan Data Broadband 36


h) Selain itu, dapat pula dibuktikan dengan cara masuk ke command prompt lalu ketik
“ipconfig” maka akan muncul tampilanberikut.

Gambar 2.8 Tampilan ipconfig

2.3.4.2 Menetapkan alamat IPv4 dan IPv6 pada Cisco

a) Kali ini kita akan langsung praktik mengenai mekanisme transisi IPv6 yaitu Dual
Stack. Software yang digunakan adalah packettracer.
b) Buat topologi sebagai berikut pada packettracer.

Gambar 2.9 Topologi

c) Lakukan konfigurasi masing masing perangkat sesuai dengan aturan padagambar.


d) Untuk konfigurasi IPv6 pada setiap PC, caranya adalah, klik pada PC, lalu pilih tab
config, lalu pilih fast Ethernet, lalu scroll ke bawah, maka akan terdapat kolom IPv6
beserta prefixnya.

Modul Praktikum Jaringan Data Broadband 37


Gambar 2.10 Memasukkan alamat IPv6 pada Packet Tracer
e) Untuk setiap router, lakukan konfigurasi sebagaiberikut
Konfigurasi pada Router 2:
#ipv6 unicast-routing
#interface FastEthernet0/0
#ip address 10.11.1.1 255.255.255.0
#no shutdown

#interface FastEthernet0/1
#no ip address
#ipv6 address 2001:1:1:1::1/64
#ipv6 rip telnet enable
#no shutdown

#interface Serial0/0/0
#ip address 10.11.2.1 255.255.255.0
#ipv6 address 2001:2:2:2::1/64
#ipv6 rip telnet enable
#clock rate 64000
#no shutdown
#router rip
#version 2
#network 10.0.0.0

Konfigurasi pada Router 3:


#ipv6 unicast-routing
#interface FastEthernet0/0

#ip address 10.11.3.1 255.255.255.0

Modul Praktikum Jaringan Data Broadband 38


#no shutdown

#interface FastEthernet0/1
#ipv6 address 2001:3:3:3::1/64
#ipv6 rip telnet enable
#no shutdown

#interface Serial0/0/0
#ip address 10.11.2.2 255.255.255.0
#ipv6 address 2001:2:2:2::2/64
#ipv6 rip telnet enable
#no shutdown

#router rip
#version 2
#network 10.0.0.0
#ipv6 router rip telnet enable

f) Setting gateway IPv6 pada PC yang memiliki alamat IPv6. Caranya adalah, klik
gambar PC yang diinginkan, lalu pilih tab config, pilih global setting, maka akan
terdapat kolom IPv6 Gateway.

Gambar 2.11 Memasukkan IPv6 Gateway pada Packet Tracer

2.3.4.3 Menetapkan alamat IPv4 dan IPv6 pada Mikrotik,:


a) Install MikroTik padaVMware
b) Jalankan MikroTik dengan memasukkan MikroTik login : admin, lalu enter (tanpa
password). Maka akan muncul tampilan sebagaiberikut.

Modul Praktikum Jaringan Data Broadband 39


Gambar 2.12 Login Mikrotik

c) Sesuai petunjuk, klik enter. Jika tampilan telah menunjukkan “*admin@MikroTik+


>” , maka MikroTik telah siap kitakonfigurasi.

Gambar 2.13 Tampilan sesudah login

d) Untuk mengecek apakah kita sudah mendaftarkan IPv6 kita sebelumnya atau
belum, ketikkan perintah “ipv6 address print” lalu enter. Untuk IPv4, ketikan
perintah “ipaddress print”.

Gambar 2.14 Mengecek IPv6 Address

e) Apabila muncul seperti di atas, maka kondisi tersebut adalah hanya ada IPv6
dynamic Link-local yang secara default telah diset dan tidak dapat kita hapus.
Artinya kita masih belum mendaftarkan IPv6 yang kitainginkan.

f) Cara menambahkan IPv6 yang diinginkan misalnya kita menginginkan IPv6


:3ffe:1900:4548:3:200:f8ff:fe21:67ce/64. Maka commandnya adalah
sebagaiberikut:

Gambar 2.15 Memasukkan alamat IPv6 di Mikrotik

g) Jika kita masih belum percaya apakah IPv6 tersebut sudah disimpan atau belum,
cara mengeceknya sama seperti sebelumnya. Ketikkan command “ipv6 address
print”, maka tampilannya akan seperti berikut:

Modul Praktikum Jaringan Data Broadband 40

Anda mungkin juga menyukai