Sni 77112 2012
Sni 77112 2012
Sni 77112 2012
ICS 91.060.20
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “
© BSN 2012
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin, menggandakan dan mengumumkan sebagian atau
seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun dan dilarang mendistribusikan dokumen ini
baik secara elektronik maupun tercetak tanpa izin tertulis dari BSN
BSN
Gd. Manggala Wanabakti
Blok IV, Lt. 3,4,7,10.
Telp. +6221-5747043
Fax. +6221-5747045
Email: [email protected]
www.bsn.go.id
Diterbitkan di Jakarta
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “
SNI 7711.2:2012
Daftar isi
Daftar isi.....................................................................................................................................i
Prakata .....................................................................................................................................ii
1 Ruang lingkup..................................................................................................................... 1
2 Acuan normatif.................................................................................................................... 1
3 Istilah dan definisi ............................................................................................................... 1
4 Ketentuan ........................................................................................................................... 1
4.1 Ketentuan umum ............................................................................................................. 1
4.2 Ketentuan teknis .............................................................................................................. 1
5 Langkah-langkah pemasangan .......................................................................................... 4
5.1 Peletakkan lembaran ....................................................................................................... 4
5.2 Bagian overlap................................................................................................................. 5
5.3 Cara pengikatan .............................................................................................................. 6
5.4 Bagian bubungan........................................................................................................... 11
5.5 Bagian samping/pinggir ................................................................................................. 13
5.6 Bubungan pada atap pelana.......................................................................................... 14
5.7 Aksesoris atap ............................................................................................................... 15
5.8 Pengikatan pada dinding ............................................................................................... 16
5.9 Pengikatan bagian sisi samping dinding........................................................................ 17
5.10 Penutup ujung/tepi bubungan pada atap dengan satu kemiringan ............................. 18
5.11 Talang untuk jurai dalam ............................................................................................. 19
5.12 Jendela atap LBB ........................................................................................................ 20
5.13 Ventilator atap.............................................................................................................. 21
5.14 Cerobong asap ............................................................................................................ 22
5.15 Atap melengkung/kubah .............................................................................................. 22
5.16 Tampilan menyerupai bentuk genteng ........................................................................ 23
Lampiran A ............................................................................................................................ 24
© BSN 2012 i
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “
SNI 7711.2:2012
Prakata
Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Tata cara pemasangan lembaran bitumen
bergelombang untuk atap ini mengacu pada dari EN 534 “ Corrugated bitumen sheets –
Instalation guide”, yang disesuaikan dengan kondisi Indonesia.
Standar ini memberikan ketentuan tata cara pemasangan lembaran bitumen bergelombang
untuk atap, sehingga pada pelaksanaannya di lapangan dapat diterapkan dan mencapai
kualitas yang tepat mutu.
SNI ini disusun oleh Subpanitia Teknis (SPT) 91-01-S4 Bahan, Sains, Struktur dan
Konstruksi Bangunan pada Panitia Teknis (PT) 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan
Rekayasa Sipil.
Tata penulisan mengikuti Pedoman Standardisasi Nasional (PSN) 8:2007 dan standar ini
telah dibahas pada rapat konsensus tanggal 3 Juni 2010 di Puslitbang Permukiman, Badan
Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum, Bandung, yang melibatkan
para narasumber, pakar, dan lembaga terkait.
© BSN 2012 ii
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “
SNI 7711.2:2012
1 Ruang lingkup
Standar ini mencakup cara pemasangan lembaran bitumen bergelombang dan langkah-
langkah pemasangan rangka atap, penyambungan antar lembaran dan bubungan, serta
penyelesaian akhir untuk mendapatkan hasil pemasangan yang sempurna.
2 Acuan normatif
SNI 7711.1 Spesifikasi produk dan metode pengujian lembaran bitumen bergelombang.
EN 534, Corrugated bitumen sheets – Product specification and test methods.
3.1
lembaran bitumen bergelombang
lembaran bergelombang yang diproduksi dari campuran homogen serat-serat organik
dan/atau anorganik dan bitumen dengan proses penekanan dan pemanasan yang sangat
tinggi
4 Ketentuan
a) Lembaran bitumen bergelombang adalah bahan yang fleksibel, sehingga sangat penting
untuk mengikuti pola dan instruksi pemasangannya secara benar;
b) Gunakan selalu alat pengunci LBB yang disarankan;
c) Tempatkan setiap gelombang pada bagian ujung/tepi atap bagian overlap lembaran dan
pada sisi vertikal sambungan;
d) Tempatkan setiap gelombang pada bagian gording bagian tengah;
e) Penguatan harus selalu dilakukan pada bagian atas gelombang;
f) Setiap gelombang harus dipaku/disekrup pada batas dan sisi samping overlap.
g) Rangka atap harus memenuhi persyaratan kekuatan dan kekakuan;
h) Jarak antar gording sesuai dengan yang disyaratkan oleh pabrik pembuat
a) Untuk rangka kayu dan logam, jarak antar gording maksimum 610 mm (Gambar 1);
b) Untuk rangka kayu dan logam, jarak maksimum overhang 70 mm (Gambar 1);
c) Untuk rangka kayu, jarak minimum overlap antar lembaran 170 mm dan untuk sisi
samping overlap minimal 1 gelombang (Gambar 2);
d) Untuk rangka logam, jarak minimum overlap antar lembaran 200 mm dan untuk sisi
samping overlap minimal 1 gelombang (Gambar 2);
e) Untuk rangka kayu, setiap lembaran harus dipasang dengan 19 buah paku;
f) Untuk rangka logam, setiap lembaran harus dipasang dengan 11 buah sekrup.
Bentang
Bentang
Overhang
Bentang
Overhang
a) Untuk rangka kayu dan logam, jarak antar gording maksimum 450 mm (Gambar 1);
b) Untuk rangka kayu dan logam, jarak maksimum overhang 70 mm (Gambar 1) ;
c) Untuk rangka kayu dan logam, jarak minimum overlap antar lembaran 200 mm dan untuk
sisi samping overlap minimal 1 gelombang (Gambar 2);
d) Untuk rangka kayu, setiap lembaran harus dipasang dengan 18 buah paku;
e) Untuk rangka logam, setiap lembaran harus dipasang dengan 14 buah sekrup.
a) Pemasangan lembar bitumen bergelombang harus ditopang oleh rangka papan dengan
ketebalan minimal 12 mm (Gambar 3);
b) Jarak maksimum overhang 70 mm (Gambar 1);
c) Jarak minimum overlap antar lembaran 300 mm dan untuk sisi samping overlap minimal
2 gelombang (Gambar 2);
d) Setiap lembaran harus dipasang dengan 16 buah paku;
Gording
Jika bagian miring atap lebih panjang dari 10 m, bukaan tambahan harus dibuat di tengah-
tengah miringnya atap.
- Jika panjang atap kurang dari 12 m, ventilasi harus dibuat pada ujung atap bagian bawah
dan di bagian bubungan (Gambar 5);
- Jika panjang atap lebih dari 12 m, ventilasi tambahan harus dibuat pada bagian tengah-
tengah dari sisi miring atap (Gambar 6).
5 Langkah-langkah pemasangan
a) Pasang lembaran pada ujung atap yang berlawanan dengan datangnya arah angin
dengan pola pemasangan seperti Gambar 7;
b) Untuk lembaran no. 6 dan no. 12, merupakan hasil potongan lembaran menjadi dua
bagian;
Garis rancangan
12
10 11
6 7 8 9
1 2 3 4 5
Untuk menjamin kekedapan air pada atap ikuti ketentuan bagian lembaran yang overlap.
Bagian overlap untuk bagian sisi samping dan ujung bervariasi sesuai kemiringan atap (lihat
4.2).
3 16 17 18 19
11 12 13 14 15
1 4 5 6 7 8 910 2
3 17 18
14 15 16
11 12 13
1 4 5 6 7 8 910 2
3 14 15 16
10 11 12 13
1 4 5 6 7 8 92
3 10 11
7 8 9
1 4 5 6 2
3 13 14
10 11 12
7 8 9
1 4 5 6 2
a) Pilih tipe paku/sekrup yang tepat dan sesuai untuk tipe gording yang dipakai dan
letakkan ditengah-tengah lebar gording;
b) Tempatkan paku/sekrup pada puncak gelombang dan arahkan ke dalam gording hingga
lembaran bitumen bergelombang terikat dengan baik dan sempurna;
c) Gunakan palu untuk pengikatan dengan paku pada rangka kayu;
d) Gunakan alat bor dengan putaran yang dapat diatur agar tidak terjadi penekanan
berlebihan pada gelombang untuk pengikatan dengan sekrup pada rangka logam.
a) Untuk rangka kayu, gunakan kayu kaso untuk menopang bubungan (Gambar 13);
b) Bubungan harus diikat pada setiap lembar gelombang;
c) Tambahkan sebuah gording, bila jarak antara gording terakhir dan bubungan terlalu lebar
(Gambar 14);
d) Tempatkan bubungan pada ujung atap dengan posisi berlawanan dengan arah angin;
e) Jarak lapis overlap antara bubungan dan LBB harus tetap, yaitu minimum 120 mm
(Gambar 15) ;
f) Jarak lapis overlap antar bubungan harus tetap, yaitu minimum 125 mm (Gambar 16);
g) Untuk rangka kayu, jumlah paku 8 buah setiap sisi bubungan;
h) Untuk rangka logam, jumlah sekrup 4 buah setiap sisi bubungan.
i) Material kayu dapat digunakan untuk menyelesaikan bagian pinggir bubungan (Gambar
17)
Bubungan
Nok (penopang bubungan)
Lembaran atap
Gording
Gording tengah/antara
Gording tengah/antara
Maksimum 70 mm Gording di overlap lembaran
Gording tengah/antara
Gording tengah/antara
minimum120 mm Bubungan
Lembaran atap
Minimum 125 mm
Penutup bubungan
a) Satukan bagian listplang samping dengan permukaan bawah dan pinggir LBB;
b) Lekukkan ke bawah dan pakukan pada posisinya (Gambar 18).
Listplang
Bubungan
Listplang
Lembaran bitumen
Listplang
Penutup
pelat logam
Listplang
a) Aksesoris atap pelat logam digunakan pada ujung atap bagian bawah untuk mengurangi
terjadinya rembesan air hujan (Gambar 24);
b) Aksesoris strip ventilasi atap digunakan untuk mencegah masuknya serangga atau
burung (Gambar 25).
Lembaran atap
Pelat logam
Listplang
Lembaran atap
Strip ventilasi atap
5.8.1 Lembaran penahan air pada dinding dari lembaran bitumen bergelombang
a) Pasang lapis penutup/penahan air pada dinding dari LBB yang sudah dibentuk
sebelumnya (Gambar 26);
b) Buat alur pada dinding untuk penempatan penutup pelat logam dengan kedalaman 2 cm
sampai dengan 3 cm;
c) Pasang penutup pelat logam dan pakukan pada alur dinding yang telah disiapkan;
d) Tutup alur dinding dengan mortar;
Mortar
5.8.2 Lembaran penahan air pada dinding dari produk jenis lain
a) Pasang lapis penutup/penahan air pada dinding dari produk jenis lain berupa pelat
logam yang sudah dibentuk sebelumnya (Gambar 23);
b) Buat alur pada dinding untuk penempatan penutup pelat logam dengan kedalaman
2 sampai dengan 3 cm;
c) Pasang penutup pelat logam dan pakukan pada alur dinding yang telah disiapkan;
d) Tutup alur dinding dengan mortar;
Mortar
Gambar 27 - Pemasangan lembaran penahan air pada dinding dari pelat logam
a) Pasang lapis penutup/penahan air pada sisi samping dinding dari pelat logam yang
sudah dibentuk sebelumnya (Gambar 28);
b) Buat alur pada sisi samping dinding sejajar dengan kemiringan atap untuk penempatan
penutup pelat logam dengan kedalaman 2 cm sampai dengan 3 cm;
c) Pasang penutup pelat logam pada alur dinding yang telah disiapkan;
d) Tutup alur dinding dengan mortar;
Mortar
a) Pasang lapis penutup/penahan air pada sisi samping dinding dari pelat logam yang
sudah dibentuk sebelumnya (Gambar 25);
b) Gunakan pita perekat untuk merekatkan pelat logam pada dinding.
Pita perekat
Bubungan
Pelat
a) Pasang papan untuk perletakan talang pada jurai dalam dari pelat logam;
b) Kedalaman talang minimum 75 mm;
c) Panjang bagian overlap minimum 40 mm.
40 mm
40 mm Pelat
75 mm
a) Pasang papan untuk perletakan talang pada jurai dalam dari lembaran bitumen;
b) Kedalaman talang minimum 75 mm;
c) Panjang bagian overlap minimum 40 mm.
Lembaran bitumen
75 mm
a) Untuk memberikan pencahayaan alami dan ventilasi, pasang lembaran yang telah
dilengkapi jendela kaca (Gambar 34);
b) Untuk memberikan pencahayaan alami, pasang jenis produk lembaran transparan;
c) Pasang dan ikatkan pada posisinya seperti pemasangan lembaran bitumen
bergelombang.
a) Ventilator atap dapat dipasang setiap volume ruangan sebesar 10.000 m3 sampai
dengan 33.000 m3 (Gambar 35);
b) Potong lembaran untuk membuat bukaan dan pakukan pada posisinya sesuai petunjuk
pemasangan yang menyertai produk tersebut.
a) Bila diperlukan, pasang cerobong asap pada bagian atap dan ikatkan dengan kuat;
b) Lapisi dengan bahan kedap air pada bagian sambungan agar tidak terjadi perembesan.
Bila rangka atap telah terpasang, lanjutkan dengan menyiapkan garis-garis lapisan sehingga
diperoleh posisi gording yang tepat (Gambar 37), dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Puncak kubah dengan kemiringan < 17% : bentang maksimum = 360 mm;
b) Puncak kubah dengan kemiringan 17% - 27% : bentang maksimum = 450 mm;
c) Puncak kubah dengan kemiringan > 27% : bentang maksimum = 610 mm;
d) Pada puncak atap dengan kemiringan = 0%;
- hindarkan adanya lembaran tumpang tindih (letakkan lembaran paling atas di tengah-
tengahnya);
- overhang maksimum 70 mm;
- Lapisan overlap ke arah samping 2 gelombang.
360 mm
450 mm
610 mm
a) Potong LBB sepanjang 500 mm dengan menggunakan gergaji yang telah diberi pelumas;
b) Pasang LBB yang telah dipotong dengan overlap sepanjang 200 mm untuk mendapatkan
pengaruh/efek genteng berupa garis bayangan yang menarik.
20 mm
50 mm
Lampiran A
(informatif)
Daftar Istilah
Fastener : Pengikat
Accessories : Aksesoris
Monopitch roof : Atap dengan satu kemiringan
Overhang : Lembaran yang menggantung
Skylight : Jendela kaca
© BSN 2012
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “
© BSN 2012
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “
© BSN 2012
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “
© BSN 2012