0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
83 tayangan47 halaman

Modul-3-Determinan-Invers

Modul ini membahas tentang determinan dan invers matriks. Mahasiswa diharapkan dapat memahami perhitungan determinan untuk menemukan invers suatu matriks.

Diunggah oleh

Ika Agustina
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOC, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
83 tayangan47 halaman

Modul-3-Determinan-Invers

Modul ini membahas tentang determinan dan invers matriks. Mahasiswa diharapkan dapat memahami perhitungan determinan untuk menemukan invers suatu matriks.

Diunggah oleh

Ika Agustina
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOC, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 47

MODUL PERKULIAHAN

Matriks Dan
Aljabar
Linear
Determinan dan Invers
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Teknik Informatika MK15009 Tim Dosen

0
Fakultas Ilmu
Komputer

Abstract Kompetensi
Modul ini memberikan gambaran
secara umum pembahasan dalam Mahasiswa diharapkan mampu
mengetahui determinan dan dalam memahami perhitungan
Invers matriks. determinan dalam mencari
invers matriks.
Determinan dan Invers Matriks
Pendahuluan
Determinan suatu matriks adalah suatu fungsi skalar dengan domain matriks bujur
sangkar. Dengan kata lain, determinan merupakan pemetaan dengan domain berupa
matriks bujur sangkar, sementara kodomain berupa suatu nilai skalar. Determinan suatu
matriks sering digunakan dalam menganalisa suatu matriks, seperti : untuk memeriksa
keberadaan invers matriks, menentukan solusi sistem persamaan linear dengan aturan
cramer, pemeriksaan basis suatu ruang vektor dan lain-lain.
Determinan adalah satu pokok bahasan yang termasuk dalam Aljabar Linear.
Determinan digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan
Aljabar Linear, antara lain mencari invers matriks, menentukan persamaan karakteristik
suatu permasalahan dalam menentukan nilai eigen, dan untuk menyelesaikan persamaan
linear.

Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id


A. Determinan
a b a b
Jika A =   , maka determinan dari matriks A dinyatakan Det(A) = = ad – bc
c
 d c d

Sifat–sifat determinan matriks bujursangkar

1. Jika A adalah sebarang matriks kuadrat yang mengandung sebaris bilangan nol,
maka det(A) = 0.
2. Jika A adalah matriks segitiga n x n, maka det(A) adalah hasil kali entri-entri pada
diagonal utama, yakni det(A) = a11a22 … ann
3. Misalkan A’ adalah matriks yang dihasilkan bila baris tunggal A dikalikan oleh
konstanta k, maka det(A’) = k det(A)
4. Misalkan A’ adalah matriks yang dihasilkan bila kelipatan satu baris A ditambahkan
pada baris lain, maka det(A’) = det(A)
5. Jika A adalah sebarang matriks kuadrat, maka det(A) = det(At)
6. Misalkan A, A’ dan A” adalah matriks n x n yang hanya berbeda dalam baris
tunggal, katakanlah baris ke-r, dan anggap bahwa baris ke r dari A” dapat
diperoleh dengan menambahkan entri-entri yang bersesuaian dalam baris ke-r
dari A dan dalam baris ke-r dari A’, maka det(A”) = det(A) + det(A’) [hasil yang
serupa juga berlaku untuk kolom]
7. Jika A dan B adalah matriks kuadrat yang ukurannya sama, maka det(AB) =
det(A) det(B)

‘13
Matriks Dan Aljabar Linear
2 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id


8. Sebuah matriks kuadrat dapat dibalik jika dan hanya jika det(A) 0
1
Jika A dapat dibalik, maka det(A-1) =) det (A–1) =
det( A)

Untuk setiap matriks bujur sangkar A terdapat nilai karakteristik yang dikenal sebagai

determinan, biasa ditulis det (A) atau . Determinan matriks A ditulis sebagai

Jika matriks A dengan det (A) = 0, A disebut matriks singular. Sebaliknya, jika det (A)
, A disebut matriks taksingular.

Minor dan Kofaktor


Jika baris ke-j dan kolom ke-k pada determinan yang disajikan di atas dihilangkan, kemudian
dibentuk sebuah determinan dari unsur-unsurnya yang tertinggal, akan diperoleh determinan
baru yang terdiri atas (n-1) baris dan (n-1) kolom. Determinan baru ini merupakan minor dari

unsur dan dinyatakan dengan ungkapan . Sebagai contoh,

maka minor unsur adalah , yaitu

Jika minor dari dikalikan dengan hasilnya dinamakan kofaktor dari dan

dinyatakan dengan . Jadi,


.

Untuk menentukan determinan matriks A dapat digunakan ekspansi Laplace yang


menyatakan bahwa nilai determinan merupakan jumlah dari hasil kali unsur-unsur pada
suatu baris (atau suatu kolom) dengan kofaktor-kofaktor yang bersesuaian. Secara
matematis,
, untuk sembarang j.

Sebagai contoh, kita akan menghitung

‘13 Matriks Dan Aljabar Linear


3 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Untuk j =1, diperoleh
,

dengan dan . Jadi,


.

a. Determinan matriks ordo 2 x 2


Matriks berordo 2 × 2 yang terdiri atas dua baris dan dua kolom. Pada bagian ini akan
dibahas determinan dari suatu matriks berordo 2 × 2. Misalkan A adalah matriks persegi
a b
ordo 2 × 2 dengan bentuk A= 
c d 
Determinan matriks A di definisikan sebagai selisih antara perkalian elemenelemen
pada diagonal utama dengan perkalian elemen-elemen pada diagonal sekunder.
Determinan dari matriks A dinotasikan dengan det A atau |A|. Nilai dari determinan
suatu matriks berupa bilangan real.
Berdasarkan definisi determinan suatu matriks, Anda bisa mencari nilai
determinan dari matriks A, yaitu:

Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id


a b
det A = |A| =   = a × d – b × c = ad – bc
c d 

Contoh :
1
A= 2 2
3 = 1.4 – 2.3 = 4 – 6 = -2
1 4
, maka det A = |A| = 
4 3
b. Determinan matriks ordo 3 x 3
Pada bagian ini, Anda akan mempelajari determinan mariks berordo 3 × 3.
Misalkan A matriks persegi berordo 3 × 3 dengan bentuk
a11 a1 a13 
2

A = a21 a22 a23 

 a 31 a32 a33 

Untuk mencari determinan dari matriks persegi berordo 3 × 3, akan digunakan suatu
metode yang dinamakan metode Sarrus.
Adapun langkah-langkah yang harus di lakukan untuk mencari determinan matriks
berordo 3 × 3 dengan metode Sarrus adalah sebagai berikut:

‘13 Matriks Dan Aljabar Linear


4 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id


1. Salin kembali kolom pertama dan kolom kedua matriks A di sebelah kanan tanda
determinan.

2. Hitunglah jumlah hasil kali elemen-elemen pada diagonal utama


dan diagonal lain yang sejajar dengan diagonal utama (lihat gambar). Nyatakan
jumlah hasil kali tersebut dengan Du

a11 a12 a13 a11 a12 a21


a22 a23 a21 a22 a31
a32 a33 a31 a32
Du = a11 a22 a33  a12 a23 a31  a13 a21 a32

3. Hitunglah jumlah hasil kali elemen-elemen pada diagonal sekunder dan diagonal
lain yang sejajar dengan diagonal sekunder (lihar gambar). Nyatakan jumlah hasil
harga tersebut dengan Ds.
a11 a12 a13 a11
a12
a21 a22 a23 a21
a22 a31 a32 a33 a31
a32
Ds = a31 a22 a13  a32 a23 a11  a33 a21 a12

4. Sesuai dengan definisi determinan matriks maka determinan dari matriks A adalah
selisih antara Du dan Ds yaitu Du – Ds.

a11 a12 a13 a11


det A = a12 a21 a22
a23 a21 a22
a a a a
= ( a11 a22 a3331  a1232 a23 a3331 31a13 a21 a32 ) - ( a31 a22 a13  a32 a23 a11  a33 a21 a12 )
a32
Contoh :
 3 4 2 

Diketahui matriks A =  2 1 3 Tentukan nilai determinan matriks A.


 1 0  1
Jawab :

 3 4 23 4
det A =  
2 1 3 2 1

 0  1 1 0
1
= [(–3 × 1 × (–1)) + (4 × 3 × 1) + (2 × 2 × 0)] – [(1 × 1 × 2) +

‘13
Matriks Dan Aljabar Linear
5 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
(0 × 3 × (–3)) + (–1 × 2 × 4)]
= (3 + 12 + 0) – (2 + 0 – 8) = 21
Jadi, nilai determinan matriks A adalah 21.

c. Menyelesaikan SPLDV dengan Determinan

Determinan Variabel x dan Determinan Variabel y.

1. Determinan Utama (D) adalah determinan yang koefisiennya x dan y. Koefisien x


masing-masing terletak pada kolom pertama, sedangkan koefisien y terletak masing-
masing di kolom kedua.
2. Determinan Variabel x (Dx) adalah determinan yang diperoleh dengan cara
mengganti koefisien-koefisien variabel x dari determinan utama dengan bilangan-
bilangan ruas kanan.
3. Determinan Variabel y (Dy) adalah determinan yang diperoleh dengan cara mengganti
koefisien-koefisien variabel y dari determinan utama dengan bilangan-bilangan ruas
kanan

Contoh

Pembahasan:

Matriks Dan Aljabar Linear


‘13 6
Tim Dosen http://www.merc
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
ubuana.ac.id
B. Matriks Invers

Definisi: Bila A.B= B.A=I. Maka A dan B saling invers. Notasi invers A adalah A-1

Sifat-sifat Matriks Invers

Jika A dan B non singular, atau invertibel,maka: A.B juga non singular.

(A.B)-1= B-1.A-1

An={A.A.A…A} n factor

A0=I

A-n=(A-1)n={A-1,A-1,A-1..A-1} n factor

(A-1)-1=A

(p.A)-1=p-1.A-1=1/pA-1

Am.An=Am+n

(An)m=An.m

Jika pada matriks bujur sangkar A terdapat matriks B sehingga AB = I, dengan I


adalah matriks identitas, maka B dinamakan invers matriks A dan ditulis sebagai

Jadi, jika A adalah matriks bujur sangkar tak singular berorde-n, maka terdapat satu
invers sehingga Invers matriks memiliki sifat,

dan

Untuk menentukan invers matriks dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: metode
reduksi baris dan metode determinan.

Metode Reduksi Baris


Untuk memberi gambaran penerapan metode reduksi baris, diandaikan kita akan
menghitung invers matriks A. Dengan mengingat sifat-sifat matriks satuan I, A = IA.
Selanjutnya, dengan mereduksi A di ruas kiri menjadi I maka ruas kanan akan tereduksi
menjadi B sehingga menghasilkan I = AB. Jadi, B adalah invers matriks A. Metode
reduksi baris terdiri atas operasi-operasi berikut:
1. Menukarkan dua baris,

‘13 Matriks Dan Aljabar Linear


7 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id


2. Mengalikan sembarang baris dengan sebuah tetapan dan
3. Menjumlahkan atau mengurangkan dua baris sembarang.
Untuk memudahkan penulisan operasi reduksi baris, biasa digunakan notasi dan

Notasi pertama menunjukkan baris-j dan baris-k dipertukarkan, sedangkan


notas kedua artinya baris-j dikalikan dengan a kemudian dijumlahkan atau dikurangkan
dengan b kali baris-k.

Contoh:

1 2 
A A-1=?
 
3 4 

A.A-1=I

Misalkan

a b  1 2   a b  1 0 
A-1=     
c d  3 4   c d   0 1 

‘13 Matriks Dan Aljabar Linear


8 Tim Dosen
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
 a 2c b  2d  1 0 a  2c  1 b  2d  0
3a 4c 3b  4d 0 1 ,
 3a  4c 
0
    3b  4d  1

a  2c  1 x2  2a  4c  2
3a  4c  0
3a  4c  0 x1  -
a  2
a  2

3a  4c  0

4c  3a
3a 3(2)
c 4  4
3 1
c 1
2 2

‘13 Matriks Dan Aljabar Linear


9 Tim Dosen
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
b  2d  0 x2  2d  4d  0
3b  4d  1 x1 3b  4d  1

b  1
b1
b  2d  0
2d  b
b 1 1
d 2  2 2

a b 

2 1 
 
 
-1
A = 1
c d  1 1
 2 

Atau

1
A  1 adj( A)
A
1
A 
1  4 2
 
2  3 1 
1  4 2
  
2  3 1 
2 1 
 1 1

1  
 2 2
dim ana A  1x4  2x3  2
Rumus Penyelesaian matriks Invers

1
AA I

O BE 1
( A I )    (I A )
1
A  A adj( A)
1

Selain dapat digunakan untuk menentukan invers suatu matriks, determinan juga
dapat digunakan untuk memecahkan sistem persamaan linier dengan n bilangan tidak
diketahui dan n persamaan linier. Rumus untuk memecahkan sistem persamaan linier
dengan menggunakan determinan ini dinamakan aturan Cramer seperti yang dinyatakan
dalam teorema berikut.

C. (Aturan Cramer)

Jika AX = B adalah sistem persamaan linier yang terdiri dari n bilangan yang tidak
diketahui dan n persamaan linier dan juga det A 0, maka sistem tersebut
mempunyai pemecahan yang unik yaitu,

det A1 det A2
x  ,  ,...,x det An

1 2 n
det det A det A
A
di mana Aj adalah matriks yang diperoleh dengan mengganti komponen-komponen
dalam kolom ke-j dari matriks A dengan komponen-komponen dalam matriks B.

Bukti :

Misalkan,

(Aturan Cramer)

Jika AX = B adalah sistem persamaan linier yang terdiri dari n bilangan


yang tidak diketahui dan n persamaan linier dan juga det A 0, maka
sistem tersebut mempunyai pemecahan yang unik yaitu,

det det A2 det An


x1 A 1 , x2  , . . . , xn 
det A det A det A
di mana Aj adalah matriks yang diperoleh dengan mengganti komponen-

‘13
10 Matriks Dan Aljabar Linear
Tim Dosen http://www.merc
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
ubuana.ac.id
a11 a1 a1n 
. .  x1 b1 
2 . 

 det A 

‘13 Matriks Dan Aljabar Linear


11 Tim Dosen
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
     
a21 a22 . . . a2n  x2  b2 
 . . . . .
A  X   B 
 . . .   .  .
. . .    
   .  .
 an1 an2 . . . ann  x n bn 
 

diperoleh bahwa sistem persamaan AX = B mempunyai pemecahan unik yaitu

X  A1B
()

Sedangkan dari teorema kita peroleh,

1 1
A  adj A ()
det
A

Jika kita masukan harga A1 ini ke dalam persamaan () dan jika

C11
C21 . . . Cn1 
 
C1n C . . . Cn2 
2n
 . . . . 
adj A   
 . . . . 
 
 . . . . 
C1n . . . Cnn 

C2n

maka

C11
C21 . . . Cn1  b1 
  
C12 C22 . . Cn2  b2 
 1 .

X  A1B  adj A B  1  . . ..
 det A 
  det
. A . .  .
  
. .  
 .  . 
 C1n C2 n . . . Cnn  bn 

 C11b1  C21b2  . .  Cn1bn 


.
 C11b1  C21b2 . .  Cn1bn  
 det
det AA 

.
   C12b1  C22b2 . .  Cn2bn 
‘13 Matriks Dan Aljabar Linear .
11 Tim Dosen
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
C12b1  C22b2  .  Cn2bn   
1  .   det. A 
..
    
det A  .   
 . 
 
 .   . 

 C1nb1  C2nb2 . .  Cnnbn C b  C2 nb2 . .  Cnnbn 
 1n 1 
 .   .

 det A 

‘13 Matriks Dan Aljabar Linear


11 Tim Dosen
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
 b1C11  b2C21  . . . + bnCn1 
 x1   det A 

‘13 Matriks Dan Aljabar Linear


12 Tim Dosen
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

   b1C12  b2C22 . . .  bnCn2
 
 x2   det A
 .  .  ()
Jadi 
 .  
   . 
.
   
 b C b C .

xn   1 1n 2 2n . . .  bnCnn


 det A 

b1 a12 . . . a1n 


 
b2 a22 . . . a2n 
. . .
Misalkan A1    , maka det A1  b1C11  b2 C21  . . . + bnCn1
. . .
 
. . .  (ekspansi kofaktor sepanjang kolom pertama)
bn an2 . . . ann 

 a11 b1 .
. . a1n 
 
a12 b2 . . . a2n 
 . . .
A2  
, maka det A2  b1C21  b2 C22  . . . + bnC2 n
 . . . 
 . .  (ekspansi kofaktor sepanjang kolom kedua)
a b . . . a
 n1 n nn 

dan seterusnya sampai,

a11
a12 . . . b1 
 
a21
a22 . . . b2 
 . . .
An   , maka det An  b1C1n  b2C2n  . . . + bnCnn
 . . .
 
 . . . (ekspansi kofaktor sepanjang kolom ke-n)
 an1 an2 . . . bn 

‘13 Matriks Dan Aljabar Linear


13 Tim Dosen
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Selanjutnya masukan detA1, det A2, . . . , det An ke dalam persamaan (), akan
diperoleh,

 det A1 
 x1   det A 
  det A2

Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id


x2  det A 
.   det A det A det A
 .  atau x  1 2 n
    1 , x 2  , . . . , xn 
. . det A det A det A
   
 . 
 .x    det A 
 n  n
 
 det A 

Pecahkanlah sistem persamaan linier berikut dengan menggunakan aturan Cramer.

x1 2x2  x4  4

2x2  x3 x4  2
x2  x4  1
x1
 x2  x3 x4  1

 2x3

Jawab :

Sistem persamaan linier di atas dapat dituliskan dalam bentuk perkalian matriks AX = B di
mana,

1 2 0  x1   4
1
    
0 2 1  x2  2
1
A  X  B 

1 1 1  x3   1
1
    
 0 1 2 1   x4    1
 

Ganti komponen-komponen kolom pertama matriks A dengan komponen-komponen matriks


B. Selanjutnya ganti komponen-komponen kolom kedua dengan komponen-komponen
matriks B dan seterusnya sampai kolom keempat. Matriks-matriks baru yang diperoleh
dengan penggantian komponen-komponen kolom A ini adalah,

4 2 0 1 1 4 0 1
   
2 2 1 1 0 2 1 1
A1    A2   
 1 1 1 1 1 1 1 1
   
 1 1 2 1   0 1 2 1 

Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id


‘13 Matriks Dan Aljabar Linear
13 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

Tim Dosen http://www.mercubuana.ac.id


1 2 4 1 1 2 0 4
   
0 2 2 1 0 2 1 2
A3    A4   
 1 1 1 1  1 1 1 1
   
 0 1 1 1  0 1 2 1 

Selanjutnya, hitunglah determinan-determinan matriks A, A1, A2, A3, dan A4 maka akan
diperoleh, (hitung sendiri determinan-determinan ini dengan memakai cara apa saja yang
saudara anggap paling mudah)

1 2 0 1

0 2 1 1
det A   192
1 1 1 1

0 1 2 1

4 2 0 1 1 4 0 1

2 2 1 1 0 2 1 1
det A1  384 det A2   192

0 2 2 1 0 2 1 2
det A3  0 det A4  0
1 1 1 1 1 1 1 1

0 1 1 1 0 1 2 1

Berdasarkan aturan Cramer, maka pemecahan sistem persamaan linier di atas adalah,
det A1  384
x   2, det A2 192
  1
x
1 2
det A 192 det A 192

det 0
x3  A 0  0, x4  det A3 0
3  19 det A  192
det A 2
‘13
Matriks Dan Aljabar Linear
14 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Daftar Pustaka

1. Mukhtar, ghozali sumanang. 2010. Aljabar Liniear. Bandung


2. Gazali,wikaria.2005.MATRIKS DAN Transformasi Linear. Yogyakarta. Graha Ilmu
3. http://www.informasibelajar.com/2015/08/determinan-matriks-
pembahasan-contoh- soal.html diakses pada tanggal 7 Maret 2016
1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 2 1 0 1 2 1

1 2 4 1 1 2 0 4

Anda mungkin juga menyukai