0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
101 tayangan11 halaman

Mikrokontroler

Dokumen tersebut membahas tentang mikrokontroler Arduino. Secara singkat, Arduino adalah sistem komputer yang dapat membaca dan mengolah rangkaian elektronik, dan Arduino Uno adalah jenis mikrokontroler yang populer. Dokumen ini juga menjelaskan bagian-bagian utama Arduino dan cara kerjanya.

Diunggah oleh

Ilhams
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
101 tayangan11 halaman

Mikrokontroler

Dokumen tersebut membahas tentang mikrokontroler Arduino. Secara singkat, Arduino adalah sistem komputer yang dapat membaca dan mengolah rangkaian elektronik, dan Arduino Uno adalah jenis mikrokontroler yang populer. Dokumen ini juga menjelaskan bagian-bagian utama Arduino dan cara kerjanya.

Diunggah oleh

Ilhams
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 11

Mikrokontroler

Lola Dwi Agustini (17010051), 2T3, Teknik Tekstil, Politeknik STT Tekstil Bandung
E-mail: [email protected]
Phone: 08986181973

Abstrak

Mikrokontroler arduino merupakan suatu sistem komputer yang bertujuan untuk


memudahkan penggunaannya untuk membaca atau mengolah rangkaian elektronik. Arduino
uno ialah salah satu jenis mikrokontroler yang paling banyak digunakan saat ini. Telah
dilakukan praktikum berupa membuat listing program dalam program arduino untuk
menyalakan lampu led dengan dua macam sensor yaitu sensor analog dan sensor digital.
Prinsip kerja sensor digital yaitu low-high sedangkan sensor analog yaitu step by step.

I. PENDAHULUAN
Mikrokontroler adalah sebuah mikroprosesor lengkap yang terkandung di dalam sebuah chip
yang mempunyai masukan dan keluaran kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus
dengan cara khusus. Mikrokontroler berbeda dari mikroprosesor serba guna yang digunakan di dalam
sebuah PC karena sebuah mikrokontroler umumnya telah berisi komponen-komponen pendukung
seperti prosesor, memori dan input/output. Namun secara analogi mikrokontroler merupakan
computer didalam chip yang digunakan untuk mengontrol peralatan eletronik yang ditekankan untuk
efisiensi dan efektifitas biaya. Secara harfiahnya juga dapat disebut “pengendali kecil” dimana sebuah
sistem eletronik yang sebelumnya banyak memerlukan komponen pendukung seperti IC TTL, CMOS
dapat direduksi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh mikrokontroler.
(Alfatah, 2015)

II. TUJUAN
1. Praktikan dapat memahami dan membuat listing program dengan menggunakan software
Arduino Uno
2. Praktikan dapat memahami prinsip kerja Arduino Uno
3. Praktikan dapat membuat rangkaian untuk program Arduino Uno
4. Praktikan dapat menganalisis jika terjadi kesalahan pada penggunaan Arduino Uno

III. DASAR TEORI


III.1 Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah suatu chip berupa IC (Integrated Circuit) yang dapat menerima sinyal
input, mengolahnya dan memberikan sinyal output sesuai dengan program yang diisikan ke dalamnya.
Sinyal input mikrokontroler berasal dari sensor yang merupakan informasi dari lingkungan sedangkan
sinyal output ditujukan kepada aktuator yang dapat memberikan efek ke lingkungan. Jadi secara
sederhana mikrokontroler dapat diibaratkan sebagai otak dari suatu perangkat/produk yang mempu
berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. (Farida, 2014)
Mikrokontroler (microcontroller) atau disingkat dengan “micron” adalah pengendali yang
merupakan suatu komputer kecil yang terletak di dalam sebuah chip atau IC (integrated circuit) yang
berisikan inti prosesor, memori, dan komponen input/output yang dapat diprogram. Mikrokontroler
biasa digunakan pada produk dan perangkat yang dapat dikontrol secara otomatis, seperti sistem
kontrol mesin mobil (engine control), perangkat medis (medical devices), pengendali jarak jauh
(remote control), mesin perkantoran (office machines), dan juga mainan (games). Penggunaan
mikrokontroler lebih ekonomis dibandingkan sebuah desain sistem yang berisikan mikroprosesor,
memori, dan perangkat input/ouput terpisah. Mikrokontroler adalah komputer mikro dalam satu chip
tunggal. Mikrokontroler memadukan CPU, ROM, RWM, I/O paralel, I/O seri, counter-timer, dan
rangkaian clock dalam satu chip tunggal. (Yusro, 2016)
Penggunaan mikrokontroler antara lain terdapat pada bidang-bidang berikut ini.
1. Otomotif : Engine Control Unit, Air Bag, fuel control, Antilock Braking System, sistem
pengaman alarm, transmisi automatik, hiburan, pengkondisi udara, speedometer dan odometer,
navigasi, suspensi aktif.
2. Perlengkapan rumah tangga dan perkantoran : sistem pengaman alarm, remote control, mesin
cuci, microwave, pengkondisi udara, timbangan digital, mesin foto kopi, printer, mouse.
3. pengendali peralatan di industri.
4. Robotika.
Saat ini mikrokontroler 8 bit masih menjadi jenis mikrokontroler yang paling populer dan
paling banyak digunakan. Maksud dari mikrokontroler 8 bit adalah data yang dapat diproses dalam
satu waktu adalah 8 bit, jika data yang diproses lebih besar dari 8 bit maka akan dibagi menjadi
beberapa bagian data yang masing-masing terdiri dari 8 bit. Masing-masing mikrokontroler
mempunyai cara dan bahasa pemrograman yang berbeda, sehingga program untuk suatu jenis
mikrokontroler tidak dapat dijalankan pada jenis mikrokontroler lain. (Farida, 2014)

III.2 Arduino
Arduino merupakan papan-tunggal mikrokontroler serba guna yang bisa diprogram dan
bersifat open-source. Platform Arduino sekarang ini menjadi sangat populer dengan pertambahan
jumlah pengguna baru yang terus meningkat. Hal ini karena kemudahannya dalam penggunaan dan
penulisan kode program. Tidak seperti kebanyakan papan sirkuit pemrograman sebelumnya, Arduino
tidak lagi membutuhkan perangkat keras terpisah (disebut programmer atau downloader) untuk
memuat atau meng-upload kode baru ke dalam mikrokontroler. Cukup dengan menggunakan kabel
USB untuk mulai menggunakan Arduino.Selain itu, Arduino IDE menggunakan bahasa pemrograman
C++ dengan versi yang telah disederhanakan, sehingga lebih mudah dalam belajar pemrograman.
Arduino akhirnya berhasil menjadi papan sirkuit pemrograman paling disukai hingga menjadikannya
sebagai bentuk standar dari fungsi mikrokontroler dengan paket yang mudah untuk diakses.
(Yusro, 2016)
Arduino menyediakan 20 pin I/O, yang terdiri dari 6 pin input analog dan 14 pin digital
input/output. Untuk 6 pin analog sendiri bisa juga difungsikan sebagai output digital jika diperlukan
output digital tambahan selain 14 pin yang sudah tersedia. Untuk mengubah pin analog menjadi
digital cukup mengubah konfigurasi pin pada program. Dalam board kita bisa lihat pin digital diberi
keterangan 0-13, jadi untuk menggunakan pin analog menjadi output digital, pin analog yang pada
keterangan board 0-5 kita ubah menjadi pin 14-19. dengan kata lain pin analog 0-5 berfungsi juga
sebagi pin output digital 14-16. Sifat open source arduino juga banyak memberikan keuntungan
tersendiri untuk kita dalam menggunakan board ini, karena dengan sifat open source komponen yang
kita pakai tidak hanya tergantung pada satu merek, namun memungkinkan kita bisa memakai semua
komponen yang ada dipasaran. (Taufik, 2014)
Bahasa pemrograman arduino merupakan bahasa C yang sudah disederhanakan syntax bahasa
pemrogramannya sehingga mempermudah kita dalam mempelajari dan mendalami mikrokontroller.
(Taufik, 2014)
Tabel-1 Deskripsi Arduino
Gambar-1 Bagian utama arduino
Berikut ini adalah penjelasan beberapa bagian utama dari papan Arduino uno, yaitu:
1. Power Supply
Pada Arduino board, ada 2 (dua) pilihan sumber tegangan yang dapat digunakan, yakni dari
port USB maupun dari power supply eksternal. Dengan menghubungkan port USB di
komputer/laptop dengan Arduino maka secara otomatis power supply Arduino bersumber dari port
USB. Untuk sumber tegangan eksternal (non-USB) yakni dengan menghubungkan Arduino board
dengan sumber tegangan DC. Tegangan yang direkomendasikan adalah 7 sampai 12 V, jika kurang
dari 7V akan menyebabkan ketidakstabilan tegangan, sedangkan jika lebih dari 12V akan
menyebabkan panas dan akibat fatal berupa kerusakan pada board Arduino. (Yusro,2016)
2. Input – Output.
Port Arduino berbeda penamaannya dengan sistem minimum mikrokontroler atau
microntroller development system. Sebagai contoh pada system minimum ATmega8535 penamaan
port adalah PORTA, PORTB, PORTC dan PORTD, untuk akses per-bit maka PORTA.0 s/d
PORTA.7, contoh lain pada AT89S51 maka PORT0, PORT1 dan seterusnya. Sistem penamaan port
pada Arduino merupakan urutan nomor port, mulai dari nomor nol (0), satu (1) dan seterusnya. Untuk
digital I/O dengan nama pin 1, 2 sampai 13, sedangkan untuk analog input menggunakan nama A0,
A1 sampai A5.
Pada Arduino uno terdapat 14 pin digital input – output. Secara umum berfungsi sebagai port
input – output biasa, namun ada beberapa pin yang mempunyai fungsi alternatif. Sebagai contoh, pin
2 dan 3 juga sebagai pin interupsi eksternal. Kemudian pin 5,6,9,10 dan 11 dapat dipakai untuk PWM
(Pulse Width Modulation) yang sering dipakai untuk kendali motor DC maupun motor servo.
3. Analog Input.
Input/output digital atau digital pin adalah pin pin untuk menghubungkan arduino dengan
komponen atau rangkaian digital. contohnya , jika ingin membuat LED berkedip, LED tersebut bisa
dipasang pada salah satu pin input atau outputdigital dan ground.komponen lain yang menghasilkan
output digital atau menerima input digital bisa disambungkan ke pin- pin tersebut. Input analog atau
analog pin adalah pin yang berfungsi untuk menerima sinyal dari komponen atau rangkaian analog.
contohnya ,potensiometer, sensor suhu, sensor cahaya, dll. (Arief, 2014)
3.3 Sensor
Sensor adalah sesuatu yang digunakan untuk mendeteksi adanya perubahan lingkungan fisik
atau kimia. Variabel keluaran sensor yang diubah menjadi besaran listrik disebut tranduser. Sensor
dapat dikelompokkan menjadi:
1. Sensor Suara
Sensor suara adalah sebuah alat yang mampu mengubah gelombang Sinusioda suara menjadi
gelombang sinus energi listrik (Alternating Sinusioda Electric Current). Sensor suara berkerja
berdasarkan besar atau kecilnya kekuatan gelombang suara yang mengenai membran sensor yang
menyebabkan bergeraknya membran sensor yang juga terdapat sebuah kumparan kecil di balik
membran tadi naik dan turun. Oleh karena kumparan tersebut sebenarnya adalah ibarat sebuah
pisau berlubang-lubang, maka pada saat ia bergerak naik-turun, ia juga telah membuat gelombng
magnet yang mengalir melewatinya terpotong-potong. Kecepatan gerak kumparan menentukan
kuat-lemahnya gelombang listrik yang dihasilkannya. (Rizwan, 2013)
2. Sensor cahaya atau Photocell
Photocell merupakan peralatan listrik dengan rangkaian elektronika didalamnya yang berisi
komponen LDR (Light Dependent Resistor) yang berfungsi sensor cahaya. LDR adalah suatu
bentuk komponen yang mempunyai perubahan resistansi yang besarnya tergantung pada cahaya.
Semakin terang cahaya maka nilai resistansi atau tahanan LDR semakin besar, LDR pada kondisi
ini dianalogikan sebagai saklar terbuka (off), sebaliknya Semakin redup cahaya maka nilai
resistansi atau tahanan LDR semakin kecil, LDR pada kondisi ini dianalogkan sebagai saklar
tertutup (on). (SUHINAR, 2015).
3. Sensor Sentuh
Adalah jenis sensor yang akan mendeteksi ketika disentuh, ibarat kulit. Touch Sensor pada
dasarnya adalah saklar yang memiliki berbagai jenis bentuk. (Randy, 2015).

IV. METODOLOGI PENELITIAN


IV.1 Alat dan Bahan
1. Arduinouno
2. Kabel USB
3. Kabelpenghubung
4. Resistor
5. LED
6. Sensor mini photocell (cahaya)
7. Project board
8. Software Arduino Uno ATmega 328
IV.2 Cara Keja
1. Buat rangkaian pada project board
2. Buat listing program di software arduino uno sesuai yang diinginkan kemudian di verify
3. Hubungkan kabel peghubung antara project board dengan Arduino Uno sesuai dengan listing
program yang dibuat yang menghubungkan antara sensor dan aktuator yang digunakan.
4. Upload program yang sudah berhasil diverify.
5. Gunakan sensor dan amati yang terjadi pada aktuator atau lampu LED.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Listing Program 1

Gambar-2 Listing Program 1


Listing program diatas adalah program yang mengatur nyala matinya satu buah lampu. Untuk
mengatur nyala-mati lampu, aktuator yang digunakan adalah aktuator digital yang hanya memiliki
nila 0 dan 1 atau HIGH dan LOW. Sehingga pinMode nya adalah output serta void loop yang
digunakan adalah digitalWrite. Lampu akan nyala dan mati secara bergantian. Lampu akan menyala
atau dilambangkan HIGH selama 3 detik dan akan mati atau LOW selama 1 detik.
2. Listing Program 2

Gambar-3 Listing Program 2


Listing Program diatas adalah program yang dibuat untuk membuat lampu menyala secara bertahap,
sebelum akhirnya redup dan mati secara bertahap juga. Aktuator yang digunakan adalah aktuator
analog sehingga void loop yang digunakan analogWrite, nyala lampu diatur dengan delay 60
milidetik. Di sini kita menambah integer tambahan selain LED, yaitu terang dan konst sebagai
konstanta, kita menggunakan analogWrite untuk menuliskan sebuah rumus:
Terang = terang + konst;
If (terang == 0 || terang == 225) {
Konst = -konst;}
Delay (60);}
Dengan nilai konst adalah 5, maka dapat diartikan bahwa lampu akan menyala secara perlahan dari 0
sampai 225 tiap 5, begitu pun dengan matinya lampu akan turun dari 225 sampe 0 tiap 5, dengan
delay waktu selama 60 milidetik.
3. Listing Program 3

Gambar-4 Listing Program 3


Listing program diatas adalah program yang mengatur nyala matinya dua buah lampu. Untuk
mengatur nyala-mati lampu, aktuator yang digunakan adalah aktuator digital yang hanya memiliki
nila 0 dan 1 atau HIGH dan LOW. Sehingga pinMode nya adalah OUTPUT serta void loop yang
digunakan adalah digitalWrite. Lampu merah dan lampu putih akan nyala dan mati secara bergantian.
Lampu putih akan menyala selama 5 detik dan mati selama 1 detik kemudian lampu merah akan
menyala selama 5 detik dan mati selama 1 detik.
4. Listing Program 4

Gambar-5 Listing program 4


Listing program diatas adalah program yang mengatur nyala matinya menggunakan sensor suara.
Sehingga digunakan sensor suara sebagai sensor digital dan lampu sebagai actuator digital. PinMode
nya adalah sensor sebagai INPUT dan lampu sebagai OUTPUT serta void loop yang digunakan
adalah digitalRead untuk mendeteksi suara serta digitalWrite untuk nyala (HIGH) dan mati (LOW)
lampu. Saat sensor suara mendeteksi suara, maka lampu akan menyala dengan delay 3 detik kemudian
lampu akan mati ketika sensor tidak mendeteksi suara.
5. Listing Program

Gambar-6 Listing Program 5


Listing program diatas adalah program nyala matinya lampu dengan sensor cahaya. Sehingga
digunakan sensor cahaya sebagai sensor analog dan lampu sebagai actuator digital. PinMode nya
adalah sensor sebagai INPUT dan lampu sebagai OUTPUT serta void loop yang digunakan adalah
analogRead untuk mendeteksi cahaya serta digitalWrite untuk nyala (HIGH) dan mati (LOW) lampu.
Pada analogRead digunakan serial 9600, dimana jika di hasil serial 9600 nya itu lebih dari 100 maka
lampunya akan menyala, tetapi jika kurang dari 190 maka lampu akan mati. Atau dengan kata lain
jika dalam keadaan gelap atau tidak mendeteksi cahaya maka lampu akan menyala dikarenakan saat
cahayanya redup maka sensor akan menyampaikan aliran listrik ke arduino kemudian diolah ke
aktuator dan menjadi cahaya lampu. Tetapi jika sensor itu menangkap cahaya maka lampu akan mati.
6. Listing Program 6

Gambar-7 Listing Program 6


Listing program diatas adalah termasuk serial komunikasi. Dimana program dirancang dengan cara
memasukan suatu kode hingga hasilnya bisa keluar. Pada serial komunikasi di atas, digunakan LED
atau lampu sebagai outputnya, disini juga kita menggunakan serial 9600 dimana serial ini yang paling
kecil. Disini kita menggunakan digitalWrite, dimana HIGH artinya lampunya nyala dan LOW artinya
lampunya mati. Huruf ‘a’ disini berfungsi sebagai tombol ON dan huruf ‘b’ berfungsi sebagai tombol
OFF nya.
7. Listing Program 7

Gambar-8 Listing Program 7


Listing Program ini menggunakan sensor sebagai inputnya dan lampu sebagai outputnya. Sensor yang
digunakan disini adalah sensor sentuh. Yang digunakan pada program ini adalah digitalWrite dimana
HIGH artinya nyala dan LOW artinya mati. Saat sensor sentuh menangkap sentuhan atau dengan kata
lain jika sensor disentuh maka lampu akan menyala selama 3 detik dan lalu saat sensor dilepaskan
atau tidak disentuh maka lampu akan mati kembali. Pada sensor digunakan digitalRead, karena sensor
sebagai inputnya dan sensor sentuh merupakan sensor digital.
VI. KESIMPULAN
Dari percobaan yang dilakukan oleh praktikan paa praktikum tersebut, semua bisa
berjalan dengan baik dengan cara menggabungkan listing program yang telah dijelaskan, untuk
membuat program baru yang diinginkan. Setelah membuat program pada software Arduino lalu di
masukan kedalam mikrokontroler yang dihubungankan dengan project board, semua rangkaian
disusun seperti pada hasil pembahasan dengan menggunakan sensor photocell dan sensor touch
berjalan dengan baik. Program ini dapat digunakan pada kehidupan sehari-hari dengan membuat
listing program sesuai dengan kebutuhan kita, seperti : penggunaan lampu lalu lintas, penyalaan
lampu jalan dengan cara otomatis jika sudah gelap, membuat lampu taman dengan cara mati dan
hidup secara perlahan, dan masih banyak program yang bisa dibuat.
VII. DAFTAR PUSTAKA
1. Alfatah, Erik. 2015. Mikrokontroler. http://erikteknologi.blogspot.com/2015/05/makalah-
mikrokontroler.html?.m diakses pada tanggal 15 November 2018.
2. Arief. 2014. Arduino. https://ariefeeiiggeennblog.wordpress.com/2014/02/07/pengertian-fungsi-
dan-kegunaan-arduino/ 15 November 2018.
3. Azzi, Taufik. 2014. Mikrokontroler Arduino Uno. http://dialogsimponi.blogspot.com/2014/11/
24 september 2018.
4. Farida, V. 2014. Mikrokontroler. www.eprints.polsi.ac.id. 15 November 2018.
5. Randy. 2015. Pengertian Sensor Sentuh
http://group.bhirawa87.my.id/index.php/2015/09/29/macam-macam-sensor/, diakses pada 15
November 2018.
6. Rizwan. 2013. Pengertian Sensor Suara http://rizwan-juara.blogspot.co.id/2013/06/makalah-
sensor-suara.html#comment-form, diakses pada 15 November 2018.
7. Suhinar. 2015. Pengertian Photocell atau Sensor Cahaya. http://www.listrik-
praktis.com/2015/09/cara-pasang-instalasi-sensor-cahaya-photocell-yang-baik-lengkap.html ,
diakses pada 24 september 2018
8. Yusro, Muhammad. Modul Teori dan Praktikum Mikrokontroler Platform Arduino. Universitas
Negeri Jakarta. 2016.

Anda mungkin juga menyukai