Ahmad Fauzan 24 PDF-1

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 10

Nama : Ahmad Fauzan

NIM : 161130090

Jurusan : Hukum Ekonomi Syariah

Judul : Tinjauan Yuridis Terhadap Penyelenggaraan Bank Emok Dan Dampak Bagi Masyarakat”
(Studi Kasus) Di Kecamatan Sumur.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masyarakat moder saat ii seperti tak bisa terlepas dari peran petigya perbankan mulai dari
meyimpa, memijam, higga melakuka transaksi keuagan, semuanya menggunakan jasa bank sebagai
perantara. Berdasarkan dari UU no 10 tahun 1998,secara garis besar tujuan perbankan adalah
menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan,da
stabilitas nasional kearah peningkatan kesejahteraan rakyat. Dari tujuan tersebut maka perbankan
di Indonesia harus menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik.

Di dalam praktik pinjam meminjam,syariat sangat sensitif dengan hal-hal yang sifatnya
tidak sesuai dengan prinsip dan hukum syariat islam,seperti riba. Syariat islam sangat melarang
keras praktek riba dalam segala aspek muamalah, Karena riba menyebabkan terzaliminya salah satu
pihak dari kedua belah pihak yang telah bermuamalah,baik pinjaman maupun transaksi lainnya.1
Bank Emok adalah istilah untuk lembaga keuangan mikro yang melakukan penagihan secara
berkelompok (trans lender). Model yang digunakan adalah mengadopsi pinjaman kelompok seperti
yang dilakukan greemen bank,sebuah bank rakyat pedesaan di Bangladesh yang didirikan oleh Moh
Yunus, seorang Profesor ekonomi.

Masyarakat Desa Cigorondong Kecamatan Sumur sudah tidak asing lagi dengan
transaksi dana pemberian pinjaman modal usaha yang dikelola “Bank Emok”, hampir disetiap
peloksok desa yang ada di kecamatan Sumur Pandeglang ini. Awalnya sebagian warga sangat
menilai positif. Pasalnya karena pinjam meminjam yang dikelola bank emok ini bisa membantu
usaha kecil masyarakat. Model pinjamannya yaitu dengan cara berkelompok. Model pembiayaan
berkelompok ini sangat membantu bagi masyarakat yang tidak dapat berhubungan dengan lembaga
keuangan formal. Pola yang dijalankan dalam praktik tersebut ialah dengan sistem “Kelompok
tanggung renteng” yaitu merupakan pola pengembalian dimana anggota akan saling
menanggung/membantu anggota lain yang kesulitan saat waktu pengembalian.

Model pembiayaan ini sangat membantu bagi kelompok masyarakat yang tidak dapat
berhubungan dengan lembaga keuangan formal (Un Bankable). Sehingga jika melihat kisah sukses

1
Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah,(Jakarta: Rajawali Pers, 2002), hlm.4-5
di Bangladesh, baik nasabah maupun karyawan greemen bank sendiri saat ini menerima manfaat
luar biasa dari pembiayaan kelompok. Model ini di Indonesia diadopsi baik oleh beberapa
program,seperti P2KP,PNPM Mandiri, maupu lembaga keuangan mikro (Koperasi,BMT, dll).

Dengan begitu bank Emok bisa mengontrol perguliran dananya secara efektif dan
mampu menekan tingkat kemacetan angsuran pengembalian pinjaman semua sistem yang
diterapkan oleh bank emok dapat berjalan dengan mulus karena keseriusan anggotanya digembleng
tiap minggu. Namun di sisi lain merajalelanya bank emok ini dianggap meresahkan warga karena
menjadikan matinya produk dana pinjaman yang di kelola oleh desa lewat Badan usaha milik desa
(BUMDES) karena mereka lebih memilih Bank Emok daripada Bumdes disebabkan oleh mudahnya
persyaratan di Bank Emok daripada Bumdes. Bahkan mereka lebih memilih bank emok daripada
Lembaga Keuangan Konvensional maupun syariah.

Selain itu Bank Emok dianggap meresahkan warga karena awalnya membantu, namun
ketika pengembalian sangat mencekik warga yang ikut pembiayaan tersebut,disebabkan oleh
tingginya bunga (riba) saat pengembalian, bunga yang dibebankan kepada masyarakat lebih dari
20%. Oleh karena itu masyarakat merasa kesulitan ketika mengembalikannya. Dan sudah jelas
dalam ekonomi islam salah satu cara yang dilarang untuk memiliki harta yaitu dengan cara riba.
Seperti yang tertera dalam QS. (Al-baqarah:279).2

Dari pernyataan di atas, maka penulis merasa harus ada pengkajian secara detail.
Karna pertama praktek ini sangat meresahkan warga karena bunga yang tinggi harus dibayar ketika
pengembalian. Kedua, praktik ini dianggap meresahkan karena menjadikan orang yang tidak butuh
pinjaman jadi ikut-ikutan meminjam karena ajakan tetangga agar lengkap kelompoknya, padahal
adanya pinjaman menurut syariat islam karena adanya kebutuhan yang mendesak. Ketiga, adanya
bunga /riba yang sangat mencekik warga ketika mengembalikannya yang padahal hal itu dilarang
syariat islam. Keempat yaitu pola pengembaliannya dengan sistem kelompok tanggung renteng,
yang apabila salah seorangtidak bisa membayar maka kelompok tersebut yang akan
menanggungnya dan membayarkannya. Pola seperti ini memunculkan konflik antar anggota. Oleh
karena itu penulis merasa perlu untuk melanjutkan penelitian ini lebih dalam dan detail. Dengan
menuangkan kedalam tugas proposal yang berjudul : “Tinjauan Yuridis terhadap penyelenggaraan
Bank Emok Dan Dampak Bagi Masyarakat” (Studi Kasus) Di Kecamatan Sumur.

2
Yusuf Azazy, Buku daras- Tafsir ayat-ayat ekonomi, (Tafsir Al-ayat Al-iqtishadiyah),(Bandung:2015),hlm105.
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sistem pelaksanaan pemberian pinjaman Bank Emok


2. Bagaimana sistem pengembalian dari pinjaman Bank Emok?
3. Apakah ada dampak yang merugikan masyarakat?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui sitem pelaksanaan dari Bank Emok tersebut.
2. Untuk mengetahui sistem pengembalian yang di kelola oleh Bank Emok.
3. Untuk mengetahui Dampak negative dan positif dari adanya Bank Emok ini.

D. Manfaat Penelitian
Dari Penelitian ini diharapkan akan diperoleh informasi yang akurat dan relevan.Secara garis
besar dapat bermanfaat untuk berbagai kalangan diantaranya :
1. Sebagai sarana informasi kepada masyarakat untuk dapat mengetahui lembaga yang lebih baik
untuk mengambil pinjaman dalam usaha.
2. Memberi pemahaman yang lebih jelas mengenai besarnya kerugian yang mereka derita jika masih
melakukan pinjaman terhadap Bank Emok karena dalam pelaksanaannya memakai bunga itu sama
saja dengan riba.
3. Bagi penulis penelitian ini dilakukan untuk menambah wawasan yang lebih luas dalam
menerapkan kehidupan.
4. Sebagai tambahan informasi dan bahan masukan bagi mahasiswa yang membacanya, terutama
dalam Fakultas ekonomi Syariah.
E. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunaka metode penelitian yang disesuaikan dengan karakteristik
masalah penelitian ini adalah studi kasus yaitu suatu bentuk penelitian yang bertujuan utuk
menggambarkan dan menginterpretasikan objek dengan apa adanya. Maka dengan itu penulis
menggunakan beberapa metode yaitu :

1. Metode Kualitatif
Yaitu jenis penelitian yang temuan temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau
bentuk hitungan lainnya. Melainkan berdasarkan pengalaman dan interaksi sosial dari subjek
penelitian sendiri.3

2. Metode Empiris
Yakni suatu kedaan yang berdasarkan pada kejadian nyata yang pernah dialami
3. Data Primer
Penulis menggunakan data primer yag dimana diperoleh dari tangan pertama secara langsung .
Dalam arti penulis melakukan teknik wawancara terhadap Narasumber yaitu salah satu
masyarakat yang ada di daerah Sumur.
4. Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh dari sumber yang sudah ada, seperti majalah,artikel dll.
5. Kepustakaan
Menelaah buku-buku yang relevan dengan permasalahan yang diteliti. Seperti buku,artikel,karya
ilmiah yang berkaitan dengan topik pembahasan skripsi.
6. Observasi
Dalam arti penulis menggunakan metode Studi Kasus yang artinya melakukan pengamatan secara
langsung yang meliputi kegiatan memperhatikan obyek dari dekat.

3
Masrukhim, Metodelogi Penelitian Kualitatif,Media ilmu pres ,Kudus 2015,hlm.107.
4
Mardalis, Metode Penelitian:Suatu pendekatan proposal, PT Bumi Aksara, Jakarta 2009, hlm.64.
F. Studi Skripsi Terdahulu
Dalam penelitian ini penyusun merujuk pada skripsi-skripsi terdahulu, yang mana terkait
diantaranya :
1. Skripsi dari Chumaedatul umamah tentang “Pinjaman Bersyarat Dalam Tinjauan Hukum Islam”
(Studi Di Dusu Tegalsari Desa Kawungaten Lor Kec.Kawunganten Cilacap)”. Yang menjelaskan
bahwa tolong menolong dan kedua belah pihak juga saling menguntungkan.
2. Skripsi dari saudara Zaenal Arifin tentang “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pinjaman di
Koperasi PT Djarum Kudus”. Skripsi ini membahas tentang praktik pemberian pinjaman dengan
sitem tambahan dalam pengembalian pinjaman bunga.
3. Skripsi dari saudari Musyarafah tentang “Tinjauan Hukum Ekonomi Syari’ah Terhadap Bank
Emok Sistem Kelompok Tanggung Renteng” (Studi Kasus di Desa Cipayung kec.Cikarang
Bekasi). Skripsi ini membahas tentang sistem pelaksanaan pinjaman yangterdapatdidalam Bank
Emok, Serta Sistem pengembalian Tanggung Renteng yang ternyata dapa tmerugikan warga
karena ketika menagih ia sangat besar bunganya dan mencekik wargadalam arti terburu-buru dan
tidak ada jeda dalam penagihannya.
No Nama Fakultas Tahun Judul dan Rumusan Kesimpulan
Masalah

1 Tunerah Syariah dan Ekonomi 2015 Judul : “Pengaruh Lembaga kredit formal seharusnya
Islam Jasa Kredit Rentenir melakukan terobosan dengan
Terhadap Tingkat mengembangkan model perkreditan
Kesejahteraan untuk masyarakatpedesaan tanpa
Masyarakat” adanya syarat jaminan apapun juga
dan dengan prosedur yang dibuat
Rumusan
sederhana mungkin. Dan Para
Masalahnya :
pelaku dan penentu kebijakan
1. Bagaimana dalam masalah ekonomi seharusnya
Praktik kredit lebih memperhatikan ketentuan
rentenir pada Hukum islam, sehingga apa yang
masyarakat? dilakukan tidak menyalahi aturan
2. Seberapa besar islam.
pengaruh kredit
rentenir terhadap
masyarakat?

2 Dewi Kartika Ekonomi Dan Bisnis 2017 Judul : “Pengaruh Variabel pemahaman Mahasiswa
Islam Pemahaman Perbankan Syariah atas bagi hasil
Mahasiswa berpengaruh positifdan signifikan
Perbankan Syariah terhadap minat menjadi nasabah
Atas Bagi Hasil Dan bank syariah yang artinya
Bunga Terhadap pemahaman bagi hasil berpengaruh
Minjadi Nasabah positif terhadap minat menjadi bank
Bank Syariah”. nasabah syariah. Serta pemahaman
terhadap bunga juga berpengaruh
Rumusan Masalah :
positif dan signifikan terhadap
1. Apakah minat menjadi nasabah bank
Pemhaman syariah.
Mahasiswa
Perbankan
Syariahatas bagi
hasil
berpengaruh
terhadap minat
menjadi
nasabah bank
syariah?

2. Apakah
Pemahaman
Mahasiswa
Perbankan
Syariah atas
bunga
berpengaruh
terhadap minat
menjadi
nasabah Bank
Syariah?

3 Indah Nurdatillahh Syari’ah Dan Hukum 2018 Judul : “Pemanfaatan Dalam Perspektif Hukum Islam
Ekonomi Islam Harta Riba Dalam tidak boleh menggunakan harta riba
Perspektif Hukum untuk kegiatan keagamaan karena
Islam”. mendirikan masjid harus
bersumberdari harta yang suci.
Rumusan Masalah :
Sebagaimana dalam HR.Tirmidzi
1. Bagaimana menjelaskan bahwa Allah melarang
Pandangan menikmati hasil riba untuk orang-
Hukum Islam orang yang ikut serta memakan hasil
terhadap riba maka Allah melaknatnya. Dan
praktik pemanfaatan harta riba
pemanfaatan merupakan jalan usaha yag tidak
harta riba baik, karena keuntungan yang
2. Bagaimana diperoleh si pemilik dana bukan
praktik dari hasil pekerjaan atau jerih payah
pemanfaatan sendiri melainkan dengan cara
harta riba untuk memeras meraih keuntungan dari
pembangunan setiap orang yang meminjam uang.
masjid?

4 Musyarafah Syari’ah dan Hukum 2016 Judul : “Tinjauan Bank Emok adalah istilah untuk
Ekonomi Islam Hukum Ekonomi lembaga keuangan ,mikro yang
Syariah Terhadap melakukan penagihan secara
Bank Sistem berkelompok .
Tanggung Renteng”.
Model pinjamannya yaitu dengan
Rumusan Masalah : cara berkelompok, hal ini dapat
membantu masyarakat yangtidak
1. Bagaimana
dapat berhubungan dengan lembaga
sistem
keuangan formal. Dan pola
pelaksanaan
pengembaliannya menggunakan
pemberian
sistem kelompok Tanggung
pinjaman Bank
Renteng yang artinya dimana
Emok?
anggota akan saling menanggung
2. Bagaimana
atau membantu anggota lain yang
sistem
kesulitan saat waktu pengembalian.
pengembalian
Namun selain itu Bank Emok
dari pinjaman
dianggap meresahkan warga karena
Bank Emok?
awalnya membantu namun ketika
penagihan dalam pengembalian
3. Apakah ada
sangat mencekik warga karena
dampak yang
disebabkan oleh tingginya bunga
merugikan
masyarakat? saat pengembalian.
5 Muh. Aljuned Ekonomi Dan Bisnis 2014 Judul : “Dampak Dampak rentenir terhadap sosial
Islam Praktek Rentenir ekonomi masyarakat yaitu dinjau
Terhadap Sosial dari sosial ekonomi sangat
Ekonomi” merugikan masyarakat karena
dalam kegiatannya, banyak
Rumusan Masalah :
mendapat hambatan khususnya
1. Bagaimana bagi masyarakat yang
dampak praktik berpendidikan tinggi.
rentenir terhadap
Serta hal ini juga sangat
sosial ekonomi
bertentangan dengan Hukum
masyarakat?
syariat islam. Maka tidak
2. Bagaimana
diwajibkan bagi umat muslim untuk
tinjauan ekonomi
melaksanakan kegiatan rente.
islam terhadap
praktek rentenir
masyarakat?

Anda mungkin juga menyukai