RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Validasi Fix
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Validasi Fix
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Validasi Fix
(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI-3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
D. Materi Pembelajaran
1. Getaran, Gelombang dan Bunyi
a. Getaran
Getaran adalah gerakan bolak-balik secara periodik (dalam waktu
yang sama) contoh :
1) Getaran pada pegas : jika sebuah benda digantungkan pada sebuah
pegas, kemudian benda ditarik ke bawah maka pegas akan melakukan
getaran. Pegas dapat melakukan gerak periodic karena adanya gaya
pemulih. Besaran-besaran terkait elastisitas antara lain tegangan,
regangan dan modulus young.
a) Tegangan (σ) adalah gaya (F) tiap satuan luas (A)
F
σ=
A
b) Regangan (e) adalah perubahan panjang (∆L) tiap panjang mula-
mula (L)
∆L
e=
L
c) Modulus ypung adalah perbandingan antara tegangan dan
regangan.
σ F .∆L
E= =
e A. L
d) Hukum Hooke adalah hubungan antara gaya dan pertambahan
panjang
F=k . x
e) Energi potensial pegas
1
EP= k . x 2
2
Dengan :
k = konstanta pegas (N/m2)
x = perubahan pajng pegas (m)
y = simpangan getaran
A = amplitude getaran
f = frekuensi getaran (Hz)
T = periode gtaran (s)
3) Energi pada grak harmonik sederhana
Energi kinetik :
1 1 1
EK = m v 2= m ω2 A 2 cos2 ωt= k A2 cos2 ωt
2 2 2
Energi potensial :
1 1 1
EK = k y 2= m ω2 A 2 sin2 ωt= k A 2 sin2 ωt
2 2 2
Energi mekanik :
1
EM =EP + EK = k A2
2
b. Gelombang
Secara sederhana, gelombang adalah getaran yang merambat.
Besaran penting dalam gelombang yaitu frekuensi (f), periode (T), panjang
gelombang (λ), cepat rambat gelombang (v), fase gelombang (φ) dan sudut
fase (θ).
1) Gelombang berjalan :
Persamaan gelombang berjalan :
y=± A sin( ωt ± kx ±θ0 )
dengan θ0 : sudut fase awal (rad/s)
2π 2π
ω=2 πf = dan k =
T λ
Jika θ0= 0, persamaan gelombang dapat ditulis menjadi :
t x
y=± A sin 2 π( ±
T λ )
Cepat rambat gelombang :
λ
v=λf =
T
Beda fase pada titik yang sama :
Δt
Δ φ=
T
Beda fase gelombang pada waktu yang sama :
Δx
Δ φ=
λ
c. Bunyi
Bunyi merupakan gelombang longitudinal (terdiri dari rapatan dan
regangan) dan gelombang mekanik (merambat melalaui medium).
Intensitas dan taraf intensitas bunyi :
Intensitas bunyi , merupaka energi bunyi yang di pindahkan dengan daya
(P) per satuan luas (A)
P P
I= =
A 4 π r2
Jika jarak bertambah (jumlah sumber sama), maka intensitas bunyi akan
berubah. Hubungan antara intensitas dan jarak sumber, di rumuskan :
I1 r2 2
()
=
I2 r1
Jika jumlah sumber berubah (jarak sumber sama), maka intensitas bunyi
akan berubah. Hubungan antara intensitas dan dan jumlah sumber adalah :
I 1 n1
=
I 2 n2
Dengan :
I = intensitas bunyi (W/m2)
r = jarak sumber ke pendengar (m)
n = jumlah sumber
jika ada n buah sumber bunyi yang identik, maka intensitas total yang
terjadi adalah :
I total =n . I
Dengan :
I = intensitas masing-masing sumber
n = jumlah sumber
Taraf Intensitas (TI), merupakan logaritma perbandingan antara bunyi I
dengan nilai intensitas ambang bunyi I0. Secara matematis dapat
dinyatakan dengan :
I
TI =10 log
I0
I
T I 2=T I 1−10 log ( 2 )
I1
Jika jumlah sumber berubah (jarak sumber tetap), maka intensitas bunyi
berubah sehingga taraf intensitas bunyi juga berubah. Hubungan antara
jumlah sumber bunyi dan taraf intensitas bunyi adalah :
n2
T I 2=T I 1−10 log ( )
n1
Bila satu sumber bunyi menghasilkan intensitas I1, dan taraf intensitas TI1,
pada jarak R1 dari sumber tersebut, dan bila sumber bunyi lain
menghasilkan intensitas I2, dan taraf intensitas TI2, pada jarak R2 dari
sumber bunyi tersebut maka akan di hasilkan hubungan :
r
T I 2=T I 1−20 log ( 2 )
r1
Dengan :
TI12 = taraf intensitas 1 dan 2 (dB).
I0 = intensitas ambang (10-12 W/m2)
d. Efek Doppler
Efek Doppler adalah efek berubahnya frekuensi suara yang terdengar
akibat adanya kecepatan relatif antara sumber bunyi dengan pendengar.
Hubungan antara kecepatan dan frekuensi, baik sumber dan pendengar
dinyatakan sebagai berikut :
f p v ±vp
=
f s v ± vs
Dengan :
fp = frekuesi pendengar (Hz)
fs = frekuensi sumber (Hz)
vp = kecepatan pendengar (m/s)
vs = kecepatan sumber (m/s)
v = kecepatan rambat bunyi di udara (m/s)
Cepat rambat bunyi adalah hasil bagi antara jarak tempuh bunyi dengan
selang waktu tempuhnya.
s
v=
t
s = jarak yang ditempuh bunyi (meter)
t = waktu tempuh bunyi (detik)
v = cepat rambat bunyi (m/s)
Dengan :
v=
√ ρ
Dengan :
v=
√ρ
Dengan :
v=
√ M
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model : Project Based Learning (PjBL)
Metode : Hybrid Learning (Gabungan metode tatap muka dan online)
Pertemuan Pertama :
Alokasi
Rincian Penelitian
Waktu
Kegiatan Pendahuluan : 20 menit
- Mengucapkan salam dan berdoa.
- Memberitahu tujuan pembelajaran.
- Mengatur siswa untuk membuka handphone.
- Membuka link e-learning dan menjelaskan petunjuk
penggunaannya.
- Sebagai apersepsi guru memberikan pertanyaan, Apakah
kamu mengetahui seni tari Dongkrek ?
Kegiatan inti : 100 menit
- Guru mengarahkan siswa untuk memilih materi secara
urut.
- Siswa diarahkan menjelajahi informasi secara cermat dan
teliti hingga paham
- Siswa diminta mengerjakan tugas yang telah tersedia
secara individual dan membatasi waktunya, jika tidak
selesai ringkasan dalam bentuk powerpoint bisa di kirim
ke e-learning (tidak lebih 1 minggu)
- Guru mengarahkan siswa untuk mengerjakan latihan,
dengan harapan tercapainya indikator pembelajaran.
Kegiatan Penutup : 15 menit
- Peserta didik membuat kesimpulan hasil belajar tentang
gelombang bunyi
- Guru memberikan penguatan pemahaman materi
- Guru Memberikan tugas rumah kepada peserta didik.
- Guru menutup pembelajaran dengan doa dan salam.
Pertemuan Kedua :
Alokasi
Rincian Kegiatan
Waktu
Kegiatan Pendahuluan : 15 menit
- Mengucapkan salam dan berdoa.
- Guru mengajak siswa untuk mengingat kembali materi
sebelumnya.
- Sebagai apersepsi, guru bertanya, adakah hubungan
antara kesenian Dongkrek dengan etnosains?
Kegiatan Inti : 110 menit
- Guru membentuk kelompok, satu kelompok 4-5 siswa.
- Siswa melakukan kegiatan praktikum berpedoman e-
learning.
- Guru mendampingi siswa dalam kegiatan praktikum.
- Siswa diminta untuk menyampaikan hasil kerja
kelompok.
Kegiatan Penutup : 15 menit
- Siswa membuat kesimpulan hasil belajar tentang getaran,
gelombang dan bunyi.
- Guru memberikan penguatan pemahaman materi.
- Guru menutup pembelajaran dengan doa dan salam.
H. Teknik Penilaian
Teknik Instrumen Bentuk Instrumen
Penilaian Kognitif Instrumen Tes Soal Essay
Instrumen Kreasi Alat Praktikum
Musik Kesenian Tari
Dongkrek
I. Instrumen Penilaian
1. Penilaian Keterampilan
a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
b. Bentuk : Uraian
c. Kisi-kisi
INDIKATOR DIMENSI NOMOR
PENGETAHUAN SOAL
Menganalisis gejala resonasi bunyi C4 1
Memecahkan persoalan tentang
C4 2
Taraf Intensitas bunyi
Mengidentifikasi karakteristik
C5 3
gelombang
Mengintegrasikan gerakan harmonis
sederhana dalam kehidupan sehari- C5 4
hari
Mendesain salah satu jenis alat
musik kesenian Tari Dongkrek dan C6 5
menyimpulkan data hasil percobaan
d. Soal
1. Dalam pertunjukan kesenian dongkrek, penari mengenakan kostum
yang berhiaskan manik-manik. Sekilas manik-manik tersebut
menyerupai deretan sejumlah bandul. Ketika penari tersebut
bergerak, maka otomatis manik-manik dalam kostum tersebut turut
bergerak pula. Jika diilustrasikan, deretan bandul tersebut seperti
pada gambar.
Manakah bandul yang berayun dengan arah yang sama pada bandul
B ? (Jelaskan!)
2. Salah satu grup kesenian tari dongkrek sedang berlatih dalam suatu
ruangan dengan jendela terbuka. Taraf intensitas bunyi pada suatu
jendela terbuka yang luasnya 1m2 adalah 60 dB. Jika harga ambang
bunyi 10-12 watt/m2, maka daya yang masuk melalui jendela
tersebut adalah…
e. Kunci Jawaban
1. Jika suatu benda yang di ayun kemudian benda lain ikut terayun,
maka kita katakan benda tersebut mengalami resonansi. Agar dapat
terjadi resonansi, maka kedua benda harus memiliki frekuensi
alamiah yang sama. Frekuensi ini akan sama jika manik memiliki
panjang tali sama dengan manik B, yaitu manik-manik D.
2. Diketahui :
TI = 60 Db
A = 1 m2
I0 = 10-12 watt/m2
Ditanya : P ?
Penyelesaian :
I
TI =10 log
I0
I
60=10 log −12
10
I
6=log −12
10
I
log 106 =log −12
10
I =10 W /m2
−6
Maka,
P=I.A
P=10-6W/m2.1m2
P=10-6W
terbalik dengan panjang tali (L). Artinya jika panjang tali bandul
kedua diubah menjadi setengah kali panjang tali bandul pertama,
maka frekuensi getar bandul kedua akan bertambah dua kali
frekuensi bandul pertama.
5. Bunyi yang kuat berbeda dengan bunyi yang tinggi. Kekuatan bunyi
tidak ditentukan oleh frekuensi bunyi, tetapi dapat dipengaruhi oleh
sumber amplitudo. Amplitudo adalah lebar getar atau simpang getar
yang dibuat oleh sumber bunyi. Semakin lebar getarannya, semakin
kuat pula bunyinya. Sehingga ketika bedug di pukul pada bagian
tengahnya akan menghasilkan suara yang keras tetapi nadanya
rendah, sedangkan ketika bedug di pukul pada bagian pinggirnya
akan menghasilkan suara yang lemah dengan nada yang tinggi. Oleh
karena itu, pemain instrumen Bedug harus memahami titik mana
yang harus dipukul untuk menghasilkan bunyi sesuai yang
diinginkan, apakah posisi sasaran di pinggir atau di tengah
permukaan tepat.
f. Norma Penilaian
Puhpelem,
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Manakah bandul yang berayun dengan arah yang sama pada bandul B ?
(Jelaskan!)
2. Salah satu grup kesenian tari dongkrek sedang berlatih dalam suatu ruangan
dengan jendela terbuka. Taraf intensitas bunyi pada suatu jendela terbuka yang
luasnya 1m2 adalah 60 dB. Jika harga ambang bunyi 10-12 watt/m2, maka daya
yang masuk melalui jendela tersebut adalah…
3. Perhatikan dua buah alat musik gong yang digantungkan seperti bandul, dengan
tali yang panjangnya berbeda.
Bila panjang tali bandul kedua adalah setengah panjang tali bandul pertama,
maka frekuensi bandul kedua adalah setengah kali frekuensi bandul pertama.
Apakah pernyataan tersebut benar? Jika tidak berikan alasannya!
5. Alat musik pengiring Dongkrek yang serupa dengan Gendang yaitu Bedug.
Bentuk fisik, model rancangan, dan bahan dasar keduanya hampir sama. Kedua
ujung lubang ditutup menggunakan kulit hewan dengan permukaan lebih luas
daripada Gendang. Demikian juga ukuran kedua ujung lubang pada Bedug
relatif sama, tidak seperti Gendang yang lebih besar sebelah. Alat musik Bedug
menghasilkan bunyi dengan cara dipukul. Secara sederhana permukaan lubang
Bedug menyerupai bangun lingkaran. Saat memukul, titik sasaran pemukul
harus tepat karena ketika bergeser sedikit akan menghasilkan bunyi yang
berbeda. Bandingkan bunyi yang dihasilkan ketika bedug dipukul tepat di
bagian tengah dan bagian pinggir bedug ?
LEMBAR KERJA SISWA
Merancang Alat Musik Gendang dan Mengukur Taraf Intensitas Bunyi
A. Tujuan :
Siswa dapat mendesain salah satu jenis alat musik kesenian Tari
Dongkrek dan menyimpulkan data hasil percobaan.
C. Cara Kerja :
1. Install aplikasi sound meter di hp android.
2. Siapkan paralon berdiameter 11,5 cm dan tinggi 30 cm, Paralon berdiameter 8
cm dan tinggi 25 cm, isolatip, karet gelang, balon, gunting.
3. Lapisi salah satu ujung paralon berdiameter 11,5 cm dan 8 cm menggunakan
isolatip
4. Potong ujung balon menggunakan gunting.
5. Tutuplah salah satu ujung paralon yang berdiameter 11,5 cm dan 8 cm,
menggunakan balon, tarik masing-masing balon sampai kencang dan ujung
paralon tertutup rapat
6. Tali balon dan paralon menggunakan karet gelang agar balon tetap kencang
dan tidak lepas.
7. Buka aplikasi sound meter android
8. Berikan gaya atau pukul alat musik gendang tersebut dan ukur Taraf
Intensitasnya
9. Simpulkan hasil percobaan yang kalian lakukan !
F. Pertanyaan
1. Dari hasil percobaan yang kalian lakukan, gendang manakah yang
memiliki Taraf Intensitas Bunyi yang lebih besar ?
2. Berdasarkan hasil percobaan, gendang manakah yang menghasilkan
nada rendah ? berikan alasannya !