Perangcangan Data Warehouse Penjualan PT. Truwear
Perangcangan Data Warehouse Penjualan PT. Truwear
Perangcangan Data Warehouse Penjualan PT. Truwear
ABSTRAK
Kata kunci : Data warehouse, Business Dimensional Lifecycle Road Map, report tools.
PENDAHULUAN
Sejak tahun 1960an teknologi telah memegang peranan penting dalam bisnis perusahaan,
perkembangan teknologi terus dikembangkan sampai saat ini mampu menghasilkan suatu informasi
yang siap digunakan untuk membantu mereka dalam menganalisis dan mengambi keputusan strategis
perusahaan, seperti produk apa yang harus dikembangkan, seberapa jauh pencapaian yang telah
dicapai oleh perusahaan, dan pasar apa yang harus di fokuskan.Untuk melakuka analisis, maka
perusahaan perlu mengumpulkan atau harus memiliki data yang banyak secara kuantitas dan baik
2
secara kualitas. Semakin banyak dan baik data yang dimiliki, maka akan semakin baik pula hasil
analisis yang akan dihasilkan. Namun, untuk memenuhi hasil analisis yang baik tergantung pada
jumlah dan kualitas data yang akan digunakan maka dibutuhkan suatu teknologi yang dapat membantu
pihak manajemen perusahaan dalam memahami analisis yang akan dilakukan, contohnya pada
perusahaan manufactur yang menginginkan keuntungan tentu akan memberikan perhatian lebih
terhadap data penting, seperti data purchase, inventory, sales dan data penting lainnya yang dimiliki
untuk dimanfaatkan menjadi sebuah informasi strategis. Data yang terekam dari waktu ke waktu akan
semakin banyak dan menumpuk, jika tidak diolah maka hal tersebut akan mengakibatkan kurangnya
pemanfaatan terhadap data itu sendiri.
Al Irsyadi (2014) menegaskan bahwa data dalam jumlah yang luar biasa banyak merupakan
salah satu dari sekian aset yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Strategi bisnis dapat ditingkatkan
dengan memanfaatkan teknologi mutakhir dan diolah menggunakan pengetahuan keilmuan. Bagi
perusahaan, prediksi mengenai minat konsumen menjadi orientasi ke arah masa depan, dimana dengan
prediksi tersebut mewujudkan sebuah keputusan atau strategi bisnis. Untuk itu teknologi data
warehouse dan data mining dapat dimanfaatkan sebagai solusi.
PT. TRUWEAR ASA LINK merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi
retail busana muslim, berpusat di Jl. Sukamaju no.60, Cipadung kulon, kota Bandung. L'tru, label
busana muslim dari PT. TRUWEAR ASA LINK salah satu retail busana muslim terbesar di
Indonesia, yang telah 10 tahun menjadi bagian dari industri muslim fashion.Tentu saja data yang
dihasilkan tidaklah sedikit baik dari data penjualannya maupun data persediaan stok baju muslimnya.
Karena L.tru memiliki banyak toko yang tersebar di berbagai kota sehingga dikembangkanlah system
data warehouse yang bertujuan untuk mendapat informasi yang mendukung dan menganalisis
informasi penjualan dan persediaan barang dalam memperoleh pengambilan keputusan untuk
mencapai keinginan perusahaan dalam mencapai target perusahaannya.
Perusahaan ini setiap hari menyimpan data-data purchase, inventory dan sales yang belum
dimanfaatkan dengan konsep data warehouse. Sehingga membutuhkan suatu data warehouse untuk
mengintegrasikan seluruh data pada perusahaan. Agar penyajian informasi menjadi lebih mudah
sehingga pengambilan keputusan lebih cepat, tepat dan akurat.
Berdasarkan hasil survei pada PT. TRUWEAR ASA LINK, masalah yang kini sedang dihadapi oleh
perusahaan, yaitu :
1. Proses pengolahan data untuk pengambilan keputusan memerlukan waktu yang cukup lama.
2. Saat ini perusahaan belum mampu menyediakan laporan yang dapat dilihat secara
multidimesi. Laporan yang dihasilkan saat ini hanya menampilkan informasi dari satu dimensi
saja, sehingga: •Manager kesulitan memilih supplier dalam pembuatan sampel, terlebih jika
bahan yang hendak digunakan jarang atau sudah lama tidak diproduksi lagi.
•Manager tidak dapat menentukan pakaian atau jenis pakaian mana saja yang menjadi best seller , atau
motif, warna, dan bahan apa saja yang paling banyak diminati pada masing-masing
counterberdasarkan jumlah penjualan dari masing-masing produk.
3
3. Data transaksi yang terdapat pada database perusahaan semakin bertambah setiap
waktunya. Hal tersebut menyebabkan informasi yang diakses memiliki tingkat kerincian yang
tinggi atau detail.
Berdasarkan hal–hal yang telah diulas dalam latar belakang, tujuan dari penulisan laporan
tugas akhir ini adalah:
a) Menganalisis kebutuhan informasi keputusan pada perusahaan.
b) Merancang data warehouse sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan.
c) Membuat suatu rancangan aplikasi yang dapat mempermudah dalam pengambilan
keputusan yang tepat berdasarkan pada informasi yang akurat.
Menurut (Pusadan, 2013) “data warehouse sebenarnya dapat dianggap sebagai suatu salinan
data transaksional/OLTP (Online Transactional Procesing) yang terstruktur untuk kebutuhan analisis,
reporting, dan data mining”. Dalam penutup di jurnalnya menurut Darudiato (2008:64),
keuntungan dari pengimplementasian data warehouse diantaranya adalah mempertinggi akses
end-user terhadap data yang lebih luas dan beragam, para pembuat keputusan bisnis dapat
mendapatkan laporan yang mengikuti tren, meningkatkan kekonsistenan data dan produktivitas,
mengurangi biaya, dapat mengombinasi data dari sumber yang berbeda pada satu tempat serta
menyediakan infrastruktur yang dapat mendukung perubahan terhadap data dan penduplikasian
dari perubahan data tersebut dikembalikan pada sistem operasionalnya.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah data
warehouse yang dapat dijadikan sumber informasi bagi pihak manajemen PT. TRUWEAR ASA
LINK. Pendekatan dalam melihat informasi dari data warehouse yaitu dengan melihat bagaimana
menejemen purchase, inventory dan sales dengan baik.
LANDASAN TEORI
Menurut Zhiwei Ni et al. (2011), data warehouse merupakan suatu kumpulan data yang bersifat
subjectoriented, terintegrasi, terus-menerus dan time variant yang membantu enterprise atau organisasi
dalam membuat keputusan. Sebagai pembuat keputusan maka dibutuhkan query beberapa nilai dari
satu subjek untuk melakukan proses analisis secara real-time. Data warehouse dengan model
multidimensional biasanya diimplementasikan dalam bentuk star scheme agar memenuhi persyaratan.
Pada model multidimensional, data warehouse biasanya menyimpan data dalam bentuk database
relasional.
Menurut W.H Inmon dalam bukunya Building The Data Warehouse (2005), Dengan kata lain,
data warehouse adalah data (meta / fact / dimension / aggregation) dan pengelolaan proses
(load / warehouse / query) yang memungkinkan informasi tersedia, sehingga memudahkan orang
untuk mengambil keputusan [1].
4
Data warehouse juga merupakan salah satu Sistem Pendukung Keputusan, yang
menyimpan data dari berbagai sumber, mengorganisasikan data untuk reporting (pelaporan) dan
analisis dalam bentuk Online Analytical Processing (OLAP). Dalam data warehouse, database berisi
summary (ringkasan) dan aggregate (kumpulan) data dalam hubungan facts (fakta, misalnya
transaksi penjualan) dan dimensions (dimensi, misalnya produk, wilayah, waktu). Fact dan
dimension biasanya dikombinasikan dalam sebuah desain star schema. Kombinasi fact dan
dimension dalam bentuk star schema inilah yang menjadi data mart. Data yang masuk ke dalam
data warehouse datang dari lingkungan operasional hampir dalam segala hal. Data warehouse
merupakan penyimpanan fisik data yang ditransformasikan dari data aplikasi yang berada dalam
lingkungan operasional. Bill Inmon menyatakan karakteristik data warehous antara lain: subject
oriented, integrated, time variant, dan non volatile. Adapun penjelasan diatas dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Subject-oriented
Data warehouse diorganisasikan dalam lingkup subjek Berfokus pada spesifikasi konsep bisnis, model
dan analisis pada data untuk membuat keputusan. Contoh U.D Singapur Group, subyek yang terlibat
antara lain customer, product, sales, transaction, order, dan lainnya. Orientasi subjek memungkinkan
para pengguna untuk menentukan tidak hanya bagaimana bisnis mereka sedang berjalan tetapi
mengapa bisnis mereka berjalan. Data warehouse berbeda dengan database operasional dalam hal
kebanyakan database operasional mempunyai sebuah orientasi produk dan disetel untuk menangani
transaksi yang memperbaharui database. Orientasi subjek menyediakan pandangan yang menyeluruh
mengenai organisasi dan 12 memisahkan data yang tidak berguna di dalam proses pengambilan
keputusan.
2. Integrated
3. Time-Variant
Data operasional biasanya memproteksi sebuah periode waktu yang singkat karena banyak transaksi
berhubungan dengan beberapa data. Waktu adalah dimensi penting yang harus didukung oleh semua
data warehouse misal harian, mingguan, bulanan, dimana setiap struktur kunci mengandung elemen
waktu. Dimensi waktu merupakan dimensi yang dikandung data dalam data warehouse . Data
disimpan untuk menyediakan informasi dari perspektif historical artinya data tidak menyediakan
status saat ini. Mereka disimpan untuk lima atau sepuluh tahun atau lebih dan digunakan untuk
mempelajari trend, peramalan dan perubahan dari informasi.
4. Non-volatile
Sekali dimasukkan kedalam data warehouse, data adalah read-only, mereka tidak bisa diubah atau
diperbaharui. Data using dibuang dan perubahan direkam sebagai data baru. Hal ini memungkinkan
data warehouse untuk disesuaikan hamper secara eksklusif untuk akses data.
5
a. Operational Data, sumber dari data ini didapat dari data operasional yang dilakukan pada
database awal,
b. Operational Data Store (ODS), tempat penyimpanan data operasional yang sedang terjadi dan
terintegrasi dimana digunakan untuk analisis,
c. Load Manager (sering juga disebut komponen frontend), menampilkan semua operasi yang
diasosiasikan dengan data yang telah diekstrak dan di-load kedalam warehouse,
d. Warehouse Manager, menampilkan semua operasi yang diasosiasikan dengan manajemen data
dalam Warehouse,
e. Query Manager (sering disebut juga komponen backend), menampilkan semua operasi yang
diasosiasikan dengan manajemen dari user queries,
f. Detailed Data, area dari data warehouse yang menyimpan semua data rinci didalam skema
database. Umumnya, data rinci tidak disimpan secara online namun bisa tersedia dengan
mengagregasi data ke tingkat detil selanjutnya. Data rinci ditambahkan ke dalam data
warehouse untuk mendukung data agregat.
g. Lightly dan Highly Summarized Data, area dari data warehouse yang menyimpan semua
standar untuk lightly summarized data yang dihasilkan oleh Warehouse manager. Tujuan dari
meringkas informasi adalah untuk mempercepat kinerja saat melakukan query. Ringkasan data
akan ditambah saat data baru dimasukkan kedalam data warehouse.
h. Archieve Backup Data, area warehouse yang menyimpan detailed dan summarized data yang
bertujuan sebagai arsip dan backup data,
i. Meta-Data, area ini menyimpan definisi metadata (data tentang data) yang digunakan oleh
semua proses dalam warehouse. Meta-data digunakan untuk berbagai macam tujuan termasuk
:
- Proses ekstrak dan load - metadata digunakan untuk memetakan sumber data kedalam
pandangan umum sebagai warehouse.
- Sebagai bagian proses manajemen query – metadata digunakan untuk menghubungkan query ke
sumber data yang sesuai.
Struktur metadata berbeda antara setiap proses, karena tujuan berbeda. Ini berarti bahwa
berbagai salinan metadata yang menggambarkan data item yang sama dipegang dalam Data
warehouse. Kebanyakan tool penjual untuk salinan manajemen dan end-user data mengakses
menggunakan versi mereka sendiri dari metadata. Secara khusus, tool salinan manajemen
menggunakan metadata untuk mengerti peraturan pemetaan untuk mengubah sumber data kedalam
6
bentuk biasa. Tool akses end-user menggunakan metadata untuk mengerti bagaimana untuk
membangun sebuah query.
j. End-User Access Tools, dapat dikategorikan menjadi lima grup utama: data reporting and
query tools, application development tools, executive information system (EIS) tools, online analytical
processing (OLAP) tools dan data mining tools.
METODE PENELITIAN
Metode Pengumpulan Data
Studi kepustakan Metode studi pustaka ini menjadikan jurnal, maupun karya tulis sebagai
sumber pengumpulan data. Dengan melakukan pencarian, membaca dan meringkas pada sumber
tersebut untuk selanjutnya dapat dijadikan landasan dalam mendukung penulisan laporan tugas
perancangan data warehouse.
Perancangan yang digunakan adalah metode perancangan data warehouse menurut Ralph
Kimball, yang dikenal dengan nama Business Dimensional Lifecycle Road Map, dengan tahapan
sebagai berikut:
1) Project Planning
Pada tahap ini berfokus pada perencanaan proyek yang diluncurkan, termasuk kesiapan proyek,
scoping, justification, dan staffing.
Pada tahap ini, mengumpulkan semua persyaratan untuk menentukan faktor-faktor kunci yang
berdampak bisnis dengan berfokus pada pengguna data warehouse. Dimana persyaratan atau
requirement di dapat dengan cara melakukan wawancara. Wawancara dilakukan pada manajer
operasional PT. TRUWEAR ASA LINK. Ini dilakukan untuk mengetahui sistem yang sedang
berjalan sehingga selanjutnya dapat menganalisis kebutuhan data serta informasi untuk membuat data
8
warehouse. Selain itu juga untuk mengetahui permasalahan yang sedang dihadapi untuk
selanjutnya dapat dipecahkan dan itu semua menjadi persyaratan dalam merancang data
warehouse.
3) Technology Track
Trek teknologi dimulai dengan desain sistem arsitektur untuk membuat shopping list dari
kemampuan yang dibutuhkan, dilanjutkan dengan pemilihan dan pemasangan produk yang
memenuhi kebutuhan-kebutuhan arsitektur.
4) Data Track
Data track dimulai dengan desain model target dimensi untuk menangani kebutuhan bisnis,
dengan tetap memperhatikan realitas data yang mendasarinya. Model dimensi dapat diturunkan
pada database relasional, disebut sebagai skema bintang, atau database multidimensi. Model
dimensi dikonversi menjadi desain fisik di mana kinerja strategi tuning dipertimbangkan,
kemudian di-extract, transform, dan load (ETL) sistem desain dan tantangan development
yang ditangani. Dengan kata lain pada proses ini dilakukan Dimensional Modeling, Physical
Design dan Data staging Design and Development.
Pada tahap ini sebagian fokus untuk mengidentifikasi dan membangun berbagai aplikasi,
termasuk standar laporan, query parameter, dashboard, model analitik, bersama dengan
interface navigasi yang terkait. Dengan kata lain pada tahap ini dilakukan analisis spesifikasi
aplikasi dan analisis pengembangan aplikasi.
Pada tahap ini dilakukan implementasi. Kemudian iterasi deployed memasuki fase maintenance,
sementara pertumbuhan (growth) menunjukkan dengan arrow back ke perencanaan proyek untuk
iterasi berikutnya dari data warehouse.
dapat membuat PO Kain. Sehingga biasanya PO Pakaian yang dibuat sudah memiliki
tujuan akan didistribusikan ke sebuah counter atau customer. Terdapat 2 jenis PO, yakni
PO pakaian untuk counter dan PO untuk direct sales. Setelah proses produksi pakaian
selesai, konveksi akan mengirimkan barang yang ditujukan ke bagian gudang. Kemudian
bagian warehouse membuat surat receive order sesuai jenis PO-nya, receivedorder pakaian
untuk counter atau received orderuntuk memenuhi permintaan direct sales, sesuai dengan
barang yang diterima dan memasukkan barang ke gudang sebelum di kirimkan ke counter /
customer.
2) Mengenai proses penjualan
PT. TRUWEAR ASA LINK saat ini memiliki 30 counter yang tersebar di berbagai
department store di beberapa kota besar di Indonesia. Jumlah counterdiperkirakan terus
bertambah setiap tahunnya seiring dengan pembangunan pusat-pusat perbelanjaan baru di
kota-kota besar. Transaksi penjualan di counter dilayani oleh SPG (sales promotion girl)
atau SPB (sales promotion boy) dan supervisor counter, dimana setiap transaksi
penjualan dicatat oleh SPG dan kasir department store. Setiap harinya pihak department store
dan SPG mengirimkan laporan total penjualan perharinya ke manajer operasional.
3) Proses persediaan
Proses Persediaan pada PT. TRUWEAR ASA LINK dibagi menjadi 2 yaitu barang masuk
dan barang keluar. Barang yang masuk ataupun keluar dibagi menjadi 2 macam yaitu
mengenai kain dan pakaian. Kain yang masuk (yang dikirim oleh supplier) dicatat oleh bagian
warehouse ke dalam surat terima kain untuk kemudian melakukan update stock. Update
stock pakaian yang masuk dicatat berdasarkan receive order, baik receive order dari PO
untuk counter maupun receive orderdari PO direct sales berdasarkan barang yang dikirim
dari konveksi yang diterima oleh bagian warehouse.
4) Analisis Kebutuhan Informasi
Hasil laporan yang akurat dan mudah mengerti saat ini merupakan hal yang sangat penting
bagi PT. TRUWEAR ASA LINK, dengan demikian berarti pihak manajemen memerlukan
data dan informasi yang akurat dari kegiatan operasional. Laporan bernilai bagi
perusahaan karena laporan menjadi bahan pertimbangan utama bagi para eksekutif
dalam mengambil keputusan bagi perusahaan. Berdasarkan hasil wawancara, berikut ini
merupakan data dan informasi yang dibutuhkan oleh para eksekutif pada PT. TRUWEAR
ASA LINK:
-Laporan penjualan meliputi jumlah produk yang terjual, total penjualan produk, total rupiah
dari produk. Laporan penjualan tersebut dapat dilihat berdasarkan per-produk, warna, counter,
lokasi, harga, jenis pakaian, motif, bahan dasar, dan ukuran.
-Laporan pembelian bahan baku meliputi total pembelian kain dan total (rupiah) pembelian
kain. Laporan pembelian bahan baku dapat dilihat berdasarkan bahan, warna, motif, dan
supplier.
-Laporan persediaan produk gudang meliputi jumlah kain yang masuk dan kain yang keluar,
serta jumlah pakaian yang masuk dan pakaian yang keluar. Laporan tersebut dapat dilihat
berdasarkan per-produk, warna, counter, jenis pakaian, bahan dasar, harga, supplier, konveksi.
-Laporan-laporan tersebut dapat menampilkan informasi berdasarkan tahun, bulan dan hari
5) Technology Track
Technical Architecture Design Arsitektur data warehouse yang dirancang untuk PT.
Central Network Indonesia adalah arsitektur data warehouse terpusat. Dengan menggunakan
data warehouse, PT. Central Network Indonesia memiliki sebuah database yang digunakan
untuk menghasilkan ringkasan informasi atau sebagai dasar bagi pengembangan sistem.
Data warehouse tersebut independen atau terpisah dari database operasional agar tidak
mengganggu kinerja dari database operasional.
10
•Data yang terdapat dalam data warehouse merupakan hasil integrasi dari sub
departemen yang berbeda, dan digunakan oleh pihak eksekutif perusahaan.
•Informasi yang dihasilkan lebih mudah dan murah dibandingkan dengan data warehouse
terdistribusi dan juga datanya cenderung lebih konsisten dibandingkan data warehouse
fungsional.
Data Track
Memilih grain dapat diartikan menentukan record yang direpresentasikan pada tabel fakta.
Hasil keputusan dalam memilih grain menentukan grain disetiap tabel dimensi. Grain pada PT.
Central Network Indonesia dalam merancang data warehouse yaitu:
Penjualan produk di counter, yakni : produk dan jenis produk, warna, bahan, motif,
ukuran, lokasi dan counter yang paling banyak diminati / terjual, Analisis tersebut mengacu pada
jumlah penjualan produk dan total (rupiah) penjualan produk. Kemudian analisis tersebut
dilakukan per periode waktu hari, bulan, dan tahunan.
Pembelian bahan baku, yakni :kain, bahan, warna, motif, supplier yang paling banyak
dipesan. Analisis tersebut mengacu pada jumlah pembelian kain, (rupiah) pembelian kain, dan
harga beli kain. Kemudian analisis tersebut dilakukan per periode waktu hari, bulan, dan tahunan.
Persediaan produk gudang, yakni : produk dan jenis produk, ukuran, warna, konveksi,
counter yang paling sering masuk dan keluar, Analisis tersebut mengacu pada jumlah produk yang
masuk dan keluar. Kemudian analisis tersebut dilakukan per periode waktu hari, bulan, dan tahunan.
1) Fakta Penjualan
3) Fakta Persediaan
Meliputi WaktuID, ArtikelID, GudangID, WarnaID Jumlah barang yang distok,
Jumlah barang awal, Jumlah barang masuk, Jumlah barang keluar, Jumlah barang
akhir.
Fakta Penjualan
Fakta Pembelian
Id_Staff Vachar(10)
Id_Toko Vachar(10)
Total_ Pembelian Num
Jumlah_ Pembelian Num
Fakta Persediaan
Id_Waktu Date
Id_Artikel Vachar(10)
Id_Barang Vachar(10)
Id_Staff Vachar(10)
Id_Supplier Vachar(10)
Jumlah_barang_awal Int(10)
Jumlah_barang_keluar Int(10)
Jumlah_barang_akhir Int(10)
Dalam tabel dimensi terdapat data yang merupakan rujukan dari table fakta yang
berhubungan dengan tabel dimensi tersebut, sebagai berikut :
1. Dimensi Waktu
Tabel 4.4 Dimensi Waktu
10
#Id_waktu Int
13
Dimensi Staff
Tabel 4.4 Dimensi Staff
#Id_Staff Int 10
Nama_Staff Varchar 15
Alamat_Staff Varchar 25
Dimensi Product
Tabel 4.4 Dimensi Product
#Id_Product Int 10
Kode_Product Int 10
Nama_Product Varchar 15
Warna_Product Varchar 15
Dimensi Artikel
Tabel 4.4 Dimensi Artikel
Dimensi Costumer
Tabel 4.4 Dimensi Costumer
Dimensi Supplier
Tabel 4.4 Dimensi Supplier
Dimensi Toko
Tabel 4.4 Dimensi Toko
Dimensi Warna
Tabel 4.4 Dimensi Warna
Dimensi Gudang
Tabel 4.4 Dimensi Gudang
#Id_Gudang Int 10
Kode_Gudang Int 10
Nama_Gudang Varchar 15
16
17
Berdasarkan hasil analisa dan penelitian yang dilakukan pada PT. TRUWEAR ASA LINK,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan sistem yang ada saat ini, pihak eksekutif dari PT. TRUWEAR ASA LINK
mengalami kesulitan dalam melakukan berbagai analisa informasi yang ada. Hal ini disebabkan karena
informasi yang dihasilkan pada saat ini hanya dapat dilihat dari 1 dimensi, bersifat detail, terbatas, dan
tidak interaktif.
2.Aplikasi report tools yang merupakan produk dari data warehouse mampu memberikan
informasi mengenai penjualan counter, penjualan directsales, pembelian bahan baku, pembelian
jasa produksi, persediaan kain, persediaan pakaian, retur, dan transferout kepada pihak eksekutif
dalam bentuk tabel dan grafik yang disajikan dengan user interface yang interaktif sehingga
memudahkan eksekutif dalam melihat informasi yang dibutuhkan dan mempercepat pengambilan
keputusan.
3. Penggunaan informasi yang disajikan oleh data warehouse secara tepat dapat me nghasilkan
keputusan yang memiliki dasar yang kuat sebagai langkah strategis yang tepat. 4.Dengan
menggunakan data warehouse, permasalahan yang dihadapi oleh manajer mengenai proses analisa
dapat teratasi. Dari perancangan data warehouse yang dilakukan, ada beberapa saran yang dapat
dijadikan sebagai masukan untuk pengembangan data warehouse pada PT. TRUWEAR ASA LINK
kedepannya,
SARAN
1.Ruang lingkup data warehouse dapat diperluas hingga dapat mencakup seluruh divisi yang ada
pada PT. TRUWEAR ASA LINK.
18
2.Pemeliharaan data warehouse secara rutin dan pengawasan terhadap proses transformasi harus
tetap dilakukan secara berkala dan baik agar kualitas data dalam data warehouse tetap terjamin.
3.Sebaiknya dilakukan peningkatan software dan hardware yang digunakan agar dapat
mendukung pengembangan data warehouse dan memperoleh kinerja data warehouse yang lebih
maksimal.
4.Perlu dilakukan training terhadap user dalam menggunakan aplikasi report tools yang dibuat
agar dapat dimanfaatkan secara maksimal.
REFERENSI
Suparto Darudiato, (2010). Perancangan Data Warehouse Penjualan Untuk Mendukung Kebutuhan
Informasi Eksekutif Cemerlang Skin Care , Vol 1, No 5 (2010)
Kimball, Ralph & Ross, Margy. (2010). The Kimball Group Reader: Relentlessly Practical
Tools For Data Warehousing and Business Intelligence. First Edition. Indianapolis: Wiley
Savitri, Dian Arini (2013) Implementasi Data Warehouse Sistem Penjualan Batik Di Kampung Batik
Laweyan (Studi Kasus Batik Mahkota Laweyan). Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Dessy Tri Anggraeni, dkk, Perancangan Data Mart Manufactur Alat Perkantoran Baja,Vol 21, No 1
(2016) > Anggraeni