Makalah Kimia Kuantum

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH KIMIA KUANTUM

TEORI ATOM

DISUSUN OLEH

JON FAIZAL (06101981722068)

Dosen Pengampuh :Dr. Effendi Nawawi, M.Si.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini.

Saya telah menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan


semaksimal mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak akan luput
dari kesalahan dan kekurangan. Harapan saya, semoga bisa menjadi koreksi di
masa mendatang agar lebih baik dari sebelumnya. Pada dasarnya makalah ini
disajikan untuk membahas tentang “Teori Atom”, guna memenuhi tugas mata
kuliah Kimia Kuantum.

Makalah ini masih banyak memiliki kekurangan. Tak ada gading yang
tak retak.Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman
untuk memperbaiki makalah saya selanjutnya. Sebelum dan sesudahnya saya
ucapkan terimakasih.

Indralaya, Februari 2020

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Atom adalah satuan unit terkecil dari sebuah unsur yang memiliki sifat-
sifat dasar tertentu. Setiap atom terdiri dari sebuah inti kecil yang terdiri dari
proton dan neutron dan sejumlah elektron pada jarak yang jauh. Mempelajari
tentang teori atom sangatlah penting sebab atom merupakan penyusun materi
yang ada di alam semesta. Dengan memahami atom kita dapat mempelajari
bagaimana satu atom dengan yang lain berinteraksi, mengetahui sifat-sifat atom,
dan sebagainya sehigga kita dapat memanfaatkan aam semesta untuk kepentingan
umat manusia.
Nama “atom” berasal dari bahasa Yunani yaitu “atomos” diperkenalkan
oleh Democritus yang artinya tidak dapat dibagi lagi atau bagain terkecil dari
materi yang tidak dapat dibagi lagi. Konsep atom yang merupakan penyusun
materi yang tidak dapat dibagi lagi pertama kali diperkenalkan oleh ahli filsafat
Yunani dan India. Konsep atom yang lebih modern muncul pada abab ke 17 dan
18 dimana saat itu ilmu kimia mulai berkembang. Para ilmuwan mulai
menggunakan teknik menimbang untuk mendapatkan pengukuran yang lebih
tepat dan menggunakan ilmu fisika untuk mendukung perkembangan teori atom.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perkembangan Teori Atom

Setiap benda, misalnya garam dapur ditumbuk sampai halus maka sifat-
sifat butir yang terkecil sekalipun masih serupa dengan sifat-sifat garam semula,
hanya ukurannya yang berubah. Apabila proses pemecahannya diteruskan
hasilnya tetap mempunyai sifat-sifat garam. Bahkan apabila butir-butir itu
dilarutkan dalam air maka rasa asin masih tetap ada. Butir-butir terkecil yang
telah larut dalam air tidak tampak oleh indra biarpun dengan mikroskop sekalipun.

Butir-butir garam dapur yang paling kecil ini semula disebut partikel.
Dengan demikian, setiap materi garam dapur yang kita kenal terdiri dari
kumpulan partikel garam dapur yang jumlahnya banyak sekali. Setiap materi
bukan merupakan satu kesatuan, tetapi merupakan kumpulan dari partikel-partikel
yang sangat banyak. Oleh karena partikel-partikel itu terdiri dari satu kesatuan
maka berarti setiap materi terdiri dari bagian-bagian yang diskontinu (terputus-
putus).

Pemikiran ini mendasari pengertian tentang atom yang telah mengalami


perkembangan yang cukup lama. Perkembangan ini dimulai sejak para ahli
filsafat Yunani bernama Demokritus (460-370 SM) merumuskan gagasan bahwa
zat dapat dibagi atas bagian-bagian yang lebih kecil sampai mencapai satu bagian
yang paling kecil yang tidak dapat dibagi lagi. Bagian zat yang tidak dapat dibagi
lagi ini disebut atom, yang berasal dari kata Yunani atomos, artinya tak dapat
dibagi lagi. Konsepsi tentang atom yang dikemukakan oleh Demokritus ini
berdasarkan hasil pemikiran bukan berdasarkan hasil eksperimen. Konsepsi ini
pertama kali dikembangkan oleh Leukipos salah seorang murid Demokritus dan
sampai sekarang masih diakui kebenarannya. Leukipos berkesimpulan bahwa
alam semesta ini hanya terdiri dari ruangan yang berisi atom-atom saja.

Selama + 2000 tahun teori tentang atom dari Demokritus dan Leukipos ini
tidak berkembang sama sekali karena orang masih percaya kepada Aristoteles
yang tidak membenarkan konsep tentang atom ini. Baru pada abad ke-18 para
ilmuwan mulai percaya karena konsep ini mempunyai relevansi dengan proses
fisika dan proses kimia yang mulai berkembang. Gagasan tentang atom dan
bagian terkecil dari pada zat dipelajari lagi. Pada tahun 1802 John Dalton telah
melakukan percobaan-percobaan yangmenunjang pertumbuhan pengertian tentang
atom, yang mencoba menerangkan reaksi-reaksi kimia antara zat-zat. Teori atom
Dalton sebagai berikut.

1. Atom merupakan partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi.

2. Atom suatu unsur tidak dapat berubah menjadi unsur atom lain. Misalnya,
atom unsur besi tidak dapat berubah menjadi atom unsur lain. seperti emas.
Atom unsur lain semuanya serupa

3. Dua buah atom atau lebih yang berasal dari unsur-unsur yang berlainan dapat
bersenyawa membentuk molekul. Misalnya, atom-atom hidrogen dan oksigen
bersenyawa membentuk molekul air (H2O). Jadi, molekul suatu zat dapat
dibagi atas atom dan molekul yang masih mempunyai sifat seperti zat
asalnya.

4. Atom-atom yang bersenyawa dalam molekul, mempunyai perbandingan


tertentu dan jumlah massa keseluruhannya tetap. Jumlah massa sebelum
reaksi sama dengan jumlah massa sesudah reaksi.

5. Apabila dua macam atom membentuk dua macam senyawa atau lebih maka
atom-atom yang sama dalam kedua senyawa itu mempunyai perbandingan
yang sederhana. Misalnya, unsur karbon dan unsur oksigen dapat bersenyawa
membentuk molekul CO dan CO2. Atom C pada CO dengan atom C pada
CO2 mempunyai perbandingan yang sederhana.

Dewasa ini teori atom mengalami perkembangan yang pesat dan dalam
beberapa hal tidak sesuai lagi dengan teori atom Dalton bahwa atom tidak dapat
dibagi ternyata bertentangan dengan eksperimen-eksperimen. Hasil eksperimen
menunjukkan, atom masih terbagi lagi menjadi partikel-partikel yang lebih kecil,
seperti proton, neutron, dan elektron. Inti atom suatu unsur dapat berubah menjadi
inti atom unsur lain. Hal ini dapat Anda pelajari pada bab berikutnya.

Teori atom Dalton hanya cocok dengan percobaan-percobaan yang


dilakukan pada saat itu. Untuk membuktikan kebenaran suatu teori perlu adanya
konsistensi dengan fakta dan harus menunjukkan bahwa teori itu adalah suatu
teori yang cocok. Apabila ada dua teori yang memenuhi kedua syarat tadi maka
akan dipilih yang lebih sederhana, dan dapat menerangkan gejala-gejala yang
lebih banyak atau yang berlaku lebih umum. Teori bukanlah sesuatu yang mutlak,
tetapi merupakan rencana atau pembimbing selama bekerja.

B. Teori Atom & Mekanika Kuantum

Keadaan partikel-partikel penyusun atom (proton, netron, dan elektron)


yang berada di dalam atom digambarkan dengan struktur atom. Kedudukan
elektron di sekitar inti atom atau konfigurasi elektron di sekitar inti atom
berpengaruh terhadap sifat fisis dan kimia atom yang bersangkutan.

Model atom ERNEST RUTHERFORD (1871-1937) tahun 1911 yang


menyatakan bahwa atom terdiri dari inti kecil yang bermuatan positif (tempat
konsentrasi seluruh massa atom) dan dikelilingi oleh elektron pada
permukaannya. Namun teori ini tidak dapat menerangkan kestabilan atom.
Sewaktu mengelilingi proton, elektron mengalami percepatan sentripetal akibat
pengaruh gaya sentripetal (Gaya Coulomb).

Menurut teori mekanika klasik dari Maxwell, yang menyatakan bahwa


partikel bermuatan bergerak maka akan memancarkan energi. Maka menurut
Maxwell bila elektron bergerak mengelilingi inti juga akan memancarkan energi.

Pemancaran energi ini menyebabkan elektron kehilangan energinya,


sehingga lintasannya berbentuk spiral dengan jari-jari yang mengecil, laju
elektron semakin lambat dan akhirnya dapat tertarik ke inti atom. Jika hal ini
terjadi maka atom akan musnah, akan tetapi pada kenyataannya atom stabil.
Pada tahun 1913, NIELS BOHR menggunakan teori kuantum untuk
menjelaskan spektrum unsur.Berdasarkan pengamatan, unsur-unsur dapat
memancarkan spektrum garis dan tiap unsur mempunyai spektrum yang khas.
Menurut Bohr,

Spektrum garis menunjukkan elektron dalam atom hanya dapat


beredar pada lintasan-lintasan dengan tingkat energi tertentu.Pada
lintasannya elektron dapat beredar tanpa pemancaran atau penyerapan
energi.Oleh karena itu, energi elektron tidak berubah sehingga
lintasannya tetap. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke
lintasan lain disertai pemancaran atau penyerapan sejumlah energi yang
harganya sama dengan selisih kedua tingkat energi tersebut.

ΔE = Ef – Ei

Keterangan:

ΔE = energi yang menyertai perpindahan elektron

Ef = tingkat energi akhir

Ei = tingkat energi awal

Namun teori Bohr ini memiliki kelemahan, yaitu:

 Bohr hanya dapat menjelaskan spektrum gas hidrogen, tidak dapat


menjelaskan spektrum dari unsur yang jumlah elektronnya lebih dari satu.

 Tidak dapat menjelaskan adanya garis-garis halus pada spektrum gas


hidrogen.

Kelemahan dari model atom Bohr dapat dijelaskan oleh LOUIS VICTOR
DE BROGLIE pada tahun 1924 dengan teori dualisme partikel gelombang.
Menurut de Broglie, pada kondisi tertentu, materi yang bergerak memiliki ciri-ciri
gelombang.
dimana :

λ = panjang gelombang (m)

m = massa partikel (kg)

ν = kecepatan (ms-1)

h = tetapan Planck (6,626.10-34 Js)

Hipotesis tersebut terbukti benar dengan ditemukannya sifat gelombang


dari elektron.Elektron mempunyai sifat difraksi, maka lintasan elektron yang
dikemukakan Bohr tidak dibenarkan.Gelombang tidak bergerak melalui suatu
garis, melainkan menyebar pada daerah tertentu.

Pada tahun 1927, WERNER HEISENBERG mengemukakan bahwa


posisi atau lokasi suatu elektron dalam atom tidak dapat ditentukan dengan
pasti.Heisenberg berusaha menentukan sifat-sifat subatomik dan variabel yang
digunakan untuk menentukan sifat atom.Sifat ini adalah kedudukan partikel (x)
dan momentum (p).

Kesimpulan dari hipotesisnya adalah bahwa pengukuran subatomik selalu


terdapat ketidakpastian dan dirumuskan sebagai hasil kali antara ketidakpastian
kedudukan (Δx) dengan ketidak pastian momentum (Δp) dan dirumuskan sebagai
berikut :
Kemungkinan (kebolehjadian) menemukan elektron pada suatu titik pada
jarak tertentu dari intinya disebut sebagai Prinsip Ketidakpastian
Heisenberg.Artinya gerakan lintasan elektron beserta kedudukannya tidak dapat
diketahui dengan tepat.

C. Model Atom Mekanika Gelombang

Hipotesis Louis de Broglie dan azas ketidakpastian dari Heisenberg


merupakan dasar dari model Mekanika Kuantum (Gelombang) yang dikemukakan
oleh ERWIN SCHRODINGER pada tahun1927, yang mengajukan konsep
orbital untuk menyatakan kedudukan elektron dalam atom. Orbital menyatakan
suatu daerah dimana elektron paling mungkin (peluang terbesar) untuk ditemukan.

Schrodinger sependapat dengan Heisenberg bahwa kedudukan elektron


dalam atom tidak dapat ditentukan secara pasti, namun yang dapat ditentukan
adalah kebolehjadian menemukan elektron pada suatu titik pada jarak tertentu dari
intinya.Ruangan yang memiliki kebolehjadian terbesar ditemukannya elektron
disebut Orbital.

Dalam mekanika kuantum, model orbital atom digambarkan menyerupai


“awan”.Beberapa orbital bergabung membentuk kelompok yang disebut
Subkulit.
Persamaan gelombang ( Ψ= psi) dari Erwin Schrodinger menghasilkan
tiga bilangan gelombang (bilangan kuantum) untuk menyatakan kedudukan
(tingkat energi, bentuk, serta orientasi) suatu orbital, yaitu: bilangan kuantum
utama (n), bilangan kuantum azimut (l) dan bilangan kuantum magnetik (m)

D. Teori Atom Bohr

Pada tahun 1913, berdasarkan analisis spektrum atom dan teori kuantum
yang dikemukakan oleh Max Plank, Niels Bohr mengajukan model atom
hidrogen, yaitu atom yang hanya mengandung satu elektron. Menurut Bohr
elektron beredar mengitari intinya pada tingkat-tingkat energi tertentu, bagaikan
planet-planet mengitari matahari dan elektron dapat berpindah dari tingkat energi
satu ke tingkat energi yang lain.

Model Atom Bohr mempunyai beberapa kelemahan:

1. Teori atom Bohr hanya dapat menerangkan spektrum atom yang saderhana,
misal Hidrogen, dan tidak dapat menerangkan yang lebih rumit (nomor atom
> 1)
2. Teori Bohr tidak dapat menjelaskan pengaruh medan magnet dalam atom
hidrogen.

Oleh karena itu, tidak mungkin membayangkan elektron beredar mengitari


inti menurut suatu orbit berbentuk lingkaran dengan jari- jari tertentu. Kekurangan
model atom Bohr disempurnakan dengan model atom mekanika kuantum yang
dikemukakan oleh Erwin Schrodinger pada tahun 1927, seorang ilmuan dari
Austria.

E. Teori Atom Mekanika Kuantum

Pengertian mekanika kuantum menurut adalah cabang dasar fisika yang


menggantikan mekanika klasik pada tataran atom dan subatom. Ilmu ini
memberikan kerangka matematika untuk berbagai cabang fisika dan kimia,
termasuk fisika atom, fisika molekular, kimia komputasi, kimia kuantum, fisika
partikel, dan fisika nuklir. Mekanika kuantum adalah bagian dari teori medan
kuantum danfisika kuantum umumnya, yang, bersama relativitas umum,
merupakan salah satu pilar fisika modern. Dasar dari mekanika kuantum adalah
bahwa energi itu tidak kontinyu, tapi diskrit—berupa 'paket' atau 'kuanta'. Konsep
ini cukup revolusioner, karena bertentangan dengan fisika klasik yang berasumsi
bahwa energi itu berkesinambungan.

Model / gambar mekanika kuantum

Teori Atom Mekanika Kuantum didasarkan pada dualisme sifat elektron


yaitu sebagai gelombang dan sebagai partikel. Menurut de Broglie, cahaya dapat
berperilaku sebagai materi dan berperilaku sebagai gelombang (dikenal dengan
istilah dualisme gelombang partikel). Menurut Heisenberg, tidak mungkin
menentukan kecepatan dan posisi elektron secara bersamaan, tetapi yang dapat
ditentukan hanyalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari
inti.

Erwin Schrodinger mengajukan teori yang disebut teori atom mekanika


kuantum ” Kedudukan elektron dalam atom tidak dapat ditentukan dengan pasti
yang dapat ditentukan adalah kemungkinan menemukna elektron sebagai fungsi
jarak dari inti atom”.

Daerah dangan kemungkinan terbesar ditemukan elektron disebut


orbital.Orbital digambarkan berupa awan, yang tebal tipisnya menyatakan besar
kecilnya kemungkinan ditemukan elektron di daerah tersebut. Kemudian Werner
Heisenberg mengemukakan bahwa metode eksperimen yang digunakan untuk
menemukan posisi atau momentum suatu partikel seperti elektron dapat
menyebabkan perubahan, baik pada posisi, momentum atau keduanya.

Teori Schrodinger dan prinsip ketidakpastian Heisenberg melahirkan


model atom mekanika kuantum sebagai berikut:

1. Posisi elektron dalam atom tidak dapat ditentukan dengan pasti.


2. Atom mempunyai kulit elektron.
3. Setiap kulit elektron memiliki subkulit elektron.
4. Setiap subkulit elektron memiliki sub-sub kulit elektron.

F. Sejarah Awal Munculnya Mekanika Kuantum

Perkembangan dan pemahaman dunia atom mempengaruhi pandangan


emosional, sehingga ilmuan mengalami kesulitan dan kebuntuan dalam
mengimajinasikan dunia atom.Teori-teori yang diciptakan sebelumnya seakan
belum bisa menjawab fakta yang terus terjadi dan mengaami perkembangan.
Keadaan ini dilukiskan oleh pengalaman Heisenberg: “Saya ingat pembicaraan
saya dengan Bohr yang berlangsung selama berjam-jam hingga larut malam dan
mengakhirinya dengan putus asa; dan ketika perbincangan itu berakhir saya
berjalan-jalan sendirian di taman terdekat dan mengulangi pertanyaan pada diri
saya sendiri berkali-kali: Mungkinkah alam itu absurdsebagaimana yang tampak
pada kita dalam eksperimen-eksperimen atom ini?” (Fritjof Capra, 2000:86).

Kondisi psikologis Heisenberg merupakan salah satu pemicu


perkembangan revolusioner dunia atom.Benda atau materi yang diciptakan
berkeinginan untuk sesuai dengan fungsi dan kedudukannya dalam suatu
fenomena.Absurd yang dimaksud adalah absurditas subatom yang dipandang
sebagai benda atau materi sudah tidak memadai lagi.Subatom merupakan
kesinambungan pembentuk jaringan dinamis yang terpola, sehingga subatom
bukan banda atau materi.Sub-subatom merupakan jaring-jaring pembentuk dasar
materi, bukan sebagai blok-blok dasar pembentuk materi.

Mekanika kuantum merupakan paradigma sains revolusioner pada awal


abad 20.Lahirnya mekanika kuantum tidak terlepas dari teori-teori yang sudah
diciptakan sebelumnya, utamanya teori atom.Mekanika kuantum merupakan
bentuk perkembangan teori atom yang berperan untuk merevisi teori-teori yang
sudah ada sebelumnya sesuai dengan perkembangan fenomena yang terjadi,
terutama dunia mikroskosmik. Menurut Gary Zukaf (2003:22) Mekanika adalah
kajian ilmu tentang gerak, sedangkan kuantum merupakan kuantitas ukuran
sesuatu dengan besar tertentu. Mekanika kuantum adalah kajian ilmu tentang
fenomena gerak kuantum.Secara sederhana mekanika kuantum menyatakan
bahwa partikel pada tingkat subatomik tidak sesuai dengan hukum fisika klasik.
Entitas elektron dapat berwujud materi atau energi yang bergantung pada cara
pengukurannya.

G. Pengakuan terhadap Teori Kuantum

Teori kuantum sangat penting dalam ilmu pengetahuan karena pada


prinsipnya teori ini dapat digunakan untuk meramalkan sifat-sifat kimia dan fisika
suatu zat. Pengakuan terhadap hasil karya Planck datang perlahan-lahan karena
pendekatan yang ditempuh merupakan cara berfikir yang sama sekali baru. Albert
Einstein menggunakan konsep kuantum untuk menjelaskan efek fotolistrik yang
diamati.Efek fotolistrik merupakan fenomena fisika berupa pancaran elektron dari
permukaan benda apabila cahaya dengan energi tertentu menimpa permukaan
benda itu.Semua logam dapat menunjukkan fenomena ini.Penjelasan Einstein
mengenai efek fotolistrik itu terbilang sangat radikal, sehingga untuk beberapa
waktu tidak diterima secara umum.Einstein melakukan eksperimen dengan
menembakkan cahaya pada permukaan logam Natrium (Sodium) dan mengamati
partikel-partikel atau elektron-elektron pada permukaan logam terhambur dengan
kecepatan tertentu.

Elektron-elektron yang terhambur memiliki energi kinetik sebesar ½ mv2,


dimana m adalah masa elektron dan v adalah kecepatan elektron yang
terhambur.Peristiwa pergerakan elektron dengan kecepatan tertentu merupakan
sifat dari partikel, sehingga dikatakan bahwa gelombang cahaya dapat berperilaku
seperti partikel. Namun hanya cahaya dengan frekuensi atau energi tertentu yang
mampu menghamburkan elektron-elektron pada permukaan logam Natrium, yaitu
energi foton harus sama dengan energi yang diperlukan untuk memindahkan
elektron (fungsi kerja logam) ditambah dengan energi kinetik dari elektron yang
terhambur. Dengan demikian, penerapan teori kuantum untuk menjelaskan efek
fotolistrik telah mendorong ke arah perhatian yang luar biasa terhadap teori
kuantum dari Planck yang sebelumnya diabaikan.

H. Bilangan Kuantum

Untuk menyatakan kedudukan, bentuk, serta orientasi suatu orbital


digunakan empat bilangan kuantum, sebagai berikut :

a) Bilangan kuantum utama (n) Menyatakan tingkat energi utama/ kulit atom
Bilangan kuantum utama paling banyak ditempati oleh 2n2 elektron (n =
jumlah kulit). Ex :Jumlah elektron maksimum yang ditempati kulit N adalah
2n2 = 2.(42) = 32 elektron.
 Bilangan Kuantum Azimut (l)

Menyatakan subkulit tempat elektron berada.Nilai bilangan Azimut yaitu dari


0 sampai (n-1). Nilai l = 0, 1, 2, …(n–1′)

Ex : Tentukan notasi elektron, apabila diketahui elektron menempati: Kulit n


= 1 dan subkulit = 0

Jawab : Kulit n = 1
Subkulit = 0, menunjukkan subkulit s
Sehingga, notasi elektronnya adalah 1s

 Bilangan Kuantum magnetik (m), Menyatakan orbital mana yang


ditempati elektron pada suatu subkulit.
 Bilangan Kuantum Spins (s), Menyatakan ke arah mana elektron
beredar.Selain mengutari inti elektron berputar pada sumbunya. Ada 2
kemungkinan arah rotasi elektron, yaitu
v s = + ½ , digambarkan dengan tanda panah ke atas ↑ (searah jarum
jam)
v s = -½, digambarkan dengan tanda panah ke bawah ↓ (berlawanan arah
jarum jam)
I. Bentuk Orbital

Bentuk orbital bergantung pada bilangan kuantum azimut (l). Orbital


dengan bilangan kuantum azimut yang sama akan mempunyai bentuk yang sama.

 Orbital s, Bentuk orbital subkulit s seperti bola, di manapun elektron beredar


akan mempunyai jarak yang sama terhadap inti
 Orbital p, Rapatan elektron terdistribusi pada bagian yang saling berlawanan
dengan inti atom.inti terletak pada simpul dengan kerapatan elektron adalah
nol. Orbital p mempunyai bentuk seperti balon terpilin. Dengan memiliki 3
harga m (-1, 0, +1), maka orbital p ada 3 macam yaitu px, py, pz
 Orbital d, Subkulit d mempunyai 5 orbital , yaitu dxy, dzx, dyz, dx2, dx2– y2.
 Orbital f, mempunyai bentuk orbital yang lebih rumit dan lebih kompleks
daripada orbital d. Setiap subkulit f mempunyai 7 orbital dengan energi yang
setara.Orbital ini hanya digunakan untuk unsur-unsur transisi yang letaknya
lebih dalam.

J. Konfigurasi electron

Konfigurasi elektron menggambarkan distribusi elektron dalam orbital


atom. Elektron tersusun dalam atom menurut tiga aturan:

 Asas Aufbau

Mempunyai prinsip bahwa pengisian elektron pada orbital di mulai dari


tingkat energi terendah ke tingkat energi yang lebih tinggi. Urutan energi dari
tingkat yang terendah ke tingkat yang tertinggi, yaitu :

1s < 2s < 2p < 3s < 3p < 4s < 3d < 4p < 5s < 4d < 5p < 6s < 4f < 5d ……

Ex :Tentukan konfigurasi elektron berdasarkan asas Aufbau pada 36Kr

Jawab :36Kr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6

 Aturan Hund
Menurut aturan Hund, pada pengisian orbital-orbital dengan tingkat energi
yang sama, yaitu orbital-orbital dalam satu subkulit, mula-mula elektron akan
menempati orbital secara sendiri-sendiri dengan spin yang paralel, baru kemudian
berpasangan.

Ex :Tentukan diagram orbital untuk unsur 7N

Jawab :7N = 1s2 2s2 2p3 , diagram orbitalnya adalah

 Asas Larangan Pauli

Asas larangan Pauli menyatakan bahwa tidak ada dua elektron dalam sebuah atom
apa pun dapat mempunyai keempat bilangan kuantum yang sama.

Ex :Tentukan bilangan kuamtum dan diagram orbital yang dimiliki oleh atom 19K

Jawab :19K = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 atau (Ar) 4s1

` n = 4, l = 0, m = 0, dan s = + ½

 Hubungan konfigurasi elektron dan letak unsur dalam Sistem Periodik

Sistim periodik unsur terdiri dari dua golongan besar, yaitu golongan
utama (A) dan golongan transisi (B). Konfigurasi elektron atom-atom unsur dapat
dikelompokkan ke dalam blok sebagai berikut:

Unsur Blok s : Unsur yang konfigurasi elektron yang diakhiri dengan subkulit s.
Unsur-unsur yang termasuk blok s adalah unsur-unsur golongan IA dan IIA.

Unsur Blok p : Konfigurasi elektron yang diakhiri dengan subkulit p. Unsur yang
termasuk golongan p adalah unsur-unsur golongan IIIA sampai VIIIA.

Uusur Blok d : Konfigurasi elektron yang diakhiri dengan subkulit d. Unsur yang
termasuk blok d adalah unsur golongan IB sampai golongan VIIIB.
Unsur blok f :Konfigurasi elektron yang diakhiri subkulit f. Unsur yang termasuk
blok f adalah unsur-unsur golongan Lantanida dan golongan Aktinida.

Ex : Tentukan golongan dan perioda pada usur 14Si

Jawab :konfigurasi elektron 14Si = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2 atau (Ne) 3s2 3p2
Jumlah elektron valensi = 4, subkulit s dan p, termasuk golongan IV A
Subkulit ke-3 sehingga termasuk perioda 3

K. Tokoh-Tokoh Pelopor Mekanika Kuantum


 Max Planck
Lahir pada tahun 1858 di kota Kiel, Jerman. Dia belajar di Universitas
Berlin dan Munich diperoleh gelar Doktor dalam ilmu fisika dengan summa cum
laude dari Universitas Munich saat berumur dua puluh satu tahun. Dia mengajar
di Universitas Munich, kemudian di Universitas Kiel. Di tahun 1889 dia jadi
mahaguru Univeristas Berlin sampai pensiunnya tiba tatkala usianya mencapai
tujuh puluh. Saat itu tahun 1928.

 Albert Einstein
Albert Einstein adalah seorang ilmuan fisika yang dipandang luas sebagai
ilmuan terbesar di abad ke-20.Dia mengemukakan teori relativitas dan juga
banyak menyumbang dalam pengembangan mekanika kuantum, mekanika
statistik, dan kosmologi. Dia dianugerahi penghargaan nobel dalam fisika pada
tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek foto elektrik dan pengabdiannya
bagi fisika teoretis. Setelah teori relativitas umum dirumuskan, Einstein menjadi
terkenal ke seluruh dunia, hal ini merupakan pencapaian yang tidak biasa bagi
seorang ilmuan. Di masa tuanya, keterkenalan Einstein melampaui ketenaran
semua ilmuan dalam sejarah dan dalam budaya populer. Kata Einstein dianggap
bersinonim dengan kecerdasan atau bahkan jenius.

Einstein dinamakan “Orang Abad Ini” oleh majalah time pada tahun 1999.
Kepopulerannya juga membuat nama “Einstein” digunakan secara luas dalam
iklan dan barang dagang lain, dan akhirnya “Albert Eisntein” didaftarkan sebagai
merk dagang. Sebagai salah satu penghargaan baginya, sebuah satuan fotokimia
diberi nama einstein, sebuah unsur kimia diberi nama einsteinium, dans ebuah
asteroid diberi nama 2001 Einstein. Einstein dilahirkan di Ulm di Württemberg,
Jerman (sekitar 100 km sebelah timur Stuttgart).

 Niels Bohr
Niels Henrik Dacid Bohr merupakan seorang bapak teori struktur atom
yang lahir pada tahun 1885 di Kompenhagen.Dia meraih gelar doktor fisika dari
Universitas Compenhagen pada tahun 1911.Tak lama kemudian, dia pergi ke
Cambridge, Inggris. Di sana dia belajar di bawah asuhan J.J. Thomson seorang
ilmuan yang menemukan elektron. Beberapa bulan kemudian, dia pindah lagi ke
Manchester untuk belajar pada Ernest Rutherford yang beberapa tahun
sebelumnya menemukan nucleus atau bagian inti atom. Rutherford menegaskan
bahwa atom umumnya kosong, denga bagian pokok berat pada tengahnya dan
elektron dibagian luarnya. Tak lama kemudian, Bohr mengembangkan teorinya
sendiri yang baru serta radikal tentang struktur atom. Kertas kerja Bohr bagaikan
membuai dalam sejarah “On the Constitution of Atoms and Molecules”
diterbitkan dalam Philosophical Magazine tahun 1933.

 Louis de Broglie
Louis Victor Pierre Raymon de Broglie lahir pada 15 Agustus 1892 di
Dieppe, Perancis. Keturunan de Broglie berasal dari Piedmont Italia barat laut
cukup dikenal dalam sejarah Perancis karena mereka telah melayani raja-raja
Perancis baik dalam perang dan jabatan diplomatik selama beratus tahun.

Pada tahun 1740, Raja Louis XI mengangkat salah satu anggota keluarga
de Broglie, Francois Marie (1671-1745) sebagai Duc (seperti Duke di Inggris),
yaitu suatu gelar keturunan yang hanya disandang oleh anggota keluarga tertua.
Putra Duc pertama ini ternyata membantu Austria dalam Perang Tujuh Tahun
(1756-1763). Karena itu, Kaisar Perancis I dari Austria menganugerahkan gelar
Prinz yang berhak disandang seluruh anggota keluarga de Broglie.

 Werner Karl Heisenberg


Pada tahun 1925 Werner Karl Heisenberg mengajukan rumus baru
dibidang fisika. Rumus tersebut merupakan suatu rumus yang teramat sangat
radikal, jauh berbeda dalam pokok konsep dengan rumus klasik Newton. Teori
rumus baru ini telah mengalami beberapa perbaikan dan berhasil oleh orang-orang
sesudah Heisenberg. Kini rumus tersebut diterima dan digunakan terhadap semua
sistem fisika. Secara matematik dapat dibuktikan hanya dengan menggunakan
sistem mikroskopik untuk di ukur.Atas dasar ini, mekanika klasik secara
matematik lebih sederhana dari mekanika kuantum. Ketika dihadapkan pada
sistem dimensi atom, perkiraan tentang mekanika kuantum lebih tepat daripada
mekanika klasik.

 Erwin Schrodinger
Erwin rudolf Josef Alexander Schrödinger (1887-1961) ialah fisikawan
Austria. Ia lahir di Wina, Austria-Hongaria. Ibunya berasal dari Inggris dan
ayahnya berasal dari Austria. Ia memperoleh gelar doktor di kota itu di bawah
bimbingan mantan murid Ludwig Boltzmann. Selama PD I, ia menjadi perwira
artileri. Setelah perang, ia mengajar di zurich, Swiss. Disana ia menangkap
pengertian Louis Victor de Broglie yang menyatakan bahwa partikel yang
bergerak memilik sifat gelombang dan mengembangkan pengertian itu menjadi
suatu teori yang terperinci dengan baik. Setelah ia menemukan persamaannya
yang terkenal, ia dan ilmuan lainnya memecahkan persamaan itu untuk berbagai
masalah. Di sini kuantisasi muncul secara alamiah, misalnya dalam masalah tali
yang bergetar. Setahun sebelumnya, Werner Karl Heisenberg telah
mengemukakan formulasi mekanika kuantum, namun perumusannya agak sulit
dipahami ilmuan masa itu. Schrödinger memperlihatkan bahwa kedua formulasi
itu setara secara matematis.

 Paul Dirac
Pada tanggal 8 Agustus 1902 lahirlah seorang anak yang diberi nama Paul
Andrien Maurice Dirac di Bristol Inggris. Siapa sangka di kemudian hari anak
yang dikenal sebagai Paul Dirac ini akan menjadi fisikawan besar Inggris yang
dapat disejajarkan dengan Newton, Thomson, dan Maxwell. Melalui teori
kuantumnya yang menjelaskan tentang elektron, Dirac menjelma menjadi
fisikawan ternama di dunia dan namanya kemudian diabadikan bagi persamaan
relativistik yang dikembangkannya, yaitu persamaan Dirac.Tulisan ini dibuat
untuk mengenang kembali perjalanan karirnya yang cemerlang dalam bidang
fisika teori.Dirac kecil tumbuh dan besar di Bristol.

L. Eksperimen–Eksperimen yang Mendasari Mekanika Kuantum

Berikut eksperimen – eksperimen yang mendasari perkembangan


mekanika kuantum :

 Thomas Young mendemonstrasikan sifat gelombang cahaya pada tahun 1805


melalui eksperimen celah ganda.
 Henri Becquerel pada tahun 1896 menemukan radioaktivitas.
 J.J. Thomson menemukan elektron pada tahun 1897 melalui eksperimen sinar
katoda.
 Penjelasan studi radiasi benda hitam antara tahun 1850 sampai 1900 tanpa
menggunakan konsep mekanika kuantum.
 Einstein menjelaskan efek foto listrik pada tahun 1905 menggunakan konsep
foton dan partikel cahaya dengan energi terkuantisasi.
 Robert Millikan pada tahun 1909 menunjukkan bahwa arus listrik bersifat
seperti kuanta dengan menggunakan eksperimen tetes minyak.
 Ernest Rutherford pada tahun 1911 mengungkap model atom pudding yaitu
massa dan muatan positif dari atom terdistribusi merata pada percobaan
lempeng emas.
 Otti Stern dan Walther Gerlach pada tahun 1920 mendemonstrasikan sifata
terkuantisasinya spin partikel yang dikenal dengan eksperimen Stern-Gerlach.
 Clinton davisson dan Lester Germer pada tahun 1927 mendemonstrasikan
sifat gelombang dalam elektron melalui percobaan difraksi elektron.
 Clyde L. Cowan dan Frederick pada tahu 1955 menjelaskan keberadaan
neutron.

M. Kelebihan Dan Kelemahan Teori Mekanika Kuantum

 Kelebihan

a. Mengetahui dimana keboleh jadian menemukan elektron (orbital)


b. Mengetahui dimana posisi elektron yang sedang mengorbit
c. Bisa ngukur perpindahan energi eksitasi dan emisinya
d. Bisa teridentifikasi kalau di inti terdapat proton dan netron kemudian
dikelilingi oleh elektron yang berputar diporosnya/ di orbitalnya

 Kelemahan:
Persamaan gelombang Schrodinger hanya dapat diterapkan secara eksak
untuk partikel dalam kotak dan atom dengan elektron tunggal.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah disampaikan pada makalah ini maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :

1. Dasar dimulaianya periode mekanika kuantum adalah ketika mekanika klasik


tidak bisa menjelaskan gejala-gejala fisika yang bersifat mikroskopis dan
bergerak dengan kecepatan yang mendekati kecepatan cahaya. Oleh karena
itu, diperlukan cara pandang yang berbeda dengan sebelumnya dalam
menjelaskan gejala fisika tersebut.
2. Fisika Modern merupakan pengembangan fisika klasik dalam objek yang
sangat kecil dalam bentuk partikel atau elektron. Perumusan-perumusan yang
digunakan sama dengan yang dirumuskan dalam fisika klasik. Fisika modern
diawali oleh prinsip besaran yang bersifat diskrit (kuanta) sehingga sering
disebut dengan fisika kuantum. Fisika modern secara umum dibagi menjadi
dua yaitu teori kuantum klasik dan teori kuantum modern. Teori kuantum
lama didasari oleh konsep dualisme partikel sebagai gelombang dan
gelombang sebagai partikel, sedangkan teori kuantum moderen dilandasi oleh
persamaan Schroedinger untuk menentukan energi partikel atau elektron.
3. Max Planck (tahun 1900) menyatakan bahwa energi dapat dibagi-bagi
menjadi beberapa paket atau kuanta. Ide in digunakan untuk menjelaskan
intensitas radiasi yang dipancarkan oleh benda hitam. Albert Einstein (tahun
1905) menjelaskan efek fotolistrik dengan menyimpulkan bahwa energi
cahaya datang dalam bentuk kuanta yang disebut foton. Niels Bohr (tahun
1913) menjelaskan garis spektrum dari atom hidrogen dengan menggunakan
kuantisasi. Louis de Broglie (tahun 1924) memberikan teorinya tentang
gelombang benda. Werner Karl Heisenberg dan Erwin Schrodinger (1925)
muncul mekanika kuantum ketika Werner Karl Heisenberg mengembangkan
mekanika matriks dan Erwin Schrodinger menemukan mekanika gelombang
dan persamaan Schrodinger.
4. Thomas Young (1805) dengan eksperimen celah ganda mendemonstrasikan
sifat gelombang cahaya. Henri Becquerel (1896) penemu radioaktivitas. J.J.
Thompson (1897) penemu elektron melalui eksperimen sinar katoda. Albert
Einstein (1905) menjelaskan efek foto listrik dengan menggunakan konsep
foton dan partikel cahaya dengan energi terkuantisasi. Robert Milikan (1909)
menunjukan bahwa arus listrik bersifat seperti kuanta dengan menggunakan
eksperimen tetes minyak. Ernest Rutherford (1911) mengungkapkan model
atom pudding yaitu massa dan muatan postif dari atom terdistribusi merata
dengan percobaan lempengan emas. Otti Stern dan Walther Gerlach (1920)
mendemonstrasikan sifat terkuantisasinya spin partikel yang dikenal dengan
eksperimen Stern-Gerlach. Clinton Davisson dan Lester Germer (1927)
mendemondtrasikan sifat gelombang dari electron melalui percobaan difraksi
electron. Clyde L. Cowan dan Frederick Reines (1955) menjelaskan
keberadaan neutron.

3.2 Saran

Adapun saran yang dapat penulis berikan yaitu :

1. Sebaiknya pihak perpustakaan universitas lebih banyak menyediakan literatur


mengenai mekanika kuantum baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa
Inggris.
2. Sebaiknya pihak universitas membatasi mahasiswa dalam pengambilan materi
penulisan karya ilmiah melalui internet agar mahasiswa lebih termotivasi
dalam menemukan bahan atau materi lewat beberapa buku di perpustakaan
dan agar mahasiswa lebih termotivasi untuk membaca buku.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. Mekanika Kuantum. (online). http://id.wikipedia.org/wiki/Meka


nikakuantum. (Di akses pada 7 Februari 2020).

Anonim. 2014. Teori Kuantum. (online). http://www.forumsains.com. (Di akses


pada 7 Februari 2020).

Arthur Beiser, The How Liong. (1990). Konsep Fisika Modern. Edisi Keempat.
Jakarta: Erlangga.

Bambang Subali W. (1986). Fisika Atom, Modul UT. Jakarta: Karunika UT.

Bahtiar, A. 2014. Fisika Modern, Definisi, Konsep dan Aplikasinya.


(online). http://pustaka.unpad.ac.id. (Di akses pada 7 Februari 2020).

Haliday, D., & Resnick, R. 1984. Fisika Moderen. Jakarta: Erlangga.

Johari, J.M.C dan Rachmawati M. 2008. Kimia 2 SMA dan MA untuk Kelas XI,
Esis.

Liong, T.H. 1992. Konsep Fisika Modern. Jakarta: Erlangga.

Parning, Horale, dan Tiopan, 2007, Kimia 2, SMA/MA kelas XI, Yudhistira.

Syukri S., 1999, Kimia Dasar I, Bandung: Penerbit ITB.

Anda mungkin juga menyukai