Soal Latihan Bab 6 Menilai Karya Melalui Kritik Dan Esai

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

SOAL LATIHAN BAB 6 MENILAI KARYA MELALUI KRITIK DAN ESAI

BAHASA INDONESIA

Disusun oleh

Kelompok Besar A

Kelas

XII MIPA 3

Anggota Kelompok:

1. Adfira Restiyana Putri


2. Alya Nabila
3. Azka Nabila
4. Dyah Aryanti
5. Insan Bumi Prasasat
6. Muhammad Farel Hawaari Ilyas
7. Nurul Robiah Aladawiyah
8. Salwa Resty Daffanti
9. Tiara Irsiananda

SMA Negeri 1 Karawang


Tahun Ajaran 2019/2020

1. Bacalah teks tersebut dengan cermat!


Saya kira bukan kebetulan ketika dalam komik "Night on Earth" karya Warren Ellis
dan John Cassaday (2003), Planetary, sebuah organisasi rahasia, menyebut diri archeologists
of the impossible. Para awaknya datang ke Kota Gotham, untuk mencari seorang anak yang
bisa membuat kenyataan di sekitarnya berganti-ganti seperti ketika ia dengan remote control
menukar saluran televisi. Kota Gotham pun berubah dari satu kemungkinan ke kemungkinan
lain, dan Batman, penyelamat kota itu, bergerak dalam pelbagai penjelmaannya. Ada Batman
sang penuntut balas yang digambarkan Bob Kane; ada Batman yang muncul dari serial
televisi tahun 1966, yang dibintangi oleh Adam West sebagai Batman yang lunak; ada juga
Batman yang suram menakutkan dalam cerita bergambar Frank Miller. Semua itu terjadi di
gang tempat ayah Bruce Wayne dibunuh penjahat-yang membuat si anak jadi pelawan laku
kriminal.
Satu topeng, satu nama--sebuah sintesis dari variasi yang banyak itu. Namun, sintesis
itu berbeda dengan penyatuan. Ia tak menghasilkan identitas yang satu dan pasti. Hal yang
lebih penting lagi, sintesis itu tak meletakkan semua varian dalam sebuah norma yang baku.
Tak dapat ditentukan mana yang terbaik, tepatnya: mana yang terbaik untuk selama-lamanya.
Sebab itu Kota Gotham dalam "Night on Earth" bisa jadi sebuah alegori. Ia bisa
mengajarkan kepada kita tentang aneka perubahan yang tak bisa dielakkan dan sering tak
terduga. la bisa mengasyikkan tapi sekaligus membingungkan la paduan antara sesuatu yang
utuh dan sesuatu yang kacau. Dengan alegori itu tak bisa kita katakan mengikuti Leibniz,
bahwa inilah "dunia terbaik dari semua dunia yang mungkin le meilleur des mondes
possibles. Bukan saja optimism itu berlebihan. Voltaire pernah mencemoohnya dalam
novelnya yang kocak, "Candide", sebab di dunia ini kita tetap saja akan menghadapi
bermacam-macam kejahatan dan bencana, 1.001 inkarnasi The Joker dengan segala mala
yang diakibatkannya. Kesalahan Leibniz-yang hendak menunjukkan sifat Tuhan yang Maha
Pemurah dan Maha Pengasih justru telah memandang Tuhan sebagai kekuasaan yang tak
murah hati: Tuhan yang hanya menganggap kehidupan kita sebagai yang terbaik, dan dengan
begitu dunia yang bukan dunia kita tak patut ada dan diakui.
Kesalahan Leibniz juga karena ia terpaku kepada sebuah pengalaman yang seakan-
akan tak akan berubah. Padahal, seperti Kota Gotham dalam "Night on Earth", dunia mirip
ribuan gambar yang berganti-ganti di layar, dan berganti-ganti pula cara kita memandangnya.
Penyair Wallace Stevens menulis sebuah sajak, "Thirteen Ways of Looking! at a Blackbird"
Salah satu bait dari yang 13 itu mengatakan,
But I know, too,
That the blackbird is involved
In what I know
Memandang seekor burung-hitam bukan hanya bisa dilakukan dengan lebih dari satu
cara. Juga ada keterpautan antara yang kita pandang dan "yang aku ketahui". "Yang aku
ketahui" tak pernah aku ketahui semuanya" Dengan kata lain, dunia-seperti halnya Kota
Gotham-selamanya adalah dunia vang tak bisa seketika disimpulkan. Tak berarti pengalaman
adalah sebuah proses yang tak pernah tampar wujud dan ujungnya. Pengalaman bukanlah arus
sungai yang tak punya tebing. Meskipun demikian, wujud, ujung, dan tebing itu juga tak
terpisah dari "yang aku ketahui". Dunia di luarku selamanya terlibat dengan tafsir yang aku
bangun dari pengalamanku--tafsir yang tak akan bisa stabil sepanjang masa. Walhasil,
akhirnya selalu harus ada kesadaran akan batas tafsir. Akan selalu ada yang tak akan
terungkap dan bersama itu akan selalu ada Gotham yang terancam kekacauan dan
keambrukan. Itu sebabnya dalam "The Dark Knight Rises, Inspektur Gordon tetap mau
menjaga misteri Batman, biarpun dikabarkan Bruce Wayne sudah mati. Dengan demikian
bahkan penjahat yang tecerdik sekalipun tak akan bisa mengklaim "aku tahu”.
Sumber: Majalah Tempo, Edisi Senin, 06 Agustus 2012~

Kalimat kritik bersifat negatif yang tepat untuk teks tersebut adalah...
A. Sebab itu Batman bisa bercerita tentang asal muda, tetapi asal mula dalam posisinya yag
bisa diabaikan: wujud yang pertama tak menentukan sah atau tidaknya wujud yang kedua
dan terakhir.
B. Karena ia terpaku kepada sebuah pengalaman yang seakan-akan tak akan
berubah. Padahal, seperti Kota Gotham dalam “Night on Earth”, dunia mirip
ribuan gambar yang berganti-ganti di layar, dan berganti-ganti pula cara kita
memandangnya.
C. Bukan kebetulan ketika dalam komik “Night on Earth” karya Warren Ellis dan John
Cassaday (2003), Planetary, sebuah organisasi rahasia, menyebut diri archeologists of
the impossible.
D. Sebab itu Kota Gotham dalam “Night on Earth” bisa jadi sebuah alegori. Ia bisa
mengajarkan kepada kita tentang aneka perubahan yang tak bisa dilelakkan dan sering
tak terduga. Ia bisa mengasyikkan tapi sekaligus membingungkan. Ia paduan antara
sesuatu yag “utuh” dan sesuatu yang kacau.
E. Batman tak pernah satu, maka ia tak berhenti, apa yang disajikan Christopher Nolan
sejak “Batman Begins” (2005) sampai dengan “The Dark Knight Rises” (2012) berbeda
jauh dari asal-muasalnya, tokoh cerita bergambar karya Bob Kane dan Bill Finger dari
tahun 1939.

2. Bacalah teks tersebut dengan cermat!


Dalam konteks perjalanan novel Indonesia, pola alur seperti itu pernah digunakan
Achdiat Karta Mihardja dalam Atheis (1949), meski dihadirkan untuk membingkai biografi
tokoh Hasan. Putu Wijaya dalam Stasiun membangunnya untuk mengeksplorasi pikiran-
pikiran si tokoh. Akan tetapi dalam Dag Dig Dug, Putu Wijaya menggunakannya agak lain.
Akhir cerita yang seperti mengulangi kembali peristiwa awal, dirangkaikan lewat dialog-
dialog antartokoh mengingat karya itu berupa naskah drama. Iwan Simatupang dalam kering
dan Koong, menutup peristiwa akhir dengan mengembalikan kesadaran si tokoh sebagai
akibat yang terjadi pada peristiwa awal. Tampak di sini, bahwa pola spiral sesungguhnya
bukanlah hal yang baru sama sekali.
Meskipun begitu, Lelaki Harimau dilihat dari sudut itu, tetap saja menghadirkan
kekhasannya sendiri. Selain pola alur yang demikian, Eka menggunakan kalimat-kalimat itu
sebagai pintu masuk menghadirkan rangkaian peristiwa. Dengan demikian kalimat tidak
hanya bertindak sebagai fondasi bagi pencerita untuk membangun peristiwa, juga sebagai
pilar penyangga bagi peralihan peristiwa satu ke peristiwa lain melalui pergantian fokus cerita
(focus of narration) dari tokoh yang satu ke tokoh yang lain. Dalam hal ini, Lelaki Harimau
telah menunjukkan keunikannya sendiri.
Hal lain yang juga ditampilkan Eka dalam novel ini menyangkut cara bertuturnya
yang agak janggal, tetapi benar secara semantis. la banyak menghadirkan metafora yang
terasa agak aneh, tetapi tidak menyalahi makna semantisnya. Kadang kala muncul di sana-sini
pola kalimat yang mengingatkan kita pada style penulis Melayu Tionghoa. Di bagian lain,
berhamburan pula analogi atau idiom yang tidak lazim, tetapi justru terasa segar sebagai
sebuah usaha melakukan eksplorasi bahasa. Dalam hal ini, bahasa Indonesia dalam novel ini
jadi terasa sangat kaya dengan ungkapan, idiom, metafora, dan analogi.
Sumber: http://ekakurniawan.net/blog/capaian-eksperimentasi-novel-lelaki-harimau-
43,php#more-43
Kalimat kritik besifat positif yang tepat untuk teks tersebut adalah...
A. Hal lain yang juga ditampilkan Eka dalam novel ini menyangkut cara bertuturnya yang
agak janggal, tetapi benar secara semantis.
B. Ia banyak menghadirkan metafora yang terasa agak aneh, tetapi tidak menyalahi makna
semantisnya.
C. Kadang kala muncul di sana-sini pola kalimat yang mengingatkan kia pada style penulis
Melayu Tionghoa.
D. Di bagian lain, berhamburan pula analogi atau idiom yang tidak lazim, tetapi justru terasa
segar sebagai sebuah usaha melakukan eksplorasi bahasa.
E. Dalam hal ini, bahasa Indonesia dalam novel ini jadi terasa sangat kaya dengan
ungkapan, idiom, metafora, dan analogi.
3. Cermati puisi berikut!
Jangan di Sini Kita Berhenti

Kenapa di sini kita berhenti


Jalan masih panjang untuk kita lewati
Jangan takut pada rintangan yang menghalangi
Lewatilah, hiraukanlah teriakkan yang menghujam hati
Toh, nanti mereka juga bakal mengerti

Ini jurang bakal kita lompati


Dan lihat, di seberang sana mentari telah menanti
Jangan di sini kita berhenti
Jalan masih panjang untuk kita lalui

Kalimat tanggapan (esai) yang sesuai dengan isi puisi tersebut adalah....
A. Isi puisi tersebut mengisahkan seseorang yang kecewa terhadap keinginannya yang tak
pernah berujung datang.
B. Pengarang ingin menyampaikan bahwa setiap orang mempunyai jalan hidup masing-
masing, dan jangan iri terhadap orang orang lain.
C. Puisi tersebut menjelaskan bahwa kita hendaknya dapat meraih cita-cita dengan
menuntut ilmu sepanjang hajat.
D. Puisi tersebut terasa mengajak kita agar tidak menyerah dalam menghadapi
rintangan hidup demi mencapai masa depan yang cerah.
E. Penulis puisi tersebut mengungkapkan pengalaman dalam kehidupanya tentang cobaan
yang dilalui seseorang.

4. Dalam beberapa hal, lelaki harimau harus diakui, berhasil memperlihatkan sejumlah capaian.
Ia menjelma tidak sekedar mengandalkan imajinasi, tetapi juga bertumpu pada proses berpikir
dan tindak eksploratif kalimat dengan berbagai kemungkinannya. Peristiwa perselimgkuhan
Nuraeni anwar sadat pun, terasa sebagai kisah yang eksotis (hlm. 133-142); prosesi
penguburan komar bin syueb, ayah margio (hlm.168-171), menjadi kisah yang disana-sini
menghadirkan kelucuan. Eka seperti sengaja memporakporandakan struktur kalimat yang
klise, dan sekaligus menyodorkan pola yang tersa lebih segar, agak janggal dan terkadang
lucu. Lelaki Harimau, tak pelak lagi, tampil sebagai novel dengan kategori: cerdas.

Termasuk apa kutipan tersebut dan berisi tentang....


A. Esai, Kelebihan sebuah karya
B. Kritik, kelebihan sebuah karya
C. Esai, kekurangan suatu karya
D. Kritik, kekurangan suatu karya
E. Kritik, Kelebihan dan kekurangan suatu karya

5. Bagi saya, teater ini adalah “teater miskin” dalam pengertian yang berbeda dengan rumusan
jerzy Grotowski. Bukan karena ia hanya bercerita tentang kalangan miskin. Putu Wijaya tak
tertarik untuk berbicara tentang la[isan lapisan social. Teater mandiri adalah “teater miskin”
karena ia, sebagaimana yang kemudian dijadikansemboyan kreatif Putu Wijaya, “bertolak
dari yang ada.”

Termasuk apakah kutipan diatas….


A. Esai
B. Kritik
C. Resensi
D. Sinopsis
E. Uraian

6. Bacalah kutipan teks berikut!


Satu hal yang ditemukan terlihat janggal dalam novel ini adalah karakter tokoh, yaitu
Fahri yang digambarkan begitu sempurna dalam novel tersebut. Maksud penulis di sini,
mungkin ia ingin menggambarkan sosok manusia yang benar-benar mencitrakan Islam
dengan segala kebaikan dan kelembutan hatinya. Hal yang menjadi janggal jika sosok yang
digambarkan begitu sempurna sehingga sulit atau bahkan tidak ditemukan kesalahan sedikit
pun padanya. Jika dibandingkan dengan karya sastra lama milik Tulis Sutan Sati, mungkin
akan ditemukan kesamaan dengan karakter tokoh Midun dalam Roman Sengsara Membawa
Nikmat yang berpasangan dengan Halimah sebagai tokoh wanitanya.
Dalam roman tersebut. Midun Juga digambarkan sebagai sosok pemuda yang
sempurna dengan segala bentuk fisik dan kebaikan hatinya. Hanya saja, di sini
penggambarannya tidak menggunakan bahasa-bahasa yang langsung menunjukkan
kesempurnaan tersebut sehingga tidak terlalu kentara. Ini di luar bahasa karya sastra lama
yang cenderung suka melebih-lebihkan (hiperbola). Perbedaan yang lain adalah tidak banyak
digunakannya istilah istilah islami dalam roman tersebut daripada novel Ayat-ayat Cinta.
Pembaca yang merasakan hal ini pasti akan bertanya-tanya, adakah sosok yang memang bisa
sesempurna tokoh Fahri tersebut.
Meskipun penggambaran karakter tokoh diserahkan sepenuhnya pada diri penulis,
tetapi akan lebih baik jika karakter tokoh yang dimunculkan tetap memiliki keseimbangan.
Dalam arti, jika tokoh yang dimunculkan memang berkarakter baik, maka paling tdak ada si
lain yang dimuncalkan Akan tetapi, tentu saja dengan porsi yang lebih keil ate biss
diiimalisasikan langan sampah karakter ini jarang atau tidak ada sosok yang sempurna, selain
Rasulullah.

Dibawah ini yang merupakan kalimat kritik, kecuali....

A. Karakter tokoh fahri yang digambarkan begitu sempurna dalam novel tersebut. Sehingga
sangat tidak mungkin untuk menjadi nyata
B. Midun merupakan sosok yang sempurna dalam segala bentuk fisik dan kebaikan hatinya.
C. Dalam pembuatan karakter yang baik perlu adanya sedikit karakter yang berbeda.
Sehingga karakter tidak terlihat terlalu sempurna
D. Fahri merupakan sosok yang benar benar menggambarkan sosok islam dengan segala
kebaikan dan kelembutan hatinya.
E. Jika dibandingkan dengan karya sastra lama milik Tulis Sutan Sati, mungkin akan
ditemukan kesamaan dengan karakter tokoh Midun dalam Roman Sengsara

7. Bacalah kutipan tersebut dengan cermat!


Baiklah kita coba datang juga ke bandar udara yang ada di Indonesia. Kita akan
menemukan hal serupa pula. Misalkan kita akan terbang dari Jakarta katakanlah ke
Balikpapan, dan kita telah memiliki tiket satu maskapai penerbangan, kita tidak akan
mendapatkan informasi tertulis tentang di terminal berapa kita akan naik pesawat. Perlu
diketahui bahwa bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, terdiri atas 3 terminal domestik. Setiap
terminal melayani penerbangan maskapai berbeda-beda. Agar kita tidak salah masuk terminal
di Bandara Soekarno-Hatta, kita harus mencari informasi lisan tentang terminal yang
melayani maskapai penerbangan kita. Kita bisa bertanya kepada petugas bandara, calon
penumpang, sopir bus bandara, atau sopir taksi.
Pernyataan yang paling mungkin benar adalah...
A. Tidak ada pernyataan yang benar
B. Jika berada di Bandara Soekarno-Hatta, kita akan mendapatkan informasi mengenai
terminal yang akan melayani maskapai penerbangan kita.
C. Kita tidak perlu mencari informasi lisan mengenai terminal pesawat kita, karena akan
mendapat informasi tertulis di terminal berapa kita akan naik pesawat.
D. Bandara Soekarno Hatta,Jakarta, terdiri atas 3 terminal domestik. Setiap terminal
melayani penerbangan masakapai yang sama.
E. Hanya Bandara Soekarno Hatta yang memiliki 3 terminal domestik.

8. Bacalah kutipan kritik di bawah ini dengan seksama!


Karya sastra yang baik juga bisa menggambarkan hubungan antarmanusia, manusia
dengan lingkungan dan manusia dengan Tuhan. Ini karena dalam karya sastra seharusnya
terdapat ajaran moral, sosial sekaligus ketepatan dalam pengungkapan karya sastra.
Begitu pula yang ingin disampaikan oleh Habiburrahman El Shirazy dalam novelnya
yang berjudul Ayat-ayat Cinta. Novel yang kemudian menjadi fenomena tersendiri dalam
perjalanan karya sastra Indonesia, terutama yang beraliran islami, karena penjualannya
mampu mengalahkan buku-buku yang digandrungi, seperti Harry Potter ini mengusung tema
cinta islami yang dihiasi dengan konflik-konflik yang disusun dengan apik oleh penulisnya.
Novel ini mengisahkan perjalanan cinta antara 2 anak manusia, Fahri sebagai pelajar
Indonesia yang belajar di Mesir, dan Aisha, seorang gadis Turki. Meskipun mengusung tema
cinta tidak lantas membuat novel ini membahas cinta erotis antara laki-laki dan wanita.
Banyak cinta lain yang masih bisa digambarkan, seperti cinta pada sahabat, kekasih hidup,
dan tentu saja pada cinta sejati, Allah Swt. Perjalanan cinta yang tidak biasa digambarkan
oleh Habiburrahman.
Nilai dan budaya Islam sangat kental dirasakan oleh pembaca pada setiap bagiannya.
Bahkan, hampir di tiap paragraf kita akan menemukan pesan dan amanah. Ya, katakan saja
paragraf yang sarat dengan amanah. Namun, dengan bentuk yang seperti itu tidak kemudian
membuat novel ini menjadi membosankan untuk dibaca karena penulis tetap menggunakan
kata-kata sederhana yang mudah dipahami dan tidak terkesan menggurui. Gaya penulis untuk
mengungkapkan setiap pesan justru menyadarkan kita bahwa sedikit sekali yang baru kita
ketahui tentang Islam.

Manakah yang termasuk argumen dalam kutipan kritik di atas?


A. Novel yang kemudian menjadi fenomena tersendiri dalam perjalanan karya sastra
Indonesia, terutama yang beraliran islami, karena penjualannya mampu mengalahkan
buku-buku yang digandrungi.
B. Karya sastra yang baik juga bisa menggambarkan hubungan antarmanusia, manusia
dengan lingkungan dan manusia dengan Tuhan. Ini karena dalam karya sastra seharusnya
terdapat ajaran moral, sosial sekaligus ketepatan dalam pengungkapan karya sastra.
C. Meskipun mengusung tema cinta tidak lantas membuat novel ini membahas cinta
erotis antara laki-laki dan wanita. Banyak cinta lain yang masih bisa digambarkan,
seperti cinta pada sahabat, kekasih hidup, dan tentu saja pada cinta sejati, Allah
Swt. Perjalanan cinta yang tidak biasa digambarkan oleh Habiburrahman.
D. Nilai dan budaya Islam sangat kental dirasakan oleh pembaca pada setiap bagiannya.
Bahkan, hampir di tiap paragraf kita akan menemukan pesan dan amanah.
E. Gaya penulis untuk mengungkapkan setiap pesan justru menyadarkan kita bahwa sedikit
sekali yang baru kita ketahui tentang Islam.

9. Bacalah kutipan di bawah ini dengan seksama!


Setelah sukses dengan cantik itu luka ( Yogyakarta: AKY, 2002; Jakarta Gramedia,
2004) yang memancing berbagai tanggapan, kini Eka Kurniawan menghadirkan kembali
karyanya, Lelaki Harimau (Gramedia, 2004; 192 halaman). Sebuah novel yang juga masih
memendam semangat eksperimen. Berbeda dengan Cantik itu Luka yang mengandalkan
kekuatan narasi yang seperti lepas kendali dan deras menerjang apa saja, Lelaki Harimau
memperlihatkan penguasaan diri narator yang dingin terkendali, penuh pertimbangan, dan
kehati-hatian.
Pemanfaatan -atau lebih tepat eksplorasi -setiap kata dan kalimat tampak begitu
cermat dalam usahanya merangkai setiap peristiwa. Eka seperti hendak menunjukkan dirinya
sebagai “eksperimental” yang sukses bukan lantaran faktor kebetulan. Ada kesungguhan yang
luar biasa dalam menata setiap peristiwa dan kemudian mengelindingkannya menjadi struktur
cerita. Di balik itu, tampak pula adanya semacam kekhawatiran untuk tidak melakukan
kelalaian yang tidak perlu. Di sinilah Lelaki Harimau menunjukkan jati darinya sebagai
sebuah novel yang tidak sekadar mengandalkan kemampuan bercerita, tetapi juga semangat
eksploratif yang mungkin dilakukan dengan memanfaatkan berbagai sarana komunikasi
kesastraan. Ia lalu menyelusupkannya ke dalam segenap unsur intrinsik novel bersangkutan.

Kalimat yang tidak menunjukkan kata kerja mental adalah…


A. Sebuah novel yang masih memendam semangat eksperimen
B. Berbeda dengan Cantik itu Luka yang mengandalkan kekuatan narasi yang seperti lepas
kendali dan deras menerjang apa saja
C. Pemanfaatan -atau lebih tepat eksplorasi -setiap kata dan kalimat tampak begitu
cermat
D. Di sinilah Lelaki Harimau menunjukkan jati dirinya sebagai sebuah novel
E. Tidak sekadar mengandalkan kemampuan bercerita, tetapi juga semangat eksploratif

Anda mungkin juga menyukai