0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
267 tayangan17 halaman

QOS

Laporan ini membahas tentang Quality of Service (QoS) yang merupakan pengukuran kinerja keseluruhan suatu layanan jaringan. Laporan ini menjelaskan pengertian QoS, fungsi-fungsinya seperti memberikan prioritas untuk aplikasi kritis, dan tingkatan-tingkatannya seperti best-effort service dan integrated service."

Diunggah oleh

Novrizal Efendi
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOC, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
267 tayangan17 halaman

QOS

Laporan ini membahas tentang Quality of Service (QoS) yang merupakan pengukuran kinerja keseluruhan suatu layanan jaringan. Laporan ini menjelaskan pengertian QoS, fungsi-fungsinya seperti memberikan prioritas untuk aplikasi kritis, dan tingkatan-tingkatannya seperti best-effort service dan integrated service."

Diunggah oleh

Novrizal Efendi
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOC, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 17

LAPORAN

QoS (Quality of Service)

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah


Administrasi & Desain Jaringan Komputer

Disusun oleh :
Kelompok 9

Novrizal Efendi 170401001


Muhammad Hamadi 170401012

TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
PEKANBARU
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan khadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

berkat rahmat dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan laporan yang

berjudul “QoS (Quality of Service)” ini tepat pada waktunya.

Pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada

Ibu Desti Mualfah, M.Kom., CEH., CHFI selaku dosen pengajar mata kuliah

“Administrasi & Desain Jaringan Komputer”, begitu pula pihak-pihak lain yang

telah membantu dalam penyusunan dan penulisan Laporan ini.

Penulis menyadari penulisan laporan ini masih sangat jauh dari sempurna.

Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun

dari berbagai pihak, demi kesempurnaan dalam penulisan laporan ini.

Pekanbaru, 2 November 2019

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Seiring berjalannnya waktu teknologi informai menjadi bagian penting
dalam hidup kita dimana setiap orang pada masa ini semua menggunakan
teknologi informasi. Karena pentingnya teknologi informasi ini, tidak heran
sekarang banyak sekali perusahaan, kampus, sekolah, maupun instansi lain.
Merancang sebuah teknologi informasi dengan kualitas jaringan komputer yang
bagus. Dengan kualitas jaringan komputer yang mumpuni, maka dapat mendukung
setiap sarana prasarana yang akan di lakukan. Jaringan komputer sendiri
merupakan sebuah jaringan yang terhubung antar komputer 1 dengan komputer
lainnya dan mereka akan saling tukar informasi melalui perangkat keras seperti
modem, router, dan sebagainya. Jaringan komputer juga dapat diartikan sebagai
dua atau lebih komputer yang dihubungkan dengan menggunakan sistem
telekomunikasi. Prinsip dasar dalam sistem jaringan ini adalah proses pengiriman
data atau informasi dari pengirim ke penerima melalui komunikasi tertentu.
Banyak sekali aplikasi yang berbasiskan komunikasi data dan saat ini tidak
hanya beroperasi di LAN (Local Area Network), tetapi juga di WAN (Wide Area
Network). Aplikasi-aplikasi terebut membutuhkan suatu tingkat jaminan layanan
(Quality of Service/QoS) untuk dapat beroperasi. Oleh karena itu, QoS sudah
sepatutnya diketahui oleh banyak pihak, seperti penyedia infrastruktur, LAN
administrator, WAN administrator, service provider, yang memang berhubungan
dengan komunikasi data.
Dengan adanya kualitas jaringan komputer yang bagus maka dapat
membantu instansi dalam pengolahan data atau pertukaran informasi akan berjalan
dengan baik. Maka dari itu perlu dianalisis jaringan wireless yang nanti hasil
analisis ini dapat digunakan untuk mengembangkan dimasa yang akan datang.
Untuk pengujian kinerja jaringan dapat menggunakan QoS (Quality of Service).
Quality of Service (QoS) merupakan deskripsi atau pengukuran kinerja
keseluruhan suatu layanan, seperti jaringan telepon atau komputer atau layanan
komputasi Cloud, terutama kinerja oleh pengguna jaringan. Untuk mengukur
kualitas layanan secara kuantitatif beberapa aspek terkait dari layanan jaringan
sering dipertimbangkan, seperti tingkat kesalahan, kecepatan bit, throughput, delay
transmisi, ketersediaan, jitter, dll.

1.2. Rumusan Masalah


1) Apa itu QoS ?
2) Apa saja fungsi dari QoS ?
3) Ada berapakah tingkatan QoS ?

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian QoS
Quality of Service (QoS) didefinisikan sebagai suatu pengukuran tentang
seberapa baik jaringan dan merupakan suatu usaha untuk mendefinisikan
karakteristik dan sifat dari suatu layanan. QoS mengacu pada kemampuan jaringan
untuk menyediakan layanan yang lebih baik pada trafik jaringan tertentu melalui
teknologi yang berbeda-beda. QoS merupakan suatu tantangan yang besar dalam
jaringan berbasis IP dan internet secara keseluruhan.

Beberapa jenis trafik dalam telekomunikasi

2.2. Konsep QoS


Tujuan dari QoS adalah untuk menyediakan layanan pengiriman preferensial
untuk aplikasi yang membutuhkannya dengan memastikan bandwidth yang cukup,
mengendalikan latency dan jitter, dan mengurangi kehilangan data. Tabel berikut
ini menjelaskan karakteristik jaringan tersebut.

2.3. Karakteristik jaringan Dikelola oleh QoS:


Karakteristik Jaringan Deskripsi

Bandwidth Tingkat di mana lalu lintas dilakukan oleh jaringan.

latency Keterlambatan pengiriman data dari sumber ke tujuan.

Jitter Variasi dalam latency.

keandalan Persentase paket dibuang oleh router.

The Internet Engineering Task Force (IETF) mendefinisikan dua model


utama untuk QoS pada jaringan berbasis IP: Pelayanan Terpadu (IntServ) dan
Dibedakan Jasa (Diffserv). Model ini mencakup beberapa kategori mekanisme
yang memberikan perlakuan istimewa untuk lalu lintas tertentu. Tabel berikut ini
menjelaskan dua kategori umum dari mekanisme QoS.

Catatan:
Berbagai versi Windows mendukung kombinasi yang berbeda dari mekanisme ini.
Windows XP dan Windows Server 2003 tidak mendukung reservasi resource.

Mekanisme QoS Deskripsi

Admission control Menentukan aplikasi dan pengguna berhak sumber daya untuk
jaringan. Mekanisme ini menentukan bagaimana, kapan, dan
oleh siapa sumber daya jaringan pada segmen jaringan
(subnet) dapat digunakan.

Control lalu lintas Mengatur arus data dengan mengelompokkan, penjadwalan,


dan menandai paket berdasarkan prioritas dan dengan
membentuk lalu lintas Mekanisme kontrol lalu lintas
memisahkan lalu lintas ke dalam kelas layanan dan pengiriman
kontrol untuk jaringan. Kelas layanan ditugaskan untuk arus
lalu lintas menentukan pengobatan QoS lalu lintas menerima.
Model IntServ mengintegrasikan mekanisme reservasi resource dan kontrol lalu
lintas untuk mendukung penanganan khusus arus lalu lintas masing-masing. Model
Diffserv menggunakan kontrol lalu lintas untuk mendukung penanganan khusus
arus lalu lintas agregat.

2.4. Fungsi QoS


Ada beberapa alasan mengapa kita memerlukan QoS, yaitu :
1. Untuk memberikan prioritas untuk aplikasi-aplikasi yang kritis pada
jaringan.
2. Untuk memaksimalkan penggunaan investasi jaringan yang sudah ada.
3. Untuk meningkatkan performansi untuk aplikasi-aplikasi yang sensitif
terhadap delay, seperti Voice dan Video.
4. Untuk merespon terhadap adanya perubahan-perubahan pada aliran trafik
di jaringan.

Saat ini di kebanyakan jaringan di perkantoran tidak begitu memperhatikan


QoS. Namun, dengan berkembangnya aplikasi-aplikasi, misalnya mulicast,
streaming multimedia, dan Voice over IP (VoIP) kebutuhan akan QoS akan semakin
terasa. Terlebih lagi aplikasi-aplikasi tersebut terhadap jitter dan delay dan
performansi yang buruk akan sangat terasa pada end user. Dalam hal ini seorang
network administrator dapat melakukan tindakan manajemen proaktif untuk
aplikasi-aplikasi sensitif yang baru dengan mengaplikasikan teknik-teknik QoS
pada jaringan untuk diketahui, bahwa QoS bukanlah solusi yang ajaib untuk
setiap masalah kongesti, karena dapat saja solusi terbaik untuk mengatasi
congested network memang adalah melakukan upgrade pada bandwidth.

2.5. Tingkatan QoS


Terdapat 3 tingkat QoS yang umum dipakai yaitu:
1. Best-Effort Service, digunakan untuk melakukan semua usaha agar dapat
mengirimkan sebuah paket ke suatu tujuan. Penggunakan best-effort
service tidak akan memberikan jaminan agar paket dapat sampai ke tujuan
yang dikehendaki. Sebuah aplikasi dapat mengirimkan data dengan besar
yang bebas kapan saja tanpa harus meminta ijin atau mengirimkan
pemberitahuan ke jaringan. Beberapa aplikasi dapat menggunakan best-
effort service, sebagai contohnya FTP dan HTTP yang dapat mendukung
best-effort service tanpa mengalami permasalahan. Untuk aplikasi-aplikasi
yang sensitif terhadap network delay, fluktuasi bandwidth, dan perubahan
kondisi jaringan, penerapan best-effort service bukanlah suatu tindakan
yang bijaksana. Sebagai contohnya aplikasi telephony pada jaringan yang
membutuhkan besar bandwidth yang tetap, agar dapat berfungsi dengan
baik, dalam hal ini penerapan best-effort akan mengakibatkan panggilan
telephone gagal atau terputus.
2. Integrated Service, menyediakan aplikasi dengan tingkat jaminan
layanan melalui negosiasi parameter-parameter jaringan secara end-to-end.
Aplikasi-aplikasi akan meminta tingkat layanan yang dibutuhkan untuk
dapat beroperasi dan bergantung pada mekanisme QoS untuk
menyediakan sumber daya jaringan yang dimulai sejak permulaan
transmisi dari aplikasi-aplikasi tersebut. Aplikasi tidak akan mengirimkan
trafik, sebelum menerima tanda bahwa jaringan mampu menerima beban
yang akan dikirimkan aplikasi dan juga mampu menyediakan QoS yang
diminta secara end-to-end. Untuk itulah suatu jaringan akan melakukan
suatu proses yang disebut admission control. Admission control adalah
suatu mekanisme yang mencegah jaringan mengalami over-loaded. Jika
QoS yang diminta tidak dapat disediakan, maka jaringan tidak akan
mengirimkan tanda ke aplikasi agar dapat memulai untuk mengirimkan
data. Jika aplikasi telah memulai pengiriman data, maka sumber daya pada
jaringan yang sudah dipesan aplikasi tersebut akan terus dikelola secara
end-to-end sampai aplikasi tersebut selesai.
3. Differentiated Service, menyediakan suatu set perangkat klasifikasi dan
mekanisme antrian terhadap protokol-protokol atau aplikasi-aplikasi
dengan prioritas tertentu di atas jaringan yang berbeda. Differentiated
service bergantung pada kemampuan edge router untuk memberikan
klasifikasi dari paket-paket yang berbeda tipenya yang melewati jaringan.
Trafik jaringan dapat diklasifikasikan berdasarkan alamat jaringan,
protocol dan port, ingress interface, atau klasifikasi lainnya selama masih
didukung oleh standard access list atau extended access list.

2.6. Parameter QOS


1. Rate
Rasio jumlah bits yang dipindahkan / ditransmisikan antar dua perangkat
dalam satuan waktu tertentu, umumnya dalam detik. Bit rate sama
dengan istilah lain data rate, data transfer rate dan bit time.

2. Latency (maximum packet delay)


Latency didefinisikan sebagai total waktu tunda suatu paket yang
diakibatkan oleh proses transmisi dari satu titik ke titik lain yang menjadi
tujuannya. Delay di dalam jaringan dapat digolongkan sebagai
berikut delay processing, delay packetization, delay serialization, delay
jitter buffer dan delay network.

KATEGORI LATENSI BESAR DELAY


Excellent < 150 ms
Good 150 s/d 300 ms
Poor 300 s/d 450 ms
Unacceptable > 450 ms

Tabel 1 One-Way Delay/Latensi

3. Packet loss atau error

Packet loss adalah merupakan suatu parameter yang menggambarkan


suatu kondisi yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang. Salah
satu penyebab paket loss adalah antrian yang melebihi kapasitas buffer
pada setiap node. Beberapa penyebab terjadinya paket loss yaitu:
a. Congestion, disebabkan terjadinya antrian yang berlebihan dalam
jaringan
b. Node yang bekerja melebihi kapasitas buffer
c. Memory yang terbatas pada node

d. Policing atau kontrol terhadap jaringan untuk memastikan bahwa


jumlah trafik yang mengalir sesuai dengan besarnya bandwidth. Jika
besarnya trafik yang mengalir didalam jaringan melebihi dari
kapasitas bandwidth yang ada maka policing control akan
membuang kelebihan trafik yang ada.

KATEGORI DEGREDASI PACKET LOSS


Sangat bagus 0
Bagus 3%
Sedang 15 %
Jelek 25 %

Tabel 2 Packet loss

4. Jitter
Jitter, didefinisikan sebagai variasi dari delay atau variasi waktu
kedatangan paket. Banyak hal yang dapat menyebabkan jitter,
diantaranya adalah peningkatan trafik secara tiba-tiba sehingga
menyebabkan penyempitan bandwith dan menimbulkan antrian. Selain
itu, kecepatan terima dan kirim paket dari setiap node juga dapat
menyebabkan jitter.

KATEGORI DEGRADASI PEAK JITTER


Sangat bagus 0 ms
Bagus 0 s/d 75 ms
Sedang 76 s/d 125 ms
Jelek 125 s/d 225 ms

Tabel 3 Jitter

5. Throughput
Throughput, yaitu kecepatan (rate) transfer data efektif, yang
diukur dalam bps. Troughput merupakan jumlah total kedatangan paket
yang sukses yang diamati pada destination selama interval waktu tertentu
dibagi oleh durasi interval waktu tersebut. (sama dengan, jumlah
pengiriman paket IP sukses per service-second). Berikut adalah
perhitungan rumus dalam mencari nilai throughput

2.7. Penyebab QoS Yang Buruk


Terdapat beberapa faktor pengganggu dalam jaringan yang
menyebabkan turunya nilai QoS, yaitu :
1. Redaman, yaitu jatuhnya kuat sinyal karena pertambahan jarak pada
media transmisi. Setiap media transmisi memiliki redaman yang
berbeda-beda, tergantung dari bahan yang digunakan. Untuk mengatasi
hal ini, perlu digunakan repeater sebagai penguat sinyal. Pada daerah
frekuensi tinggi biasanya mengalami redaman lebih tinggi
dibandingkan pada daerah frekuensi rendah.

2. Distorsi, yaitu fenomena yang disebabkan bervariasinya kecepatan


propagasi karena perbedaan bandwidth. Untuk itu, dalam komunikasi
dibutuhkan bandwidth transmisi yang memadai dalam mengakomodasi
adanya spektrum sinyal. Dianjurkan digunakan pemakaian bandwidth
yang seragam, sehingga distorsi dapat dikurangi.
Ilustrasi pengaruh bandwith terhadap distorsi

Analogi Bandwidth

3. Noise

Noise ini sangat berbahaya, karena jika terlalu besar akan dapat mengubah

data asli yang dikirimkan.


Jenis-jenis noise dalam jaringan :
a. Thermal noise
1. Terjadi pada media transmisi bila suhunya diatas suhu mutlak
(0ºK)
2. Akibat pergerakan elektron secara random dan memiliki
karakteristik energi terdistribusi seragam
3. Menjadi faktor yang menentukan batas bawah sensitifitas sistem
penerima

b. Intermodulation noise
1. Terjadi karena ketidak-linieran komponen transmitter dan receiver
2. Sinyal output merupakan penjumlahan dan perbedaan dari sinyal
input
3. Sistem diharapkan linear sehingga sinyal output = sinyal input

c. Impulse noise
1. Pulsa-pulsa iregular atau spikes
2. Durasi pendek
3. Amplituda tinggi
4. Pengaruh kecil pada komunikasi telepon analog
5. Pengaruh besar pada komunikasi data

d. Crosstalk
1. Gandengan yang tidak diinginkan antar lintasan sinyal → media
metal (twisted pair & koaksial)
2. Penyebab:
- Gandengan elektris
- Pengendalian respon frekuensi yang buruk
3. Contoh : ketika bertelepon, kita mendengarkan percakapan lain

e. Echo
1. Terjadi ketika sinyal yang dikirim oleh transmitter kembali
(feedback) kepadanya.

2.8. Perbaikan QoS


Dalam usaha menjaga dan meningkatkan nilai QoS, dibutuhkan teknik
untuk menyediakan utilitas jaringan, yaitu dengan mengklasifikasikan dan
memprioritaskan setiap informasi sesuai dengan karakteristiknya masing-
masing. Contohnya, terdapat paket data yang bersifat sensitif terhadap delay
tetapi tidak sensitif terhadap packet loss seperti VoIP, ada juga paket yang
bersifat sensitif terhadap packet loss tetapi tidak sensitif terhadap delay seperti
transfer data. Untuk itu perlu dilakukan pengklasifikasian paket dan pengurutan
prioritas paket dari yang paling tinggi sampai terendah.

Klasifikasi dan Prioritas Paket


Ilustrasi komunikasi dengan QoS dan tanpa QoS

BAB III
KESIMPULAN

Dalam usaha menjaga dan meningkatkan nilai QoS, dibutuhkan teknik


untuk menyediakan utilitas jaringan, yaitu dengan mengklasifikasikan dan
memprioritaskan setiap informasi sesuai dengan karakteristiknya masing-masing.
Contohnya, terdapat paket data yang bersifat sensitif terhadap delay tetapi tidak
sensitif terhadap packet loss seperti VoIP, ada juga paket yang bersifat sensitif
terhadap packet loss tetapi tidak sensitif terhadap delay seperti transfer data.
Untuk itu perlu dilakukan pengklasifikasian paket dan pengurutan prioritas paket
dari yang paling tinggi sampai terendah.

Anda mungkin juga menyukai