Modul Optimasi Lengkap 4333 PDF
Modul Optimasi Lengkap 4333 PDF
Modul Optimasi Lengkap 4333 PDF
OPTIMASI INDUSTRI
Kepala Laboratorium
Ir. Handoyo, MT
NIP. 19570209 198503 1 003
Asisten Laboratorium
Deddy Prasetyo (Koordinator Asisten)
1332010099
Muhammad Irza Firmansyah (Wakil Koor. Asisten)
1332010063
Rika Ayuni Nadhilah (Sekretaris)
1332010160
Kusnul Yanwari (Bendahara)
1332010214
Nadhif Amrijal (Koordinator HSM)
1332010050
Rifqi Alie Ahda (HSM)
1332010079
Sandra Dhea Marsha Chikita (Koordinator HRD)
1332010205
Puji dan syukur kami oanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyusun Buku Panduan Praktikum
Optimasi Industri ini dengan baik.
Buku Panduan Praktikun Optimasi Industri ini terdiri dari delapan materi
yaitu Linear and Integer Programming, Transportation and Transhipment,
Dynamic Programming, Project Evaluation Review Technique (PERT), Project
Scheduling Critical Path Method (CPM), Queuing Theory (Teori Antrian),
Markov Chain (Rantai Markov), Time Series Forecasting (Peramalan Time
Series), Inventory Theory (Teori Persediaan).
Tim penyusun mengucapkan terima kasih sepada semua pihak yang telah
membantu memberikan masukan bagi perbaikan Buku Panduan Praktikum
Optimasi Industri. Kami menyadari bahwa buku panduan praktikum ini masih
jauh dari sempurna. Untuk itu kami selalu terbuka atas kritik dan saran yang
bersifat membangun.
Tim Penyusun
TATA TERTIB
PRAKTIKUM OPTIMASI INDUSTRI
B. Linear Programming
Model matematis perumusan masalah umum pengalokasian sumber daya
untuk berbagai kegiatan, disebut sebagai model Linear Programming (L.P).
Model linear programming ini merupakan bentuk dan susunan dari dalam
menyajikan masalah-masalah yang akan dipecahkan dengan teknik linear
programming. Dalam model linear programming dikenal dua macam fungsi yaitu
fungsi tujuan (objective function) dan fungsi-fungsi batasan (constraint functions).
Fungsi tujuan adalah fungsi yang menggambarkan tujuan atau sasaran di
dalam permasalahan linear programming yang berkaitan dengan pengaturan
secara optimal sumber daya untuk memperoleh keuntungan maksimal dan biaya
minimal. Pada umumnya nilai yang akan dioptimalkan dinyatakan sebagai Z.
Sedangkan fungsi batasan merupakan bentuk penyajian secara matematis
batasan-batasan kapasitas yang tersedia yang akan dialokasikan secara optimal ke
berbagai kegiatan.
Ada tiga langkah utama dalam merumuskan model pemrograman linier
yaitu :
1. Tentukan variabel yang ingin diketahui atau variabel keputusan dan
gambarkan dalam simbol-simbol aljabar.
2. Tentukan semua keterbatasan atau kendala dan gambarakan dalam bentuk
persamaan linier atau ketidaksamaan dari variabel keputusan tadi.
3. Tentukan tujuan atau kriteria dan gambarkan sebagai suatu fungsi linier dari
variabel keputusan yang akan berbentuk maksimasi atau minimasi.
Metode simpleks merupakan suatu cara yang lazim dipakai untuk
menentukan kombinasi optimal dari tiga variabel atau lebih. Pada masa sekarang
masalah-masalah linear programming yang melibatkan banyak variabel-variabel
keputusan dapat dengan cepat dipecahkan dengan bantuan komputer. Bila variabel
keputusan yang dikandung tidak terlalu banyak, masalah tersebut dapat
diselesaikan dengan suatu algoritma yang biasanya sering disebut metode tabel
simpleks. Disebut demikian karena kombinasi variabel keputusan yang optimal
dicari dengan menggunakan tabel-tabel.
C. Integer Programming
Program bilangan bulat atau Integer Programming (IP) adalah suatu kasus
khusus dari program linier dimana semua (atau beberapa) variabel dibatasi
sebagai bilangan bulat tak negatif. Bentuk ini muncul karena dalam kenyataannya
tidak semua variabel keputusan dapat berupa bilangan pecahan. Misalnya, jika
variabel keputusan berkaitan dengan jumlah produk TV yang harus diproduksi,
maka jawaban 13/2 TV adalah tidak mungkin diambil sebagai keputusan yang
nyata, sehingga harus ditentukan akan memproduksi 6 TV atau 7 TV. Tetapi,
tidak akan bisa menjamin bahwa pemecahan yang dibulatkan itu akan memenuhi
batasan-batasan. Dalam teori pemrograman linier, pemecahan yang dibulatkan
dalam kasus ini tidak layak, karena pemecahan itu menyiratkan bahwa basis yang
sama dapat menghasilkan dua pemecahan yang berbeda.
Ketidaklayakan dari pembulatan dapat diterima, bila variabel-variabel dari
masalah-masalah tersebut tidak pasti. Tetapi, terdapat batasan persamaan tertentu
dalam masalah integer dimana variabel-variabelnya adalah pasti. Batasan X1 + X2
+ … + Xn = 1, dimana Xj = (0,1) untuk semua j, adalah salah satu contohnya.
Dalam kondisi seperti ini, pembulatan tidak dapat dipergunakan dan penyelesaian
yang pasti menjadi sangat penting.
Kalau semua variabel keputusan dari suatu persoalan program linier harus
berharga integer (bilangan bulat) maka persoalan tersebut disebut sebagai
persoalan program bilangan cacah murni.
2 B 7
2 E 5
4 G
A 5 1
D 3 7
4 1 F
4
C
Dengan ketentuan :
Toshiba = Rp. 240.000,- Samsung = Rp. 170.000,-
Sharp = Rp. 150.000,- Acer = Rp. 210.000,-
barang dalam truk, pasien dalam kondisi kritis, walaupun dia datang paling
akhir tetapi dia akan dilayani terlebih dahulu.
c) Service In Random Order (SIRO) atau Random Selection for Service (RSS),
di mana panggilan didasarkan pada peluang secara random, jadi tidak
menjadi permasalahan siapa yang lebih dahulu datang. Misalnya pada arisan
di mana penarikan berdasarkan nomor undian.
d) Priority Service (PS), di mana prioritas pelayanan diberikan kepada
pelanggan yang mempunyai prioritas lebih tinggi dibandingkan dengan
pelanggan yang mempunyai prioritas yang lebih rendah, meskipun mungkin
yang dahulu tiba di garis tunggu adalah yang terakhir datang. Hal ini
mungkin disebabkan oleh beberapa hal, misalnya seseorang yang memiliki
penyakit yang lebih berat dibandingkan orang lain pada suatu tempat
praktek dokter, hubungan kekerabatan pelayan dan pelanggan potensial
akan dilayani terlebih dahulu.
Struktur antrian ada 4 model struktur antrian dasar yang umumnya terjadi
dalam seluruh sistem antrian , sebagai berikut:
1. Single Channel–Single Phase
Single Channel berarti hanya ada satu jalur yang memasuki sistem pelayanan
atau ada satu fasilitas pelayanan. Single Phase berarti hanya ada satu fasilitas
pelayanan. Contohnya adalah sebuah kantor pos yang hanya mempunyai satu loket
pelayananan dengan jalur satu antrian, supermarket yang hanya memiliki satu kasir
sebagai tempat pembayaran, dan lain-lain.
Gambar Model Single Channel–Single Phase:
30 15 5
Bangkalan 50
5 15 5
Sampang 25
15 5 5
Pamekasan 25
Permintaan 100
50 35 15
(unit) 100
Ke Washington
Dari Los Angeles New York Supply
D.C
Agen 1 10 10 10 30
Agen 2 45 30 35 110
Agen 3 45 60 5 110
Demand 100 100 50 250
yang dapat diperoleh dengan biaya yang minimal, atau sering dikatakan sebagai
jumlah pembelian yang optimal.
Dalam kegiatan normal Model Economic Order Quantity memiliki beberapa
karakteristik antara lain :
a. Jumlah barang yang dipesan pada setiap pemesanan selalu konstan,
b. Permintaan konsumen, biaya pemesanan, biaya transportasi dan waktu
antara pemesanan barang sampai barang tersebut dikirim dapat diketahui
secara pasti, dan bersifat konstan,
c. Harga per unit barang adalah konstan dan tidak mempengaruhi jumlah
barang yang akan dipesan nantinya, dengan asumsi ini maka harga beli
menjadi tidak relevan untuk menghitung EOQ, karena ditakutkan pada
nantinya harga barang akan ikut dipertimbangkan dalam pemesanan barang,
d. Pada saat pemesanan barang, tidak terjadi kehabisan barang atau back
order yang menyebabkan perhitungan menjadi tidak tepat. Oleh karena itu,
manajemen harus menjaga jumlah pemesanan agar tidak terjadi kehabisan
barang,
e. Pada saat penentuan jumlah pemesanan barang kita tidak boleh
mempertimbangkan biaya kualitas barang,
f. Biaya penyimpanan per unit pertahun konstan.
2.𝐷.𝑘
EOQ =
ℎ
2. Karakteristik PERT
Dari langkah-langkah penjelasan metode PERT maka bisa dilihat suatu
karakteristik dasar PERT, yaitu sebuah jalur kritis. Dengan diketahuinya jalur
kritis ini maka suatu proyek dalam jangka waktu penyelesaian yang lama dapat
diminimalisasi.
Ciri-ciri jalur kritis adalah :
Jalur yang biasanya memakan waktu terpanjang dalam suatu proses.
Jalur yang tidak memiliki tenggang waktu antara selesainya suatu tahap
kegiatan dengan mulainya suatu tahap kegiatan berikutnya.
Tidak adanya tenggang waktu tersebut yang merupakan sifat kritis dari jalur
kritis
3. Estimasi waktu yang digunakan PERT
1. Waktu optimistik (a)
Waktu kegiatan yang dilaksanakan berjalan baik tidak ada hambatan
2. Waktu realistik (m)
Waktu kegiatan yang dilaksanakan dalam kondisi normal dengan hambatan
tertentu yang diterima
3. Waktu pesimistik (b)
Waktu kegiatan dilaksanakan terjadi hambatan lebih dari semestinya
PERT “menimbang” ketiga perkiraan waktu ini untuk mendapatkan waktu
kegiatan yang diharapkan (expected time) dengan rumusan :
𝑎 + 4𝑚 + 𝑏
𝑡=
6
● ES (earliest activity start time): Waktu Mulai paling awal suatu kegiatan.
Bila waktu mulai dinyatakan dalam jam, maka waktu ini adalah jam paling
awal kegiatan dimulai.
● EF (earliest activity finish time): Waktu Selesai paling awal suatu kegiatan.
EF suatu kegiatan terdahulu = ES kegiatan berikutnya.
● LS (latest activity start time): Waktu paling lambat kegiatan boleh dimulai
tanpa memperlambat proyek.
b. Soal CPM
PT. Sukses Jaya ingin menjadwalkan proyeknya dengan tepat, baik tepat
dalam waktu dan tepat biaya, maka diperlukan mempercepat pekerjaan proyek
tersebut dengan deskripsi sebagai berikut :
11 235 23 388
12 534 24 299