Tugas Akhir Imam
Tugas Akhir Imam
Tugas Akhir Imam
TAHUN 2019
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN TUGAS AKHIR ON THE JOB TRAINING (OJT)
Mengetahui
PLN UIKL
SULAWESI
PLN UPDK PLN UPDK PLN UPDK PLN UPDK PLN UPDK PLN UPK PLN UP2B PLN UP2B
UPT MANADO
MINAHASA KENDARI BAKARU TELLO GORONTALO PUNAGAYA MINAHASA MAKASSAR
Gambar 1.1 Proses Bisnis PLN Unit Induk Pembangkitan dan Penyaluran Sulawesi
Pada PLN Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan Minahasa menaungi 5 Unit
Layanan Pembangkit Listrik, diantaranya ULPLTA Tonsealama. ULPLTA Tanggari, ULPLTP
Lahendong, ULPLTG Maleo, ULPLTD Bitung, ULPLTD Lopana, ULPLTU Amurang (OM).
PLN UPDK
MINAHASA
Gambar 1.2 Proses Bisnis PLN Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan Minahasa
Pada PLN Unit Layanan PLTD Bitung terdapat beberapa bagian yakni diantaranya
bagian Pemeliharaan, bagian Operasi, bagian Administrasi energi, bagian K3 dan bagian
Lingkungan. PLN Unit Layanan PLTD Bitung dikepalai oleh manager ULPLTD Bitung.
Manager ULPLTD Bitung berperan sebagai Mentor II siswa Imam Baehaqi. Sedangkan
manajer UPDK Minahasa berperan sebagai Mentor I siswa Imam Baehaqi. Berikut merupakan
bagan dari proses bisnis PLN ULPLTD Bitung :
MANAJER PLN
ULPLTD BITUNG
PEJABAT
SPV SPV PEJABAT
SPV OPERASI PELAKSANA
PEMELIHARAAN ADMINISTRASI PELAKSANA K3
LINGKUNGAN
Dapat dilihat pada tabel bahwa Unit 1 tidak beroperasi dari bulan Oktober tahun 2018
sehubungan dengan status Top Ovehaul (TO), setelah dilakukan running test mesin unit 1
terdapat kelainan pada clearance intermediate gear dan tingginya temperature outlet charge
air cooler. Maka dengan hal tersebut diadakan investigasi unit 1 lebih lanjut untuk kelancaran
pengoperasian mesin. Guna memperoleh rumusan permasalahan yang lebih mendasar penulis
melakukan Analisa dalam bentuk RCPS (Root Cause Problem Solving). Berikut hasil akar
masalah yang didapat dari RCPS yang sudah disusun.
KONDISI POROS MASIH
MISSALIGNMENT
SIMETRIS (BAIK)
LUBRIKASI (BAIK)
VIBRASI CAMSHAFT
SETTING COMBINED INLET EXHAUST
(BAIK)
DEFLEKSI
SETTING FUEL OIL CAMS (BAIK)
CAMSHAFT
LUBRIKASI (BAIK)
GEAR MIP PUMP
TERKIKIS
EROSI PADA GIGI PENGGANTIAN GEAR
LIFE TIME MATERIAL
GEAR MIP PUMP
TEMPERATURE OUTLET
OPERASI DAYA MAMPU TIDAK MAKSIMAL DERATING TUBE AIR (BAIK)
CAC TINGGI
Pengukuran dan
Gear Bidang 3 hari
Penyetelan Gear 1
Intermediate Har kerja
Intermediate
Dari idea generation di atas, selanjutnya inisiatif perbaikan perlu ditentukan prioritas
berdasarkan kemudahan implementasi dan tingkat keuntungan / dampak terhadap perbaikan
masalah yang ada. Berikut hasil penentuan tingkat prioritas inisiatif perbaikan sesuai tabel
dibawah ini:
Tabel 2.3 Penentuan Matriks Prioritas
NO PENANGANAN RISIKO KEMUDAHAN DAMPAK
1 Setting Defleksi Camshaft SULIT BESAR
2 Melakukan Pengecekan Gear Intermediate MUDAH KECIL
3 Melakukan penggantian Mip Pump MUDAH BESAR
4 Melakukan perbaikan & pembersihan CAC SEDANG BESAR
Identifikasi Risiko Level Dampak Level Dampak
No Sasaran Mitigasi
Deskripsi Risiko Penyebab Dampak Sebelum Setelah
Kajian Risiko
Sangat
E
Besar
E.1 E.2 E.3 E.4 E.5
Besar D 1
TINGKAT KEMUNGKINAN
Sedang C 2
Kecil B 1 2
Sangat
A
Kecil
A.1 A.2 A.3 A.4 A.5
1 2 3 4 5
TINGKAT DAMPAK
REAL. Selesai
PENGUKURAN & PENYETELAN
B RENC. Realisasi 100%
CAMSHAFT
REAL. Selesai
2 Cover Gear dan thrust bearing RENC.
REAL. Selesai
D PEMBERSIHAN,PEMERIKSAAN
Realisasi 100%
PERBAIKAN & PENGGANTIAN
REAL. Selesai
2 Gear Intermediate RENC.
REAL. Selesai
3 Clearanve Axial RENC.
REAL. Selesai
E PEMASANGAN Realisasi 100%
1 Cover Gear dan thrust bearing RENC.
REAL. Selesai
2 Charge Air Cooler RENC.
REAL. Selesai
F PENGETESAN Realisasi 100%
Running Test RENC.
REAL. Selesai
GEAR INTEMEDIATE
(SEBELUM) GEAR INTEMEDIATE
(SESUDAH)
1000 34 30 34 27
SETELAH
PERBAIKAN
(APRIL 2019)
2000 38 34 38 32
CF
Daya
Item TDL ULPLTD
No. Mampu Perhitungan Jumlah (Rp)
Perhitugan (Rp) Bitung
(kW)
(%)
Produksi Unit
Daya Mampu
1 1 ULPLTD 2000 1467,28 6,94 20.365.846
x CF x TDL
Bitung
Kerugian pendapatan tersebut terjadi apabila gear mip pump pada unit 1
tidak dilakukan perbaikan maka akan berdampak menurunnya produktivitas
pembangkit (outage). Berdasarkan table diatas, apabila unit 1 tidak dapat
beroperasi (dalam keadaan outage) maka potensi kehilangan pendapatan unit
1 selama sebulan sebesar Rp 20.365.846.
2.3.3 Benefit
Apabila project ini dilaksanakan maka akan ddapatkan keuntungan baik dari sisi
ULPLTD Bitung maupun PLN secara keseluruhan. Keuntungan yang didapat
yaitu:
1. Meningkatkan penyaluran daya pada ULPLTD Bitung dari 6000 KW menjadi
8000 KW
2. Meningkatkan ketersediaan pembangkit untuk memenuhi sistem SULUTGO
terutama pada saat pembangkit non bbm tidak beroperasi
3. Meningkatkan EAF ULPLTD Bitung. Setelah dilaksanakan pemeliharaan
kemudian dapat diketetahui EAF bulan April adalah 86,67 %, yang sebelumnya
0 karena mesin belum operasi (terdapat gangguan).
Tabel 2.8 Kinerja Pengusahaan Bulan Maret 2019
Jam
Jam Jam Jam
Jam pemeliharaan Gangguan
Kerja Stand By Periode EAF EFOR SOF
Merek Mesin / Type Nomor Serial (Jam) Dalam
(Jam) (Jam) (Jam) (%) (%) (%)
(Jam)
SH RSH POH MOH FOH PH
MARET
UNIT 1 / SWD 9TM-410 0,00 0,00 744,00 0,00 0,00 744,00 0,00 0,00 100,00
UNIT 2 / SWD 9TM-410 56,00 688,00 0,00 0,00 0,00 744,00 100,00 0,00 0,00
UNIT 5 / PIELSTICK 12 PC 2-5 V 69,00 675,00 0,00 0,00 0,00 744,00 100,00 0,00 0,00
UNIT 6 / PIELSTICK 12 PC 2-5 V 10,00 287,55 0,00 446,45 0,00 744,00 39,99 0,00 60,01
UNIT 9 / HITACHI 16ZAV-40S 0,00 744,00 0,00 0,00 0,00 744,00 100,00 0,00 0,00
SUB TOTAL 135,00 2.394,55 744,00 446,45 0,00 3.720,00 73,33 0,00 26,67
Setelah dilakukan analisa pemeliharaan investigasi unit 1 dan permasalahan yang terjadi di
ULPLTD Bitung maka didapat hasil yang dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Penggantian gear Mip Pump dan pembersihan pada Charge Air Cooler merupakan
rekomendasi solusi yang tepat. Operasi lebih handal, pelaksanaan lebih mudah dan
biaya lebih ekonomis.
2. Faktor yang mempengaruhi EAF
a. Service Hour
b. Reserve Shutdown Hour
c. Outage Hour (Planned Outage Hour, Maintenance Outage Hour, Forced Outage
Hour)
d. Derating
3. Dapat meningkatkan penyaluran daya ULPLTD Bitung dari 6000 KW menjadi 8.000
KW
4. Meningkatkan EAF dan kinerja ULPLTD Bitung. Dengan meningkatnya nilai EAF
menunjang terjadinya perubahan yang berdampak positif dan dapat untuk membantu
mendongkrak pencapaian KPI Unit.
3.2 Saran
1. Memonitoring secara rutin pada saat mesin beroperasi agar kehandalan mesin dapat
lebih terjaga dan dapat meminimalisir gangguan.
2. Melaksanakan inspeksi pemeliharaan dan menganalisa hasil inspeksi pemeliharaan
agar dapat dilaksanakan kegiatan pemeliharaan preventif sebelum terjadinya gangguan.
3. Melaksanakan kegiatan Pemeliharaan Rutin sesuai dengan SOP sehingga dapat
meminimalisir jam waktu gangguan dan dapat melakukan kegiatan pemeliharaan
secara keseluruhan, baik membersihkan area mesin dari benda asing, melakukan
pemeliharaan korektif pada peralatan yang mengalami kerusakan dan selalu
melaksanakan predictive maintenance secara rutin.