Pasir Laut

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 9

ISSN : 2356 - 1491

PENGGUNAAN PASIR LAUT TERHADAP KUAT TEKAN BETON


KOTA BENGKULU
TOMMY IDUWIN
Jurusan Teknik Sipil, Sekolah Tinggi Teknik PLN Jakarta
E-mail : [email protected]

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penggunaan pasir laut dengan ketersediaan dalam jumlah yang besar di
Kota Bengkulu. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui kualitas pasir laut secara fisis dan
membandingkan kuat tekan beton dengan pasir gunung dan pasir sungai. Pasir laut yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Pasir Laut Selolong, Pasir laut Lakok dan Pasir Laut Air Padang. Benda uji yang
digunakan berbentuk kubus ukuran 15 cm x 15 cm x15 cm sebanyak 40 sampel dengan 2 jenis perawatan yaitu
perawatan air garam dan air tawar. Perencanaan beton menggunakan fas 0,5 dan slump 60-100 mm, pengujian
dilakukan pada umur 28 hari. Hasil penelitian menunjukan bahwa untuk pemeriksaan kualitas pasir secara fisis,
semua pengujian memenuhi syarat yang ditentukan kecuali pada pemerksaan analisis saringan Pasir Laut Air
Padang yang memiliki butiran yang sangat halus. Kenaikkan kuat tekan beton paling tinggi terjadi pada Pasir
Laut Lakok yaitu sebesar 3,86% terhadap pasir gunung dan 4,77% terhadap pasir sungai untuk perawatan air
tawar, untuk perawatan air garam Pasir Laut Lakok terhadap pasir gunung naik 2,22% dan terhadap pasir
sungai naik 3,74%.Pasir Laut Air Padang mengalami penurunan kuat tekan beton paling besar yaitu pada
perawatan air tawar sebesar 10,33% terhadap pasir gunung dan 9,54% terhadap pasir sungai, sedangkan
perawatan pada air garam Pasir Laut Air Padang mengalami penurunan lebih besar yaitu 14,61 % terhadap
pasir gunung dan 13, 33% terhadap pasir sungai.

Kata kunci : Pasir Laut, Pasir Sungai, Pasir Gunung, KuatTekan Beton.

Abstract

This research was motivated by the use of sea sand to the availability of large amounts in Bengkulu city. The
purpose of this study was to determine the quality of sea sand physically and to compare the compressive
strength of concrete with the dunes and river sand. Sea Sand which were used in this study wereSelolongSea
Sand, LakokSea Sand and Air Padang Sea Sand. The specimens were the cubical size 15 cm x 15 cm x15 cm of
40 samples with 2 types of treatment namely salt water and fresh water treatment. The planning of concrete used
0,5fasand 60-100 mmslump, The testing was done at 28 days. The result of this study showed that for doing the
inspection of sand quality physically, all the tests fulfilled the requirement setexcept in the inception of sieve
analysis for Air Padang sea sand, which has a very fine grain. The highestincreased of concrete compressive
strength was atLakok Sea Sand, which was 3.86% of the dunes, and 4.77% for the treatment of river sand for
freshwater. For the treatment of Lakoksalt water on the dunes increased to 2.22% and on the river sand
increased 3.74%. Air Padang Sea Sand has the biggest reduction the compressive strength of concrete, most
notably in the treatment of fresh water on the dunes of 10.33% and 9.54% of the river sand. For salt water
treatment, Air Padang Sea Sand had a greater reduction which was 14.61% of the dunes and 13, 33% of the
river sand.

Keyword :Sea Sand, River Sand, Dunes, Compressive Strength of Concrete

I. Latar Belakang Pasir laut merupakan salah satu jenis material


agregat halus yang memiliki ketersediaan dalam
Provinsi Bengkulu merupakan salah satu daerah kuantitas besar. Secara umum pasir laut memiliki
pesisir pantai yang ada di Indonesia. Pesisir pantai karakteristik butiran yang halus dan bulat, gradasi
dengan luas yang ada di sepanjang Provinsi (susunan besar butiran) yang seragam, serta
Bengkulu memungkinkan masyarakat Provinsi mengandung garam-garam klorida (Cl) dan sulfat
Bengkulu menggunakan pasir laut sebagai kebutuhan (SO4) dengan sifat yang sangat tidak menguntungkan
material. Kebutuhan material ini biasanya digunakan bagi beton, sehingga tidak disarankan untuk
untuk membangun rumah tinggal, baik masyarakat digunakan dalam pembuatan beton
yang berada di sekitar pesisir pantai maupun yang (Mangerongkonda, 2007). Pasir laut tidak disarankan
jauh dari pesisir pantai. untuk semua mutu beton, kecuali dengan petunjuk-
petunjuk dari lembaga pemeriksaan bahan-bahan

Vol.6 No.2 November 2017 106 Jurnal Forum Mekanika


ISSN : 2356-1491

yang diakui (PBI.N.I.-2, 1971). Berdasarkan uraian Pasir laut ini pada dasarnya tidak berbeda secara
di atas, maka dalam penelitian ini akan dianalisis dan fisik dengan pasir biasa pada umumnya. Penggunaan
dibahas mengenai kualitas pasir laut yang digunakan pasir laut sebagai bahan bangunan dapat diterima
sebagai agregat dalam campuran beton sert jika bahan ini dikerjakan sesuai dengan persyaratan
amembandingkan kekuatan beton yang yang telah ditetapkan oleh lembaga terpercaya.
menggunakan pasir laut, pasir sungai dan pasir Kelemahan utama dari pasir laut ini adalah tidak
gunung. Perbandingan kekuatan beton tidak hanya dapat digunakan pada beton bertulang, karena dapat
berdasarkan penggunaan pasir laut, pasir sungai dan menyebabkan korosi pada baja tulangan[5].
pasir gunung tetapi juga dianalisis pengaruh Secara umum pasir laut dapat dibedakan atas dua
perawatan beton dengan menggunakan air tawar kondisi yaitu pasir laut yang tidak dipengaruhi
dengan air garam. pasang surut dan pasir laut yang terendam atau
dipengaruhi oleh kondisi air laut (air pasang surut).
II. LandasanTeori Pasir laut yang tidak dipengaruhi oleh air pasang
Beton surut adalah pasir laut yang terdampar ± 50 meter
Beton merupakan material yang terbentuk dari dari air pasang dan tidak akan tergenang kembali.
campuran agregat halus(pasir), agregat kasar(kerikil), Pasir laut yang tidak dipengaruhi air pasang ini
air dan semen portland atau bahan pengikat hidrolis mempunyai kandungan kadar garam yang lebih
yang lain yang sejenis, dengan menggunakan atau kurang dari pasir laut yang dipengaruhi air pasang.
tidak menggunakan bahan tambah lain[1]. Bahan-bahan kimia dan limbah-limbah yang ada
pada pasir laut yang tidak dipengaruhi pasang surut
Semen Portland lebih banyak dibandingkan pasir laut yang
Semen PCC (portland composit cement) adalah dipengaruhi pasang surut [7].
bahan pengikat hidrolis hasil penggilingan bersama- British Code CP 110:1972 memberikan batasan
sama terak semen portland dan gips dengan satu atau maksimum kandungan garam CaCl
lebih bahan anorganik, atau hasil pencampuran (CalsiumChloride) dari agregat laut sebesar 1% dari
antara bubuk semen portland dengan bubuk bahan berat semen yang digunakan, bahkan untuk
anorganik lain[2]. penggunaan semen alumina atau beton prategang
hanya 0,1%. Hal ini disebabkan kandungan garam
Agregat yang ada bila berhubungan dengan udara akan
Agregat merupakan salah satu bahan pengisi menimbulkan efflorescence[5].
pada beton, yang mencapai 70%-75% dari volume Pasir laut dapat digunakan sebagai komponen
beton, sehingga agregat sangat berpengaruh terhadap struktural beton jika[6] :
sifat-sifat beton. Agregat yang baik membuat beton 1. Karakteristik butiran pasir laut distabilisasi,
dapat dikerjakan (workable), kuat, tahan lama sehingga kandungan dan garam-garamnya
(durable) dan ekonomis[3]. direduksi.
2. Pasir laut memiliki karakteristik butiran yang
Air kasar serta gradasi yang bervariasi.
Air adalah bahan dasar pembuatan beton yang Memiliki kandungan garam-garaman yang tidak
paling murah. Fungsi air dalam pembuatan beton melebihi batas yang ditentukan
adalah untuk membuat semen bereaksi dan sebagai
bahan pelumas antara butir-butir agregat. Membuat Faktor Air Semen
semen bereaksi hanya dibutuhkan air sekitar 25-30 Faktor air semen (fas) adalah perbandingan berat
persen dari berat semen[4]. antara air dan semen Portland di dalam campuran
adukan beton. Nilai fas dalam praktek pembuatan
Pasir Laut beton berkisar antara 0,4 sampai dengan 0,6 [8].
Pasir laut ialah pasir yang diambil dari pantai. Secara umum diketahui bahwa semakin tinggi nilai
Butirannya halus dan bulat karena gesekan. Pasir ini FAS, semakin rendah mutu kekuatan beton.
merupaka pasir yang paling jelek karena kandungan Namun demikian, nilai FAS yang semakin rendah
garam-garamnya. Garam ini menyerap air dari udara tidak selalu berarti bahwa kekuatan beton semakin
dan ini menyebabkan pasir selalu agak basah dan tinggi[9].
menyebabkan pengembangan bila sudah menjadi
bangunan [5]. Slump
Karakteristik kualitas agregat halus yang Pengujian nilai slump beton merupakan metode
digunakan sebagai komponen struktural beton pemeriksaan kelecakan beton segar yang paling
memegang peranan penting dalam menentukan sering dilaksanakan karena mudah dilakukan di
karakteristik kualitas struktur beton yang dihasilkan, lapangan dengan alat uji sederhana yang hasilnya
sebab agregat halus mengisi sebagian besar volume dapat memberikan gambaran yang baik tentang
beton. Pasir laut sebagai salah satu jenis material tingkat kemudahan beton segar untuk diaduk, dituang,
agregat halus memiliki ketersediaan dalam kuantitas dan dipadatkan. Komposisi dan sifat bahan-bahan
yang besar[6]. yang digunakan dalam pembuatan beton secara

Vol.6 No.2 November 2017 107 Jurnal Forum Mekanika


ISSN : 2356 - 1491

bersama-sama akan mempengaruhi tingkat Tabel 1. Jenis Pasir Laut yang Digunakan
kemudahan pengerjaan kelecakan beton segar[10].
Pengamatan
No Pasir laut Asal pasir
Kuat Tekan Beton visual
Bengkulu
Kuat tekan adalah kemampuan beton untuk 1 Selolong Butiran kasar
Utara
menerima gaya tekan persatuan luas. Beton terdapat Butiran kasar
tegangan tarik yang kecil, diasumsikan bahwa semua Bengkulu
2 Lakok dan ada kerikil
tegangan tekan didukung oleh beton tersebut [9]. Utara
kecil
Kuat tekan suatu mutu beton dapat dikategorikan Bengkulu
memenuhi syarat jika dua hal berikut terpenuhi[11] : 3 Air Padang Butiran halus
Utara
1. Setiap nilai rata-rata dari tiga uji kuat tekan yang Sumber : Hasil Analisis, 2014
berurutan mempunyai nilai yang sama atau lebih
besar dari fc’. Pemeriksaan Agregat Kasar
2. Tidak ada nilai uji kuat tekan yang dihitung Pemeriksaan agregat kasar dilakukan agar
sebagai nilai rata-rata dari dua hasil uji contoh agregat kasar yang digunakan sesuai dengan
silinder mempunyai nilai di bawah fc’ melebihi spesifikasi yang disyaratkan[12]. Pemeriksaan agregat
dari 3,5 MPa. meliputi pemeriksaan gradasi agregat kasar,
pemeriksaan kadar air agregat kasar, pengujian kadar
Menentukan kuat karakteristik beton (fc’) dapat lumpur dalam agregat kasar, pengujian berat isi
ditentukan dengan rumus sebagai berikut agregat kasar, pengujian berat jenis dan penyerapan
(Rusdiyanto, 2013) : agregat kasar.
fc’ (1)
Pemeriksaan Agregat Halus
Pemeriksaan agregat halus bertujuan agar agregat
Dimana :
yang digunakan memenuhi persyaratan dan sesuai
P = beban aksial yang bekerja (kg)
dengan peraturan[12]. Uji fisis material diatas
A = luas penampang aksial yang memikul (cm2)
dilakukan untuk semua jenis pasir. Pemeriksaan
agregat halus yang dilaksanakan adalah pemeriksaan
III. METODOLOGI PENELITIAN
gradasi agregat halus, pemeriksaan kadar air agregat
halus, pengujian kadar lumpur dalam agregat halus,
Tempat dan Waktu Penelitian
pengujian berat isi agregat halus, pengujian berat
Penelitian ini merupakan eksperimen penggunaan
jenis dan penyerapan agregat halus, pemeriksaan
pasir laut terhadap kuat tekan beton. Tahapan
kadar organik agregat halus.
penelitian, baik proses pencetakan benda uji,
pemeliharaan dan pengujian sampeldilaksanakan di
Pemeriksaan Semen
Laboratorium Beton (workshop) Program Studi
Pemeriksaan material semen dilakukan dengan
Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Bengkulu.
melihat keadaan semen sebelum digunakan. Semen
yang akan digunakan sebaiknya tidak menggumpal
Survei Awal
dan memiliki keseragaman warna. Kantong semen
Penelitian diawali dengan melakukan survei
sebaiknya diletakan ditempat yang lebih tinggi agar
terlebih dahulu selama kurang lebih tiga hari untuk
tidak cepat mengeras.
mengetahui penggunaan agregat halus yang
digunakan sebagai bahan pencampuran benda uji.
Perencanaan Campuran Beton
Pasir laut yang dipilih berdasarkan jumlah konsumen
Perencanaan campuran beton dilakukan
terbanyak di wilayah Bengkulu dengan melakukan
berdasarkan data uji fisis pasir gunung, yang
wawancara di toko bahan bangunan yang berada di
digunakan sebagai pembanding. Beton dengan pasir
Kota Bengkulu. Hasil wawancara menunjukan
laut mengikuti perencanaan campuran beton dengan
bahwa pasir yang digunakan rata-rata berasal dari
pasir gunung[1].
Bengkulu Utara. Pasir yang diambil sebagai bahan
campuran benda uji berupa pasir laut (Selolong,
Lakok, Air Padang), pasir gunung (Curup), dan pasir Pembuatan Benda Uji
Cetakan yang digunakan dalam penelitian ini
sungai (Bengkulu Utara). Tabel 1 menerangkan hasil
berupa cetakan kubus berukuran 15 cm x 15 cm x 15
pengamatan visual dari sampel pasir laut di toko
cm. Pasir yang digunakan dalam benda uji bervariasi
bangunan Kota Bengkulu yang banyak digunakan
terdiri dari pasir laut yaitu pasir Selolong, Lakok dan
dan mewakili karakteristik kekasaran butiran yang
Air Padang. Pasir gunung dan pasir sungai juga
diamati secara visual:
digunakan sebagai pembanding dari hasil pengujian
pasir laut. Jumlah benda uji adalah 40 benda uji.
Jumlah benda uji untuk masing-masing pasir dapat
dilihat pada Tabel 2 :

Vol.6 No.2 November 2017 108 Jurnal Forum Mekanika


ISSN : 2356-1491

Langkah-langkah pembuatan benda uji yang


dilakukan meliputi:
1. Persiapan cetakan kubus yaitu member pelumas
pada sisi bagian dalam cetakan,
2. Pengisian adukan beton kedalam cetakan,
3. Pemadatan adukan dengan menusukan besi
pemadat sebanyak 2 x 25 tusukan pada setiap 1/2
tinggi cetakan, Gambar 2. Perawatan beton pada air garam
4. Pembongkaran cetakan setelah umur beton 24 (Sumber :Dokumentasi Penelitian, 2014)
jam. Proses pencetakan benda uji dapat dilihat
pada Gambar 1.

Tabel 2. Jumlah Benda Uji Untuk Masing-masing Pasir

Jenis perawatan
Jenis pasir Direndam Direndam
No air tawar air garam
1 Pasir gunung 4 4
2 Pasir sungai 4 4
Pasir Laut
3 4 4 Gambar 3. Perawatan beton pada air tawar
Selolong
4 Pasir Laut Lakok 4 4 (Sumber :Dokumentasi Penelitian, 2014)
Pasir Laut Air
5 4 4 Pengujian Kuat Tekan Beton
Padang
Jumlah Pengujian kuat tekan ini dilakukan untuk
40
mengetahui kekuatan tekan beton kubus yang telah
Sumber : Hasil Analisis, 2014
dibuat. Pengujian dilakukan dengan menggunakan
Universal Testing Machine (UTM).
1. Benda uji beton yang diuji dikeluarkan dari bak
perendaman satu hari sebelum dilakukan
pengujian.
2. Benda uji beton ditimbang terlebih dahulu lalu
dicatat beratnya.
3. Kemudian tes kuat tekan beton menggunakan
mesin UTM.

Analisis Data
Teknik analisis data yang akan dipakai pada
Gambar 1. Pencetakan benda uji penelitian ini menggunakan statistika parametrik.
(Sumber : DokumentasiPenelitian, 2014) Data hasil uji kuat tekan beton diolah dan disajikan
dalam bentuk tabel maupun grafik.
Perawatan Benda Uji
Perawatan benda uji dilakukan segera setelah IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
cetakan dibuka ketika benda uji berumur 24 jam. Pemeriksaan Analisis Saringan Agregat Kasar
Perawatan benda uji dilakukan dengan perendaman Susunan agregat kasar serta modulus halus
benda uji dalam air selama 27 hari. Perendaman butirnya diketahui dengan melakukan analisa
benda uji dilakukan dengan merendam benda uji ke saringan. Hasil analisa saringan menunjukkan
air tawar dan air garam. Perendaman air garam ini modulus halus butir rata-rata yaitu sebesar 6,98 yang
dimaksudkan untuk mendekati sebagai air laut yang sesuai standar menurut SII.0052.80 modulus halus
asin. Komposisi garam setiap 1 liter air adalah 51,8 butir agregat kasar adalah 6,0 sampai dengan 7,1.
gram.
Benda uji sebelum dilakukan pengujian Pemeriksaan Kadar Air Agregat Kasar
dikeluarkan dari rendaman untuk diangin-anginkan Pemeriksaan kadar air dilakukan untuk
selama 24 jam. Pengujian kuat tekan dilakukan saat mengetahui banyaknya air yang terkandung di dalam
benda uji berumur 28 hari. Perawatan beton pada air agregat kasar. Kadar air ini merupakan perbandingan
garam dan air tawar dapat dilihat pada Gambar 2. antara banyaknya kandungan air di dalam agregat
dan Gambar 3. kasar dengan berat kering oven agregat. Pemeriksaan
kadar air dilakukan pada saat agregat berada dalam
keadaan kering permukaan (SSD). Kadar air rata-rata
2,15%.

Vol.6 No.2 November 2017 109 Jurnal Forum Mekanika


ISSN : 2356 - 1491

Pemeriksaan Berat Isi Agregat Kasar Berat jenis 2,44 2,33 2,51 2,51 2,55
Berat isi rata-rata agregat kasar diperoleh sebesar Absorbsi(%) 2,04 6,16 2,36 3,41 2,88
1373,86 kg/m3.Menurut Nugraha dan Antoni, (2007) Berat isi (kg/m3)
1247
1412
1434 1464, 1370,1
berat volume agregat yang diperlukan berkisar 1200- ,6 ,3 77 7
1750 kg/m3, maka pasir gunung ini dapat digunakan Kadar air (%) 4,13 5,55 0,93 2,54 2,3
di dalam penelitian beton. Kadar lumpur (%) 2,57 4,77 2,22 2,24 1,80

Ket : PG : Pasir gunung, PS : Pasir sungai, PLS: Pasir Laut


Pemeriksaan BJ dan Penyerapan Agregat Kasar Selolong, PLL: Pasir Laut Lakok, PLAP: Pasir Laut Air
Pemeriksaan berat jenis dan penyerapan pasir Padang
gunung secara menyeluruh dapat dilihat pada Sumber : Hasil Analisis, 2014
Tabel3.
Berat isi pada pemeriksaan semua jenis pasir ini
Tabel 3. Hasil Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan telah memenuhi syarat yaitu berkisar antara 1200-
Agregat Kasar 1750 kg/m3[13]. Berat isi Pasir Laut Lakok lebih besar
dibandingkan jenis pasir lainnya. Kadar air pada
Agregat Standar dan paling tinggi pada pemeriksaan ini adalah pasir
Jenis Pemeriksaan
Kasar syarat
sungai, sedangkan kadar air paling rendah adalah
Berat Jenis Kering Oven 2,63 Pasir Laut Selolong. Pasir Laut Selolong memiliki
SKSNI.T-15- kandungan air paling kecil karena pada saat
1990-03 pemeriksaan Pasir Laut Selolong tidak dalam
Berat Jenis Kering
2,7 (2,5 gr -2,7 gr
Permukaan Jenuh (SSD)
atau tidak kurang keadaan SSD.
dari 1,2 gr) Kandungan lumpur pada pemeriksaan ini telah
Berat Jenis Semu 2,84 memenuhi syarat SII.0052-80 yaitu kadar lumpur
maksimum pada agregat halus sebesar 5%. Hasil
Penyerapan 2,84 %
pemeriksaan ini menunjukan kelima jenis pasir tidak
Sumber : Hasil Analisis, 2014
perlu dicuci lagi pada saat pembuatan benda uji.
Kandungan organik pada jenis pasir sungai dan
Pemeriksaan Kadar Lumpur Agregat Kasar
pasir gunung lebih banyak dibandingakn dengan
Kadar lumpur rata-rata agregat kasar diperoleh
ketiga jenis pasir laut. Pasir sungai dan gunung
sebesar 2,57%. Agregat kasar yang digunakan
menunjukan warna coklat tua, sehingga banyak
berartitidak memenuhi syarat yang ditetapkan oleh
memiliki kandungan organik. Pasir laut menunjukan
SII.0052-80 yaitu kandungan lumpur maksimum
warna bening dan kuning muda, sehingga didapat
untuk agregat kasar sebesar 1%. Untuk
kandungan organik sedikit.
meminimalisir kadar lumpur yang terkandung pada
agregat kasar, maka agregat kasar perlu dicuci
terlebih dahulu. Perencanaan Campuran Beton

Tabel 5. Proporsi Bahan Penyusun Beton dari Hasil


Pemeriksaan Fisis Agregat Halus Perhitungan Mix Design
Berdasarkan hasil pemeriksaan sifat fisis,agregat
yang digunakan pada penelitian ini rata-rata Bahan (kg)
memenuhi semua standar dan syarat yang telah Benda Uji Agregat Agregat
Semen Air
ditetapkan pada setiap pengujian. Data hasil halus kasar
pengujian sifat fisis agregat dapat dilihat pada Tabel 1 benda uji 1,661 2,395 4,863 0,830
4. 4 benda uji 6,642 9,580 19,451 3,321
Tabel 4 menunjukkan untuk pemeriksaan analisis Sumber : Hasil Analisis, 2014
saringan, terlihat Pasir Laut Air Padang memiliki
MHB paling kecil dari jenis pasir lainnya. Pasir Laut Hasil Pengujian Slump
Air Padang tidak memenuhi syarat menurut
SII.0052-80, hal ini dikarenakan pasir yang berasal Tabel 6. Nilai Slump Beton dan Penggunaan Air
dari Air Padang memiliki butiran yang sangat halus Pada Penelitian
sehingga tidak masuk dalam gradasi agregat halus.
Berat jenis dan absorbs pada pemeriksaan semua Beton uji PG PS PLS PLL PLAP
jenis pasir ini telah memenuhi syarat SKSNI.T-15-
Nilai Slump Rata-
1990-03. Berat jenis paling besar dari kelima jenis Rata (cm)
8,12 6 7 5,5 6
pasir adalah Pasir Laut Air Padang, sedangkan
Pengurangan Air
absorbsi paling besar adalah pasir sungai. Rencana (ml)
0 0 100 0 0

Tabel 4. Data Pemeriksaan Sifat Fisis Agregat Penambahan Air (ml) 150 550 0 0 150

Sumber : Hasil Analisis, 2014


Pengujian PG PS PLS PLL PLAP
Modulus halus
1,96 2,05 1,68 2,15 1,17
butir

Vol.6 No.2 November 2017 110 Jurnal Forum Mekanika


ISSN : 2356-1491

Kuat Tekan Beton pada Perawatan Air Tawar Tabel 7. Selisih Kuat Tekan Beton Terhadap Pasir
Gunung Dan Pasir Sungai
Terhadap Terhadap
Kuat Tekan
Jenis Air Kode pasir Pasir
Rata-Rata
Perawatan Sampel Gunung Sungai
(MPa)
(%) (%)
PG 32,12 0,00 +0,88
PS 31,84 -0,87 0,00
Air Tawar PLS 30,70 -4,42 -3,58
PLL 33,36 +3,86 +4,77
PLAP 28,80 -10,33 -9,54
PG 31,76 0,00 +1,50
PS 31,29 -1,48 0,00
Air Garam PLS 30,25 -4,75 -3,32
Gambar 4. Grafik kuat tekan rata-rata pada PLL 32,46 +2,20 +3,74
perawatan air tawar PLAP 27,12 -14,61 -13,33
(Sumber :HasilAnalisis, 2014) Sumber :Hasil Analisis, 2014

Gambar 4 menunjukkan nilai kuat tekan rata-rata Pasir Laut Selolong mengalami penurunan
dari beton dengan perawatan air tawar bahwa nilai sebesar 4,42% pada air tawar dan 4,75 % pada air
kuat tekan tertinggi terjadi pada Pasir Laut Lakok garam. Penurunan paling besar terjadi pada Pasir
yaitu sebesar 33,36Mpa. Pasir Laut Selolong Laut Air Padang yaitu sebesar 10,33% pada air tawar
memiliki kuat tekan rata-rata sebesar 30,7Mpa.Kuat dan 14,61 % pada air garam.
tekan terendah terjadi pada Pasir Laut Air Padang
yaitu sebesar 28,80Mpa. Pasir gunung memiliki kuat
tekan rata-rata sebesar 32,12Mpa,sedangkan pasir
sungai memiliki kuat tekan rata-rata sebesar 31,84
Mpa.

Kuat Tekan Beton pada Perawatan Air Tawar

Gambar 6.Selisih Nilai Kuat Tekan Beton Pasir Laut


Terhadap Pasir Gunung
(Sumber :HasilAnalisis, 2014)

Persentase selisih nilai kuat tekan pada Gambar 6


menunjukkan bahwa Pasir Laut Lakok mengalami
kenaikan terbesar pada pasir sungai yaitu sebesar
4,77% pada air tawar dan 3,74 % pada air garam.
Gambar 5. Grafik kuat tekan rata-rata (Mpa) pada Pasir Laut Selolong mengalami penurunan sebesar
perawatan air garam 3,58% pada air tawar dan 3,32 % pada air garam.
(Sumber : Hasil Analisis, 2014) Pasir Laut Air Padang mengalami penurunan sebesar
9,54% pada perawatan air tawar dan 13,33 % pada
Kuat tekan beton pada Gambar 5 menunjukan perawatan air garam.
bahwa pada perawatan air garam nilai kuat tekan
tertinggi terjadi pada Pasir Laut Lakok yaitu sebesar
32,46 Mpa. Pasir Laut Selolong memiliki kuat tekan
rata-rata sebesar 30,25 Mpa. Kuat tekan terendah
terjadi pada Pasir Laut Air Padang yaitu sebesar
27,12 MPa. Pasir gunung memiliki kuat tekan rata-
rata sebesar 31,76 Mpa sedangka pasir sungai
memiliki kuat tekan rata-rata sebesar 31,29 Mpa.

Selisih Kuat Tekan Beton Terhadap Pasir


Gunung dan Pasir Sungai
Gambar 7. Selisih Nilai Kuat Tekan Beton Pasir Laut
Terhadap Pasir Sungai (Sumber : Hasil Analisis, 2014)

Vol.6 No.2 November 2017 111 Jurnal Forum Mekanika


ISSN : 2356 - 1491

Secara umum beton yang berada pada perawatan [4] Widodo, S., dan Sutrisno A., 2010, Analisa
air tawar memiliki kuat tekan beton yang lebih tinggi Variasi Kandungan Semen Terhadap Kuat
dibandingkan beton yang berada pada perawatan air Tekan Beton Ringan Struktural Agregat
garam. Penurunan kuat tekan yang paling tinggi Pumice, Jurnal Teknik Sipil,Universitas Negeri
adalah pada Pasir Laut Air Padang, hal ini Yogyakarta.
dikarenakan Pasir Laut Air Padang tidak masuk [5] Cornelis, R., Ramang, R., dan Kandi, Y.S.,
dalam gradasi agregat halus. 2012, Subtitusi Agregat Halus Beton
Menggunakan Kapur Alam Dan Menggunakan
V. KESIMPULAN Pasir Laut Pada Campuran Beton,Jurnal
Teknik Sipil Vol 1 No4. FTS Udana, Nusa
1. Kualitas rata-rata pasir laut memiliki kualitas Tenggara Timur.
sesuai dengan standar SK SNI-03-1968-1990 [6] Mangerongkonda, D.R., 2007, Pengaruh
yang melalui pemeriksaan fisis (analisis saringan, Penggunaan Pasir Laut Bangka Terhadap
kadar lumpur, kadar air, Berat jenis, absorbsi, Karekteristik Kualitas Beton, Skripsi,
berat isi). Hasil pengujian memenuhi standar SK Universitas Gunadarma, Jakarta.
SNI-03-1968-1990 kecuali pada pemeriksaan [7] Pradani, N., dan Ramlan, R., 2008, Studi
analisis saringan Pasir Laut Air Padang yang Pemanfaatan Pasir Laut sebagai Agregat
memiliki butiran sangat halus dan tidak masuk Halus Sebagai Campuran Beton, Jurnal Teknik
pada zona manapun. Sipil,Universitas Tadulako, Palu.
2. Hasil pemeriksaan kadar organik menunjukan [8] Kusuma, D., 2012, Peranan Air dalam
kandungan organik pada jenis pasir sungai dan Pembuatan
pasir gunung lebih banyak dibandingakan dengan Beton,http//www.Fas/faktor%20air%20semen
ketiga jenis pasir laut. Pasir sungai dan gunung %20%20%20dwi%20kusuma.htm, 30 Agustus
menunjukan warna coklat tua. 2014 Pkl 20.00 WIB.
3. Pasir Laut Selolong pada perawatan air tawar [9] Mulyono, T., 2003, Teknologi Beton, Andi
mengalami penurunan yaitu sebesar 4,42% Offset, Yogyakarta.
terhadap pasir gunung dan 3,58% terhadap pasir [10] SK SNI 03-2458-1991, 1991, Metode
sungai. Pada perawatan air garam Pasir Laut Pengujian Pengambilan Contoh untuk
Selolong mengalami penurunan lebih besar yaitu Campuran Beton Segar, Badan Standarisasi
4,75% terhadap pasir gunung dan 3,32% Nasional, Jakarta.
terhadap pasir sungai. [11] Rusdiyanto, Y., 2013, Kajian Kuat Tekan Beton
4. Kuat tekan beton dengan menggunakan Pasir Dengan Perbandingan Volume Dan
Laut Lakok mengalami kenaikan sebesar 3,86% Perbandingan Berat Untuk Produksi Beton
terhadap pasir gunung dan 4,77% terhadap pasir Massa Menggunakan Agregat Kasar Batu
sungai untuk perawatan air tawar. Untuk Pecah Merapi, Skripsi, Universitas Negeri
perawatan air garam pasir Lakok terhadap pasir Yogyakarta, Yogyakarta.
gunung naik 2,22% dan terhadap pasir sungai [12] SK SNI 03-1968-1990, Agregat Halus dan
naik 3,74%. Kasar, Metode Pengujian Analisis Saringan.
5. Penurunan Pasir Laut Air Padang pada perawatan Yayasan LPMB, Jakarta.
air tawar yaitu sebesar 10,33% terhadap pasir [13] Nugraha, P. dan Antoni, C., 2007, Teknologi
gunungdan 9,54% terhadap pasir sungai. Pada Beton, Universitas Kristen Petra: Surabaya.
perawatan air garam PasirLaut Air Padang [14] Ardansyah, F., 2011, Pemanfaatan Campuran
mengalami penurunan lebih besar yaitu 14,61 % Agregat Halus (Pasir Sungai Pondok Kelapa
terhadappasir gunung dan 13, 33% terhadap pasir dan Pasir Laut Lais), Skripsi, Universitas
sungai. Bengkulu, Bengkulu.
[15] Dipohusodo, I., 1994, Struktur Beton
DAFTAR PUSTAKA Bertulang. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
[16] Fredy, U., 2010, Pengertian Pasir.
[1] SK SNI T-15-1990-03, 1990, Tata Cara http://www.forumbebas.com/thread-
Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal, 145579.html, 30 Agustus 2014. Pkl 21.52 WIB.
Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta. [17] PBI.N.I-2, 1971., Peraturan Beton Bertulang
[2] SNI 15-7064-2004“Semen Portland Indonesia, Departemen Pekerjaan Umum,
Komposit”. Badan Standardisasi Nasional, Bandung.
Jakarta. [18] SII 0052-80, Mutu dan Cara uji Agregat.
[3] Djamaludin, R., Akkas, M., dan Datu, S., 2010, Departemen Perindustrian Republik Indonesia.
Studi Bahan Baku Agregat terhadap Kuat [19] SK SNI 1972:2008“Cara Uji Slump Beton”.
Tekan Beton Mutu Tinggi, Jurnal Teknik Sipil, Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta.
Universitas Hasanudin, Makasar.

Vol.6 No.2 November 2017 112 Jurnal Forum Mekanika


ISSN : 2356-1491

[20] Sunaryanto, W., 2009, Nilai Slump [21] Aras, A.H., Taufieq, N.H.S., dan Ahmad, I.S.,
Pada Beton, http//www.Slump/Belajar% 2009, Analisis Pengaruh Temperatur Terhadap
20SIPIL%20%20Nilai%20Slump%20Pada%20 Kuat Tekan Beton, Jurnal Teknik Sipil Vol 16
Beton.htm, 30 Agustus 2014 Pkl 20.15 WIB. No 2, Universitas Negeri Makasar, Makasar.

Vol.6 No.2 November 2017 113 Jurnal Forum Mekanika

Anda mungkin juga menyukai