K2 / K3 Pada Bidang Distribusi: 4.1. Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) 4.1.1. Hubungan Antara K2 Dan K3
K2 / K3 Pada Bidang Distribusi: 4.1. Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) 4.1.1. Hubungan Antara K2 Dan K3
K2 / K3 Pada Bidang Distribusi: 4.1. Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) 4.1.1. Hubungan Antara K2 Dan K3
Definisi / Pengertian :
Keselamatan Ketenagalistrikan adalah segala upaya atau langkah -
langkah pengamanan instalasi tenaga listrik dan pengamanan pemanfaat
tenaga listrik untuk mewujudkan kondisi andal bagi instalasi dan kondisi
aman dari bahaya bagi manusia, serta kondisi akrab lingkungan (ramah
Standarisasi
Sertifikasi :
EMPAT PILAR
KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
MELIPUTI
KESELAMATAN
KESELAMATAN KESELAMATAN
KESELAMATAN KESELAMATAN
KESELAMATAN KESELAMATAN
KESELAMATAN
KERJA
KERJA UMUM
UMUM LINGKUNGAN
LINGKUNGAN INSTALASI
INSTALASI
PENCEGAHAN
PENCEGAHAN PENCEGAHAN
PENCEGAHAN PENCEGAHAN
PENCEGAHAN PENCEGAHAN
PENCEGAHAN
TERHADAP
TERHADAP TERHADAP
TERHADAP TERHADAP
TERHADAP TERHADAP
TERHADAP
KECELAKAAN
KECELAKAAN DAN
DAN KECELAKAAN
KECELAKAAN PENCEMARAN,
PENCEMARAN, KERUSAKAN
KERUSAKAN
PENYAKIT
PENYAKIT AKIBAT
AKIBAT MASYARAKAT
MASYARAKAT UMUM
UMUM KERUSAKAN
KERUSAKAN INSTALASI,
INSTALASI,
KERJA
KERJA LINGKUNGAN
LINGKUNGAN KEBAKARAN
KEBAKARAN DLLDLL
11
Meningkatkan kompetensi menawarkan solusi Anton Suranto
4.1.5. Pengertian K3
Upaya atau pemikiran dan penerapannya yang ditujukan untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga
kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan
budayanya, untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja
Keselamatan kerja adalah suatu usaha pencegahan terhadap kecelakaan
kerja yang dapat menimbulkan berbagai kerugian, baik kerugian harta
benda (rusaknya peralatan), maupun kerugian jiwa manusia (luka ringan,
luka berat, / cacat bahkan tewas).
Pengertian Kecelakaan
Kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga /tiba-tiba yang dapat
menimbulkan korban manusia dan atau harta benda
Keselamatan Kerja
Diundangkan tanggal : 12 januari 1970
Tujuan / sasaran dari undang – undang ini adalah :
a. Agar tenaga kerja dan setiap orang lain yang berada ditempat kerja
selalu dalam keadaan selamat dan sehat.
b. Agar sumber – sumber produksi dapat dipakai dan digunakan secara
aman dan efisien
c. Agar proses produksi dapat berjalan secara aman dan efisien
Undang – undang ini diberlakukan untuk setiap tempat kerja yang di
dalamnya terdapat tiga unsur , yaitu :
a. Adanya suatu usaha, baik usaha yang bersifat ekonomi maupun
sosial
b. Adanya tenaga kerja yang bekerja di dalamnya, baik secara terus
menerus atau hanya sewaktu-waktu
c. Adanya sumber bahaya
4.1.7. Hak dan Kewajiban setiap tenaga kerja dalam K3 (bab VIII, pasal 12,
UU no : 1 tahun 1970)
a. Memberikan keterangan yang benar tentang k3, bila diminta oleh
pengawas / ahli k3
b. Memakai alat-alat pelindung diri yang diwajibkan
c. Mematuhi dan mentaati semua syarat k3
d. Minta kepada pengurus agar dilaksanakan semua syarat k3 yang di
wajibkan
e. Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat k3 dan
alat pelindung diri yang diwajibkan diragukan olehnya, kecuali dalam
hal-hal khusus yang ditentukan oleh pengawas dalam batas-batas
yang masih dapat di pertanggung jawabkan
Jika K2 ini tidak dilaksanakan, maka akan menjadi “ Salah satu faktor
pengurang” penilaian tingkat kinerja unit -unit PLN.
4.2.1. Pendahuluan
a. Pengertian Bahaya Listrik
Seiring dengan kemajuan teknologi sekarang ini, kehidupan manusia
tidak dapat lagi dipisahkan dari kebutuhan akan energi listrik.
Kebutuhan manusia akan energi listrik terus meningkat dari waktu
kewaktu. Hal ini menunjukkan bahwa begitu tingginya manfaat listrik
bagi kehidupan manusia. Disisi lain hal yang sering terlupakan adalah
tentang bahaya yang dapat ditimbulkan oleh listrik. Padahal dari fakta-
fakta yang kita jumpai, disamping manfaatnya yang begitu banyak,
ternyata listrik juga dapat menimbulkan bahaya. Secara umum bahaya
listrik adalah sesuatu yang dapat mendatangkan (menimbulkan)
kecelakaan,bencana,kerugian dan sejenisnya yang diakibatkan oleh
adanya arus listrik. Selain karena Unsafe Condition,bahaya listrik juga
bisa timbul karena adanya Unsafe Action, yang salah satunya adalah
ketidaktaatan ataupun kelalaian dari manusia yang menggunakan
energi listrik.
Denyut Normal :
80 kali per menit----------------------------> diperintahkan 100kali per detik
a. Pengertian Medan
Medan adalah pengaruh tertentu di dalam suatu ruang, seperti
misalnya dalam ruangan ini ada Medan Cahaya yang menyebabkan
kita dapat melihat, Medan Grafitasi yang menarik benda ke bumi dan
Medan Magnet Bumi yang mengakibatkan jarum kompas menunjuk
arah Utara – Selatan.
b. Medan Listrik ( ML )
ML adalah pengaruh tertentu di suatu ruang akibat adanya partikel ber
-muatan listrik (muatan) atau penghantar bertegangan.
Merupakan hukum alam bahwa antara muatan sejenis akan terjadi
gaya tolak – menolak, dan antara muatan tidak sejenis akan terjadi
gaya tarik menarik.
c. Medan Magnet ( MM )
MM adalah pengaruh tertentu di suatu ruang akibat adanya gerakan
partikel bermuatan atau adanya arus listrik pada penghantar
bertegangan.
MM juga dibangkitkan oleh benda ( besi atau baja ) yang bersifat
magnet.
Besar Kuat Medan Magnet ( KMM ) di suatu titik berbanding lurus
dengan besar arus listrik atau kemagnetan benda serta berbanding
terbalik dengan jarak dari sumber ke titik tersebut.
KONDUKTOR
BERTEGANGAN
MEDAN LISTRIK
+ +
MEDAN MAGNET
TANAH/BUMI TANAH/BUMI
Gambar 3 Gambar 4
IONOSFIR
Medan Listrik & Medan Magnet Medan
Alam (Gambar 5) Listrik IONOSFIR
Cuaca Cerah
0.1 - 0.5 kV /
m
Awan
Mendung
3 - 30 kV /
m
MM (B)
SUTT / SUTET
STEREO SET 90
LEMARI PENDINGIN 60
SETRIKA LISTRIK 60
PENGERING RAMBUT 40
TV BERWARNA 30
PENYEDOT DEBU 16
LAMPU PIJAR 2
MEDAN MAGNET ( T)
PERALATAN 3 CM 30 CM 100 CM
PENGERING RAMBUT 6 - 2000 0,01 - 7 0,01 - 0,3
ALAT CUKUR 15 - 1500 0,08 - 5 0,01 - 0,3
BOR LISTRIK 4000 - 800 2 - 3,5 0,08 - 0,2
MIXER 60 - 700 0,6 - 10 0,02 - 0,025
TELEVISI 2,5 - 50 0,04 - 2 0,01 - 0,15
SETRIKA LISTRIK 8 - 30 0,12 - 0,3 0,01 - 0,025
LEMARI PENDINGIN 0,5 - 1,7 0,01 - 0,25 < 0,01
ELECTROMAGNETIC SPECTRUM Hz
22
SINAR 10
GAMMA 20 RADIASI
10 PENGIONN
18
SINAR 10
“X”ULTRA VIOLET
SEBAGIAN SINAR
16
10
CAHAYA 10
14
TERLIHAT
12
MICROWA 10
VE
HP 2.450 MHz 10
10
( dalam oven )
1234
8
5678
#90# 800 - 900 10 RADIASI
MHz BUKAN
6
10 PENGION
15 - 30 4
10
KHz
& 2
50 10
50 - 90 10
Hz 0
Hz
ARUS 0
SEARAH
b. Radiasi Pengion
Dari rumus panjang gelombang ( ) = C / f , terlihat bahwa panjang
gelombang ( ) berbanding terbalik dengan frekuensi ( f ),
sehingga semakin pendek panjang gelombang maka frekuensinya
semakin tinggi dan tingkat energi yang dibangkitkannya akan semakin
besar.
4.2.5. Ambang Batas Kuat Medan Listrik dan Kuat Medan Maknit
Tabel 7.
ML MM
KLASIFIKASI KETERANGAN
(Kv/m) (mT)
1. Lingkungan kerja :
2. Lingkungan umum :
0,1 c) Untuk ruang terbuka, tempat
5
rekreasi, lapangan dan
Sampai 24 jam/hari
1 sebagainya
c)
10
Diangkat menjadi Standar Nasional Indonesia (SNI 04 – 6950 –2003 ) Tahun 2003
Pedoman / standar Medan listrik dan Medan Magnet yang dipakai PLN
IRPA 1990
a. Tegangan Sentuh
Tegangan sentuh adalah tegangan yang terdapat diantara peralatan
yang dipegang dengan elektrode pentanahan yang ditanam di bawah
telapak kaki orang yang sedang berdiri. Arus kesalahan tersebut
dibatasi oleh tahanan orang dan tahanan kontak ke tanah dari kaki
orang tersebut.
Tabel 14:
TABEL : BESAR DAN LAMA TEGANGAN SENTUH MAKSIMUM
BESAR TEGANGAN SENTUH (V) LAMA SENTUHAN
MAKSIMUM (DETIK)
AC (RMS) DC
< 50 < 120 -
50 120 5,0
75 140 1,0
90 160 0,5
110 175 0,2
150 200 0,1
220 250 0,05
280 310 0,03
Aturan Umum :
Seseorang Tidak Boleh Menyentuh Walau Sekejappun Peralatan
Dengan Tegangan Di Atas 100 Volt
b. Tegangan Langkah
c. Tegangan Pindah
Tegangan pindah adalah hal khusus dari tegangan sentuh, dimana
tegangan ini terjadi pada saat terjadi kesalahan orang berdiri di
dalam instalasi tenaga listrik, dan memegang suatu peralatan yang
ditanahkan pada titik yang jauh sedangkan alat tersebut dialiri arus
kesalahan ke tanah.
0,165
Ik = -----------------
√t
II Yang disebabkan
oleh UNSAFE
Adalah suatu tata cara pelaksanaan pekerjaan yang benar dan aman yang
disusun secara sistematis untuk menerapkan aturan - aturan keselamatan
kerja dalam melaksanakan pekerjaan pada instalasi tegangan menengah /
rendah (instalasi distribusi),sehingga pekerjaan tersebut berlangsung secara
aman, tertib, dan efektif .
4.4.1. Tujuan
• Menghindari kesalahan & kelalaian pelaksana dan pengawas
pekerjaan
• Mencegah kecelakaan personil
• Mencegah kerusakan peralatan / instalasi,
TAHAPAN PROSEDUR
TAHAPAN PROSEDUR KESELAMATAN
KESELAMATAN KERJA
KERJA PADA
PADA
PEKERJAAN BIDANG DISTRIBUSI
PEKERJAAN BIDANG DISTRIBUSI
TAHAP
TAHAP II PERSIAPAN
PERSIAPAN
PEMBEBASAN TEGANGAN
PEMBEBASAN TEGANGAN DAN
DAN
TAHAP
TAHAP IIII PELAKSANAAN PEKERJAAN
PELAKSANAAN PEKERJAAN
PEKERJAAN SELESAI
PEKERJAAN SELESAI
TAHAP
TAHAP III
III PEMBERIAN TEGANGAN
PEMBERIAN TEGANGAN DAN
DAN
PENORMALAN KONFIGURASI
PENORMALAN KONFIGURASI
a. Tahap I : Persiapan
PENGETESAN
PENGETESAN
TEGANGAN
TEGANGAN
PENTANAHAN
PENTANAHAN
PEMASANGAN RAMBU
PEMASANGAN RAMBU
DAN
DAN
PENGAMAN
PENGAMAN
TAMBAHAN
TAMBAHAN
PELAKSANAAN
PELAKSANAAN
PEKERJAAN
PEKERJAAN
BAGIAN BERBAHAYA
BAGIAN BERTEGANGAN
JARAK AMAN
PENTANAHAN
BAGIAN BERBAHAYA
JARAK AMAN
BAGIAN TEGANGAN
PENTANAHAN
12 60
20 75
36 100
N Urutan Pengamanan
Jenis Pengaman Keterangan
o 1 2 3 4 5 6 7 8
1. Pembebasan Tegangan Lihat Form 4
2. Pemeriksaan Tegangan sda
3. Pemasangan grounding lokal sda
4. Penggunaan Alat Pelindung
Diri:
Helm pengaman
Kaca mata tahan silau
Pakaian Kerja
Sabuk pengaman
Sarung tangan kulit
Sarung tangan tahan
tegangan
Sepatu panjat
Sepatu tahan benturan
Sepatu tahan tegangan
Tongkat (Stock)
pentanahan
Grounding Lokal (Portable)
Tester tegangan
5. Pemasangan tanda-tanda
peringatan
Rantai pengaman
Rambu-rambu peringatan
Bendera merah & hijau
.................., ............................
As Man ............................... Supervisor.............................. ....
...... Pengawas Pekerjaan
...........................................
..... ………………………………. ...............................
Tanda Peringatan:
A. Aman tidak ada tegangan
B. Awas berbahaya ada tegangan
C. Awas ada tegangan balik
D. Awas pemisah tanah masuk
E. Jangan dimasukkan sedang dikerjakan
LAMPIRAN FORMULIR 1 :
SINGLE LINE DIAGRAM
Keterangan :
*) Diisi : Sehat atau Kurang Sehat Disiplin : BS,B,C,K
**) Diisi : Siap atau kurang siap Tingkat Penguasaan Kompetensi :
BS,B,C,K
.................., ............................
....
As Man ...................... Supervisor……………………
… Pengawas Pekerjaan
FORMULIR
Sabuk Pengaman *)
Grounding Lokal
Helm Pengaman *)
Kaca Mata Tahan Silau *)
Tester Tegangan *)
Pakaian Kerja
Keterangan :
*) beri tanda V, jika menggunakan
*) Beri tanda x, jika tidak menggunakan
.................., ............................
As Man............................. Supervisor……………………. ....
. Pengawas Pekerjaan
JENIS PEKERJAAN :
LOKASI
:
PEKERJAAN
PERALATAN YANG
:
DI MANUVER
HARI : TANGGAL :
W A K T U / JAM :
URUTAN MANUVER
SINGLE LINE DIAGRAM Pukul/Ja
No. Nama Peralatan Status
m
…………………………….
As Man…………………… Supervisor…………………. Pengawas Pekerjaan
FORMULIR
PERNYATAAN BEBAS TEGANGAN
Nama : .....................................................................
NIP : .....................................................................
Jabatan : .....................................................................
Unit : .....................................................................
Lokasi Pekerjaan : .....................................................................
Jenis Pekerjaan :......................................................................
Hari : .....................................................................
Tanggal : .....................................................................
Jam : .....................................................................
............., .........................................
Pelaksana Pekerjaan: ....
Pengawas Pekerjaan
1.....................................................
....
2..................................................
........
........................................
3.....................................................
.....
FORMULIR -
1. Pekerjaan
: ...................................................................................................................
......
................................................................................................
...........................
...............................................................................................
...........................
...............................................................................................
...........................
Lokasi
: ..................................................................................................................
.....
...............................................................................................
...........................
...............................................................................................
...........................
Waktu
Pelaksanaan :.......................................................................................................
..................
..............................................................................................
............................
..............................................................................................
............................
.............................................
As Man...................................... Pengatur....................... Pengawas pekerjaan
...
........................................ ........................................
......................................
.
......................................
..
Catatan :
Pengawas pekerjaan dan Pengatur berkomunikasi via Radio.
FORMULIR
MANUVER PEMBERIAN TEGANGAN
JENIS PEKERJAAN :
LOKASI
:
PEKERJAAN
PERALATAN YANG
:
DIMANUVER
HARI : TANGGAL :
WAKTU :
URUTAN MANUVER
SINGLE LINE DIAGRAM Pukul /
No. Nama Peralatan Status
jam
………………………………..
As Man ……………………. Pengatur……………………… Pengawas Pekerjaan
__________________________________________________________________
_________________
No. Nama
Fungsi / Kegunaan Keterangan
Urut Peralatan
Cara pemakaian :
6. Rambu-rambu Macamnya :
pengaman - Pita/rantai yang terbuat dari bahan Non
Tanda Konduktor yang berwarna merah.
Peringatan Dilengkapi dengan tonggak-tonggak /
patok untuk penyangga pita / rantai
plastik tersebut dan dipasang sebagai
pembatas daerah kerja pemeliharaan
12. Sepatu kerja Terbuat dari karet atau kulit atau juga Macamnya :
-
bahan lain yang bersifat non konduktor - Sepatu
dengan sol atau alas tanpa paku dan lars tahan
yang tinggi Tegangan
- Berfusngi untuk melindungi kaki pada - Sepatu
saat melaksanakan pekerjaan tahan pukul
- Sepatu
tahan licin
13. Masker Hidung - Berfungsi untuk mengamankan petugas
(Respirator) dari gangguan pernafasan terhadap
kotoran / debu-debu atau bahan kimia
Kerja
Adalah perbuatan manusia yang ditujukan terhadap suatu benda yang
dikerjakan baik benda abstrak atau benda kongkrit
Kecelakaan
Adalah kejadian yang tidak direncanakan yang menimbulkan kerugian
pada manusia harta benda atau proses
Insiden
Kejadian yang tidak direncanakan dimana pada kondisi yang berbeda
sedikit saja menimbulkan kecelakaan
Dari uraian keamanan dan keselamatan kerja yang telah diuraikan diatas
kita dapatkan dua faktor yang saling berhadapan yaitu faktor manusia dan
faktor benda kerja yang masing masing berbeda baik sifat kepentingannya
atau terhadap kebutuhan perlindungannnya yang diatur sedemikian rupa
baik yang bersifat internasional maupun yang bersifat lokal sesuai dengan
kebutuhan masing masing Negara
Manusia sebagai tenaga kerja dalam menjalankan tugasnya harus
mendapatkan perlindungan hak perikemanusiaannya, keamanan dan
keselamatannya
b. Keselamatan Kerja
Ketentuan Umum :
Keselamatan kerja adalah :
Upaya untuk mewujudkan kondisi aman bagi pekerja dari bahaya
yang dapat ditimbulkan oleh kegiatan instalasi /kegiatan lain dari
perseroan, dengan memberikan perlindungan, pencegahan dan
penyelesaian thd kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja dan
atau penyakit kerja yang timbul karena hubungan kerja yg
menimpa pekerja
Kecelakaan Kerja
Kecelakaan kerja yang dialami oleh pekerja adalah Kecelakaan
yang terjadi berhubungan dengan pekerjaannya
Penyakit
Penyakit yang timbul karena hubungan kerja adalah Penyakit yang
diderita pekerja yang disebabkan oleh karena pekerjaan atau
lingkungan kerja
Ruang Lingkup
Ruang Lingkup dari pedoman keselamatan Kerja di lingkungan PT
PLN ( Persero ) adalah keselamatan dan kesehatan kerja bagi
pekerja pada semua tempat kerja baik dipermukaan tanah diatas
Akibat
kecelakaan kerja bagi pegawai dan atau outsourcing dsapat
berupa :
- Tanpa
luka / luka ( luka ringan / luka parah ) / tewas pada saat terjadi
kecelakaan kerja
Ruang lingkup
Ruang lingkup dari pedoman keselamatan umum di lingkungan
persh adalah keselamatan bagi masyarakat umum yang tinggal
atau melaksanakan kegiatan disekitar instalasi masyarakat yang
berhubungan dengan kegiatan bangunan dan sarana dan
masyarakat yang menjadi tamu atau melaksanakan kegiatan
yang berada di ruangan atau di halaman tempat kerja milik
perusahaan.
Jenis kecelakaan masyarakat umum
Penyebab dasar terjadinya kecelakaan masyarakat umum
Penyebab dasar berupa kondisi berbahaya (unsafe condition)
yang merupakan kelalaian dari manajemen perseroan :
- Tidak memberikan penyuluhan keselamatan
akan bahaya listrik kepada masyarakat yang berada dan
atau melaksanakan kegiatan milik perusahaan
a. NAB Kebisingan.
Untuk kebisingan di ukur pemajangan bising yang diterima oleh telinga
berupa intensitas bising maksimum dalam decible ( A ) atau db ( A )
Menit
30 97 Pikuk
15 100
1,88 109
Detik
28. 12 115 Meriam
7.03 121 Menulikan Ledakan
3.52 124 Halilintar
1.76 127
0.88 130
0.44 133
0.22 138
0.11 139
b. NAB Getaran
Untuk getaran diukur pemajangan getaran yang diterima oleh lengan
dan tangan manusia berupa nilai percepatan rata-rata dalam satuan
M
anusia bersandar pada dinding atau sesuatu yang bergetar
d. NAB Penerangan
Untuk penerangan diukur pemajangan cahaya yang diterima oleh mata
berupa kadar penerangan yang diukur dengan alat alat pengukur
cahaya yang sebaik setinggi tempat yang sebenarnya atau setinggi
perut untuk penerangan umum +/-1 (satu) meter berdasarkan
peraturan mentri perburuhan RI No 7 tahun 1964 tentang syarat syarat
kesehatan, kebersihan serta penerangan ditempat kerja adalah
sebagai berikut :
Masyarakat Umum :
Tabel jarak jaringan tenaga listrik antara fasa dengan fasa dan fasa
dengan tanah (ground ) berdasarakan guidlins OSHA yang
dipublikasikan pada tanggal 31 /1/ 94 dimana jarak-jarak pada table
tersebut sudah mempertimbangkan besarnya surja hubung tertinggi
a. Pengertian
Beberapa nilai arus listrik pada frequensi 50 Hz. dan lama waktu
kontak dan akibatnya dapat dilhat pada tabel berikut :
effek kimia
effek physiologis
effek panas
Sekitar 2/3 tubuh manusia terdiri dari cairan sehingga terjadi proses
elektrolisa pada tubuh manusia sewaktu dialiri arus listrik yang dapat
mengakibatkan matinya sel sel pada tubuh manusia
Pada tubuh manusia terkandung sumber listrik untuk meneruskan
ransangan perasaan pada tubuh manusia ( stimulus ) ke otak dan
untuk membawa sinyal perintah atau control dari otak menuju ujung
ujung syaraf otot, dengan adanya tegangan dari luar akan
menimbulkan sistim proses yang berbahaya jatung yang pada
Terjadinya hubungan
ke sumber pelayanan tanpa disengaja
Induksi dari suatu
rangkaian penghubung
Induksi dari keadaan
atmosphere atau sambaran langsung kilat
e. Tegangan Langkah
Tegangan langkah disebabkan adanya tegangan drop yang melalui
suatu resistansi
f. Tegangan sentuh
Potensial sentuh terjadi apabila suatu perbedaan potensial terdapat
antara tangan seseorang dengan kaki nya atau antara tangan
dengan tangan
Contoh yang lainnya yang sering terjadi adalah kontak melalui kepala
ke tangan atau atau kaki seperti bekerja didalam panel