Review Jurnal Tugas Uts
Review Jurnal Tugas Uts
Review Jurnal Tugas Uts
Review Jurnal Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Uts Mata Kuliah
“Politik Pendidikan”
Disusun oleh:
BLOKAGUNG BANYUWANGI
2019
Informasi Review Jurnal
Tahun:2015
A. Latar belakang
Sebelum Islam datang ke Indonesia dalam abad XIII, maka telah terjelma
kerajaan-kerajaan yang susunan pemerintahannya, corak masyarakatnya, alam
pikirannya banyak di pengaruhi Hinduisme dan Budhisme. Kerajaan-kerajaan
itu, terdapat di selat Malaka, di Sumatera Utara, di Kalimantan Utara dan Timur.
Mereka memiliki susunan ekonomi yang tergantung pada perdagangan laut.
Masuk dan berkembangnya Islam ke Indonesia dipandang dari segi historis
dan sosiologis sangat kompleks dan terdapat banyak masalah, terutama tentang
sejarah perkembangan awal Islam. Ada perbedaan antara pendapat lama dan
pendapat baru. Pendapat lama sepakat bahwa Islam masuk ke Indonesia abad ke-
13 M dan pendapat baru menyatakan bahwa Islam masuk pertama kali ke
Indonesia pada abad ke-7 M.1 Namun yang pasti, hampir semua ahli sejarah
menyatakan bahwa daerah Indonesia yang mula-mula dimasuki Islam adalah
daerah Aceh.2
Kegiatan pendidikan Islam di Aceh lahir, tumbuh dan berkembang
bersamaan dengan berkembangnya Islam di Aceh. Konversi massal masyarakat
kepada Islam pada masa perdagangan disebabkan oleh datangnya Islam ke
Indonesia dilakukan secara damai, dapat dilihat melalui jalur perdagangan,
dakwah, perkawinan, ajaran tasawuf dan tarekat, serta jalur kesenian dan
pendidikan, yang semuanya mendukung proses cepatnya Islam masuk dan
berkembang di Indonesia termasuk di daerah serambi mekkah (Aceh) yang
merupakan tempat awal masuknya Islam di nusantara hingga berkembang
menjadi sebuah kerajaan besar hingga merambat ke belahan nusantara lainnya.
Setelah masa kerajaan Islam di Indonesia telah berakhir dengan dimulainya
masa kolonial belanda, eksistensi pendidikan Islam di Indonesia tetap terus
tumbuh dan sudah berlangsung sangat panjang dan sudah memasyarakat. Pada
masa penjajahan Belanda dan pendudukan Jepang, pendidikan Islam
diselenggarakan oleh masyarakat sendiri dengan mendirikan pesantren, sekolah
dan tempat latihan-latihan lain. Setelah merdeka, pendidikan Islam dengan ciri
khasnya madrasah dan pesantren mulai mendapatkan perhatian dan pembinaan
dari pemerintah Republik Indonesia.
Pendidikan Islam di Indonesia tidak dapat lepas dari apa yang diilustrasikan
pada kebijakan-kebjakan pemerintah kolonial Belanda dan pemerintah Jepang
yang telah menjajah bangsa Indonesia selama berabad-abad.
kitab perukunan.
b) Meunasah
Meunasah merupakan pendidikan Islam terendah. Meunasah berasal dari
kata Arab madrasah. Meunasah merupakan suatu bangunan yang terdapat di
setiap kampung atau desa. Bangunan ini seperti rumah, tetapi tidak mempunyai
jendela dan bagian-bagian lain. Bangunan ini digunakan sebagai tempat belajar
dan berdiskusi serta membicarakan masalah-masalah yang berhubungan dengan
kemasyarakatan
c) MADRASAH
Kalau dicermati istilah madrasah dari aspek derivasi kata, maka madrasah
merupakan isim makan dari kata darasa yang berarti belajar. Jadi, madrasah
berarti tempat belajar bagi siswa atau mahasiswa (umat Islam). Dalam sejarah
pendidikan Islam, makna dari madrasah tersebut memegang peran penting
sebagai institusi belajar umat Islam selama pertumbuhan dan perkembangannya.
Madrasah sebagai lembaga pendidikan yang berciri khas Islam banyak menarik
perhatian berkenaan dengan cita-cita pendidikan nasional.
d) PESANTREN
Kehadiran pesantren tidak dapat dipisahkan dari tuntutan umat, karena
pesantren sebagai lembaga pendidikan selalu menjaga hubungan yang harmonis
dengan masyarakat di sekitarnya sehingga keberadaannya di tengah masyarakat
tidaklah terasa asing. Dalam waktu yang sama segala aktifitasnya pun mendapat
dukungan dan apresiasi penuh dari masyarakat sekitarnya. Dari persfektif
kependidikan, pesantren merupakan satu-satunya lembaga kependidikan yang
tahan terhadap berbagai gelombang modernisasi. Sejak dilancarkan perubahan
atau modernisasi pendidikan Islam di berbagai dunia Islam, tidak banyak
lembaga-lembaga pendidikan tradisional Islam seperti pesantren yang mampu
bertahan.
Simpulan
Kondisi Pendidikan Islam pada masa penjajahan cukup banyak mendapat
tekanan dari pihak penjajah namun dengan semangat jiwa patriotisme dan
semangat jihad di jalan Allah yang dimiliki oleh para pejuang Islam mampu
melawan penjajah dengan berbagai cara termasuk penyelenggaraan pendidikan
Islam sesuai dengan organisasi keagamaan yang telah dibentuk masing-masing
tokoh pendidikan tersebut.
Latar belakang munculnya pendidikan Islam di Indonesia akibat adanya
desakan penjajah untuk membatasi gerakan keagamaan dalam bidang
pendidikan, di samping itu juga munculnya gerakan pembaharuan pemikiran
keagamaan dari tokoh Islam. Pendidikan Islam yang dalam hal ini dapat diwakili
oleh pendidikan meunasah atau dayah, surau, dan pesantren diyakini sebagai
pendidikan tertua di Indonesia.
Sebelum masuknya penjajah Belanda, sistem pendidikan pribumi tersebut
berkembang dengan pesat sesuai dengan perkembangan agama Islam yang
berlangsung secara damai, ramah, dan santun. Perkembangan tersebut pada
dasarnya merupakan bukti bagi kesadaran masyarakat Indonesia akan sesuainya
model pendidikan Islam dengan nurani masyarakat dan bangsa Indonesia saat
itu. Kehidupan masyarakat terasa harmonis, selaras, dan tidak saling
mendominasi. Hanya saja sejak masuknya bangsa penjajah baik Spanyol,
Portugis, dan Belanda dengan sifat kerakusan akan kekayaan dan materi yang
luar biasa menjadikan masyarakat Indonesia tercerai berai.