Sni 77112 2012

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 32

” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa

Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “


SNI 7711.2:2012

lembaran bitumen bergelombang untuk atap

Badan Standardisasi Nasional


Tata cara pemasangan
Standar Nasional Indonesia

ICS 91.060.20
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “

© BSN 2012

Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin, menggandakan dan mengumumkan sebagian atau
seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun dan dilarang mendistribusikan dokumen ini
baik secara elektronik maupun tercetak tanpa izin tertulis dari BSN

BSN
Gd. Manggala Wanabakti
Blok IV, Lt. 3,4,7,10.
Telp. +6221-5747043
Fax. +6221-5747045
Email: [email protected]
www.bsn.go.id

Diterbitkan di Jakarta
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “
SNI 7711.2:2012

Daftar isi

Daftar isi.....................................................................................................................................i
Prakata .....................................................................................................................................ii
1 Ruang lingkup..................................................................................................................... 1
2 Acuan normatif.................................................................................................................... 1
3 Istilah dan definisi ............................................................................................................... 1
4 Ketentuan ........................................................................................................................... 1
4.1 Ketentuan umum ............................................................................................................. 1
4.2 Ketentuan teknis .............................................................................................................. 1
5 Langkah-langkah pemasangan .......................................................................................... 4
5.1 Peletakkan lembaran ....................................................................................................... 4
5.2 Bagian overlap................................................................................................................. 5
5.3 Cara pengikatan .............................................................................................................. 6
5.4 Bagian bubungan........................................................................................................... 11
5.5 Bagian samping/pinggir ................................................................................................. 13
5.6 Bubungan pada atap pelana.......................................................................................... 14
5.7 Aksesoris atap ............................................................................................................... 15
5.8 Pengikatan pada dinding ............................................................................................... 16
5.9 Pengikatan bagian sisi samping dinding........................................................................ 17
5.10 Penutup ujung/tepi bubungan pada atap dengan satu kemiringan ............................. 18
5.11 Talang untuk jurai dalam ............................................................................................. 19
5.12 Jendela atap LBB ........................................................................................................ 20
5.13 Ventilator atap.............................................................................................................. 21
5.14 Cerobong asap ............................................................................................................ 22
5.15 Atap melengkung/kubah .............................................................................................. 22
5.16 Tampilan menyerupai bentuk genteng ........................................................................ 23
Lampiran A ............................................................................................................................ 24

© BSN 2012 i
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “
SNI 7711.2:2012

Prakata

Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Tata cara pemasangan lembaran bitumen
bergelombang untuk atap ini mengacu pada dari EN 534 “ Corrugated bitumen sheets –
Instalation guide”, yang disesuaikan dengan kondisi Indonesia.

Standar ini memberikan ketentuan tata cara pemasangan lembaran bitumen bergelombang
untuk atap, sehingga pada pelaksanaannya di lapangan dapat diterapkan dan mencapai
kualitas yang tepat mutu.

SNI ini disusun oleh Subpanitia Teknis (SPT) 91-01-S4 Bahan, Sains, Struktur dan
Konstruksi Bangunan pada Panitia Teknis (PT) 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan
Rekayasa Sipil.

Tata penulisan mengikuti Pedoman Standardisasi Nasional (PSN) 8:2007 dan standar ini
telah dibahas pada rapat konsensus tanggal 3 Juni 2010 di Puslitbang Permukiman, Badan
Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum, Bandung, yang melibatkan
para narasumber, pakar, dan lembaga terkait.

© BSN 2012 ii
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “
SNI 7711.2:2012

Tata cara pemasangan lembaran bitumen bergelombang

1 Ruang lingkup

Standar ini mencakup cara pemasangan lembaran bitumen bergelombang dan langkah-
langkah pemasangan rangka atap, penyambungan antar lembaran dan bubungan, serta
penyelesaian akhir untuk mendapatkan hasil pemasangan yang sempurna.

2 Acuan normatif

SNI 7711.1 Spesifikasi produk dan metode pengujian lembaran bitumen bergelombang.
EN 534, Corrugated bitumen sheets – Product specification and test methods.

3 Istilah dan definisi

3.1
lembaran bitumen bergelombang
lembaran bergelombang yang diproduksi dari campuran homogen serat-serat organik
dan/atau anorganik dan bitumen dengan proses penekanan dan pemanasan yang sangat
tinggi

4 Ketentuan

4.1 Ketentuan umum

a) Lembaran bitumen bergelombang adalah bahan yang fleksibel, sehingga sangat penting
untuk mengikuti pola dan instruksi pemasangannya secara benar;
b) Gunakan selalu alat pengunci LBB yang disarankan;
c) Tempatkan setiap gelombang pada bagian ujung/tepi atap bagian overlap lembaran dan
pada sisi vertikal sambungan;
d) Tempatkan setiap gelombang pada bagian gording bagian tengah;
e) Penguatan harus selalu dilakukan pada bagian atas gelombang;
f) Setiap gelombang harus dipaku/disekrup pada batas dan sisi samping overlap.
g) Rangka atap harus memenuhi persyaratan kekuatan dan kekakuan;
h) Jarak antar gording sesuai dengan yang disyaratkan oleh pabrik pembuat

4.2 Ketentuan teknis

4.2.1 Kemiringan dan jenis rangka atap

4.2.1.1 Kemiringan atap > 15°

a) Untuk rangka kayu dan logam, jarak antar gording maksimum 610 mm (Gambar 1);
b) Untuk rangka kayu dan logam, jarak maksimum overhang 70 mm (Gambar 1);
c) Untuk rangka kayu, jarak minimum overlap antar lembaran 170 mm dan untuk sisi
samping overlap minimal 1 gelombang (Gambar 2);
d) Untuk rangka logam, jarak minimum overlap antar lembaran 200 mm dan untuk sisi
samping overlap minimal 1 gelombang (Gambar 2);
e) Untuk rangka kayu, setiap lembaran harus dipasang dengan 19 buah paku;
f) Untuk rangka logam, setiap lembaran harus dipasang dengan 11 buah sekrup.

© BSN 2012 1 dari 24


” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “
SNI 7711.2:2012

Sambungan overlap lembaran


Bentang

Bentang

Bentang
Overhang

Bentang
Overhang

Gambar 1 - Jarak antar gording (bentang)

Jarak overlap untuk sisi samping


Jarak overlap antar lembaran

Gambar 2 - Jarak overlap

4.2.1.2 Kemiringan atap 10° sampai dengan 15°

a) Untuk rangka kayu dan logam, jarak antar gording maksimum 450 mm (Gambar 1);
b) Untuk rangka kayu dan logam, jarak maksimum overhang 70 mm (Gambar 1) ;
c) Untuk rangka kayu dan logam, jarak minimum overlap antar lembaran 200 mm dan untuk
sisi samping overlap minimal 1 gelombang (Gambar 2);
d) Untuk rangka kayu, setiap lembaran harus dipasang dengan 18 buah paku;
e) Untuk rangka logam, setiap lembaran harus dipasang dengan 14 buah sekrup.

4.2.1.3 Kemiringan atap 5° sampai dengan 10° dengan rangka kayu

a) Pemasangan lembar bitumen bergelombang harus ditopang oleh rangka papan dengan
ketebalan minimal 12 mm (Gambar 3);
b) Jarak maksimum overhang 70 mm (Gambar 1);

© BSN 2012 2 dari 24


” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “
SNI 7711.2:2012

c) Jarak minimum overlap antar lembaran 300 mm dan untuk sisi samping overlap minimal
2 gelombang (Gambar 2);
d) Setiap lembaran harus dipasang dengan 16 buah paku;

Gording

Gambar 3 - Rangka papan

4.2.2 Ventilasi atap

4.2.2.1 Bubungan atap


Papan
Bukaan ventilasi harus disediakan pada setiap bagian ujung atap bagian bawah dan di
bagian bubungan atap (lihat Gambar 4);

Jika bagian miring atap lebih panjang dari 10 m, bukaan tambahan harus dibuat di tengah-
tengah miringnya atap.

Gambar 4 - Ventilasi pada bubungan atap

4.2.2.2 Atap dengan satu kemiringan

- Jika panjang atap kurang dari 12 m, ventilasi harus dibuat pada ujung atap bagian bawah
dan di bagian bubungan (Gambar 5);
- Jika panjang atap lebih dari 12 m, ventilasi tambahan harus dibuat pada bagian tengah-
tengah dari sisi miring atap (Gambar 6).

© BSN 2012 3 dari 24


” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “
SNI 7711.2:2012

Gambar 5 - Bukaan ventilasi untuk atap dengan satu kemiringan

Gambar 6 - Bukaan ventilasi ditengah-tengah jarak gelombang

5 Langkah-langkah pemasangan

5.1 Peletakkan lembaran

a) Pasang lembaran pada ujung atap yang berlawanan dengan datangnya arah angin
dengan pola pemasangan seperti Gambar 7;
b) Untuk lembaran no. 6 dan no. 12, merupakan hasil potongan lembaran menjadi dua
bagian;

© BSN 2012 4 dari 24


” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “
SNI 7711.2:2012

Arah angin dominan

Garis rancangan

12

10 11

6 7 8 9

1 2 3 4 5

Gambar 7 - Perletakan lembaran sesuai arah angin

5.2 Bagian overlap

Untuk menjamin kekedapan air pada atap ikuti ketentuan bagian lembaran yang overlap.
Bagian overlap untuk bagian sisi samping dan ujung bervariasi sesuai kemiringan atap (lihat
4.2).

© BSN 2012 5 dari 24


” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “
SNI 7711.2:2012

5.3 Cara pengikatan

5.3.1 Rangka kayu

a) Untuk kemiringan atap > 15°

Pemakuan dengan jumlah 19 buah ditempatkan pada :


- 9 buah paku untuk setiap gelombang pada batas bawah overlap;
- 5 buah paku untuk lembar bagian gording kedua;
- 5 buah paku untuk lembar bagian gording ketiga.

3 16 17 18 19

11 12 13 14 15

1 4 5 6 7 8 910 2

Gambar 8 - Posisi pemasangan paku pada rangka kayu dengan


kemiringan atap > 15°

© BSN 2012 6 dari 24


” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “
SNI 7711.2:2012

b) Untuk kemiringan atap 10° sampai dengan 15°

Pemakuan dengan jumlah 18 buah ditempatkan pada :


- 9 buah paku untuk setiap gelombang pada batas bawah overlap;
- 3 buah paku untuk lembar bagian gording kedua;
- 3 buah paku untuk lembar bagian gording ketiga;
- 3 buah paku untuk lembar bagian gording keempat.

3 17 18

14 15 16

11 12 13

1 4 5 6 7 8 910 2

Gambar 9 - Posisi pemasangan paku pada rangka kayu dengan


kemiringan atap 10° sampai dengan 15°

© BSN 2012 7 dari 24


” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “
SNI 7711.2:2012

c) Untuk kemiringan atap 5° sampai dengan 10°

Pemakuan dengan jumlah 16 buah ditempatkan pada :


- 8 buah paku untuk setiap gelombang pada batas bawah overlap;
- 4 buah paku untuk lembar bagian gording kedua;
- 4 buah paku untuk lembar bagian gording ketiga.

3 14 15 16

10 11 12 13

1 4 5 6 7 8 92

Gambar 10 - Posisi pemasangan paku pada rangka kayu dengan


kemiringan atap 5° sampai dengan 10°

© BSN 2012 8 dari 24


” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “
SNI 7711.2:2012

5.3.2 Rangka logam

a) Untuk kemiringan atap > 15°

Penyekrupan dengan jumlah 11 buah ditempatkan pada :


- 5 buah sekrup untuk setiap gelombang pada batas bawah overlap;
- 3 buah sekrup untuk lembar bagian gording kedua;
- 3 buah sekrup untuk lembar bagian gording ketiga.
17 cm

3 10 11

7 8 9

1 4 5 6 2

Gambar 11 - Posisi pemasangan sekrup pada rangka logam dengan


kemiringan atap > 15°

© BSN 2012 9 dari 24


” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “
SNI 7711.2:2012

b) Untuk kemiringan atap 10° sampai dengan 15°

Penyekrupan dengan jumlah 14 buah ditempatkan pada :


- 5 buah sekrup untuk setiap gelombang pada batas bawah overlap.
- 3 buah sekrup untuk lembar bagian gording kedua.
- 3 buah sekrup untuk lembar bagian gording ketiga.
- 3 buah sekrup untuk lembar bagian gording keempat.

3 13 14

10 11 12

7 8 9

1 4 5 6 2

Gambar 12 - Posisi pemasangan sekrup pada rangka logam dengan


kemiringan atap 10° sampai dengan 15°

5.3.3 Langkah pengikatan

a) Pilih tipe paku/sekrup yang tepat dan sesuai untuk tipe gording yang dipakai dan
letakkan ditengah-tengah lebar gording;
b) Tempatkan paku/sekrup pada puncak gelombang dan arahkan ke dalam gording hingga
lembaran bitumen bergelombang terikat dengan baik dan sempurna;
c) Gunakan palu untuk pengikatan dengan paku pada rangka kayu;
d) Gunakan alat bor dengan putaran yang dapat diatur agar tidak terjadi penekanan
berlebihan pada gelombang untuk pengikatan dengan sekrup pada rangka logam.

© BSN 2012 10 dari 24


” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “
SNI 7711.2:2012

5.4 Bagian bubungan

a) Untuk rangka kayu, gunakan kayu kaso untuk menopang bubungan (Gambar 13);
b) Bubungan harus diikat pada setiap lembar gelombang;
c) Tambahkan sebuah gording, bila jarak antara gording terakhir dan bubungan terlalu lebar
(Gambar 14);
d) Tempatkan bubungan pada ujung atap dengan posisi berlawanan dengan arah angin;
e) Jarak lapis overlap antara bubungan dan LBB harus tetap, yaitu minimum 120 mm
(Gambar 15) ;
f) Jarak lapis overlap antar bubungan harus tetap, yaitu minimum 125 mm (Gambar 16);
g) Untuk rangka kayu, jumlah paku 8 buah setiap sisi bubungan;
h) Untuk rangka logam, jumlah sekrup 4 buah setiap sisi bubungan.
i) Material kayu dapat digunakan untuk menyelesaikan bagian pinggir bubungan (Gambar
17)

Bubungan
Nok (penopang bubungan)
Lembaran atap

Gambar 13 - Detail pemasangan bubungan rangka kayu

Gording
Gording tengah/antara

Gording tengah/antara
Maksimum 70 mm Gording di overlap lembaran

Gording tengah/antara

Gording tengah/antara

Gording bagian bawah

Gambar 14 - Bubungan dan bagian atas atap

© BSN 2012 11 dari 24


” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “
SNI 7711.2:2012

minimum120 mm Bubungan

Lembaran atap

Gambar 15 - Jarak lapis overlap antara bubungan dan lembaran bitumen


bergelombang

Minimum 125 mm

Gambar 16 - Jarak lapis overlap antar bubungan

Penutup bubungan

Gambar 17 - Penutup bagian pinggir bubungan

© BSN 2012 12 dari 24


” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “
SNI 7711.2:2012

5.5 Bagian samping/pinggir

5.5.1 Penutupan dengan lembaran bitumen bergelombang

a) Satukan bagian listplang samping dengan permukaan bawah dan pinggir LBB;
b) Lekukkan ke bawah dan pakukan pada posisinya (Gambar 18).

Bagian ujung yang ditekuk

Listplang

Gambar 18 - Penutupan dengan lembaran bitumen bergelombang

5.5.2 Penutupan dengan bubungan lembaran bitumen bergelombang

a) Pasang secara kuat dan merata bagian atas LBB;


b) Letakkan bubungan LBB di atasnya dan pakukan pada posisinya.

Bubungan

Listplang

Gambar 19 - Penutupan dengan bubungan bitumen bergelombang

© BSN 2012 13 dari 24


” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “
SNI 7711.2:2012

5.5.3 Penutupan dengan bagian samping lembaran bitumen bergelombang

a) Pasang secara kuat dan merata bagian atas LBB;


b) Letakkan bagian samping LBB di atasnya dan pakukan pada posisinya.

Lembaran bitumen

Listplang

Gambar 20 - Penutupan dengan bagian samping lembaran bitumen bergelombang

5.5.4 Penutupan dengan penutup pelat logam

a) Pasang secara kuat dan merata bagian atas LBB;


b) Tutup bagian atasnya dengan penutup pelat logam dan pakukan pada posisinya.

Penutup
pelat logam

Listplang

Gambar 21 - Penutupan dengan penutup pelat logam

5.6 Bubungan pada atap pelana

a) Letakkan papan penopang dan potongan reng pada rangka bubungan;


b) Pasang bubungan LBB dimulai dari bawah sampai ke atas dan paku pada posisinya
(Gambar 22);
c) Pada bagian puncak, lipat bubungan LBB dan paku pada posisinya (Gambar 23).

© BSN 2012 14 dari 24


” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “
SNI 7711.2:2012

Gambar 22 - Pemasangan bubungan pada atap pelana

Gambar 23 - Pemasangan bubungan pada bagian puncak atap pelana

5.7 Aksesoris atap

a) Aksesoris atap pelat logam digunakan pada ujung atap bagian bawah untuk mengurangi
terjadinya rembesan air hujan (Gambar 24);
b) Aksesoris strip ventilasi atap digunakan untuk mencegah masuknya serangga atau
burung (Gambar 25).

Lembaran atap

Pelat logam

Listplang

Gambar 24 - Pemasangan aksesoris atap pelat logam

© BSN 2012 15 dari 24


” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “
SNI 7711.2:2012

Lembaran atap
Strip ventilasi atap

Gambar 25 - Pemasangan aksesoris strip ventilasi atap

5.8 Pengikatan pada dinding

5.8.1 Lembaran penahan air pada dinding dari lembaran bitumen bergelombang

a) Pasang lapis penutup/penahan air pada dinding dari LBB yang sudah dibentuk
sebelumnya (Gambar 26);
b) Buat alur pada dinding untuk penempatan penutup pelat logam dengan kedalaman 2 cm
sampai dengan 3 cm;
c) Pasang penutup pelat logam dan pakukan pada alur dinding yang telah disiapkan;
d) Tutup alur dinding dengan mortar;

Mortar

Penutup pelat logam

Penahan air dari lembaran


bitumen bergelombang

Gambar 26 - Pemasangan lembaran penahan air pada dinding dari LBB

5.8.2 Lembaran penahan air pada dinding dari produk jenis lain

a) Pasang lapis penutup/penahan air pada dinding dari produk jenis lain berupa pelat
logam yang sudah dibentuk sebelumnya (Gambar 23);
b) Buat alur pada dinding untuk penempatan penutup pelat logam dengan kedalaman
2 sampai dengan 3 cm;
c) Pasang penutup pelat logam dan pakukan pada alur dinding yang telah disiapkan;
d) Tutup alur dinding dengan mortar;

© BSN 2012 16 dari 24


” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “
SNI 7711.2:2012

Mortar

Penutup pelat logam

Penahan air dari pelat logam

Gambar 27 - Pemasangan lembaran penahan air pada dinding dari pelat logam

5.9 Pengikatan bagian sisi samping dinding

5.9.1 Pemasangan dengan memakai penutup pelat logam

a) Pasang lapis penutup/penahan air pada sisi samping dinding dari pelat logam yang
sudah dibentuk sebelumnya (Gambar 28);
b) Buat alur pada sisi samping dinding sejajar dengan kemiringan atap untuk penempatan
penutup pelat logam dengan kedalaman 2 cm sampai dengan 3 cm;
c) Pasang penutup pelat logam pada alur dinding yang telah disiapkan;
d) Tutup alur dinding dengan mortar;

Mortar

Penutup pelat logam

Penahan air dari pelat logam

Gambar 28 - Pemasangan dengan memakai penutup pelat logam

5.9.2 Pemasangan dengan memakai pita perekat

a) Pasang lapis penutup/penahan air pada sisi samping dinding dari pelat logam yang
sudah dibentuk sebelumnya (Gambar 25);
b) Gunakan pita perekat untuk merekatkan pelat logam pada dinding.

© BSN 2012 17 dari 24


” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “
SNI 7711.2:2012

Pita perekat

Penahan air dari pelat logam

Gambar 29 - Pemasangan dengan memakai pita perekat

5.10 Penutup ujung/tepi bubungan pada atap dengan satu kemiringan

a) Pasang lisplang pada ujung atap dengan satu kemiringan;


b) Letakkan bubungan LBB atau pelat logam pada lisplang (Gambar 30 dan Gambar 31)
dan pakukan atau sekrupkan pada posisinya;

Bubungan

Gambar 30 - Penutup ujung/tepi bubungan dengan bubungan LBB

© BSN 2012 18 dari 24


” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “
SNI 7711.2:2012

Pelat

Gambar 31 - Penutup ujung/tepi bubungan dengan pelat logam

5.11 Talang untuk jurai dalam

5.11.1 Pemasangan talang dari pelat logam

a) Pasang papan untuk perletakan talang pada jurai dalam dari pelat logam;
b) Kedalaman talang minimum 75 mm;
c) Panjang bagian overlap minimum 40 mm.

40 mm
40 mm Pelat

75 mm

Gambar 32 - Talang pada jurai dalam dari pelat logam

5.11.2 Pemasangan talang dari lembaran bitumen

a) Pasang papan untuk perletakan talang pada jurai dalam dari lembaran bitumen;
b) Kedalaman talang minimum 75 mm;
c) Panjang bagian overlap minimum 40 mm.

Lembaran bitumen

75 mm

Gambar 33 - Talang pada jurai dalam dari lembaran bitumen

© BSN 2012 19 dari 24


” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “
SNI 7711.2:2012

5.12 Jendela atap LBB

a) Untuk memberikan pencahayaan alami dan ventilasi, pasang lembaran yang telah
dilengkapi jendela kaca (Gambar 34);
b) Untuk memberikan pencahayaan alami, pasang jenis produk lembaran transparan;
c) Pasang dan ikatkan pada posisinya seperti pemasangan lembaran bitumen
bergelombang.

Gambar 34 - Pemasangan jendela kaca

© BSN 2012 20 dari 24


” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “
SNI 7711.2:2012

5.13 Ventilator atap

a) Ventilator atap dapat dipasang setiap volume ruangan sebesar 10.000 m3 sampai
dengan 33.000 m3 (Gambar 35);
b) Potong lembaran untuk membuat bukaan dan pakukan pada posisinya sesuai petunjuk
pemasangan yang menyertai produk tersebut.

Gambar 35 - Ventilator atap

© BSN 2012 21 dari 24


” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “
SNI 7711.2:2012

5.14 Cerobong asap

a) Bila diperlukan, pasang cerobong asap pada bagian atap dan ikatkan dengan kuat;
b) Lapisi dengan bahan kedap air pada bagian sambungan agar tidak terjadi perembesan.

Gambar 36 - Cerobong asap

5.15 Atap melengkung/kubah

Bila rangka atap telah terpasang, lanjutkan dengan menyiapkan garis-garis lapisan sehingga
diperoleh posisi gording yang tepat (Gambar 37), dengan ketentuan sebagai berikut:

a) Puncak kubah dengan kemiringan < 17% : bentang maksimum = 360 mm;
b) Puncak kubah dengan kemiringan 17% - 27% : bentang maksimum = 450 mm;
c) Puncak kubah dengan kemiringan > 27% : bentang maksimum = 610 mm;
d) Pada puncak atap dengan kemiringan = 0%;
- hindarkan adanya lembaran tumpang tindih (letakkan lembaran paling atas di tengah-
tengahnya);
- overhang maksimum 70 mm;
- Lapisan overlap ke arah samping 2 gelombang.

© BSN 2012 22 dari 24


” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “
SNI 7711.2:2012

360 mm
450 mm

610 mm

Gambar 37 - Atap melengkung/kubah

5.16 Tampilan menyerupai bentuk genteng

a) Potong LBB sepanjang 500 mm dengan menggunakan gergaji yang telah diberi pelumas;
b) Pasang LBB yang telah dipotong dengan overlap sepanjang 200 mm untuk mendapatkan
pengaruh/efek genteng berupa garis bayangan yang menarik.

20 mm

50 mm

Gambar 36 - Atap dengan tampilan genteng

© BSN 2012 23 dari 24


” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “
SNI 7711.2:2012

Lampiran A
(informatif)
Daftar Istilah

Fastener : Pengikat
Accessories : Aksesoris
Monopitch roof : Atap dengan satu kemiringan
Overhang : Lembaran yang menggantung
Skylight : Jendela kaca

© BSN 2012 24 dari 24


” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “

© BSN 2012
 
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “

© BSN 2012
 
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “

© BSN 2012
 
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil pada Subpanitia Teknis 91-01-S2 Rekayasa Jalan dan Jembatan “

BADAN STANDARDISASI NASIONAL - BSN


Gedung Manggala Wanabakti Blok IV Lt. 3,4,7,10
Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan Jakarta 10270
Telp: 021- 574 7043; Faks: 021- 5747045; e-mail : [email protected]

© BSN 2012

Anda mungkin juga menyukai