Model Konsep Dan Teori Keperawatan Johns
Model Konsep Dan Teori Keperawatan Johns
Model Konsep Dan Teori Keperawatan Johns
Model konsep dan teori keperawatan menurut Johnson adalah dengan pendekatan system perilaku,
dimana individu dipandang sebagai sitem perilakuyang selalu ingin mencapai keseimgangan dan
stabilitas, baik di lingkungan internal maupun eksternal, juga memiliki keinginan dalam mengatur dan
menyesuaikan dari pengaruh yang ditimbulkanya. Sebagi suatu system , didalamnya terdapat komponen
sub system yang membentuka system tersebut, diantaranya komponen sub system yang membentuk
system perilaku menurut Johnson adalah
1. Ingestif, yaitu sumber dalam memelihara integritas serta mencapai kesenagan dalam pencapaian
pengakuan dari lingkungan.
3. Agresif, merupakan bentuk mekanisme pertahanan diri atau perlindungan dan berbagai ancaman
yang ada di lingkungan.
4. Eliminasi, merupakan bentuk pengelauran segala sesuatu dari sampah atau barang yang tidak
berguna secara biologis
Ketergantungan, merupakna bagian yang membentuk system perilaku dalam mendapatkan bantuan,
kedamaian, keamanan serta kepercayaan.
Berdasarkan sub system tersebut diatas, maka akan terbentuk sebuah system perilaku individu,
sehingga Johnson memiliki pandangan bahwa keperawatan dalam mengatasi permasalahan tersebut
harus dapat berfungsi sebagai pengatur agar dapat menyeimbangkan system perilaku tersebut. Klien
dalamhal ini adalaha manusia yang mendapat bantuan perawatan dengan keadaan terancam atau
potensial oleh kesakitan atau ketidak seimbangan penyesuaian dengan lingkungan. Status kesehatan
yang ingin dicapai adalah mereka yang mampu berperilaku untuk memelihara keseimbangan atau
stabilitas dengan lingkungan.
ASUMSI-ASUMSI
A. Perawatan (nursing)
Perawatan, seperti yang dipandang Johnson, adalah tinmdakan eksternala untuk memberikan organisasi
perilakupasien ketika pasien dalam kondisi strres dengan memakai mekanisasi pengaturan yang
berkesan atau dengan penyediaan sumberdaya. Seni dan ilmu, memberikan eksternal baik sebelum dan
selama gangguan keseimbangan system dan karenanya membutuhkan pengetahuan tentang order,
disorder dan control. Aktivitas perawatan tadak bergantung pada wewenang medis tetapi bersifat
pelengkap(komplementer) bagi medis/ pengobatan.
B. Orang (person)
Johnson memandang manusia sebagai system perilaku dengan pola, pengulangan dan cara bersikap
dengan maksud tertentu yang menghubungkan dirinya dengan lingkungannya. Pola-pola respon spesifik
manusia membentuk keseluruhan yang terorganisasi dan terintegrasi. Person adalah system dari bagian-
bagian interpedent yang membutuhkan beberapa aturan dan pengaturan untuk menjaga keseimbangan.
Johnson lebih jauh menganggap bahwa behavioral system adalah penting untuk manusia dan apabila
ada tekanan yang kuat atau ketahanan yang rendah mengganggu keseimbangan sistemt perilaku ,
integritas manusia terancam. Usaha-usaha mausia untuk menbangun kembali keseimbangan
membutuhkan pengeluaran energi yang luar biasa, yang menyisakan sedikit energi untuk membantu
proses-proses biologis dan penyembuhan.
C. Kesehatan(health)
Johnson memandang kesehatan sebagai suatu kondisi yang sulit dipahami(elusive) dan dinamis, yang
dipengaruhi oleh factor-faktor biologis, psikologis dan social. Kesehatan menjadi suatu nilai yang
diinginkan oleh para pekerja kesehatan dan memfokuskan pada person bukanya penyakit.
Kesehatan direfleksikan oleh organisasi, interaksi, saling ketergantungan subsistem –subsistem dari
system perilaku. Manusia berusaha mencapai keseimbangan dalam system ini yang akan mengarah ke
perilaku fungsional. Keseimbangan yang kurang baik dalam persyaratan structural atau fungsional
cenderung mengarah ke memburuknya kesehatan. Ketika system membutuhkan sejumlah energi
minimum untuk pemeliharaan , suplai energi yang lebih besar yang tersedia mempengaruhi proses
biologi dan penyembuhan.
D. Lingkungan
Dalam teori Johnson , lingkungan terdiri dari seluruh factor yang bukan bagian system perilaku individu
tetapi hal itu mempengaruhi system, dan dapat dimanipulasi oleh perawat untuk mencapai kesehatan
yang menjadi tujuan pasien. Individu menghubungkan dirinya untuk berinteraksi dengan lingkungan-
nya. System perilaku berusaha menjaga equilibrium dalam respon terhadap factor lilngkungan dengan
mengatur dan adaptasi terhadap kekuatan yang menyertainya. Gaya lingkungan yang kuat secara
berlebihan mengganggu keseimbangan system perilaku dan mengancam stabilitas seseorang jumlah
energi yang tidak tentu dibutuhkan supaya system membangun kembalieqilibrium dalam menghadapi
tekanan-tekanan berikutnya. Ketika lingkungan stabil, individu dapat melanjutkan dengan perilaku-
perilaku yang baik.