RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Validasi Fix

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMK Negeri 1 Puhpelem


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas :X
Peminatan/Jurusan : Teknik Sepeda Motor
Materi Pokok : Getaran, Gelombang dan Bunyi
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit

A. Kompetensi Inti
KI-3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.

B. Kompetensi dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pecapaian Kompetensi
3.1. Menerapkan konsep dan prinsip 3.1.1. Mengintegrasikan gerakan
getaran, gelombang dan bunyi harmonis sederhana dalam kehidupan
pada kesenian tari tradisonal sehari-hari
Dongkrek serta mengaitkan
denga etnosains pada proses 3.1.2. Mengidentifikasi karakteristik
pembelajaran gelombang

3.1.3. Menganalisis gejala resonansi


bunyi

3.1.4. Memecahkan persoalan tentang


taraf intensitas bunyi

3.1.5. Menganalisis etnosains yang


terdapat dalam kesenian tari
tradisional dongkrek

1. Mendesain alat musik 1. Mendesain salah satu jenis


kesenian tari dongkrek untuk alat musik kesenian Tari Dongkrek
membuktikan karakteristik dan menyimpulkan data hasil
getaran, gelombang dan bunyi percobaan
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui e-learning with etnosains berbasis project based learning siswa dapat :
1. Mengintegrasikan gerakan harmonis sederhana dalam kehidupan sehari-
hari
2. Dapat mengidentifikasi karakteristik gelombang
3. Dapat menganalisis gejala resonansi bunyi
4. Dapat memecahkan persoalan tentang taraf intensitas bunyi
5. Dapat menganalisis etnosains yang terdapat dalam kesenian tari tradisional
dongkrek
6. Dapat endesain salah satu jenis alat musik kesenian Tari Dongkrek dan
menyimpulkan data hasil percobaan

D. Materi Pembelajaran
1. Getaran, Gelombang dan Bunyi
a. Getaran
Getaran adalah gerakan bolak-balik secara periodik (dalam waktu
yang sama) contoh :
1) Getaran pada pegas : jika sebuah benda digantungkan pada sebuah
pegas, kemudian benda ditarik ke bawah maka pegas akan melakukan
getaran. Pegas dapat melakukan gerak periodic karena adanya gaya
pemulih. Besaran-besaran terkait elastisitas antara lain tegangan,
regangan dan modulus young.
a) Tegangan (σ) adalah gaya (F) tiap satuan luas (A)
F
σ=
A
b) Regangan (e) adalah perubahan panjang (∆L) tiap panjang mula-
mula (L)
∆L
e=
L
c) Modulus ypung adalah perbandingan antara tegangan dan
regangan.
σ F .∆L
E= =
e A. L
d) Hukum Hooke adalah hubungan antara gaya dan pertambahan
panjang
F=k . x
e) Energi potensial pegas
1
EP= k . x 2
2
Dengan :
k = konstanta pegas (N/m2)
x = perubahan pajng pegas (m)

f) Persamaan getaran pegas


Jika suatu pegas dengan konstanta pegas (k) digantungkan sebuah
benda dengan massa (m), kemudian benda ditarik sejauh (A), maka
persamaan posisi benda (simpangan pegas) di sembarang titik dapat
dinyatakan sebagai :
y= A sin ωt
1 k m
k =m ω2 , f =
Dengan :

2π m √
, dan T =2 π
k

f = frekuensi getaran (Hz)


T = periode getaran pegas (s)
2) Getaran pada bandul
Jika suatu bandul dengan tali l di ayunkan dengan simpangan awal Ө,
maka persamaan simpangan bandul dapat dinytakan sebagai :
y= A sin ωt
1 g l
g=I ω2 , f =
Dengan :

2π l √
, dan T =2 π
g

y = simpangan getaran
A = amplitude getaran
f = frekuensi getaran (Hz)
T = periode gtaran (s)
3) Energi pada grak harmonik sederhana
Energi kinetik :
1 1 1
EK = m v 2= m ω2 A 2 cos2 ωt= k A2 cos2 ωt
2 2 2
Energi potensial :
1 1 1
EK = k y 2= m ω2 A 2 sin2 ωt= k A 2 sin2 ωt
2 2 2

Energi mekanik :
1
EM =EP + EK = k A2
2

b. Gelombang
Secara sederhana, gelombang adalah getaran yang merambat.
Besaran penting dalam gelombang yaitu frekuensi (f), periode (T), panjang
gelombang (λ), cepat rambat gelombang (v), fase gelombang (φ) dan sudut
fase (θ).
1) Gelombang berjalan :
Persamaan gelombang berjalan :
y=± A sin( ωt ± kx ±θ0 )
dengan θ0 : sudut fase awal (rad/s)
2π 2π
ω=2 πf = dan k =
T λ
Jika θ0= 0, persamaan gelombang dapat ditulis menjadi :
t x
y=± A sin 2 π( ±
T λ )
Cepat rambat gelombang :
λ
v=λf =
T
Beda fase pada titik yang sama :
Δt
Δ φ=
T
Beda fase gelombang pada waktu yang sama :
Δx
Δ φ=
λ

2) Gelombang Stasioner (diam)


(a)Ujung tetap
Persamaan gelombang :
y=2 A sin ( kx ) cos ⁡(ωt−kl)
Amplitude gelombang stasioner :
A stasioner =2 A sin(kx)
Simpul terjadi pada :
1 2 3 4
x=0 λ , λ , λ , λ , λ ,.. .
2 2 2 2
Perut terjadi pada :
1 3 5 7
x=0 λ , λ , λ , λ , λ ,…
4 4 4 4
(b)Ujung bebas
Persamaan gelombang :
y=2 A cos ( kx ) sin ⁡(ωt−kl)
Amplitude gelombang stasioner :
A stasioner =2 Acos( kx)
Simpul terjadi pada :
1 3 5 7
x=0 λ , λ , λ , λ , λ ,…
4 4 4 4
Perut terjadi pada :
1 2 3 4
x=0 λ , λ , λ , λ , λ ,.. .
2 2 2 2

c. Bunyi
Bunyi merupakan gelombang longitudinal (terdiri dari rapatan dan
regangan) dan gelombang mekanik (merambat melalaui medium).
Intensitas dan taraf intensitas bunyi :
Intensitas bunyi , merupaka energi bunyi yang di pindahkan dengan daya
(P) per satuan luas (A)
P P
I= =
A 4 π r2
Jika jarak bertambah (jumlah sumber sama), maka intensitas bunyi akan
berubah. Hubungan antara intensitas dan jarak sumber, di rumuskan :
I1 r2 2
()
=
I2 r1
Jika jumlah sumber berubah (jarak sumber sama), maka intensitas bunyi
akan berubah. Hubungan antara intensitas dan dan jumlah sumber adalah :
I 1 n1
=
I 2 n2
Dengan :
I = intensitas bunyi (W/m2)
r = jarak sumber ke pendengar (m)
n = jumlah sumber
jika ada n buah sumber bunyi yang identik, maka intensitas total yang
terjadi adalah :
I total =n . I
Dengan :
I = intensitas masing-masing sumber
n = jumlah sumber
Taraf Intensitas (TI), merupakan logaritma perbandingan antara bunyi I
dengan nilai intensitas ambang bunyi I0. Secara matematis dapat
dinyatakan dengan :
I
TI =10 log
I0
I
T I 2=T I 1−10 log ⁡( 2 )
I1
Jika jumlah sumber berubah (jarak sumber tetap), maka intensitas bunyi
berubah sehingga taraf intensitas bunyi juga berubah. Hubungan antara
jumlah sumber bunyi dan taraf intensitas bunyi adalah :
n2
T I 2=T I 1−10 log ⁡( )
n1
Bila satu sumber bunyi menghasilkan intensitas I1, dan taraf intensitas TI1,
pada jarak R1 dari sumber tersebut, dan bila sumber bunyi lain
menghasilkan intensitas I2, dan taraf intensitas TI2, pada jarak R2 dari
sumber bunyi tersebut maka akan di hasilkan hubungan :
r
T I 2=T I 1−20 log ⁡( 2 )
r1
Dengan :
TI12 = taraf intensitas 1 dan 2 (dB).
I0 = intensitas ambang (10-12 W/m2)

d. Efek Doppler
Efek Doppler adalah efek berubahnya frekuensi suara yang terdengar
akibat adanya kecepatan relatif antara sumber bunyi dengan pendengar.
Hubungan antara kecepatan dan frekuensi, baik sumber dan pendengar
dinyatakan sebagai berikut :
f p v ±vp
=
f s v ± vs
Dengan :
fp = frekuesi pendengar (Hz)
fs = frekuensi sumber (Hz)
vp = kecepatan pendengar (m/s)
vs = kecepatan sumber (m/s)
v = kecepatan rambat bunyi di udara (m/s)
Cepat rambat bunyi adalah hasil bagi antara jarak tempuh bunyi dengan
selang waktu tempuhnya.
s
v=
t
s = jarak yang ditempuh bunyi (meter)
t = waktu tempuh bunyi (detik)
v = cepat rambat bunyi (m/s)

e. Cepat Rambat Bunyi


Cepat rambat bunyi adalah hasil bagi antara jarak tempuh bunyi dengan
selang waktu tempuhnya.
s
v=
t
s = jarak yang ditempuh bunyi (meter)
t = waktu tempuh bunyi (detik)
v = cepat rambat bunyi (m/s)
kecepatan rambat bunyi tergantung pada medium rambat. Cepat rambat
bunyi pada medium rambat cair, padat dan gas, dinyatakan sebagai
berikut:

a.) Cepat rambat bunyi dalam zat cair


B

Dengan :
v=
√ ρ

B = Modulus Bulk (N/m2)


ρ = Massa Jenis zat padat (kg/m3)

b.) Cepat rambat bunyi dalam zat padat


Cepat rambat bunyi dalam zat padat ditentukan oleh interaksi antar
molekul-molekul zat padat dan sifat inersia medium. Interaksi antar zat
padat dinyatakan dengan modulus Young (E).
E

Dengan :
v=
√ρ

E = Modulus Young (N/m2)


ρ = Massa Jenis zat padat (kg/m3)
c.) Cepat rambat bunyi dalam zat gas
γ RT

Dengan :
v=
√ M

R = Tetapan umum gas = 8,314 J/mol K


M = Massa molekul relatif
T= Suhu (K)
γ = Konstanta Laplache

2. Profil Etnosains Kesenian Tari Tradisional Dongkrek


Dongkrek adalah salah satu kesenian tradisional dari kabupaten Madiun
yang lahir tahun 1867 di Mejayan oleh seorang bernama R. Tumenggung
Prawirodipoero III sebagai Palang Mejayan Caruban, setelah akhir
pemerintahan R. M. T. Sosrodiningrat. Kesenian Dongkrek mempunyai filosofi
sebagai pengusir pagebluk atau wabah penyakit yang mengganggu masyarakat
Mejayan. Kesenian Dongkrek dipercaya sebagai tolak bala yang dapat
mengurangi keburukan.
Seni dongkrek berasal dari bunyi yang ditimbulkan oleh paduan dua
alat musik tradisional yang mengiringinya, yaitu bunyi “dong” yang berasal
dari beduk atau kendang dan “krek” yang berasal dari alat musik yang disebut
korek. Alat musik korek ini berupa kayu berbentuk bujur sangkar, di satu
sisinya ada tangkai kayu bergerigi yang bila digesek berbunyi krek. Perpaduan
dua bunyi itulah kemudian masyarakat menyebut kesenian ini dengan nama
Dongkrek. Selain kedua alat musik tersebut, kesenian ini juga diiringi alat
musik : kentongan, kenong, gong besi, gong kempul dan beri. Properti yang
digunakan dalam kesenian Dongkrek adalah topeng gendruwo, topeng
masyarakat, topeng orang tua, topeng putri, gendongan, kostum gendruwo,
kostum orang tua, dan kostum masyarakat.
Di dalam kesenian tari tradisional Dongkrek ditemukan hubungan
dengan etnosains, salah satunya adalah Proses pementasan Tari Dongkrek.
Kesenian ini di pentaskan dalam ruang terbuka dimana jarak antara bidang
pantul dengan sumber bunyi sangat jauh menyebabkan selang waktu yang
dibutuhkan oleh bunyi pantul untuk kembali berlangsung sangat lama. Oleh
karena itu, pada pementasan Tari Dongkrek dibutuhkan alat musik yang
banyak agar menghasilkan bunyi yang keras sehingga menarik perhatian para
penonton. Etnosains dalam pembelajaran sains di sekolah

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model : Project Based Learning (PjBL)
Metode : Hybrid Learning (Gabungan metode tatap muka dan online)

F. Media dan Sumber Belajar


Media : E-learning, handphone
Sumber Belajar : Sudirman. 2017. Fisika Bidang Keahlian untuk SMK/MAK
Kelas X. Jakarta : Erlangga dan E-learning
G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama :
Alokasi
Rincian Penelitian
Waktu
Kegiatan Pendahuluan : 20 menit
- Mengucapkan salam dan berdoa.
- Memberitahu tujuan pembelajaran.
- Mengatur siswa untuk membuka handphone.
- Membuka link e-learning dan menjelaskan petunjuk
penggunaannya.
- Sebagai apersepsi guru memberikan pertanyaan, Apakah
kamu mengetahui seni tari Dongkrek ?
Kegiatan inti : 100 menit
- Guru mengarahkan siswa untuk memilih materi secara
urut.
- Siswa diarahkan menjelajahi informasi secara cermat dan
teliti hingga paham
- Siswa diminta mengerjakan tugas yang telah tersedia
secara individual dan membatasi waktunya, jika tidak
selesai ringkasan dalam bentuk powerpoint bisa di kirim
ke e-learning (tidak lebih 1 minggu)
- Guru mengarahkan siswa untuk mengerjakan latihan,
dengan harapan tercapainya indikator pembelajaran.
Kegiatan Penutup : 15 menit
- Peserta didik membuat kesimpulan hasil belajar tentang
gelombang bunyi
- Guru memberikan penguatan pemahaman materi
- Guru Memberikan tugas rumah kepada peserta didik.
- Guru menutup pembelajaran dengan doa dan salam.

Pertemuan Kedua :
Alokasi
Rincian Kegiatan
Waktu
Kegiatan Pendahuluan : 15 menit
- Mengucapkan salam dan berdoa.
- Guru mengajak siswa untuk mengingat kembali materi
sebelumnya.
- Sebagai apersepsi, guru bertanya, adakah hubungan
antara kesenian Dongkrek dengan etnosains?
Kegiatan Inti : 110 menit
- Guru membentuk kelompok, satu kelompok 4-5 siswa.
- Siswa melakukan kegiatan praktikum berpedoman e-
learning.
- Guru mendampingi siswa dalam kegiatan praktikum.
- Siswa diminta untuk menyampaikan hasil kerja
kelompok.
Kegiatan Penutup : 15 menit
- Siswa membuat kesimpulan hasil belajar tentang getaran,
gelombang dan bunyi.
- Guru memberikan penguatan pemahaman materi.
- Guru menutup pembelajaran dengan doa dan salam.

H. Teknik Penilaian
Teknik Instrumen Bentuk Instrumen
Penilaian Kognitif Instrumen Tes Soal Essay
Instrumen Kreasi Alat Praktikum
Musik Kesenian Tari
Dongkrek

I. Instrumen Penilaian
1. Penilaian Keterampilan
a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
b. Bentuk : Uraian
c. Kisi-kisi
INDIKATOR DIMENSI NOMOR
PENGETAHUAN SOAL
Menganalisis gejala resonasi bunyi C4 1
Memecahkan persoalan tentang
C4 2
Taraf Intensitas bunyi
Mengidentifikasi karakteristik
C5 3
gelombang
Mengintegrasikan gerakan harmonis
sederhana dalam kehidupan sehari- C5 4
hari
Mendesain salah satu jenis alat
musik kesenian Tari Dongkrek dan C6 5
menyimpulkan data hasil percobaan

d. Soal
1. Dalam pertunjukan kesenian dongkrek, penari mengenakan kostum
yang berhiaskan manik-manik. Sekilas manik-manik tersebut
menyerupai deretan sejumlah bandul. Ketika penari tersebut
bergerak, maka otomatis manik-manik dalam kostum tersebut turut
bergerak pula. Jika diilustrasikan, deretan bandul tersebut seperti
pada gambar.
Manakah bandul yang berayun dengan arah yang sama pada bandul
B ? (Jelaskan!)

2. Salah satu grup kesenian tari dongkrek sedang berlatih dalam suatu
ruangan dengan jendela terbuka. Taraf intensitas bunyi pada suatu
jendela terbuka yang luasnya 1m2 adalah 60 dB. Jika harga ambang
bunyi 10-12 watt/m2, maka daya yang masuk melalui jendela
tersebut adalah…

3. Perhatikan dua buah alat musik gong yang digantungkan seperti


bandul, dengan tali yang panjangnya berbeda.

Bila panjang tali bandul kedua adalah setengah panjang tali bandul


pertama, maka frekuensi bandul kedua adalah setengah kali
frekuensi bandul pertama. Apakah pernyataan tersebut benar? Jika
tidak berikan alasannya!

4. Gendang merupakan salah satu instrumen pengiring kesenian


Dongkrek yang menghasilkan bunyi dengan cara ditepuk
menggunakan telapak tangan. Sekilas bentuknya menyerupai
silinder dengan kedua ujung permukaan dilapisi kulit hewan.
Maka :
(1)Untuk menghasilkan bunyi yang indah, ukuran kedua lubang
permukaan gendang dirancang berbeda.
(2)Besarnya diameter pada ujung gendang berpengaruh terhadap
bunyi yang dihasilkan.
(3)Besarnya diameter pada ujung gendang tidak berpengaruh
terhadap bunyi yang dihasilkan.
Dari pernyataan diatas, manakah pernyataan yang tidak benar?
Mengapa demikian ?

5. Alat musik pengiring Dongkrek yang serupa dengan Gendang yaitu


Bedug. Bentuk fisik, model rancangan, dan bahan dasar keduanya
hampir sama. Kedua ujung lubang ditutup menggunakan kulit
hewan dengan permukaan lebih luas daripada Gendang. Demikian
juga ukuran kedua ujung lubang pada Bedug relatif sama, tidak
seperti Gendang yang lebih besar sebelah. Alat musik Bedug
menghasilkan bunyi dengan cara dipukul. Secara sederhana
permukaan lubang Bedug menyerupai bangun lingkaran. Saat
memukul, titik sasaran pemukul harus tepat karena ketika bergeser
sedikit akan menghasilkan bunyi yang berbeda. Bandingkan bunyi
yang dihasilkan ketika bedug dipukul tepat di bagian tengah dan
bagian pinggir bedug ?

e. Kunci Jawaban
1. Jika suatu benda yang di ayun kemudian benda lain ikut terayun,
maka kita katakan benda tersebut mengalami resonansi. Agar dapat
terjadi resonansi, maka kedua benda harus memiliki frekuensi
alamiah yang sama. Frekuensi ini akan sama jika manik memiliki
panjang tali sama dengan manik B, yaitu manik-manik D.

2. Diketahui :
TI = 60 Db
A = 1 m2
I0 = 10-12 watt/m2
Ditanya : P ?
Penyelesaian :
I
TI =10 log
I0
I
60=10 log −12
10
I
6=log −12
10
I
log 106 =log −12
10
I =10 W /m2
−6

Maka,
P=I.A
P=10-6W/m2.1m2
P=10-6W

3. Pernyataan tersebut salah, karena panjang tali pada bandul


memengaruhi frekuensi dan periode ayunan. Semakin panjang tali
maka periode semakin besar sedangkan sebaliknya jika tali semakin
panjang maka frekuensi akan semakin kecil.
1 g
Frekuensi getar bandul dapat dihitung dengan rumus f = π
2 √L
rumus tersebut dapat diketahui bahwa frekuensi (f) berbanding
. dari

terbalik dengan panjang tali (L). Artinya jika panjang tali bandul
kedua diubah menjadi setengah kali panjang tali bandul pertama,
maka frekuensi getar bandul kedua akan bertambah dua kali
frekuensi bandul pertama.

4. Dari ketiga pernyataan tersebut, pernyataan yang tidak benar adaah


pernyataan ke 3, karena :
(1)Kedua ujung lubang gendang dibuat berbeda dengan tujuan untuk
menghasilkan suara yang berbeda, sehingga dapat menghasilkan
variasi bunyi yang indah.

(2)Besar kecilnya diameter pada setiap ujung gendang dapat


memengaruhi bunyi yang dihasilkan, karena, ujung gendang yang
memiliki diameter lebih besar akan menghasilkan suara yang
keras dengan nada yang rendah, sedangkan ujung kendang yang
berdiameter lebih kecil akan menghasilkan suara yang lemah
dengan nada yang tinggi.

5. Bunyi yang kuat berbeda dengan bunyi yang tinggi. Kekuatan bunyi
tidak ditentukan oleh frekuensi bunyi, tetapi dapat dipengaruhi oleh
sumber amplitudo. Amplitudo adalah lebar getar atau simpang getar
yang dibuat oleh sumber bunyi. Semakin lebar getarannya, semakin
kuat pula bunyinya. Sehingga ketika bedug di pukul pada bagian
tengahnya akan menghasilkan suara yang keras tetapi nadanya
rendah, sedangkan ketika bedug di pukul pada bagian pinggirnya
akan menghasilkan suara yang lemah dengan nada yang tinggi. Oleh
karena itu, pemain instrumen Bedug harus memahami titik mana
yang harus dipukul untuk menghasilkan bunyi sesuai yang
diinginkan, apakah posisi sasaran di pinggir atau di tengah
permukaan tepat.
f. Norma Penilaian

No. Skor Nilai


1 10
2 10
3 10
Jumlah Skor Perolehan
4 10 Nilai= x 100
Jumlah Skor Maksimum
5 10
Jumla 50
h

Puhpelem,
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Peneliti

Bety Kurniawati S.Pd Ria Sukesti


NPM. 15421.019
SOAL ESSAY
NAMA :
NO. ABSEN :
KELAS :
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Dalam pertunjukan kesenian dongkrek, penari mengenakan kostum yang
berhiaskan manik-manik. Sekilas manik-manik tersebut menyerupai deretan
sejumlah bandul. Ketika penari tersebut bergerak, maka otomatis manik-manik
dalam kostum tersebut turut bergerak pula. Jika diilustrasikan, deretan bandul
tersebut seperti pada gambar.

Manakah bandul yang berayun dengan arah yang sama pada bandul B ?
(Jelaskan!)

2. Salah satu grup kesenian tari dongkrek sedang berlatih dalam suatu ruangan
dengan jendela terbuka. Taraf intensitas bunyi pada suatu jendela terbuka yang
luasnya 1m2 adalah 60 dB. Jika harga ambang bunyi 10-12 watt/m2, maka daya
yang masuk melalui jendela tersebut adalah…

3. Perhatikan dua buah alat musik gong yang digantungkan seperti bandul, dengan
tali yang panjangnya berbeda.

Bila panjang tali bandul kedua adalah setengah panjang tali bandul pertama,
maka frekuensi bandul kedua adalah setengah kali frekuensi bandul pertama.
Apakah pernyataan tersebut benar? Jika tidak berikan alasannya!

4. Gendang merupakan salah satu instrumen pengiring kesenian Dongkrek yang


menghasilkan bunyi dengan cara ditepuk menggunakan telapak tangan. Sekilas
bentuknya menyerupai silinder dengan kedua ujung permukaan dilapisi kulit
hewan. Maka :
(1)Untuk menghasilkan bunyi yang indah, ukuran kedua lubang permukaan
gendang dirancang berbeda.
(2)Besarnya diameter pada ujung gendang berpengaruh terhadap bunyi yang
dihasilkan.
(3)Besarnya diameter pada ujung gendang tidak berpengaruh terhadap bunyi
yang dihasilkan.
Dari pernyataan diatas, manakah pernyataan yang tidak benar? Mengapa
demikian ?

5. Alat musik pengiring Dongkrek yang serupa dengan Gendang yaitu Bedug.
Bentuk fisik, model rancangan, dan bahan dasar keduanya hampir sama. Kedua
ujung lubang ditutup menggunakan kulit hewan dengan permukaan lebih luas
daripada Gendang. Demikian juga ukuran kedua ujung lubang pada Bedug
relatif sama, tidak seperti Gendang yang lebih besar sebelah. Alat musik Bedug
menghasilkan bunyi dengan cara dipukul. Secara sederhana permukaan lubang
Bedug menyerupai bangun lingkaran. Saat memukul, titik sasaran pemukul
harus tepat karena ketika bergeser sedikit akan menghasilkan bunyi yang
berbeda. Bandingkan bunyi yang dihasilkan ketika bedug dipukul tepat di
bagian tengah dan bagian pinggir bedug ?
LEMBAR KERJA SISWA
Merancang Alat Musik Gendang dan Mengukur Taraf Intensitas Bunyi

A. Tujuan :
Siswa dapat mendesain salah satu jenis alat musik kesenian Tari
Dongkrek dan menyimpulkan data hasil percobaan.

B. Alat dan Bahan:


1. Paralon berdiameter 11,5 cm dan tinggi 30 cm
2. Paralon berdiameter 8 cm dan tinggi 25 cm
3. Isolatip
4. Karet gelang
5. Balon
6. Gunting
7. Aplikasi Sound Meter Android

C. Cara Kerja :
1. Install aplikasi sound meter di hp android.
2. Siapkan paralon berdiameter 11,5 cm dan tinggi 30 cm, Paralon berdiameter 8
cm dan tinggi 25 cm, isolatip, karet gelang, balon, gunting.
3. Lapisi salah satu ujung paralon berdiameter 11,5 cm dan 8 cm menggunakan
isolatip
4. Potong ujung balon menggunakan gunting.
5. Tutuplah salah satu ujung paralon yang berdiameter 11,5 cm dan 8 cm,
menggunakan balon, tarik masing-masing balon sampai kencang dan ujung
paralon tertutup rapat
6. Tali balon dan paralon menggunakan karet gelang agar balon tetap kencang
dan tidak lepas.
7. Buka aplikasi sound meter android
8. Berikan gaya atau pukul alat musik gendang tersebut dan ukur Taraf
Intensitasnya
9. Simpulkan hasil percobaan yang kalian lakukan !

D. Tabel hasil percobaan :


No
Gendang Taraf Intensitas
.
Gendang berdiameter 11,5 cm dan
1.
tinggi 30 cm
Gendang berdiameter 8 cm dan
2.
tinggi 25 cm
E. Kesimpulan hasil percobaan :
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

F. Pertanyaan
1. Dari hasil percobaan yang kalian lakukan, gendang manakah yang
memiliki Taraf Intensitas Bunyi yang lebih besar ?
2. Berdasarkan hasil percobaan, gendang manakah yang menghasilkan
nada rendah ? berikan alasannya !

Anda mungkin juga menyukai