4 Akuntansi Mudharabah
4 Akuntansi Mudharabah
4 Akuntansi Mudharabah
NIM: 1820610001
Kelas: Aksya-4-A
BAB 7
A. Soal Teori
Jawab:
Mudharabah adalah akad kerja sama suatu usaha antara pihak pertama (malik, shahibul mal,
atau bank syariah) yang menyediakan seluruh modal dan pihak kedua (‘amil, mudharib, atau
nasabah) yang bertindak selaku pengelola dana dengan membagi keuntungan usaha sesuai
dengan kesepakatan yang dituangkan dalam akad, sedangkan kerugian ditanggung
sepenuhnya oleh bank syariah, kecuali jika pihak kedua melakukan kesalahan yang
disengaja, lalai, atau menyalahi perjanjian.
Jawab:
Mudharabah mutlaqah adalah bentuk kerja sama antar pemilik dana dan pengelola dana
tanpa adanya pembatasan oleh pemilik dana dalam hal tempat, cara, maupun objek
investasi.
Mudharabah muqayyadah adalah bentuk kerja sama antara pemilik dana dan pengelola,
dengan kondisi pengelola dikenakan pembatasan oleh pemilik dana dalam hal tempat,
cara, dan/atau objek investasi.
Jawab:
Jawab:
- Surah Al-Jumu’ah ayat 10, yang artinya “apabilatelah ditunaikan shalat, maka
bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia Allah banyak-banyak supaya
kamu beruntung.
- Surah Al-Baqarah ayat 283, yang artinya “jika kamu dalam perjalanan (dan bermuamalah
tidak secara tunai) sedang kami tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada
barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang), akan tetapi jika sebagian kamu
memercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan
amanatnya (utangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah
kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan barang siapa yang
menyembunyikan, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
5. Perhatikan dan lakukanlah screen shot terhadap penyajian dan pengungkapan yang
berkaitan dengan transaksi pembiayaan mudharabah di laporan keuangan di salah satu
bank syariah. Analisislah penerapannya jika dibandingkan dengan ketentuan yang
terdapat di PSAK 105 maupun PAPSI 2013.
Jawab:
Penerapan/pengungkapan tentang transaksi mudharabah menurut PSAK 105 adalah:
a. Bagi pemilik dana mengungkapkan hal-hal terkait transaksi mudharabah , tetapi tidak
terbatas, pada:
1) Isi kesepakatan utama usaha mudharabah, seperti porsi dana, pembagian hasil usaha,
aktivitas usaha mudharabah, dan lain-lain
4) pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK 101: Penyajian Laporan Keuangan Syariah
b. Bagi pengelola dana mengungkapkan hal-hal terkait transaksi mudharabah, tetapi tidak
terbatas, pada:
1) Isi kesepakatan utama usaha mudharabah, seperti porsi dana, pembagian hasil usaha,
aktivitas usaha mudharabah, dan lain-lain
4) Pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK 101: Penyajian Laporan Keuangan Syariah.
4) Jumlah pembiayaan mudharabah yang telah direstrukturisasi dan informasi lain tentang
pembiayaan mudharabah yang direstrukturisasi selama periode berjalan.
Analisis: Laporan keuangan yang tercantum diatas sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku
jika ditelusuri asal dananya, sebuah laporan keuangan akan terjaga keasliannya (tanpa ada
rekayasa). Kedua peraturan tersebut berguna satu sama lain, jika dalam PSAK 105 belum
tercantum maka dapat menggunakan PAPSI 2013 untuk digunakan sebagai peraturan pelengkap
dari PSAK 105, atau sebaliknya dan membutuhkan peraturan lain yang menyangkut dengan
permasalahan yang terjadi.
B. Soal Kasus
Pada tanggal 5 Januari 20XA, ditandatangani akad pembiayaan mudharabah antara BPRS
Minang Raya dengan PT Ufi Widi senilai Rp 100.000.000 untuk pembiayaan proyek
renovasi 2 unit puskesmas dari Pemerintah Kota Padang. Bagi hasil usaha didasarkan atas
laba bruto proyek dengan komposisi 25% untuk BPRS. Buatlah jurnal untuk rangkaian
transaksi berikut:
4. Tanggal 10 Maret 20XA PT Ufi Widi melaporkan telah menerima uang proyek
dari pemerintah untuk Puskesmas pertama dengan laba bruto sebesar Rp
20.000.000, bagi hasil untuk BPRS (25%) langsung diserahkan secara tunai pada
tanggal yang sama
5. Tanggal 20 April 20XA PT Ufi Widi melaporkan telah menerima uang proyek
dari pemerintah untuk puskesmas kedua dengan laba bruto sebesar Rp
16.000.000, bagi hasil untuk BPRS (25%) dibayarkan secara tunai pada tanggal
27 April 20XA
6. Tanggal 10 Mei 20XA, saat jatuh tempo PT Ufi Widi melunasi pembiayaan
mudharabah secara tunai sebesar Rp 100.000.000.