Documents - Tips Laporan Praktik Kerja Lapangan Dinas Lingkungan Khoirul Akhyarpdf Dinas Lingkungan

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 70

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

DINAS LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI DKI JAKARTA

MUHAMAD KHOIRUL AKHYAR


8105145063

Laporan Praktik Kerja Lapangan Ini Ditulis Untuk Memenuhi Salah Satu
Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Pada Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ADMINISTRASI


PERKANTORAN

JURUSAN EKONOMI DAN ADMINISTRASI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA


2017
LEMBAR EKSEKUTIF

Muhamad Khoirul Akhyar (8105145063). Laporan Praktik Lapangan


(PKL) Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta Subbagian Umum.
Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran, Jurusan Ekonomi dan
Administrasi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta, 2017. Laporan
Praktik Kerja Lapangan ini di buat sebagai gambaran hasil pekerjaan yang telah
dilakukan selama PKL dengan tujuan memenuhi salah satu persyaratan akademik
dalam menyelesaikan studi pada Program Studi Pendidikan Administrasi
Perkantoran, Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Ekonomi dan
Administrasi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta.
Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta beralamat di Jl. Mandala
V No. 67 Cililitan Besar. Dinas Lingkungan Hidup merupakan lembaga
pemerintahan yang bergerak di bidang pelestarian dan pencegahan pengrusakan
lingkungan. Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan selama 20 (Dua puluh) hari
yang dimulai sejak tanggal 9 Januari s.d. 3 Februari 2017 dengan 5 hari kerja,
Senin – Jum’at pada pukul 08.00 s.d. 16.00. Kegiatan yang dilakukan selama
PKL adalah : mengelola for Pengadaan Alat Tulis Kantor (ATK), menginput
lembar pengantar surat, menerima surat masuk dari masyarakat dan berbagai
instansi dan mendistribusikan laporan ke berbagai bidang.
Tujuan dilaksanakan Praktik Kerja Lapangan adalah untuk meningkatkan
wawasan, pengalaman, kemampuan dan keterampilan mahasiswa. Selama
melakukan PKL, praktikan dibimbing oleh Bapak Drs. Matanih Sunaryan., M.Si
selaku kepala Subbagian umum dan diawasi oleh Bapak Sanu’i dan Bapak Majen
selaku pegawai. Selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan, Praktikan
mengalami kendala pada saat awal memulai PKL, namun kendala tersebut dapat
diatasi dengan mengamati cara kerja karyawan lain serta bertanya kepada
karyawan tersebut.

i
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini dengan tepat waktu.

Laporan Praktik Kerja Lapangan ini merupakan salah satu syarat

untuk menyelesaikan program Strata Satu (S1) pada Program Studi

Pendidikan Administrasi Perkantoran guna memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan. Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati,

Praktikan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang dengan

ikhlas membantu menyelesaikan Laporan ini.

Untuk itu, dalam kesempatan ini praktikan mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Marsofiyati, M. Pd. Selaku Dosen Pembimbing PKL;

2. Darma Rika Swaramarinda, M.SE selaku Koordinator Program Studi

Pendidikan Administrasi Perkantoran

3. Dr. Dedi Purwana, M. Bus selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Jakarta;

4. Bapak Hj. Sanui selaku pembimbing Praktik Kerja Lapangan

5. Drs. Dirhamsah selaku Kepala Subbagian Kepegawaian Dinas

Lingkungan Hidup;

6. Drs. Matanih Sunaryan., M.Si selaku Kepala Subbagian Umum;

vii
7. Seluruh pegawai Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta yang

telah membantu secara langsung maupun tidak langsung dalam

pelaksanaan PKL;

8. Teman-teman Pendidikan Administrasi Perkantoran 2014 yang

senantiasa memberikan saran dalam penyusunan Laporan PKL.

Praktikan menyadari dengan segala keterbatasan yang ada dalam

pelaksanaan maupun penyusunan laporan PKL terdapat banyak

kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran

konstruktif dari semua pihak.

Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis

khususnya dan umumnya untuk mahasiswa/i yang ingin melakukan

Praktik Kerja Lapangan di Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta.

Jakarta, Agustus 2017

Penulis

vii
DAFTAR ISI

LEMBAR EKSEKUTIF ............................................................................. i


LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR .................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ iii
KATA PENGANTAR ................................................................................ iv
DAFTAR ISI ............................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang PKL........................................................................ 1


B. Maksud dan Tujuan PKL ................................................................ 2
C. Kegunaan PKL ................................................................................ 3
D. Tempat PKL .................................................................................... 4
E. Jadwal Waktu PKL ......................................................................... 5
BAB II TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL

A. Sejarah Perusahaan.......................................................................... 7
B. Visi dan Misi Perusahaan ................................................................ 8
C. Struktur Organisasi ......................................................................... 10
D. Kegiatan Umum Instansi ................................................................. 17
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

A. Bidang Kerja ................................................................................... 19


B. Pelaksanaan Kerja ........................................................................... 19
C. Kendala Yang Dihadapi .................................................................. 28
D. Cara Mengatasi Kendala ................................................................. 29
BAB IV KESIMPULAN

A. Kesimpulan ..................................................................................... 36
B. Saran ................................................................................................ 38
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 40
LAMPIRAN-LAMPIRAN

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Surat Permohonan Alat Tulis Kantor ........................................ 21


Gambar 2. Data Salinan dari surat permohonan Alat Tulis Kantor ............ 22
Gambar 3. Bon Pengeluaran Alat Tulis Kantor .......................................... 23
Gambar 4. Aplikasi Penginputan lembar pengantar surat ........................... 25
Gambar 5. Meja penerima surat masuk....................................................... 26
Gambar 6. Foto sebelum perubahan tata ruang kantor ............................... 34
Gambar 7. Foto sesudah perubahan tata ruang kantor ................................ 35

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Permohonan PKL .......................................................... 42


Lampiran 2. Surat Keterangan Pemberian Izin PKL .................................. 43
Lampiran 3. Surat Keterangan Selesai PKL ............................................... 45
Lampiran 4. Kartu Konsultasi ..................................................................... 46
Lampiran 5. Daftar Hadir PKL ................................................................... 47
Lampiran 6. Daftar Penilaian PKL.............................................................. 49
Lampiran 7. Penilaian Seminar PKL .......................................................... 50
Lampiran 8. Jadwal Kegiatan PKL ............................................................. 52
Lampiran 9. Lembar Kegiatan Harian PKL ................................................ 56
Lampiran 10. Format Saran dan Perbaikan PKL ........................................ 61

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk ke empat

terbesar di dunia, setelah Tiongkok, India dan Amerika Serikat. Berdasarkan

data dari Badan Pusat Statistik Per 30 Juni 2016, jumlah penduduk di

Indonesia mencapai 257.912.249 jiwa. Hal ini membuat Indonesia memiliki

sumber daya manusia yang melimpah dan dapat mempercepat proses

pembangunan. Kelebihan kapasitas tenaga kerja membuat

Indonesia memiliki modal untuk mengejar ketertinggalan dari negara maju.

Hal ini bisa terwujud dengan pengelolaan sumber daya manusia dan lapangan

kerja yang baik supaya mengimbangi antara pendidikan yang dimiliki oleh

tenaga kerja dengan ketersediaan lapangan kerja. Masalah yang akan timbul

jika pengelolaan sumber daya manusia dan lapangan kerja kurang

diperhatikan, dapat terjadi kesenjangan antara jumlah tenaga kerja yang besar

dengan minimnya ketersediaan lapangan kerja yang ada. Masalah ini

menyebabkan semakin meningkatnya jumlah pengangguran sehingga jumlah

penduduk miskin bertambah semakin besar dan akan memiliki efek negatif

untuk ke depannya.

Universitas Negeri Jakarta sebagai salah satu institusi pendidikan

yang ikut dalam pembangunan Indonesia memiliki program Praktik Kerja

1
2

Lapangan. Program tersebut dirancang untuk mengenalkan secara langsung

kepada mahasiswa/i kegiatan perkantoran serta penerapan materi

pembelajaran yang telah dipelajari selama di bangku perkuliahan. Selain itu,

mahasiswa juga dapat belajar untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja dan

mampu mengukur kemampuan serta keterampilan apa saja yang dibutuhkan

pada dunia kerja.

Praktik Kerja Lapangan juga sebagai syarat kelulusan bagi setiap

mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta. Hal ini dilakukan

untuk memberikan wawasan tentang dunia kerja. Selain itu, program ini

merupakan pengaplikasian dari ilmu yang telah di dapat di bangku

perkuliahan dan penerapannya di dunia kerja. Berdasarkan tuntutan akademis

tersebut, maka praktikan mengimplementasikan teori yang telah didapat pada

bangku perkuliahan di Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta pada

Subbagian Umum.

B. Maksud dan Tujuan PKL

Berdasarkan latar belakang di atas, maka pelaksanaan PKL ini dimaksudkan

untuk :

1. Menambah pengetahuan dan pengalaman mengenai dunia kerja yang

sesungguhnya.

2. Mengimplementasikan pengetahuan yang telah dipelajari pada saat

perkuliahan.

3. Menambah wawasan berpikir dalam memecahkan masalah yang dihadapi

dalam dunia kerja.


3

Sedangkan tujuan dari pelaksanaan PKL ini adalah :

1. Menambah wawasan mengenai bidang pekerjaan di dunia kerja yang

nyata.

2. Menyiapkan diri untuk menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.

3. Melatih kedisiplinan, kerja sama serta tanggung jawab saat menghadapi

pekerjaan di dunia kerja.

4. Membiasakan Praktikan untuk beradaptasi dengan budaya kerja yang

penuh tekanan dalam menyelesaikan pekerjaan.

C. Kegunaan PKL

Dalam program PKL ini mahasiswa di harapkan mendapatkan hasil yang

positif dan bermanfaat bagi pihak-pihak terkait. Adapun manfaat tersebut :

1. Bagi Praktikan

a. Sebagai sarana untuk melatih kedisiplinan dan tanggung jawab

dalam menjalankan suatu pekerjaan.

b. Sebagai sarana untuk menambah pengetahuan dan pengalaman serta

penerapan ilmu di bidang pekerjaan.

c. Sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan.

2. Bagi Fakultas Ekonomi

a. Mengetahui seberapa besar mahasiswa memahami materi yang di

dapatkan selama perkuliahan untuk dapat diterapkan di dunia kerja.


4

b. Menjalin kerja sama antar lembaga pendidikan dengan instansi

pemerintah.

c. Sebagai sarana dalam memperkenalkan program studi pendidikan

administrasi perkantoran kepada pihak instansi atau perusahaan.

3. Bagi Dinas Lingkungan Hidup

a. Menciptakan hubungan kerja sama yang baik dari pihak-pihak yang

terlibat.

b. Mendapatkan keuntungan dengan meringankan pekerjaan dengan

adanya praktikan.

c. Dapat melakukan tanggung jawab sosial karena telah memberikan

kesempatan untuk mahasiswa untuk melakukan kegiatan Praktek

Kerja Lapangan.

D. Tempat PKL

Praktikan melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan di Dinas

Lingkungan Hidup dan di tempatkan pada bagian Sekretariat Subbagian

Umum. Berikut adalah data instansi tempat pelaksanaan Praktik Kerja

Lapangan :

Nama Instansi : Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta

Alamat : Jl. Mandala V No. 67 Cililitan Besar Jakarta Timur

Telepon : (021) 8092744

Fax : (021) 8091056

Website : www.lingkunganhidup.jakarta.go.id
5

Praktikan melakukan Praktik Kerja Lapangan di Dinas Lingkungan

Hidup pada Subbagian Umum. Alasannya adalah karena sebagai sarana yang

tepat untuk mengimplementasikan pengetahuan dan teori yang sudah

dipelajari pada saat di bangku perkuliahan. Sehingga, praktikan dapat

mengetahui keunikan dari administrasi perkantoran serta dapat

menyelaraskan antara materi saat kuliah dengan penerapannya di dunia kerja

khususnya di Subbagian Umum.

E. Jadwal Waktu PKL

Waktu Praktikan untuk melaksanakan Praktik Kerja Lapangan yaitu

selama 20 hari kerja. Terhitung sejak tanggal 9 Februari s.d. 3 Februari 2017.

Dalam melaksanakan praktik kerja lapangan waktu yang ditentukan oleh

Dinas Lingkungan Hidup berdasarkan pada Keputusan Presiden Republik

Indonesia Nomor 68 Tahun 1995 Tentang Hari Kerja di Lingkungan

Lembaga Pemerintah Presiden Republik Indonesia Pasal 1 yaitu Senin s.d.

Kamis pukul 07.30-16.00 WIB dan Jumat pukul 07.30-16.30 WIB.

Di bawah ini merupakan perincian dalam tahapan kegiatan tersebut sebagai

berikut :

1. Tahap Persiapan

Pada tahapan ini praktikan mencari informasi mengenai instansi

yang sesuai dengan bidang kompetensi dan menerima PKL selama bulan

Januari – Februari. Setelah menemukan instansi yang sesuai dengan

kompetensi dan jarak tempuh dari rumah, praktikan langsung meminta

surat pengantar dari bagian akademik Fakultas Ekonomi lalu di berikan


6

pada pihak BAAK UNJ. Setelah mendapat persetujuan dari bagan

akademik Fakultas Ekonomi dan BAAK UNJ, Praktikan mendapat surat

pengantar PKL dan diajukan pada bulan Oktober 2016 lalu diberikan

kepada Subbagian Kepegawaian Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI

Jakarta dan mendapat konfirmasi waktu PKL pada 13 Desember 2016.

2. Tahap Pelaksanaan

Praktikan melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan selama

20 hari kerja, terhitung sejak tanggal 9 Januari 2017 s.d. 3 Februari 2017.

Karena Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta merupakan

instansi pemerintah, jadi waktu pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan

mengikuti aturan dari KEPRES NO. 68 Tahun 1995 yaitu :

a. Senin – Kamis pukul 07.30 – 16.00 Waktu Istirahat pukul 12.00 –

13.00.

b. Jumat pukul 07.30 – 16.30 Waktu Istirahat pukul 11.30 - 13.00.

3. Tahap Pelaporan

Penulisan laporan praktik kerja lapangan dilakukan selama bulan

Maret – Juni 2017. Penulisan dimulai dari pengumpulan informasi dan

data terkait dengan pelaporan PKL seperti profil instansi dan berkas

lainnya yang dikerjakan selama melakukan PKL berlangsung. Kemudian

praktikan menyusun laporan secara sistematis lalu melakukan konsultasi

kepada dosen pembimbing untuk mendapatkan pendapat dan saran

terbaik untuk menyempurnakan hasil laporan PKL.


7

BAB II

TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL

A. Sejarah Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta

Sejak tahun 1961, penanganan sampah di wilayah kota Jakarta

telah dilaksanakan, di mana keberadaan personil serta sarana kendaraan

pengangkutan sampah masih sangat terbatas. Pada saat itu petugas

kebersihan disebut dengan karyawan harian petugas kebersihan. Suasana

Jakarta menjelang meletusnya pemberontakan G30S-PKI pada tahun 1965

sangatlah kacau, di jalan protokol sampah dibiarkan menumpuk dan

terbengkalai. Hal ini akibat dari ulah Serikat Buruh Daerah (SEBDA) yang

menghasut karyawan harian petugas kebersihan untuk melakukan mogok

kerja. Keadaan seperti itu tentu tidak bisa dibiarkan berlanjut sehingga

perlu penanganan secara cepat.

Atas prakarsa dan kewaspadaan Pangdam V Jaya yang saat itu

dijabat oleh Mayjen Umar Wirahadikusuma, dibentuklah Tim Operasi

Angkutan Sampah (TOAS) untuk menangani masalah yang dihadapi kota

Jakarta. Kerja keras dari TOAS cukup efektif dalam menanggulangi

kebersihan sehingga Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Surat


8

Keputusan Gubernur Nomor Cd 6/1/4/1966 tanggal 3 November 1966

membentuk Komando Kebersihan Kota yang selanjutnya disingkat KOK2.

Sebagai pemimpin KOK2 tersebut adalah Letkol R. A. Ruchijat. Inilah

yang menjadi cikal bakal terbentuknya Dinas Kebersihan Provinsi DKI

Jakarta.1

Seiring dengan perkembangan birokrasi di Indonesia khususnya di

DKI Jakarta, DPRD DKI Jakarta mengesahkan Peraturan Daerah tentang

Organisasi Perangkat Daerah dan dampaknya akan ada perubahan

nomenklatur dan penggabungan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

di Pemprov DKI Jakarta mulai tahun 2017. Pada awal 2017 Badan

Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) dan Dinas Kebersihan

bergabung dan berganti nama menjadi Dinas Lingkungan Hidup dan

Kebersihan.

Dinas Lingkungan hidup mempunyai tujuan yang sangat

memotivasi para pegawainya untuk selalu memberikan pelayanan yang

prima. Tujuan itu dituangkan dalam bentuk visi yaitu “Jakarta Baru, Kota

Modern yang Bersih Dengan Masyarakat Berbudaya Bersih dan

Pelayanan Publik yang Prima”

Sedangkan berdasarkan visi di atas Dinas Lingkungan hidup

provinsi DKI Jakarta mempunyai misi yang mengarah untuk mewujudkan

visi di atas, antara lain sebagai berikut :

1
www.LingkunganHidup.jakarta.go.id (di akses pada tanggal 4 April 2017)
9

1. Menyelenggarakan pengelolaan sampah dengan teknologi yang efektif

dan efisien serta ramah lingkungan dengan melibatkan peran serta

masyarakat dan swasta.

2. Membangun budaya masyarakat perkotaan yang memiliki kesadaran

dalam memelihara kebersihan kota.

3. Meningkatkan manajemen pelayanan kebersihan dengan menerapkan

prinsip-prinsip Good governance.


10

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan

dan dikoordinasikan secara formal. Dengan demikian struktur organisasi

sangatlah penting bagi sebuah organisasi, dimana struktur tersebut menjelaskan


11

setiap tugas atau pekerjaan secara formal dibagi, dikelompokkan dan

dikoordinasikan.

Susunan Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta terdiri dari :

1. Kepala Dinas

2. Wakil Kepala Dinas

3. Sekretariat

a. Subbagian Umum

b. Subbagian Kepegawaian

c. Subbagian Perencanaan dan Anggaran

d. Subbagian Keuangan

4. Bidang Teknik Pengelolaan dan Kebersihan

5. Bidang Penanganan dan Pengendalian Kebersihan

6. Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan

7. Bidang Pengawasan dan Penataan Hukum

8. Bidang Prasarana dan Sarana

9. Bidang Peran Serta Masyarakat

Di bawah ini adalah tugas dan wewenang dari masing-masing susunan

organisasi di Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta :


12

1. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin pelaksanaan tugas dan

fungsi Dinas Kebersihan sebagaimana telah ditetapkan oleh Gubernur dan

mengoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat, Bidang, Suku

Dinas, Unit Pelaksana Teknis dan Kelompok Jabatan Fungsional,

melaksanakan koordinasi dan kerja sama dengan Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD), Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD), dan/atau instansi

pemerintah/swasta, dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas

Lingkungan Hidup.

2. Wakil Kepala Dinas

Wakil Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Kepala Dinas

dalam memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Kebersihan,

menyelenggarakan koordinasi dan pengendalian atas pelaksanaan kebijakan

yang ditetapkan oleh Kepala Dinas, membantu Kepala Dinas dalam

pelaksanaan koordinasi dengan SKPD, UKPD, dan/atau instansi

pemerintah/swasta dan masyarakat, membantu Kepala Dinas dalam

pelaksanaan tugas dan fungsi Bidang, Suku Dinas, dan Unit Pelaksana

Teknis, membantu Kepala Dinas dalam pengembangan sistem pengendalian

internal Dinas Lingkungan Hidup, memberikan masukan atau pertimbangan

kepada Kepala Dinas dalam penetapan kebijakan di bidang kebersihan,

melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas dan mewakili Kepala

Dinas apabila Kepala Dinas berhalangan melaksanakan tugasnya. Wakil


13

Kepala Dinas dalam melaksanakan tugasnya berkedudukan di bawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

3. Sekretariat

a. Subbagian Umum

Subbagian Umum merupakan Satuan Kerja Sekretariat dalam

pelaksanaan administrasi umum Dinas Kebersihan. Subbagian Umum

dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berkedudukan di bawah

dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Dinas .

b. Subbagian Kepegawaian

Subbagian Kepegawaian merupakan Satuan Kerja Sekretariat

dalam pelaksanaan pengelolaan kepegawaian Dinas Kebersihan.

Subbagian Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang

berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Dinas.

c. Subbagian Perencanaan dan Anggaran

Subbagian Program dan Anggaran merupakan Satuan Kerja

Sekretariat dalam pelaksanaan tugas program dan anggaran Dinas

Kebersihan. Subbagian Program dan Anggaran dipimpin oleh seorang

Kepala Subbagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab

kepada Sekretaris Dinas.

d. Subbagian Keuangan

Subbagian Keuangan merupakan Satuan Kerja Sekretariat dalam

pelaksanaan pengelolaan keuangan Dinas Kebersihan. Subbagian


14

Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berkedudukan

di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Dinas

4. Bidang Teknik Pengelolaan dan Kebersihan

a. Seksi Pembinaan Teknik Lingkungan dan Kebersihan

Seksi Pembinaan Teknik Kebersihan merupakan Satuan Kerja

Bidang Teknik Pengelolaan Kebersihan dalam pelaksanaan kegiatan

pembinaan teknik kebersihan. Seksi Pembinaan Teknik Kebersihan

dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Teknik Pengelolaan

Kebersihan.

b. Seksi Pengembangan Metode Pengelolaan Lingkungan dan Kebersihan

Seksi Pengembangan Metode Pengelolaan Kebersihan merupakan

satuan Kerja Bidang Teknik Pengelolaan Kebersihan dalam pelaksanaan

kegiatan Pengembangan Metode Pengelolaan Kebersihan. Seksi

Pengembangan Metode Pengelolaan Kebersihan dipimpin oleh seorang

Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab

kepada Kepala Bidang Teknik Pengelolaan Kebersihan.

c. Seksi Pengujian Kebersihan

Seksi Pengujian Kebersihan merupakan satuan Kerja Bidang

Teknik Pengelolaan Kebersihan dalam pelaksanaan pengujian

kebersihan. Seksi Pengujian Kebersihan dipimpin oleh seorang Kepala

seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada

Kepala Bidang Teknik Pengelolaan Kebersihan


15

5. Bidang Penanganan dan Pengendalian Kebersihan

a. Seksi Pengendalian Sampah dan Air Limbah Septik Tank

Seksi Pengendalian Sampah dan Air Limbah Septik Tank

merupakan Satuan Kerja Bidang Penanganan dan Pengendalian

Kebersihan dalam pelaksanaan kegiatan Pengendalian Sampah dan Air

Limbah Septik Tank. Seksi Pengendalian Sampah dan Air Limbah Septik

Tank dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah

dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Penanganan dan

Pengendalian Kebersihan.

b. Seksi Penindakan Pelanggaran Kebersihan

Seksi Penindakan Pelanggaran Kebersihan merupakan Satuan

Kerja Bidang Penanganan dan Pengendalian Kebersihan dalam

pelaksanaan kegiatan Penindakan Pelanggaran Kebersihan.

c. Seksi Pengendalian Kebersihan

Seksi Pengendalian Kebersihan merupakan Satuan Kerja Bidang

Penanganan dan Pengendalian Kebersihan dalam pelaksanaan kegiatan

Pengendalian Kebersihan.

6. Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan

a. Seksi Pemantauan Kualitas Lingkungan

b. Seksi Pencegahan Dampak Lingkungan

c. Seksi Penanggulangan Pencemaran Lingkungan

7. Bidang Pengawasan dan Penataan Hukum

a. Seksi Penanganan Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa


16

b. Seksi Pengawasan Lingkungan dan Kebersihan

c. Seksi Penegakan Hukum

8. Bidang Prasarana dan Sarana

a. Seksi Pengadaan

Seksi Pengadaan merupakan Satuan Kerja Bidang Prasarana dan

Sarana Kebersihan dalam pelaksanaan kegiatan penyediaan prasarana

dan sarana kerja teknis kebersihan. Seksi Pengadaan dipimpin oleh

seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung

jawab kepada Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Kebersihan

b. Seksi Penyimpangan dan Penyaluran

Seksi Penyimpanan dan Penyaluran merupakan satuan Kerja

Bidang Prasarana dan Sarana Kebersihan dalam pelaksanaan kegiatan

penyimpanan dan pendistribusian prasarana dan sarana kerja teknis

kebersihan. Seksi Penyimpanan dan Penyaluran dipimpin oleh seorang

Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab

kepada Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Kebersihan.

c. Seksi Pemeliharaan

Seksi Pemeliharaan merupakan Satuan Kerja Bidang Prasarana dan

Sarana Kebersihan dalam pelaksanaan kegiatan pemeliharaan prasarana

dan sarana kerja teknis kebersihan.

9. Bidang Peran Serta Masyarakat

a. Seksi Humas Kebersihan


17

Seksi Humas Kebersihan merupakan satuan Kerja Bidang

Pengembangan Peran Serta Masyarakat dan Usaha Kebersihan dalam

pelaksanaan kehumasan kebersihan. Seksi Humas Kebersihan dipimpin

oleh seorang Kepala seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung

jawab kepada Kepala Bidang Pengembangan Peran Serta Masyarakat dan

Usaha Kebersihan.

b. Seksi Pengembangan Peran Serta Masyarakat

Seksi Pengembangan Peran Serta Masyarakat merupakan Satuan

Kerja Bidang Pengembangan Peran Serta Masyarakat dan Usaha

Kebersihan dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan peran serta

masyarakat. Seksi Pengembangan Peran Serta Masyarakat dipimpin oleh

seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung

jawab kepada Kepala Bidang Pengembangan Peran Serta Masyarakat dan

Usaha Kebersihan.

c. Seksi Pembinaan Usaha Lingkungan dan Kebersihan

Seksi Pembinaan Usaha Kebersihan merupakan Satuan Kerja

Bidang Pengembangan Peran Serta Masyarakat dan Usaha Kebersihan

dalam pelaksanaan pembinaan usaha kebersihan. Seksi Pembinaan Usaha

Kebersihan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di

bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pengembangan

Peran Serta Masyarakat dan Usaha Kebersihan.


18

C. Kegiatan Umum Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta

Kegiatan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta :

1. Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pekerjaan Umum

a. Pengadaan Alat Angkut Kebersihan Truk Compactor

b. Pengadaan alat-alat berat kebersihan

c. Pengadaan Alat Angkut Kebersihan Gerobak Motor

2. Kegiatan Peningkatan Kinerja Pengelolaan Persampahan

a. Penanganan Kebersihan dengan Pekerja Kontrak Perorangan

b. Pengadaan Tong Sampah Beroda

c. Pengadaan Terpal Angkutan Sampah

d. Pengadaan Jaring Angkutan Sampah

e. Pelayanan Toilet berjalan untuk penanganan event insidental

3. Kegiatan Pengurangan Timbulan Sampah di Sumber

a. Apresiasi Masyarakat Peduli Persampahan

b. Penyediaan Mesin Pencacah Sampah

c. Penyediaan Tong Composter

d. Operasi Tangkap Tangan Pelanggaran Bidang Kebersihan

4. Kegiatan Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

a. Pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup (Emisi

Tidak Bergerak)

b. Pemantauan Kualitas Lingkungan Air Sungai

c. Pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup

(Limbah B3)
19

5. Kegiatan Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan

Lingkungan Hidup

a. Edukasi dan Komunikasi Masyarakat di bidang Lingkungan.

b. Peningkatan peringkat kinerja perusahaan (PROPER)

c. Penilaian Program Adipura

BAB III

PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

A. Bidang Kerja

Selama menjalani praktik kerja lapangan di Dinas Lingkungan

Hidup, Praktikan ditempatkan pada bagian Sekretariat Subbagian Umum.

Subbagian Umum merupakan Satuan Kerja Sekretariat dalam pelaksanaan

administrasi umum Dinas Lingkungan Hidup. Subbagian dipimpin oleh

seorang Kepala Subbagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung

jawab kepada Sekretaris Dinas. Adapun cakupan tugas yang menjadi bagian

dari pekerjaan praktikan selama menjalani Praktik Kerja Lapangan pada

Subbagian Umum adalah sebagai berikut:

1. Mengelola Form Pengadaan Alat Tulis Kantor (ATK)

2. Menginput lembar pengantar surat ke dalam Microsoft Office Access.


20

3. Menerima surat masuk dari masyarakat dan berbagai instansi.

4. Mendistribusikan laporan ke berbagai bidang.

B. Pelaksanaan Kerja

Praktikan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan selama 20 hari

kerja, terhitung dari tanggal 9 Januari 2017 s.d. 3 Februari 2017. Dalam

melaksanakan Praktik Kerja Lapangan waktu kerja ditentukan oleh aturan

dari KEPRES NO. 68 Tahun 1995 yaitu :

a. Senin – Kamis pukul 07.30 – 16.00 Waktu Istirahat pukul 12.00 – 13.00.

b. Jumat pukul 07.30 – 16.30 Waktu Istirahat pukul 11.30 - 13.00.

Pada hari pertama kerja, praktikan di perkenalkan dengan para

karyawan di Subbagian Umum. Kemudian, praktikan di berikan pengarahan

dan penjelasan oleh Kepala Subbagian Umum perihal dengan tugas yang

biasa dilakukan oleh pegawai Subbagian. Setelah memahami tugas yang

nantinya akan dikerjakan oleh praktikan selama 20 hari ke depan.

Berikut ini beberapa pekerjaan yang biasa dilakukan praktikan

setiap harinya selama 20 hari :

1. Praktikan mengelola Form Pengadaan Alat Tulis Kantor (ATK)

Dalam pelaksanaan praktik kerja lapangan, Praktikan menyadari

bahwa salah satu kegiatan administrasi adalah mengelola data. Banyak

data perusahaan yang dikelola oleh pegawai salah satunya yaitu

mengelola form pengadaan alat tulis kantor. Pengadaan alat tulis kantor

merupakan salah satu bentuk sistem pengeluaran kas yang mengatur


21

tentang pedoman pengadaan barang dan jasa dalam pemerintahan

sedangkan alat tulis kantor (ATK) merupakan benda-benda yang dipakai

habis dalam pelaksanaan dalam pekerjaan sehari-hari dari pegawai tata

usaha.2

Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta menyadari bahwa

pentingnya pengadaan alat tulis kantor. Hal ini dikarenakan pengadaan

alat tulis kantor merupakan salah satu faktor penunjang kegiatan

operasional yang berjalan setiap harinya. Selain sebagai penunjang

kegiatan operasional, alat tulis kantor juga berperan dalam penyelesaian

tugas pembangunan kepemerintahan yang berdaya guna dan berhasil

guna.

Mengingat Subbagian Umum memiliki mobilitas kerja yang tinggi,

form ini memiliki fungsi yang vital untuk kebutuhan kerja para pegawai.

Fungsi dari penulisan Laporan Pengadaan Alat Tulis Kantor adalah untuk

mengajukan permintaan pembelian sesuai dengan posisi persediaan yang

ada di gudang.

2
The Liang Gie., Administrasi Perkantoran Cetakan Ketujuh (Yogyakarta:2007) h.27
22

Gambar III.1 Data Permohonan Alat Tulis Kantor (ATK)

Sumber: data diolah oleh penulis

Hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 4

Tahun 2015 Tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Presiden Nomor

54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah.

Berdasarkan Peraturan tersebut pengadaan Alat Tulis Kantor sudah

menjadi kegiatan umum yang mempunyai status hukum.


23

Gambar III.2 Data Salinan dari surat permohonan Alat Tulis Kantor (ATK)

Sumber: data diolah oleh penulis

Dalam proses pembuatan form pengadaan alat tulis kantor

praktikan menggunakan mesin TIK. Hal tersebut dikarenakan pegawai

yang bekerja merupakan usia lanjut yang tidak paham dengan

komputerisasi. Setelah form tersebut diketik berdasarkan permintaan

barang dari para pegawai, selanjutnya penandatanganan oleh kepala


24

subbagian umum lalu pegawai yang mengajukan permintaan dapat

langsung menuju gudang untuk mengambil barang tersebut.

Gambar III.3 Bon Pengeluaran Alat Tulis Kantor (ATK)

Sumber: data diolah oleh penulis

2. Praktikan menginput lembar pengantar surat ke dalam Microsoft Office

Access.

Setiap harinya, Dinas Lingkungan hidup dapat menerima surat

masuk kurang lebih 200 surat. Hal ini menyebabkan banyaknya lembar

pengantar surat yang kurang tertata rapi. Namun mulai Januari 2017

semua lembar pengantar surat harus di input pada komputer melalui


25

aplikasi Microsoft Office Access. Penggunaan aplikasi sangat

membantu para pegawai yang menunjang produktivitas kerja karena

beberapa informasi mengenai surat dapat disajikan oleh komputer.

Microsoft Access adalah program aplikasi basis data (database)

yang dikeluarkan oleh Microsoft dalam satu paket Microsoft Office.

Apa itu database ? Database (basis data) yaitu kumpulan informasi

yang secara sistematik disimpan dalam komputer sehingga dapat

diperiksa oleh software komputer untuk memperoleh informasi dari

basis data tersebut.

Database juga dapat diidentifikasikan sebagai arsip data berbentuk

tabel yang saling relasi atau berhubungan sehingga menghasilkan

informasi. Untuk menghasilkan sebuah informasi, diperlukan adanya

data untuk dijadikan sebagai masukan.

Dalam pelaksanaannya, Praktikan diminta untuk menginput lembar

pengantar surat tiap harinya dan di Save pada komputer, lembar

pengantar surat yang diberikan mulai dari Januari-Desember 2016.

Selain itu, praktikan juga harus memeriksa apakah lembar pengantar

surat sudah sesuai dengan nomor surat atau belum.


26

Gambar III.4 Aplikasi penginputan lembar pengantar surat

Sumber: data diolah oleh penulis

3. Praktikan menerima surat masuk dari masyarakat dan berbagai instansi.

Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta selalu menerima

surat masuk dari masyarakat dan instansi. Surat masuk dari masyarakat

biasanya berisi mulai dari pengaduan masyarakat, pengelolaan sampah

dan peminjaman mobil toilet. Sedangkan surat masuk dari instansi

berupa laporan-laporan yang ditujukan untuk berbagai bidang pada

Dinas Lingkungan Hidup.


27

Surat adalah suatu alat komunikasi tertulis atau sarana untuk

menyampaikan pernyataan maupun informasi secara tertulis dari pihak

satu ke pada pihak yang lain3.

Gambar III.5 Meja penerima surat masuk

Sumber: data diolah oleh penulis

Dalam hal ini, praktikan ditugaskan untuk menerima dan

memberikan stempel penerima (Stempel Received) lalu diberikan

nomerator yang gunanya untuk membubuhkan nomor pada lembaran

dokumen dan dilanjutkan dengan retensi dokumen yang diterima

dengan cara memberikan stempel jadwal retensi arsip pada dokumen

kemudian mengisi stempel tersebut dengan mencantumkan dalam


3
Y.S. Marjo., Surat Menyurat Lengkap Edisi Revisi (Semarang: 2000) h.25
28

kolom rincian arsip yang sudah ditentukan umur simpannya. Misalnya

ada surat yang diterima oleh Induk Tata Usaha (ITU), surat tersebut

tertanggal 25 Januari 2002. Surat tersebut pada Jadwal Retensi Arsip

pada kolom CTU tertulis 2 tahun, pada kolom ITU 3 tahun dan pada

kolom Pusat Arsip 5 tahun, maka :

1. Pada Kolom pertama di bawah CTU ditulis 2 tahun pada kolom di

bawahnya ditulis 25 Januari 2004.

2. Pada kolom di bawah ITU ditulis 3 tahun dan pada kolom di

bawahnya ditulis 25 Januari 2007.

3. Pada kolom di bawah Pusat Arsip ditulis 5 tahun dan pada kolom

di bawahnya ditulis 25 Januari 2012

4. Praktikan ditugaskan untuk mendistribusikan ke berbagai bidang

mengenai laporan :

a. Pengelolaan Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)

b. RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan)

c. RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan)

d. UKL (Upaya Pengelolaan Lingkungan)

e. UPL (Upaya Pemantauan Lingkungan)

Pada awal pendistribusian laporan B3, praktikan didampingi oleh

pembimbing yang dengan senang hati memperkenalkan bidang-bidang pada


29

Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta salah satu bidang yang

menjadi tugas pendistribusian laporan limbah B3 yaitu Bidang Pengelolaan

Kebersihan.

Dalam mendistribusikan laporan RKL, RPL, UKL dan UPL, praktikan

dituntut untuk tidak menyebarkan laporan yang sifatnya rahasia dan hanya

bisa dilihat oleh Bidang Tata Lingkungan dan Kebersihan. Maka dari itu

sangat dibutuhkan pegawai yang mempunyai integritas dan bertanggung

jawab dalam menjalankan tugas tersebut.

C. Kendala yang Dihadapi

Dalam melaksanakan pekerjaan selama Praktik Kerja Lapangan,

praktikan selalu berusaha melakukan yang terbaik dan penuh kehati-hatian.

Namun, ada pelaksanaan yang tidak berjalan lancar sesuai dengan yang di

harapkan. Terdapat beberapa kendala yang di hadapi praktikan selama

menjalani Praktik Kerja Lapangan, antara lain :

1. Jumlah mesin fotocopy yang tersedia pada tiap lantai tidak mencukupi

untuk kebutuhan operasional pekerjaan. Hal itu menyebabkan banyak

pegawai dari lantai 3 dan lantai 4 berdatangan untuk fotocopy dan

membuat suasana kerja di ruangan Subbagian umum menjadi tidak

kondusif dan menyebabkan over kapasitas.

2. Masih lemahnya pengendalian dan pengawasan terhadap para pegawai

karena di ruangan Subbagian umum masih ada yang merokok secara

bebas. Hal ini terjadi karena tidak adanya ruang khusus untuk merokok di

tiap ruangan dan menjadikan para pegawai bebas merokok.


30

3. Tata ruang kantor yang tidak sesuai dengan pola kerja para pegawai.

Ketidaksesuaian ini terjadi karena antara meja penerima surat dan

pencatat surat sangat berjauhan dan menyebabkan pola kerja tidak efektif

D. Cara Mengatasi Kendala

Dalam kendala yang dihadapi, praktikan memiliki solusi untuk

menyelesaikan kendala tersebut berikut ini cara praktikan mengatasi kendala

tersebut, antara lain:

1. Dalam mengatasi kendala keterbatasan mesin fotocopy, praktikan

membuat alternatif pilihan, antara lain :

a. Memberlakukan sistem antre di luar ruangan agar mengurangi

tingkat kebisingan yang ada di dalam ruangan kerja.

Menurut Shomer, Tingkat kebisingan pada kantor


merupakan faktor lingkungan yang harus dipertimbangkan
untuk mengelola tingkat produktivitas pegawai yang
diinginkan. Apabila tingkat kebisingan melampaui batas
yang tidak diinginkan, beberapa gangguan fisik dan
psikologis terhadap mereka akan terjadi. Misalnya, tingkat
kebisingan yang terus-menerus berlangsung dapat
mengakibatkan kehilangan pendengaran sementara atau
permanen bagi pegawai, di samping mengakibatkan
kelelahan fisik dan mental sehingga mengurangi
produktivitas mereka, serta dapat pula menimbulkan
keresahan, gangguan dan ketegangan dengan meningkatnya
tekanan darah serta metabolisme tubuh dan dalam waktu
lama dapat mengakibatkan masalah kesehatan yang serius.4

Dari penjelasan di atas, tingkat kebisingan mempunyai

pengaruh buruk terhadap kinerja dan kesehatan pegawai. Kebisingan

berpotensi mempengaruhi kenyamanan dan kesehatan pegawai yang

4
Badri Munir Sukoco., Manajemen Administrasi Perkantoran Modern (Jakarta: Erlangga, 2014)
h.216
31

bekerja di dalam lingkungan kerja. Upaya pengendalian kebisingan

meliputi identifikasi masalah kebisingan di pabrik dan menentukan

tingkat kebisingan yang diterima oleh karyawan, sehingga makalah

ini bertujuan untuk melakukan suatu pengendalian potensi bahaya

kebisingan ditempat kerja agar tenaga kerja dapat bekerja dengan

Maka dari itu perlu adanya pengontrolan ruangan dengan

mengadakan sistem antre bagi para pegawai yang ingin fotocopy di

ruang Subbagian umum.

Menurut Chanlett, Selain berdampak pada gangguan


pendengaran, terdapat efek kebisingan lainnya, yaitu:
gangguan tidur, istirahat dan mempengaruhi kapasitas kerja
pegawai.5

Berdasarkan pernyataan di atas salah satu dampak yang

ditimbulkan karena kebisingan adalah mempengaruhi kapasitas kerja

pegawai yang mengurangi minat kerja dan konsentrasi para pegawai.

Menurut Siagian, Antrian adalah suatu garis tunggu dari


nasabah (satuan) yang memerlukan layanan dari satu atau
lebih pelayan (fasilitas layanan.6

Sistem antre sangat berperan besar dalam mengatasi

kebisingan di ruangan Subbagian umum. Sistem ini di lakukan untuk

mengatasi kendala dalam hal kebisingan

b. Memprioritaskan kepada bagian yang memiliki mobilitas kerja tinggi

untuk mempertahankan tingkat kenyamanan dalam bekerja agar

tidak terjadi over kapasitas di dalam ruangan.


5
Emil T. Chanlett., Environmental Protection, Edisi Kedua (USA: McGraw HillBook Company,
1979) h.125
6
Siagian P. Sondang., Administrasi Pembangunan (Jakarta: Haji Masagung, 1987) h.36
32

Menurut Kolcaba, Tingkat kenyaman merupakan suatu


keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yaitu
kebutuhan akan kententraman (suatu kepuasan yang
meningkatkan penampilan sehari-hari) dan kelegaan
(kebutuhan telah terpenuhi).7

Dari penjelasan di atas, bahwa meningkatkan kebutuhan

rasa nyaman diartikan sebagai dorongan serta bantuan untuk menjadi

pegawai yang produktif. Alternatif pilihan tersebut memiliki

manfaat bagi subbagian umum karena dapat mengurangi kebisingan

yang diciptakan dari obrolan manusia.

Menurut Waluyo dkk, Prioritas adalah suatu daftar yang


berisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh manusia
sesuai dengan level/ tingkat pemenuhannya.8

Dalam alternatif kedua, praktikan memilih untuk

memprioritaskan kepada bagian yang memiliki mobilitas kerja yang

tinggi seperti, Subbagian Kepegawaian. Daftar kebutuhan setiap

pegawai, mulai dari yang paling penting hingga kebutuhan yang

kurang penting. Kebutuhan yang paling penting dan mendesak

berada di urutan pertama untuk dipenuhi, sementara kebutuhan yang

kurang penting bisa menunggu dan dapat ditunda pemenuhannya.

Oleh karena itu, untuk menyesuaikan kebutuhan yang akan

dipenuhi dalam fotocopy dokumen di Subbagian umum maka

disusunlah suatu skala prioritas di tempat tersebut untuk mengurangi

tingkat kebisingan yang terjadi.

7
https://www.slideshare.net/tyasseptya (di akses pada tanggal 18 Agustus 2017)
8
Waluyo., Perpajakan Indonesia (Jakarta: Salemba Empat, 2008) h.58
33

2. Dalam mengatasi lemahnya pengawasan dan pengendalian terhadap para

pegawai Subbagian umum Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI

Jakarta yang kurang mentaati larangan merokok pemerintah membuat

Perda DKI Jakarta No. 75 Tahun 2005 tentang Kawasan Dilarang

Merokok. Praktikan memiliki keterbatasan untuk menghimbau para

pegawai dalam pengawasan karena hal itu hanya bisa dilakukan oleh

kepala bidang atau kepala dinas. Selain itu, praktikan pengawasan

merupakan fungsi manajemen yang sangat berkaitan dengan pencapaian

tujuan organisasi,9 sehingga pengawasan dalam organisasi apapun

menjadi mutlak dilakukan.

Menurut Mc. Farland, pengawasan adalah suatu proses dimana


pimpinan ingin mengetahui apakah hasil pelaksanaan pekerjaan
yang dilakukan oleh bawahannya sesuai dengan rencana, perintah,
tujuan atau kebijaksanaan yang telah ditentukan.10

Berdasarkan pernyataan dari Mc. Farland pengawasan merupakan cara

ampuh untuk mengurangi pencapaian tujuan dalam hal merokok.

Menurut Harold Koontz dan Cyrili O’donell, pengendalian


merupakan proses pengamatan dari pada pelaksanaan seluruh
kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang
sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan.11

9
Hendy Haryadi., Administrasi Perkantoran untuk Manajemen (Bandung: Sinar Baru, 2000) h.25
10
Soewarno Handayaningrat., Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen (Jakarta: Gunung Agung,
1995) h.143
11
Nanang Fattah., Ekonomi Pembiayaan Pendidikan (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012) h.175
34

Dalam pelaksanaan pengendalian, pengawas harus secara rutin mengecek

semua yang dilakukan pegawai supaya sesuai dengan rencana yang telah

ditetapkan.

Menurut penjelasan Pasal 115 ayat (1) Undang-undang Nomor 36


Tahun 2009 tentang kesehatan berbunyi khusus bagi tempat kerja,
tempat umum dan tempat lainnya menyediakan tempat khusus
untuk merokok.12

Dari penjelasan di atas, sebaiknya perusahaan dan instansi

membuat tempat khusus untuk merokok dalam bentuk ruangan.

Kebijakan pembuatan ruang khusus merokok pada masing-masing

gedung-gedung perkantoran bukan melarang orang untuk merokok,

melainkan hanya untuk mengatur para pegawai supaya menjadi lebih

tertib dan taat terhadap peraturan yang berlaku.

3. Tata ruang kantor sangat mempengaruhi pola kerja pegawai. Praktikan

berusaha untuk memberikan solusi kepada para pegawai supaya menata

kembali layout yang sudah ada dengan apa yang sudah praktikan pelajari

selama di bangku perkuliahan.

Menurut The Liang Gie, Tata Ruang adalah penyusunan alat-alat


pada letak yang tepat serta pengaturan kerja yang memberikan
kepuasan bekerja bagi para karyawannya.13

Dalam pelaksananya penyusunan tata letak alat-alat perkantoran

memberikan dampak positif bagi pegawai seperti menjadikan ruangan

terlihat seperti baru.

12
Undang-undang 1945
13
The Liang Gie., Administrasi Perkantoran Modern, Edisi Ketujuh (Yogyakarta: Liberty Offset,
2000) h.75
35

Menurut Littlefield dan Peterson, Tata Ruang kantor merupakan


penyusunan perkakas dan peralatan dalam ruangan yang tersedia.14

Berdasarkan definisi di atas tata ruang kantor ialah suatu kegiatan

penyusunan peralatan yang ada di dalam ruangan agar menciptakan pola

kerja yang sesuai dengan keinginan para pegawainya.

Menurut Sedarmayanti, Tata Ruang Kantor adalah pengaturan dan


penyusunan seluruh mesin kantor, alat perlengkapan kantor serta
perabot kantor pada tempat yang tepat, sehingga pegawai dapat
bekerja dengan baik, nyaman, leluasa dan bebas untuk bergerak
dan dapat mencapai efisiensi kerja.

Dengan teori di atas praktikan memiliki cara untuk mengubah layout tata

ruang kantor dengan cara berkoordinasi.

Hasibuan (2006:85) berpendapat bahwa Koordinasi adalah kegiatan


mengarahkan, mengintegrasikan, dan mengkoordinasikan unsur-
unsur manajemen dan pekerjaan-pekerjaan para bawahan dalam
mencapai tujuan organisasi15

Kondisi tata ruang kantor dapat memberikan pengaruh yang besar

terhadap hasil kerja karyawan di perusahaan yang nantinya akan

memberikan dampak tersendiri pada perusahaan tersebut, seperti hal

kenyamanan karyawan yang akan berpengaruh terhadap kinerjanya,

ruangan yang nyaman dan kondusif untuk karyawan, waktu tempuh antar

rantai pekerjaan yang efektif atau pun kondisi lingkungan di sekitarnya.

Oleh karena itu, setiap organisasi perlu menciptakan suasana kantor yang

mendukung kelancaran pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya.

14
Moekijat., Administrasi Perkantoran (Bandung: Mandar Maju, 1997) h.118
15
Malayu Hasibuan., Manajemen Dasar Pengertian dan Masalah Edisi Revisi (Jakarta: Bumi
Aksara, 2006) h.85
36

Gambar III.6 Foto sebelum perubahan tata ruang kantor

Sumber: data diolah oleh penulis

Gambar III.7 Foto sesudah perubahan tata ruang kantor


37

Sumber: data diolah oleh penulis

BAB IV

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Dalam menjalani kegiatan Praktik Kerja Lapangan di Dinas

Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, praktikan mendapatkan banyak

pengetahuan dan pengalaman baru seputar dengan bidang kerja

administrasi perkantoran. Selama pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan,


38

praktikan menemukan kendala yang dapat mengurangi produktivitas kerja

para pegawai, namun semua kendala dapat diatasi langsung dengan

meningkatkan kerja sama antar pegawai.

Praktikan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan pada tanggal 3

Januari – 3 Februari 2017 dan di tempatkan pada Subbagian Umum

Sekretariat Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta. Bidang kerja

praktikan terdiri dari bidang korespondensi dan bidang komputer

administrasi.

1. Bidang Korespondensi

a. Menerima Surat masuk dari masyarakat dan berbagai instansi.

b. Mendistribusikan laporan-laporan ke berbagai bidang

c. Mengelola form pengadaan Alat Tulis Kantor (ATK)

2. Bidang Komputer Administrasi

a. Menginput Lembar pengantar surat ke dalam Microsoft access.

Berikut ini adalah hasil yang diperoleh dalam kegiatan Praktik

Kerja Lapangan pada Subbagian umum, antara lain:

1. Praktikan dapat secara langsung merasakan dunia kerja yang

sesungguhnya.

2. Praktikan dapat mengetahui penerapan administrasi perkantoran.

3. Praktikan dapat lebih mempelajari disiplin waktu dan tanggung jawab

pada pekerjaan yang sudah diberikan.


39

4. Praktikan dapat memahami cara berkomunikasi dalam dunia kerja.

5. Praktikan mendapatkan kepercayaan diri untuk bekerja suatu saat

nanti.

B. Saran

Berdasarkan pengalaman saat menjalankan kegiatan Praktik Kerja

Lapangan, ada beberapa saran yang sekiranya bisa memberikan manfaat

bagi pembaca, instansi dan khususnya bagi praktikan sendiri, agar dalam

pelaksanaan kerja yang sesungguhnya dapat diterapkan lebih lagi baik.

Saran yang akan praktikan berikan adalah sebagai berikut :

1. Bagi Praktikan

a. Kepada mahasiswa yang akan melaksanakan Praktik Kerja

Lapangan, sebaiknya selalu menjalin komunikasi dengan


40

mahasiswa lain yang telah melaksanakan Program tersebut

supaya agar lebih memudahkan dalam hal pencarian tempat

Praktik Kerja Lapangan

b. Mahasiswa yang akan melaksanakan PKL diharapkan

mempersiapkan segala hal yang berhubungan dengan PKL dari

jauh-jauh hari seperti mencari tempat atau perusahaan untuk

PKL dan berkas untuk memenuhi syarat PKL.

c. Setelah mendapatkan tempat atau perusahaan untuk PKL

mahasiswa diharapkan dapat melaksanakan setiap tugas yang

diberikan dengan penuh tanggung jawab dan mematuhi peraturan

yang telah ditetapkan oleh perusahaan atau instansi tempat

pelaksanaan PKL agar menjaga nama baik Fakultas maupun

Universitas.

2. Bagi Fakultas Ekonomi

a. Membuka relasi yang baik dengan perusahaan dan instansi

pemerintahan agar mempermudah mahasiswa/i dalam

mendapatkan tempat Praktik Kerja Lapangan

b. Memberikan pelatihan dan pengarahan yang sifatnya universal

terhadap mahasiswa sebelum melakukan kegiatan Praktik Kerja

Lapangan.

3. Bagi Perusahaan dan Instansi


41

a. Instansi memberikan bimbingan yang lebih baik kepada

mahasiswa agar dapat menjalankan tugas dengan baik dalam

melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan.

b. Membuka kerja sama dengan institusi pendidikan supaya ke

depannya dapat menerima mahasiswa/i untuk melakukan kegiatan

Praktik Kerja Lapangan.

c. Instansi dapat mewadahi inovasi dari para praktikan seperti

pemberlakuan sistem antre yang berlaku di Subbagian Umum.

DAFTAR PUSTAKA

Chanlett E. T. Environmental Protection, Edisi Kedua. USA: McGraw HillBook


Company, 1979.

Fattah, Nanang. Ekonomi Pembiayaan Pendidikan Bandung: PT Remaja


Rosdakarya, 2012.
42

Gie, T. L. Administrasi Perkantoran Modern, Edisi Ketujuh. Yogyakarta: Liberty


Offset, 2000.

Handayaningrat., Soewarno. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen.


Jakarta: Gunung Agung, 1995.

Haryadi, Hendy. Administrasi Perkantoran untuk Manajemen, Bandung: Sinar


Baru

Hasibuan, Malayu., Manajemen Dasar Pengertian dan Masalah Edisi Revisi,


Jakarta: Bumi Aksara, 2006

Marjo Y.S., Surat Menyurat Lengkap Edisi Revisi, Semarang: CV. Aneka Ilmu,

2000.

Moekijat. Administrasi Perkantoran. Bandung: Mandar Maju, 1997.

Siagian P., Administrasi Pembangunan. Jakarta: Haji Masagung, 1987.

Sukoco, Badri Munir. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Jakarta:


Erlangga, 2014.

www.LingkunganHidup.jakarta.go.id (di akses pada tanggal 4 April 2017)


42

Lampiran 1. Surat Permohonan PKL


43

Lampiran 2. Surat Keterangan Pemberian Izin PKL


44
45

Lampiran 3. Surat Keterangan Selesai PKL


46

Lampiran 4. Kartu Konsultasi


47

Lampiran 5. Daftar Hadir PKL


48
49

Lampiran 6. Daftar Penilaian PKL


50

Lampiran 7. Penilaian Seminar PKL

FORMAT PENILAIAN
SEMINAR PRAKTIK KERJA LAPANGAN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Nama : Muhamad Khoirul Akhyar

No. Registrasi : 8105145063

Program Studi : Pendidikan Ekonomi

A. Penilaian Laporan PKL

No. Kriteria Penilaian Interval Skor

Format Makalah
Skor
1. a. Sistematika Penulisan 0–15

b. Penggunaan bahasa baku, baik,

danLaporan
Penyajian benar

a. Relevansi topik dengan keahlian bidang 0–25


2.
studi

b. Kejelasan Uraian
Informasi

a. Keakuratan Informasi 0- 15
3.
b. Relevansi Informasi dengan uraian

tulisan
51

B. Penilaian Presentasi Laporan

Penyajian:

a. Sistematika Penyajian
0–20
1. b. Penggunaan alat bantu

c. Penggunaan bahasa
Tanya jawab
lisan yang baik,
a. Ketepatan jawaban 0- 20
1. benar,danefektif
2.
b. Kemampuan mempertahankan

argument

Jakarta,………………………

Penilai,

…………......……………......…

……………
52

Lampiran 8. Jadwal Kegiatan PKL

JADWAL KEGIATAN PKL


FAKULTAS EKONOMI – UNJ TAHUN AKADEMIK 2016/2017

No Kegiatan Sept Okt Nov Des

Pendaftaran PKL

1.  Praktikan melakukan pendaftaran PKL di Fakultas

Ekonomi

Kontak dengan Intansi / Perusahaan untuk Penempatan

Praktek Kerja Lapangan


2.
 Praktikan melakukan komunikasi dengan instansi

tempat PKL
53

Surat Permohonan PKL ke Instansi / Perusahaan

3.  Praktikan mengajukan surat permohonan izin PKL ke

Instansi terkait

Surat Balasan Perusahaan/ Instansi

4.  Praktikan mendatangi Instansi PKL untuk menerima

surat izin/ surat balasan


54

NO Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt

Pelaksanaan Program PKL


5.
 Praktikan melaksanakan PKL mulai

tanggal 9 Januari-3 Februari 2017

Penulisan Laporan PKL

 Praktikan mengumpulkan berbagai


6.
informasi untuk melakukan penulisan

laporan

Penyerahan Koreksi Laporan PKL

7.  Praktikan menyerahkan koreksi laporan

PKL ke dosen pembimbing


55

Koreksi Laporan PKL

8.  Praktikan melakukan koreksi bersama

Dosen pembimbing

Batas akhir penyerahan laporan PKL

 Praktikan menyerahkan laporan kepada


9.
koordinator program studi pendidikan

administrasi perkantoran

Sidang PKL

10.  Praktikan melaksanakan sidang PKL di

tanggal 3 Oktober 2017


56

Lampiran 9. Lembar Kegiatan Harian PKL

LOG HARIAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Nama : Muhamad Khoirul Akhyar


NIM : 8105145063
Program Studi : Pendidikan Ekonomi
Tempat Praktik : Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta
Alamat Praktik : Jl. Mandala V No. 67 Cililitan Besar Jakarta Timur

No. Hari/Tanggal Jam Kerja Kegiatan

1. Senin, 9 Januari 2017 07.30 – 16.00  Penempatan dan perkenalan


dengan Pegawai Subbagian
umum Dinas Lingkungan
Hidup
2. Selasa, 10 Januari 2017 07.30 – 16.00  Pemberian Materi oleh Kepala
Subbagian umum Dinas
Lingkungan Hidup mengenai
perubahan nama dari Dinas
Kebersihan menjadi Dinas
Lingkungan Hidup.
 Mendistribusikan laporan
pengelolaan limbah B3
3. Rabu, 11 Januari 2017 07.30 – 16.00  Menginput lembar pengantar
surat ke dalam Microsoft
Access

Jakarta, …………………….
Penilai

( ……………………………. )
57

4. Kamis, 12 Januari 2017 07.30 – 16.00  Menginput lembar pengantar


surat ke dalam Microsoft
Access
 Menggandakan surat
5. Jumat, 13 Januari 2017 07.30 – 16.30  Senam bersama para pegawai
Dinas Lingkungan Hidup
 Menginput lembar pengantar
surat ke dalam Microsoft
Access
6. Senin, 16 Januari 2017 07.30 – 16.00  Apel pagi
 Menginput lembar pengantar
surat ke dalam Microsoft
Access.
7. Selasa, 17 Januari 2017 07.30 – 16.00  Menginput lembar pengantar
surat ke dalam Microsoft
Access
 Menerima telepon
8. Rabu, 18 Januari 2017 07.30 – 16.00  Mengetik Form pengadaan
Alat Tulis Kantor.
 Menginput lembar pengantar
surat ke dalam Microsoft
Access
9. Kamis, 19 Januari 2017 07.30 – 16.00  Mendistribusikan laporan
RKL, RPL, UKL dan UPL
 Menerima telepon

Jakarta, …………………….
Penilai

( ……………………………. )
58

10. Jumat, 20 Januari 2017 07.30 – 16.00  Senam bersama para pegawai
Dinas Lingkungan Hidup
 Menerima surat masuk serta
dokumen-dokumen dari
masyarakat dan instansi
 Menerima telepon
 Menggandakan dokumen
11. Senin, 23 Januari 2017 07.30 – 16.00  Apel pagi
 Menerima surat masuk serta
dokumen-dokumen dari
masyarakat dan instansi
 Menggandakan dokumen
 Menerima telepon
 Menginput lembar pengantar
surat ke dalam Microsoft
Access
12. Selasa, 24 Januari 2017 07.30 – 16.00  Menerima surat masuk serta
dokumen-dokumen dari
masyarakat dan instansi
 Menggandakan dokumen
13. Rabu, 25 Januari 2017 07.30 – 16.00  Mendistribusikan laporan
pengelolaan B3, RKL, RPL,
UKL dan UPL
 Menerima surat masuk serta
dokumen-dokumen dari
masyarakat dan instansi

Jakarta, …………………….
Penilai

( ……………………………. )
59

14. Kamis, 26 Januari 2017 07.30 – 16.00  Menginput lembar pengantar


surat ke dalam Microsoft
Access
 Mengetik Form pengadaan
Alat Tulis Kantor.

15. Jumat, 27 Januari 2017 07.30 – 16.30  Senam bersama para pegawai
Dinas Lingkungan Hidup
 Menerima surat masuk serta
dokumen-dokumen dari
masyarakat dan instansi
16. Senin, 30 Januari 2017 07.30 – 16.00  Menerima surat masuk serta
dokumen-dokumen dari
masyarakat dan instansi
 Menerima telepon
 Menggandakan dokumen
17. Selasa, 31 Januari 2017 07.30 – 16.00  Menginput lembar pengantar
surat ke dalam Microsoft
Access.
 Mendistribusikan laporan
pengelolaan B3, RKL, RPL,
UKL dan UPL

Jakarta, …………………….
Penilai

( ……………………………. )
60

18. Rabu, 1 Februari 2017 07.30 – 16.00  Menginput lembar pengantar


surat ke dalam Microsoft
Access.
 Menerima surat masuk serta
dokumen-dokumen dari
masyarakat dan instansi

19. Kamis, 2 Februari 2017 07.30 – 16.00  Menerima telepon


 Menggandakan dokumen
 Mendistribusikan laporan
pengelolaan B3, RKL, RPL,
UKL dan UPL
 Menerima surat masuk serta
dokumen-dokumen dari
masyarakat dan instansi
20. Jumat, 3 Februari 2017 07.30 – 16.30  Senam bersama para pegawai
Dinas Lingkungan Hidup
 Melakukan observasi pada
Subbagian umum untuk
keperluan laporan PKL
 Melakukan sesi foto dengan
para pegawai Subbagian umum

Jakarta, …………………….
Penilai

( ……………………………. )
61

Lampiran 10. Format Saran dan Perbaikan PKL

Anda mungkin juga menyukai