Modul-3-Determinan-Invers
Modul-3-Determinan-Invers
Matriks Dan
Aljabar
Linear
Determinan dan Invers
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Teknik Informatika MK15009 Tim Dosen
0
Fakultas Ilmu
Komputer
Abstract Kompetensi
Modul ini memberikan gambaran
secara umum pembahasan dalam Mahasiswa diharapkan mampu
mengetahui determinan dan dalam memahami perhitungan
Invers matriks. determinan dalam mencari
invers matriks.
Determinan dan Invers Matriks
Pendahuluan
Determinan suatu matriks adalah suatu fungsi skalar dengan domain matriks bujur
sangkar. Dengan kata lain, determinan merupakan pemetaan dengan domain berupa
matriks bujur sangkar, sementara kodomain berupa suatu nilai skalar. Determinan suatu
matriks sering digunakan dalam menganalisa suatu matriks, seperti : untuk memeriksa
keberadaan invers matriks, menentukan solusi sistem persamaan linear dengan aturan
cramer, pemeriksaan basis suatu ruang vektor dan lain-lain.
Determinan adalah satu pokok bahasan yang termasuk dalam Aljabar Linear.
Determinan digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan
Aljabar Linear, antara lain mencari invers matriks, menentukan persamaan karakteristik
suatu permasalahan dalam menentukan nilai eigen, dan untuk menyelesaikan persamaan
linear.
1. Jika A adalah sebarang matriks kuadrat yang mengandung sebaris bilangan nol,
maka det(A) = 0.
2. Jika A adalah matriks segitiga n x n, maka det(A) adalah hasil kali entri-entri pada
diagonal utama, yakni det(A) = a11a22 … ann
3. Misalkan A’ adalah matriks yang dihasilkan bila baris tunggal A dikalikan oleh
konstanta k, maka det(A’) = k det(A)
4. Misalkan A’ adalah matriks yang dihasilkan bila kelipatan satu baris A ditambahkan
pada baris lain, maka det(A’) = det(A)
5. Jika A adalah sebarang matriks kuadrat, maka det(A) = det(At)
6. Misalkan A, A’ dan A” adalah matriks n x n yang hanya berbeda dalam baris
tunggal, katakanlah baris ke-r, dan anggap bahwa baris ke r dari A” dapat
diperoleh dengan menambahkan entri-entri yang bersesuaian dalam baris ke-r
dari A dan dalam baris ke-r dari A’, maka det(A”) = det(A) + det(A’) [hasil yang
serupa juga berlaku untuk kolom]
7. Jika A dan B adalah matriks kuadrat yang ukurannya sama, maka det(AB) =
det(A) det(B)
‘13
Matriks Dan Aljabar Linear
2 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Untuk setiap matriks bujur sangkar A terdapat nilai karakteristik yang dikenal sebagai
determinan, biasa ditulis det (A) atau . Determinan matriks A ditulis sebagai
Jika matriks A dengan det (A) = 0, A disebut matriks singular. Sebaliknya, jika det (A)
, A disebut matriks taksingular.
Jika minor dari dikalikan dengan hasilnya dinamakan kofaktor dari dan
Contoh :
1
A= 2 2
3 = 1.4 – 2.3 = 4 – 6 = -2
1 4
, maka det A = |A| =
4 3
b. Determinan matriks ordo 3 x 3
Pada bagian ini, Anda akan mempelajari determinan mariks berordo 3 × 3.
Misalkan A matriks persegi berordo 3 × 3 dengan bentuk
a11 a1 a13
2
A = a21 a22 a23
a 31 a32 a33
Untuk mencari determinan dari matriks persegi berordo 3 × 3, akan digunakan suatu
metode yang dinamakan metode Sarrus.
Adapun langkah-langkah yang harus di lakukan untuk mencari determinan matriks
berordo 3 × 3 dengan metode Sarrus adalah sebagai berikut:
3. Hitunglah jumlah hasil kali elemen-elemen pada diagonal sekunder dan diagonal
lain yang sejajar dengan diagonal sekunder (lihar gambar). Nyatakan jumlah hasil
harga tersebut dengan Ds.
a11 a12 a13 a11
a12
a21 a22 a23 a21
a22 a31 a32 a33 a31
a32
Ds = a31 a22 a13 a32 a23 a11 a33 a21 a12
4. Sesuai dengan definisi determinan matriks maka determinan dari matriks A adalah
selisih antara Du dan Ds yaitu Du – Ds.
3 4 23 4
det A =
2 1 3 2 1
0 1 1 0
1
= [(–3 × 1 × (–1)) + (4 × 3 × 1) + (2 × 2 × 0)] – [(1 × 1 × 2) +
‘13
Matriks Dan Aljabar Linear
5 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
(0 × 3 × (–3)) + (–1 × 2 × 4)]
= (3 + 12 + 0) – (2 + 0 – 8) = 21
Jadi, nilai determinan matriks A adalah 21.
Contoh
Pembahasan:
Definisi: Bila A.B= B.A=I. Maka A dan B saling invers. Notasi invers A adalah A-1
Jika A dan B non singular, atau invertibel,maka: A.B juga non singular.
(A.B)-1= B-1.A-1
An={A.A.A…A} n factor
A0=I
A-n=(A-1)n={A-1,A-1,A-1..A-1} n factor
(A-1)-1=A
(p.A)-1=p-1.A-1=1/pA-1
Am.An=Am+n
(An)m=An.m
Jadi, jika A adalah matriks bujur sangkar tak singular berorde-n, maka terdapat satu
invers sehingga Invers matriks memiliki sifat,
dan
Untuk menentukan invers matriks dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: metode
reduksi baris dan metode determinan.
Contoh:
1 2
A A-1=?
3 4
A.A-1=I
Misalkan
a b 1 2 a b 1 0
A-1=
c d 3 4 c d 0 1
a 2c 1 x2 2a 4c 2
3a 4c 0
3a 4c 0 x1 -
a 2
a 2
3a 4c 0
4c 3a
3a 3(2)
c 4 4
3 1
c 1
2 2
a b
2 1
-1
A = 1
c d 1 1
2
Atau
1
A 1 adj( A)
A
1
A
1 4 2
2 3 1
1 4 2
2 3 1
2 1
1 1
1
2 2
dim ana A 1x4 2x3 2
Rumus Penyelesaian matriks Invers
1
AA I
O BE 1
( A I ) (I A )
1
A A adj( A)
1
Selain dapat digunakan untuk menentukan invers suatu matriks, determinan juga
dapat digunakan untuk memecahkan sistem persamaan linier dengan n bilangan tidak
diketahui dan n persamaan linier. Rumus untuk memecahkan sistem persamaan linier
dengan menggunakan determinan ini dinamakan aturan Cramer seperti yang dinyatakan
dalam teorema berikut.
C. (Aturan Cramer)
Jika AX = B adalah sistem persamaan linier yang terdiri dari n bilangan yang tidak
diketahui dan n persamaan linier dan juga det A 0, maka sistem tersebut
mempunyai pemecahan yang unik yaitu,
det A1 det A2
x , ,...,x det An
1 2 n
det det A det A
A
di mana Aj adalah matriks yang diperoleh dengan mengganti komponen-komponen
dalam kolom ke-j dari matriks A dengan komponen-komponen dalam matriks B.
Bukti :
Misalkan,
(Aturan Cramer)
‘13
10 Matriks Dan Aljabar Linear
Tim Dosen http://www.merc
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
ubuana.ac.id
a11 a1 a1n
. . x1 b1
2 .
det A
X A1B
()
1 1
A adj A ()
det
A
Jika kita masukan harga A1 ini ke dalam persamaan () dan jika
C11
C21 . . . Cn1
C1n C . . . Cn2
2n
. . . .
adj A
. . . .
. . . .
C1n . . . Cnn
C2n
maka
C11
C21 . . . Cn1 b1
C12 C22 . . Cn2 b2
1 .
X A1B adj A B 1 . . ..
det A
det
. A . . .
. .
. .
C1n C2 n . . . Cnn bn
det A
a11 b1 .
. . a1n
a12 b2 . . . a2n
. . .
A2
, maka det A2 b1C21 b2 C22 . . . + bnC2 n
. . .
. . (ekspansi kofaktor sepanjang kolom kedua)
a b . . . a
n1 n nn
a11
a12 . . . b1
a21
a22 . . . b2
. . .
An , maka det An b1C1n b2C2n . . . + bnCnn
. . .
. . . (ekspansi kofaktor sepanjang kolom ke-n)
an1 an2 . . . bn
det A1
x1 det A
det A2
x1 2x2 x4 4
2x2 x3 x4 2
x2 x4 1
x1
x2 x3 x4 1
2x3
Jawab :
Sistem persamaan linier di atas dapat dituliskan dalam bentuk perkalian matriks AX = B di
mana,
1 2 0 x1 4
1
0 2 1 x2 2
1
A X B
1 1 1 x3 1
1
0 1 2 1 x4 1
4 2 0 1 1 4 0 1
2 2 1 1 0 2 1 1
A1 A2
1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 2 1 0 1 2 1
Selanjutnya, hitunglah determinan-determinan matriks A, A1, A2, A3, dan A4 maka akan
diperoleh, (hitung sendiri determinan-determinan ini dengan memakai cara apa saja yang
saudara anggap paling mudah)
1 2 0 1
0 2 1 1
det A 192
1 1 1 1
0 1 2 1
4 2 0 1 1 4 0 1
2 2 1 1 0 2 1 1
det A1 384 det A2 192
0 2 2 1 0 2 1 2
det A3 0 det A4 0
1 1 1 1 1 1 1 1
0 1 1 1 0 1 2 1
Berdasarkan aturan Cramer, maka pemecahan sistem persamaan linier di atas adalah,
det A1 384
x 2, det A2 192
1
x
1 2
det A 192 det A 192
det 0
x3 A 0 0, x4 det A3 0
3 19 det A 192
det A 2
‘13
Matriks Dan Aljabar Linear
14 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Daftar Pustaka
1 1 2 1 0 1 2 1
1 2 4 1 1 2 0 4