Soal Jawab Praktikum Sps Aap RL PDB 2015

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 37

LABORATORIUM KOMPUTASI PROSES

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS DIPONEGORO

SOAL UJIAN HARIAN PRAKTIKUM SISTEM PERSAMAAN LINEAR


Soal Ujian Harian SPS Minggu I
Suatu kolom distillasi digunakan untuk memisahkan 10,000 kg campuran benzene-toluene
(50%-50%). Produk atas mempunyai komposisi 95% benzene dan 5% Toluene. Produk bawah
mempunyai komposisi 4% benzene dan 96% Toluene. Uap masuk kondenser hasil atas dengan
kecepatan 8000kg/jam, sebagian dari produk dikembalikan lagi kedalam kolom sebagai refluks
(R). Tentukan laju alir distilat (D), laju alir residu (W), serta jumlah produk yang di refluks (R).
Penyelesaian:
Neraca Massa Total:
F=D+W
10,000 = D + W (1)
Neraca Massa Benzene:
F. XF = D.XDb + W.XWb
5,000 = 0.95 D + 0.04 W (2)
Neraca Massa Sekitar Condenser:
8000 = D + R (3)
Persamaan-persamaan diatas ditulis kembali dalam bentuk matriks:

[ ][ ][ ]
1 1 0 D 10,000
0.95 0.04 0 x W = 5000
1 0 1 R 8000

Scipad : Console :
LABORATORIUM KOMPUTASI PROSES
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

Soal Ujian Harian SPS Minggu II


Aliran suatu fluida cair pada pipa memberikan beberapa
data dari persamaan D’Arcy sebagai berikut:
f L (ft) D (ft) V (ft/s) F
f^0.35 L^4 D^0.15 50 2120
f^0.49 L^5 D^0.25 55 3120
f^0.54 L^9 D^0.35 65 4120
Dengan persamaan D’Arcy:
2
f .L.v
F=
D
Tentukan f, L, dan D!
2
f .L.v
Algoritma: F=
D

log F=log f + log L+ log v 2−log D

log F−log v 2=log f + log L−log D

F
log 2
=log f + log L−log D
v
Scipad

Hasil running program


LABORATORIUM KOMPUTASI PROSES
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

Soal Ujian Harian SPS Minggu III


Pada perancangan Packed Tower, evaluasi tinggi transfer unit dapat diperkirakan
berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan oleh Sherwood dan Halloway pada proses
absorbsi dan desorbsi ditinjau dari fasa liquid, yang memberikan korelasi empiris
sebagai berikut:
HL = β . (L/μL)n . (NSc)m
Sedangkan harga HL , L/μL dan NSc untuk distilasi pada berbagai ukuran packing
diketahui:
Ukuran 1 1.5 2
HL 0.34 0.47 0.58
L 56.98 26.56 75.53
μL 0.77 0.83 0.91
NSc 0.6 0.7 1.8
Berapakah nilai konstanta-konstanta dari persamaan di atas?
Algoritma:
Log (HL) = Log (β . (L/μL)n . (NSc)m)
Log (HL) = Log (β) + n Log (L/μL) + m Log (NSc)
Scipad:

Hasil Running Program:


LABORATORIUM KOMPUTASI PROSES
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

Soal Ujian Harian SPS Minggu IV


Reaksi dehidrogenasi etanol dilakukan dengan memasukan umpan ke reaktor pada 300 oC.
Umpan dengan komposisi 90% mol etanol dan acetaldehyde masuk reaktor dengan laju alir 150
mol/detik. Untuk menjaga temperatur dan laju kecepatan reaksi , sejumlah panas ditambahkan
ke reaktor, laju penambahan panas 2440 kW dan temperature keluaran (outlet) 253 oC.
Reaksi : C2H5OH CH3CHO + H2
Hitung n1, n2, n3 dan berapa konversi di reaktor
Substance H input (kJ/mol) H output (kJ/mol)
C2H5OH -212,19 -216,81
CH3CHO -147,07 -150,90
H2 - 6,595
Algoritma
Q = 2440 kW
= 2440 kJ/s

150 mol/s
0,9 mol C2H5OH(v)/mol Reaktor n1 (mol C2H5OH/s )
0,1 mol CH3CHO(v)/mol n2 (mol CH3CHO/s )
n3 (mol H2/s )
Neraca komponen atom C
Input = output
CC2H5OH + CCH3CHO = CC2H5OH + CCH3CHO + CH2
(0,9*150*2) + (0,1*150*2) = (2*n1) + (2*n2) + 0
270 +30 = (2*n1) + (2*n2)
300 = (2*n1) + (2*n2) .........................................................................(1)
LABORATORIUM KOMPUTASI PROSES
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

Neraca komponen atom H


Input = output
CC2H5OH + CCH3CHO = CC2H5OH + CCH3CHO + CH2
(0,9*150*6) + (0,1*150*4) = (6* n1) + (4* n2) + (2*n3)
810 + 60 = (6* n1) + (4* n2) + (2*n3)
870 = (6* n1) + (4* n2) + (2*n3) ...........................................................(2)
Neraca Panas
Q=∆ H =∑ ( n out × H out )−∑ ( n¿ × H ¿ )

2440 = [(-216,81* n1) + (-150,90*n2) + (6,595*n3)] – [(-212,19*135) + (-147,07*15)]


2440 = [(-216,81* n1) + (-150,90*n2) + (6,595*n3)] – (-28645,65 – 2206,05)
2440 = [(-216,81* n1) + (-150,90*n2) + (6,595*n3)] + 30851,7
(216,81* n1) + (150,90*n2) - (6,595*n3) = 28411,7 ...........................(3)

⟦ ⟧⟦⟧⟦ ⟧
2 2 0 n1 300
6 4 2 × n2 = 870
216,81 150,90 −6,595 n3 28411,7

A x C = B

⟦⟧⟦
−1

⟧ ⟦ ⟧
n1 2 2 0 300
n2 = 6 4 2 × 870
n3 216,81 150,90 −6,595 28411,7

C= A-1 x B
Scipad
clear
clc
A=[2 2 0;6 4 2;216.81 150.90 -6.595];
B=[300;870;28411.7];
C=inv(A)*B;
n1=C(1)
n2=C(2)
n3=C(3)
n0=150*0.9;
x=(n0-n1)/n0

ATAU

clear
clc
LABORATORIUM KOMPUTASI PROSES
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

A=[2 2 0;6 4 2;216.81 150.90 -6.595];


B=[(150*0.9*2+150*0.1*2);(150*0.9*6+150*0.1*4);(-135*-212.19-15*-
147.07-2440)];
C=inv(A)*B;
n1=C(1)
n2=C(2)
n3=C(3)
n0=150*0.9;
x=(n0-n1)/n0

SOAL UJIAN HARIAN PRAKTIKUM REGRESI LINEAR


Soal Ujian Harian RL minggu I
1. Reaktan A dalam reaktor bath mengalami reaksi dekomposisi membentuk produk R menurut
persamaan stoikiometri A → R . Data konsentrasi A dalam reaktor terhadap berbagai
waktu ditunjukkan sebagai berikut :
t (s) Ca (mol/L) dCa/dt (mol/L.s)
0 1,0 -0,1
10 0,5 -0,025
20 0,33 -0,0111
30 0,25 -0,00625
40 0,2 -0,004
Apabila volume reaktor konstan (batch) maka hitunglah:
1. Orde reaksi yang sesuai dengan persamaan laju reaksi dekomposisi A menjadi R
2. Nilai konstanta kecepatan reaksi
Penyelesaian
ALGORITMA
a. Neraca massa reaktor batch
Input – output + reaksi = akumulasi
0 – 0 + (ra).V = dNa/dt
ra.V = d(CaV)/dt
ra.V = V.dCa/dt + Ca.dV/dt
ra.V = V.dCa/dt

b. Linierisasi persamaan
dCa −dCa
=−kCa n  =kCa n
dt dt
LABORATORIUM KOMPUTASI PROSES
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

ln ( −dCa
dt )
n
=ln ( kCa )  ln ( −dCa
dt )
=ln k +ln Ca n

ln ( −dCa
dt )
=n ln Ca+ ln k ........(1)

Persamaan (1) setara dengan persamaan umum y = ax + b

SCIPAD

clear
clc
dCadt=[0.1 0.025 0.0111 0.00625 0.004];
Ca=[1 0.5 0.33 0.25 0.2];
t=0:10:40;
x=log(Ca);
y=log(dCadt);
[a,b]=reglin(x,y)
n=a
k=exp(b)
P=poly([b a],'x','coeff');
yhit=horner(P,x);
x=x';
y=y';
yhit=yhit';
disp("ln Ca ln (-dCa/dt) ln (-dCa/ct) hit")
disp([x y yhit])
clf
plot2d(x,y,-6)
plot2d(x,yhit,6)
xtitle('Hubungan ln Ca terhadap ln (-dCa/dt)','ln Ca','ln (-dCa/dt)')

Hasil:
LABORATORIUM KOMPUTASI PROSES
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

Soal ujian harian RL minggu II


2. Data berikut untuk reaksi A↔B , dengan menggunakan katalis enzim Aase. Volume reaksi
adalah 1mL, konsentrasi awal A adalah 5mM. Dilakukan 7 percobaan terpisah, tiap
percobaan memiliki kandungan A yang berbeda-beda. Setelah 5 menit didapatkan data
sebagai berikut :
Percobaan ke - Volume A (mL) B yang terbentuk (nmol)
1 0.008 26
2 0.010 29
3 0.015 39
4 0.020 43
5 0.040 56
6 0.060 62
7 0.100 71
Vmax [ S]
Dengan menggunakan persamaan Michaelis-Menten yaitu : v = Km+[S ] , hitunglah :

a. Nilai Vmax dan Km, tampilkan dalam tabel dan plotkan dalam grafik.
b. Konsentrasi B yang terbentuk jika digunakan substrat A sebanyak 0.175 mL (dalam nmol)
c. Jika diketahui katalis enzim Aase yang digunakan sebanyak 0.002 mL dengan konsentrasi
10µM dalam 1mL volume reaksi, tentukan nilai kkatalis !
Vmax
Persamaan : k katalis = [ E] , dimana [E] adalah konsentrasi enzim yang digunakan pada

reaksi (µM)
LABORATORIUM KOMPUTASI PROSES
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

Petunjuk :
 A adalah substrat [S] (µM)
 v adalah kecepatan reaksi mula-mula (µM / menit)

Penyelesaian
ALOGARITMA
 Persamaan Michaelis-Menten :
Vmax [ S ]
v=
Km+ [ S ]
1 Km+[ S]
=
v Vmax [S]
1 Km 1 1
= . +
v Vmax [ S] Vmax

y a x b

 Menentukan nilai [S] :


Untuk A = 0.008 mL

0.008 mL ×5 mM 1000 μM
× =40 μM
1 mL 1 mM
Dan seterusnya..
 Menentukan nilai v :
Untuk B = 26 nmol/5menit

26 nmol
5 menit 1000 mL 0,001 μmol
× × =5,2 μM /menit
1 mL 1L 1 nmol
Dan seterusnya..
 Menentukan nilai [E] :
0,002mL × 10 μM
=0,02 μM
1 ml

SCIPAD
clear
clc
B=[26 29 39 43 56 62 71];
A=[0.008 0.01 0.015 0.02 0.04 0.06 0.1];

S(1)=A(1)*5*1000;
LABORATORIUM KOMPUTASI PROSES
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

S(2)=A(2)*5*1000;
S(3)=A(3)*5*1000;
S(4)=A(4)*5*1000;
S(5)=A(5)*5*1000;
S(6)=A(6)*5*1000;
S(7)=A(7)*5*1000;

St=S^-1;
x=St'

v(1)=B(1)/5;
v(2)=B(2)/5;
v(3)=B(3)/5;
v(4)=B(4)/5;
v(5)=B(5)/5;
v(6)=B(6)/5;
v(7)=B(7)/5;

vt=v^-1;
y=vt'

//atau
//S=[A*5*1000];
//v=[B/5];
//x=S^-1;
//y=v^-1;
[a,b]=reglin(x,y);
disp ("jawaban soal a")
Vmax=1/b
Km=a*Vmax
pers=poly ([b a],'x','coeff');
yhit=horner (pers,x);
x=x';
y=y';
yhit=yhit';
disp (" 1/[S] 1/v 1/vhitung ")
disp ("-----------------------------------")
disp ([x y yhit])
clf
plot2d (x,y,-2)
plot2d (x,yhit,-3)
xtitle ('Hubungan kecepatan reaksi ezimatik terhadap jumlah substrat','1[S]','1/v')

disp ("jawaban soal b")


disp ("B untuk A=0,175 dalam nmol")
SA=[0.175*5*1000];
xA=SA^-1;
yA=horner (pers,xA);
vA=yA^-1;
LABORATORIUM KOMPUTASI PROSES
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

Bbaru=vA*5

disp ("jawaban soal c")


E=0.02;
kkatalis=(Vmax/E)

HASIL

Soal ujian harian RL minggu III


3. Suatu percobaan dilakukan untuk mengetahui pengaruh temperatur terhadap kelarutan Asam
sulfat (H2SO4) dalam air. Setiap penurunan suhu 11o C larutan H2SO4 tersebut diambil
sebanyak 5 ml dan dititrasi dengan NaOH 0,5 M. Berikut data volume NaOH yang
dibutuhkan pada tiap penurunan suhu:
Temperatur (K) 339 328 317 306 295 284
Volume NaOH (ml) 4,1 2,9 3,2 2,7 2 1,5

Berdasarkan data diatas, jika diketahui persamaan van’t hoff sebagai berikut :
d ln S ∆ H
=
dT R T2

Dimana : R = tetapan gas ideal (1,987 kal/g mol K)


ΔH = panas pelarutan zat per mol (kal/g mol)
S = kelarutan (Molar)
T = suhu (K)
Berapakah nilai panas pelarutan zat per mol (∆H) serta tampilkan dalam tabel dan plotkan
ke dalam grafik hubungan antara suhu dan kelarutan dari data dan hasil perhitungan !
ALGORITMA
LABORATORIUM KOMPUTASI PROSES
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

M NaOH .V NaOH
- S didapat dari : M H2SO4 ¿ V H 2 SO 4

- Linierisasi persamaan

d ln S ∆ H
=
dT R T2

∆H
∫ d ln S=∫ R T 2 dT

−∆ H 1
ln S= . +C
R T

y = a x + b
y = In S
1
x= T
−∆ H
a = ∆ H=a∗R
R
b=c

Tampilan Scipad

Tampilan console
LABORATORIUM KOMPUTASI PROSES
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

Tampilan grafik

Soal ujian harian RL minggu IV

4. Larutan A dimasukkan ke dalam reaktor batch membentuk produk R menurut persamaan


stoikiometri A → R . Konsentrasi A dalam reaktor terhadap berbagai waktu ditunjukkan
sebagai berikut :
t, min 0 100 200 300 400
CA, mol/m3 1000 500 333 250 200

a. Berapa nilai konsentrasi A mula-mula dan konstanta kecepatan reaksi diatas !


b. Jika nilai CA0=500 mol/m3, tentukan konversi setelah 5 jam bereaksi !
c. Tampilkan dalam tabel dan plotkan ke dalam grafik data hasil percobaan dan perhitungan !

PENYELESAIAN

ALGORITMA – Menyusun persamaan kecepatan reaksi


LABORATORIUM KOMPUTASI PROSES
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

−dC A
−r A= =k C A
dt
dC A
=−k C A
dt
dC A
=−k dt
CA
CA t
dC A
∫ CA
=−k ∫ dt
CA 0 0

ln C A −lnC A 0 =−kt
ln C A =−kt +ln C A 0
y=ax+b
Soal b :
dC A
=−k C A
dt
C
d [¿ ¿ A 0 (1−X )
A ]
=−k C A 0 (1−X A )
dt
¿
X t
d XA
C A 0∫ =−k C A 0 (1− X A )∫ dt
0 XA 0

−ln ( 1−X A )=kt

X A =1−exp ⁡(−kt )
SCIPAD

clear
clc
t=0:100:400; //menit
CA=[1000 500 333 250 200]; //mol/m3
x=t;
y=log(CA);
[a,b]=reglin(x,y);
CA0=exp(b)
k=-a
P=poly([b a],'x','coeff');
yhit=horner(P,x);
x=x';
y=y';
yhit=yhit';
disp(' t ln CA ln CA hitung')
LABORATORIUM KOMPUTASI PROSES
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

disp([x y yhit])
clf
plot2d(x,y,-3)
plot2d(x,yhit,1)
xtitle('Profil Konsentrasi A terhadap Waktu','Waktu (menit)','ln CA (mol/m3)')
//soal b
CA0=500;
t2=5*60; //menit
XA2=1-exp(-k*t2)

HASIL RUNNING PROGRAM

Soal ujian harian RL type V


5. Gas murni reaktan A (CA0=100 milimol/liter) diumpankan pada kondisi steady state kedalam
reactor mixed flow (V=0.1 liter) dimana terjadi reaksi 2A R. untuk laju gas umpan yang
berbeda diperoleh data sebagai berikut
Percobaan ke- 1 2 3 4
v0 (liter/jam) 10 3 1.2 0.5
CA(milimol/lite 85. 66. 50 33.
r) 7 7 4
1 Tentukan orde berapakah yang sesuai dengan reaksi diatas
2 Hitunglah konstanta laju reaksi dan tulis persamaan laju reaksinya

Petunjuk :
LABORATORIUM KOMPUTASI PROSES
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

a Untuk reaksi 2A  R , factor ekspansinya adalah


1−2 −1
ε A= =
2 2
b Hubungan antara konsentrasi dan konversi
CA 1−X A 1−X A
= =
C A 0 1+ε A . X A 1
1− X A
2

1−C A / C A 0
X A=
1−C A /2C A 0

c Rumus laju reaksi untuk steady state mixed flow reactor


v .C . X milimol
−r A= 0 A 0 A [ ]
V liter . jam

Penyelesaian :
1 Tentukan persamaan laju reaksi
n
−r A=k .C A
2 Linierisasi persamaan
log (−r A ) =log k +n logC A
y=b +ax

SCIPAD

clear
clc
CA0=100;
V=0.1;
EA=-0.5;
V0=[10 3 1.2 0.5];
CA=[85.7 66.7 50 33.4];

XA(1)=(1-(CA(1)/CA0))/(1-(CA(1)/(2*CA0)));
XA(2)=(1-(CA(2)/CA0))/(1-(CA(2)/(2*CA0)));
XA(3)=(1-(CA(3)/CA0))/(1-(CA(3)/(2*CA0)));
XA(4)=(1-(CA(4)/CA0))/(1-(CA(4)/(2*CA0)));

x=log10(CA);

rA(1)=(V0(1)*XA(1)*CA0)/V;
rA(2)=(V0(2)*XA(2)*CA0)/V;
rA(3)=(V0(3)*XA(3)*CA0)/V;
rA(4)=(V0(4)*XA(4)*CA0)/V;
LABORATORIUM KOMPUTASI PROSES
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

y=log10(rA);
y=y';

[a,b]=reglin(x,y);
n=a
k=10^b
pers=poly([b a],'x','coeff');
yhit=horner(pers,x);
x=x';
y=y';
yhit=yhit';
disp(" x y yhit")
disp("=====================================")
disp([x y yhit])
clf

plot2d(x,y,-4)
plot2d(x,yhit,6)
HASIL
LABORATORIUM KOMPUTASI PROSES
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

SOAL UJIAN HARIAN PRAKTIKUM PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA

Soal ujian harian PDB minggu I


Pada sebuah reaktor batch terdapat senyawa A dan B dengan konsentrasi awal masing-masing
adalah 2 mol/L dan 5 mol/L. Reaksi yang terjadi adalah seperti berikut:
k1
A+B C + 2D

k2
2C + B 3E + D

k3
E + 2B 5F + 3D
Reaksi terjadi pada suhu 302oF. Apabila pengambilan data dilakukan setiap 5 menit selama 2
jam, dengan data sebagai berikut :

R = 8,314 J/mol K 15,67cal = 65,57 J

A1 =10,8 m3/jam E1=1250,8 cal/mol

A2 = 3 m3/jam E2=1452,7 cal/mol

A3=7,5 m3/jam E3=2156,5 cal/mol

Dari berbagai data teknis di atas, maka Anda diharapkan dapat menyelesaikan berbagai
persoalan di bawah ini :

a. Buatlah profil konsentrasi (mol/L) selama 2 jam dalam tabel dan grafik!
b. Berapa konversi akhir A(%)?
c. Berapa konsentrasi E maksimum?
d. Berapa konsentrasi F pada menit ke 98?

Algoritma
dCa/dt = -k1CaCb
dCb/dt = -k1CaCb - (1/2) k2Cc2Cb - k3CeCb2
dCc/dt = k1CaCb-k2Cc2Cb
dCd/dt = 2k1CaCb+ (1/2) k2Cc2Cb+ (3/2) k3CeCb2
dCe/dt = (3/2) k2Cc2Cb - (1/2) k3CeCb2
dCf/dt = (5/2) k3CeCb2

Scipad
clear
clc
function dc=konsentrasi(t, c)
T=150+273.15;
R=1.987;
A1=0.18;
A2=0.05;
LABORATORIUM KOMPUTASI PROSES
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

A3=0.125;
E1=1250.8;
E2=1452.7;
E3=2156.5;
k1=A1*exp(-E1/(R*T));
k2=A2*exp(-E2/(R*T));
k3=A3*exp(-E3/(R*T));
dc(1)=-k1*c(1)*c(2);
dc(2)=-k1*c(1)*c(2)-0.5*k2*c(2)*c(3)^2-k3*c(5)*c(2)^2;
dc(3)=k1*c(1)*c(2)-k2*c(2)*c(3)^2;
dc(4)=2*k1*c(1)*c(2)+0.5*k2*c(2)*c(3)^2+1.5*k3*c(5)*c(2)^2;
dc(5)=1.5*k2*c(2)*c(3)^2-0.5*k3*c(5)*c(2)^2;
dc(6)=2.5*k3*c(5)*c(2)^2;
endfunction
c0=[2;5;0;0;0;0];
t0=0;
t=[0:5:120];
c=ode(c0,t0,t,konsentrasi);
t=t';
c=c';
disp('t CA CB CC CD CE CF')
disp('------------------------------------------------------------------------------------')
disp([t c])
clf
plot2d(t,c,[2 3 4 5 6 7])
xtitle('Profil Waktu vs Konsentrasi','Waktu (menit)','Konsentrasi (mol/L)')
legend(['A';'B';'C';'D';'E';'F']);
xgrid(1);
cf98=ode(c0,t0,98,konsentrasi)';
ca0=c(1,1);
ca120=c(25,1);
Konversi_A=(ca0-ca120)/ca0*100
Konsentrasi_E_maks=max(c(:,5))
Konsentrasi_F_98menit=cf98(6)

JawabanAkhir

b. Konversi A = 99,89 %

c. Konsentrasi E maksimum = 1,19 mol/L

d. Konsentrasi F pada 98 menit = 4,18 mol/L


LABORATORIUM KOMPUTASI PROSES
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

Soal Ujian
harian PDB minggu II
Gas alam dan kondensat diproduksi dari reservoir jenuh dalam kesetimbangan. Namun, Gas
dan kondensat tersebut mengandung H2S yang perlu dihilangkan. Proses pemisahan H2S
menggunakan metode dehidrasi yaitu dengan menggunakan teknik TEG DHU, dimana
cairan yang digunakan adalah TEG (Triethylene Glycol) dengan (y0=0). Proses pemisahan
dilakukan di dalam absorber dengan tinggi 75 m. Hubungan antara tinggi absorber dan
komposisi H2S dapat ditulis sebagai berikut:
x−x∗¿
¿
¿
dx
¿
Lo
h=
Kla . A
∫¿

Keterangan :
h = tinggi menara (m)
Lo = kecepatan cairan masuk absorber (kmol/h)
A = luas penampang kolom (m3)
x = fraksi mol H2S dalam cairan keluar dari absorber
x* = fraksi mol H2S yang seimbang dengan fraksi gasnya
Persamaan diatas dapat diselesaikan dengan persamaan garis operasi dan hubungan
keseimbangan, sebagai berikut:
Lm.X0 +Vm.Y0 = Lm.X +Vm.Y*
Dimana
LABORATORIUM KOMPUTASI PROSES
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

x
X=
1− x

x0
X 0=
1−x 0

Lm = L0.(1-x0)
1− y∗¿
y∗¿
¿
Y ∗¿ ¿

y0
Yo=
1− y 0

Vm = V0.(1-y0)
Persamaan hubungan kesetimbangan:
Pt
x* = . y∗¿
P0

Data yang ada :


Kla = 43,4 kmol/m3.h
A = 13,4 m2
L0 = 45321,8 kmol/h
Pt = 2,56 atm
P0 = 257,94 atm
x0 = 0,089
V0 = 1562,81 kmol/h
Pertanyaan :
a) Buatlah grafik hubungan tinggi absorber dengan komposisi H2S
b) Berapa komposisi H2S keluar absorber
Algoritma
x−x∗¿
¿
¿
dx
¿
Lo
h=
Kla . A
∫¿
LABORATORIUM KOMPUTASI PROSES
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

x−x∗¿
¿
¿
dx
¿
75

∫ dh= KlaL 0. A ∫ ¿
0

x−x∗¿
dx Kla . A
= ¿
dh L0

Pt
. y∗¿
P0
x− ( ¿ ]
dx Kla . A
= ¿
dh L0

Lm.X0 +Vm.Y0 = Lm.X +Vm.Y*


y0
Yo=
1− y 0

Diketahui bahwa penyerapan murni, maka y0 = 0 dan Y0 = 0 sehingga persamaan garis


operasi menjadi:
Lm
Y* = ( x 0−x )
Vm

1− y∗¿=
L0.(1−x 0)
.
[(
x0
V 0.(1− y 0) 1−x 0

x
1−x ) ( )]
=Q

y∗¿
¿
¿

Q
y* = 1+Q

Persamaan hubungan kesetimbangan


Pt Pt Q
X* = . y∗¿ = .
P0 P 0 1+Q

Jika
L 0.(1−x 0)
A= V 0.(1− y 0)

B= ( 1−xx 0 0 )
Maka
LABORATORIUM KOMPUTASI PROSES
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

B− ( 1−xx )
1+ A .(¿¿)
¿

( ( ))
A . B−
x
1−x
¿
Pt
.¿
P0
x −¿
dx Kla . A
= ¿
dh L0

Scipad
clear
clc
function dx=soal(h,x)
kla=43.4;
A=13.4;
L0=45321.8;
Pt=2.56;
P0=257.94;
x0=0.089;
V0=1562.81;
y0=0;
Vm=V0*(1-y0);
Lm=L0*(1-x0);
Y0=y0/(1-y0);
X0=x0/(1-x0);
X=x/(1-x);
Ybint=((Lm*X0)+(Vm*Y0)-(Lm*X))/Vm;
ybint=Ybint/(1+Ybint);
xbint=(Pt/P0)*ybint;
dx=((kla*A)/L0)*(x-xbint)
endfunction
x0=0.089;
h0=75;
h=75:-7.5:0;
x=ode(x0,h0,h,soal);
h=h';
x=x';
disp(" h x")
disp("========================")
disp([h x])
clf
plot2d(h,x,2)
xtitle('Hubungan Tinggi Absorber dengan Konsentrasi H2S','Tinggi
Absorber','Konsentrasi')
xgrid(1)
disp("komposisi H2S keluar reaktor =komposisi reaktor pada saat tinggi
kolom nol")
x_h=x(11,1);
disp([x_h])
LABORATORIUM KOMPUTASI PROSES
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
LABORATORIUM KOMPUTASI PROSES
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
LABORATORIUM KOMPUTASI PROSES
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

Soal ujian harian PDB minggu III


Suatu reaksi kompleks terjadi di dalam reaktor CSTR semi batch
K1
A+B ↔
K2 2R +S
K3

A+B ↔
K4
3P +2Q

Umpan reaktor pada sistem ini dilakukan secara terus menerus (continyu) sedangkan output
dilakukan sekali (batch). Berdasarkan penelitian reaksi diatas mempunyai tinjauan kinetika
sebagai berikut
k1 = 10 L/mol jam
k2 = 3 L/mol jam
k3 = 4 L/mol jam
k4 = 1 L/mol jam
Ci= ni/Vr dan Vr=Q.t+V0
Hitunglah mol masing-masing senyawa setelah periode 10 menit dan buatlah profil interval
waktu 10 detik. Apabila, flow rate umpan reaktor dijaga konstan sebesar 20 L/s, dan pada
keadaan awal volume dalam reaktor adalah (Vo) = 100 L dengan konsentrasi CAo = 10
mol/liter, CBo = 15 mol/liter dan CSo = 5 mol/liter.
Pertanyaan :
a. Profil waktu vs mol dalam tabel dan grafik
b. Konversi A maximum
c. Mol S maksimum
d. Berapa mol senyawa P pada menit ke 5
Algoritma
r1 = k1 Ca Cb
r2 = k2 Cr2 Cs
r3 = k3 Ca Cb
r4 = k4 Cp3 Cq2
dCa/dt = r2+r4-r1-r3
dCb/dt = r2+r4-r1-r3
dCr/dt = r1- 1/2 r2
dCs/dt = r1-r2
dCp/dt = r3- 1/3 r4
dCq/dt = r3 – ½ r4
dna/dt =Vr( r2+r4-r1-r3)
dnb/dt = Vr(r2+r4-r1-r3)
LABORATORIUM KOMPUTASI PROSES
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

dnr/dt = Vr(r1- 1/2 r2)


dns/dt = Vr(r1-r2 )
dnp/dt = Vr(r3- 1/3 r4)
dnq/dt = Vr(r3 – ½ r4)

Scipad :
clear
clc
function dn=mol(t, n)
v0=100
Q=20
vr=Q*t+v0
k1=10/3600
k2=3/3600
k3=4/3600
k4=1/3600
C1=n(1)/vr
C2=n(2)/vr
C3=n(3)/vr
C4=n(4)/vr
C5=n(5)/vr
C6=n(6)/vr
r1=k1*C1*C2
r2=k2*C3^2*C4
r3=k3*C1*C2
r4=k4*C5^3*C6^2
dn(1)=vr*(r2+r4-r1-r3)
dn(2)=vr*(r2+r4-r1-r3)
dn(3)=vr*(r1-0.5*r2)
dn(4)=vr*(r1-r2)
dn(5)=vr*(r3-1/3*r4)
dn(6)=vr*(r3-0.5*r4)
endfunction
n0=[1000;1500;0;500;0;0];
t0=0;
t=0:10:600;
n=ode(n0,t0,t,mol);
t=t';
n=n';
disp([t n])
clf
plot2d(t,n,[1 2 3 4 5 6]);
Xa=(n(1,1)-n(61,1))/n(1,1)*100
nSmax=max(n(:,4))
n5menit=ode(n0,t0,300,mol)
nP5menit=n5menit(5)

Grafik Hasil Run


LABORATORIUM KOMPUTASI PROSES
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
LABORATORIUM KOMPUTASI PROSES
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

Soal ujian harian PDB minggu IV


Produksi X berasal dari reaksi yang berjalan pada fase gas pada tekanan 35 atm dan
temperatur 1500oR di bawah ini :

M + H  X + M….(Persamaan. 1)

X + H  T + M…..(Persamaan. 2)

Reaksi kedua tidak diinginkan karena harga X lebih mahal dibanding harga T

Diketahui data sebagai berikut :

M =¿ k 1 C M C 0.5 V
H waktu tinggal ( jam ) τ=
r¿ v0

T =¿ k 2 C X C 0.5 y H 0 . P0
H
C H 0=
r¿ R.T0

ft 3
lbmol
k 1=55,2 C M 0=0,5. C H 0
h

ft 3
lbmol
k 2=30,2 C X 0=0
h

 Laju Alir Reaktan (v0) = 476 ft3/h


 Konsentrasi H dalam Feed masuk (y0) = 66,7%
 Konsentrasi M dalam Feed masuk (x0) = 33,3%
 Volume Packed Bed Reactor (V) = 238 ft3
 Konstanta Gas Ideal (R) = 0,73 ft .atm/(lbmol.oR)
3

Dari berbagai data teknis di atas, maka anda diharapkan dapat menyelesaikan berbagai
persoalan di bawah ini :
1 Buat profil konsentrasi H, M dan X sebagai fungsi waktu, amati dari waktu ke-0 jam
hingga τ jam dengan interval 0,025 jam.
2 Berapa waktu tinggal optimum untuk produksi X maksimum ?
3 Berapa konsentrasi X maksimum yang dapat diperoleh ?
4 Berapa konversi akhir (%) H yang bereaksi menjadi produk ?

Algoritma
LABORATORIUM KOMPUTASI PROSES
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

dC H dC M
=−k 1 C M C 0.5 0.5
H −k 2 C X C H =−r M −r T =−k 1 C M C 0.5
H =−r M
dt dt

dC X
=k 1 C M C 0.5 0.5
H −k 2 C X C H =r M −r T
dt

Scipad
clear
clc
function dC=soal3(t, C)
k1=55.2;
k2=30.2;
r1=k1*C(2)*(C(1)^0.5);
r2=k2*C(3)*(C(1)^0.5);
dC(1)=-r1-r2;
dC(2)=-r1;
dC(3)=r1-r2;
endfunction
yh0=0.667;
p0=35;
R=0.73;
T=1500;
v=238;
v0=476;
h0=(yh0*p0)/(R*T);
m0=0.5*h0;
x0=0;
taw=v/v0;
C0=[h0;m0;x0];
t0=0;
t=0:0.025:taw;
C=ode(C0,t0,t,soal3);
t=t';
C=C';
disp("--------------------------------------------------")
disp(" t(jam) H M X")
disp("--------------------------------------------------")
disp([t C])
disp("--------------------------------------------------")
clf
plot2d(t,C,[2 5 6])
xtitle('Profil Konsentrasi dalam Plug Flow Reactor (PFR)','Waktu Tinggal (Jam)','Konsentrasi
(lbmol/ft3)')
legend(["H";"M";"X"]);
xgrid(1);
Xmax=max(C(:,3))
t_saat_Xmax=t(9,1);
H0=C(1,1);
Hfinal=C(21,1);
XH=(H0-Hfinal)/H0*100;
disp('Konsentrasi X maksimum :")
LABORATORIUM KOMPUTASI PROSES
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

disp(Xmax)
disp('Jadi waktu tinggal supaya produksi X Maksimum (jam):")
disp(t_saat_Xmax)
disp('Konversi Akhir gas H :")
disp(XH)

Jawaban Akhir
c. Konsentrasi X maksimum = 0,0051439 lbmol/ft3
b. Jadi waktu tinggal supaya produksi X Maksimum = 0,2 jam
c. Konversi akhir gas H = 76,299528 %
LABORATORIUM KOMPUTASI PROSES
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

SOAL UJIAN HARIAN PRAKTIKUM AKAR – AKAR PERSAMAAN


Soal AAP minggu I
Persamaan Soave-Redlich-Kwong merupakan persamaan keadaan yang digunakan
untuk mempridiksi property dari suatu senyawa yang tidak dapat diprediksi
menggunakan persamaan gas ideal. Gas etana yang bertekanan 15 bar dan bersuhu
180°C, dengan menggunakan persamaan Soave-Redlich-Kwong tentukan:
a. Volume gas etana
b. Harga Z
Persamaan keadaan Soave-Redlich-Kwong adalah sebagai berikut:
RT aα
P= − … … …(1)
V −b V (V + b)

Dengan:
2 2
R . Tc
a=A o … … …(2)
Pc
R .Tc
b=B o … … …(3)
Pc
α={1+(0,48508+1,55171ω-0,15613ω2)(1-Tr0,5)}2 …… (4)
T
Tr= … … … (5)
Tc
Ao = 0,42748
Bo = 0,08664
ω = 0,098
Tc = 305,4 K
Pc = 48,8 bar

Algoritma
1. Tentukan nilai Tr, a, b, dan α menggunakan persamaan (2), (3), (4), dan (5).
2. Substitusi kedalam persamaan keadaan
3. Merubah persamaan menjadi bentuk implicit y=0
RT aα
y= − −P=0
V −b V (V + b)

Scipad note
LABORATORIUM KOMPUTASI PROSES
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

Soal AAP minggu II


Heat Transfer in Reactor
Suatu reaksi elementer A  B + C berlangsung dalam sebuah reaktor alir tangki
berpengaduk (RATB). Laju umpan murni A, 12 mol/s pada temperature 25C. reaksi
bersifat eksotermik, untuk itu digunakan air pendingin bertemperatur 50C untuk
menyerap kalor yang dibebaskan reaksi. Asumsi konstanta kapasitas panas sama
baik disisi reaktan maupun produk, neraca panas untuk system ini dirumuskan
sebagai berikut:
−F A 0 X ∆ H R=F A 0 Cp A ( T −T 0 ) +UA ( T −T a )

FA0 = laju molar umpan, mol/s


X = konversi
ΔHR = Kalor reaksi, J/mol.K
CpA = kapasitas panas A, J/mol.K
T = temperature reaktor
T0 = Temperatur referensi, 25C
Ta = Temperatu air pendingin, C
A = Luas perpindahan panas, m2
Untuk reaksi orde pertama konversi dirumuskan sebagai
τk
X=
1+ τk
Dengan τ adalah waktu tinggal dan k adalah konstanta laju reaksi dihitung
menggunakan persamaan arhenius
−3800
k =650 e T +273
Hitunglah harga temperature reaktor dan konversinya!
LABORATORIUM KOMPUTASI PROSES
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

(ΔHR = -1500 kJ/mol; τ=10 s; CpA = 4500 J/mol.K; UA/FA0 = 700 W.s/mol.K)

Algoritma

1. Substitusikan persamaan arhenius ke dalam persamaan konversi


−3800
τ ( 650 e ) T +273
X= −3800
1+ τ (650 e ) T +273

2. Substitusikan persamaan konversi ke dalam persamaan neraca panas.

( )
−3800
τ ( 650 e )
T +273
−F A 0 −3800
∆ H R=F A 0 Cp A ( T −T 0 ) +UA ( T −T a )
1+τ (650 e )T +273

3. Ubah ke dalam bentuk persamaan implicit

( )
−3800
τ ( 650 e )
T +273
−F A 0 −3800
∆ H R−F A 0 Cp A ( T −T 0 )−UA ( T −T a )=0
1+τ (650 e )T +273

4. Selesaikan menggunakan program fsolve

Tampilan Scipad dan Console

Soal AAP minggu III


Aliran Fluida

Pada suatu pabrik yang memproduksi etanol akan di memindahkan


produknya dari tangki penyimpanan ke tangka proses dengan
menggunakan system pemipaan, etanol di pompa menuju ke tangki
proses dengan laju 8 m/s , pipa yang digunakan adalah pipa lurus yang
disertai bengkokan (elbow) serta valve dengan panjang ekivalen 37.37 ft.
LABORATORIUM KOMPUTASI PROSES
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

Selama proses tranportasi cairan, operator terus mengukur tekanan fluida


dan didapatkan perbedaan tekanan sebesar 2.12 inHg.
Tentukan diameter dalam pipa lurus yang digunakan jika factor friksi 0.05

Gunakan persamaan :

V2
hf =f ¿ …………………………… 1)
D 2g
∆P
hf = ρg ………………………………………............2)

Data pendukung :
ρ etanol = 0.789 g/cm3
g = 980 cm/s2
1 ft = 0.3048 m
1 inHg = 0.03 atm
1 atm = 101325 Pa

Algoritma :

1. Merubah semua variable ke dalam satuan yang sama


ρ etanol = 0.789 g/cm3 = 789 kg/m3
g = 980 cm/s2 = 9.8 m/s2
v = 8 m/s
¿ = 37.37 ft = 11.39 m
∆P = 2.12 in Hg = 7190.94 Pa = 7190.94 N/m2

2. Penurunan persamaan

∆P
hf = ρg
V2
hf =f ¿
D 2g
2
¿ V
y= hf - ( f D 2 g ¿ =0
LABORATORIUM KOMPUTASI PROSES
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

Soal AAP minggu IV


Untuk sistem metanol(1)/methyl acetate(2), persamaan yang berkaitan dengan koefisien
aktivitas sebagai berikut :
ln γ1 = Ax22 ln γ2 = Ax12 dimana A = 2,771-0,00523T
dengan persamaan Antoine
3643,31 2665,54
ln P1sat = 16,59158 - T −33,424 ln P2sat = 14,25326 - T −53,424

dimana T dalam Kelvin dan tekanan uap dalam kPa. Hitung temperatur sistem bila
diketahui x1, y1, dan P berturut-turut adalah 0,25 ; 0,282 dan 73,50
Diketahui :
yiP = xiγiPisat
P = ∑ xiγiPisat
Scipad
LABORATORIUM KOMPUTASI PROSES
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

Run di Console

Anda mungkin juga menyukai